32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perhutani Plywood Industri 4.1.1 Sejarah Singkat Perum Perhutani adalah Badan Usaha Milik Negara di Indonesia yang memiliki tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan perencanaan, pengurusan, pengusahaan dan perlindungan hutan di wilayah kerjanya. Sebagai BUMN, perum perhutani mengusahakan pelayanan bagi kemanfaatan umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. Perum Perhutani didirikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1972, kemudian diubah dengan peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 1978 seterusnya keberadaan dan usaha- usahanya ditetapkan kembali berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1986 dan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2003. Saat ini dasar hokum yang mengatur Perum Perhutani adalah Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2010. Wilayah kerja Perum Perhutani meliputi seluruh Kawasan Hutan Negara yang terdapat di Propinsi Jawa Tengah (Unit I), Jawa Timur (Unit II), Jawa Barat dan Banten (Unit II), kecuali kawasan hutan yang menjadi tempat konservasi. Total wilayah hutan yang dikelola oleh Perum Perhutani sebesar 2.448.043,34ha, terdiri dari Hutan Produksi Terbatas seluas 409.709,73ha dan Hutan Lindung seluas 632.519,12ha.
24
Embed
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perhutani ...repository.ub.ac.id/9203/5/BAB IV.pdf · peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 1978 seterusnya keberadaan dan usaha-usahanya
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perhutani Plywood Industri
4.1.1 Sejarah Singkat
Perum Perhutani adalah Badan Usaha Milik Negara di Indonesia yang
memiliki tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan perencanaan, pengurusan,
pengusahaan dan perlindungan hutan di wilayah kerjanya. Sebagai BUMN, perum
perhutani mengusahakan pelayanan bagi kemanfaatan umum dan sekaligus memupuk
keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. Perum Perhutani didirikan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1972, kemudian diubah dengan
peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 1978 seterusnya keberadaan dan usaha-
usahanya ditetapkan kembali berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun
1986 dan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2003. Saat ini dasar hokum yang
mengatur Perum Perhutani adalah Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2010.
Wilayah kerja Perum Perhutani meliputi seluruh Kawasan Hutan Negara yang
terdapat di Propinsi Jawa Tengah (Unit I), Jawa Timur (Unit II), Jawa Barat dan
Banten (Unit II), kecuali kawasan hutan yang menjadi tempat konservasi. Total
wilayah hutan yang dikelola oleh Perum Perhutani sebesar 2.448.043,34ha, terdiri
dari Hutan Produksi Terbatas seluas 409.709,73ha dan Hutan Lindung seluas
632.519,12ha.
33
Perhutani Plywood Industry ini berlokasi di kecamatan Puncu, Kabupaten
Kediri, Propinsi Jawa Timur. perhutani Plywood Industry diresmikan oleh Menteri
Kehutanan pada 27 Maret Tahun 2013. Perhuatani Plywood Industry diharapkan
dapat menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Sebagai bagian dari perusahaan
kehutanan Negara dengan pengembangan produk plywood dan pasar yang
mendukung kebijakan pemerintah untuk peningkatan pendapatan anssional, mulai
tahun 2014 Perhuatani Plywood Industry bergabung dibawah KBM Industri Kayu II
yang merupakan unit pengolahan kayu dan rimba dengan produk utama berupa :
venner, lamella, kayu gergajian dan finished flooring, sedangkan Perhuatani Plywood
Industry telah menghasilkan produk berupa plywood dengan memanfaatkan potensi
log sengon khusunya sortimen AIII up.
Dalam rangka upaya untuk meningkatkan penghasilan dan nilai tambah,
pengembangan Perhutani plywood Industry, kiranya sangat dibutuhkan ergonomis
sehingga mampu memberikan nilai tambah dan keuntungan yang berlipat bagi
perusahaan pengolahan kayu.
4.1.2 Lokasi Penelitian
Perhutani Plywood Industry berlokasi di Dusun Kapasan, Desa Gadungan,
Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Propinsi Jawa timur. Pabrik milik Perhutani ini
didirikan diatas lahan seluas 9 hektar dengan kapasitas produksi mencapai 4.000m3
per bulan.
