HA 4.1 Keadaan Umum 4.1.1 Letak dan Keadaa Desa Hulawa Keca (4) Dusun yaitu Dusun I, D karena sebagian lahan digu sebagain besar didominasi khususnya tanaman mentim Desa Hulawa terle Ibukota Kecamatan Telag Hulawa, Kecamatan Telaga - Sebelah utara berbatasa - Sebelah timur berbatasa - Sebelah selatan berbata - Sebelah barat berbatasa 4.1.2 Pola Penggunaan Penggunaan lahan y Kabupaten Gorontalo dapa Gambar 2. Pola Penggu Kabupaten G 95 L 21 BAB IV ASIL DAN PEMBAHASAN Wilayah an Geografis amatan Telaga Kabupaten Gorontalo terdiri da Dusun II, Dusun III, dan Dusun IV. Daerah in gunakan untuk pertanian holtikultura dan pend oleh petani yang mengusahakan tanaman holt mun. etak di Kecamatan Telaga dengan jarak 2,2 ga. Desa ini memiliki luas wilayah 205.5 H a Kabupaten Gorontalo berbatasan dengan : an dengan Desa Dulohupa an dengan Sungai Balango asan dengan Desa Bulila an dengan Desa Luhu Lahan yang dimanfaatkan di Desa Hulawa Kecamata at dilihat pada Gambar 2. unaan Lahan di Desa Hulawa Kecamatan Gorontalo, 2012. 109Ha;53% 5;47% Lahan Sawah Lahan Kering ari empat ni dipilih duduknya tikultura, km dari Ha. Desa an telaga n Telaga
19
Embed
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/1371/10/2012-2-54201-614408098-bab4-25012013104912.pdf22 Berdasarkan Gambar 2, diketahui luas lahan di Desa Hulawa adalah 204 Ha, dimana
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Keadaan Umum Wilayah
4.1.1 Letak dan Keadaan Geografis
Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo terdiri dari empat
(4) Dusun yaitu Dusun I, Dusun II, Dusun III, dan Dusun IV. Daerah ini dipilih
karena sebagian lahan digunakan untuk pertanian holtikultura dan penduduknya
sebagain besar didominasi oleh petani yang mengusahakan tanaman holtikultura,
khususnya tanaman mentimun.
Desa Hulawa terletak di Kecamatan Telaga dengan jarak 2,2 km dari
Ibukota Kecamatan Telag
Hulawa, Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo berbatasan dengan :
- Sebelah utara berbatasan dengan Desa Dulohupa
- Sebelah timur berbatasan dengan Sungai Balango
- Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Bulila
- Sebelah barat berbatasan dengan Desa Luhu
4.1.2 Pola Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan yang dimanfaatkan di Desa Hulawa Kecamatan telaga
Kabupaten Gorontalo dapat dilihat pada Gambar 2
Gambar 2. Pola Penggunaan LahanKabupaten Gorontalo, 2012.
95;47%
Lahan Sawah
21
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Wilayah
Letak dan Keadaan Geografis
Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo terdiri dari empat
(4) Dusun yaitu Dusun I, Dusun II, Dusun III, dan Dusun IV. Daerah ini dipilih
lahan digunakan untuk pertanian holtikultura dan penduduknya
sebagain besar didominasi oleh petani yang mengusahakan tanaman holtikultura,
khususnya tanaman mentimun.
Desa Hulawa terletak di Kecamatan Telaga dengan jarak 2,2 km dari
Ibukota Kecamatan Telaga. Desa ini memiliki luas wilayah 205.5 Ha. Desa
Hulawa, Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo berbatasan dengan :
Sebelah utara berbatasan dengan Desa Dulohupa
Sebelah timur berbatasan dengan Sungai Balango
Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Bulila
elah barat berbatasan dengan Desa Luhu
Pola Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan yang dimanfaatkan di Desa Hulawa Kecamatan telaga
talo dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Pola Penggunaan Lahan di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo, 2012.
