54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Jakarta Islamic Index Jakarta Islamic Index (JII) merupakan indeks terakhir yang dikembangkan oleh BEJ yang bekerja sama dengan Danareksa Investment Management (DIM) untuk merespons kebutuhan informasi yang berkaitan dengan investasi syariah. Jakarta Islamic Index (JII) merupakan subset dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang diluncurkan pada tanggal 3 Juli 2000 dan menggunakan tahun 1 Januari 1995 sebagai base date (dengan nilai 100). JII melakukan penyaringan (filter) terhadap saham listing. Rujukan dalam penyaringan adalah fatwa syariah yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN). Berdasarkan fatwa inilah BEJ memilih emiten yang unit usahanya sesuai dengan syariah. Momentum berkembangnya pasar modal berbasis syariah di Indonesia dimulai pada tahun 1997, yakni dengan diluncurkannya danareksa syariah pada 3 Juli 1997 oleh PT Danareksa Investment Management. Selanjutnya, Bursa Efek Jakarta (kini telah bergabung dengan Bursa Efek Surabaya, menjadi Bursa Efek Indonesia) bekerja sama dengan PT Danareksa Investment Manajement meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII) pada tanggal 3 Juli 2000 yang bertujuan untuk memandu investor yang ingin menanamkan dananya secara syariah. Dengan hadirnya indeks tersebut, para pemodal telah disediakan saham- saham yang dapat dijadikan sarana berinvestasi dengan penerapan prinsip syariah. 1 1 Situs resmi bursa efek Indonesia, www.idx.co.id, diakses tanggal 20 November 2014.
25
Embed
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANeprints.stainkudus.ac.id/1792/7/7. BAB IV.pdf · 1. Opini Audit Opini audit adalah pendapat auditor dalam menilai laporan keuangan perusahaan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Sejarah Jakarta Islamic Index
Jakarta Islamic Index (JII) merupakan indeks terakhir yang
dikembangkan oleh BEJ yang bekerja sama dengan Danareksa Investment
Management (DIM) untuk merespons kebutuhan informasi yang berkaitan
dengan investasi syariah.Jakarta Islamic Index (JII) merupakan subset
dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang diluncurkan pada
tanggal 3 Juli 2000 dan menggunakan tahun 1 Januari 1995 sebagaibase
date (dengan nilai 100). JII melakukan penyaringan (filter) terhadap
sahamlisting. Rujukan dalam penyaringan adalah fatwa syariah yang
dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN). Berdasarkan fatwa
inilah BEJ memilih emiten yang unit usahanya sesuai dengan syariah.
Momentum berkembangnya pasar modal berbasis syariah di
Indonesia dimulai pada tahun 1997, yakni dengan diluncurkannya
danareksa syariah pada 3 Juli 1997 oleh PT Danareksa Investment
Management. Selanjutnya, Bursa Efek Jakarta (kini telah bergabung
dengan Bursa Efek Surabaya, menjadi Bursa Efek Indonesia) bekerja
sama dengan PT Danareksa Investment Manajement meluncurkanJakarta
Islamic Index (JII) pada tanggal 3 Juli 2000 yang bertujuan untuk
memandu investor yang ingin menanamkan dananya secara syariah.
Dengan hadirnya indeks tersebut, para pemodal telah disediakan saham-
saham yang dapat dijadikan sarana berinvestasi dengan penerapan prinsip
syariah.1
1 Situs resmi bursa efek Indonesia, www.idx.co.id, diakses tanggal 20 November 2014.
55
2. Perkembangan Jakarta Islamic Index
Perkembangan pasar modal syari’ah menunjukkan kemajuan seiring
dengan meningkatnya indeks yang ditunjukan dalamJakarta Islamic
Index (JII). Peningkatan indeks pada JII walaupun nilainya tidak sebesar
pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetapi kenaikan secara
prosentase indeks pada JII lebih besar dari IHSG. Hal ini dikarenakan
adanya konsep halal, berkah dan bertambah pada pasar modal syari’ah
yang memperdagangkan saham syari’ah.
Pasar modal syari’ah adalah pasar modal yang dijalankan dengan
konsep syari’ah, dimana setiap perdagangan surat berharga mentaati
ketentuan transaksi sesuai dengan basis syari’ah. Pasar modal syari’ah
menggunakan prinsip, prosedur, asumsi, instrumentasi, dan aplikasi
bersumber dari nilai epistimologi Islam. Adapun instrumen pasar modal
yang sesuai dengan syari’ah dalam pasar perdana adalah
muqaradah/mudharabah funds, saham biasa (common stock),
muqaradah/mudharabah bonds.2
Jakarta Islamic Index merupakan indeks terakhir yang
dikembangkan oleh BEJ bekerja sama dengan Dana reksaInvestment
Management. Indeks ini merupakan indeks yang mengakomodasi syariat
investasi dalam Islam atau indeks yang berdasarkan syari’ah Islam.
Dengan kata lain, dalam indeks ini dimasukkan saham-saham yang
memenuhi kriteria investasi dalam syari’ah Islam. Saham-saham yang
masuk dalam Indeks Syari’ah adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak
bertentangan dengan syari’ah seperti:
1. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan
yang dilarang.
2. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan
dan asuransi konvensional.
3. Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan
makanan dan minuman yang tergolong haram.
2 Situs resmi bursa efek Indonesia, www.idx.co.id, diakses tanggal 20 November 2014.
56
4. Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan/atau menyediakan
barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
Adapun tahapan atau seleksi untuk saham-saham yang masuk
Indeks Syari’ah antara lain:
1. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak
bertentangan dengan prinsip syari’ah dan sudah tercatat lebih dari 3
bulan (kecuali termasuk dalam 10 besar dalam hal kapitalisasi).
2. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah
tahun terakhir yang memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva
maksimal sebesar 90 %.
3. Memilih 60 saham dari susunan saham di atas berdasarkan urutan rata-
rata kapitalisasi pasar terbesar selama satu tahun terakhir.
4. Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-
rata nilai perdagangan reguler selama satu tahun terakhir.
Bertransaksi dalam JII merupakan salah satu bentuk perdagangan
yang dibangun berdasarkan atas persaingan, kompetisi dan berorientasi
keuntungan (profit oriented). Terkadang para pelaku bisnis di bursa efek
telah mengikuti peraturan yang berkaitan dengan jenis akad kesepakatan
yang dilakukan, meliputi surat-surat berharga yang mubah (boleh
bermuamalah dengannya) dan mereka jauh dari perjudian (spekulasi),
pegadaian dan pembiayaan ribawi atau transaksi lainnya yang
diharamkan. Disamping itu mereka juga harus berakhlaq dan beretika
dengan akhlaq yang benar dan lurus sebagaimana disebutkan berikut:
1. Jujur dalam transaksi dan informasi.
2. Tidak menyembunyikan informasi (transparan).
3. Amanah dalam transaksi.
4. Menepati janji dan akad.
5. Toleransi dalam bertransaksi.
57
B. Deskripsi Data Penelitian
Pada bagian ini akan menjelaskan tentang deskripsi atau penyebaran
data penelitian yang meliputi variabel opini audit (X1), variabel ukuran KAP
(X2), variabel solvabilitas (X3), serta variabel audit delay (Y).
1. Opini Audit
Opini audit adalah pendapat auditor dalam menilai laporan
keuangan perusahaan disajikan wajar atau tidak. Pengukuran variabel ini
menggunakan variabeldummy. Apabila mendapatkan opiniunqualified
opinion diberi kode 1 sedangkan jika mendapat opini selainunqualified
opinion diberi kode 0.3
Tabel 4.1
Opini Audit Sampel Penelitian
No Kode Nama SahamOpini Audit
2013 2014 20151 AALI Astra Agro Lestari Tbk 1 1 12 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk 1 1 03 ADRO Adaro Energy Tbk 0 1 14 AKRA AKR Corporindo Tbk 0 0 05 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 0 1 16 ASII Astra International Tbk 0 1 17 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk 0 1 08 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 0 1 19 INCO Vale Indonesia Tbk 1 0 110 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 0 1 111 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 1 1 112 KLBF Kalbe Farma Tbk 1 1 113 LPKR Lippo Karawaci Tbk 1 1 014 LPPF Matahari Department Store Tbk 1 1 115 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk 1 1 116 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 0 0 017 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk 0 1 118 PTPP PP (Persero) Tbk 0 0 0
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017.
3 Ni Komang Ari dan Ni Luh Sari,Pengaruh Opini Audit, Solvabilitas, Ukuran KAP DanLaba Rugi Pada Audit Delay, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 9.1, 2014, hal. 397.
58
Pada tabel 4.1 tersebut dapat dilihat bahwa perusahaan yang
menjadi sampel penelitian yang memperoleh opini wajar tanpa
pengecualian secara berturut-turut selama periode 2013-2015 adalah Astra
Agro Lestari Tbk dan Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Sedangkan
perusahaan yang menjadi sampel penelitian yang memperoleh opini wajar
dengan pengecualian secara berturut-turut selama periode 2013-2015
AKR Corporindo Tbk dan Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
2. Ukuran KAP
Ukuran kantor akuntan publik adalah ukuran untuk menentukan
suatu akuntan publik dikatakan besar atau kecil.4
Tabel 4.2Ukuran KAP Sampel Penelitian
No Kode Nama SahamUkuran KAP
2013 2014 20151 AALI Astra Agro Lestari Tbk 1 1 12 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk 0 0 03 ADRO Adaro Energy Tbk 1 1 14 AKRA AKR Corporindo Tbk 1 1 15 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 1 1 16 ASII Astra International Tbk 1 1 17 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk 0 0 08 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 1 1 19 INCO Vale Indonesia Tbk 1 1 110 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 1 1 111 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 1 1 112 KLBF Kalbe Farma Tbk 1 1 113 LPKR Lippo Karawaci Tbk 0 0 014 LPPF Matahari Department Store Tbk 1 1 115 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk 1 1 116 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 1 1 117 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk 1 1 118 PTPP PP (Persero) Tbk 0 1 0
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017.
4 Ibid., hal. 398.
59
Pada tabel 4.2 tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan yang
menggunakan jasa kantor akuntan publikbig four selama tiga tahun
berturut-turut yaitu AKR Corporindo Tbk dan Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. yang menggunakan jasa Kantor Akuntan Publik Ernst &
Young. Sedangkan perusahaan yang menggunakan jasa kantor akuntan
publik non big four selama tiga tahun berturut-turut antara lain Lippo
Karawaci Tbk.
3. Solvabilitas
Solvabilitas perusahaan menunjukan kemampuan perusahaan
untuk memenuhi seluruh kewajibannya, diproksikan melalui rasiodebt
to total asset yang diukur berdasarkan total kewajiban yang meliputi
kewajiban jangka pendek dan jangka panjang, dibagi total aktiva akhir
tahun buku perusahaan.5 Rasio ini diperoleh dengan menggunakan rumus