Top Banner
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk Setiap orang mempunyai masalah yang berbeda pada kulit wajahnya. “Masker Wajah “BEAUTYBELLE” diproduksi untuk membantu permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di dalamnya. Kandungan karbon pada arang aktif membantu proses detoksifikasi pada permukaan kulit wajah. Fungsi detoksifikasi adalah mengeluarkan toksik dan zat sisa yang tidak diperlukan oleh tubuh. Arang aktif juga mengandung mineral yang menyehatkan kulit wajah. Tepung beras berfungsi sebagai scrub yang mengandung amylum, vitamin A dan B yang dapat membantu mencerahkan kulit wajah, mengangkat sel kulit mati, serta menyamarkan noda hitam dan bekas jerawat. Kandungan vitamin dan antioksidan pada madu dapat menutrisi kulit, membantu menghaluskan kulit serta menangkal radikal bebas. Masker wajah “BEAUTYBELLE” merupakan alternatif perawatan kulit wajah secara alami. “BEAUTYBELLE” terbuat dari bahan alam yang mudah didapatkan di lingkungan sekitar dan tidak mempunyai efek samping yang berarti. Hidup pada jaman yang selalu menuntut segalanya berlangsung cepat dan dinamis, membuat aktivitas menumpuk sehingga waktu untuk merawat tubuh semakin sedikit. Masker wajah “BEAUTYBELLE” diproduksi dalam sediaan pasta yang sangat mudah diaplikasikan pada semua jenis kulit dan mudah dibersihkan, sehingga sangat cocok sekali dengan gaya hidup sekarang. Tren gaya hidup sehat dan back to nature merupakan peluang pasar yang cukup bagus dalam pengembangan usaha masker wajah “BEAUTYBELLE”. B. Bahan Baku Produksi 1. Pemilihan Bahan Baku a) Arang Aktif 25
35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

Mar 15, 2019

Download

Documents

NguyễnNhân
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

25

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Produk

Setiap orang mempunyai masalah yang berbeda pada kulit wajahnya.

“Masker Wajah “BEAUTYBELLE” diproduksi untuk membantu

permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di dalamnya.

Kandungan karbon pada arang aktif membantu proses detoksifikasi pada

permukaan kulit wajah. Fungsi detoksifikasi adalah mengeluarkan toksik dan

zat sisa yang tidak diperlukan oleh tubuh. Arang aktif juga mengandung

mineral yang menyehatkan kulit wajah. Tepung beras berfungsi sebagai scrub

yang mengandung amylum, vitamin A dan B yang dapat membantu

mencerahkan kulit wajah, mengangkat sel kulit mati, serta menyamarkan

noda hitam dan bekas jerawat. Kandungan vitamin dan antioksidan pada

madu dapat menutrisi kulit, membantu menghaluskan kulit serta menangkal

radikal bebas.

Masker wajah “BEAUTYBELLE” merupakan alternatif perawatan

kulit wajah secara alami. “BEAUTYBELLE” terbuat dari bahan alam yang

mudah didapatkan di lingkungan sekitar dan tidak mempunyai efek samping

yang berarti. Hidup pada jaman yang selalu menuntut segalanya berlangsung

cepat dan dinamis, membuat aktivitas menumpuk sehingga waktu untuk

merawat tubuh semakin sedikit. Masker wajah “BEAUTYBELLE”

diproduksi dalam sediaan pasta yang sangat mudah diaplikasikan pada semua

jenis kulit dan mudah dibersihkan, sehingga sangat cocok sekali dengan gaya

hidup sekarang. Tren gaya hidup sehat dan back to nature merupakan peluang

pasar yang cukup bagus dalam pengembangan usaha masker wajah

“BEAUTYBELLE”.

B. Bahan Baku Produksi

1. Pemilihan Bahan Baku

a) Arang Aktif

25

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

26

Menurut Siti (2014) arang aktif merupakan senyawa karbon

amorph, yang dapat dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung

karbon atau dari arang yang diperlakukan dengan cara khusus untuk

mendapatkan permukaan yang lebih luas. Arang aktif dapat

mengadsorpsi gas dan senyawa-senyawa kimia tertentu. Karbon aktif

disusun oleh atom-atom C yang terikat secara kovalen dalam suatu

kisi heksagonal datar dengan satu atom C pada setiap sudutnya yang

luas permukaan berkisar antara 300 m2/g hingga 3500 m/g dan ini

berhubungan dengan struktur pori internal sehingga mempunyai sifat

sebagai adsorben (Meilita Taryana, 2002).

Arang aktif tidak hanya mengandung atom karbon saja, tetapi

juga mengandung sejumlah kecil oksigen dan hidrogen yang terikat

secara kimia dalam bentuk gugus-gugus fungsi yang bervariasi,

misalnya gugus karbonil (CO), karboksil (COO), fenol, lakton, dan

beberapa gugus eter. Arang aktif merupakan adsorben adalah suatu

padatan berpori, yang sebagian besar terdiri dari unsur karbon bebas

dan masing-masing berikatan secara kovalen, dengan demikian,

permukaan arang aktif bersifat non polar. Selain komposisi dan

polaritas, struktur pori juga merupakan faktor yang penting

diperhatikan. Struktur pori berhubungan dengan luas permukaan,

semakin kecil pori-pori arang aktif, mengakibatkan luas permukaan

semakin besar, dengan demikian kecepatan adsorpsi bertambah.

Untuk meningkatkan kecepatan adsorpsi, dianjurkan agar

menggunakan arang aktif yang telah dihaluskan.

Arang aktif yang digunakan sebagai bahan baku masker

berasal dari arang tempurung kelapa. Arang yang masih berbentuk

granul kemudian dihaluskan menjadi bentuk serbuk. Arang

tempurung kelapa merupakan salah satu arang aktif dengan

kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari kayu

maupun batu bara. Namun apabila sulit menemukan arang aktif dari

tempurung kelapa, dapat digantikam dengan arang dari sekam padi.

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

27

Arang aktif biasanya didapatkan dari toko bahan kimia atau apotik

tertentu. Guna membedakan arang biasa dan arang aktif di pasaran

dapat dilakukan dengan cara mengecek kejernihan air, misalnya dua

gelas berisi air sirup yang sama lalu diberi arang aktif dan arang biasa,

arang aktif akan menyebabkan warna sirup menjadi memudar atau

semakin jernih tetapi arang biasa tidak merubah apapun. Selain itu

apabila dilihat secara visual arang aktif tampak lebih berkilau.

Kandungan senyawa karbon dan mineral dalam arang aktif

memberikan banyak manfaat bagi kesehatan dan kebersihan kulit

wajah. Berdasarkan manfaat dari senyawa karbon tersebut, arang aktif

mempunyai fungsi detoksifikasi pada kulit wajah, karena arang aktif

menarik bakteri, racun, bahan kimia, dan kotoran pada permukaan

kulit (Anonim, 2017). Detoksifikasi pada wajah oleh arang aktif dapat

membantu untuk menyembuhkan jerawat. Detoksifikasi wajah

merupakan penyerapan kotoran dan racun dari wajah, racun dan

kotoran tersebut nantinya akan dikeluarkan bersama jerawat, sehingga

jerawat yang baru muncul di wajah akan cepat matang. Jerawat yang

sudah matang pada akhirnya akan mudah mengering dan mengelupas.