34
4.1.3 Bidang Usaha
Bidang usaha Perum Perhutani adalah usaha dibidang Kehutanan (khusunya
di pulau Jawa dan Maadura) dan mengemban tugas serta wewenang untuk
menyelenggarakan kegiatan pengelolaan Sumber Daya Hutan (SDH) dengan
memperhatikan aspek produksi, aspek social, dan aspek lingkungan. Maksud
penyelnggaraan usaha Perum Perhutani adalah
1. Menyelenggarakan usaha dibidang kehutanan yang menghasilkan barang dan
jasa yang bermutu tinggi dan memadai guna memenuhi hajat hidup orang
banyak dan memupuk keuntungan.
2. Menyelenggarakan pengelolahan hutan sebagai ekosistem sesuai dengan
karakteristik wilayah untuk mendaptakan manfaat optimal dari segi ekologi,
sosial, budaya dan ekonomi bagi perusahaan dan masyarakat. Sejalan dengan
tujuan pemabngunan nasional dengan berpedoman kepada rencan
pengelolahan hutan yang disusun berdasarkan ketentuan perundang-undangan
di bidang kehutanan.
Perhutani mengahsilkan kayu-kayu berkualitas tinggi, dipanen dari hutan yang
dikelola dengan prinsip berkelanjutan. Jenis-jenis kayu bundar yang dipasarkan
melalui KBM penasaran kayu adalah: Jati, pinus, Mahoni, Sonokeling, Damar,
Akasia, Jabon, sengon, Gmelin, Rasamala, dan lain sebainya, termasuk beberapa jenis
rotan dan bamboo. Perum Perhutani memproduksi barang atau produk industry kayu
olahan.
35
Perhutani Plywood Industry memproduksi produk berupa plywood.bahan
baku yang diproduksi Perhutani Plywood Industry adalah kayu sengon yang banyak
ditanam di wilayah Kabupaten Kediri Jawa Timur. Pasokan kayu sengon ini didapat
dari 90% yang berasal dari hutan di wilayah Kabupaten Kediri, sisanya 10% dari luar
daerah.
4.1.4 Visi, Misi, Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu
a. Visi
Menjadi Industri penghasil kayu olahan tropis kebanggan nasional
b. Misi
Adapun misi dari Perhutani Plywood Industry adalh sebagai berikut:
1. Menghasilkan produk kayu olahan berkualitas
2. Mengembangkan inovasi dan teknolagi industry kayu
3. Memperluas pangsa pasar kayu olahan
4. Memberikan pelayanan terbaik
5. Meningkatkan keuntungan perusahaan
6. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan lingkungan sekitar
perusahaan
c. Kebijakan Mutu
Manajemen dan seluruh jajaran Perhutani Plywood Industry
berkomitmen untuk menjadi perusahaan kayu lapis yang berstandar
Internasional sehingga dapat memenuhi pasar local dan Internasional dengan:
1. Menutamakan mutu produk dan kualitas pelayanan
2. Memastikan peningkatan kepuasan pelanggan
36
3. Emmatuhi persyaratan, peraturan, dan perundang-undangan yang
berlaku
4. Meningkatkan produktivitas secara berkesinambungan
5. Menyediakan kerangka kerja bagi pencapaian sasaran mutu organisasi
melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 secara
berkelanjutan
d. Sasaran Mutu
Untuk mencapai kebijakan mutu, Top Manajemen menetapkan sasran mutu
Perhutani Plywood Industry sebagai berikut:
1. Target produksi 24.000m3/tahun
2. Penurunan tingkat Rejek di akhir proses menjadi 5%
3. Meminimalkan tingkat complain sampai dengan 0%
37
4.1.5 Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Perhutani Plywood Industry
Kabupaten Kediri-Jawa Timur
38
Berikut merupakan deskripsi tugas dari karyawan Perhutani Plywood Industry:
1. Kepala Pabrik Perhutani Plywood Industry
a. Menyusun, merumuskan, dan mengusulkan RKAP (Rencana Kerja
dan Anggaran Pembelanjaan) Ke General Manager IK (Ikatan Kayu )
II
b. Melaksanakan penagwasan, monitoring, dan evaluasi serta
pengendalian pelaksanaan bidang Industri Kayu dan Pemasaran hasil
c. Melaksanakan pengkajian dan analisa bisnis untuk peningkatan dan
pencapain pendapatan
d. Melaksanakan indentifikasi hambatan untuk menetapkan langkah-
langkah perbaikan dan antisipasi
2. Wakil Manajemen
a. Memastikan proses yang diperlukan untuk sistem amnajemen mutu
ditetapkan, diterapkan dan dipelihara
b. Melaporkan kepada pimpinan puncak tentang kinerja sistem
manajemen mutu dan kebutuhan apapun untuk dikoreksi
c. Memastikan promosi kepedulian tentang persyaratan pelanggan di
seluruh organisasi
3. Manajer Produksi
a. Mengarahkan, mengkoordinir dan mengendalikan pelaksanaan
produksi industry plywood guna mencapai sasaran yang telah
ditentukan dengan optimal, efektif dan tepat waktu.
