BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk Setiap orang mempunyai masalah yang berbeda pada kulit wajahnya. “Masker Wajah “BEAUTYBELLE” diproduksi untuk membantu permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di dalamnya. Kandungan karbon pada arang aktif membantu proses detoksifikasi pada permukaan kulit wajah. Fungsi detoksifikasi adalah mengeluarkan toksik dan zat sisa yang tidak diperlukan oleh tubuh. Arang aktif juga mengandung mineral yang menyehatkan kulit wajah. Tepung beras berfungsi sebagai scrub yang mengandung amylum, vitamin A dan B yang dapat membantu mencerahkan kulit wajah, mengangkat sel kulit mati, serta menyamarkan noda hitam dan bekas jerawat. Kandungan vitamin dan antioksidan pada madu dapat menutrisi kulit, membantu menghaluskan kulit serta menangkal radikal bebas. Masker wajah “BEAUTYBELLE” merupakan alternatif perawatan kulit wajah secara alami. “BEAUTYBELLE” terbuat dari bahan alam yang mudah didapatkan di lingkungan sekitar dan tidak mempunyai efek samping yang berarti. Hidup pada jaman yang selalu menuntut segalanya berlangsung cepat dan dinamis, membuat aktivitas menumpuk sehingga waktu untuk merawat tubuh semakin sedikit. Masker wajah “BEAUTYBELLE” diproduksi dalam sediaan pasta yang sangat mudah diaplikasikan pada semua jenis kulit dan mudah dibersihkan, sehingga sangat cocok sekali dengan gaya hidup sekarang. Tren gaya hidup sehat dan back to nature merupakan peluang pasar yang cukup bagus dalam pengembangan usaha masker wajah “BEAUTYBELLE”. B. Bahan Baku Produksi 1. Pemilihan Bahan Baku a) Arang Aktif 25
35
Embed
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk · permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di ... kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
25
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Produk
Setiap orang mempunyai masalah yang berbeda pada kulit wajahnya.
“Masker Wajah “BEAUTYBELLE” diproduksi untuk membantu
permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif di dalamnya.
Kandungan karbon pada arang aktif membantu proses detoksifikasi pada
permukaan kulit wajah. Fungsi detoksifikasi adalah mengeluarkan toksik dan
zat sisa yang tidak diperlukan oleh tubuh. Arang aktif juga mengandung
mineral yang menyehatkan kulit wajah. Tepung beras berfungsi sebagai scrub
yang mengandung amylum, vitamin A dan B yang dapat membantu
mencerahkan kulit wajah, mengangkat sel kulit mati, serta menyamarkan
noda hitam dan bekas jerawat. Kandungan vitamin dan antioksidan pada
madu dapat menutrisi kulit, membantu menghaluskan kulit serta menangkal
radikal bebas.
Masker wajah “BEAUTYBELLE” merupakan alternatif perawatan
kulit wajah secara alami. “BEAUTYBELLE” terbuat dari bahan alam yang
mudah didapatkan di lingkungan sekitar dan tidak mempunyai efek samping
yang berarti. Hidup pada jaman yang selalu menuntut segalanya berlangsung
cepat dan dinamis, membuat aktivitas menumpuk sehingga waktu untuk
merawat tubuh semakin sedikit. Masker wajah “BEAUTYBELLE”
diproduksi dalam sediaan pasta yang sangat mudah diaplikasikan pada semua
jenis kulit dan mudah dibersihkan, sehingga sangat cocok sekali dengan gaya
hidup sekarang. Tren gaya hidup sehat dan back to nature merupakan peluang
pasar yang cukup bagus dalam pengembangan usaha masker wajah
“BEAUTYBELLE”.
B. Bahan Baku Produksi
1. Pemilihan Bahan Baku
a) Arang Aktif
25
26
Menurut Siti (2014) arang aktif merupakan senyawa karbon
amorph, yang dapat dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung
karbon atau dari arang yang diperlakukan dengan cara khusus untuk
mendapatkan permukaan yang lebih luas. Arang aktif dapat
mengadsorpsi gas dan senyawa-senyawa kimia tertentu. Karbon aktif
disusun oleh atom-atom C yang terikat secara kovalen dalam suatu
kisi heksagonal datar dengan satu atom C pada setiap sudutnya yang
luas permukaan berkisar antara 300 m2/g hingga 3500 m/g dan ini
berhubungan dengan struktur pori internal sehingga mempunyai sifat
sebagai adsorben (Meilita Taryana, 2002).