Kandungan mineral pada arang aktif juga mempunyai manfaat bagi

kulit wajah, karena dapat menyehatkan dan menghaluskan kulit

wajah. Namun, penggunaan arang yang berlebihan dapat membuat

kulit menjadi kering karena kulit mengalami dehidrasi, akibat

kandungan air dalam kulit ikut terserap.

b) Tepung Beras

Beras kaya akan vitamin B, juga mengandung sedikit lemak

dan mineral. Protein yang terdapat di dalam tepung beras lebih tinggi

dari pada pati beras yaitu tepung beras sebesar 5,2-6,8% dan pati

beras 0,2-0,9% (Inglett dan Munk, 1980; Singh, et al., 2000). Menurut

Nirmala (2012) dalam Sulistianingrum (2014), tepung beras sangat

berkhasiat sebagai bahan dasar masker kulit wajah, karena

mengandung amilosa, amilopektin, hydralized amylum/dekstrin,

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

28

gamma oryzanol dan asam kojik yang dapat mencerahkan kulit

sebagai hasil dari fermentasi amilum selama perendaman.

Selain bermanfaat membantu mencerahkan kulit, tepung beras

juga dapat berfungsi sebagai peeling. Peeling adalah proses

pengelupasan kulit mati pada wajah. Tepung beras membantu

mengangkat sel kulit mati yang menumpuk yang dapat menyebabkan

wajah menjadi kusam. Sel kulit mati yang tertimbun di dalam wajah

menyebabkan pori-pori wajah tersumbat, sehingga dapat memicu

munculnya noda hitam dan jerawat. Masalah kulit wajah yang

kompleks tersebut dapat menyebabkan penuaan dini, karena sirkulasi

darah pada wajah tidak lancar sehingga menyebabkan kerutan di

wajah. Tepung beras juga bermanfaat menyamarkan noda hitam dan

bekas jerawat, serta meratakan warna kulit wajah. Dilansir dari

Boldsky.com (21/5/2017) masker tepung beras dapat membantu

menghilangkan kerutan dan garis-garis halus di wajah,

menghilangkan bintik-bintik hitam, bekas luka, dan kulit kusam.

Beras dengan berbagai varietas memiliki komposisi penyusun

yang berbeda-beda, terutama kandungan amilosa-amilopektin beras

tersebut. Secara umum varietas beras dapat digolongkan ke dalam 3

golongan yang berdasarkan pada kandungan amilosanya yaitu :

golongan amilosa rendah, sedang dan tinggi. Beras dengan golongan

amilosa rendah mempunyai kandungan amilosa 10-20 persen,

misalnya beras cisadane dengan kandungan amilosa 20 persen.

Apabila kandungan beras tersebut antara 20-25 persen maka dapat

digolongkan ke dalam amilosa sedang, contohnya adalah beras IR 64

dengan kandungan amilosa 24 persen, dan golongan amilosa tinggi

dengan kandungan amilosa 25-32 persen, contohnya adalah beras IR

36 dengan kandungan amilosa 25 persen. Beras yang digunakan

sebagai bahan baku adalah varietas IR-64 yang termasuk kategori

amilosa sedang. Kadar amilosa-amilopektin berhubungan dengan

asam kojik yang dihasilkan beras hasil dari proses perendaman beras.

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

29

Asam kojik diketahui bermanfaat dalam mencerahkan kulit wajah,

menghilangkan bekas jerawat dan noda hitam serta melindungi wajah

dari radiasi sinar UV. Penggunaan beras varietas IR-64 karena lebih

banyak dijumpai dan harganya cukup terjangkau.

c) Madu

Menurut Yeni, et all (2015), madu mengandung mineral berupa

kalsium, magnesium, yodium, besi fosfor, dan seng. Vitamin-vitamin

yang terdapat dalam madu adalah thiamin (B1), riboflavin (B2), asam

askorbat (C), piridoksin (B6), niasin, asam pantotenat,biotin, asam

folat dan vitamin K. Vitamin C yang terkandung dalam madu inilah

yang berkhasiat sebagai antioksidan (Suranto, 2004). Antioksidan

mempunyai manfaat sebagai penangkal radikal bebas juga mencegah

penuaan dini. Madu banyak digunakan sebagai salah satu bahan

produk kecantikan untuk perawatan kulit seperti sabun, krim, lotion,

yang dikenal dapat membuat kulit menjadi halus, menutrisi kulit, dan

menjaga kelembaban kulit (Yeni et all, 2015).

Manfaat madu akan lebih efektif daripada penggunaan krim

wajah atau minyak wajah karena disamping dapat melembabkan kulit

dapat pula memberikan gizi pada kulit. Sifat madu yang higroskopis

dapat menyerap sekresi dan lemak dari kulit, disamping mengandung

senyawa inhibine yang dapat bekerja sebagai desinfektan. Praktek

masker wajah dengan madu, menyebabkan kulit wajah menjadi halus,

menghilangkan noda-noda di wajah serta sehat bagi kulit. Madu yang

digunakan sebagai bahan baku adalah madu multiflora dengan merk

Asy-Syifa madu Kalimantan. Madu multiflora atau madu poliflora

merupakan madu yang sumber nektar dari berbagai jenis tanaman,

contohnya madu Nusantara, madu Sumbawa dan madu Kalimantan.

Madu yang digunakan adalah madu murni, pengecekan kemurnian

dapat dilakukan dengan cara meneteskan madu ke dalam segelas air.

Madu murni akan langsung sampai ke dasar gelas ketika diteteskan,

sedangkan madu yang tidak murni akan tercampur ke dalam air,

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

30

dengan cara lain yaitu meneteskan madu diatas kertas Koran dimana

madu murni tidak akan langsung meresap ke dalam kertas sedangkan

madu tidak murni langsung meresap. Madu dapat mengangkat

kotoran dan minyak pada permukaan kulit tanpa membuat kulit

kering. Madu memiliki PH yang bersifat asam sekitar 3.9 sehingga

tidak akan menggangu PH alami kulit (PH alami kulit bersifat asam

berkisar antara 3.5 sampai 5.5). Madu sangat lembut pada kulit

sehingga tidak akan mengiritasi kulit yang sangat sensitif sekalipun.

Madu baik untuk segala jenis kulit karena sifatnya yang melembabkan

bagus untuk kulit yang kering, yang sekaligus juga dapat

menyeimbangkan minyak berlebih pada kulit yang berminyak. Madu

mengandung antiseptik yang dapat membunuh bakteri penyebab

jerawat sehingga dapat membantu mengatasi jerawat dan mencegah

jerawat.

2. Sumber dan Ketersediaan Bahan Baku

Bahan baku pembuatan masker wajah “BEAUTYBELLE” Herb

Black Mask adalah arang aktif, tepung beras, dan madu. Ketiga bahan

tersebut mudah didapatkan di lingkungan sekitar. Arang aktif diperoleh

dari Toko Agung Jaya yang beralamatkan di Jalan Yosodipuro Surakarta

dengan nama kimia karbon aktif/activated carbon/active charcoal.