39
b. Memeriksa dan memastikan kinerja operasional produksi industry
plywood telah sesuai dengan sistem dan standar
c. Menggerakan penerapan sistem manajemen terpadu melalui COC
(Chain of Custody, ISO agar penciptaan langkah perbaikan
manajemen dialkukan secara focus.
d. Meneliti dan menghimpun laporan baku (produksi, teknik, dan tenaga
kerja) untuk disampaikan kepada kepala pabrik.
e. Mengkaji dan melakukan benchmarking study pengembangan produk
industry kayu agar dapat mengikuti perkembangan pasar
4. Asisten Manajer Penjualan
a. Menyususn rencana kegiatan pemasaran dan RO (Rencana
Operasional) pemasaran.
b. Menginformasikan persediaan barang gudang siap jual, produk laku,
dan realisasi penjualan kepada kepala pabrik
c. Monitoring order pembelian/purchase order (PO)
d. Melaksanakan administrasi dan sirkulasi barang gudang
e. Melaksanakan rekonsilisasi penghasilan secara harian
f. Membantu kepala pabrik dalam melaksanakan komunikasi dengan
pasar dalam hal:
Komunikasi dan koordinasi awal dengan pembeli sebelum
terjadi pembelian
40
Menyebarkan informasi kebijakan baru, harga baru, dan
sebagainya
Menerima complain dan memantau kepuasan pelanggan
5. Asisten Manajer SDM, Administrasi Umum dan Keuangan
a. Mengelola bidang keuangan dan administrasi
b. Menyiapkan usulan RKAP dan Rencana Operasional (RO) atas RKAP
yang disahkan
c. Mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan rencana operasional
d. Mengelola asest untuk mendukung kelancaran aktivitas unit kerja
Pabrik Perhutani Plywood Industry
e. Melakukan control secara periodic transaksi penerimaan penjualan dan
setoran-setoran lainnya melalui validasi yang diterbitkan pihak bank
f. Menyetorkan hasil penjualan direkening kantor Industri Kayu II
g. Merencankan kebutuhan tenaga kerja, rekrutmen, seleksi dan
penempatan SDM di perusahaan sesuai dengan kompetensi
h. Membuat dan melaksanakan usaha bidang kepegawaian meliputi
keputusan, daftar gaji, upah, tunjangan, cuti, SPPD, daftar keluarga,
restitusi pengobatan, SMK
i. Melaksanakan proses promosi, mutasi, pembinaan SDM, peningkatan
status, kepangkatan
j. Melaksanakan proses pensiun dan pasca pensiun
41
6. Kepala Bagian PPIC (Planning Production Inventory Control)
a. Membuat perhitungan fiik dan biaya kebutuhan bahan baku masing-
masing jenis produksi secara efektif dan fisien
b. Menyusun tata waktu penyelesaian masing-masing jenis produksi
c. Menerbitkan order masing-masing jenis produksi
d. Melakukan pemantauan dan evaluasi penyimopanan bahan baku
industry dan kemajuan proses produksi
e. Membuat perhitungan harga pokok/biaya produk masing-masing jenis
produksi
f. Membuat rancang bangun jenis-jenis produksi yang telah ada maupun
pengembangannya
g. Menghimpun, menganalisa dan menyasjikan laporan produksi dan
kemajuan pekerjaan serta melaksanakan evaluasi dan menyampaikan
saran kepada pimpinan
h. Melaksanakan penelitian dan pengembangan
i. Melaksanakan pemantauan pelaksanaan sub sistem yang ada
7. Pengujian dan Tata Usaha Hasil Hutan
a. Melaksanakan pemilihan BBI
b. Melaksanakan penerbitan FAKB (Faktur Angkut Kayu Bulat), FAKO
(Faktur Angkut Kayu Olahan), dan FAKL (Faktur Angkut Kayu Lain)
c. Membuat laporan TU HH (Tata Usaha Hasil Hutan) ke pihak internal
