BAB IV HASIL DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum MTs Negeri 1 Kudus 1. Sejarah MTs Negeri 1 Kudus Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kudus (semula bernama MTs Negeri Kudus) merupakan salah satu madrasah yang merupakan peralihan dari PGAN 6 Tahun berdasarkan KMA No. 16 Tahun 1978 tanggal 16 Maret 1978, maka sejak tahun 1979 PGAN di seluruh Indonesia dipecah menjadi dua tingkatan yaitu PGA 3 tahun (setingkat SLTA) dan MTs 3 tahun (setingkat SMP). Melalui surat tersebut, berdiri MTs Negeri Kudus dengan Kepala Madrasah pertama adalah : H. Sukimo AF. 1 MTs Negeri Kudus berlokasi di desa Prambatan Kidul Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus. Gedung ruang belajar Madrasah pertama pada tahun 1979 sebanyak 3 lokal, pada tahun 1983 bertambah menjadi 15 lokal, pada tahun 1987 bertambah menjadi 21 lokal dan sekarang ada 30 lokal kelas. Kelas tersebut dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar mulai kelas VII sampai dengan kelas IX yang berjumlah 10 lokal untuk tiap kelasnya. Mulai Juni tahun 2011, nama MTs Negeri Kudus berubah menjadi MTs Negeri 1 Kudus berdarsarkan Permenag RI No. 95 tahun 2011, tanggal 1 Juni 2011. Perkembangan madrasah mulai tahun 1979 sampai sekarang, madrasah ini telah mengalami pergantian pimpinan sebagai Kepala Madrasah yaitu: a. H. Sukimo AF. (Tahun 1979 s.d 1991) b. Drs. Mas’adi (Tahun 1991 s.d 1994) c. Drs. H. Haryono (Tahun 1994 s.d 1999 ) 1 Dokumentasi wawancara dengan Rakhmad Basuki, Waka Kurikulum MTs Negeri 1 Kudus, diambil pada tanggal 9 Desember 2016 40
32
Embed
BAB IV HASIL DATA DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum MTs …eprints.stainkudus.ac.id/2072/7/FILE 7 BAB IV.compressed.pdf16 Lokai MTs Kec. Kaliwungu Kudus 17 KKM KKMTs Kaliwungu 18 Jumlah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB IV
HASIL DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum MTs Negeri 1 Kudus
1. Sejarah MTs Negeri 1 Kudus
Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kudus (semula bernama MTs
Negeri Kudus) merupakan salah satu madrasah yang merupakan peralihan
dari PGAN 6 Tahun berdasarkan KMA No. 16 Tahun 1978 tanggal 16
Maret 1978, maka sejak tahun 1979 PGAN di seluruh Indonesia dipecah
menjadi dua tingkatan yaitu PGA 3 tahun (setingkat SLTA) dan MTs 3
tahun (setingkat SMP). Melalui surat tersebut, berdiri MTs Negeri Kudus
dengan Kepala Madrasah pertama adalah : H. Sukimo AF. 1
MTs Negeri Kudus berlokasi di desa Prambatan Kidul Kecamatan
Kaliwungu Kabupaten Kudus. Gedung ruang belajar Madrasah pertama
pada tahun 1979 sebanyak 3 lokal, pada tahun 1983 bertambah menjadi 15
lokal, pada tahun 1987 bertambah menjadi 21 lokal dan sekarang ada 30
lokal kelas. Kelas tersebut dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar
mulai kelas VII sampai dengan kelas IX yang berjumlah 10 lokal untuk
tiap kelasnya.
Mulai Juni tahun 2011, nama MTs Negeri Kudus berubah menjadi
MTs Negeri 1 Kudus berdarsarkan Permenag RI No. 95 tahun 2011,
tanggal 1 Juni 2011.