109Ha;53%95;47%
Lahan Sawah Lahan Kering
Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo terdiri dari empat
(4) Dusun yaitu Dusun I, Dusun II, Dusun III, dan Dusun IV. Daerah ini dipilih
lahan digunakan untuk pertanian holtikultura dan penduduknya
sebagain besar didominasi oleh petani yang mengusahakan tanaman holtikultura,
Desa Hulawa terletak di Kecamatan Telaga dengan jarak 2,2 km dari
a. Desa ini memiliki luas wilayah 205.5 Ha. Desa
Penggunaan lahan yang dimanfaatkan di Desa Hulawa Kecamatan telaga
di Desa Hulawa Kecamatan Telaga
22
Berdasarkan Gambar 2, diketahui luas lahan di Desa Hulawa adalah 204
Ha, dimana lahan tersebut paling banyak digunakan untuk lahan sawah yaitu
mencapai 53% dari 204 Ha atau sebesar 109 Ha, sedangkan untuk lahan kering
hanya mencapai 47% dari 204 Ha atau sebesar 95 Ha.
4.1.3 Jumlah Penduduk
Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo mempunyai jumlah
penduduk 3.675 orang terbagi atas jenis kelamin laki-laki dengan jumlah 1.881
jiwa dan perempuan 1.794 jiwa. Keadaan penduduk berdasarkan jumlah keluarga
sebesar 1.102 orang dengan rata-rata jumlah anggota keluarga sebanyak 3 orang.
Keadaan penduduk di Desa Hulawa berdasarkan tingkat pendidikan, lapangan
usaha, dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo.
No Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 2 3 4 5 6 7
Belum Pernah Sekolah / Tidak Tamat SD SD SLTP SLTA Diploma I/Diploma 2 Diploma 3 Sarjana
1652
1044 431 453 20 18 57
44,95
28,41 11,73 12,33 0,54 0,49 1,55
Jumlah 3675 100 Sumber : BPS Kabupaten Gorontalo, 2011
Kesadaran penduduk tentang pentingnya pendidikan ternyata masih
kurang, hal ini dapat dilihat dari Tabel 1. Dari Tabel tersebut diketahui, bahwa
jumlah penduduk yang belum pernah sekolah/tidak tamat SD menduduki posisi
pertama dengan jumlah terbanyak yaitu mencapai 44,95 dari 3675 orang atau
sebesar 1.652 orang. Tingkat pendidikan SD menduduki posisi kedua dengan
1044 orang atau mencapai 28,41% dari 3675 orang, dan tingkat pendidikan
diploma merupakan tingkat pendidikan yang memiliki persentase paling sedikit
hanya mencapai 0,49 % dari 3657 orang atau sebanyak 18 orang.
23
Tabel 2. Jumlah Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo.
No Jenis Lapangan Usaha Jumlah (Orang) Persentase(%) 1 2 3 4 5 6 7
8 9 10
Pertanian Pertambangan/Penggalian Kontruksi Perdagangan Transportasi Keuangan TNI/Polri Pegawai Negeri Pegawai Swasta Jasa Lainnya
Jumlah 934 100 Sumber : BPS Kabupaten Gorontalo, 2011
Berdasarkan Tabel 2, dapat diketahui bahwa penduduk di Desa Hulawa
lebih banyak bekerja sebagai petani, jumlahnya mencapai 53,10% dari 934 orang
atau sebanyak 496 orang. Sedangkan untuk lapangan usaha keuangan adalah yang
paling sedikit, dimana jumlah penduduk yang bekerja pada bidang tersebut hanya
3 orang dengan persentase 0,32% dari 934 orang.
4.1.4 Keadaan Pertanian
Sebagian besar petani di Desa Hulawa memanfaatkan lahan pertanian
dengan beberapa komoditas, salah satunya adalah komoditas holtikultura.
Komoditas holtikultura yang rutin diusahakan oleh petani di Desa Hulawa adalah
mentimun dan tomat. Tomat dan ketimun dipilih oleh petani untuk diusahakan
karena tanaman ini mempunyai potensi produksi yang cukup besar yang dapat
meningkatkan taraf hidup petani. Untuk menunjang kegiatan usahatani di Desa
Hulawa, pemerintah memberikan bantuan berupa alat-alat pertanian, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat dari Tabel 3.
24
Tabel 3. Banyaknya Alat-alat Pertanian di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo.