Arang aktif tidak hanya mengandung atom karbon saja, tetapi
juga mengandung sejumlah kecil oksigen dan hidrogen yang terikat
secara kimia dalam bentuk gugus-gugus fungsi yang bervariasi,
misalnya gugus karbonil (CO), karboksil (COO), fenol, lakton, dan
beberapa gugus eter. Arang aktif merupakan adsorben adalah suatu
padatan berpori, yang sebagian besar terdiri dari unsur karbon bebas
dan masing-masing berikatan secara kovalen, dengan demikian,
permukaan arang aktif bersifat non polar. Selain komposisi dan
polaritas, struktur pori juga merupakan faktor yang penting
diperhatikan. Struktur pori berhubungan dengan luas permukaan,
semakin kecil pori-pori arang aktif, mengakibatkan luas permukaan
semakin besar, dengan demikian kecepatan adsorpsi bertambah.
Untuk meningkatkan kecepatan adsorpsi, dianjurkan agar
menggunakan arang aktif yang telah dihaluskan.
Arang aktif yang digunakan sebagai bahan baku masker
berasal dari arang tempurung kelapa. Arang yang masih berbentuk
granul kemudian dihaluskan menjadi bentuk serbuk. Arang
tempurung kelapa merupakan salah satu arang aktif dengan
kemampuan adsorbsi yang baik dibandingkan dengan arang dari kayu
maupun batu bara. Namun apabila sulit menemukan arang aktif dari
tempurung kelapa, dapat digantikam dengan arang dari sekam padi.
27
Arang aktif biasanya didapatkan dari toko bahan kimia atau apotik
tertentu. Guna membedakan arang biasa dan arang aktif di pasaran
dapat dilakukan dengan cara mengecek kejernihan air, misalnya dua
gelas berisi air sirup yang sama lalu diberi arang aktif dan arang biasa,
arang aktif akan menyebabkan warna sirup menjadi memudar atau
semakin jernih tetapi arang biasa tidak merubah apapun. Selain itu
apabila dilihat secara visual arang aktif tampak lebih berkilau.
Kandungan senyawa karbon dan mineral dalam arang aktif
memberikan banyak manfaat bagi kesehatan dan kebersihan kulit
wajah. Berdasarkan manfaat dari senyawa karbon tersebut, arang aktif
mempunyai fungsi detoksifikasi pada kulit wajah, karena arang aktif
menarik bakteri, racun, bahan kimia, dan kotoran pada permukaan
kulit (Anonim, 2017). Detoksifikasi pada wajah oleh arang aktif dapat
membantu untuk menyembuhkan jerawat. Detoksifikasi wajah
merupakan penyerapan kotoran dan racun dari wajah, racun dan
kotoran tersebut nantinya akan dikeluarkan bersama jerawat, sehingga
jerawat yang baru muncul di wajah akan cepat matang. Jerawat yang
sudah matang pada akhirnya akan mudah mengering dan mengelupas.
Kandungan mineral pada arang aktif juga mempunyai manfaat bagi
kulit wajah, karena dapat menyehatkan dan menghaluskan kulit
wajah. Namun, penggunaan arang yang berlebihan dapat membuat
kulit menjadi kering karena kulit mengalami dehidrasi, akibat
kandungan air dalam kulit ikut terserap.
b) Tepung Beras
Beras kaya akan vitamin B, juga mengandung sedikit lemak
dan mineral. Protein yang terdapat di dalam tepung beras lebih tinggi
dari pada pati beras yaitu tepung beras sebesar 5,2-6,8% dan pati
beras 0,2-0,9% (Inglett dan Munk, 1980; Singh, et al., 2000). Menurut
Nirmala (2012) dalam Sulistianingrum (2014), tepung beras sangat
berkhasiat sebagai bahan dasar masker kulit wajah, karena
mengandung amilosa, amilopektin, hydralized amylum/dekstrin,
28
gamma oryzanol dan asam kojik yang dapat mencerahkan kulit
sebagai hasil dari fermentasi amilum selama perendaman.
