II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Hama Gudang 2.1.1 Post-harvest
pests are destructive pests of agricultural products while in
storage or during storage (Hama pasca panen adalah hama yang
merusak produk pertanian saat berada di gudang atau pada masa
penyimpanan) (Adinya. 2007)
2.1.2 Stored product pests include several beetles, moths, and a
mite that can infest whole grains or processed foods (Hama gudang
meliputi beberapa kumbang, ngengat, dan tungau yang dapat
mengerumuni biji-bijian atau makanan olahan) (Pitaloka. Dkk.
2012)
2.1.3 Stored product pests are pest that reduces grain weight,
nutritional value, and germination of stored grain. Infestations
also cause contamination, odor, mold, and heat-damage problems that
reduce the quality of the grain and may make it unfit for
processing into food for humans or animals (Hama gudang adalah hama
yang mengurangi bobot biji, nilai gizi, dan perkecambahan
biji-bijian yang disimpan. Pengerumunan tersebut juga dapat
menyebabkan masalah kontaminasi, bau, jamur, dan kerusakan-suhu
yang mengurangi kualitas gabah dan dapat membuatnya tidak layak
untuk diproses menjadi makanan bagi manusia atau hewan) (Borror,
2009)2.2 Definisi Penyakit Benih (3 Ing + Terjemah)
2.3 Callosobruchus chinensis meliputi, morfologi, daur hidup,
dan pengendaliannya +Gambar literatur)2.3.1 Ciri morfologiCiri
morfologi kumbang biji (Callosobruchus chinensis) memiliki sepasang
mata, antena, thoraks, kaki, kepala, tanduk, sayap, abdomen dan
ofipositor. Dan memiliki tubuh yang agak pendek di banding hama
gudang yang lainnya (Hayata. 2010)
Gambar 1. Morfologi Callosobruchus chinensis2.3.2 Daur
hidupImago Callosobruchus chinensis L.betina dapat bertelur hingga
150 butir, telur diletakkan pada permukaan produk kekacangan dalam
simpanan dan akan menetas setelah 3-5 hari. Larva biasanya tidak
keluar dari telur, tetapi hanya merobek bagian kulit telur yang
melekat pada material. Larva akan menggerek di sekitar tempat telur
diletakkan. Larva selanjutnya berkembang dalam biji.Sebelum manjadi
pupa larva membuat lubang pada biji untuk keluarnya imago. Stadium
larva sekitar dua minggu Lama stadia pupa adalah 4-6 hari. Kemudian
pupa berubah menjadi Imago. Imago Callosobruchus chinensis
L.mempunyai daur hidup yang pendek, pada kondisi optimum hanya
bertahan paling lama 12 hari. (Wagianto. A.G. 1991)
Gambar 2. Daur hidup Callosobruchus chinensis2.3.3 GejalaGejala
serangan Kumbang kedelai (Callosobruchus chinensis) tampak lubang
pada biji-biji kacang hijau yang mengakibatkan lama-kelaman biji
tersebut menjadi retak. Intensitas serangan akibat hama dalam
produk simpanan termasuk dalam kategori sedang, walaupun beberapa
hama dapat menyebabkan kerugian yang nyata secara ekonomi.
Intensitas serangan pada komoditas kopi, kacang hijau, kacang
tanah, kacang tolo, dan beras adalah 0,3 %, 0,13 %, 0,19 %, 0,29 %,
dan 0,34 %. Intensitas serangan paling kecil terdapat pada
komoditas kacang hijau dan intensitas tertinggi ada pada komoditas
beras. Pengendalian dapat dilakukan dengan melakukan fumigasi dan
menggunakan musuh alami hama ini. (Rentikol, 2008)2.3.4
PengendalianPengendalian Kumbang Biji (Callosobruchus chinensis)
adalah biasanya digunakan dengan cara Fumigasi PH3, Pemasangan
Beetle Trap, dan Perangkap UV . Pemanasan ruangan/ heating, Untuk
pengendalian hama gudang secara alami, kita bisa menggunakan
tanaman-tanaman yang berfungsi sebagai pestisida nabati, seperti
daun dan biji srikaya atau juga biji saga. Dan juga menjaga
kebersihan gudang Menjaga suhu dan kelembaban gudang, Kemasan kedap
udara, Menurunkan tingkat kadar air, Mencegah kutu datang, dan
Meningkatkan derajat sosoh (Hanny, 2002).