No Jenis Alat Jumlah (Unit) Persentase (%) 1 2 3 4 5 6
Traktor Roda Dua Handsprayer Porontok Padi Gilingan Padi Pompa Air Penggilingan Padi
9 15 11 4 1 1
21,95 36,58 26,83 9,76 2,44 2,44
Jumlah 3675 100 Sumber : BPS Kabupaten Gorontalo, 2011
Dengan adanya alat-alat pertanian ini yang merupakan bantuan dari
pemerintah, diharapkan dapat membantu petani dalam menjalankan aktifitas
usahataninya. Dari Tabel 3, diketahui bantuan alat pertanian yang terbanyak
adalah handsprayer dimana mencapai 36,58% dari 41 unit atau sebanyak 15 unit.
Dan yang paling sedikit adalah penggilingan jagung dan pompa air dimana
masing-masing alat pertanian itu hanya mencapai 2,44% atau sebanyak 1 unit.
4.2 Identitas Petani Sampel
Identitas petani sampel meliputi umur, pendidikan, pengalaman
berusahatani, dan jumlah tanggungan keluarga. Identitas petani sampel yang
ditunjukan pada Tabel 4 berikut ini meliputi umur, pendidikan, pengalaman
berusahatani dan jumlah tanggungan keluarga.
Tabel 4. Kisaran dan Rata-rata Umur, Tingkat Pendidikan dan Jumlah Tanggungan Keluarga Petani Sampel di Desa Hulawa, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, 2012.
No Uraian Satuan Kisaran Rata-rata 1 2
3
5
Umur Pendidikan Pengalaman Berusahatani Jumlah Tanggungan Keluarga
Tahun Tahun
Tahun
Orang
22 – 57 0 – 15
(SD-PT) 2 – 10
0 – 7
38,57 7,80
3,97
3
Sumber : Data diolah, 2012
Pada Tabel 4, terlihat umur petani sampel rata-rata adalah 38,57 tahun. Ini
menunjukan bahwa petani yang ada di Desa Hulawa Kecamatan Telaga
25
Kabupaten Gorontalo rata-rata telah produktif dalam meningkatkan usahataninya.
Untuk tingkat pendidikan petani sampel di Desa Hulawa ditunjukkan dengan
angka rata-rata 7,80 tahun dengan kisaran lembaga pendidikan yang diikuti dari
Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Hal ini berarti bahwa petani sampel
yang ada di Desa Hulawa Rata-rata memiliki tingkat pendidikan yang rendah
yaitu hanya sampai di Sekolah Dasar. Petani sampel di Desa Hulawa Rata-rata
adalah petani yang telah lama menjalankan usahatani mentimun, seperti yang
dapat kita lihat pada Tabel di atas bahwa rata-rata petani sampel di Desa Hulawa
memiliki pengalaman berusahatani selama 3,97 tahun, sedangkan jumlah
tanggungan kelurga rata-rata petani sampel adalah 3 orang.
4.2.1 Umur Petani
Umur Petani Merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat
kemampuan petani dalam menjalankan usahtani mentimun. Selain itu juga, bila
ditinjau dari segi fisik, umur merupakan salah satu faktor penentu dalam
meningkatkan produktifitas. Kisaran umur petani sampel di Desa Hulawa
Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Umur Petani Sampel di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo, 2012.
No Umur Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 2 3
<15 Tahun 15 – 60 Tahun
> 60 Tahun
0 35 0
0 100 0
Jumlah 35 100 Sumber : Data diolah, 2012
Berdasarkan Tabel 5 di atas, umur petani dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok
yaitu: Petani Kurang dari 15 tahun, pada umur ini petani belum produktif dan
masih dalam kisaran umur wajib sekolah, karena pada umur ini kemampuan fisik
petani belum maksimal. Petani yang memiliki umur 15-50 tahun berjumlah 35
orang atau dengan presentase 100 % yang artinya seluruh petani sampel di Desa
Hulawa merupakan petani yang telah produktif, karena pada umur ini kemampuan
fisik petani sangat besar, sehingga menunjang dalam meningkatkan produktivitas
usahataninya. Sedangkan petani yang berumur lebih dari 60 tahun ditunjukkan
SMP;2;6%
SMA;8;23%
dengan persentase 0%, yang artinya diantara petani sampel di desa Hulawa
kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo tidak ada yang merupakan petani non
produktif.
