45 BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Pada Bab menjelaskan tentang gambaran subjek dalam penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu Bank Umum Swasta Nasional Devisa Triwulan I tahun 2014 sampai dengan Triwulan IV tahun 2018, yang terdiri dari PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank UOB Indonesia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk Berikut gambaran umum mengenai subjek penelitian tersebut : 4.1.1 PT. Bank Central Asia, Tbk. PT. Bank Central Asia berkedudukan dikawasan Jl. MH Thamrin No.1, Jakarta 10310 Berdiri sejak 1957, Bank BCA hadir di tengah masyarakat Indonesia dan tumbuh menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia.Melalui beragam produk dan layanan yang berkualitas dan tepat sasaran, solusi finansial BCA mendukung perencanaan keuangan pribadi dan perkembangan nasabah bisnis. Didukung oleh kekuatan jaringan antar cabang, luasnya jaringan ATM, serta jaringan perbankan elektronik lainnya, siapa saja dapat menikmati kemudahan dan kenyamanan bertransaksi yang ditawarkan BCA. PT. Bank Central Asia, Tbk memiliki visi yaitu Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia. yang terkemuka dan selalu menghasilkan yang terbaik, dimana diimplementasikan melalui :
33
Embed
BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
45
BAB IV
GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian
Pada Bab menjelaskan tentang gambaran subjek dalam penelitian yang
digunakan dalam penelitian yaitu Bank Umum Swasta Nasional Devisa Triwulan I
tahun 2014 sampai dengan Triwulan IV tahun 2018, yang terdiri dari PT Bank
Central Asia Tbk, PT Bank UOB Indonesia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk Berikut
gambaran umum mengenai subjek penelitian tersebut :
4.1.1 PT. Bank Central Asia, Tbk.
PT. Bank Central Asia berkedudukan dikawasan Jl. MH Thamrin No.1,
Jakarta 10310 Berdiri sejak 1957, Bank BCA hadir di tengah masyarakat Indonesia
dan tumbuh menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia.Melalui beragam produk
dan layanan yang berkualitas dan tepat sasaran, solusi finansial BCA mendukung
perencanaan keuangan pribadi dan perkembangan nasabah bisnis. Didukung oleh
kekuatan jaringan antar cabang, luasnya jaringan ATM, serta jaringan perbankan
elektronik lainnya, siapa saja dapat menikmati kemudahan dan kenyamanan
bertransaksi yang ditawarkan BCA.
PT. Bank Central Asia, Tbk memiliki visi yaitu Bank pilihan utama
andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia.
yang terkemuka dan selalu menghasilkan yang terbaik, dimana diimplementasikan
melalui :
46
1. Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran dan
solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan.
2. Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial
yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah.
3. Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholder BCA
Berikut ini merupakan penjelasan singkat mengenai kinerja keuangan ,
PT Bank Central Asia, Tbk, yang berkaitan dengan penelitian pada triwulan IV
tahun 2018 dalam jutaan rupiah dimana total asset sebesar Rp.808.648.199 ,- rata-
rata asset sebesar Rp 808.648.199,- total kredit sebesar Rp 346,962,270,- total dana
pihak ketiga sebesar Rp 447,941,585,- surat berharga sebesar Rp 119,269,936 ,-
total kredit bermasalah sebesar Rp 2,067,459,- total aktiva produktif bermasalah
sebesar Rp 2,955,506,- beban operasional sebesar Rp 19,343,576 ,- pendapatan
operasional sebesar Rp 41,052,398,-
4.1.2 PT. Bank UOB Indonesia
UOB Indonesia didirikan pada tanggal 31 Agustus 1956 dengan nama
PT Bank Buana Indonesia. Pada bulan Mei 2011, berganti nama menjadi PT Bank
UOB Indonesia. Kantor Pusat PT Bank UOB Indonesia UOB Plaza, Jl M.H.
Thamrin No. 10 Jakarta Pusat 10230. Jaringan layanan UOB Indonesia mencakup
41 kantor cabang, 168 kantor cabang pembantu dan 191 ATM yang tersebar di 54
kota di 18 provinsi. Layanan UOB Indonesia juga dapat dinikmati melalui jaringan
ATM regional UOB, ATM Prima, ATM bersama serta jaringan VISA.
UOB Indonesia dikenal sebagai Bank dengan fokus pada layanan Usaha
Kecil Menengah (UKM), layanan kepada nasabah retail, serta mengembangkan
47
bisnis consumer dan corporate banking melalui layanan tresuri dan cash
management.