III. METODOLOGI3.1 WAKTU DAN TEMPATWaktu : Senin,
08.50-10.10Tempat : Lab. Pemuliaan tanaman3.2 ALAT DAN BAHANAlat
yang digunakan antara lain : gelas plastik kuas gambar kain kas,
karet gelang kertas labelBahan yang digunakan antara lain :
Callosobruchus chinensis kacang hijau (varietas vima, murai, dan
konsumsi)
3.3 CARA KERJA
Ambil 100 gram kacang hijau untuk tiap varietas.Sediakan 3 gelas
plastik berisi masing-masing dengan 100 gram kacang hijau.Masukkan
10 Callosobruchus chinensis ke dalam masing-masing gelas
plastik.Berilah label untuk masing-masing jenis kacang hijau.Tutup
gelas plastik dengan kain kasa dan ikat dengan karet
gelang.Pengamatan dilakukan setiap 1 minggu sekali sampai dengan 4
kali pengamatan.Setiap pengamatan amati bobot dan jumlah imago
Callosobruchus chinensis pada masingmasing gelas plastik yang
berisi benih kacang hijau
Dokumentasi3.4 ANALISA PERLAKUANYang pertama dilakukan dalam
pengamatan hama kacang hijau adalah menyiapkan alat dan bahan
kemudian mengambil 100 gram kacang hijau untuk tiap varietas yang
selanjutnya biji kacang hijau dimasukkan ke dalam 3 gelas plastik
lalu Masukkan 10 hama Callosobruchus chinensis ke dalam
masing-masing gelas plastik yang sudah terisi biji kacang hijau
agar dapat di bedakan maka setiap gelas plastik di ebri label untuk
memberi nama kemudian tutup gelas plastik dengan kain kasa dan ikat
dengan karet gelang dan lakukan pengamatan untuk setiap satu minggu
seklai selama 4 mingggu dengan menimbang berat kacang hijau dan
menghitung jumlah imago dan yang terakhir mendokumentasikan setiap
kali pengamatan.
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil (Berupa tabel dan
grafik)4.1.1 Tabel Hasil Pengamatan Berdasarkan Kualitas Kacang
HijauVarietasBerat Kacang Hijau
AwalMinggu IMinggu IIMinggu IIIMinggu IV
Kacang hijau (Konsumsi)106,55 gr94,91 gr87,68 gr87, 68 gr92,06
gr
Kacang hijau (Murai)106, 65 gr100, gr100,47 gr100,47 gr105, 46
gr
Kacang hijau (Fima)105, 75 gr98,93 gr88,24 gr88, 24 gr96, 96
gr
4.1.2 Grafik Pengamatan Berdasarkan Kualitas Kacang Hijau
4.1.3 Tabel Hasil Pengamatan Berdasarkan jumlah
ImagoVarietasJumlah Hama
AwalMinggu IMinggu IIMinggu IIIMinggu IV
Kacang hijau( Konsumsi)10 imago100>10
Kacang hijau (Murai)10 imago200>10
Kacang hijau (Fima)10 imago100>10
4.1.4 Grafik Hasil Pengamatan Berdasarkan jumlah Imago
4.1.5 Tabel Hasil pengamatan Penyakit
TanggalKlasifikasiDokumentasi
20 April 2015Benih jagung belum berkecambah
21 April 2015Benih jagung masih belum berkecambah
22 April 2015Benih jagung mulai tumbuh. Bakteri dan jamur belum
tumbuh pada media
23 April 2015Benih jagung tumbuh. Muncul 1 bakteri pada media.
Panjang akar 2 cm dan panjang batang 0,5 cm.
24 April 2015Bakteri pada media semakin lebar. Panjang batang 1
cm dan panjang akar 2,5 cm.
25 April 2015 Bakteri pada media berubah warna menjadi hitam.
Tumbuh jamur pada media. Panjang akar 3 cm dan panjang batang 2,5
cm.
26 April 2015Jamur pada media semakin melebar. Bakteri pada
media menghitam. Panjang akar 3,5 cm dan panjang batang 4 cm.