Perkembangan madrasah mulai tahun 1979 sampai sekarang,
madrasah ini telah mengalami pergantian pimpinan sebagai Kepala
Madrasah yaitu:
a. H. Sukimo AF. (Tahun 1979 s.d 1991)
b. Drs. Mas’adi (Tahun 1991 s.d 1994)
c. Drs. H. Haryono (Tahun 1994 s.d 1999 )
1 Dokumentasi wawancara dengan Rakhmad Basuki, Waka Kurikulum MTs Negeri 1 Kudus, diambil pada tanggal 9 Desember 2016
40
41
d. Drs. H. Abdullah Zahid, M.Ag (Tahun 1999 s.d 2003)
e. Drs. H. Syafi’i (Tahun 2003 s.d 2006)
f. Drs. H. Nur Salim, M.Pd. (Tahun 2006 s.d 2014)
g. H. Ali Musyafak, S.Ag. M.Pd.I. (Tahun 2014 s.d sekarang). 2
MTs Negeri 1 Kudus yang beralamat di desa Prambatan Kidul
Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus ini mempunyai letak yang
sangat strategis untuk proses belajar, karena terletak di komplek
pendidikan, dan perumahan penduduk yang jauh dari kebisingan lalu
lintas jalan raya. Untuk akses jalan menuju madrasah dapat dilalui
kendaraan umum dengan mudah.
Di Komplek ini, selain berdekatan dengan MIN Kudus dan MAN 2
Kudus, juga berdekatan dengan SMAN 2 Kudus, SMKN 1 Kudus, SMK
Ma’arif Kudus, dan STIKES Muhamadiyah Kudus serta perumahan
penduduk. Ditinjau dari lingkungannya, MTs Negeri 1 Kudus ini, sangat
cocok untuk berlangsungnya proses belajar mengajar.
Karena mendapatkan respon dari masyarakat maka dalam waktu
singkat muridnya bertambah banyak sehingga lokal tidak dapat
menampung, kemudian pengurus, dewan guru dan pemerintahan desa
mengadakan rapat dan memutuskan untuk membangun gedung sekolah
tersebut.
Adapun identitas MTs Negeri 1 Kudus tersebut dapat dilihat
dalam tabel berikut:
Tabel 1
Identitas MTs Negeri 1 Kudus3
No Nama Keterangan
1 Nama Madrasah MTs Negeri 1 Kudus
2 Nomor Statistik Madrasah 21.1.33.19.01.001
3 Alamat Jl. Kadilangu No. 549
4 Desa Prambatan Kidul
2 Dokumentasi MTs Negeri 1 Kudus, diambil pada tanggal 22 Nopember 2016 3 Dokumentasi MTs Negeri 1 Kudus, diambil pada tanggal 22 Nopember 2016
Sedangkan jumlah karyawan MTs Negeri 1 Kudus pada tahun ini
berjumlah 21 orang. Adapun rincian jumlah data guru dan karyawan MTs
Negeri 1 Kudus terdapat dalam tabel berikut: 8
Tabel 3
Data Jumlah Guru dan Karyawan MTs Negeri 1 Kudus
No Jenis Kelamin Guru TU/Karyawan Total
Guru & TU PNS
Kemenag PNS DPK GTT Jml PNS
Kemenag Honor Jml
1 Laki-Laki 27 0 5 32 0 10 10 42
2 Perempuan 26 0 5 31 3 8 11 42
Jumlah 53 0 10 63 3 18 21 84
Tabel 4
Data Jumlah Guru dan Karyawan MTs Negeri 1 Kudus
Berdasarkan Pendidikan 9
No Pendidkian Guru TU/Karyawan Total Guru & TU PNS
Kemenag PNS dpk GTT JML PNS
Kemenag Honor JML
1 S 2 10 0 1 11 1 0 1 12
2 S 1 43 0 8 51 2 6 8 59
3 D 3 0 0 1 1 0 0 0 1
4 < D 3 0 0 0 0 0 12 12 12
Jumlah 53 0 10 63 3 18 21 84
8 Dokumentasi MTs Negeri 1 Kudus, diambil pada tanggal 24 Nopember 2016 9 Dokumentasi MTs Negeri 1 Kudus, diambil pada tanggal 24 Nopember 2016
49
b. Siswa MTs Negeri 1 Kudus
Adapun banyaknya siswa MTs Negeri 1 Kudus pada tahun
2016/2017 ini berjumlah 1121 siswa. Adapun rincian jumlah siswa
tersebut terdapat dalam tabel berikut ini: 10
Tabel 5 Keadaan Siswa MTs Negeri 1 Kudus
Tahun 2016/2017
Kelas Rombel Laki-laki Perempuan Jumlah
VII 10 159 220 379
VIII 10 132 237 369
IX 10 137 236 373
Total 30 428 693 1121
6. Kurikulum MTs Negeri 1 Kudus
Kurikulum yang dipakai di MTs Negeri 1 Kudus yaitu Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan. Adapun rincian mata pelajaran kurikulum