PT. Bank UOB Indonesia, Tbk memiliki,visi Menjadi bank terpercaya
di Indonesia, dengan berkomitmen untuk menyediakan produk-produk yang
berkualitas dan layanan terbaik bagi nasabah. Dengan Misi Memberikan jasa
perbankan berkualitas unggul yang dibutuhkan pasar ritel, meningkatkan
profesionalisme Sumber Daya Manusia serta meningkatkan nilai tambah bagi
seluruh Pemangku Kepentingan secara berkesinambungan.
Berikut ini merupakan penjelasan singkat mengenai kinerja keuangan ,
PT Bank UOB Indonesia, Tbk, yang berkaitan dengan penelitian pada triwulan IV
tahun 2018 dalam jutaan rupiah dimana total asset sebesar Rp.103.675.948 ,- rata-
rata asset sebesar Rp 103.975.948,- total kredit sebesar Rp 73,681,165 ,- total dana
pihak ketiga sebesar Rp 77,322,574,- surat berharga sebesar Rp 15,612,321 ,- total
kredit bermasalah sebesar Rp 1,045,546 ,- total aktiva produktif bermasalah
sebesar Rp 1,081,094 ,- beban operasional sebesar Rp 4,877,387 ,- pendapatan
operasional sebesar Rp 6,995,260,-
4.1.3 PT. Bank CIMB Niaga
PT Bank CIMB Niaga Tbk atau yang lebih dikenal dengan CIMB Niaga
adalah sebuah bank yang berdiri pada tahun 1955. Saat ini CIMB Niaga merupakan
bank terbesar keempat di Indonesia dilihat dari sisi aset, dan diakui prestasi dan
keunggulannya di bidang pelayanan nasabah dan pengembangan manajemen. PT.
Bank CIMB Niaga memiliki visi yaitu Menjadi Perusahaan ASEAN yang
Terkemuka dimana diimplementasikan melalui :
48
Menyediakan layanan perbankan universal di Indonesia secara terpadu
sebagai perusahaan dengan kinerja unggul di kawasan ASEAN dan kawasan utama
lainnya, serta mendukung percepatan integrasi ASEAN dan hubungannya dengan
kawasan lain.
Berikut ini merupakan penjelasan singkat mengenai kinerja keuangan ,
PT Bank CIMB Niaga, Tbk, yang berkaitan dengan penelitian pada triwulan IV
tahun 2018 dalam jutaan rupiah dimana total asset sebesar Rp.265.273.866 ,- rata-
rata asset sebesar Rp 265.273.866,- total kredit sebesar Rp. 160,002,885 ,- total
dana pihak ketiga sebesar Rp.167,113,521,- surat berharga sebesar Rp 34,714,774-
total kredit bermasalah sebesar Rp 5,708,365,- total aktiva produktif bermasalah
sebesar Rp 5,883,475,- beban operasional sebesar Rp. 11,669,233 ,- pendapatan
operasional sebesar Rp 20,338,554 ,-
4.2 Analisis Data
Pada penjelasan analisis data ini akan membahas tentang analisis dan
pembahasan dari hasil penelitian yang dilakukan yang terdiri dari analisis deskriptif
yang merupakan penjelasan dari objek penelitian dan pengujian hipotesis yang
diteiliti.
4.2.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif ini menjelaskan mengenai perkembangan keseluruhan
variabel secara rata-rata pada masing-masing bank yang menjadi sampel pada
penelitian yaitu PT Bank Central Asia, Tbk, PT Bank UOB Indonesia, Tbk, PT
Bank CIMB Niaga, Tbk Periode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mulai
dari triwulan I tahun 2014 hingga triwulan IV tahun 2018, dengan menggunakan
49
LDR, NPL, NIM, ROA, CAR, dan GCG Hasil analisis deskriptif berdasarkan uji
statistik deskriptif dengan menggunakan softwere SPSS sebagai berikut.
Tabel 4.1
ANALISIS DESKRIPSI
Sumber: Lampiran 2
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan jumblah data (N) ada 60, dari 60 sampel.
1. LDR (Loan to Deposit Ratio)
Gambar 4.1
HASIL ANALISIS LDR MAXIMUM DAN MINIMUM
LDR terkecil (minimum) adalah 75.40 diperoleh Bank Central Asia pada tahun
2015 dan terbesar (maximum) adalah 100.13 diperoleh Bank CIMB Niaga 2017.