Tepung beras diperolah dengan cara menepungkan sendiri, beras menjadi

tepung beras. Beras yang digunakan diperoleh dari warung kelontong di

sekitar rumah penulis. Madu diperoleh dari Griya Herbal “Hana” yang

beralamatkan di Jalan Lawu km.430, Karanganyar. Bahan-bahan yang

digunakan merupakan bahan yang terjamin kualitasnya dengan parameter

diperoleh dari sumber yang tepat dan tidak kadaluwarsa.

3. Pengendalian Mutu Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan harus tepat jenis dan sumbernya. Arang

aktif yang digunakan merupakan hasil aktivasi arang tempurung kelapa.

Beras yang digunakan merupakan beras yang terjamin kualitasnya,

warnanya putih bersih, tidak rapuh, tidak berbau tengik, dan tidak

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

31

terdapat kutu.madu yang digunakan adalah madu murni dengan merk

Asy-Syifa yang merupakan madu hasil lebah multiflora dari hutan

Kalimantan. Multiflora berarti madu yang dihasilkan tidak hanya

bersumber dari satu tanaman saja, melainkan dari beragam jenis tanaman

yang ada di hutan. Madu multiflora lebih banyak kandungan gizinya

karena berbagai tanaman di hutan memiliki kandungan yang beragam,

baik dari tanaman bunga, buah, kayu, maupun tanaman obat. Bahan baku

yang telah siap disimpan pada tempat yang kering dan sejuk untuk

menghindari kontaminasi, contohnya tumbuh jamur dan mikroba.

C. Proses Produksi

1. Persiapan Bahan Baku

a) Arang Aktif

Arang aktif yang digunakan untuk bahan masker adalah berupa

serbuk. Arang aktif yang didapatkan dari toko Agung Jaya masih

berupa granul berukuran besar, sehingga membutuhkan perlakuan

lebih lanjut untuk menjadi bentuk serbuk. Berikut tahapan proses

pembuatan serbuk arang aktif:

1) Menimbang granul arang aktif sesuai kebutuhan satu kali produksi

yaitu sebanyak 200 gram dengan menggunakan timbangan digital

Gambar 4. Proses Penimbangan Arang Aktif

2) Menghaluskan granul arang aktif dengan menggunakan bantuan

alu lumpang. Arang aktif ditumbuk sedikit demi sedikit hingga

halus.

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

32

Gambar 5. Proses Penghalusan Arang Aktif dengan Alu Lumpang

3) Mengayak arang aktif yang telah menjadi serbuk menggunakan

ayakan agar ukuran partikelnya seragam dan memudahkan proses

selanjutnya.

Gambar 6. Proses Pengayakan Serbuk Arang Aktif

4) Menyimpan serbuk arang aktif yang telah lolos ayakan ke dalam

toples penyimpanan.

b) Tepung Beras

Tepung beras yang digunakan diolah sendiri dengan cara

menepungkan beras secara manual dengan menggunakan lumpang

alu. Berikut tahapan persiapan tepung beras:

1) Menimbang beras sesuai kebutuhan produksi yaitu sebanyak 500

gram

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

33

Gambar 7. Proses Penimbangan Beras

2) Membersihkan beras dari kotoran yang ada seperti kerikil, kulit

biji beras, atau bahan asing lain yang tidak diperlukan,

3) Mencuci beras dengan air yang mengalir, bertujuan agar kotoran

yang masih melekat pada beras dapat terlarut dibawa air.

Gambar 8. Proses Pencucian Beras

4) Merendam beras selama ± 8 jam, agar beras menjadi lebih lunak

dan memudahkan proses selanjutnya, yaitu proses penepungan.

Gambar 9. Proses Perendaman Beras

5) Meniriskan beras yang telah direndam, menghaluskan beras

dengan alu lumpang agar menjadi serbuk atau tepung beras.

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

34

Gambar 10. Proses Penepungan Beras dengan Alu Lumpang

6) Mengayak tepung beras dengan ayakan agar ukurannya seragam

dan mudah digunakan untuk proses selanjutnya.

Gambar 11. Proses Pengayakan Tepung Beras

7) Menyimpan tepung beras ke dalam toples

c) Madu

Madu yang digunakan merupakan madu murni siap pakai sehingga

tidak memerlukan tahap pre treatment bahan baku.

Gambar 12. Madu Murni Siap Pakai

2. Tahap Proses Produksi

Proses pembuatan masker hitam diawali dari proses penimbangan

serbuk arang aktif sebanyak 200 gram dan tepung beras sebanyak 500

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

35

gram. Perbandingan komposisi bahan baku antara arang aktif dan tepung

beras adalah 2:5 dengan asumsi bahwa tepung beras merupakan bahan

dasar pembuatan masker sehingga jumlahnya lebih banyak. Tepung beras

juga berfungsi sebagai scrub yang bermanfaat untuk membersihkan

kotoran dan mengangkat sel kulit mati.

Gambar 13. Proses Penimbangan Serbuk Arang Aktif

Gambar 14. Proses Penimbangan Tepung Beras

Tahap selanjutnya yaitu mencampur serbuk arang aktif dan tepung

beras hingga merata. Campuran kedua bahan tersebut lalu dicampur

dengan madu sebanyak 200 gr sedikit demi sedikit hingga homogen.

Kehomogenan ditandai dengan bentuk fisik masker yang kental

berbentuk pasta dan lengket.

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

36

Gambar 15. Proses Pencampuran Serbuk Arang Aktif

dan Tepung Beras

Gambar 16. Proses Pencampuran Serbuk Arang Aktif, Tepung

Beras, dan Madu.

Masker yang sudah jadi selanjutnya dimasukkan ke dalam wadah

kemasan masker sebanyak @40 gram. Kemasan lalu disegel dengan

menggunakan alumunium foil. Alumunium foil direkatkan dengan cara

memasang alumunium foil sesuai ukuran pada leher pot lalu di press

dengan menggunakan tutup kemasan. Penyegelan bertujuan agar kualitas

produk terjaga dan masker tidak mudah tumpah. Penyegelan juga

mempercantik kemasan masker, karena terlihat bersih dan rapi. Kemasan

selanjutnya ditutup hingga rapat.

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

37

Gambar 17. Pengemasan Masker ke dalam Wadah Kemasan

Masker Sebanyak @40 gram

Gambar 18. Penyegelan Kemasan dengan Alumunium Foil

Masker yang telah dikemas selanjutnya diberi penanda berupa label.

Label berisi informasi penting berkaitan dengan produk. Label

mencamtumkan beberpa informasi seperti, nama produk, cara pakai,

aturan pakai, tanggal kadaluwarsa, dan sebagainya. Penentuan tanggal

kadaluwarsa berdasarkan pengamatan secara organoleptik selama ± 4

minggu dalam suhu ruang, sedangkan dalam lemari pendingin hampir 2

bulan. Pada dasarnya produk dari alam mempunyai masa simpan yang

relatif lama, yaitu minimal 6 bulan lamanya.