muatan lokal dan kurikulum Depag yang diajarkan di MTs Negeri 1
Kudus adalah sebagai berikut: 11
Tabel 6
Daftar Kurikulum MTs Negeri 1 Kudus
No Mata Pelajaran Kelas
VII VIII XI
1 Matematika 5 5 5
2 Qur'an Hadist 2 2 2
3 BTA 1 1 1
4 Ta'lim al-Muta'allim 1 1 1
10 Dokumentasi MTs Negeri 1 Kudus diambil pada tanggal 30 Nopember 2016 11 Dokumentasi MTs Negeri 1 Kudus, diambil pada tanggal 30 Nopember 2016
50
5 Aqidah Akhlaq 2 2 2
6 SKI 2 2 2
7 Bahasa Arab 2 2 2
8 Fiqih 2 2 2
9 Bhs Indonesia 5 5 5
10 Bhs Inggris 5 5 5
11 PKn 2 2 2
12 IPA 4 4 4
13 Penjasorkes 2 2 2
14 Seni Budaya 2 2 -
15 Kerajinan Tangan - - 2
16 Bahasa Jawa 2 2 2
17 IPS 4 4 4
18 TIK 2 2 2
19 Aswaja 1 1 1
20 Kaligrafi 2 2 2
21 Pramuka 1 1 1
7. Sarana prasarana MTs Negeri 1 Kudus
Sarana memegang peranan penting didalam proses belajar mengajar.
Sarana merupakan wadah bagi peserta didik, sedangkan prasarana
merupakan faktor penting yang mendukung proses keberhasilan belajar
mengajar, dalam ilmu pendidikan disebut juga alat pendidikan. 12
12 Dokumentasi MTs Negeri 1 Kudus diambil pada tanggal 30 Nopember 2016
51
Tabel 7
Daftar Ruang dan Gedung MTs Negeri 1 Kudus
No Jenis Jumlah Kondisi
1 Ruang Kelas 30 Baik
2 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik
3 Ruang Tata Usaha 1 Baik
4 Ruang Guru 1 Baik
5 Ruang Waka 1 Baik
6 Ruang BK 1 Baik
7 Ruang Lab. Komputer 1 Baik
8 Ruang Lab. Bahasa 2 Baik
9 Ruang Lab. Menjahit 1 Baik
10 Ruang Lab. Elektro 1 Baik
11 Ruang Lab. Multimedia 1 Baik
12 Ruang Lab. IPA 1 Baik
13 Ruang Perpustakaan 1 Baik
14 Ruang AULA 1 Baik
15 Masjid 1 Baik
16 Tempat Wudhu 2 Baik
17 Kantin 3 Sedang
18 Koperasi / Warung Kejujuran 1 Baik
19 Ruang Osis 1 Baik
20 Ruang Pramuka 1 Baik
21 Ruang UKS-PMR 1 Baik
22 Ruang Satpam 1 Baik
23 Ruang Gudang 5 Sedang
24 WC. Guru 7 Baik
25 WC. Siswa 24 Baik
52
26 Lapangan Olahraga 1 Baik
27 Tempat Parkir Siswa 1 Baik
28 Pondok pesantren “ Asy-Syafi’iyyah”
1 unit Baik
29 Ruang Pengasuh Pondok 1 Baik
30 Hot Spot area 2 unit Baik
31 Website 1 Baik
B. Implementasi Variation Stimulus dengan Teknik Pembelajaran Reading
Quiz untuk Meningkatkan Kenyamanan Belajar pada Mata Pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam di MTs Negeri 1 Kudus
1. Penerapan Variation Stimulus dengan teknik pembelajaran Reading
Quiz untuk meningkatkan kenyamanan belajar siswa pada mata
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII di MTs Negeri 1
Kudus
Program pendidikan Islam terdiri dari unsur-unsur yang harus
diperhatikan diantaranya adalah: kurikulum, materi dan metode
pembelajaran. Ketiga-tiganya masuk dalam komponen pendidikan yang
sangat mempengaruhi dalam proses pembelajaran di lembaga pendidikan
karena ketiganya ini sangat penting. Ketika pendidikan mengalami
kemajuan dan berkembang, maka yang perlu diperhatikan adalah ketiga
hal tersebut. Karena kurikulum adalah seperangkat perencanaan dan media
untuk mengantar siswa dalam mewujudkan tujuan pendidikan yang
hendak diinginkan. Materi adalah suatu mata pelajaran yang diajarkan di
sebuah lembaga pendidikan sesuai dengan target yang ditetukan, materi ini
harus disesuaikan dengan materi lokal dan nasional sehingga dalam
penyajiannya tidak hanya monoton materi lokal saja. Dan Metode
mengajar adalah salah satu cara yang harus dilalui untuk menyajikan
bahan pengajaran agar tercapai tujuan pengajaran.