Rata-rata LDR dari 60 sampel adalah 88.2627 atau 88,26% dengan standart deviasi
sebesar 7.59480 yang berarti bahwa standart deviasi < dari nilai rata-rata maka tidak
-
50,00
100,00
150,00
TW. 1
TW. 2
TW. 3
TW. 4
TW. 1
TW. 2
TW. 3
TW. 4
TW. 1
TW. 2
TW. 3
TW. 4
TW. 1
TW. 2
TW. 3
TW. 4
TW. 1
TW. 2
TW. 3
TW. 4
LDR
BCA UOB CIMB NIAGA
Th. 2014 Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018
50
ada penyipangan data dari rata-rata hitungannya, sehingga tidak ada variasi data.
LDR dari ketiga sampel bank tersebut mengalami peningkatan apabila LDR
meningkat maka profitabilitas pada bank tersebut juga meningkat dan memiliki
pengaruh positif terhadap tingkat kesehatan bank
2. Non Performing Loan (NPL)
Gambar 4.2
HASIL ANALISIS NPL MAXIMUN&MINIMUM
NPL terkecil (minimum) adalah 0.47 diperoleh Bank Central Asia 2014 dan
terbesar ( maximum) adalah 4.55 diperoleh Bank CIMB Niaga 2015. Rata-rata dari
60 sampel adalah 2.6018 atau 2,60% dengan standart deviasi sebesar 1.32886 yang
berarti bahwa standart deviasi < rata-rata maka tidak ada penyimpangan data dari
rata-rata hitungnya,sehingga tidak ada variasi data. NPL dari ketiga sampel bank
tersebut mengalami peningkatan apabila NPL meningkat maka biaya pencadangan
lebih besar daripada pendapatan kredit sehingga berhubungan dengan bank
mengalami penurunan pada laba dan memiliki pengaruh negatif terhadap terhadap
tingkat kesehatan bank.
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
TW. 1
TW. 2
TW. 3
TW. 4
TW. 1
TW. 2
TW. 3
TW. 4
TW. 1
TW. 2
TW. 3
TW. 4
TW. 1
TW. 2
TW. 3
TW. 4
TW. 1
TW. 2
TW. 3
TW. 4
NPL
BCA UOB CIMB Niaga
Th. 2014 Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018
51
3. Net Interest Margin (NIM)
Gambar 4.3
HASIL ANALISIS NIM MAXIMUN&MINIMUM
NIM terkecil (minimum) adalah 0.43 diperoleh Bank Central Asia 2018 dan
terbesar (Maximum) adalah 17.05 diperoleh Bank CIMB Niaga tahun 2018. Rata-
rata dari 60 sampel adalah 5.7463 atau 5.74% dengan standart deviasi sebesar
2.77328 yang berarti bahwa standart deviasi < rata-rata maka tidak ada
penyimpangan data dari rata-rata hitungnya, sehingga tidak ada variasi data. NIM
dari ketiga sampel bank tersebut mengalami peningkatan apabila NIM meningkat
maka bank memiliki kemampuan manajemen dalam mengelola aktifa produktif nya
untuk menghasilkan bunga bersih sehingga profitabilitas dapat tercapai secara
maksimal dan memiliki pengaruh posif terhadap tingkat kesehatan bank.
0,00
5,00
10,00
15,00
20,00TW
. 1
TW. 2
TW. 3
TW. 4
TW. 1
TW. 2
TW. 3
TW. 4
TW. 1
TW. 2
TW. 3
TW. 4
TW. 1
TW. 2
TW. 3
TW. 4
TW. 1
TW. 2
TW. 3
TW. 4
NIM
BCA UOB CIMB Niaga
Th. 2014 Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018
52
4. Return on Aset (ROA)
Gambar 4.4
HASIL ROA MAXIMUM&MINIMUM
ROA terkecel (minimum) 0.19 diperoleh bank CIMB Niaga 2015 dan
terbesar (maximum) 7.77 diperoleh Bank Central Asia 2018. Rata-rata dari 60
sampel adalah 2.1283 atau 2.12% dengan standart deviasi sebesar 1.61219 yang
berarti bahwa standart deviasi < rata-rata maka tidak ada penyimpangan data dan
rata-rata hitungnya, sehingga tidak ada variasi data. ROA dari ketiga sampel bank
tersebut mengalami penurunan apabila ROA menurun maka bank mengalami
penurunan laba bersih dan total aset sehingga kurang efisien dalam menggunakan
aktiva sebagai sumber dana dalam kegiatan operasional perusahaan sehingga laba
yang dihasilkan lebih kecil dan memiliki pengaruh negatif terhadap tingkat
kesehatan bank.