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

38

Gambar 19. Pemberian Label pada Kemasan

Gambar 20. Produk Jadi “BEAUTYBELLE”

3. Pengemasan

Definisi pengemasan secara sederhana menurut (Tjiptono,

1997:106) adalah sarana yang membawa produk dari produsen ke tempat

pelanggan atau pemakai dalam keadaan yang memuaskan. Bahan

kemasan harus memiliki beberapa sifat komersial agar dapat difungsikan

dengan baik,yang antara lain: harus dapat mewadahi produk, harus dapat

melindungi produk, harus dapat menjual produk dan biaya-biaya bahan

pengemasan tersebut ditinjau secara keseluruhan adalah wajar dan

otomatis.

a) Kemasan

Pengemasan (packaging) merupakan proses yang berkaitan

dengan perancangan dan pembuatan wadah (container) atau

pembungkus (wrapper) untuk suatu produk. Untuk suatu produk.

Tujuan penggunaan kemasan antara lain:

a. Sebagai pelindung isi (protection), misalnya dari kerusakan,

kehilangan, berkurangnya kadar/isi, dan sebagainya.

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

39

b. Memberikan kemudahan dalam penggunaan (operating), misalnya

supaya tidak tumpah,

c. Bermanfaat dalam pemakaian ulang (reusable), misalnya untuk

diisi kembali (refill) atau untuk wadah lain.

d. Memberikan daya tarik (promotion), yaitu aspek artistic, warna,

bentuk maupun desainnya.

e. Sebagai identitas (image) produk, misalnya berkesan kokoh/awet,

lembut, atau mewah.

f. Distribusi (shipping), misalnya mudah disusun, dihitung, dan

ditangani.

g. Informasi (labeling), yaitu menyangkut isi, pemakaian, dan

kualitas.

h. Sebagai cermin inovasi produk, berkaitan dengan kemajuan

teknologi dan daur ulang.

(Tjiptono, 1997:106).

Gambar 21. Wadah Kemasan Masker

Kemasan “BEAUTYBELLE” adalah wadah kemasan masker

lulur dan standar ukuran 50 gram berwarna putih bersih yang

diperoleh dari Toko Cipta Kimia yang beralamatkan di JL Yos

Sudarso No.244, Solo. Wadah kemasan masker tersebut sudah

memenuhi tujuan dari proses pengemasan. Kemasan

“BEAUTYBELLE” mampu melindungi produk dari kerusakan,

mudah digunakan, reusable, mudah didistribusikan, dan awet.

b) Labelling

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

40

Salah satu daya tarik yang dapat ditonjolkan dari sebuah produk

adalah kemasannya. Kekuatan desain kemasan mempunyai pengaruh

yang kuat terhadap keputusan pembelian karena desain kemasan yang

unik memiliki daya tarik tersendiri bagi para konsumen. Label

merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi

mengenai produk dan penjual. Sebuah label bisa merupakan bagian

dari kemasan, atau bisa pula merupakan etiket (tanda pengenal) yang

ditempelkan pada produk.

Gambar 22. Label Kemasan “BEAUTYBELLE”

Brand Label pada kemasan yaitu “BEAUTYBELLE”

merupakan nama merk dari produk masker wajah. Brand label

diletakkan di sisi depan dengan posisi center agar mudah dilihat dan

dibaca. Bagian sisi depan label berisi konten gambar komposisi

bahan, slogan “all you need is”, dan berat bersih produk. Backgroud

label berwarna hitam sesuai dengan tagline produk yaitu Herb Black

Mask dengan kombinasi warna gold di sekelilingnya menambah

kesan elegan label kemasan, slogan “all you need is” bertujuan bahwa

produsen mempunyai harapan produk “BEAUTYBELLE” merupakan

salah satu barang yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen secara

keseluruhan. Label pada sisi belakang mencantumkan konten berupa

informasi produk meliputi, manfaat produk, cara pakai, aturan pakai,

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

41

komposisi, tanggal kadaluwarsa, layanan konsumen, dan nama

produsen. Desain label kemasan tersebut terlihat unik, mewah, dan

elegan karena jarang sekali produk masker wajah yang mengenakan

label berwarna hitam, kebanyakan berwarna putih atau warna cerah

lainnya. Desain yang eyecatching tersebut mampu menarik minat para

konsumen untuk membeli karena merasa penasaran dan ingin

mencoba produk “BEAUTYBELLE”.

4. Evaluasi Sediaan

a) Organoleptik

Secara organoleptik sediaan masker wajah “BEAUTYBELLE”

berwarna hitam legam dan agak berkilau, karena dipengaruhi oleh

kilau madu. Masker berbentuk pasta yang kental dengan scrub di

dalamnya. Masker beraroma khas arang dan madu, sehingga terkesan

manis.

b) Lama Waktu Sediaan Mengering

Lama waktu mengering ditentukan dengan cara mengoleskan

masker pada punggung tangan sampai mengering, dan dihitung

jangka waktu mengeringnya. Setelah beberapa waktu didapatkan

waktu mengering selama 30 menit untuk kering secara sempurna.

D. Pemasaran

Pemasaran adalah suatu kegiatan sosial dan manajerial yang di

dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan

dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan

produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler 1997).

1. Strategi Pemasaran

a) Produk

Menurut Daryanto (2013:52), produk adalah segala sesuatu

yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,

dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan

atau kebutuhan. Konsep lain produk adalah apapun yang dapat

ditawarkan pada pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

42

merek (Widiyono dan Pakkanna, 2013:137). Produk Masker Wajah

“BEAUTYBELLE” adalah inovasi baru masker alami dengan

kombinasi bahan alam dari arang aktif, tepung beras, dan madu.

Kombinasi ketiga bahan alam tersebut memberikan banyak manfaat

bagi wajah. Setiap orang mempunyai masalah yang berbeda pada

kulit wajahnya. Masker wajah “BEAUTYBELLE” diproduksi untuk

membantu permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif

di dalamnya. Masker wajah “BEAUTYBELLE” dapat diaplikasikan

pada semua jenis kulit baik kulit normal,kering, maupun berminyak.

Sediaan fisik masker dalam bentuk pasta memudahkan para

konsumen untuk langsung mengaplikasikannya pada kulit wajah

tanpa harus mencampur dengan air terlebih dulu seperti masker pada

umumnya. Wadah kemasan masker yang ekonomis dan fleksibel

sehingga mudah dibawa kemana-mana. Kemasan juga dilengkapi

dengan segel yang berfungsi menjaga kualitas produk dan mencegah

produk agar tidak mudah tumpah. Desain kemasan yang eye catching

mampu menarik minat pembeli dari kalangan pria maupun wanita,

remaja maupun tua untuk membeli produk masker wajah

“BEAUTYBELLE”. Masker wajah dari bahan alam ini selain aman

digunakan juga sangat ekonomis.

b) Price (Harga)

Daryanto (2013:62) mendefinisikan harga adalah jumlah uang

yang ditagihkan untuk suatu produk atau sejumlah nilai yang

dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan

produk. Harga masker wajah “BEAUTYBELLE” sebesar

Rp 17.000,00, harga tersebut berdasarkan perhitungan Harga Pokok

Produksi (HPP) ditambah dengan keuntungan. Harga Pokok Produksi

produk sebesar sekian ditambah dengan keuntungan yang diharapkan

agar tidak mengalami kerugian. Harga tersebut merupakan harga yang

relatif standar jika dibandingkan dengan harga yang berlaku di

pasaran. Harga masker wajah “BEAUTYBELLE” sebesar

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

43

Rp 17.000,00, merupakan harga yang cukup terjangkau bagi semua

kalangan.

c) Promosi

Menurut Tjiptono (2008:219), promosi adalah aktivitas

pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/

membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan

produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk

yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Istilah lainnya

promosi merupakan teknik-teknik atau berbagai cara yang dirancang

untuk menjual produk atau pesan yang disampaikan perusahaan

kepada konsumen tentang produknya, menurut Widiyono dan

Pakkanna (2013:148). Promosi penjualan masker wajah

“BEAUTYBELLE” dilakukan secara online dan offline. Secara

online dengan menggunakan media sosial seperti facebook,

instagram, dan aplikasi chat seperti whatsapp dan bbm. Secara offline

promosi dilakukan secara langsung kepada calon konsumen di sekitar

rumah penulis dan mahasiswa sekitar Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Pemasaran secara online sangat efisien karena informasi

berkenaan dengan produk dapat menyebar secara luas dengan lebih

cepat, sehingga dapat menjangkau pembeli kapanpun dan dimanapun.