dan eksternal
42
d. Melaksanakan koordinasi tata usaha hasil hutan dengan pihak
eksternal
8. Kepala bagian Venner Section
a. Memimpin, malakukan, dan bertanggung jawab atas pelaksanaan
proses repair (perbaikan) viner kering
9. Kabag Assembling
a. Memimpin, malakukan, dan bertanggung jawab atas pelaksanaan
proses produksi assembly komponen plywood
10. Kepala Bagian Maintenance
a. Memastikan kesiapan mesin produksi, utility, dan instalasi untuk target
kapasitas berdasarkan rencana kerja dalam lingkup kerja bidang:
mesin produksi, preralatan utility, kompresor, genset, dan instalasi
11. Kapala Bagian Blade Doctor
a. Melakukan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan proses finishing
pengasahan pisau
12. Kepala Bagian Finishing
a. Memimpin, melakukan, dan bertanggung jawab atas pelaksanaan
proses finishing plywood dan seleksi kualitas plywood sesuai grade
yang berlaku di pasaran local maupun ekspor
13. Kepala Bagian Quality Control
a. Bertanggung jawab atas pembuatan laporan hasil realisasi mutu hasil
produksi, atas hasil pemeriksanaan bahan pembantu secara uji dan
visual, atas pelaksanaan pengendalian produksi yang tidak sesuai, atas
43
hasil pembuatan dan pengambilan data inspeksi akhir, atas hasil
pelaksanaan identifikasi dan kemampuan telusuran produk
14. Kepala Urusan SDM
a. Mngerjakan urusan surat-menyurat, keputusan, daftar gaji/tunjangan-
tunjangan, cuti, surat Perjalanan Dinas, daftar keluarga dan restitusi
pengobatan
b. Membuat ususlan pensiun, mutasi, promosi, penghargaan pegawai
c. Mengurus absensi pegawai Perhutani Tenaga PKWT (Pekerja Kontrak
Wajtu Tertentu) khusus
d. Membuat laporan bidang kepegawaian, daftar normative dan DUK
(Daftar Urut Kepangkatan) dan membuat DP3 (Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan)
e. Membuat daftar PKWT khusus
f. Koordinasi dengan PT. Synergy Cakra Buana terkait bidang upah,
Sarpa, K#, Perjanjian kerja sama
15. Kepala Urusan Keuangan
a. Melaksanakan penyusunan RTT (Rencana Teknik Tahunan), RKAP,
dan Rencana Operasional
b. Mengawasi proses administrasi keuangan
c. Memonitor pekerjaan fisik lapangan dan pekerjaan sewakelola
d. Mengawasi pekerjaan yang dilaksanakan oleh Distrik Manajer oleh
pihak ke III
44
e. Memonitor kegiatan yang mencakup pendapatan dan biaya
operasional di Perhutani Plywood Industry
f. Membuat laporan rutin (ERP, uang kerja dan penghasilan)
16. Kasir
a. Memeriksa dan mencocokan saldo akhir kas/bank menurut buku
b. Memperhitungkan kebutuhan uang kerja sehubungan dengan gaji dan
upah
c. Mencatat, menerima dan membayarkan sesuai bukti penerimaan
maupun pengeluaran berupa cek, tunai atau giro
d. Melaporkan saldo kas dan bank ke disvisi IK setiap hari Selasa
e. Membuat bukti-bukti penerimaan, pemakaian uang tendon, dan lain-
lain
f. Membuat laporan penutupankas/bank etiap hari
g. Mengarsip bukti-bukti penjualan dalam negri untuka bagian keuangan
h. Menyimpan dan meregister dokumen penting dan surta-surat penting
4.1.5 Sumber Daya Manusia
Mayoritas karyawan yang bekerja pada Perhutani Plywood Industry
merupakan warga sekitar yang bertempat disekitar pabrik. Karyawana pada Perhutani
Plywood Industry berjumlah 603 Karyawan yang terdiri dari 10 orang PKWT