53
Metode pembelajaran adalah cara yang dilakukan guru untuk
membelajarkan anak agar mencapai tujuan yang ditetapkan. Oleh karena
itu, dalam kegiatan belajar mengajar guru harus memiliki strategi agar
anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, dan focus pada tujuan
yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah
harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut metode
mengajar. Dengan demikian, metode mengajar adalah strategi pengajaran
sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diterapkan.
Konsep penerapan Variation Stimulus ini memiliki arti yang
berbeda pada setiap orang, hal tersebut tergabung dalam prinsip-prinsip
yang ada dalam variation stimulus yaitu: 1) Siswa belajar tanpa bosan dan
jenuh, ini sebagai indikator bahwa stimulus siswa semakin tertarik dalam
pembelajaran dikarenakan mereka belajar tidak ada rasa bosan atau jenuh;
2) Siswa meningkatkan motivasi belajarnya, dengan adanya stimulus yang
bermacam-macam ini siswa mampu meningkatkan motivasinya dalam
belajar; 3) Siswa semakin bertambah keingintahuannya terhadap hal-hal
baru, semakin bertambah stimulus maka rasa ingin tahu dalam memahami
juga semakin betambah; 4) Siswa ingin diberikan gaya belajar yang
beraneka ragam, dengan bervariasi dalam stimulus ini siswa semakin
menerima dengan gaya belajar yang bermcam-macam; dan 5) Siswa dapat
meningkatkan keaktifan atau keterlibatan siswa dalam prosees
pembelajaran, pada dasarnya apabila siswa sudah dalam motivasi yang
meningkat, maka keaktifan mereka juga semakin tergugah untuk
memahami materi dalam proses pembelajaran.
Ciri-ciri kenyamanan belajar antara lain: 1) Suasana yang ceria
dalam pembelajaran; 2) Ada rasa santai dan tanpa penekanan dalam
belajar; 3) Metode pembelajaran diterima atau mudah dipahami oleh
siswa; 4) Tempat belajar yang nyaman dari berbagai kendala; 5) Keaktifan
siswa yang selalu meningkat.
54
Sebagaimana hasil wawancara dengan Maliki selaku guru Sejarah
Kebudayaan Islam di MTs Negeri 1 Kudus, beliau menjelaskan bahwa: 13
”Penerapan variation stimulus dengan teknik pembelajaran reading quiz untuk meningkatkan kenyamanan belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII di MTs Negeri 1 Kudus, guru pertama kali memberikan waktu kepada siswa untuk membaca materi terlebih dahulu sebagai wawasan awal pada siswa, kemudian guru memberikan penjelasan dari materi itu supaya siswa mampu memahaminya. Kemudian guru membentuk beberapa kelompok dan memberikan pertanyaan kepada masing-masing kelompok. Dari masing-masing kelompok tersebut, salah satu siswa harus menyampaikan ringkasan materi dari penjelasan guru sebagai stimulus memahami dan merangkum materi yang sedang dibahas agar masing-masing siswa menambah pengetahuan atau mendapat ulasan balik dari materi yang dibahas. Setelah itu masing-masing kelompok membuat sepuluh pertanyaan yang nantinya sebagai pertanyaan kepada kelompok lain.”.
