Top Banner
67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMP Negeri 5 Ambarawa 1. Visi SMP Negeri 5 Ambarawa Visi dari SMP Negeri 5 Ambarawa adalah “Membentuk manusia yang berbudi luhur, beriman, terampil dan mampu berprestasi. 2. Misi SMP Negeri 5 Ambarawa Misi dari SMP Negeri 5 Ambarawa merupakan penerjemahan visi yang akan menjadi panduan dalam tata kerja SMP Negeri 5, yang secara spesifik dirumus- kan sebagai berikut: 1. Menumbuhkan sikap sopan santun, percaya diri dalam pergaulan, budi pekerti yang ber- nilai budaya bangsa; 2. Meningkatkan iman, taqwa dengan melaksa- nakan ibadah sesuai dengan agama yang dianut; 3. Menumbuhkan disiplin, tanggung jawab dan semangat kerja yang tinggi, untuk menumbuh- kan keterampilan siswa; 4. Meningkatkan pelayanan pendidikan, baik belajar efektif maupun kreatif berdasarkan kompetensi sehingga mampu mencapai pres- tasi.
24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9032/4/T2_942012084_BAB IV.pdf · 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMP Negeri 5 Ambarawa

Mar 06, 2019

Download

Documents

nguyenthien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9032/4/T2_942012084_BAB IV.pdf · 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMP Negeri 5 Ambarawa

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

4.1 Profil SMP Negeri 5 Ambarawa

1. Visi SMP Negeri 5 Ambarawa

Visi dari SMP Negeri 5 Ambarawa adalah

“Membentuk manusia yang berbudi luhur, beriman,

terampil dan mampu berprestasi”.

2. Misi SMP Negeri 5 Ambarawa

Misi dari SMP Negeri 5 Ambarawa merupakan

penerjemahan visi yang akan menjadi panduan dalam

tata kerja SMP Negeri 5, yang secara spesifik dirumus-

kan sebagai berikut:

1. Menumbuhkan sikap sopan santun, percaya

diri dalam pergaulan, budi pekerti yang ber-nilai budaya bangsa;

2. Meningkatkan iman, taqwa dengan melaksa-

nakan ibadah sesuai dengan agama yang dianut;

3. Menumbuhkan disiplin, tanggung jawab dan

semangat kerja yang tinggi, untuk menumbuh-

kan keterampilan siswa;

4. Meningkatkan pelayanan pendidikan, baik

belajar efektif maupun kreatif berdasarkan

kompetensi sehingga mampu mencapai pres-tasi.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9032/4/T2_942012084_BAB IV.pdf · 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMP Negeri 5 Ambarawa

68

3. Tujuan Sekolah

Sebagai tindak lanjut dari visi misi tersebut,

maka SMP Negeri 5 Ambarawa memiliki harapan ke

depan menjadi sekolah yang dapat menghasilkan:

1. Terwujudnya kesadaran peserta didik dalam

melaksanakan iman dan taqwa terhadap

Tuhan Yang Maha Esa;

2. Terwujudnya pelayanan pembelajaran dan

pembimbingan yang efektif, kreatif, dan me-

nyenangkan berdasarkan kompetensi;

3. Memiliki rata-rata UN di atas 6,0 dan peringkat

sekolah meningkat;

4. Paling tidak 90% lulusan dapat melanjutkan pada jenjang yang lebih tinggi;

5. Terpenuhinya sarana pembelajaran dan pem-

bimbingan;

6. Terlaksananya kegiatan pengembangan diri bagi peserta didik;

7. Terwujudnya penataan lingkungan sekolah

yang tertib, rapi, indah dan nyaman.

4.1.1 Kondisi SMP Negeri 5 Ambarawa

SMP Negeri 5 Ambarawa terletak di pinggiran

kota Ambarawa, tepatnya di jalan Yos Sudarso,

Kupang, Ambarawa. Tepatntya di jalur Jalan Bawen-

Magelang, dan dikelilingi oleh perumahan penduduk.

Luas lahan SMP Negeri 5 Ambarawa adalah ±5.000 m2

dengan bangunan yang terdiri dari: 1 ruang Kepala

Sekolah; 1 ruang Guru; 1 ruang TU; 1 ruang Perpus-

takaan; 1 Lab. IPA; 1 Lab. Komputer; 1 ruang BK; 15

ruang Kelas; dan 12 kamar mandi. Jumlah siswa

tahun pelajaran 2013-2014 adalah 485 siswa, dengan

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9032/4/T2_942012084_BAB IV.pdf · 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMP Negeri 5 Ambarawa

69

jumlah guru sebanyaki 25 orang (2 orang guru

pemenuhan jam mengajar dari SMP Negeri 2 Jambu);

1 orang guru Pendidikan Agama Hindu (bantuan dari

Kemenag); dan jumlah karyawan 7 orang. Sedangkan

bagian tengah bangunan terdapat 1 lapangan upacara

yang tertutup paving block (tanpa rerumputan).