(pekerja Kontrak Waktu Tertentu) merupakan tenaga professional yang menangani
pabrik; 9 orang karyawan khusus dari perhutani; 237 karaywan borongan bagian
produksi dan 347 karyawan harian yang direkrut oleh PT. Ynergy Cakara Buana yang
45
merupakan perusahaan yang bergerak dibidang ketenagakerjaan yang telah bekerja
sama dengan Perhutani Plywood Industry sejak awal berdirinya Perhutani Plywood
Industry.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Kegiatan Audit Internal
Pelaksanaan audit internal yang dilakukan oleh Perhutani Plywood Industry
sudah dilakukan dengan baik, hal ini ditunjukan dengan adanya: tujuan dan ruang
lingkup audit internal, wewenang dan tanggung jawab audit internal, program kerja
audit internal, pelaksanaan audit internal, dan laporan hasil serta tindak lanjut yang
dilakukan oleh pihak pabrik dalam menanggapi laporan audit internal.
4.2.1.1 Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal
Pihak Perhutani Plywood Industry telah menetapkan tujuan yang ingin dicapai
dalam melakukan kegiatan audit internal, serta telah menetapkan wewenang serta
tanggung jawab yang diberikan kepada pihak auditor internal.
Ruang lingkup dalam melakukan audit internal yang berhubungan dengan
sistem pengendalian manajemen pada dasarnya meliputi kegiatan operasional dalam
serta alur keuangan, dan pemeriksaaan sistem pengendalian untuk mengurangi
tindakan kecurangan yang dilakukan.
46
4.2.1.2 Wewenang dan Tanggung Jawab Audit Internal
Wewenang dan tanggung jawab yang diberikan pihak pabrik kepada audit
internal dapat dijalankan dengan baik dan memadai karena audit internal telah
bekerja secara konsisten dan menyeluruh untuk melakukan pemeriksaaan serta
memberikan evaluasi terhadap manajemen. Audit internal juga melakukan tindakan-
tindakan yang diperlukan guna menunjang kegiatan audit dapat berjalan secara
maksimal, auditor juga berpedoman terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku
antara lain: petunjuk, peringatan, serta tindakan lain yang diperlukan dalam
melakukan kegiatan audit, dan auditor bertanggung jawab melaporkan hasil
pemeriksaan yang dilakukan kepada Top Manajemen.
4.2.1.3 Program Kerja Audit
Program kerja audit merupakan rencana atau langkah awal dimana auditor
akan melakukan kegiatan audit, hal ini perluu dilakukan agar auditor dapat
menjalankan tugasnya dengan baik tanpa ada pekerjaan yang terlewatkan. Dalam
program kerja audit ini juga telah ditetapkan informasi yang dibutuhka auditor dalam
melakukan kegiatan audit, serta berapa lama kegiatan audit dilaksanakan.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada pabrik Perhutani Plywood
Industry, program kerja audit internal sudah memadai karena di dalam program audit
internal tersebut telah berisi tujuan, prosedur dan langkah-langkah pelaksanaan
pemeriksaan yang akan memberikan penjelasan pada tenaga auditor dalam
melakukan pemeriksaaan.
47
4.2.1.4 Pelaksanaan Audit internal
Pelaksanaa akegiatan audit internal dilaksanakan oleh auditor internal yang
ditunjuk oleh pihak Perhutani Plywood Industry, dimana sebelum melakukan
kegiatan audit seluruh manajemen diberitahukan jika akan diadakan kegiatan audit.