4.2.2 Pendidikan Petani
Tingkat Pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan formal yang pernah
ditempuh oleh petani sampel mulai dari tingkat sekolah dasar sampai dengan
perguruan tinggi. Tingkat pendidikan menggambarkan daya pikir dalam
mengelola usahataninya. Sehingga tingkat
merupakan salahsatu yang perlu diperhatikan dalam suatu usahatani. Gambaran
tingkat pendidikan petani sampel di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten
Gorontalo dapat disajikan pada
Gambar 3. Jumlah Petani Sampel Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo, 2012.
Berdasarkan Gambar
rata-rata umumnya tamat SD, dengan presentase 68% dari 35 orang atau sebanyak
24 orang. Tingkat pendidikan perguruan tinggi memiiki presentase paling kecil
yaitu hanya sebesar 3% dari 35 orang atau sebanyak 1 orang. Tingkat pendidikan
ini merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam usahatani
selain didukung oleh pengalam
26
SD;24;68%
SMA;8;23%
PT;1;3%
SD SMP SMA PT
dengan persentase 0%, yang artinya diantara petani sampel di desa Hulawa
kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo tidak ada yang merupakan petani non
Tingkat Pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan formal yang pernah
ditempuh oleh petani sampel mulai dari tingkat sekolah dasar sampai dengan
perguruan tinggi. Tingkat pendidikan menggambarkan daya pikir dalam
mengelola usahataninya. Sehingga tingkat pendidikan petani sampel juga
merupakan salahsatu yang perlu diperhatikan dalam suatu usahatani. Gambaran
tingkat pendidikan petani sampel di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten
lo dapat disajikan pada Gambar 3.
Petani Sampel Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo, 2012.
Gambar 3, terlihat bahwa tingkat pendidikan petani sampel
rata umumnya tamat SD, dengan presentase 68% dari 35 orang atau sebanyak
g. Tingkat pendidikan perguruan tinggi memiiki presentase paling kecil
yaitu hanya sebesar 3% dari 35 orang atau sebanyak 1 orang. Tingkat pendidikan
ini merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam usahatani
selain didukung oleh pengalaman dalam berusahatani.
dengan persentase 0%, yang artinya diantara petani sampel di desa Hulawa
kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo tidak ada yang merupakan petani non
Tingkat Pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan formal yang pernah
ditempuh oleh petani sampel mulai dari tingkat sekolah dasar sampai dengan
perguruan tinggi. Tingkat pendidikan menggambarkan daya pikir dalam
pendidikan petani sampel juga
merupakan salahsatu yang perlu diperhatikan dalam suatu usahatani. Gambaran
tingkat pendidikan petani sampel di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten
Petani Sampel Menurut Tingkat Pendidikan di Desa
, terlihat bahwa tingkat pendidikan petani sampel
rata umumnya tamat SD, dengan presentase 68% dari 35 orang atau sebanyak
g. Tingkat pendidikan perguruan tinggi memiiki presentase paling kecil
yaitu hanya sebesar 3% dari 35 orang atau sebanyak 1 orang. Tingkat pendidikan
ini merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam usahatani
3-7;10;29%
4.2.3 Jumlah Tanggungan Keluarga
Tanggungan Keluarga adalah semua orang yang ditanggung biaya
hidupnya oleh petani sampel.
pendapatan usahatani, karena semakin banyak jumlah tangggun
maka petani sampel akan terus termotivasi untuk meningkatkan produksinya.
Adapun banyaknya tanggungan biaya petani sampel di Desa Hulawa Kecamatan
Telaga Kabupaten Gorontalo, dapat dilihat pada
Gambar 4. Jumlah Petanidi Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo, 2012.
Berdasarkan Gambar
tanggungan 0-3 orang memiliki presentase terbesar yaitu mencapai 71% dari 35
orang atau sebanyak 25 orang, sedangkan yang memiliki tanggungan4
sejumlah 10 orang atau mencapai 29%.
4.2.4 Pengalaman Berusahatani
Pengalaman berusahatani merupakan faktor penentu dalam keberhasilan
usahatani. Semakin lama usahatani yang dilakukan maka se
pengalaman yang diperoleh. Semakin banyak pengalaman maka petani semakin
banyak memilki kemampuan dalam mengelola usahataninya. Pengalaman
berusahatani petani sampel di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten
Gorontalo, dapat dilihat dari Gamba
27
0-3;25;71%
7;10;29%
0 - 3 3 - 7
Jumlah Tanggungan Keluarga
Tanggungan Keluarga adalah semua orang yang ditanggung biaya
hidupnya oleh petani sampel. Jumlah tangggungan keluarga ini berpengaruh pada
pendapatan usahatani, karena semakin banyak jumlah tangggungan petani sampel,
maka petani sampel akan terus termotivasi untuk meningkatkan produksinya.