4.1.2 Penyajian Kurikulum

Kurikulum SMP Negeri 5 Ambarawa Tahun 2013

dikembangkan mengacu pada standar nasional pendi-

dikan, terdiri atas standar isi, proses, kompetensi

kelulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasara-

na, pengelolaan, pembiayan dan penilaian pendidikan.

Dua dari delapan standar nasional pendidikan terse-

but, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi

Kelulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi sekolah

dalam mengembangkan kurikulum.

Kurikulum SMP Negeri 5 Ambarawa Tahun

2013/2014 disusun agar dapat memberi kesempatan

peserta didik:

(1) Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa; (2) Belajar untuk mema-hami dan menghayati isi Pancasila; (3) Belajar

untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara

efektif; (4) Belajar untuk hidup bersama dan ber-

guna untuk orang lain; (5) Belajar untuk memba-ngun dan menemukan jati diri melalui proses

belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenang-

kan.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9032/4/T2_942012084_BAB IV.pdf · 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMP Negeri 5 Ambarawa

70

Komponen Kurikulum SMP Negeri 5 Ambarawa

Tahun 2013 terdiri dari:

1. Tujuan Pendidikan Sekolah

2. Struktur dan Muatan Kurikulum

3. Kriteria Ketuntasan Minimal

4. Kalender Pendidikan

5. Silabus

6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Keadaan Guru SMP Negeri 5 Ambarawa seba-

nyak 21 guru (84%) berijasah Sarjana (S1); 4 orang

guru berijazah S2 dan yang sudah mempunyai

Sertifikat Pendidik sebanyak 18 orang guru (72%).

Keadaan guru Penjasorkes di SMP Negeri 5 Ambarawa

cukup, karena diampu oleh dua orang guru PNS

dengan ijazah relevan dan sudah memiliki sertifikat

pendidik. Belum semua guru terampil memanfaatkan

TIK sehingga dalam penyusunan rencana pembela-

jaran masih banyak yang hanya copy-paste dengan

rencana sebelumnya atau dari sekolah lain. Dalam

proses pembelajaran juga belum memaksimalkan

sarana pendukung yang ada sehingga proses pembela-

jaran kurang inovatif dan variatif.

4.2 Hasil Penelitian

Semua data yang telah diperoleh di lapangan

menurut Miles dan Huberman (1984:18), selanjutnya

direduksi. Reduksi data adalah merupakan suatu

bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9032/4/T2_942012084_BAB IV.pdf · 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMP Negeri 5 Ambarawa

71

mengarahkan, serta memotong atau membuang yang

tidak perlu, kemudian mengorganisasikan data yang

selanjutnya dapat ditarik suatu kesimpulan akhir dan

diverifikasi.

Berdasarkan hasil reduksi data dan fokus pene-

litian yang tercantum dalam bab I, maka paparan data

dapat dikelompokkan menjadi empat bagian yaitu:

(1) perencanaan pembelajaran, (2) pelaksanaan pem-

belajaran di dalam kelas/lapangan, (3) pelaksanakan

evaluasi, dan (4) pelaksanakan tindaklanjut hasil eva-

luasi.

4.2.1 Perencanaan Pembelajaran

Sebuah perencanaan pembelajaran merupakan

hal yang penting dan harus dilakukan oleh seorang

guru dalam menjalankan profesinya. Perencanaan

pembelajaran sering disebut juga skenario pembela-

jaran. Guru sangat memerlukan sebuah skenario

mengajar dimana skenario tersebut akan digunakan

oleh guru sebagai panduan atau pedoman dalam

melaksanakan pembelajarannya. Dalam pelaksanaan-

nya skenario atau perencanaan perlu dibuat dan di-

rencanakan dengan matang, karena dengan kema-

tangan skenario atau kematangan perencanaan pem-

belajaran akan mempengaruhi kinerja seorang guru.

Jika perencanaan baik maka pelaksanaan pem-

belajarannya pun juga akan lebih baik pula. Peren-

canaan pembelajaran memainkan peran yang sangat

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9032/4/T2_942012084_BAB IV.pdf · 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMP Negeri 5 Ambarawa

72

penting dalam memandu seorang guru menjalankan

tugasnya, perencanaan pembelajaran juga merupakan

suatu langkah awal berhasil atau tidaknya pembela-

jaran sebelum pelaksanaan pembelajaran berlang-

sung.

Dari hasil wawancara dengan urusan Kuriku-

lum SMP Negeri 5 Ambarawa diperoleh data tentang

perencanaan pembelajaran yang berupa pembuatan

administrasi pembelajaran dan persiapan pembelajar-

an yang dilaksanakan oleh guru pendidikan jasmani

olahraga dan kesehatan SMP Negeri 5 Ambarawa.