27 April 2015Jamur semakin melebar dengan diameter 3,5 cm.
Bakteri semakin melebar sedikit demi sedikit. Panjang akar 5 cm dan
panjang batang 5 cm.
28 April 2015Diameter jamur 4 cm. Bakteri semakin melebar
sedikit demi sedikit. Semakin banyak akar yang muncul. Panjang akar
5,5 cm dan panjang batang 6 cm.
29 April 2015Diameter jamu 5 cm. Bakteri sedikit demi sedikit
semakin melebar. Sudah terbentuk daun. Panjang akar 6 cm dan
panjang batang 7 cm.
30 April 2015 Daun semakin memanjang namuk tidak membuka. Jamur
dan bakteri pada media semakin meluas.
1 Mei 2015Jamur sudah menutupi setengah bagian dari media. Jamur
juga sudah menutupi setengah bagian dari akar.
2 Mei 2015Jamur sudah menutupi seluruh bagian dari salah satu
benih jagung. Ada jamur lain yang muncul pada media. Akar semakin
banyak yang muncul dan batang juga semakin panjang.
3 Mei 2015Jamur hampir menutupi seluruh bagian dari media. Jamur
lain semakin melebar dan menghitam. Dan ada jamur lain yang muncul
lagi. Bakteri juga semakin melebar.
4.2 Pembahasan PraktikumDari hasil praktikum Hama dan Penyakit
Gudang dengan menggunakan bahan kacang hijau (3 varietas berbeda)
indikator hama dan jagung (1 varietas) sebagai indikator
terserangnya penyakit. Didapatkan hasil pengamatan untuk kacang
hijau setelah 4 minggu dengan 3 varietas yang berbeda yaitu vima,
murai dan konsumsi 4 menunjukkan adanya perbedaan di setiap
varietas dimana imago pada minggu awal hingga minggu ke empat
mengalami perubbahan yaitu bertambahnya hama kacang hijau yang
awalnya hanya 10 imago kemudian bertamabah lebih dari 10 hama. Hal
ini terjadi karena hama gudang untuk kacang hijau mengalami
perkembangan dan kemudian setelah mengalami perkembangan yang
bertambah banyak, hama ini memakan beberapa kacang hijau yang
berada di gelas plastik teresbut sehingga kualitas dan kuantitas
dari benih kacang hijau tersebut menurun. Bukti dari hama gudang
ini memakan biji yaitu adanya lubang pada sebagian biji yang
dimakan. Jika semakin banyak hama gudang kacang hijau pada gelas
plastik maka penurunan kualitas dari biji itu sendiri akan turun
dan populasi hama semakin banyak. Sehingga diperlukan perlakuan
pengendalian pasca panen.Hasil yang kita amati setlah seminggu
kemudian pada biji kacang hijau yang diberi hama mengalami
penambahan sebanyak 1 atau 2 dalam gelas plastik setiap varietas.
Hal ini terjadi kemungkinan besar hama yang pertama diberi
fasilitas tempat tinggal dan di sediakan makanan yang banyak
sehingga cepat tumbuh berkembang biak, tetapi untuk minggu ke II
dan minggu ke III ternyata hama tetap dan tidak mengalami
penambahan baik 1 imago maupun 2 imgao karena hama pada kacang
hijau tersebut masih mengalami fase-fase istirahat dimana hama
masih belum bisa berproduksi banyak.4.3 Pembahasan SoalDari grafik
pengamatan ditemukan adanya penambahan populasi Callosobruchus
chinensis pada ketiga varietas kacang hijau. Hal ini terjadi karena
Callosobruchus chinensis mengalami perkembangbiakan. Variabel
tersebut sudah membuktikan bahwa varietas murai, fima dan konsumsi
tersebut disukai oleh Callosobruchus chinensis.Dari ketiga jenis
kacang hijau, yang memiliki kualitas bagus adalah varietas fima
selanjutnya murai dan yang terakhir adalah konsumsi, kualitas pada
kacang hijau tidak memengaruhi preferensi Callosobruchus chinensis.
