Kab. Kutai Barat BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi Kalimantan Timur dan berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia. Kabupaten Malinau mempunyai luas wilayah 39.799,90 km 2 dengan batas-batasnya adalah: - Sebelah Utara : Kabupaten Nunukan - Sebelah Timur : Kabupaten Tana Tidung dan Bulungan - Sebelah Selatan : Kabupaten Kutai Barat - Sebelah Barat : Negara Bagian Sarawak, Malaysia Gambar 6. Peta Kabupaten Malinau Kab. Nunukan Serawak Malaysia Timur Kab. Bulungan Samarinda Balikpapan Kota Tarakan Kab. Malinau
22
Embed
BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU - … fileNunukan Serawak Malaysia Timur Kab. Bulungan Samarinda Balikpapan Kab. Malinau Kota Tarakan ... Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Kab. Kutai Barat
BAB IV
GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU
Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi
Kalimantan Timur dan berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sarawak,
Malaysia. Kabupaten Malinau mempunyai luas wilayah 39.799,90 km2 dengan
batas-batasnya adalah:
- Sebelah Utara : Kabupaten Nunukan
- Sebelah Timur : Kabupaten Tana Tidung dan Bulungan
- Sebelah Selatan : Kabupaten Kutai Barat
- Sebelah Barat : Negara Bagian Sarawak, Malaysia
Gambar 6. Peta Kabupaten Malinau
Kab. Nunukan Serawak
Malaysia Timur
Kab. Bulungan
Samarinda
Balikpapan
Kota Tarakan Kab. Malinau
32
Kabupaten Malinau saat ini terdiri dari 12 kecamatan dan 109 desa,
dengan 4 kecamatan berada di wilayah perbatasan Republik Indonesia dengan
Malaysia. Alat transportasi untuk menjangkau kecamatan dan desa-desa yang ada
di pedalaman hanya dapat dilakukan melalui jalur sungai maupun jalur udara,
dengan jadwal yang tidak tetap tergantung dari kondisi cuaca.
4.1 Demografi/Kependudukan dan Ketenagakerjaan
Perkembangan jumlah penduduk Kabupaten Malinau dari tahun 2000
sampai tahun 2010 sangat pesat. Fenomena tersebut muncul karena Kabupaten
Malinau merupakan kabupaten muda dan memiliki banyak peluang kegiatan
ekonomi. Pada tahun 2000 jumlah penduduk Kabupaten Malinau hanya sebesar
36.632 jiwa dengan jumlah laki-laki 19.181 jiwa dan perempuan 17.446 jiwa.
Jumlah keluarga pada tahun 2000 hanya sebanyak 7.862 KK dengan kepadatan
penduduk berkisar 0,86 jiwa/km2. Namun pada tahun 2010 jumlah penduduk
Kabupaten Malinau sudah berkembang pesat menjadi 62.423 jiwa dengan jumlah
keluarga sebanyak 13.142 KK. Akan tetapi tidak setiap tahun jumlah penduduk
Kabupaten Malinau mengalami peningkatan. Penduduk Kabupaten Malinau pada
tahun 2005, 2007, dan 2010 mengalami penurunan jika dibandingkan tahun
sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan adanya penghentian sementara proses
produksi batubara dan adanya eksodus tenaga kerja musiman ke daerah lain.
33
Tabel 1. Jumlah penduduk Kabupaten Malinau dan pertumbuhannya tahun 2000-2010
Tahun Jumlah Penduduk (jiwa) Laju Pertumbuhan (persen) 2000 36.632 - 2001 38.121 4,06 2002 41.170 7,99 2003 44.316 7,64 2004 52.419 18,28 2005 50.692 -3,29 2006 59.212 16,81 2007 55.577 -6,14 2008 66.023 18,79 2009 70.717 7,11 2010 62.423 -11,73
Sumber : Malinau Dalam Angka 2003 dan 2011, diolah.
Persebaran penduduk antar kecamatan di Kabupaten Malinau belum
merata. Sebagian besar penduduk (46,69 persen) tinggal di kecamatan sekitar
ibukota kabupaten, yaitu Kecamatan Malinau dan Kecamatan Malinau Utara,
sedangkan kecamatan yang berada di pedalaman dan perbatasan jumlah
penduduknya hanya sekitar 1000 – 3000 jiwa.
Sumber : Malinau Dalam Angka 2011, diolah.
Gambar 7. Komposisi penduduk per kecamatan
34
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010 jumlah penduduk usia 15
tahun keatas yang bekerja di Kabupaten Malinau sebanyak 26.687 jiwa. Jumlah
pekerja yang paling banyak berada di subsektor pertanian tanaman padi dan
palawija yaitu sebanyak 10.227 orang atau sebesar 38,32 persen. Sedangkan
jumlah keseluruhan tenaga kerja di sektor pertanian sebanyak 12.978 orang.