Selain bermanfaat membantu mencerahkan kulit, tepung beras
juga dapat berfungsi sebagai peeling. Peeling adalah proses
pengelupasan kulit mati pada wajah. Tepung beras membantu
mengangkat sel kulit mati yang menumpuk yang dapat menyebabkan
wajah menjadi kusam. Sel kulit mati yang tertimbun di dalam wajah
menyebabkan pori-pori wajah tersumbat, sehingga dapat memicu
munculnya noda hitam dan jerawat. Masalah kulit wajah yang
kompleks tersebut dapat menyebabkan penuaan dini, karena sirkulasi
darah pada wajah tidak lancar sehingga menyebabkan kerutan di
wajah. Tepung beras juga bermanfaat menyamarkan noda hitam dan
bekas jerawat, serta meratakan warna kulit wajah. Dilansir dari
Boldsky.com (21/5/2017) masker tepung beras dapat membantu
menghilangkan kerutan dan garis-garis halus di wajah,
menghilangkan bintik-bintik hitam, bekas luka, dan kulit kusam.
Beras dengan berbagai varietas memiliki komposisi penyusun
yang berbeda-beda, terutama kandungan amilosa-amilopektin beras
tersebut. Secara umum varietas beras dapat digolongkan ke dalam 3
golongan yang berdasarkan pada kandungan amilosanya yaitu :
golongan amilosa rendah, sedang dan tinggi. Beras dengan golongan
amilosa rendah mempunyai kandungan amilosa 10-20 persen,
misalnya beras cisadane dengan kandungan amilosa 20 persen.
Apabila kandungan beras tersebut antara 20-25 persen maka dapat
digolongkan ke dalam amilosa sedang, contohnya adalah beras IR 64
dengan kandungan amilosa 24 persen, dan golongan amilosa tinggi
dengan kandungan amilosa 25-32 persen, contohnya adalah beras IR
36 dengan kandungan amilosa 25 persen. Beras yang digunakan
sebagai bahan baku adalah varietas IR-64 yang termasuk kategori
amilosa sedang. Kadar amilosa-amilopektin berhubungan dengan
asam kojik yang dihasilkan beras hasil dari proses perendaman beras.
29
Asam kojik diketahui bermanfaat dalam mencerahkan kulit wajah,
menghilangkan bekas jerawat dan noda hitam serta melindungi wajah
dari radiasi sinar UV. Penggunaan beras varietas IR-64 karena lebih
banyak dijumpai dan harganya cukup terjangkau.
c) Madu
Menurut Yeni, et all (2015), madu mengandung mineral berupa
kalsium, magnesium, yodium, besi fosfor, dan seng. Vitamin-vitamin
yang terdapat dalam madu adalah thiamin (B1), riboflavin (B2), asam
askorbat (C), piridoksin (B6), niasin, asam pantotenat,biotin, asam
folat dan vitamin K. Vitamin C yang terkandung dalam madu inilah
yang berkhasiat sebagai antioksidan (Suranto, 2004). Antioksidan
mempunyai manfaat sebagai penangkal radikal bebas juga mencegah
penuaan dini. Madu banyak digunakan sebagai salah satu bahan
produk kecantikan untuk perawatan kulit seperti sabun, krim, lotion,
yang dikenal dapat membuat kulit menjadi halus, menutrisi kulit, dan
menjaga kelembaban kulit (Yeni et all, 2015).
Manfaat madu akan lebih efektif daripada penggunaan krim
wajah atau minyak wajah karena disamping dapat melembabkan kulit
dapat pula memberikan gizi pada kulit. Sifat madu yang higroskopis
dapat menyerap sekresi dan lemak dari kulit, disamping mengandung
senyawa inhibine yang dapat bekerja sebagai desinfektan. Praktek
masker wajah dengan madu, menyebabkan kulit wajah menjadi halus,
menghilangkan noda-noda di wajah serta sehat bagi kulit. Madu yang
digunakan sebagai bahan baku adalah madu multiflora dengan merk
Asy-Syifa madu Kalimantan. Madu multiflora atau madu poliflora
merupakan madu yang sumber nektar dari berbagai jenis tanaman,
contohnya madu Nusantara, madu Sumbawa dan madu Kalimantan.