Yang seharusnya mempengaruhi preferensi adalah kualitas dari kacang
hijau tersebut karena adanya imago Callosobruchus chinensis. Ketiga
jenis varietas kacang hijau tersebut mengalami perubahan baik dari
kualitas maupun dari kuantitasnya.
BAB V
5.1 KesimpulanSimpulan praktikum hama dan penyakit gudang
Callosobruchus chinensis pada kacang hijau ke tiga varietas
tersebut dapat di simpulakn bahwa semua varietas tidak memiliki
ketahanan yang sama dan urutan kualitas kacang hijau dari yang
paling tinggi hingga yang paling rendah adalah fima, muari
setelahnya adalah konsumsi. Patogen yang menyerang benih berwarna
putih kehitaman. Banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhii
perkembangan hama gudang dan penyakit benih sperti lingkungan dan
jenis benih dan lain sebagainya.Jika dilihat dari hasil penyakit
pada biji jagung dapat disimpulkan bahwa biji jagung tumbuh jamur
dan bakteri pada pengamatan ketiga yang selanjutnya baru di ikuti
tumbuhnya biji jagung (berkecambah) dan pengamatan ini di lakukan
selama 2 minggu atau 14 hari berturut-turut. 5.2 Saran Semoga
Praktikum akan datang lebih baik dan lebih maksimal dibandingkan
dengan sebelum-sebelumnya
DAFTAR PUSTAKAAdinya. 2007. Pengujian Resistensi Tribolium
Castaneum Herbst. (Coleoptera: Tenebronidae), Rhyzopertha Dominica
(F.) (Coleoptera: Bostrichidae), Cryptolestes Sp. (Coleoptera:
Laemopholidae) Terhadap Fosfin Dan Keragaan Relatif Strain
Resisten. Ilmu pertanian 5(1) : 34 41.
Hayata. 2010. Pengaruh Fosfin (Ph3) Terhadap Mortalitas Beberapa
Hama Gudang. Agronomi 9(2): 107-109.
Pitaloka. Dkk. 2012. Gambaran Beberapa Faktor Fisik Penyimpanan
Beras, Identifikasi Dan Upaya Pengendalian Serangga Hama Gudang.
Kesehatan Masyarakat 12) : 218 - 217
Rioardi. 2009. Ordo Ordo Serangga. Kanisius. Yogyakarta.
Borror, 2009. Kumbang Bubuk Sitophilus zeamais Motsch.
(Coleoptera: Curculionidae) dan Strategi pengendaliannya. Litbang
Pertanian 23(4).Rentikol, 2008. Pengaruh Kadar Air Tembakau
Terhadap Perkembangan Lasioderma serricorne F (Coleoptera;
Anobiidae) di Laboratorium.Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas
Sumatra Utara. Medan.Wagianto. A.G. 1991. Hama-hama Tanaman dalam
Gudang. Jakarta: Bumi Aksara Ikhtiar,
LAPORAN PRAKTIKUMTEKNOLOGI BENIHHAMA DAN PENYAKIT GUDANG
Oleh :Nama: Risal Akbar Mulya NIM: 135040201111217Kelompok
:P1Asisiten : Fevira Suci R
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS
BRAWIJAYAMALANG20151.PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangHama merupakan
semua binatang atau organisme yang aktifitasnya menimbulkan
kerusakan pada tanaman dan menimbulkan kerugian secara ekonomis.