Hal ini dapat membantu pihak auditor dalam menyiapkan laporan-laporan yang
dibutuhkan dalam melakukan kegiatan audit. Pada umumnya pelaksanaan audit
internal pada Perhutani Plywood industry telah memadai, hal ini dapat dilihat dari
tahapan pelaksanaannya yaitu:
1. Audit Pendahuluan
Pada tahap ini pihak auditor mengumpulkan berbagai informasi yang
dibutuhkan, sehingga kegiatan audit dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Dengan mengumpulkan berbagai informasi yang dibutuhkan juga mengurangi
hambatan yang terjadi dalam melakukan kegiatan audit.
2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen
Pelaksanaan pemeriksaaan terhadap sistem pengendalian manajemen yang
dilakukan oleh pihak Perhutani Plywood Industry sudah sanagat baik, hal ini
ditunjukan dengan pihak auditor meminta seluruh dokumen-dokumen
keseluruhan manajemen yang berkaitan dengan sistem pengendalian
manajemen perusahaan. Pihak auditor memeriksa keandalan dari sistem
pengendalian manajemen yang sudah diterapkan pada Perhutani Plywood
Industry.
48
3. Audit Lanjutan
Pada tahap ini auditor telah melakukan mencocokan informasi yang diperoleh
pada tahap audit pendahuluan serta mencocokan dengan data-data yang sudah
didapat melalui tahap review terhadap sisitem pengendalian manajemen.
Pihak auditor telah melakukan berbagai analisis yang diperlukan untuk dapat
memperoleh kesimpulan dari berbagai data dan informasi yang didapat
sebelumnya.
4. Pelaporan
Pada tahap ini kesimpulan dan rekomendasi yang dibuat oleh pihak auditor
didiskusikan terlebih dahulu dengan staff lain auditor lainnya kemudian
diserahkan kepada Top Manajemen untuk dapat dilakukan evaluasi serta
dialkuakn perubahan pada bidang-bidang yang dianggap perlu.
4.2.1.5 Laporan dan Tindak Lanjut Audit Internal
Laporan dan tindak lanjut dari pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak auditor
sudah cukup memadai hal ini dibuktikan dengan adanya laporan hasil temuan audit
yang dikirim langsung kepada pihak Top Manajemen, selain itu adanya tindakan
perbaikan yang dilakukan pihak pabrik setelah membaca laporan audit internal.
Tindak lanjut dilakukan oleh pihak audit internal sangat baik dnegan tetap
memonitoring kegiatan perbaikan yang sedang dilakukan sehingga perbaikan yang
dilakukan dapat berjalan sesuai dengan arahan Top Manajemen.
49
4.2.1.6 Peran Audit Internal di Perusahaan
Dengan berbagai kegiatan audit internal yang dilakukan oleh perusahaan,
pihak pabrik mendapat manfaat dari kegiatan audit internal yang dilakukan selama
ini, beberapa manfaat yang didapat dalam melakukan audit seperti
1. Pihak auditor memberikan suatu evaluasi yang independen dan tidak bias
terhadap program kerja pada perusahaan dan kepada setiap divisi dalam
perusahaan
2. Dapat dilakukan identifikasi area-area yang dibutuhkan dalam meningkatkan
dan menghasilkan ide pemikiran yang baru bagi pihak pabrik
3. Membantu pabrik dalam melakukan analisis serta melakukan perubahan
terhadap upaya pabrik dalam meningkatkan kualitas.