Adapun banyaknya tanggungan biaya petani sampel di Desa Hulawa Kecamatan
alo, dapat dilihat pada Gambar 4.
. Jumlah Petani Sampel Menurut Jumlah Tanggungan Keluarga di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo, 2012.
Gambar 4, diketahui bahwa petani sampel yang memiliki
3 orang memiliki presentase terbesar yaitu mencapai 71% dari 35
sebanyak 25 orang, sedangkan yang memiliki tanggungan4
sejumlah 10 orang atau mencapai 29%.
Pengalaman Berusahatani
Pengalaman berusahatani merupakan faktor penentu dalam keberhasilan
usahatani. Semakin lama usahatani yang dilakukan maka semakin banyak
pengalaman yang diperoleh. Semakin banyak pengalaman maka petani semakin
banyak memilki kemampuan dalam mengelola usahataninya. Pengalaman
berusahatani petani sampel di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten
Gorontalo, dapat dilihat dari Gambar 5.
Tanggungan Keluarga adalah semua orang yang ditanggung biaya
Jumlah tangggungan keluarga ini berpengaruh pada
gan petani sampel,
maka petani sampel akan terus termotivasi untuk meningkatkan produksinya.
Adapun banyaknya tanggungan biaya petani sampel di Desa Hulawa Kecamatan
Sampel Menurut Jumlah Tanggungan Keluarga di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo, 2012.
, diketahui bahwa petani sampel yang memiliki
3 orang memiliki presentase terbesar yaitu mencapai 71% dari 35
sebanyak 25 orang, sedangkan yang memiliki tanggungan4-7 orang
Pengalaman berusahatani merupakan faktor penentu dalam keberhasilan
makin banyak
pengalaman yang diperoleh. Semakin banyak pengalaman maka petani semakin
banyak memilki kemampuan dalam mengelola usahataninya. Pengalaman
berusahatani petani sampel di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten
5-
Gambar 5. Jumlah Petani Sampel Menurut Pengalaman Berusahatani di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo, 2012.
Berdasarkan Gambar 5
petani sampel kisaran kurang dari 5 tahun memili
yaitu mencapai 74% dari 35 orang atau sebanyak 26 orang, sedangkan sisanya
petani yang memiliki pengalaman berusahatani dengan kisaran 5
sebanyak 9 orang dengan presentase 26%. Lama pengalaman berusahatani
menggambarkan kemampuan petani dalam mengelola usahatani Mentimun.
4.3 Deskripsi Usahatani Petani Samp
Usahatani dari petani sampel dilakukan pada hamparan lahan kering.
Luasan lahan tersebut ditanami berbagai komoditi antara lain ketimun, tomat,
kacang panjang, cabe keriting dan jagung. Dalam melaksanakan usahataninya
petani tidak hanya menitikberatkan pada satu jenis usaha
dilakukan petani dengan dasar pemikiran bahwa jika salah satu usahatani yang
diusahakan gagal dan tidak berhasil,
diharapkan untuk melangsungkan kebutuhan hidup petani. Lahan yang dikelola
oleh petani sampel sebagian besar merupakan lahan garap,
lahan 0,35 ha.
Masalah yang dihadapi petani khususnya dalam
mentimun, pertama adalah pengangkutan hasil panen dari lokasi lahan, dimana
28
<5;26;74%
-10;9;26%
< 5 5 - 10
. Jumlah Petani Sampel Menurut Pengalaman Berusahatani di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo, 2012.
Berdasarkan Gambar 5, dapat kita ketahui bahwa pengalaman usahatani
petani sampel kisaran kurang dari 5 tahun memiliki presentase yang paling besar
yaitu mencapai 74% dari 35 orang atau sebanyak 26 orang, sedangkan sisanya
petani yang memiliki pengalaman berusahatani dengan kisaran 5-10 tahun hanya
sebanyak 9 orang dengan presentase 26%. Lama pengalaman berusahatani
nggambarkan kemampuan petani dalam mengelola usahatani Mentimun.