Madu yang digunakan adalah madu murni, pengecekan kemurnian
dapat dilakukan dengan cara meneteskan madu ke dalam segelas air.
Madu murni akan langsung sampai ke dasar gelas ketika diteteskan,
sedangkan madu yang tidak murni akan tercampur ke dalam air,
30
dengan cara lain yaitu meneteskan madu diatas kertas Koran dimana
madu murni tidak akan langsung meresap ke dalam kertas sedangkan
madu tidak murni langsung meresap. Madu dapat mengangkat
kotoran dan minyak pada permukaan kulit tanpa membuat kulit
kering. Madu memiliki PH yang bersifat asam sekitar 3.9 sehingga
tidak akan menggangu PH alami kulit (PH alami kulit bersifat asam
berkisar antara 3.5 sampai 5.5). Madu sangat lembut pada kulit
sehingga tidak akan mengiritasi kulit yang sangat sensitif sekalipun.
Madu baik untuk segala jenis kulit karena sifatnya yang melembabkan
bagus untuk kulit yang kering, yang sekaligus juga dapat
menyeimbangkan minyak berlebih pada kulit yang berminyak. Madu
mengandung antiseptik yang dapat membunuh bakteri penyebab
jerawat sehingga dapat membantu mengatasi jerawat dan mencegah
jerawat.
2. Sumber dan Ketersediaan Bahan Baku
Bahan baku pembuatan masker wajah “BEAUTYBELLE” Herb
Black Mask adalah arang aktif, tepung beras, dan madu. Ketiga bahan
tersebut mudah didapatkan di lingkungan sekitar. Arang aktif diperoleh
dari Toko Agung Jaya yang beralamatkan di Jalan Yosodipuro Surakarta
dengan nama kimia karbon aktif/activated carbon/active charcoal.
Tepung beras diperolah dengan cara menepungkan sendiri, beras menjadi
tepung beras. Beras yang digunakan diperoleh dari warung kelontong di
sekitar rumah penulis. Madu diperoleh dari Griya Herbal “Hana” yang
beralamatkan di Jalan Lawu km.430, Karanganyar. Bahan-bahan yang
digunakan merupakan bahan yang terjamin kualitasnya dengan parameter
diperoleh dari sumber yang tepat dan tidak kadaluwarsa.
3. Pengendalian Mutu Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan harus tepat jenis dan sumbernya. Arang
aktif yang digunakan merupakan hasil aktivasi arang tempurung kelapa.
Beras yang digunakan merupakan beras yang terjamin kualitasnya,
warnanya putih bersih, tidak rapuh, tidak berbau tengik, dan tidak
31
terdapat kutu.madu yang digunakan adalah madu murni dengan merk
Asy-Syifa yang merupakan madu hasil lebah multiflora dari hutan
Kalimantan. Multiflora berarti madu yang dihasilkan tidak hanya
bersumber dari satu tanaman saja, melainkan dari beragam jenis tanaman
yang ada di hutan. Madu multiflora lebih banyak kandungan gizinya
karena berbagai tanaman di hutan memiliki kandungan yang beragam,
baik dari tanaman bunga, buah, kayu, maupun tanaman obat. Bahan baku
yang telah siap disimpan pada tempat yang kering dan sejuk untuk
menghindari kontaminasi, contohnya tumbuh jamur dan mikroba.
C. Proses Produksi
1. Persiapan Bahan Baku
a) Arang Aktif
Arang aktif yang digunakan untuk bahan masker adalah berupa
serbuk. Arang aktif yang didapatkan dari toko Agung Jaya masih
berupa granul berukuran besar, sehingga membutuhkan perlakuan
lebih lanjut untuk menjadi bentuk serbuk. Berikut tahapan proses
pembuatan serbuk arang aktif:
1) Menimbang granul arang aktif sesuai kebutuhan satu kali produksi
yaitu sebanyak 200 gram dengan menggunakan timbangan digital
Gambar 4. Proses Penimbangan Arang Aktif
2) Menghaluskan granul arang aktif dengan menggunakan bantuan
alu lumpang. Arang aktif ditumbuk sedikit demi sedikit hingga
halus.