Masalah administrasi pembelajaran kurang berjalan

dengan baik terutama pada perencanaan pembelajar-

an, karena terkadang hanya copy paste perangkat

pembelajaran yang dibuat oleh orang lain atau foto-

kopi yang dibuat oleh MGMP, seperti yang disampai-

kan oleh urusan Kurikulum SMP Negeri 5 Ambarawa

sebagai berikut:

Guru penjasorkes membuat dengan baik dari

promes, prota, pemetaan, AMP, silabus maupun

RPP, hanya saja terkadang hanya copy-paste dari guru lain atau MGMP saja, kadang-kadang lupa

merubah tanggal pembuatannya, itu salah satu

diantara kelemahan masalah administrasi pem-belajaran bagi guru penjasorkes, mestinya menu-

rut KTSP silabus, prota, promes dan lain-lain di-

buat oleh guru itu sendiri dan disesuaikan dengan keadaan sekolah, walapun toh tidak menutup

kemungkinan dibuat oleh MGMP.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9032/4/T2_942012084_BAB IV.pdf · 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMP Negeri 5 Ambarawa

73

Hasil wawancara dengan urusan kurikulum

tersebut sesuai dengan wawancara dengan guru

penjasorkes SMP Negeri 5 Ambarawa sebagai berikut:

Perencanaan pembelajaran penjasorkes dilakukan setiap awal tahun pembelajaran melalui IHT

sekolah yang dibuat adalah AMP, Prota, Promes,

Pemetaan, Silabus, dan RPP, karena sekolah ini cukup ketat dalam hal administrasi pembelajaran.

Selain wawancara dengan urusan kurikulum

dan guru, juga dilakukan observasi. Berdasarkan

observasi pada dokumen yang ada tentang perenca-

naan pembelajaran yang dilakukan oleh guru pendi-

dikan jasmani olahraga dan kesehatan SMP Negeri 5

Ambarawa yang menjadi objek dalam penelitian ini,

guru sudah membuat AMP, Prota, dan Promes,

Silabus, dan RPP.

Pembuatan perencanaan pembelajaran dimulai

dari pembutan Pemetaan, Analisis Materi Pelajaran

(AMP), Program tahunan (Prota). Program semester

(Promes), Silabus, dan yang terakhir membuat Ren-

cana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dilihat dari

hasil wawancara, guru pendidikan jasmani olahraga

dan kesehatan SMP Negeri 5 Ambarawa membuat

perencanaan pembelajaran, akan tetapi kadang mem-

buatnya dengan cara mengcoppy yang dibuat oleh

orang lain atau yang dibuat oleh MGMP (hasil peren-

canaan terlampir).

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9032/4/T2_942012084_BAB IV.pdf · 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMP Negeri 5 Ambarawa

74

4.2.2 Pelaksanaan Pembelajaran

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan

tentang pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan

oleh guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

SMP Negeri 5 Ambarawa, bahwa guru pendidikan jas-

mani olahraga dan kesehatan SMP Negeri 5 Ambarawa

telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

metode pembelajaran yaitu dimulai dari pemanasan,

kegiatan inti dan diakhiri dengan penenangan. Hal

tersebut disampaikan oleh informan, yaitu urusan

kurikulum SMP Negeri 5 Ambarawa sebagai berikut:

Pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan

baik, tetapi sering kali kurang optimal terbentur

dengan lapangan yang dimilki oleh SMP Negeri 5 Ambarawa sangat terbatas.

Hasil wawancara dengan urusan kurikulum

tersebut senada dengan penyataan disampaikan oleh

guru penjasorkes SMP Negeri 5 Ambarawa sebagai

berikut:

Ya, dimulai dari pemanasan, kegiatan inti atau

materi pembelajaran dan diakhiri dengan pene-nangan, tapi kadang kadang disesuaikan dengan

alam atau cuaca.

Hal tersebut dipertegas dengan pernyataan

siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Ambarawa, sebagai

berikut:

Pelajaran penjasorkes biasanya dilakukan dengan

tertib, sebelum mulai kegiatan biasanya dilakukan pemanasan dan dilanjutkan dengan materi beri-

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9032/4/T2_942012084_BAB IV.pdf · 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMP Negeri 5 Ambarawa

75

kutnya apabila saat olahraga praktik maka di-

akhiri dengan penenangan.

Hasil pengamatan di lapangan tentang pelaksa-

naan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan yang dilakukan oleh guru pendidikan

jasmani olahraga dan kesehatan SMP Negeri 5

Ambarawa, bahwa tahapan pembelajaran yang terdiri

dari tiga macam pengamatan (pendahuluan, pelajaran

inti, dan kegiatan pendinginan), belum bisa dilaksa-

nakan dengan sebaik mungkin.