Deskripsi Usahatani Petani Sampel
Usahatani dari petani sampel dilakukan pada hamparan lahan kering.
Luasan lahan tersebut ditanami berbagai komoditi antara lain ketimun, tomat,
panjang, cabe keriting dan jagung. Dalam melaksanakan usahataninya
petani tidak hanya menitikberatkan pada satu jenis usahatani saja, hal ini
ani dengan dasar pemikiran bahwa jika salah satu usahatani yang
diusahakan gagal dan tidak berhasil, maka masih ada usahatani lainnya yang bias
diharapkan untuk melangsungkan kebutuhan hidup petani. Lahan yang dikelola
oleh petani sampel sebagian besar merupakan lahan garap,dengan rata-
Masalah yang dihadapi petani khususnya dalam menjalankan usahat
mentimun, pertama adalah pengangkutan hasil panen dari lokasi lahan, dimana
. Jumlah Petani Sampel Menurut Pengalaman Berusahatani di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo, 2012.
, dapat kita ketahui bahwa pengalaman usahatani
ki presentase yang paling besar
yaitu mencapai 74% dari 35 orang atau sebanyak 26 orang, sedangkan sisanya
10 tahun hanya
sebanyak 9 orang dengan presentase 26%. Lama pengalaman berusahatani
nggambarkan kemampuan petani dalam mengelola usahatani Mentimun.
Usahatani dari petani sampel dilakukan pada hamparan lahan kering.
Luasan lahan tersebut ditanami berbagai komoditi antara lain ketimun, tomat,
panjang, cabe keriting dan jagung. Dalam melaksanakan usahataninya
tani saja, hal ini
ani dengan dasar pemikiran bahwa jika salah satu usahatani yang
maka masih ada usahatani lainnya yang biasa
diharapkan untuk melangsungkan kebutuhan hidup petani. Lahan yang dikelola
-rata luas
menjalankan usahatafni
mentimun, pertama adalah pengangkutan hasil panen dari lokasi lahan, dimana
29
petani masih harus menyewa kenderaan seperti bentor atau mengangkut hasil
panennya sendiri ketempat pembeli atau tengkulak.
Dalam ketersedian sarana produksi seperti halnya pupuk dan obat-obatan,
petani dihadapkan dengan adanya keterbatasan modal, akan tetapi hal ini tidak
menjadi kendala bagi petani, mereka tetap berusaha menyediakannya, hal tersebut
dilakukan agar supaya usahatani yang dijalankan dapat memberikan hasil yang
maksimal. Dalam mengelola usahataninya petani menggunakan berbagai jenis
peralatan, mulai dari proses pengelolaan tanah sampai dengan proses panen dan
pasca panen. Adapun jenis peralatan yang dimiliki oleh petani sampel adalah
cangkul, parang, bajak, handsprayer dan tembilang. Selain jenis peralata,salah
satu faktor produksi terpenting adalah ketersediaan tenaga kerja.
Petani sampel dalam pengelolaan usahataninya menggunakan tenaga kerja
dalam dan luar keluarga. Tenaga kerja tersebut digunakan untuk melakukan
proses produksi dimana dalam seluruh aktifitas produksi petani banyak
melibatkan tenaga kerja luar keluarga atau tenaga kerja sewa, mulai dari proses
Jumlah 6.971.828,57 19.919.510,20 100 Sumber : Data diolah, 2012
Dari Tabel 7, menunjukkan total biaya keseluruhan untuk biaya variabel
dalam satu masa produksi adalah sebesar Rp. 6.971.828,57/musim tanam atau
sebesar Rp. 19.919.510,57/ha/musim tanam. Biaya untuk pembelian benih yang
dikeluarkan petani rata-rata sebesar Rp. 606.214,29 atau mencapai 8,69% dari
total biaya variabel. Setiap petani mengeluarkan biaya sebesar Rp. 2250/gram
34
untuk setiap pembelian benih, varietas benih yang digunakan adalah varietas
Magic F1.
Jenis pupuk anorganik yang digunakan oleh petani terdiri dari pupuk urea,
phonska dan pupuk anorganik cair. Dari ketiga jenis pupuk anorganik ini yang
paling banyak digunakan oleh petani sampel adalah pupuk phonska. Setiap
pembelian pupuk phonska, petani mengeluarkan biaya sebesar Rp. 2300/kilogram.