Pemasaran secara offline atau secara langsung juga tidak kalah efektif

karena produsen dapat secara langsung mengutarakan spesifikasi dan

keunggulan produk untuk meyakinkan calon konsumen. Pemasaran

dari mulut ke mulut berdasarkan testimoni para konsumen sangat

membantu penjualan produk, karena calon konsumen yang baru lebih

yakin untuk membeli karena sudah terdapat bukti nyata. Produk

masker wajah “BEAUTYBELLE” sebanyak 20 buah dapat terjual

habis dalam waktu ± 14 hari secara online dan offline.

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

44

Gambar 23. Pemasaran/ Promosi via Whatsapp

Gambar 24. Respon Konsumen Order via Whatsapp

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

45

Gambar 25. Promosi dan Respon Konsumen via Media

Sosial Instagram

d) Distribusi (Place)

Menurut Daryanto (2013:100), distribusi adalah saluran yang

dipakai oleh produsen untuk menyalurkan barang hasil produksinya

kepada konsumen, baik berpindahnya hak (penguasaan) hingga

pemindahan barang maupun hanya pemindahan hak kepemilikannya.

Produk masker wajah “BEAUTYBELLE” dipasarkan di lingkungan

sekitar rumah produsen, lingkungan kampus UNS Surakarta, dan

lingkungan Karanganyar. Distribusi di sekitar kampus UNS Surakarta

dan Karanganyar dilakukan dengan cara Cash on Delivery (COD),

yaitu pembeli sebelumnya melakukan pemesanan secara online

kepada produsen via media sosial atau aplikasi chat, namun calon

pembeli tidak perlu melakukan transfer pembayaran, karena calon

pembeli mendapatkan produk tepat setelah pembayaran secara tunai

(cash) di tempat yang telah disetujui. Distribusi masker wajah

“BEAUTYBELLE” secara offline dengan cara menawarkan produk

secara langsung kepada calon pembeli di sekitar rumah produsen dan

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

46

teman kampus hingga terjadi kesepakatan jual beli antara produsen

dan konsumen.

2. Target Pasar

Produk masker wajah “BEAUTYBELLE” ditujukan untuk

konsumen baik pria maupun wanita, usia remaja hingga dewasa. Saat ini

tidak hanya kaum wanita saja yang memerhatikan perawatan kulit wajah,

sebaliknya kaum pria juga demikian. Usia remaja yang suka mencoba

hal-hal baru cocok untuk pemasaran masker wajah “BEAUTYBELLE”,

begitu pula usia dewasa yang cenderung sudah lebih banyak mengalami

permasalahan pada kulit wajah. Masker wajah “BEAUTYBELLE”

dipasarkan dengan label masker alami yang menggunakan bahan dari

alam yang sangat aman bagi kulit wajah.

Sediaan masker dengan bentuk pasta cocok untuk para konsumen

yang cenderung fleksibel dalam berbagai hal, sangat cocok karena tidak

perlu dicampur dengan air terlebih dahulu sebelum digunakan. Masker

wajah “BEAUTYBELLE” dikemas dalam kemasan yang efisien yang

mudah dibawa kemana saja, mudah penyimpanannya, dan sangat

reuseable. Harga masker wajah “BEAUTYBELLE” yang cukup

terjangkau yaitu Rp 17.000.00 sangat terjangkau bagi semua kalangan.

Semua konsumen dari kalangan bawah sampai atas dapat menjangkau

harga tersebut.

E. Analisa Usaha

Analisis usaha sangat penting dilakukan dalam memulai suatu usaha.

Hasil analisis dapat menjadi bahan dalam pengambilan keputusan terkait

keberlanjutan usaha. Menurut Mubyarto (1989), analisis usaha adalah proses

perhitungan tentang besarnya seluruh biaya (pengeluaran) yang diperlukan

dalam suatu proses produksi, penerimaan dan pendapatan yang akan diperoleh

dari usaha tersebut. Melalui analisis usaha, pengusaha dapat mengetahui

seberapa besar prospek bisnis yang akan dijalani dan berapa keuntungan yang

dapat diraih. Aspek yang dianalisis adalah biaya produksi, harga pokok

produksi, penerimaan dan laba usaha.

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

47

1. Biaya tetap (Fixed cost)

Biaya tetap merupakan biaya yang dalam periode tertentu jumlahnya

tetap yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi.

Biaya tetap meliputi peralatan yang dibutuhkan selama proses produksi

dan juga terdiri dari biaya penyusutan alat (Soeharjo 1973). Berikut biaya

tetap yang dikeluarkan untuk produksi Masker Wajah “BEAUTYBELLE”

20 buah dengan berat 40 gram :

Tabel 4.12. Biaya Tetap Produksi Masker Wajah “BEAUTYBELLE”

Nama

Barang

Jum

Lah

Harga

/

Satua

n (Rp)

Nilai

Awal

(Rp)

Nilai

Sisa

(Rp)

Um

ur

(Bul

an)

Biaya

Penyusut

an/Bulan

(Rp)

Lumpang

Alu

1 50.000 50.000 5.000 36 1250

Timbangan 1 40.000 40.000 4.000 24 1500

Sewa

Bangunan

1 100.000 100.000 10.000 1 90.000

Baskom 1 5.000 5.000 500 12 375

Mangkok

Kaca

3 3.000 9.000 900 12 675

Toples 2 7.000 14.000 1.400 12 1050

Saringan 1 2.000 2.000 200 12 150

Sendok 4 2.000 8.000 800 12 600

Panci 1 20.000 20.000 2.000 12 1500

Nampan 1 8000 8000 800 12 600

Gunting 1 3.000 3.000 300 12 225

Total Biaya 97.825

Sumber: Data Primer

Keterangan: 1 tahun = 12 bulan

*Nilai Sisa = 10% Nilai Awal

*Penyusutan =

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

48

Berdasarkan Tabel 4.6.1 menunjukkan jumlah biaya tetap yang

dikeluarkan dalam produksi Masker Wajah “BEAUTYBELLE”. Biaya

tetap merupakan biaya penyusutan mesin dan peralatan produksi Masker

Wajah “BEAUTYBELLE”. Berdasarkan data primer dapat diketahui

bahwa biaya tetap yang dikeluarkan untuk pembuatan Masker Wajah

“BEAUTYBELLE”. adalah sebesar Rp 97.825,00

2. Biaya Tidak Tetap (Biaya Variabel / VC)

Biaya tidak tetap adalah biaya yang besar kecilnya berhubungan

dengan besar kecilnya produksi, yang jumlah totalnya berubah secara

sebanding dengan perubahan volume produksi (Soeharjo, 1973). Biaya

tidak tetap disebut juga biaya variabel, yaitu biaya yang jumlah totalnya

berubah sebanding dengan perubahan volume produksi. Berikut biaya

tidak tetap yang dikeluarkan untuk produksi Masker Wajah

“BEAUTYBELLE” sebanyak 20 buah dengan berat 40 gram :