Pelaksanaan pembelajaran selain diawali dengan

perencanaan yang bijak, serta didukung dengan

komunikasi yang baik antara guru dan siswa didik,

juga harus didukung dengan pengembangan strategi

yang mampu membelajarkan siswa. Guru pendidikan

jasmani olahraga dan kesehatan harus mampu

mengembangkan strategi pembelajarannya agar terjadi

hubungan yang harmonis antara guru dan siswa didik

serta dapat menciptakan pembelajaran yang menye-

nangkan sehingga tujuan pembelajaran yang diharap-

kan dapat tercapai dengan baik.

Pada pemeriksaan dokumen diketahui bahwa

pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani

olahraga dan kesehatan yang dilakukan oleh guru

pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan SMP 5

Ambarawa berjalan baik. Guru pendidikan jasmani

olahraga dan kesehatan mempunyai daftar hadir siswa

dengan kualitas baik. Di samping daftar hadir siswa,

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9032/4/T2_942012084_BAB IV.pdf · 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMP Negeri 5 Ambarawa

76

guru juga mempunyai buku agenda mengajar dengan

kualitas baik. Dapat dikatakan bahwa, secara admi-

nistratif, guru pendidikan jasmani olahraga dan kese-

hatan di SMP Negeri 5 Ambarawa cukup baik dan rapi.

Pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan memang berbeda dengan pembelajaran

mata pelajaran yang lain. Pada pembelajaran pendidik-

an jasmani olahraga dan kesehatan diperlukan penge-

lolan kelas yang ekstra ketat dan harus disertai

aturan-aturan yang ketat pula. Dalam pembelajaran

pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, siswa

lebih banyak memperlihatkan sifat-sifat emosional dari

pada pembelajaran di dalam kelas. Letak perbedaan

tersebut sangat menyolok sekali yaitu pada pembela-

jaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

akan diperoleh beberapa ranah sekaligus yaitu afektif,

kognitif, psikomotor, serta physical fitness. Hal ini

merupakan ciri khusus pembelajaran pada mata

pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan,

karena ini tidak terdapat pada mata pelajaran lain.

Berdasarkan hasil wawancara, pelaksanaan

pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kese-

hatan yang dilakukan oleh guru pendidikan jasmani

olahraga dan kesehatan SMP Negeri 5 Ambarawa,

telah melaksanakan pembelajaran dengan baik. Dalam

pelaksanaan pembelajarannya sudah menggunakan

metode pembelajaran dengan membagi tiga bagian

penting yaitu pemanasan, inti pembelajaran, dan

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9032/4/T2_942012084_BAB IV.pdf · 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMP Negeri 5 Ambarawa

77

penenangan. Namun demikian, penggunaan metode

pembelajaran yang dilakukan secara rutin tersebut,

telah membuat siswa mudah merasa bosan.

Sebagai upaya untuk mengurangi rasa bosan

yang sering terjadi pada materi tertentu saat pembela-

jaran penjasorkes, penulis berpendapat bahwa pem-

belajaran dengan menggunakan metode pendekatan

bermain tentu akan lebih menyenangkan siswa,

sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai dengan

baik.

4.2.3 Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi merupakan pengukuran ketercapaian

program pendidikan, perencanaan suatu program

substansi pendidikan termasuk kurikulum dan pelak-

sanaannya, pengadaan dan peningkatan kemampuan

guru, pengelolaan pendidikan, dan reformasi pendidik-

an secara keseluruhan. Evaluasi pembelajaran dilaku-

kan dalam rangka memberikan gambaran: (1) apakah

materi atau bahan ajar yang disampaikan oleh guru

terhadap siswa didiknya sudah dikuasai atau belum;

(2) apakah kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh

guru telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang

diharapkan. Evaluasi bisa digunakan oleh guru seba-

gai refleksi atau renungan sehingga guru akan

mengubah atau memperbaiki model serta strategi

pembelajarnnya, yang diharapkan makin lama guru

akan lebih baik dalam menjalankan tugasnya.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9032/4/T2_942012084_BAB IV.pdf · 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMP Negeri 5 Ambarawa

78

Dari hasil wawancara dengan para informan

diperoleh data tentang pelaksanaan evaluasi yang

dilakukan oleh guru pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan SMP Negeri 5 Ambarawa, bahwa pelaksa-

naan evaluasi berjalan sesuai yang direncanakan.

Guru melaksanakan evaluasi setiap kali selesai melak-

sanakan satu kompetensi dasar. Dalam pelaksanaan

kesehariannya guru pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan SMP Negeri 5 Ambarawa melaksanakan dua

evaluasi yaitu evaluasi hasil dan evaluasi proses.

Evalusi pembelajaran pendidikan jasmani olah-

raga dan kesehatan dapat dilakukan dengan dua cara

yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi

proses adalah penilaian yang dilakukan berdasarkan

proses gerakan itu sendiri yaitu dari proses awal

sampai dengan proses akhir, sedangkan evaluasi hasil

adalah penilaian yang berdasarkan prestasi akhir yang

diperoleh siswa.