Sedangkan Rakhmat Basuki selaku Waka Kurikulum MTs Negeri
1 Kudus menambahkan bahwa: 14
“Penerapan teknik tersebut yang saya ketahui ketika guru SKI menyamapaikan pembelajaran yaitu guru memberikan penjelasan dari materi pelajaran, kemudian untuk memberikan semangat pada siswa, guru tersebut membagi siswa dalam beberapa kelompok untuk dibuat semacam kuis, namun siswa diharuskan membaca atau memahami materi terlebh dahulu, baru kemudian dilakukan memberikan pertanyaan dengan bergantian kepada masing-masing kelompok.”.
Hasil penelitian membuktikan bahwa penerapan variation stimulus
dengan teknik pembelajaran Reading Quiz untuk meningkatkan
kenyamanan belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas VIII di MTs Negeri 1 Kudus yaitu di kelas VIII A terdapat 25% dari
jumlah 36 siswa yang masih merasakan belum ada rasa kenyamanan
dalam belajar, di kelas VIII B juga ada 20% siswa yang menyatakan tidak
ada kenyamanan dalam belajar, di kelas VIII C terdapat 22% siswa juga
13 Maliki, Guru Sejarah Kebudayaan Islam MTs Negeri 1 Kudus, Wawancara Pribadi, 6
Desember 2016 14 Rakhmat Basuki, Waka Kurikulum MTs Negeri 1 Kudus, Wawancara Pribadi, pada
tanggal 9 Desember 2016
55
menyatakan tidak nyaman, di kelas VIII D terdapat 25%, di kelas VIII E
terdapat 18 %, di kelas VIII F dan G terdapat jumlah yang sama dengan
22%, di kelas VIII H ada 25%, di kelas VIII I terdapat 30%, dan di kelas
VIII J terdapat 28% yang menyatakan kurang nyaman. Melalui data
tersebut maka rata-rata di kelas VIII terdapat 23,7% dari 369 siswa
keseluruhan di MTs Negeri 1 Kudus. Hal ini telah didokumentasikan
bahwa penerapan variation stimulus dapat meningkatkan kenyamanan
belajar siswa dalam pembelajaran. Oleh karena itu penerapan variation
stimulus dengan teknik pembelajaran reading quiz untuk meningkatkan
kenyamanan belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas VIII di MTs Negeri 1 Kudus
Hal ini terbukti dari Arina Khusna selaku Siswi Kelas VIII MTs
Negeri 1 Kudus menambahkan bahwa: 15
”Semua siswa dihapakan untuk selalu mandiri dan dapat belajar dengan baik dan selalu membaca materi-materi pelajaran terutama saat disampaikan kita terlebih dahulu siap dan membaca. Karena dari pembelajaran itu kami diberi materi dan dijelaskan terlebih dahulu, ketika kita sudah paham lalu kami saling bertanya dalam sebuah kelompok.”
Dengan demikian penerapan variation stimulus dengan teknik
pembelajaran reading quiz untuk meningkatkan kenyamanan belajar siswa
pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII di MTs Negeri
1 Kudus, yakni guru memberikan waktu kepada siswa untuk membaca
materi terlebih dahulu sebagai wawasan awal pada siswa, kemudian guru
memberikan penjelasan dari materi itu supaya siswa mampu
memahaminya. Dan siswa diharuskan membaca materi terlebih dahulu
agar memahami materi. Kemudian untuk memberikan semangat pada
siswa, guru membentuk beberapa kelompok dan memberikan pertanyaan
kepada masing-masing kelompok. Dari masing-masing kelompok tersebut,
salah satu siswa harus menyampaikan ringkasan materi dari penjelasan
15 Arina Khusna, Siswi MTs Negeri 1 Kudus, Wawancara Pribadi, pada tanggal 9
Desember 2016
56
guru sebagai stimulus memahami dan merangkum materi yang sedang
dibahas agar masing-masing siswa menambah pengetahuan atau mendapat
ulasan balik dari materi yang dibahas. Setelah itu masing-masing
kelompok membuat sepuluh pertanyaan yang nantinya sebagai pertanyaan
kepada kelompok lain. Hal ini terbukti di kelas VIII A terdapat 25% dari
jumlah 36 siswa yang masih merasakan belum ada rasa kenyamanan
dalam belajar, di kelas VIII B juga ada 20% siswa yang menyatakan tidak
ada kenyamanan dalam belajar, di kelas VIII C terdapat 22% siswa juga
menyatakan tidak nyaman, di kelas VIII D terdapat 25%, di kelas VIII E
terdapat 18 %, di kelas VIII F dan G terdapat jumlah yang sama dengan
22%, di kelas VIII H ada 25%, di kelas VIII I terdapat 30%, dan di kelas
VIII J terdapat 28% yang menyatakan kurang nyaman. Melalui data
tersebut maka rata-rata di kelas VIII terdapat 23,7% dari 369 siswa
keseluruhan di MTs Negeri 1 Kudus
2. Kendala dalam penerapan Variation Stimulus dengan teknik
pembelajaran Reading Quiz untuk meningkatkan kenyamanan
belajar siswa dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas
VIII di MTs Negeri 1 Kudus
Sistem pengajaran adalah suatu kombinasi terorganisir yang
meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan
prosedur yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sesuai dengan
rumusan itu orang yang terlibat dalam sistem pengajaran adalah siswa,
pengajar (guru), dan tenaga lainnya, misalnya tenaga yang membantu
dalam laboratorium. Material meliputi buku-buku, papan tulis, kapur,
fotografi, slide, film, audio, dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan
terdiri atas ruang kelas, perlengkapan audiovisual, bahkan juga komputer.
Prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi penyediaan
untuk praktek, belajar, pengetesan, dan penentuan tingkat dan sebagainya.
57
Mengenai data hasil wawancara dengan Maliki selaku guru Sejarah
Kebudayaan Islam di MTs Negeri 1 Kudus, tentang kendala-kendala yang
dihadapi dalam penerapan tehnik tersebut beliau menjelaskan bahwa:16
“Kendala yang dihadapi seperti kurang siap dalam menerima materi karena pelajaran sejarah ini mengikuti alur cerita mulai dari awal hingga akhir, adanya siswa kurang memahami pembahasan ketika metode reading quiz ini diterapkan, dan yang terakhir adanya siswa dalam penerapan metode itu masih gaduh atau guyon yang menjadikan terganggunya penerapan metode tersebut.”. Sedangkan Rakhmat Basuki selaku Waka Kurikulum MTs Negeri
1 Kudus menambahkan bahwa: 17
“Kendala yang saya amati dalam penerapan teknik tersebut dalam pembelajran SKI yaitu terkadang saat pembelajaran itu ada anak keluar masuk kelas, ada juga tidak mengikuti pelajaran atau diam saja karena kurang memahami. Kemungkinan dari anak yang kurang memahami itu ia belum menguasai atau mempelajari materi yang telah disampaiakan oleh guru.” Lalu Arina Khusna selaku Siswi MTs Negeri 1 Kudus
menambahkan bahwa: 18
”Kendalanya yang saya amati yaitu dari kami atau teman-teman ada yang kurang semangat dalam membaca, berakibat ketika praktek kuis tersebut kurang menguasai materi dan tidak dapat menjawab pertanyaan.” Dengan demikian kendala yang dihadapi dalam penerapan
variation stimulus dengan teknik pembelajaran reading quiz untuk
meningkatkan kenyamanan belajar siswa dalam mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam Kelas VIII di MTs Negeri 1 Kudus yaitu kurang siap
dalam menerima materi karena pelajaran sejarah ini mengikuti alur cerita
mulai dari awal hingga akhir, adanya siswa kurang memahami
pembahasan ketika metode reading quiz ini diterapkan, ada yang kurang
16 Maliki, Guru Sejarah Kebudayaan Islam MTs Negeri 1 Kudus, Wawancara Pribadi, 6 Desember 2016
17 Rakhmat Basuki, Waka Kurikulum MTs Negeri 1 Kudus, Wawancara Pribadi, 9 Desember 2016
18 Arina Khusna, Siswi MTs Negeri 1 Kudus, Wawancara Pribadi, pada tanggal 9 Desember 2016
58
semangat dalam membaca, berakibat ketika praktek kuis tersebut kurang
menguasai materi dan tidak dapat menjawab pertanyaan, terkadang saat
pembelajaran itu ada anak keluar masuk kelas, ada juga tidak mengikuti
pelajaran atau diam saja karena kurang memahami, dan yang terakhir
adanya siswa dalam penerapan metode itu masih gaduh yang menjadikan
terganggunya penerapan metode tersebut.