4.2.2 Sistem Pengendalian Manajemen Pemasaran
Sistem pengendalian manajemen sangat penting diterapkan
diperusahaan maupun organisasi karena salah satu fungsi pengendalian
manajemen yaitu sebagai alat untuk mengurangi terjadinya peristiwa yang
dapat merugikan perusahaan. Ruang lingkup sistem pengendalian manajemen
dibagi menjadi 4 hal yitu
1. Pengendalian efektifitas program pemasaran
2. Pengendalian strategi pemasaran
3. Pengendalian profitabilitas pemasaran
4. Pengendalian efisiensi pemasaran
50
Dari ke empat hal tersebut dapat dilihat sistem pengendalian manajemen
pemasaran perusahaan seperti
1. Pengendalian efektifitas program pemasaran
Pengendalian ini dilakukan secara berkala atau periodic, yang umumnya
dilakuakn setiap tahun untuk menilai efektitifitas program atau rencaan yang
telah dibuat, dan bila diperlukan penyempurnaan atau koreksi yang
bertanggung jawab atas pengendalian program ini adalah top manajemen dan
middle manajemen. Tujuan pengendalian ini adalah untuk mengetahui apakah
sasaran yang telah ditetapkan dapat berjalan efektif.
Strategi pemasaran yang diterapkan oleh pihak pabrik sudah dilakukan
dengan baik hal ini dilihat dengan adanya analisis yang dilakukan pihak
pabrik untuk melihat keadaan pasar dan melakuakn evaluasi yang berguna
untuk melihat program kerja dapat berjalan dengan baik.
2. Pengendalian strategi pemasaran
Pengendalian strategi pemasaran adalah tugas untuk menjamin bahwa tujuan,
strategi dan sistem pemasaran perusahaan secara optimal diselaraskan dengan
lingkungan pemasaran yang diramalkan nanti dan sekarang.
Pengendalian strategi pemasaran ini dalam kegiatan pemasaran pabrik
dijalankan secara berkala ini dilihat dengan adanya evaluasi yang dilakukan
oleh pihak manajemen pemasaran setiap bulan untuk melihat perkembangan
strategi pemasran perusahaan.
51
3. Pengendalian profiatbiltas pemasaran
Pengendalian atas profitabilitas adalah tugas untuk menentukan profitabilitas
yang sebenarnya mengenai produk perusahaan, wilayah, pangsa pasar dan
saluran niaga
Dalam hal pengendalian profitabilitas pemasaran pihak manajemen
pemsarasan melihat permintaan pasar terhadap olahan pada perusahaan
Perhutani Plywood Industry sangat tinggi hal ini dilihat dari peningkatan
permintaan yang sudah ada. Dari produk yang ditawarkan oleh perusahaan,
pihak pabrik telah memberikan produk yang sudah berstandar sehingga
produk yang ditawarkan merupakan produk yang berkualiatas.
4. Pengendalian efisiensi pemasaran
Pengendalian efisiensi merupakan tugas untuk meningkatkan efisiensi
kegiatan pemasaran, seperti misalnya: penjualan personal/perorangan
periklanan, promosi penjualan dan distribusi.
Pengendalian efisiensi pemsasran dalam hal promosi, promosi yang dilakukan
oleh pihak pabrik sudah mengikuti zaman, hal ini dibuktikan dengan berbagai
media cetak dan elektronik digunakan perusahaan dalam melakukan promosi
ini. Dalam hal distribusi pihak pabrik bekerjasama dengan pihak ke tiga dalam
hal distribusi sehingga pihak pabrik dapat lebih focus dalam melakukan
kegiatan produksi ini.
52
4.2.3 Sistem Pengendalian Manajemen Pemasaran Setelah Audit Internal
Pelaksanaan sistem pengendalian manajemen pada manajemen pemasaran
Perhutani Plywood Inustry setelah dilakukannya audit internal terhadap sistem
pengendalian manajemen secara umum dirasa sangat memadai hal ini dibuktikan
dengan peningkatan beberapa criteria seperti:
1. Pengendalian efektifitas program pemasaran
Dalam hal pengendalian efektifitas program pemasaran pihak pabrik sudah
melakukan program analisis dengan baik, dengan melakuakan analisis pasar
terlebih dahulu pihak pabrik akan mengerti resiko yang akan terjadi sebelum
pihak pabrik memasuki pasar yang baru, dan pihak pabrik sudah melakukan
evaluasi yag berfungsi untuk melihat program kerja pemasaran mana yang
tidak berjalan secara maksimal dan akan dilakukan evaluasi terhada program
kerja tersebut.