32
Gambar 5. Proses Penghalusan Arang Aktif dengan Alu Lumpang
3) Mengayak arang aktif yang telah menjadi serbuk menggunakan
ayakan agar ukuran partikelnya seragam dan memudahkan proses
selanjutnya.
Gambar 6. Proses Pengayakan Serbuk Arang Aktif
4) Menyimpan serbuk arang aktif yang telah lolos ayakan ke dalam
toples penyimpanan.
b) Tepung Beras
Tepung beras yang digunakan diolah sendiri dengan cara
menepungkan beras secara manual dengan menggunakan lumpang
alu. Berikut tahapan persiapan tepung beras:
1) Menimbang beras sesuai kebutuhan produksi yaitu sebanyak 500
gram
33
Gambar 7. Proses Penimbangan Beras
2) Membersihkan beras dari kotoran yang ada seperti kerikil, kulit
biji beras, atau bahan asing lain yang tidak diperlukan,
3) Mencuci beras dengan air yang mengalir, bertujuan agar kotoran
yang masih melekat pada beras dapat terlarut dibawa air.
Gambar 8. Proses Pencucian Beras
4) Merendam beras selama ± 8 jam, agar beras menjadi lebih lunak
dan memudahkan proses selanjutnya, yaitu proses penepungan.
Gambar 9. Proses Perendaman Beras
5) Meniriskan beras yang telah direndam, menghaluskan beras
dengan alu lumpang agar menjadi serbuk atau tepung beras.
34
Gambar 10. Proses Penepungan Beras dengan Alu Lumpang
6) Mengayak tepung beras dengan ayakan agar ukurannya seragam
dan mudah digunakan untuk proses selanjutnya.
Gambar 11. Proses Pengayakan Tepung Beras
7) Menyimpan tepung beras ke dalam toples
c) Madu
Madu yang digunakan merupakan madu murni siap pakai sehingga
tidak memerlukan tahap pre treatment bahan baku.
Gambar 12. Madu Murni Siap Pakai
2. Tahap Proses Produksi
Proses pembuatan masker hitam diawali dari proses penimbangan
serbuk arang aktif sebanyak 200 gram dan tepung beras sebanyak 500
35
gram. Perbandingan komposisi bahan baku antara arang aktif dan tepung
beras adalah 2:5 dengan asumsi bahwa tepung beras merupakan bahan
dasar pembuatan masker sehingga jumlahnya lebih banyak. Tepung beras
juga berfungsi sebagai scrub yang bermanfaat untuk membersihkan
kotoran dan mengangkat sel kulit mati.
Gambar 13. Proses Penimbangan Serbuk Arang Aktif
Gambar 14. Proses Penimbangan Tepung Beras
Tahap selanjutnya yaitu mencampur serbuk arang aktif dan tepung
beras hingga merata. Campuran kedua bahan tersebut lalu dicampur
dengan madu sebanyak 200 gr sedikit demi sedikit hingga homogen.
Kehomogenan ditandai dengan bentuk fisik masker yang kental
berbentuk pasta dan lengket.
36
Gambar 15. Proses Pencampuran Serbuk Arang Aktif
dan Tepung Beras
Gambar 16. Proses Pencampuran Serbuk Arang Aktif, Tepung
Beras, dan Madu.
Masker yang sudah jadi selanjutnya dimasukkan ke dalam wadah
kemasan masker sebanyak @40 gram. Kemasan lalu disegel dengan
menggunakan alumunium foil. Alumunium foil direkatkan dengan cara
memasang alumunium foil sesuai ukuran pada leher pot lalu di press
dengan menggunakan tutup kemasan. Penyegelan bertujuan agar kualitas
produk terjaga dan masker tidak mudah tumpah. Penyegelan juga
mempercantik kemasan masker, karena terlihat bersih dan rapi. Kemasan
selanjutnya ditutup hingga rapat.
37
Gambar 17. Pengemasan Masker ke dalam Wadah Kemasan
Masker Sebanyak @40 gram
Gambar 18. Penyegelan Kemasan dengan Alumunium Foil
Masker yang telah dikemas selanjutnya diberi penanda berupa label.