Berkaitan dengan evaluasi pembelajaran pendi-

dikan jasmani olahraga dan kesehatan SMP Negeri 5

Ambarawa yang dikemukakan oleh informan yaitu

guru penjasorkes, mengatakan:

Pelaksanakan evaluasi pembelajaran Rata-rata 5

sampai 6 kali dalam satu semester, sedangkan

antara evaluasi proses dan evaluasi hasil saya gabung, kadangkala memakai evaluasi proses,

tetapi kadangkala juga dengan evaluasi hasil.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9032/4/T2_942012084_BAB IV.pdf · 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMP Negeri 5 Ambarawa

79

Demikian pula seperti dikatakan oleh urusan

Kurikulum SMP Negeri 5 Ambarawa, sebagai berikut:

Kegiatan evaluasi baik, yang dilakukan evaluasi

proses dan evaluasi hasil dikombinasikan, yang

pengertiannya adalah ada KD yang dilakukan dengan evaluasi proses, tetapi ada juga KD yang

dilakukan dengan evalusi hasil.

Hal ini dipertegas oleh siswa kelas VII SMP Negei

5 Ambarawa sebagai berikut:

Setiap akhir pembelajaran dilakukan penilaian,

evaluasinya banyak, kadang mengukur hasil,

kadang sikap.

Kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh guru

penjasorkes SMP Negeri 5 Ambaraa tersebut, sesuai

dengan yang dikemukakan oleh Sudjana (2007: 243),

yang membagi evaluasi menjadi dua yaitu: (1) evaluasi

proses pengajaran, dan (2) evaluasi hasil pengajaran.

Dilihat dari hasil pemeriksaan dokumen pelak-

sanaan evaluasi, guru penjasorkes tidak membuat

kisi-kisi soal. Guru membuat kisi-kisi soal, dan

analisis hasil evaluasi hanya pada evaluasi ulangan

tengah semester dan akhir semester saja. Sedangkan

dilihat dari dokumen pembuatan daftar nilai, guru

penjasorkes SMP Negeri 5 Ambarawa mempunyai

daftar nilai dengan kualitas baik. Dilihat dari hasil

observasi yang dilakukan di lapangan pada saat guru

sedang mengajar dapat disimpulkan bahwa, guru pen-

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9032/4/T2_942012084_BAB IV.pdf · 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMP Negeri 5 Ambarawa

80

didikan jasmani SMP Negeri 5 Ambarawa melaksa-

nakan evaluasi dengan kualitas baik.

Dari hasil penuturan dari salah satu informan

tentang pelaksanaan evaluasi yang dilakukan oleh

guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan SMP

Negeri 5 Ambarawa, bahwa pelaksanaan evaluasi dila-

kukan dengan baik. Pelaksanaan evaluasi guru pendi-

dikan jasmani olahraga dan kesehatan SMP Negeri 5

Ambarawa bervariasi, kadang menggunakan evaluasi

proses, kadang evaluasi hasil, namun ada juga yang

menggunakan kedua-duanya.

Sebelum pelaksanakan evaluasi, guru pendidik-

an jasmani olahraga dan kesehatan SMP Negeri 5

Ambarawa tidak membuat kisi-kisi dan tidak melak-

sanakan analisis hasil evaluasi. Namun demikian,

guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan SMP

Negeri 5 Ambarawa mempunyai daftar nilai dengan

kualitas baik. Hal ini diketahui dengan observasi yang

penulis lakukan bahwa tidak ada dokumen kisi-kisi

dan analisis hasil evaluasi pada urusan Kurikulum

SMP Negeri 5 Ambarawa.

4.2.4 Pelaksanaan Analisis Hasil Evaluasi

Analisis ialah proses untuk mengetahui infor-

masi yang telah dikumpulkan. Analisis termasuk

mengolah data yang telah dikumpulkan untuk menen-

tukan kesimpulan yang telah didukung data tersebut,

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9032/4/T2_942012084_BAB IV.pdf · 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMP Negeri 5 Ambarawa

81

seberapa banyak ia mendukung dan seberapa banyak

ia tidak mendukung. Analisis hasil evaluasi diperguna-

kan untuk memperoleh informasi tentang latar bela-

kang dan faktor penyebab mengapa siswa memperoleh

nilai kurang. Bagi anak yang memperoleh nilai kurang

dari batas minimal ketuntasan belajar diberikan

remidial, sedangkan bagi anak yang nilainya telah

mencapai batas ketuntasan minimal diberikan penga-

yaan.

Guru penjasorkes SMP Negeri 5 Ambarawa

sudah melaksanakan analisis hasil penilaian belajar

agar mendapatkan umpan balik tentang proses

pembelajaran, namun analisis hanya dilakukan pada

ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester

saja. Untuk ulangan harian belum terlaksana dengan

baik, sehingga program kegiatan tindak lanjut yang

merupakan hasil evaluasi tidak dapat dilaksanakan

secara maksimal.

