BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sekilas Mengenai Industri Jamu di Indonesia Jumlah perusahaan jamu yang bergabung dalam industri jamu sampai sekarang ini sebanyak 587 GP Jamu. Sedangkan jumlah pengrajin jamu sendiri ada sebanyak 384 pengrajin. Pada Tabel 4.1 menunjukkan data industri obat tradisional dan industri kecil obat tradisional, yang diperoleh dari data DEPKES RI. Tabel 4.1 Data Industri Obat Tradisional dan Industri Kecil Obat Tradisional Tahun Industri Obat Tradisional 1996 61 571 1997 97 555 1998 79 612 Industri Kecil Obat Tradisional Data : DEPKES RI Dan saat ini sejumlah industri Farmasi juga mulai masuk memproduksi jamu, seperti : Kimia Farma, Kalbe Farma, Mecosin, Tempo, Konimex, Indofarma, Bintang Tujuh, dan lain sebagainya Basic industri yang menggunakan bahan tanaman obat/ bahan natural, dapat dikembangkan dalam 5 bidang produk, yaitu : 1. Jamu dengan segala inovasinya 2. Minuman Tradisional 3. Kosmetik, perawatan tubuh dan Spa 61
30
Embed
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/Bab IV_04-64.pdf · Jumlah perusahaan jamu yang bergabung dalam industri jamu sampai ... Sido Muncul di
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sekilas Mengenai Industri Jamu di Indonesia
Jumlah perusahaan jamu yang bergabung dalam industri jamu sampai
sekarang ini sebanyak 587 GP Jamu. Sedangkan jumlah pengrajin jamu sendiri ada
sebanyak 384 pengrajin. Pada Tabel 4.1 menunjukkan data industri obat tradisional
dan industri kecil obat tradisional, yang diperoleh dari data DEPKES RI.
Tabel 4.1 Data Industri Obat Tradisional dan Industri Kecil Obat Tradisional
Tahun Industri Obat Tradisional
1996 61 571 1997 97 555 1998 79 612
Industri Kecil Obat Tradisional
Data : DEPKES RI
Dan saat ini sejumlah industri Farmasi juga mulai masuk memproduksi jamu,
seperti : Kimia Farma, Kalbe Farma, Mecosin, Tempo, Konimex, Indofarma, Bintang
Tujuh, dan lain sebagainya
Basic industri yang menggunakan bahan tanaman obat/ bahan natural, dapat
dikembangkan dalam 5 bidang produk, yaitu :
1. Jamu dengan segala inovasinya
2. Minuman Tradisional
3. Kosmetik, perawatan tubuh dan Spa
61
62
4. Fitofarmakan dan Food Suplemen
5. Candy / medicated candy
4.2 Gambaran Umum Mengenai PT. Sido Muncul Pendiri PT. Sido pertama kali adalah Ibu Rahmat Sulistiyo. Lokasi awal PT.
Sido Muncul di Jl. Bugangan Semarang. PT. Sido Muncul bergerak dalam usaha
memproduksi produk-produk alami, yaitu memproduksi jamu.
Adapun visi dari PT. Sido Muncul adalah menjadi pabrik jamu yang
bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Sedangkan Misi dari PT. Sido Muncul
adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan mutu pelayanan di bidang herbal tradisional.
2. Mengembangkan research/ penelitian yang berhubungan dengan
pengembangan pengobatan dengan bahan-bahan alami.
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membina kesehatan
melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami dan pengobatan secara
tradisional.
4. Ikut mendorong pemerintah/ instansi resmi agar lebih berperan dalam
pengembangan pengobatan tradisional.