Besaran biaya pupuk phonska yang ditunjukkan pada Tabel 7, rata-rata mencapai
4,66% dari total biaya variabel atau sebesar 325.285,71. Penggunaan pupuk urea
merupakan biaya pupuk paling kecil yang harus di keluarkan oleh petani sampel.
Setiap petani sampel mengeluarkan biaya sebesar Rp. 1800/kg, sehingga biaya
rata-rata untuk pupuk urea hanya mencapai 0.61% dari total biaya variabel atau
sebesar Rp. 42.685,71. Selain pupuk urea dan phonska, ada 17 orang dari 35
orang petani sampel di desa Hulawa juga menggunakan pupuk anorganik cair.
Biaya pupuk cair ini sebesar 60.714,29 atau mencapai 0,87% dari total biaya
variabel.
Disamping pemberian pupuk, petani juga menggunakan Herbisida dan
Insektisida untuk mengendalikan gulma serta hama dan penyakit. Untuk
memberantas gulma pada awal persiapan lahan sebelum ditanami mentimun,
petani menggunakan herbisida sistemik yaitu Supremo. Besaran biaya yang
dikeluarkan petani untuk membeli Supremo rata-rata mencapai 1,19% dari total
biaya variabel atau sebesar Rp.82.857,14. Gramaxone merupakan herbisida
kontak yang sering digunakan oleh petani untuk melakukan penyiangan di antara
bedengan-bedangan mentimun. Biaya rata-rata herbisida Gramaxone adalah
sebesar Rp.38.000,00 atau sebesar 0,54% dari total biaya. Untuk memberantas
hama dan penyakit, petani sampel di Desa Hulawa menggunakan insektisida
Sidametrin. Besaran biaya Sidametrin yang ditunjukkan pada Tabel 7, mencapai
1,53% dari total biaya variabel atau sebesar Rp. 106.785,71. Dari semua jenis
biaya variabel, biaya pembelian ajir merupakan biaya yang paling besar yang
harus dikeluarkan oleh petani sampel di Desa Hulawa Kecamatan Telaga
Kabupaten Gorontalo. Besaran biaya ajir atau patok yang dikeluarkan oleh petani
rata-rata mencapai 30,22% dari total biaya atau sebesar Rp. 2.107.142,86.
35
Selain tenaga kerja dalam kelaurga, biasanya petani juga dalam
usahantaninya memerlukan tenaga kerja tambahan. Tenaga kerja tambahan ini
dinamakan tenaga kerja luar keluarga. Tenaga kerja luar keluarga ini dibayar
dengan upah tertentu. Dari Tabel 7, diketahui bahwa rata-rata biaya upah tenaga
kerja luar keluarga mencapai 25,48% dari total biaya variabel atau sebesar Rp.
1.776.428,57. Panen merupakan hasil akhir dari usahatani, pada saat panen petani
juga memerlukan tenaga kerja tambahan yang dibayar dengan upah tertentu. Upah
panen rata-rata petani sampel sebesar Rp. 1.825.714,29 atau mencapai 26,21%
dari total biaya variabel.
Berdasarkan perhitungan dari masing-masing biaya, yaitu biaya tetap dan
biaya variabel, maka dapat dihitung total biaya secara keseluruhan yang
dikeluarkan petani sampel di desa Hulawa selama satu kali proses produksi, yang
dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Biaya Total Usahatani Mentimun Dalam Satu Masa Produksi di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo, 2012.
No Jenis Biaya Nilai Biaya (Rp)
Nilai Biaya/ha (Rp)
Persentase (%)
1 2
Biaya Tetap Biaya Variabel
936.653,29 6.971.828,57
2.675.228,95 19.919.510,20
11,85 88.15
Total Biaya 7.906.896,29 22.594.739.15 100 Sumber : Data diolah, 2012
Dari Tabel 8 diatas, menunjukkan rata-rata biaya tetap yang dikeluarkan
petani sampel adalah sebesar Rp. 936.653,29/musim tanam atau sebesar
Rp.2.675.226,95/ha/musim tanam dan biaya variabel yang dikeluarkan oleh petani
sampel adalah sebesar Rp.6.971.828, 57 atau sebesar Rp. 19.919.510,20.