Sektor jasa merupakan sektor yang memiliki jumlah tenaga kerja terbesar kedua
yaitu sebanyak 6.758 orang atau sebesar 25,32 persen.
Tabel 2. Jumlah tenaga kerja per sektor tahun 2010
Sektor Jumlah Tenaga Kerja Persentase Pertanian 12.978 48,63 Pertambangan dan Penggalian 1.650 6,18 Industri Pengolahan 511 1,91 Listrik, Gas dan Air Minum 27 0,10 Bangunan 1.505 5,64 Perdagangan, Hotel dan Restoran 2.482 9,30 Pengangkutan dan Komunikasi 704 2,64 Keuangan, Persewaan dan Jasa Keuangan 72 0,27 Jasa 6.758 25,32 Sumber : BPS 2011
4.2 Pendidikan dan Kesehatan
Kemajuan suatu wilayah dapat dilihat dari seberapa banyak pemerintah
meyediakan sarana dan prasarana dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Kedua
sektor ini saling berhubungan karena terkait dengan kesejahteraan seseorang. Pada
tahun 2000 jumlah sekolah yang ada di Kabupaten Malinau hanya sebanyak 96
unit sekolah yang terdiri dari 4 unit TK, 76 unit SD, 11 unit SMP, dan 4 unit
SMU. Pada tahun 2010 keadaan ini telah mengalami perubahan yaitu menjadi 17
unit TK, 87 unit SD, 25 unit SMP, 13 unit SMU, 4 unit SMK, dan 1 unit
35
perguruan tinggi. Pesatnya perkembangan jumlah sekolah diikuti pula dengan
adanya peningkatan mutu dan kualitas bangunan sekolah itu sendiri, dimana saat
ini sekolah-sekolah di kecamatan perbatasan dan pedalaman sudah berkonstruksi
beton.
Sumber : Malinau Dalam Angka 2003 dan 2011, diolah
Gambar 8. Perkembangan jumlah sekolah tahun 2000-2010
Komitmen Pemerintah Kabupaten Malinau untuk memperbaiki kualitas
sumber daya manusianya tidak hanya ditujukan di sektor pendidikan tetapi sektor
kesehatan juga mendapat perhatian yang serius. Pada tahun 2000 hanya terdapat
tenaga kesehatan sebanyak 96 orang, kemudian pada tahun 2010 sudah
berkembang menjadi 408 orang. Jumlah fasilitas kesehatan juga mengalami
perkembangan. Kondisi awal pada tahun 2000 belum terdapat rumah sakit dan
hanya terdapat 5 unit puskesmas, 29 unit puskesmas pembantu, dan 77 unit
posyandu, sedangkan pada tahun 2010 fasilitas kesehatan yang tersedia meliputi 1
unit rumah sakit, 14 unit puskesmas, 46 unit puskesmas pembantu, dan 100 unit
posyandu.
36
Sumber : Malinau Dalam Angka 2003 dan 2011, diolah.
Gambar 9. Perkembangan jumlah sarana kesehatan tahun 2000-2010
4.3 Produk Domestik Regional Bruto
Salah satu indikator ekonomi makro untuk mengevaluasi hasil-hasil
pembangunan di suatu daerah dalam lingkup kabupaten dan kota adalah Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut lapangan usaha. PDRB merupakan
jumlah nilai tambah atau jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh
seluruh unit usaha di suatu daerah dalam satu tahun terakhir.
PDRB dibagi menjadi PDRB atas dasar harga berlaku dan PDRB atas
dasar harga konstan. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah
barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun tersebut, sedangkan
PDRB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang
dihitung menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai dasar (dalam hal ini
tahun 2000). PDRB atas dasar harga berlaku digunakan untuk melihat pergeseran
dan struktur ekonomi, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan digunakan
untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.
37
Pada tahun 2000 besaran PDRB Kabupaten Malinau baik atas dasar harga
berlaku maupun atas dasar harga konstan adalah sama yaitu sebesar 335,682
milyar rupiah. Nilai PDRB ini mengalami peningkatan pada tahun 2010, dimana
nilai PDRB atas dasar harga konstan sebesar 693,924 milyar rupiah dan nilai
PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 2,122 trilyun rupiah seperti terlihat dalam
Tabel 3. Perkembangan nilai PDRB yang pesat dari tahun 2000 ke tahun 2010
menunjukkan kegiatan pembangunan yang tinggi oleh Pemerintah Kabupaten
Malinau.
Tabel 3. PDRB atas dasar harga konstan dan berlaku tahun 2000-2010