4.2.1 Data Pabrik PT. Sido Muncul
Lokasi Pabrik PT. Sido Muncul berada di Ungaran, Jawa Tengah dengan luas
lahan sebesar 29 Ha dan luas bangunan sebesar 7 Ha. Standard Pabrik PT. Sido
Muncul adalah Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dengan standar pabrik
63
farmasi. Proses produksi pabrik PT. Sido Muncul mengikuti Standard Operating
Procedure (SOP) yang didokumentasikan sehingga menjamin keseragaman proses
dan mutu. Fasilitas Pabrik PT. Sido Muncul, yaitu :
1. Laboratorium
• Laboratorium Instrumentasi
• Laboratorium Mikrobiologi
• Laboratorium farmakologi
• Laboratorium Formulasi
• Laboratorium Stabilitas
• Laboratorium Kimia
2. Kebun percobaan dan budidaya tanaman obat
3. Extract Center
4. Pengolahan air bersih
5. Ramah lingkungan
6. Perpustakaaan
7. Klinik Holistik (menyeluruh)
Jumlah karyawan yang bekerja di Pabrik PT. Sido Muncul ada 1988 orang
dan masing-masing pekerjanya diberikan fasilitas, yaitu : tunjangan THR, Jamsostek,
PT. Sido Muncul memiliki sistem distributor sendiri, yaitu : PT. Muncul
Mekar, dimana PT. Muncul Mekar membawahi 4 Perwakilan (PWK) :Daerah Jawa
Timur, Daerah Jawa Tengah, Daerah Jawa Barat , DKI.
Pada organisasi distribusi PT. Sido Muncul, untuk distribusi lokal
menggunakan konsep kemitraan. Pada awalnya adalah karyawan yang diarahkan
hingga dapat memiliki perusahaan yang mandiri dalam mendistribusikan produk Sido
Muncul. Sampai saat ini jumlahnya ada 39 perwakilan.
PT. SIDO MUNCUL
Distributor
1. Distributor Lokal 2. Distributor PBF 3. Koperasi
Catatan :
PBF = Pedagang Besar Farmasi
Gambar 4.1 Organisasi Distribusi PT. Sido Muncul
4.3 Gambaran Umum Produk Jamu PT. Sido Muncul“Tolak
Angin Komplit”
Produk jamu “Tolak Angin Komplit” terbuat dari ramuan asli Indonesia yang
pertama kali diresepkan tahun 1930 dan diproduksi secara manual mulai tahun 1951.
65
Harga produk jamu “Tolak Angin Komplit” per bungkus adalah Rp. 1300,-
Produk jamu PT. Sido Muncul “Tolak Angin Komplit” ini merupakan 1 set produk
jamu Tolak Angin yang berbentuk bubuk, baik digunakan untuk mengatasi masuk
angin dan gejala-gejalanya, seperti demam, pusing, tenggorokan kering, perut mual,
kembung sakit perut, badan terasa panas dingin dan mata berair. Dapat juga
digunakan untuk menjaga daya tahan tubuh saat bekerja keras, begadang atau
melakukan perjalanan jauh. Di dalam produk jamu “Tolak Angin Komplit” ini
terdapat kandungan :
1. Beras Kencur
Beras kencur yang terdapat di dalam set produk jamu “Tolak Angin Komplit”
ini berbentuk bubuk, sebagai pelengkap minum jamu. Khasiat dan kegunaan
beras kencur ini untuk menghilangkan rasa lelah, letih, lemah dan lesu, dapat
menyegarkan badan, mencegah perut kembung dan masuk angin.
2. Jahe Wangi
Jahe wangi yang juga terdapat di dalam set produk jamu “Tolak Angin
Komplit” ini berbentuk bubuk. Jahe wangi adalah minuman asli tradisional
yang sangat mujarab untuk menghangatkan badan, pegal linu, rasa capai,
perut kembung, dan gejala masuk angin.
3. Madu Kembang
Madu Kembang yang terdapat di dalam set produk jamu “Tolak Angin
Komplit” ini berbentuk cair. Madu kembang ini mempunyai khasiat dan
kegunaan untuk menyegarkan badan, menghilangkan lesu, ltih, lelah, loyo,
dan lemah.
66
4. Pil Ginseng
Pil Ginseng yang terdapat di dalam set produk jamu “Tolak Angin Komplit”
ini, mempunyai khasiat dan kegunaan untuk menambahkan tenaga dan gairah,
menambah semangat kerja, dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Produk jamu PT. Sido Muncul “Tolak Angin Komplit” ini diproduksi
menggunakan standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) yang sesuai dengan
standar pabrik farmasi. Proses produksi jamu PT. Sido Muncul “Tolak Angin
Komplit" mengikuti Standard Operating Procedure (SOP) yang didokumentasikan
sehingga menjamin keseragaman proses dan mutu.