4.2.5 Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Evaluasi

Setiap kali pelaksanaan pembelajaran pasti akan

diakhiri oleh sebuah hasil, akan tetapi hasil yang telah

diperoleh lewat evaluasi bukanlah merupakan akhir

dari sebuah pelaksanaan pembelajaran, karena hasil

dari evaluasi itu oleh guru akan digunakan sebagai

pijakan dalam melangkah pada kegiatan berikutnya.

Dari hasil evaluasi tersebut oleh guru akan ditindak-

lanjuti melalui remidial atau perbaikan, pengayaan,

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9032/4/T2_942012084_BAB IV.pdf · 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMP Negeri 5 Ambarawa

82

dan percepatan. Menurut penuturan guru pendidikan

jasmani olahraga dan kesehatan SMP Negeri 5

Ambarawa dalam melaksanakan tindaklanjut hasil

evaluasi baru sebatas pada remidial/perbaikan, itu

saja dalam pelaksanaan kesehariannya hanya meng-

gunakan remidial test bukan remidial teaching.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan

tentang pelaksanaan tindak lanjut hasil evaluasi yang

dilakukan oleh guru pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan SMP Negeri 5 Ambarawa, adalah sebagai

berikut:

Pelaksanaan tindak lanjut hasil evaluasi masih

remidial atau perbaikan, sedangkan pengayaan

dan percepatan masih belum bisa dilaksanakan, kegiatan pengayaan dilaksanakan pada jam

ektrakurikuler.

Hal ini dipertegas oleh pernyataan guru

penjasorkes SMP Negeri 5 Ambarawa sebagai berikut:

Tindaklanjut hasil evaluasi saya melaksanakan walaupun masih sebatas melaksanakan remidial

saja, sedangkan yang lain belum dapat saya lak-

sanakan.

Lebih lanjut dikatakan oleh siswa kelas IX SMP

Negeri 5 Ambarawa sebagai berikut:

Kegiatan remidial yang dilaksanakan dalam jam

pelajaran itu juga, tetapi biasaanya pelaksanaan remidial dilakukan 15 menit sebelum jam pelajar-

an habis.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9032/4/T2_942012084_BAB IV.pdf · 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMP Negeri 5 Ambarawa

83

Hasil wawancara, pemeriksaan dokumen dan

hasil observasi di lapangan, diketahui bahwa pelaksa-

naan tindaklanjut hasil evaluasi guru pendidikan

jasmani olahraga dan kesehatan SMP Negeri 5

Ambarawa tidak melaksanakan program tindaklanjut

hasil evaluasi secara menyeluruh berupa remidial,

pengayaan, maupun percepatan. Guru melaksanakan

program tindaklanjut hasil evaluasi masih sebatas

melaksanakan remidial atau perbaikan saja dengan

cara remidial test bukan remidial teaching.

4.3 Pembahasan

Upaya yang dilakukan guru dalam merencana-

kan, melaksanakan, mengevaluasi, menganalisis, serta

melaksanakan tindaklanjut hasil evaluasi dalam

sebuah pembelajaran adalah merupakan manajemen

pembelajaran yang harus dilakukan oleh seorang

guru. Kelima hal tersebut merupakan tugas utama

bagi seorang guru, termasuk di dalamnya guru pendi-

dikan jasmani olahraga dan kesehatan. Upaya terse-

but harus dilakukan oleh seorang guru secara terus

menerus sampai guru tersebut betul-betul menemu-

kan strategi pembelajarannya, sehingga guru tersebut

dapat menerapkan strateginya sesuai dengan kebu-

tuhan dan heterogenitas para siswa didik.

Dalam mengelola pembelajarannya guru harus

bisa melaksanakan lima tahapan kegiatan pembela-

jaran, hal ini sesuai dengan tugas utama yang harus

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9032/4/T2_942012084_BAB IV.pdf · 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMP Negeri 5 Ambarawa

84

dilakukan oleh seorang guru. Kelima tahap tersebut

adalah: (1) membuat perencanaan; (2) melaksanakan

pembelajaran; (3) melaksanakan evaluasi; (4) melaksa-

nakan analisis; dan (5) melaksanakan tindaklanjut

hasil evaluasi. Di bawah ini penulis uraikan tentang

pembahasan pengelolaan pembelajaran pendidikan

jasmani olahraga dan kesehatan yang dilakukan oleh

guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan SMP

Negeri 5 Ambarawa adalah sebagai berikut:

4.3.1 Perencanaan Pembelajaran

Paparan data di atas tentang perencanaan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru pendidikan

jasmani olahraga dan kesehatan SMP Negeri 5

Ambarawa. Guru telah membuat perencanaan pem-

belajaran sesuai dengan sebagian kewajiban seorang

guru, hal ini terbukti dengan telah tersajinya AMP,

Prota, Promes, Silabus, dan RPP, walaupun terkadang

masih hanya melakukan copy-paste buatan orang lain

atau buatan MGMP. Karena perangkat pembelajaran

hasil copy-paste atau menjiplak begitu saja, maka

mengakibatkan guru menjadi kurang kreatif dalam

merencanakan pembelajarannya.