2. Pengendalian strategi pemasaran
Pengendalian strategi pemasaran ini pihak pabrik melakukan evaluasi secara
berkala hal ini sangat baik, dengan melakukan evaluasi secara berkala akan
diketahui pula perkembangan pada strategi pemasaran yang sedang berjalan.
Strategi yang tidak maksimal akan dilakukan evaluasi kembali oleh pihak
manajemen pemasaran.
53
3. Pengendalian profitabilitas pemasaran
Pihak pabrik dapat mengenmbangkan area pasar yang sedang berkembang
saat ini karena permintaan akan produk yang dihasilkan ini semakin
meningkat, selain itu perusahaan dapat menambah karyawan guna memenuhi
kebutuhan pemesanan yang tinggi. Dalam hal produk yang dihasilkan pihak
pabrik memberikan peningkatan pelayanan yang lebih kepada konsumen
sehingga konsumen merasa puas menggunakan produk yang dihasilkan oleh
pihak pabrik
4. Pengendalian efisiensi pemasaran
Pada bagian promosi pabrik ini sudah sangat bagus dengan melakukan
promosi dengan berbagai media yang sudah tersedia saat ini, pihak pabrik
melakukan pengawasan yang lebih pada bagian promosi agar promosi ini
dapat berjalan dengan baik dan informasi yang diberikan kepada konsumen
sesuai dengan keadaan produk yang ada. Tidak hanya itu perusahaan juga
melakukan pengawsan terhadap alur distribusi sehingga produk yang
ditawarkan pabrik dapat langsung diterima oleh konsumen dan dapat merasa
puas menggunakan produk tersebut.
4.2.4 Peran Audit Internal Terhadap Sistem Pengendalian Manajemen
Pemasaran
Audit internal adalah fungsi yang bebas dalam suatu organiasi guna
memepelajari atau menelaah dan menilai kegiatan-kegiatan guna
memeberikan saran dan rekomendasi kepada manajemen terhadap kelemahan-
54
kelemahan yang ditemukan selama pemeriksaan berlangsung. Tujuan audit
internal adalah memebantu top manajemen dalam mengawasi kegiatan setiap
manajemen yang berada dalam perusahaan apakah tugas yang diberikan
kepada mereka dapat dijalankan sesuai dengan tujuan dan dilakukan dengan
efektif dan efisien serta ekonomis.
Dari tujuan audit serta pelaksanaan yang diterapkan pada perusahaan
maka dengan adanya pelaksaaan audit internal sangat membantu perusahaan
dalam melihat keandalan dari pengendalian manajemen yang diterapkan.
Sehingga diharapkan dengan adanya audit internal yang baik dapat membantu
perusahaan dalam melakukan evaluasi serta perbaikan terhadap pengendalian
manajemen perusahaan agar berjalan dengan efektif dan efisien.
Manajemen pemasaran perusahaan memiliki tugas yang sangat
penting dalam perusahaan, dimana manajemen pemasaran merupakan mata-
mata yang perusahaan yang berada pada lingkup konsumen serta pasar yang
dijelajahi oleh perusahaan. Manajemen pemarasan harus mengerti keinginan
pasar setiap saat dan manajemen pemasaran juga harus melihat perusahaan
lain yang menjadi competitor perusahaan itu sendiri dalam pasar.
Berdasarkan uruaian singkat tersebut, maka peran audit terhadap
sistem pengendalian manajemen pemasasaran pada Perhutani Plywood
Industry sangat dibutuhkan dalam pelaksaaan setiap kegiatan yang dilakukan.
Hal ini dikarenakan audit internal memeriksa keseluruhan dokumen-dokumen
serta informasi yang diperoleh mengenai manajemen pemasaran, dan menilai
struktur pengendalian manajemen pada manajemen pemasaran.
55
Data-data yang diperoleh tersebut kemudian dilakuakn analisis oleh
pihak audit internal dan menemukan beberpa kelemahan yang ada pada
manajemen pemasaran. Hasil pemeriksaan tersebut akan dibuat laporan oleh
pihak audit internal dan diserahkan kepada Top Manajemen, hasil ini menajdi
alat bagi manajemen untuk melakukan perubahan terhdap kelamahan yang