54 Tugas Akhir Pengaruh Kuat Geser Matos dan Semen Terhadap Tanah Ekspansif (Studi Kasus Kelurahan Sadeng, Kecamatan Gunung Pati, Semarang) Universitas Katolik Soegijapranata Nikodemus Budi - 13.12.0010 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uraian Umum Pada setiap lokasi memiliki karakteristik dan jenis tanah yang berbeda-beda. Dalam satu lokasi pun dapat ditemukan karakteristik tanah yang berebeda satu sama lainnya. Karakteristik tanah yang ada di Kelurahan Sadeng, Kecamatan Gunung Pati, Semarang ini juga perlu diketahui karakteristiknya. Kelurahan Sadeng memiliki luas wilayah 425.503 hektar dan terbagi dalam 34 RT dan 6 RW. Jumlah penduduknya terdapat kurang lebih 5.721 jiwa. Dengan jumlah penduduk yang cukup banyak membuat lokasi tersebut membutuhkan lahan untuk membangun tempat tinggal. Lingkungan di sekitar Kelurahan Sadeng memiliki kondisi jalan yang berbukit dan terdapat pula lahan yang masih kosong. Kondisi jalan yang berbukit ini tentu juga memiliki karakteristik tanah yang beraneka ragam jenis. Oleh sebab itu, untuk mengetahui secara detail karakteristik tanah di Kelurahan Sadeng, Kecamatan Gunung Pati, Semarang dilakukan pengujian di laboratorium. Pengujian karakteristik tanah yang dilakukan adalah index properties, atterberg limit, uji saringan, uji hidrometer, uji pemadatan, dan uji tekan bebas (unconfined compression test). Tanah yang diambil pada pengujian ini adalah tanah terganggu (disturbed soil). 4.2 Uji Klasifikasi Tanah Uji klasifikasi tanah merupakan uji di laboratorium yang dilakukan untuk mengetahui sifat – sifat dari sampel tanah yang diambil. Pengujian ini meliputi index properties, atterberg limit, dan sieve analysis. Berikut ini merupakan hasil dari pengujian klasifikasi tanah di laboratorium. Contoh perhitungan dapat dilihat pada lampiran L–02–01 hingga L–02–03.
17
Embed
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/16956/5/13.12.0010 NIKODEMUS... · HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uraian Umum Pada setiap lokasi memiliki karakteristik
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
54Tugas AkhirPengaruh Kuat Geser Matos dan Semen Terhadap Tanah Ekspansif(Studi Kasus Kelurahan Sadeng, Kecamatan Gunung Pati, Semarang)
Universitas Katolik Soegijapranata Nikodemus Budi - 13.12.0010Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Uraian UmumPada setiap lokasi memiliki karakteristik dan jenis tanah yang
berbeda-beda. Dalam satu lokasi pun dapat ditemukan karakteristik tanah
yang berebeda satu sama lainnya. Karakteristik tanah yang ada di Kelurahan
Sadeng, Kecamatan Gunung Pati, Semarang ini juga perlu diketahui
karakteristiknya. Kelurahan Sadeng memiliki luas wilayah 425.503 hektar
dan terbagi dalam 34 RT dan 6 RW. Jumlah penduduknya terdapat kurang
lebih 5.721 jiwa.
Dengan jumlah penduduk yang cukup banyak membuat lokasi
tersebut membutuhkan lahan untuk membangun tempat tinggal. Lingkungan
di sekitar Kelurahan Sadeng memiliki kondisi jalan yang berbukit dan
terdapat pula lahan yang masih kosong. Kondisi jalan yang berbukit ini
tentu juga memiliki karakteristik tanah yang beraneka ragam jenis. Oleh
sebab itu, untuk mengetahui secara detail karakteristik tanah di Kelurahan
Sadeng, Kecamatan Gunung Pati, Semarang dilakukan pengujian di
laboratorium. Pengujian karakteristik tanah yang dilakukan adalah index
properties, atterberg limit, uji saringan, uji hidrometer, uji pemadatan, dan
uji tekan bebas (unconfined compression test). Tanah yang diambil pada
pengujian ini adalah tanah terganggu (disturbed soil).
4.2 Uji Klasifikasi TanahUji klasifikasi tanah merupakan uji di laboratorium yang dilakukan
untuk mengetahui sifat – sifat dari sampel tanah yang diambil. Pengujian ini
meliputi index properties, atterberg limit, dan sieve analysis. Berikut ini
merupakan hasil dari pengujian klasifikasi tanah di laboratorium. Contoh
perhitungan dapat dilihat pada lampiran L–02–01 hingga L–02–03.