Sehinngga diperoleh biaya total yang dikeluarkan petani sampel rata-rata Rp.
7.906896,29/per musim tanam atau sebesar Rp. 22.594.739,15/ha//musim tanam.
4.5 Penerimaan, Pendapatan dan R/C Ratio Usahatani Mentimun
4.5.1 Penerimaan dan Pendapatan Usahatani
Penerimaan merupakan nilai yang diperoleh dari hasil produksi dikalikan
dengan harga jual komoditi, sedangkan pendapatan merupakan hasil pengurangan
antara penerimaan kotor yang diterima oleh petani dengan total biaya produksi
36
yang telah dikeluarkan selama proses usahatani. Penerimaan yang diterima oleh
petani mentimun sangat dipengaruhi oleh jumlah produksi dan harga yang
didapatkan oleh petani.
Dari hasil penelitian, rata-rata produksi mentimun yang dihasilkan petani
sampel selama kurang lebih 3 bulan mencapai 14,598.57/kg/musim tanam untuk
rata-rata luas lahan sebesar 0,35 ha. Harga rata-rata mentimun yang didapatkan
petani sebesar Rp.835,71/kg dengan kisaran harga Rp. 750 sampai dengan Rp.
1250/kg. Nilai penerimaan dan pendapatan bersih dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Nilai Penerimaan, Biaya dan Pendapatan Rata-rata dari Usahatani Mentimun Petani Sampel di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo, 2012.
No Uraian Nilai Biaya
(Rp) Nilai Biaya/ha (Rp)
1 2
Penerimaan Biaya Total
11.905.642,86 7.906.896,29
34.016.122,45 22.594.739,15
Pendapatan Bersih (1-2) 3.998.746,57 11.424.990,20 Sumber : Data diolah, 2012
Pada umumnya, Tujuannya akhir dari usahatani adalah untuk memperoleh
pendapatan dan tingkat keuntungan yang layak dari usahataninya. Semangat
petani untuk meningkatkan hasilnya atau kualitas produksinya akan terjadi selama
harga produk berada diatas biaya produksi. Berdasarkan Tabel 9, diketahui rata-
rata penerimaan total usahatani adalah Rp. 11.905.642,86/musim tanam atau
sebesar Rp. 34.016.122,45/ha/musim tanam. Sedangkan pendapatan bersih atau
keuntungan dari usahatani mentimun yang diperoleh petani sampel adalah sebesar
Rp. 3.998.746.57/musim tanam atau sebesar Rp. 11.424.990,20/ha/musim tanam.
4.5.2 R/C ratio
Keuntungan usahatani dapat dianalisis dengan menggunakan R/C Ratio.
R/C Ratio ini dapat digunakan untuk mengetahui apakah usahatani mentimun
petani sampel menguntungkan atau tidak. Adapun analisis keuntungan petani
sampel adalah sebagai berikut:
37
TR TC
11.905.642,86 7.906.896,29
R/C Ratio =
=
R/C Ratio = 1,51
Berdasarkan perhitungan R/C Ratio dengan nilai 1,51 dapat disimpulkan
bahwa usahatani mentimun di desa Hulawa berada pada posisi menguntungkan,
karena nilai R/C Ratio yang diperoleh lebih besar dari 1, artinya bahwa setiap
pengeluaran 1 rupiah dapat memberikan penerimaan sebesar 1,51 rupiah.
4.6 Pengaruh Pengggunaan Biaya Produksi
Pengaruh penggunaan biaya produksi (biaya tenaga kerja, benih, pupuk,
pestisida) pada usahatani mentimun dapat diketahui melalui analisis regresi
berganda. Dengan analisis tersebut, dapat dilihat seberapa besar pengaruh
penggunaan biaya-biaya produksi terhadap pendapatan yang didapatkan dalam
usahatani mentimun. Nilai pengaruh biaya produksi terhadap pendapatan dapat
dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Nilai Pengaruh Penggunaan Biaya Produksi pada Usahatani Mentimun di Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo, 2012.
Uraian F-hitung Sig. Koefisien Regresi Biaya-biaya Produksi 158.346 0.000a
Jenis Biaya Produksi t-hitung Sig. 1. Biaya Tenaga Kerja (X1) 2. Biaya Benih (X2) 3. Biaya Pupuk (X3) 4. Biaya Pestisida (X4)