Salah satu jenis hama yang menyerang tanaman adalah hama jenis
serangga (Insekta). Jenis hama serangga tidak hanya dijumpai di
ladang ataupun di sawah, akan tetapi hama serangga dapat pula di
jumpai pada bahan-bahan simpanan di gudang. Hama gudang hidup dalam
ruang lingkup yang terbatas, yakni hidup dalam bahan-bahan simpanan
di gudang. Umumnya hama gudang yang sering dijumpai adalah dari
ordo Coleoptera (bangsa kumbang), seperti Sitophilus oryzae ,
Callocobruchus maculatus, dan sebagainya. Hama hama yang terdapat
dalam gudang tidak hanya menyerang produk yang baru dipanen saja
melainkan juga produk industri hasil pertanian. Produk tanaman yang
disimpa dalam gudang yang terserang hama tidak hanya terbatas pada
produk biji bijian melainkan juga produk berupa daun daunan dan
kayu kayuan. Kacang hijau merupakan salah satu komoditas
kacang-kacangan yang rentan terhadap serangan hama gudang. Hama
gudang yang sering menyerang biji kacang hijau adalah
Callosobruchus chinensis. Hama ini tersebar di seluruh dunia
terutama daerah tropis dan subtropis. Hama ini bersifat polifag,
namun imagonya lebih menyukai komoditas kacang hijau. Hal ini
dipengaruhi oleh kualitas benih yang sangat ditentukan oleh sifat
fisik (kekerasan tekstur, permukaan biji, ukuran, bentuk dan
ketebalan kulit biji). oleh sebab itu maka perlu penangana masalah
hama gudang untuk mengurangi penurunan produk hasil pertanian yang
berada dalam gudang karena serangan hama pasca panen.1.2 Tujuan
1.2.1 Untuk mengetahui beras mana yang disukai oleh hama Sitophilus
oryzae1.2.2 Untuk mengetahui kualitas benih kacang hijau dari
serangan hama Callosobruchus maculatus.1.3 Manfaat 1.3.1 Manfaat
dilaksanakan praktikum hama gudang yaitu dapat membedakan beberapa
jenis beras yang paling disuka oleh Sitophilus oryzaeserta dapat
mengetahui jenis patogen yang menyerang benih kacang hijau. II.
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Hama Gudang 2.1.1 Post-harvest pests
are destructive pests of agricultural products while in storage or
during storage (Hama pasca panen adalah hama yang merusak produk
pertanian saat berada di gudang atau pada masa penyimpanan)
(Adinya. 2007)
2.1.2 Stored product pests include several beetles, moths, and a
mite that can infest whole grains or processed foods (Hama gudang
meliputi beberapa kumbang, ngengat, dan tungau yang dapat
mengerumuni biji-bijian atau makanan olahan) (Pitaloka. Dkk.
2012)
2.1.3 Stored product pests are pest that reduces grain weight,
nutritional value, and germination of stored grain. Infestations
also cause contamination, odor, mold, and heat-damage problems that
reduce the quality of the grain and may make it unfit for
processing into food for humans or animals (Hama gudang adalah hama
yang mengurangi bobot biji, nilai gizi, dan perkecambahan
biji-bijian yang disimpan. Pengerumunan tersebut juga dapat
menyebabkan masalah kontaminasi, bau, jamur, dan kerusakan-suhu
yang mengurangi kualitas gabah dan dapat membuatnya tidak layak
untuk diproses menjadi makanan bagi manusia atau hewan) (Borror,
2009)2.2 Definisi Penyakit Benih (3 Ing + Terjemah)
2.3 Callosobruchus chinensis meliputi, morfologi, daur hidup,
dan pengendaliannya +Gambar literatur)2.3.1 Ciri morfologiCiri
morfologi kumbang biji (Callosobruchus chinensis) memiliki sepasang
mata, antena, thoraks, kaki, kepala, tanduk, sayap, abdomen dan
ofipositor. Dan memiliki tubuh yang agak pendek di banding hama
gudang yang lainnya (Hayata. 2010)
Gambar 1. Morfologi Callosobruchus chinensis2.3.2 Daur
hidupImago Callosobruchus chinensis L.betina dapat bertelur hingga
150 butir, telur diletakkan pada permukaan produk kekacangan dalam
simpanan dan akan menetas setelah 3-5 hari. Larva biasanya tidak
keluar dari telur, tetapi hanya merobek bagian kulit telur yang
melekat pada material. Larva akan menggerek di sekitar tempat telur
diletakkan. Larva selanjutnya berkembang dalam biji.Sebelum manjadi
pupa larva membuat lubang pada biji untuk keluarnya imago. Stadium
larva sekitar dua minggu Lama stadia pupa adalah 4-6 hari. Kemudian
pupa berubah menjadi Imago. Imago Callosobruchus chinensis
L.mempunyai daur hidup yang pendek, pada kondisi optimum hanya
bertahan paling lama 12 hari. (Wagianto. A.G. 1991)
Gambar 2. Daur hidup Callosobruchus chinensis2.3.3 GejalaGejala
serangan Kumbang kedelai (Callosobruchus chinensis) tampak lubang
pada biji-biji kacang hijau yang mengakibatkan lama-kelaman biji
tersebut menjadi retak. Intensitas serangan akibat hama dalam
produk simpanan termasuk dalam kategori sedang, walaupun beberapa
hama dapat menyebabkan kerugian yang nyata secara ekonomi.