3. Solusi dalam menghadapi kendala Variation Stimulus dengan teknik
pembelajaran Reading Quiz untuk meningkatkan kenyamanan
belajar siswa dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas
VIII di MTs Negeri 1 Kudus
Peserta didik memiliki berbagai potensi yang siap untuk
berkembang, misalnya kebutuhan, minat, tujuan, abilitas, intelegensi,
emosi dan lain-lain. Tiap individu peserta didik mampu berkembang
menurut pola dan caranya sendiri. Mereka dapat melakukan berbagai
aktivitas dan mengadakan interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan
pendidik merupakan faktor penggerak dalam menghantarkan murid untuk
mencapai tujuan. Sehingga pendidik besar sekali tanggungjawabnya dalam
memberi motivasi, mengerakkan, serta membentuk pribadi anak didik
menuju pribadi muslim yang sempurna.
Solusi yang diberikan sebagaimana hasil wawancara dengan Maliki
menjelaskan bahwa:19
”Untuk mengatasi kendala tersebut solusinya yakni saya menginformasikan terlebih dahulu untuk membaca materi yang akan dibicarakan, kemudian saya menjelaskan materi tersebut sebelum mereka menerapkan metode reading quiz, baru kemudian membuat pertanyaan yang sudah saya batasi sesuai materi yang sudah ditentukan. Hal ini terbukti pada saat tanya jawab alhamdulillah siswa dapat memahami dengan baik dan dapat dibilang benar-benar faham, dan ketika ujian tengan semester atau Uujian akhir semester mendapatkan nilai bagus.”
19 Maliki, Guru Sejarah Kebudayaan Islam MTs Negeri 1 Kudus, Wawancara Pribadi, 6
Desember 2016
59
Selanjutnya solusi yang disampaikan oleh Rakhmat Basuki selaku
Waka Kurikulum MTs Negeri 1 Kudus bahwa: 20
“Solusi dari kendala tersebut dari guru sudah menegur dan memberikan informasi agar meningkatkan penguasaan materi pembelajaran SKI, siswa dianjurkan selalu membaca materi pembelajaran terlebih dahulu, dan selalu mengikuti pembelajaran di kelas, dan senantiasa ikut aktif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.” Lalu Arina Khusna selaku Siswi MTs Negeri 1 Kudus
menambahkan bahwa: 21
”Solusinya nanti anak-anak yang kurang semangat membaca diberikan waktu sebentar untuk memahami dengan menambah membaca atau mengingat-ingat materi yang telah disampaikan” Dengan demikian solusi dalam menghadapi kendala variation
stimulus dengan teknik pembelajaran reading quiz untuk meningkatkan
kenyamanan belajar siswa dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam Kelas VIII di MTs Negeri 1 Kudus yaitu guru menginformasikan
terlebih dahulu untuk membaca materi yang akan dibicarakan, kemudian
guru menjelaskan materi tersebut sebelum mereka menerapkan metode
reading quiz, baru kemudian membuat pertanyaan yang sudah dibatasi
guru sesuai materi yang sudah ditentukan. Selain itu guru memberikan
informasi agar meningkatkan penguasaan materi pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam, dan selalu mengikuti pembelajaran di kelas, serta
senantiasa ikut aktif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Hal ini
terbukti siswa dapat memahami dengan baik dan dapat dibilang benar-
benar faham, dan ketika ujian tengan semester atau Ujian akhir semester
mendapatkan nilai bagus.
20 Rakhmat Basuki, Waka Kurikulum MTs Negeri 1 Kudus, Wawancara Pribadi, 9
Desember 2016 21 Arina Khusna, Siswi MTs Negeri 1 Kudus, Wawancara Pribadi, pada tanggal 9
Desember 2016
60
C. Analisis Data
1. Analisis Penerapan Variation Stimulus dengan teknik pembelajaran
Reading Quiz untuk meningkatkan kenyamanan belajar siswa pada
mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII di MTs Negeri
1 Kudus
Guru dalam pembelajaran berperan membantu peserta didik yang
sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahui,
membentuk kompetensi dan memahami materi standar yang dipelajari.
Untuk peran tersebut guru melakukan hal-hal antara lain: membuat