4.3.1 Data Pertumbuhan Produk JaMu “Tolak Angin Komplit”
Berdasarkan Studi Kasus PT. Sido Muncul, berikut ini adalah data keperluan
bahan baku PT. Sido Muncul antara tahun 1997 s/d 2000 untuk produk jamu “Tolak
Angin Komplit” adalah :
Tabel 4.2 Data Keperluan Bahan Baku Produk Jamu “Tolak Angin Komplit”
Tahun Jumlah per bulan 1997 23 ton / bulan 1998 31 ton / bulan 1999 56 ton / bulan 2000 80 ton / bulan
67
4.4 Data Responden
Distribusi data responden dalam penelitian ini dipresentasikan dalam bentuk
tabel. Setiap tabel berisi tiga kolom, yaitu kolom item yang diukur, jumlah suara per
item dan persentase jumlah suara (jumlah suara / total jumlah * 100%). Pada baris
akhir tabel berisi keterangan total, total jumlah suara dan persentase jumlah suara
(100%). Setiap tabel mewakili satu pertanyaan yang dijawab. Tabel diurut
berdasarkan jumlah suara secara descending (nilai terbesar ke nilai terkecil). Analisis
hasil pengolahan data kuesioner dibagi menjadi sembilan bagian, yaitu :
4.4.1 Distribusi Data Demografi Responden
Distribusi data ini bertujuan untuk mengetahui demografi responden.
Demografi responden didistribusikan berdasarkan umur responden, jenis kelamin
responden, pekerjaan responden, dan penghasilan responden. Adapun hasil distribusi
data demografi responden akan dijabarkan di bawah ini :
4.4.1.1 Distribusi Data Umur Responden
Dari item umur , sebagian besar responden (72.73%) berumur diatas 30
tahun, yaitu: 20% responden berumur 31-40 tahun, 30.91% responden berumur 41-50
tahun dan 21.82% berumur 51-60 tahun. Hal ini juga dinilai mewakili responden
yang mengenal produk jamu sebagian besar adalah responden yang berumur diatas 30
tahun.
68
Tabel 4.3 Tabel Distribusi Data Umur Responden
Umur Jumlah Persentase 41 - 50 tahun 68 30.91%21 - 30 tahun 50 22.73%51 - 60 tahun 48 21.82%31 - 40 tahun 44 20%< 20 tahun 8 3.64%> 60 tahun 2 0.90%Total 220 100%
4.4.1.2 Distribusi Data Jenis Kelamin Responden
Jenis kelamin responden terlihat hampir seimbang dengan perbandingan untuk
pria dan wanita, yaitu 57 : 43.
Tabel 4.4 Tabel Distribusi Data Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Jumlah Persentase Pria 126 57.30%Wanita 94 42.70%Total 220 100.00%
4.4.1.3 Distribusi Data Jenis Pekerjaan Responden
Dari pekerjaan yang ditekuni oleh responden, sebagian besar responden
(50.90%) adalah karyawan.
Tabel 4.5 Tabel Distribusi Data Jenis Pekerjaan Responden
Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase Karyawan 112 50.90%Wiraswasta 63 28.60%Lainnya 45 20.50%Total 220 100.00%
69
4.4.1.4 Distribusi Data Penghasilan Responden Penghasilan yang diperoleh oleh sebagian besar responden (77.30%) adalah di
atas Rp. 2.000.000,- / bulan.
Tabel 4.6 Tabel Distribusi Data Penghasilan Responden
4.4.9 Analisis Evaluasi Tingkat Kepentingan Atribut Produk Jamu
Distribusi data evaluasi tingkat kepentingan atribut Produk Jamu dapat dilihat
pada tabel-tabel di bawah ini :
4.4.9.1 Distribusi Data Evaluasi Tingkat Kepentingan Atribut Kualitas
Produk Jamu
Tabel 4.31 Tabel Distribusi Data Evaluasi Tingkat Kepentingan Atribut Kualitas
Produk Jamu
Kualitas Jumlah Persentase Bobot Jumlah x BobotSangat Penting 139 63.18% 3 417Penting 81 36.82% 2 162Tidak Penting 0 0.00% 1 0Sangat Tidak Penting 0 0.00% 0 0Total 220 100.00% 579
= (139 * 3) + (81 * 2) + (0 * 1) + (0 * 0) 220
85
= 2,64.