Sebuah kreativitas dalam merencanakan pem-

belajaran sangat diperlukan oleh seorang guru apalagi

guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.

Tanpa kreativitas maka pembelajaran akan monoton

atau statis yang bisa mengakibatkan anak mudah

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9032/4/T2_942012084_BAB IV.pdf · 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMP Negeri 5 Ambarawa

85

bosan dalam mengikuti pembelajaran, dan pada akhir-

nya hasil yang diharapkan juga tidak akan maksimal.

Akibat dari copy-paste perencanaan pembelajar-

an yang dibuat oleh orang lain, atau apa yang guru

copy-paste dengan tanpa selektif dan diterapkan di

sekolahnya, walaupun mempunyai standar kompeten-

si atau dengan kompetensi dasar yang sama dengan

sekolah yang perencanaan pembelajarannya dicopy,

maka jelas bahwa perencanaan pembelajaran yang

digunakan sebagai acuan pembelajaran akan berten-

tangan dengan nafas KTSP. Hal ini disebabkan

kekuatan dan kelemahan antara sekolah yang satu

dengan sekolah lain baik fasilitas, sarana prasarana,

kemampuan guru, maupun kemampuan siswa dan

lain-lainnya tidak sama.

4.3.2 Pelaksanaan Pembelajaran

Aspek psikomotorik merupakan bagian yang

paling besar dalam pelaksanaan pembelajaran pendi-

dikan jasmani olahraga dan kesehatan, walaupun di

dalamnya juga ada unsur afektif dan kognitif. Dalam

kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga

dan kesehatan, diperlukan urut-urutan atau langkah-

langkah pembelajaran dengan baik dan benar dari

awal sampai akhir pembelajaran, mulai dari pemanas-

an, pelajaran inti sampai dengan pendinginan.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9032/4/T2_942012084_BAB IV.pdf · 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMP Negeri 5 Ambarawa

86

Pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani

olahraga dan kesehatan sangat erat dengan disiplin,

baik itu disiplin administrasi maupun disiplin waktu.

Untuk itu guru pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan harus mampu mengadministrasikan segala

kegiatan pembelajarannya yang berupa daftar hadir

siswa dan agenda mengajar dengan baik. Di samping

itu guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

juga dituntut dapat memperkaya pola dan metode

pembelajaran penjasorkes yang sangat berpengaruh

terhadap hasil pembelajaran.

Menurut paparan di atas, bahwa pelaksanaan

pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kese-

hatan yang dilakukan oleh guru pendidikan jasmani

olahraga dan kesehatan SMP Negri 5 Ambarawa sudah

berjalan dengan baik. Guru sudah melaksanakan tiga

kegiatan pokok dalam pembelajaran penjasorkes, yaitu

pemanasan, kegiatan inti, dan penenangan. Dalam

proses belajar mengajar, guru berusaha mengalihkan

perhatian siswa dengan tidak menghilangkan inti

pelaksanaan pembelajaran dan siswa merasa senang

untuk mengikuti pembelajaran. Salah satu cara untuk

mengalihkan perhatian siswa tersebut adalah dengan

menggunakan metode yang tepat.

Selain metode pembelajaran, pendidik juga

melakukan dengan metode lain seperti berpikir kritis,

pemecahan masalah, interaktif dan inkuiri. Dengan

menggunakan medote pendekatan bermain diharap-

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9032/4/T2_942012084_BAB IV.pdf · 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMP Negeri 5 Ambarawa

87

kan siswa dapat meningkatkan kemampuan melaku-

kan lari cepat 50 meter. Dengan menggunakan metode

bermain ini akan lebih mengedepankan kondisi psiko-

logis siswa yang memiliki kecenderungan bermain.

Dengan bermain diharapkan siswa dapat

meningkatkan aktivitas belajarnya, sehingga terjadi

proses yang terkesan untuk penguatan terhadap

materi yang diberikan di sekolah. Dengan cara ini

diharapkan siswa mampu meningkatkan hasil belajar

atau prestasinya.

4.3.3 Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran

Sesuai dengan Kurikulum KTSP bahwa sebaik-

nya guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran menggu-

nakan evaluasi proses. Hal ini disebabkan tujuan

akhir dari sebuah pembelajaran bukan semata mata

hasil akhir atau prestasi siswa saja, akan tetapi lebih

dari itu adalah untuk mengetahui sampai seberapa

jauh keberhasilan pelaksanaan pembelajaran yang

dilakukan atau sampai seberapa jauh para siswa

menguasai materi yang diberikan oleh guru dalam

pembelajaran.