Tabel 4.2. Biaya Variable Produksi Masker Wajah “BEAUTYBELLE”

Nama

Bahan

Kuantitas Harga Satuan

(Rp)

Jumlah (Rp)

Masker 1 buah 1.000 1.000

Lateks 1 buah 1.000 1.000

Arang Aktif 250 gram 18.000/kg 5.400

Beras 500 gram 10.000/kg 5.000

Madu 200 gram 70.000/kg 14.000

Alumunium

Foil

2 meter 18.000/8 m 4.500

Wadah

kemasan

masker

20 buah 2.000 40.000

Stiker 40 buah 300 12.000

Lap 1 buah 3.000 3.000

Tenaga

Kerja

10 jam 6.000 60.000

Promosi 10.000 10.000

Transport 2 liter 8.000 16.000

Listrik 1 kali produksi 5.000 5.000

Total Biaya 176.900

Sumber: Data Primer

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

49

Berdasarkan Tabel 4.6.2 menunjukan total biaya variabel yang harus

dikeluarkan dalam produksi Masker Wajah “BEAUTYBELLE”. Total

biaya variabel yang dihasilkan dalam produksi Masker Wajah

“BEAUTYBELLE” sebanyak 20 buah dengan berat 40 gram adalah

sebesar Rp 176.900,00

3. Biaya Total Produksi (Total Cost/ TC)

TC = Biaya Tetap (FC) + Biaya Variabel (VC)

= Rp 97.825 + Rp 176.900

= Rp 274.725

Total biaya produksi merupakan hasil penjumlahan dari total

biaya tetap dan total biaya variabel yang dikeluarkan dalam 1 periode

produksi. Jadi, total biaya keseluruhan untuk produksi Masker Wajah

“BEAUTYBELLE” sebanyak 20 buah adalah sebesar Rp. 274.725,00.

4. Harga Pokok Penjualan (HPP)

Perhitungan HPP (Harga Pokok Penjualan) dimaksudkan untuk

menetapkan modal atau biaya yang diperlukan untuk membuat suatu

produk, untuk kemudian dijadikan pedoman dalam menentukan harga jual

produk (Soekartawi 1995). Harga pokok produksi (HPP) merupakan harga

suatu barang yang dapat ditentukan dan dikontrol oleh produsen. Berikut

adalah Harga Pokok Penjualan Masker Wajah “BEAUTYBELLE” per

kemasan (buah) :

HPP = Biaya Total TC

Total unit produk

= p .

= Rp 13.736

Berdasarkan perhitungan HPP produksi Masker Wajah

“BEAUTYBELLE” diatas, diperoleh HPP per unit sebesar Rp 13.736,00.

Hal tersebut berarti nilai biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan

produk Masker Wajah “BEAUTYBELLE” per kemasan adalah sebesar Rp

13.736,00/ unit.

5. Harga Jual Produksi (HJP)

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

50

Penetapan HJP dimaksudkan untuk menghindari kerugian dengan

mendapatkan keuntungan (maksimal) yang diinginkan oleh produsen..

Penetapan HJP didasarkan pada Harga Pokok Produksi (HPP) suatu

produk untuk kemudian ditambahkan dengan laba yang diinginkan

(Soekartawi 1995). Dalam kondisi nyata HJP dapat menyesuaikan dengan

tingkat harga pasar. Pada kondisi pasar sempurna HJP yang lebih tinggi

dari harga pasar mengakibatkan barang tidak laku dijual, sebaliknya bila

HJP jauh dibawah harga pasar berakibat kepada berkurangnya keuntungan

atau laba.

HJP = HPP + Laba Usaha

= Rp 13.736+ Rp 3.264 (24 %)

= Rp 17.000

Harga jual produk dimaksudkan untuk menghindari kerugian dengan

mendapatkan keuntungan yang layak. Berdasarkan perhitungan HJP

diatas, harga jual produk Masker Wajah “BEAUTYBELLE” adalah

sebesar Rp 17.000,00/ unit dengan laba yang diinginkan sebesar

Rp 3.264,00/ unit.

6. Total Penerimaan (TR)

Penerimaan (Revenue) usaha adalah penerimaan dari hasil penjualan

outputnya (Boediono, 2002). Penerimaan adalah sejumlah uang yang

diperoleh dari hasil penjualan produk yang sebanding dengan banyaknya

produk yang berhasil dijual. Berikut adalah total penerimaan usaha dari

produksi Masker Wajah “BEAUTYBELLE” :

Total Penerimaan (TR) = Harga Produk x Jumlah Produksi

= Rp 17.000 x 20

= Rp 340.000

Total Penerimaan usaha yaitu jumlah nilai uang (rupiah) yang

diperhitungkan dari seluruh produk yang laku terjual. Dengan kata lain

total penerimaan usaha merupakan hasil perkalian antara jumlah produk

yang terjual dengan harga produk. Total penerimaan dari penjualan produk

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

51

Masker Wajah “BEAUTYBELLE” sebanyak 20 unit dengan harga jual

produk sebesar Rp 17.000,00 adalah sebesar Rp. 340.000,00.

7. Keuntungan

Total Keuntungan = Penerimaan Usaha – Biaya Total

= Rp 340.000 – Rp 274.725

= Rp 65.275

Keuntungan merupakan selisih antara total penerimaan dengan biaya

total produksi. Keuntungan yang didapat dari penjualan Masker Wajah

“BEAUTYBELLE” ini adalah sebesar Rp. 65.275,00.

F. Analisis Kelayakan Usaha

Analisis kelayakan usaha penting dilakukan guna menghindari kerugian

dan tolak ukur dalam pengembangan serta kelangsungan usaha. Analisis

Kelayakan Usaha merupakan suatu cara untuk mengetahui kelayakan suatu

usaha, baik dari segi ekonomis, teknik maupun finansial. Pada usaha skala

kecil (mikro) paling tidak menggunakan BEP, R/C Ratio dan B/C Ratio

sebagai alat analisis kelayakan agribisnis (Mahyuddin, 2008).