5. Capital Adequancy Ratio (CAR)
CAR terkecil (minimum) adalah 11.71 diperoleh Bank UOB Indonesia 2018
dan terbesar (maximum) 22.71 adalah yang diperoleh Bank Central Asia
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
TW.1
TW.2
TW.3
TW.4
TW.1
TW.2
TW.3
TW.4
TW.1
TW.2
TW.3
TW.4
TW.1
TW.2
TW.3
TW.4
TW.1
TW.2
TW.3
TW.4
Roa
BCA UOB CIMB NIAGA
Th. 2014 Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018
53
2018 Rata-rata dari 60 sampel 16.4680 atau 16.46 % dengan standart deviasi
Gambar 4.5
HASIL ANALISIS CAR MAXIMUM&MINIMUM
3.01472 yang bereti bahwa standart deviasi < rata-rata maka tidak ada
penyimpangan data dan rata-rata hitungnya, sehingga tidak ada penyimpangan data.
CAR dari ketiga sampel bank tersebut mengalami peningkatan apabila CAR
meningkat maka permodalan bank lebih tinggi karena memiliki kemampuan yang
baik dalam hal menutupi atau mengulangi resiko kerugian yang timbul dengan
mengandalkan modal yang dimiliki dan CAR memiliki pengaruh positif terhadap
tingkat kesehatan bank.
6. Good Corporate Goverment (GCG)
GCG terkecil (minimum) adalah 0.00 diperoleh Bank Central Asia 2014 dan
terbesar (maximum) 1.00 yang diperoleh Bank UOB Indonesia pada tahun 2014.
Rata-rata dari 60 sampel 4.3333 atau 4.33% dengan standart deviasi 0.47538 yang
berarti bahwa standart deviasi < rata-rata maka tidak ada penyimpangan data dan
rata-rata hitungnya, sehingga tidak ada penyimpangan data.
0,00
5,00
10,0015,00
20,00
25,00TW
. 1
TW. 2
TW. 3
TW. 4
TW. 1
TW. 2
TW. 3
TW. 4
TW. 1
TW. 2
TW. 3
TW. 4
TW. 1
TW. 2
TW. 3
TW. 4
TW. 1
TW. 2
TW. 3
TW. 4
CAR
BCA UOB CIMB Niaga
Th. 2014 Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018
54
Gambar 4.6
Hasil GCG Maximum&Minimum
Gambar 4.6
HASIL ANALISIS GCG MAXIMUM&MINIMUM
Berikut ini akan disajikan nilai rata-rata untuk melihat perkembangan
kinerja keuangan yang diukur dengan rasio keuagan Loan to Deposit Ratio (LDR),
Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), Return On Asset (ROA),
Capital Adequancy Ratio (CAR), Good Corporate Goverment (GCG). Untuk tahun
2014-2018 yang dapat dilihat di tabel berikut :
4.2.2 Analisis Posisi Loan to Deposit Ratio (LDR)
Risiko Likuiditas adalah Risiko akibat ketidak mampuan Bank untuk
memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas, dan/tidak
dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat digunakan, tanpa menganggu aktivitas
dan kondisi keuangan Bank Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio yang
menunjukan kemampuan suatu bank dalam menyediakan dana kepada debiturnya
dengan modal yang dimiliki oleh Bank maupun dana yang dapat dikumpulkan dari
masyarakat. Likuiditas juga dapat disebabkan oleh kemampuan Bank untuk
memenuhi kewajiban hutang-hutang nya, dapat membayar kembali semua
deposannya, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan para debitur
tanpa terjadi penangguhan.
-
0,50
1,00
1,50
2014 2015 2016 2017 2018
GCG
BCA UOB CIMB Niaga
55
Suatu bank dikatakan Likuid, jika pada saat ditagih bank tersebut mampu
membayar (Kasmir, 2012:50). Untuk menjaga agar resiko likuiditas tidak terjadi
kebikajan manajemen likuiditas yang dapat dilakukan antara lain dengan menjaga
asset jangka pendek seperti kas, memelihara earning asset nya yang dapat dijual
dengan mudah dll. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas suatu
bank dengan cara membagi total kredit yang diberikan oleh bank terhadap total dana
pihak ketiga. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin rendah kemampuan likuiditas
bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan
untuk membiayai kredit menjadi semakin besar, sebaliknya semakin rendah rasio
ini, semakin tinggi kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan secara otomatis
laba akan meningkat karena kemungkinan bank mengalami kerugian semakin
rendah.
Perkembangan rasio LDR pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang
terpilih sebagai sampel penelitian mulai dari tahun 2014 sampai dengan 2018,
ditunjukan pada tabel 4.2
Tabel 4.2
POSISI LDR BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA
Sumber: Lampiran 3
Tahun TW Bank Central Asia Tren Bank UOB Indonesia Tren Bank CIMB Niaga Tren