Jadi nilai untuk distribusi data evaluasi tingkat kepentingan atribut kualitas
produk jamu sebesar 2,64.
4.4.9.2 Distribusi Data Evaluasi Tingkat Kepentingan Atribut
Kewajaran Harga Produk Jamu
Tabel 4.32 Tabel Distribusi Data Evaluasi Tingkat Kepentingan Atribut Kewajaran
Harga Produk Jamu
Kewajaran Harga Jumlah Persentase Bobot Jumlah x BobotSangat Penting 56 25.45% 3 168Penting 128 58.18% 2 256Tidak Penting 36 16.36% 1 36Sangat Tidak Penting 0 0.00% 0 0Total 220 100.00% 460
= (56 * 3) + (128 * 2) + (36 * 1) + (0 * 0) 220
= 2,09.
Jadi nilai untuk distribusi data evaluasi tingkat kepentingan atribut kewajaran
harga produk jamu sebesar 2,09.
86
4.4.9.3 Distribusi Data Evaluasi Tingkat Kepentingan Atribut Bentuk
Sediaan Produk Jamu
Tabel 4.33 Tabel Distribusi Data Evaluasi Tingkat Kepentingan Atribut Bentuk
Sediaan Produk Jamu
Bentuk Sediaan Jumlah Persentase Bobot Jumlah x Bobot Sangat Penting 29 13.18% 3 87Penting 110 50.00% 2 220Tidak Penting 80 36.36% 1 80Sangat Tidak Penting 1 0.45% 0 0Total 220 100.00% 387
Jadi nilai untuk distribusi data evaluasi tingkat kepentingan atribut
kemudahan memperoleh informasi mengenai produk jamu sebesar 2,17.
88
4.4.9.6 Distribusi Data Evaluasi Tingkat Kepentingan Atribut Promosi
Penjualan Produk Jamu
Tabel 4.36 Tabel Distribusi Data Evaluasi Tingkat Kepentingan Atribut Promosi
Penjualan Produk Jamu
Promosi Penjualan Jumlah Persentase Bobot Jumlah x BobotSangat Penting 38 17.27% 3 114Penting 158 71.82% 2 316Tidak Penting 24 10.91% 1 24Sangat Tidak Penting 0 0.00% 0 0Total 220 100.00% 454
Jadi nilai untuk distribusi data evaluasi tingkat kepentingan atribut promosi
penjualan produk jamu sebesar 2,06.
4.4.9.7 Distribusi Data Evaluasi Tingkat Kepentingan Atribut
Kecukupan Ketersediaan Produk Jamu Pada Saat Pembelian
Tabel 4.37 Tabel Distribusi Data Evaluasi Tingkat Kepentingan Atribut Kecukupan
Ketersediaan Produk Jamu Pada Saat Pembelian
Ketersediaan Produk Jumlah Persentase Bobot Jumlah x Bobot Sangat Penting 74 33.64% 3 222Penting 125 56.82% 2 250Tidak Penting 21 9.55% 1 21Sangat Tidak Penting 0 0.00% 0 0Total 220 100.00% 493
= (74 * 3) + (125 * 2) + (21* 1) + (0 * 0) 220
89
= 2,24.
Jadi nilai untuk distribusi data evaluasi tingkat kepentingan atribut
ketersediaan produk jamu pada saat pembelian sebesar 2,24.
4.4.9.8 Total Evaluasi Tingkat Kepentingan Atribut Produk Jamu
Tabel 4.38 Tabel Total Evaluasi Tingkat Kepentingan Atribut Produk Jamu
F Promosi penjualan jamu 2.06 1.81B Kewajaran harga jamu 2.09 1.72G Kecukupan ketersediaan jamu saat pembelian 2.24 D kemudahan perolehan informasi jamu 2.17 C Bentuk sediaan jamu 1.76