1. BEP (Break Event Point)

BEP adalah situasi dimana suatu usaha tidak mendapatkan

keuntungan tetapi juga tidak menderita kerugian usaha. Break Event Point

(BEP) adalah titik impas dimana posisi jumlah pendapatan dan biaya

bertemu seimbang sehingga belum terdapat selisih atau keuntungan

maupun kerugian. BEP memiliki dua tinjauan yaitu ditinjau dari unit atau

jumlah produksi dan ditinjau dari harga penjualan produk. Menurut

Suratiyah (2006), ada 3 pendekatan penetapan BEP, yaitu BEP Unit, BEP

Penerimaan dan BEP Harga. Berikut adalah BEP dari produksi Masker

Wajah “BEAUTYBELLE”:

a. BEP Unit (Produksi)

BEP unit yaitu jumlah produksi (unit) yang dihasilkan dimana

produsen pada posisi tidak rugi dan tidak untung. Dengan kata lain

BEP satuan menjelaskan jumlah produksi minimal yang harus

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

52

dihasilkan oleh produsen. BEP unit diperoleh dari total biaya produksi

dibagi harga produk.

BEP Unit (Produksi) = Biaya Tetap

Harga Produk - Biaya Variabel

= p

p . - .

= p .

p . - p .

= p

p .

= 11,9

= 12 unit

Berdasarkan perhitungan diatas, BEP Produksi (Unit) Masker

Wajah “BEAUTYBELLE” adalah 12 unit. Artinya, untuk

mendapatkan titik impas dimana tidak mengalami keuntungan dan

kerugian maka perlu melakukan penjualan sebanyal 12 unit.

b. Nilai BEP

Nilai BEP yaitu sejumlah uang yang didapatkan produsen dari

hasil penjualan produk agar tidak mengalami untung atau rugi..

BEP Rupiah (Rp) = Biaya Tetap

- Biaya Variabel Unit

Harga Produk

= p .

- p .

p .

=

= Rp 203.802,00

= Rp 204.000,00

. Nilai BEP artinya uang penjualan Masker Wajah

“BEAUTYBELLE” yang perlu diterima agar terjadi BEP adalah

sebesar Rp 204.000,00

2. R/C Ratio (Revenue Cost Ratio)

Page 29: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

53

Efisien tidaknya suatu usaha ditentukan oleh besar kecilnya hasil

yang diperoleh dari usaha tersebut serta besar kecilnya biaya yang

diperlukan untuk memperoleh hasil tersebut. R/C Ratio (Revenue Cost

Ratio) merupakan efisiensi usaha, yaitu ukuran perbandingan antara

Penerimaan usaha (Revenue = R) dengan Total Biaya (Cost = TC).

Dengan nilai R/C, dapat diketahui apakah suatu usaha menguntungkan

atau tidak menguntungkan. Usaha efisiensi (menguntungkan) jika nilai

R/C > 1.

R/C Ratio Total Penerimaan

Biaya total

= p .

p .

= 1,23 > 1

Berdasarkan perhitungan diatas, R/C Ratio merupakan salah satu

analisis untuk mengetahui apakah suatu unit usaha dalam melakukan

proses produksi mengalami kerugian, impas atau untung. R/C Ratio = 1

berarti impas (BEP), R/C Ratio < 1 berarti mengalami kerugian dan R/C

Ratio > 1 mengalami keuntungan. R/C Ratio penjualan Masker Wajah

“BEAUTYBELLE” adalah sebesar 1,23 yang artinya lebih dari satu

menunjukkan bahwa usaha produksi Masker Wajah “BEAUTYBELLE”

layak untuk dijalankan.

Page 30: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

54

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan tugas akhir dan analisa usaha, dapat

disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

a. Proses produksi masker wajah “BEAUTYBELLE” dapat dilakukan

dengan baik dan cukup berhasil. Tahapan produksi dimulai dari pemilihan

bahan baku, persiapan bahan baku (arang aktif yang telah dihaluskan,

tepung beras, dan madu), proses pembuatan masker (menimbang arang

aktif 200 gr, tepung beras 500 gr, madu 200 gr, lalu mencampur arang

aktif dan tepung beras hingga merata, mencampur serbuk arang dan

tepung beras yang sudah rata dengan madu hingga homogen, mengemas

masker ke dalam wadah kemas sebanyak @40 gr, menyegel kemasan

dengan alumunium foil, kemudian diberi label pada kemasan) hingga

produk siap dipasarkan.

b. Pemasaran masker wajah “BEAUTYBELLE” bertajuk Herb Black Mask

with Carbon Active yang dilakukan melalui media sosial Instagram dan

aplikasi chat Whatssapp dan BBM serta pemasaran secara langsung dari

mulut ke mulut. Kedua media pemasaran sangat efektif dan efisien,

produk “BEAUTYBELLE” yang berjumlah buah dapat terjual habis

selama kurang lebih 14 hari.

c. Usaha masker wajah “BEAUTYBELLE” bertajuk Herb Black Mask with

Carbon Active mempunyai R/C Ratio sebesar 1,23 yaitu lebih dari satu,

yang artinya layak untuk dijalankan.

B. Saran

Untuk menghasilkan kosmetik herbal yang teruji keamanannya

secara klinis maka perlu dilakukan uji laboratorium yang lebih mendalam.

Kosmetik yang sudah memiliki sertifikat pengujian, lebih disukai oleh

konsumen secara luas. Oleh sebab itu, diperlukan pengujian skala

laboratorium agar benar-benar teruji khasiat dan keamanannya.

54

Page 31: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

55

DAFTAR PUSTAKA

Aceng Ridwan Fauzi dan Nurmalina. 2012. Merawat Kulit dan Wajah. Jakarta:

Elex Media Komputindo

Anonim. 2017. 5 Manfaat Rahasia Arang Untuk Kecantikan Alam.

http://breaktime.com.Diakses pada 6 Juni 2017 Pukul 11.15

WIB

2017. Manfaat Tepung Beras Untuk Kecantikan Anda.

http://lifestyle.liputan6.com. Diakses pada 6 Juni 2017 Pukul

11.20 WIB

2017. Kandungan Tepung Beras. www.organisasi.org.. Diakses pada

6 Juni 2017 Pukul 10.57 WIB

2017. Tepung Beras Untuk Kecantikan . www.boldsky.com. Diakses

pada 19 Mei 2017 Pukul 11.01 WIB

Austin, G.T. . Shreve’s Chamical Process Industry. Fifth Edition. MCGraw-

Hill Book Company, New York : 136-138.

Budiono. 2002. Ekonomi Mikro Seri Sinopsis: Pengantar Ilmu Ekonomi No.1.

BPFE, Yogyakarta.

Christine Suharto Cenadi, Peranan Desain Kemasan dalam Dunia Pemasaran

Jurnal Nirmana Vol. 2 – No. 1, Januari 2000, Universitas Kristen Petra

Surabaya

Daryanto. 2013. Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. Cetakan II. Januari 2013.

PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. Bandung.

David. 2000. Manajemen Strategi. Prendhallindo, Jakarta

Dewi Muliyawan dan Neti Suriana. 2013. A-Z tentang Kosmetik. Jakarta: Elex

Media

Dwikarya, Maria. 2002. Merawat Kulit dan Wajah. Jakarta: Kawan Pustaka.

Engel, J; Blackwell, R. 2004. Consumer Behavior. Dryden Press Chicago Fehri,

B., Aiache, J. M., Mrad, S., Korbi, S. & Lamaison, J. L. 1996. Olea

europaea L. : stimulant, anti-ulcer and anti-inflammatory effects. Boll.

Chim. Pharm. Vol 135 (1), 42-49.

Fellow, P.J. 1988. Food Processing Technology Principle and Practice. Ellis

Horwood, New York.