Intensitas serangan pada komoditas kopi, kacang hijau, kacang
tanah, kacang tolo, dan beras adalah 0,3 %, 0,13 %, 0,19 %, 0,29 %,
dan 0,34 %. Intensitas serangan paling kecil terdapat pada
komoditas kacang hijau dan intensitas tertinggi ada pada komoditas
beras. Pengendalian dapat dilakukan dengan melakukan fumigasi dan
menggunakan musuh alami hama ini. (Rentikol, 2008)2.3.4
PengendalianPengendalian Kumbang Biji (Callosobruchus chinensis)
adalah biasanya digunakan dengan cara Fumigasi PH3, Pemasangan
Beetle Trap, dan Perangkap UV . Pemanasan ruangan/ heating, Untuk
pengendalian hama gudang secara alami, kita bisa menggunakan
tanaman-tanaman yang berfungsi sebagai pestisida nabati, seperti
daun dan biji srikaya atau juga biji saga. Dan juga menjaga
kebersihan gudang Menjaga suhu dan kelembaban gudang, Kemasan kedap
udara, Menurunkan tingkat kadar air, Mencegah kutu datang, dan
Meningkatkan derajat sosoh (Hanny, 2002).
III. METODOLOGI3.1 WAKTU DAN TEMPATWaktu : Senin,
08.50-10.10Tempat : Lab. Pemuliaan tanaman3.2 ALAT DAN BAHANAlat
yang digunakan antara lain : gelas plastik kuas gambar kain kas,
karet gelang kertas labelBahan yang digunakan antara lain :
Callosobruchus chinensis kacang hijau (varietas vima, murai, dan
konsumsi)
3.3 CARA KERJA
Ambil 100 gram kacang hijau untuk tiap varietas.Sediakan 3 gelas
plastik berisi masing-masing dengan 100 gram kacang hijau.Masukkan
10 Callosobruchus chinensis ke dalam masing-masing gelas
plastik.Berilah label untuk masing-masing jenis kacang hijau.Tutup
gelas plastik dengan kain kasa dan ikat dengan karet
gelang.Pengamatan dilakukan setiap 1 minggu sekali sampai dengan 4
kali pengamatan.Setiap pengamatan amati bobot dan jumlah imago
Callosobruchus chinensis pada masingmasing gelas plastik yang
berisi benih kacang hijau
Dokumentasi3.4 ANALISA PERLAKUANYang pertama dilakukan dalam
pengamatan hama kacang hijau adalah menyiapkan alat dan bahan
kemudian mengambil 100 gram kacang hijau untuk tiap varietas yang
selanjutnya biji kacang hijau dimasukkan ke dalam 3 gelas plastik
lalu Masukkan 10 hama Callosobruchus chinensis ke dalam
masing-masing gelas plastik yang sudah terisi biji kacang hijau
agar dapat di bedakan maka setiap gelas plastik di ebri label untuk
memberi nama kemudian tutup gelas plastik dengan kain kasa dan ikat
dengan karet gelang dan lakukan pengamatan untuk setiap satu minggu
seklai selama 4 mingggu dengan menimbang berat kacang hijau dan
menghitung jumlah imago dan yang terakhir mendokumentasikan setiap
kali pengamatan.