55Tugas AkhirPengaruh Kuat Geser Matos dan Semen Terhadap Tanah Ekspansif(Studi Kasus Kelurahan Sadeng, Kecamatan Gunung Pati, Semarang)
Universitas Katolik Soegijapranata Nikodemus Budi - 13.12.0010Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Tabel 4.1: Hasil Uji Klasifikasi TanahUji
LaboratoriumJenis Uji
Satuan HasilUji
Index Properties
Kadar air (w) % 54,38
Porositas (n) - 60,62
Angka Pori (e) - 1,54
Berat Kering (γdry) gr/cm3 1,06
Berat Basah (γ) gr/cm3 1,61
Berat Jenis Tanah (Gs) - 2,7
Atterberg Limit
Batas Susut (SL) % 10
Batas Cair (LL) % 98
Batas Plastis (PL) % 50,62
Indeks Plastisitas (PI) % 47,38
Sieve Analysis
Persentase Gravel % 0
Persentase Coarse to Medium
Sand% 4,24
Persentase Fine Sand % 8,8
Persentase Silt % 49,3
Persentase Clay % 5,14
D10 - 0,075
D30 - 0,22
56Tugas AkhirPengaruh Kuat Geser Matos dan Semen Terhadap Tanah Ekspansif(Studi Kasus Kelurahan Sadeng, Kecamatan Gunung Pati, Semarang)
Universitas Katolik Soegijapranata Nikodemus Budi - 13.12.0010Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
D60 - 0,68
cu - 9,067
cc - 0,95
Gam
bar
4.1:
Grafik
Sieve
Analy
sis
K
l
asifikasi sampel tanah yang digunakan dapat diketahui melalui pengujian
laboratorium yang telah dilakukan. Pada pengujian index properties
didapatkan hasil kadar air (w) sebesar 54,38%, porositas (n) sebesar 60,62,
angka pori (e) sebesar 1,54, berat kering (γdry) sebesar 1,06 gr/cm3, dan berat
jenis tanah (Gs) sebesar 2,7. Untuk uji atterberg limit mendapatkan nilai
batas susut (SL) sebesar 10,003 %, batas plastis (PL) sebesar 50,62 %, batas
cair (LL) sebesar 98 %, dan nilai indeks plastisitas (PI) yang didapatkan
sebesar 47,38 % yang semua itu telah dirangkum pada tabel 4.1.
Hasil LL dan PI pada Tabel 4.1 dapat diklasifikasikan menurut USCS
pada Tabel 4.2. Dari sampel tanah dari Kelurahan Sadeng, Kecamatan
Gunung Pati, Semarang ini dapat dikategorikan ke dalam lanau plastisitas
tinggi (MH) dimana pada Tabel 4.2 menunjukkan kriteria klasifikasi dari
57Tugas AkhirPengaruh Kuat Geser Matos dan Semen Terhadap Tanah Ekspansif(Studi Kasus Kelurahan Sadeng, Kecamatan Gunung Pati, Semarang)
Universitas Katolik Soegijapranata Nikodemus Budi - 13.12.0010Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
nilai LL dan PI yang ada. Klasifikasi tersebut dapat diketahui melalui
Gambar 4.1 yang menujukkan bahwa nilai dari silt (lanau) sangat besar
dibandingkan dengan nilai lempungya sehingga masuk ke dalam kategori
MH menurut Tabel 4.2 yaitu lanau dengan pasir halus dan elastis.
Tabel 4.2: Klasifikasi USCS
Tanah Asli
58Tugas AkhirPengaruh Kuat Geser Matos dan Semen Terhadap Tanah Ekspansif(Studi Kasus Kelurahan Sadeng, Kecamatan Gunung Pati, Semarang)
Universitas Katolik Soegijapranata Nikodemus Budi - 13.12.0010Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
Sumber: Bowles,1991
4.3 Uji Tanah EkspansifDari hasil uji atterberg limit diperoleh nilai batas susut (SL) sebesar
10%, nilai batas cair (LL) sebesar 98%, nilai batas plastis (PL) sebesar
50,62%, dan indeks plastisitas (PI) sebesar 47,38%. Hasil tersebut dapat
diklasifikasikan melalui tabel referensi di bawah ini.Tabel 4.3: Klasifikasi Tanah Ekspansif Menurut Nilai Plastisitas Tanah
Sumber: Holtz and Gibbs, 1956
Ada beberapa metode untuk mengetahui karakteristik tanah ekspansif
dan salah satunya adalah metode klasifikasi. Terdapat klasifikasi tanah
ekspansif yang menurut nilai plastisitas tanah dan potensial mengembang
dengan indeks plastisitas. Tabel 4.3 merupakan klasifikasi tanah ekspansif
menurut nilai plastisitas tanahnya menurut Holtz dan Gibbs tahun 1956.
Dari hasil pengujian laboratorium didapatkan sampel tanah pada Tabel 4.1
dimana nilai batas susutnya sebesar 10%, batas cair sebesar 98%, dan batas
plastis sebesar 50,62%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada Tabel 4.3
didapatkan kategori sangat tinggi untuk hasil pengujian tersebut.