Label berisi informasi penting berkaitan dengan produk. Label
mencamtumkan beberpa informasi seperti, nama produk, cara pakai,
aturan pakai, tanggal kadaluwarsa, dan sebagainya. Penentuan tanggal
kadaluwarsa berdasarkan pengamatan secara organoleptik selama ± 4
minggu dalam suhu ruang, sedangkan dalam lemari pendingin hampir 2
bulan. Pada dasarnya produk dari alam mempunyai masa simpan yang
relatif lama, yaitu minimal 6 bulan lamanya.
38
Gambar 19. Pemberian Label pada Kemasan
Gambar 20. Produk Jadi “BEAUTYBELLE”
3. Pengemasan
Definisi pengemasan secara sederhana menurut (Tjiptono,
1997:106) adalah sarana yang membawa produk dari produsen ke tempat
pelanggan atau pemakai dalam keadaan yang memuaskan. Bahan
kemasan harus memiliki beberapa sifat komersial agar dapat difungsikan
dengan baik,yang antara lain: harus dapat mewadahi produk, harus dapat
melindungi produk, harus dapat menjual produk dan biaya-biaya bahan
pengemasan tersebut ditinjau secara keseluruhan adalah wajar dan
otomatis.
a) Kemasan
Pengemasan (packaging) merupakan proses yang berkaitan
dengan perancangan dan pembuatan wadah (container) atau
pembungkus (wrapper) untuk suatu produk. Untuk suatu produk.
Tujuan penggunaan kemasan antara lain:
a. Sebagai pelindung isi (protection), misalnya dari kerusakan,
kehilangan, berkurangnya kadar/isi, dan sebagainya.
39
b. Memberikan kemudahan dalam penggunaan (operating), misalnya
supaya tidak tumpah,
c. Bermanfaat dalam pemakaian ulang (reusable), misalnya untuk
diisi kembali (refill) atau untuk wadah lain.
d. Memberikan daya tarik (promotion), yaitu aspek artistic, warna,
bentuk maupun desainnya.
e. Sebagai identitas (image) produk, misalnya berkesan kokoh/awet,
lembut, atau mewah.
f. Distribusi (shipping), misalnya mudah disusun, dihitung, dan
ditangani.
g. Informasi (labeling), yaitu menyangkut isi, pemakaian, dan
kualitas.
h. Sebagai cermin inovasi produk, berkaitan dengan kemajuan
teknologi dan daur ulang.
(Tjiptono, 1997:106).
Gambar 21. Wadah Kemasan Masker
Kemasan “BEAUTYBELLE” adalah wadah kemasan masker
lulur dan standar ukuran 50 gram berwarna putih bersih yang
diperoleh dari Toko Cipta Kimia yang beralamatkan di JL Yos
Sudarso No.244, Solo. Wadah kemasan masker tersebut sudah
memenuhi tujuan dari proses pengemasan. Kemasan
“BEAUTYBELLE” mampu melindungi produk dari kerusakan,
mudah digunakan, reusable, mudah didistribusikan, dan awet.
b) Labelling
40
Salah satu daya tarik yang dapat ditonjolkan dari sebuah produk
adalah kemasannya. Kekuatan desain kemasan mempunyai pengaruh
yang kuat terhadap keputusan pembelian karena desain kemasan yang
unik memiliki daya tarik tersendiri bagi para konsumen. Label
merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi
mengenai produk dan penjual. Sebuah label bisa merupakan bagian
dari kemasan, atau bisa pula merupakan etiket (tanda pengenal) yang
ditempelkan pada produk.
Gambar 22. Label Kemasan “BEAUTYBELLE”
Brand Label pada kemasan yaitu “BEAUTYBELLE”
merupakan nama merk dari produk masker wajah. Brand label
diletakkan di sisi depan dengan posisi center agar mudah dilihat dan
dibaca. Bagian sisi depan label berisi konten gambar komposisi
bahan, slogan “all you need is”, dan berat bersih produk. Backgroud
label berwarna hitam sesuai dengan tagline produk yaitu Herb Black
Mask dengan kombinasi warna gold di sekelilingnya menambah
kesan elegan label kemasan, slogan “all you need is” bertujuan bahwa
produsen mempunyai harapan produk “BEAUTYBELLE” merupakan
salah satu barang yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen secara
keseluruhan. Label pada sisi belakang mencantumkan konten berupa
informasi produk meliputi, manfaat produk, cara pakai, aturan pakai,
41
komposisi, tanggal kadaluwarsa, layanan konsumen, dan nama
produsen. Desain label kemasan tersebut terlihat unik, mewah, dan
elegan karena jarang sekali produk masker wajah yang mengenakan
label berwarna hitam, kebanyakan berwarna putih atau warna cerah
lainnya. Desain yang eyecatching tersebut mampu menarik minat para
konsumen untuk membeli karena merasa penasaran dan ingin
mencoba produk “BEAUTYBELLE”.