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil (Berupa tabel dan
grafik)4.1.1 Tabel Hasil Pengamatan Berdasarkan Kualitas Kacang
HijauVarietasBerat Kacang Hijau
AwalMinggu IMinggu IIMinggu IIIMinggu IV
Kacang hijau (Konsumsi)106,55 gr94,91 gr87,68 gr87, 68 gr92,06
gr
Kacang hijau (Murai)106, 65 gr100, gr100,47 gr100,47 gr105, 46
gr
Kacang hijau (Fima)105, 75 gr98,93 gr88,24 gr88, 24 gr96, 96
gr
4.1.2 Grafik Pengamatan Berdasarkan Kualitas Kacang Hijau
4.1.3 Tabel Hasil Pengamatan Berdasarkan jumlah
ImagoVarietasJumlah Hama
AwalMinggu IMinggu IIMinggu IIIMinggu IV
Kacang hijau( Konsumsi)10 imago100>10
Kacang hijau (Murai)10 imago200>10
Kacang hijau (Fima)10 imago100>10
4.1.4 Grafik Hasil Pengamatan Berdasarkan jumlah Imago
4.1.5 Tabel Hasil pengamatan Penyakit
TanggalKlasifikasiDokumentasi
20 April 2015Benih jagung belum berkecambah
21 April 2015Benih jagung masih belum berkecambah
22 April 2015Benih jagung mulai tumbuh. Bakteri dan jamur belum
tumbuh pada media
23 April 2015Benih jagung tumbuh. Muncul 1 bakteri pada media.
Panjang akar 2 cm dan panjang batang 0,5 cm.
24 April 2015Bakteri pada media semakin lebar. Panjang batang 1
cm dan panjang akar 2,5 cm.
25 April 2015 Bakteri pada media berubah warna menjadi hitam.
Tumbuh jamur pada media. Panjang akar 3 cm dan panjang batang 2,5
cm.
26 April 2015Jamur pada media semakin melebar. Bakteri pada
media menghitam. Panjang akar 3,5 cm dan panjang batang 4 cm.
27 April 2015Jamur semakin melebar dengan diameter 3,5 cm.
Bakteri semakin melebar sedikit demi sedikit. Panjang akar 5 cm dan
panjang batang 5 cm.
28 April 2015Diameter jamur 4 cm. Bakteri semakin melebar
sedikit demi sedikit. Semakin banyak akar yang muncul. Panjang akar
5,5 cm dan panjang batang 6 cm.
29 April 2015Diameter jamu 5 cm. Bakteri sedikit demi sedikit
semakin melebar. Sudah terbentuk daun. Panjang akar 6 cm dan
panjang batang 7 cm.
30 April 2015 Daun semakin memanjang namuk tidak membuka. Jamur
dan bakteri pada media semakin meluas.
1 Mei 2015Jamur sudah menutupi setengah bagian dari media. Jamur
juga sudah menutupi setengah bagian dari akar.
2 Mei 2015Jamur sudah menutupi seluruh bagian dari salah satu
benih jagung. Ada jamur lain yang muncul pada media. Akar semakin
banyak yang muncul dan batang juga semakin panjang.
3 Mei 2015Jamur hampir menutupi seluruh bagian dari media. Jamur
lain semakin melebar dan menghitam. Dan ada jamur lain yang muncul
lagi. Bakteri juga semakin melebar.
4.2 Pembahasan PraktikumDari hasil praktikum Hama dan Penyakit
Gudang dengan menggunakan bahan kacang hijau (3 varietas berbeda)
indikator hama dan jagung (1 varietas) sebagai indikator
terserangnya penyakit. Didapatkan hasil pengamatan untuk kacang
hijau setelah 4 minggu dengan 3 varietas yang berbeda yaitu vima,
murai dan konsumsi 4 menunjukkan adanya perbedaan di setiap
varietas dimana imago pada minggu awal hingga minggu ke empat
mengalami perubbahan yaitu bertambahnya hama kacang hijau yang
awalnya hanya 10 imago kemudian bertamabah lebih dari 10 hama. Hal
ini terjadi karena hama gudang untuk kacang hijau mengalami
perkembangan dan kemudian setelah mengalami perkembangan yang
bertambah banyak, hama ini memakan beberapa kacang hijau yang
berada di gelas plastik teresbut sehingga kualitas dan kuantitas
dari benih kacang hijau tersebut menurun. Bukti dari hama gudang
ini memakan biji yaitu adanya lubang pada sebagian biji yang
dimakan. Jika semakin banyak hama gudang kacang hijau pada gelas
plastik maka penurunan kualitas dari biji itu sendiri akan turun
dan populasi hama semakin banyak. Sehingga diperlukan perlakuan
pengendalian pasca panen.Hasil yang kita amati setlah seminggu
kemudian pada biji kacang hijau yang diberi hama mengalami
penambahan sebanyak 1 atau 2 dalam gelas plastik setiap varietas.