Dilihat dari paparan data, bahwa pelaksanaan

evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru

pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan SMP

Negeri 5 Ambarawa berjalan sesuai dengan apa yang

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9032/4/T2_942012084_BAB IV.pdf · 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMP Negeri 5 Ambarawa

88

direncanakan. Guru pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan SMP Negeri 5 Ambarawa melaksanakan

evaluasi setiap kali selesai melaksanakan satu kom-

petensi dasar, kemudian guru melaksanakan evaluasi.

Evaluasi yang dilaksanakan oleh guru bervariasi,

kadang menggunakan evaluasi proses, kadang evalua-

si hasil, tergantung dari kompetensi dasar yang

dipelajari.

Sebagai kelengkapan pokok yang harus dimiliki

oleh seorang guru guna mencatat hasil yang diperoleh

siswa dalam melaksanakan pembelajarannya, guru

harus mempunyai daftar nilai yang akurat yang dapat

dipertanggungjawabkan oleh semua pihak. Guru pen-

didikan jasmani olahraga dan kesehatan SMP Negeri 5

Ambarawa mempunyai daftar nilai.

4.3.4 Pelaksanaan Analisis Hasil Evaluasi

Salah satu tugas guru setelah melakukan evalu-

asi adalah melakukan analisis hasil evaluasi. Dalam

rangkaian kegiatan evaluasi pembelajaran, langkah

pertama yang harus dilakukan oleh seorang guru

adalah membuat kisi-kisi. Setelah evaluasi pembela-

jaran selesai, maka guru harus melakukan analisis

hasil evaluasi.

Analisis hasil evaluasi ditujukan untuk menda-

patkan informasi tentang latar belakang dan faktor

penyebab mengapa siswa memperoleh nilai kurang.

Bagi anak yang memperoleh nilai kurang dari batas

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9032/4/T2_942012084_BAB IV.pdf · 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMP Negeri 5 Ambarawa

89

minimal ketuntasan belajar diberikan remedial,

sedangkan bagi anak yang nilainya telah mencapai

batas ketuntasan minimal diberikan pengayaan.

Dalam pengamatan selama penelitian guru pendidikan

jasmani olahraga dan kesehatan SMP Negeri 5

Ambarawa dalam rangkaian kegiatan evaluasi pem-

belajaran tidak membuat kisi kisi dan belum melak-

sanakan analisis evaluasi secara menyeluruh. Guru

baru melaksanakan analisis Ulangan Tengah Semester

(UTS) dan Ulangan Akhir Semester (UAS), sedangkan

analisis ulangan harian belum dilaksanakan.

4.3.5 Pelaksanaan Tindaklanjut Hasil Evaluasi

Tugas guru dalam melaksanakan serangkaian

pembelajaran tidak berhenti pada pelaksanaan evalu-

asi saja, akan tetapi hasil yang diperoleh siswa lewat

evaluasi pembelajaran perlu ditindaklanjuti. Seperti

yang penulis uraikan di atas bahwa setelah guru

selesai melaksanakan evaluasi pembelajaran, maka

guru tersebut harus melakukan tindaklanjut hasil

evaluasi. Program tindaklanjut hasil evaluasi biasanya

banyak diabaikan oleh guru, karena menganggap

bahwa program ini tidak penting. Padahal sebenarnya

program layanan ini tidak kalah pentingnya dengan

program-program yang lain, karena program layanan

ini dapat digunakan oleh guru sebagai renungan atau

refleksi serta sebagai umpan balik guna memperbaiki

model atau metode pembelajaran berikutnya.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9032/4/T2_942012084_BAB IV.pdf · 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMP Negeri 5 Ambarawa

90

Ada tiga program tindaklanjut hasil evaluasi

pembelajaran yang harus dilakukan oleh seorang guru

yaitu: remedial, pengayaan, dan percepatan. Hasil

penelitian tentang pelaksanaan tindaklanjut hasil

evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru

penjasorkes SMP Negeri 5 Ambarawa menunjukkan

bahwa: guru penjasorkes SMP Negeri 5 Ambarawa

belum melaksanakan program tindaklanjut hasil

evaluasi yang berupa program remedial, program

pengayaan, maupun program percepatan evaluasi

dengan lengkap. Guru hanya melaksanakan program

remidial test.

Pada akhirnya dapat penulis sampaikan bahwa,

karena sebagian kegiatan pengelolaan pembelajaran

pada SMP Negeri 5 Ambarawa belum seluruhnya dapat

berjalan dengan baik, maka hasilnya pun kurang baik.

Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan adalah suatu

sistem yang utuh. Apabila salah satu komponen

kegiatannya tidak dapat berjalan dengan baik, maka

kegiatan-kegiatan selanjutnya dan bahkan hasil dari

proses pembelajaran juga tidak akan baik.