Hansen, Don R dan Maryanne M. Mowen. 2009. Akuntansi Manajerial. Buku

dua Edisi delapan, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta:

Penerbit Bumi Aksara

Harris, P. 1999. On charcoal. Interdisciplinary Science Review 24(4):301306.

Page 32: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

56

Harry, Ralph G. (1973). Harry’s Cosmeticology. Edisi keenam. New York.

Chemical Publishing., Inc. Hal : 103-109.

Hasnelly dan Sumartini. 2011. Kajian sifat fisiko kimia formulasi tepung

komposit produk organik. Seminar Nasional PATPI.375-379.

Inglett, G. E. dan L. Munk. 1980. Rice ricen progressin chemistry and nutrition.

cereal for food and beverages. Academic Press, New York.

J. Rio Purbaya., 2002. Mengenal dan Memanfaatkan Khasiat Madu Alami. Edisi

1. Bandung: Pionir Jaya.

Jamilatun, Siti, Martomo S. 2014. Pembuatan Arang Aktif dari Tempurung

Kelapa dan Aplikasinya untuk Penjernihan Asap Cair Spektrum Industri,

2014, Vol. 12, No. 1, 1 – 112

Kadariah. 1987. Pengantar Evaluasi Proyek. Lembaga Penelitian Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Karo - karo et al. 1995. Tingkat Pendapatan Usaha Kereman Sapi Aceh (The

Level of Income From Aceh Cattle Fattening Scheme), JPPS Vol 1 No. 5,

Januari 1995.

Kotler Philip dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan,

Implementasi dan Pengendalian. Edisi Pertama. Penerbit Prentice Hall,

Salemba Empat, Jakarta.

Kotler, P., V.Wong, J. Saunders, G. Armstrong. 2006. Principles of Marketing.

Pearson Education Limited, England.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta:

Erlangga

Kottler, Philip dan Keller, K. 2008. Manajemen Pemasaran. Erlangga, Jakarta.

Lempang, M. 2014. Pembuatan dan Kegunaan Arang Aktif. Jurnal Penelitian

Kehutanan Vol 11 No 2. Balai Penelitian Kehutanana Makassar, Makassar.

Madjid, Emma. 2011. 500 Rahasia Cantik Alami. Jakarta: Gramedia

Widiasarana Indonesia.

Maysuhara, S., 2009, Rahasia Cantik, Sehat, dan Awet Muda, Yogyakarta (ID),

Pustaka Panasea.

Meilita, Taryana. 2002. Arang Aktif (Pengenalan dan Proses Pembuatannya),

Skripsi Jurusan Teknik Industri, FT-USU, (2002)

Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta

Mulyadi. 1993. Akutansi Biaya, Penentuan Harga Pokok dan Penjualan

Pengendalian Biaya. Yogyakarta. BPFE UGM.

Mutchler, 1991 cit Sutarna, Titta, 2013. Formulasi Sediaan Masker Gel dari

Ekstrak Etanol Daun The Hijau (Camelia sinensis L.) dan madu Hitam

(Apisordata) sebagai Antioksidan. Kartika Jurnal Ilmiah Farmasi, 1 (1),

17-23

Page 33: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

57

Nurminah, M. 2002. Penelitian Sifat Berbagai Bahan Kemasan Plastik Dan

Kertas Serta Pengaruhnya Terhadap Bahan Yang Dikemas. Laporan

Penelitian. Fakultas Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Universitas

Sumatera Utara, Sumatera Utara.

Prawirosentono, Sujadi. 1997. Manajemen Produksi Dan Operasi. Jakarta: Bumi

Aksara.

Sacharow, S and Griffin, R. 1980. Principles of Food Packaging. The AVI

Publishing Co Inc., Westport Connecticut.

Saraf, S. 2006. Textbook of Oral Pathology. Jjeypee Brother Publisher, USA.

Sari, Reny Puspita. 2011. Analisis Nilai Tambah dan Kelayakan Usaha

Agroindustri Chip Ubi Kayu Sebagai Bahan Baku Pembuatan MOCAF

(Modified Cassava Flour) di Kabupaten Trenggalek. Malang.

Sethpakdee, S. 2002. Citrus aurantifolia, In: adible fruit and nut: prosea sent

resources of south east asia. 2, 126-128.

Setiadi, 2007 cit Sutarna, Titta, 2013. Formulasi Sediaan Masker Gel dari

Ekstrak Etanol Daun The Hijau (Camelia sinensis L.) dan madu Hitam

(Apisordata) sebagai Antioksidan. Kartika Jurnal Ilmiah Farmasi, 1 (1),

17-23

Shinta, Agustina. 2011. Manajemen Pemasaran. Universitas Brawijaya Press,

Malang

Slavtcheff, 2000 cit Rahmi, Formulasi dan Evaluasi Sediaan Masker Gel Peel-

Off Ekstrak daging Buah Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) dengan

Perbedaan Konsentrasi PVA. Karya Tulis Ilmiah: Progam Studi D3

farmasi. STIKES Muhammadiyah Ciamis.

Soeharjo dan Patong. 1973. Sendi - sendi Pokok Usaha Tani. Departemen Ilmu

ilmu Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Soekartawi, 1995, Analisis Usaha Tani, UI-Press, Jakarta

Sriyono, R.A., Andriani, I., 2014, Naskah Publikasi: Daya Bakteri Ekstrak

Eetanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana Linn.) terhadap Bakteri

Porphyromonas gingivalis, Yogyakarta: FKIK UMY

Supriyadi. 2009. Panduan Lengkap Itik.. Jakarta. Penebar Swadaya.

Suranto, 2004 cit Sutarna, Titta, 2013. Formulasi Sediaan Masker Gel dari

Ekstrak Etanol Daun The Hijau (Camelia sinensis L.) dan madu Hitam

(Apisordata) sebagai Antioksidan. Kartika Jurnal Ilmiah Farmasi, 1 (1),

17-23

Suratiyah, Ken. 2006. Ilmu Usahatani. Cetakan I. Jakarta: Penerbit Penebar

Swadaya

Swastha, Basu dan Irawan. 2005. Manajemen Pemasaran Modern.Yogyakarta:

Liberty.

Page 34: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

58

Syamsudin, M dan Wajdi, M. 2015. Desain Kemasan Makanan KUB Sukarasa

di Desa Wisata Organik Sukorejo Sragen. Benefit Jurnal Manajemen dan

Bisnis. Vol 19 (2), 68-78.

Syamsuhidayat, S dan Hutape, J, R. 1991. Inventaris Tanaman Obat Indonesia.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta

Tjiptono, Fandi. 1996. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Andy, Yogyakarta.

Tranggono, R.I., dan F. Latifah. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan

Kosmetik. PT. Gramedia, Jakarta

Vita, M. 2015. Pembuatan Ketan Hitam sebagai Masker. Skripsi. Fakultas

Teknik. Uness.Semarang

Widiyono dan Mukhaer Pakkanna. 2013. Pengantar Bisnis : Respon terhadap

Dinamika Global. Mitra Wacana Media. Jakarta.

Youngson, Robert. 2005. Antioksidan Manfaat Vitamin C dan E Bagi

Kesehatan. Gramedia EGC

Page 35: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari

59