4. Evaluasi Sediaan
a) Organoleptik
Secara organoleptik sediaan masker wajah “BEAUTYBELLE”
berwarna hitam legam dan agak berkilau, karena dipengaruhi oleh
kilau madu. Masker berbentuk pasta yang kental dengan scrub di
dalamnya. Masker beraroma khas arang dan madu, sehingga terkesan
manis.
b) Lama Waktu Sediaan Mengering
Lama waktu mengering ditentukan dengan cara mengoleskan
masker pada punggung tangan sampai mengering, dan dihitung
jangka waktu mengeringnya. Setelah beberapa waktu didapatkan
waktu mengering selama 30 menit untuk kering secara sempurna.
D. Pemasaran
Pemasaran adalah suatu kegiatan sosial dan manajerial yang di
dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler 1997).
1. Strategi Pemasaran
a) Produk
Menurut Daryanto (2013:52), produk adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,
dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan
atau kebutuhan. Konsep lain produk adalah apapun yang dapat
ditawarkan pada pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan
42
merek (Widiyono dan Pakkanna, 2013:137). Produk Masker Wajah
“BEAUTYBELLE” adalah inovasi baru masker alami dengan
kombinasi bahan alam dari arang aktif, tepung beras, dan madu.
Kombinasi ketiga bahan alam tersebut memberikan banyak manfaat
bagi wajah. Setiap orang mempunyai masalah yang berbeda pada
kulit wajahnya. Masker wajah “BEAUTYBELLE” diproduksi untuk
membantu permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif
di dalamnya. Masker wajah “BEAUTYBELLE” dapat diaplikasikan
pada semua jenis kulit baik kulit normal,kering, maupun berminyak.
Sediaan fisik masker dalam bentuk pasta memudahkan para
konsumen untuk langsung mengaplikasikannya pada kulit wajah
tanpa harus mencampur dengan air terlebih dulu seperti masker pada
umumnya. Wadah kemasan masker yang ekonomis dan fleksibel
sehingga mudah dibawa kemana-mana. Kemasan juga dilengkapi
dengan segel yang berfungsi menjaga kualitas produk dan mencegah
produk agar tidak mudah tumpah. Desain kemasan yang eye catching
mampu menarik minat pembeli dari kalangan pria maupun wanita,
remaja maupun tua untuk membeli produk masker wajah
“BEAUTYBELLE”. Masker wajah dari bahan alam ini selain aman
digunakan juga sangat ekonomis.
b) Price (Harga)
Daryanto (2013:62) mendefinisikan harga adalah jumlah uang
yang ditagihkan untuk suatu produk atau sejumlah nilai yang
dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan
produk. Harga masker wajah “BEAUTYBELLE” sebesar
Rp 17.000,00, harga tersebut berdasarkan perhitungan Harga Pokok
Produksi (HPP) ditambah dengan keuntungan. Harga Pokok Produksi
produk sebesar sekian ditambah dengan keuntungan yang diharapkan
agar tidak mengalami kerugian. Harga tersebut merupakan harga yang
relatif standar jika dibandingkan dengan harga yang berlaku di
pasaran. Harga masker wajah “BEAUTYBELLE” sebesar
43
Rp 17.000,00, merupakan harga yang cukup terjangkau bagi semua
kalangan.
c) Promosi
Menurut Tjiptono (2008:219), promosi adalah aktivitas
pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/
membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan
produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk
yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Istilah lainnya
promosi merupakan teknik-teknik atau berbagai cara yang dirancang
untuk menjual produk atau pesan yang disampaikan perusahaan
kepada konsumen tentang produknya, menurut Widiyono dan