Hal ini terjadi kemungkinan besar hama yang pertama diberi
fasilitas tempat tinggal dan di sediakan makanan yang banyak
sehingga cepat tumbuh berkembang biak, tetapi untuk minggu ke II
dan minggu ke III ternyata hama tetap dan tidak mengalami
penambahan baik 1 imago maupun 2 imgao karena hama pada kacang
hijau tersebut masih mengalami fase-fase istirahat dimana hama
masih belum bisa berproduksi banyak.4.3 Pembahasan SoalDari grafik
pengamatan ditemukan adanya penambahan populasi Callosobruchus
chinensis pada ketiga varietas kacang hijau. Hal ini terjadi karena
Callosobruchus chinensis mengalami perkembangbiakan. Variabel
tersebut sudah membuktikan bahwa varietas murai, fima dan konsumsi
tersebut disukai oleh Callosobruchus chinensis.Dari ketiga jenis
kacang hijau, yang memiliki kualitas bagus adalah varietas fima
selanjutnya murai dan yang terakhir adalah konsumsi, kualitas pada
kacang hijau tidak memengaruhi preferensi Callosobruchus chinensis.
Yang seharusnya mempengaruhi preferensi adalah kualitas dari kacang
hijau tersebut karena adanya imago Callosobruchus chinensis. Ketiga
jenis varietas kacang hijau tersebut mengalami perubahan baik dari
kualitas maupun dari kuantitasnya.
BAB V
5.1 KesimpulanSimpulan praktikum hama dan penyakit gudang
Callosobruchus chinensis pada kacang hijau ke tiga varietas
tersebut dapat di simpulakn bahwa semua varietas tidak memiliki
ketahanan yang sama dan urutan kualitas kacang hijau dari yang
paling tinggi hingga yang paling rendah adalah fima, muari
setelahnya adalah konsumsi. Patogen yang menyerang benih berwarna
putih kehitaman. Banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhii
perkembangan hama gudang dan penyakit benih sperti lingkungan dan
jenis benih dan lain sebagainya.Jika dilihat dari hasil penyakit
pada biji jagung dapat disimpulkan bahwa biji jagung tumbuh jamur
dan bakteri pada pengamatan ketiga yang selanjutnya baru di ikuti
tumbuhnya biji jagung (berkecambah) dan pengamatan ini di lakukan
selama 2 minggu atau 14 hari berturut-turut. 5.2 Saran Semoga
Praktikum akan datang lebih baik dan lebih maksimal dibandingkan
dengan sebelum-sebelumnya
DAFTAR PUSTAKAAdinya. 2007. Pengujian Resistensi Tribolium
Castaneum Herbst. (Coleoptera: Tenebronidae), Rhyzopertha Dominica
(F.) (Coleoptera: Bostrichidae), Cryptolestes Sp. (Coleoptera:
Laemopholidae) Terhadap Fosfin Dan Keragaan Relatif Strain
Resisten. Ilmu pertanian 5(1) : 34 41.
Hayata. 2010. Pengaruh Fosfin (Ph3) Terhadap Mortalitas Beberapa
Hama Gudang. Agronomi 9(2): 107-109.
Pitaloka. Dkk. 2012. Gambaran Beberapa Faktor Fisik Penyimpanan
Beras, Identifikasi Dan Upaya Pengendalian Serangga Hama Gudang.
Kesehatan Masyarakat 12) : 218 - 217
Rioardi. 2009. Ordo Ordo Serangga. Kanisius. Yogyakarta.
Borror, 2009. Kumbang Bubuk Sitophilus zeamais Motsch.
(Coleoptera: Curculionidae) dan Strategi pengendaliannya. Litbang
Pertanian 23(4).Rentikol, 2008. Pengaruh Kadar Air Tembakau
Terhadap Perkembangan Lasioderma serricorne F (Coleoptera;
Anobiidae) di Laboratorium.Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas
Sumatra Utara. Medan.Wagianto. A.G. 1991. Hama-hama Tanaman dalam
Gudang. Jakarta: Bumi Aksara Ikhtiar,