Tugas Akhir Kajian Nilai Modulus Reaksi Subgrade dan Nilai California Bearing Ratio Berdasarkan Pengujian di Laboratorium Yosua Christandy Hardjosetyo 12.12.0022 Novan Dwi Pranantya 12.12.0061 28 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uraian Umum Penelitian yang dilakukan menggunakan sampel tanah yang berada di lingkungan kampus Unika Soegijapranata di kawasan Bendan Duwur, Kota Semarang. Penelitian dilakukan bertujuan untuk menemukan nilai California Bearing Ratio (CBR) serta nilai modulus reaksi subgrade dari sampel tanah yang diuji. Penelitian tidak hanya menggunakan sampel tanah saja tetapi didukung dengan komponen-komponen lain seperti material pasir, material kerikil, serta alat- alat percobaan yang terdapat di laboratorium. Sampel tanah yang diambil untuk penelitian ini merupakan tanah yang bersifat terganggu (disturb soil) karena menyesuaikan dengan kondisi di lapangan dimana tanah asli dipadatkan terlebih dahulu sebelum dibangun perkerasan di atasnya. Sampel tanah digunakan untuk uji klasifikasi tanah, uji kompaksi, uji CBR, dan uji beban plat. 4.2. Uji Pendahuluan Uji ini dilakukan sebagai uji pendahuluan dimana bertujuan untuk mengetahui jenis/ karakteristik tanah dari sampel yang diambil. Uji Klasifikasi tanah yang dilakukan yaitu uji Grain Size Analysis, uji batas-batas Atterberg (Atterberg limits), uji Spesific Gravity. 4.2.1. Grain Size Analysis Grain Size Analysis atau Analisa Butiran Tanah merupakan penguian yang ditujukan untuk mengetahui sifat tanah dengan cara meneliti dari segi ukuran butiran yang tertahan dan lolos di saringan. Berikut adalah kurva hasil pengujian Grain Size Analysis.
18
Embed
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uraian Umumrepository.unika.ac.id/20251/5/12.12.0061 NOVAN DWI PRANANTYA … · Berdasarkan Pengujian di Laboratorium Yosua Christandy Hardjosetyo
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Tugas Akhir
Kajian Nilai Modulus Reaksi Subgrade dan Nilai California Bearing Ratio
Berdasarkan Pengujian di Laboratorium
Yosua Christandy Hardjosetyo 12.12.0022
Novan Dwi Pranantya 12.12.0061 28
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Uraian Umum
Penelitian yang dilakukan menggunakan sampel tanah yang berada di
lingkungan kampus Unika Soegijapranata di kawasan Bendan Duwur, Kota
Semarang. Penelitian dilakukan bertujuan untuk menemukan nilai California
Bearing Ratio (CBR) serta nilai modulus reaksi subgrade dari sampel tanah yang
diuji. Penelitian tidak hanya menggunakan sampel tanah saja tetapi didukung
dengan komponen-komponen lain seperti material pasir, material kerikil, serta alat-
alat percobaan yang terdapat di laboratorium. Sampel tanah yang diambil untuk
penelitian ini merupakan tanah yang bersifat terganggu (disturb soil) karena
menyesuaikan dengan kondisi di lapangan dimana tanah asli dipadatkan terlebih
dahulu sebelum dibangun perkerasan di atasnya. Sampel tanah digunakan untuk uji
klasifikasi tanah, uji kompaksi, uji CBR, dan uji beban plat.
4.2. Uji Pendahuluan
Uji ini dilakukan sebagai uji pendahuluan dimana bertujuan untuk mengetahui
jenis/ karakteristik tanah dari sampel yang diambil. Uji Klasifikasi tanah yang
dilakukan yaitu uji Grain Size Analysis, uji batas-batas Atterberg (Atterberg limits),
uji Spesific Gravity.
4.2.1. Grain Size Analysis
Grain Size Analysis atau Analisa Butiran Tanah merupakan penguian
yang ditujukan untuk mengetahui sifat tanah dengan cara meneliti dari segi
ukuran butiran yang tertahan dan lolos di saringan. Berikut adalah kurva hasil
pengujian Grain Size Analysis.
Tugas Akhir
Kajian Nilai Modulus Reaksi Subgrade dan Nilai California Bearing Ratio
Berdasarkan Pengujian di Laboratorium
Yosua Christandy Hardjosetyo 12.12.0022
Novan Dwi Pranantya 12.12.0061 29
Gambar 4.1 Kurva Hasil Grain Size Analysis
(Sumber : Hasil Uji Laboratorium, 2016)
Berdasarkan gambar 4.1 dapat diketahui presentase dari gravel 0%,
presentase sand 16%, presentase Silt 78%, dan presentase Clay 4%.
4.2.2. Atterberg Limits
1. Batas Cair
Uji Batas Cair (Liquid Limit) menggunakan tanah yang sudah
dikeringkan dengan oven dengan suhu 105oC dengan durasi 24 jam.
Pengujian dilakukan sebanyak 5 kali dengan kisaran ketukan di atas
25 ketukan dan di bawah 25 ketukan. Berikut adalah grafik hasil uji
batas Cair.
Tugas Akhir
Kajian Nilai Modulus Reaksi Subgrade dan Nilai California Bearing Ratio
Berdasarkan Pengujian di Laboratorium
Yosua Christandy Hardjosetyo 12.12.0022
Novan Dwi Pranantya 12.12.0061 30
Gambar 4.2 Grafik Hasil Uji Batas Cair
(Sumber : Hasil Uji Laboratorium, 2016)
Berdasarkan grafik tersebut, dapat diketahui Batas Cair pada sampel
tanah uji ditentukan pada jumlah ketukan ke-25. Pada pengujian ini
diketahui Batas Cair pada sampel tanah uji sebesar 45,10%.
2. Batas Susut
Penelitian Batas Susut (Shrinkage Limit) menggunakan tanah basah
sesuai kondisi tanah tersebut di lapangan tanpa diolah sebelumnya.
Uji ini bertujuan untuk mengetahui batas kadar air dimana sampel
tanah tidak lagi mengalami perubahan volume ketika dikeringkan
secara terus menerus. Batas Susut yang diketahui setelah dilakukan
pengujian sebesar 32,63%.
3. Batas Plastis
Uji Batas Plastis (Plastic Limit) menggunakan tanah yang sudah
dikeringkan dengan oven bersuhu 105oC berdurasi 24 jam. Sampel
tanah yang dipakai adalah tanah yang mengalami keretakan ketika
berdiameter 1/8 inci. Penggulungan tanah dilakukan 9 kali. Setelah
pengujian ini dapat diketahui Batas Plastis tanah sebesar 24,44%.