BAB IV BUSINESS PLAN 4.1. Business Company Overview 4.1.1. Brand Name Kami memilih nama Tallulah sebagai brand name. Tallulah berasal dari bahasa Choctaw, yaitu, bahasa dari suatu negara di Amerika yang memiliki makna air terjun (Wikipedia, 2012). Air terjun memiliki filosofi sebagai tempat jatuhnya air dari tempat tinggi ke tempat yang rendah. Air terjun juga merupakan panorama yang mengagumkan dan memiliki manfaat bagi lingkungan sekitarnya karena air merupakan cairan utama penopang alam. Kami meyakini bahwa hal ini memiliki hubungan yang akan menggambarkan karakteristik dari Tallulah yang selalu ingin membangun sebuah cerita, berbagi dan selalu bermanfaat bagi lingkungan. Hal ini dapat mewakili gambaran kami bahwa setiap anak adalah karunia Tuhan yang mengagumkan dan akan membahagiakan serta bermanfaat bagi lingkungannya kelak. Tallulah’s Brand values: Gambar 4.1: Tallulah’s Brand Value 40
58
Embed
BAB IV BUSINESS PLAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/bab 4_2013_0013.pdfAir terjun juga merupakan panorama yang mengagumkan dan memiliki manfaat bagi lingkungan sekitarnya
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB IV
BUSINESS PLAN
4.1. Business Company Overview
4.1.1. Brand Name
Kami memilih nama Tallulah sebagai brand name. Tallulah berasal dari
bahasa Choctaw, yaitu, bahasa dari suatu negara di Amerika yang memiliki makna air
terjun (Wikipedia, 2012). Air terjun memiliki filosofi sebagai tempat jatuhnya air dari
tempat tinggi ke tempat yang rendah. Air terjun juga merupakan panorama yang
mengagumkan dan memiliki manfaat bagi lingkungan sekitarnya karena air
merupakan cairan utama penopang alam. Kami meyakini bahwa hal ini memiliki
hubungan yang akan menggambarkan karakteristik dari Tallulah yang selalu ingin
membangun sebuah cerita, berbagi dan selalu bermanfaat bagi lingkungan. Hal ini
dapat mewakili gambaran kami bahwa setiap anak adalah karunia Tuhan yang
mengagumkan dan akan membahagiakan serta bermanfaat bagi lingkungannya kelak.
Tallulah’s Brand values:
Gambar 4.1: Tallulah’s Brand Value
40
Brand value kami dibuat berdasarkan nilai-nilai yang ingin kami anut untuk
brand kami. Nilai ini akan tercermin dari segala aktivitas kami yang dapat dirasakan
oleh pelanggan kami.
Caring adalah core value yang kami usung karena ingin memposisikan
Tallulah sebagai brand yang baik, yang tidak hanya sekedar menawarkan fashion,
melainkan peduli terhadap bayi yang membutuhkan baju yang layak.
Brand value yang kami terapkan untuk Tallulah adalah collaborative,
inspiring dan storytelling. Kami percaya bahwa kami harus berkolaborasi dengan
orang lain untuk mensukseskan bisnis kami dalam hal ini berkolaborasi dengan artis
atau orang terkenal. Kolaborasi ini akan jadi kekuatan yang menopang Tallulah.
Selain itu bisnis kami juga harus bisa menginspirasi banyak orang bahwa ternyata
untuk membantu masyarakat kurang mampu bisa dilakukan melalui hal kecil terlebih
dahulu sehingga kami berharap gerakan yang kami mulai akan bisa berkembang
sehingga cerita mengenai bisnis kami akan diketahui oleh banyak orang.
4.1.2. Vision and Mission
Vision
Menjadi perusahaan terbaik di bidang produk bayi yang ingin membuat dunia
menjadi lebih baik.
Mission
Menjual baju bayi berkualitas terbaik agar bisa menyediakan baju bayi yang
layak untuk bayi yang membutuhkan.
4.2. Marketing Plan
Dalam memasarkan produk Tallulah, perusahaan kami mengacu terhadap
pendapat yang dikemukakan oleh Kotler (2000) bahwa manajemen pemasaran adalah
penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang
ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan maksud untuk mencapai tujuan
organisasi. Hal ini sangat tergantung pada penawaran organisasi dalam memenuhi
kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta menentukan harga, mengadakan
pelayanan dan distribusi yang efektif untuk memberitahu, mendorong serta melayani
pasar.
4.2.1. Segmenting, Targeting, Positioning
Segmenting
Produk pakaian bayi yang ditawarkan oleh Tallulah menyasar kepada wanita di
seluruh Indonesia.
Targeting
Menargetkan pelanggan yang tergolong:
1. Menengah ke-atas
2. Usia 25 – 35 tahun
3. Pengeluaran Rp. 600.000 – Rp.6.000.000 / bulan (Data dari Yuswohady,
Consumer 3000)
4. Memiliki jiwa sosial yang tinggi
5. Menyukai desain dan seni
6. Pekerja
7. Memiliki anak usia (0-3 tahun) atau akan memiliki bayi
8. Tinggal di kota-kota besar Indonesia
Menurut data yang kami peroleh dari Facebook, jumlah perempuan yang
menjadi target market kami adalah sebesar 179.380 orang. Berikut adalah data yang
kami dapat dari Facebook:
Facebook menggunakan teknik sociograph dalam membangun jaringan
pertemanannya. Teknik sociograph menentukan interest based dari setiap orang. Data
ini diberikan oleh Facebook kepada pengiklan untuk menargetkan secara spesifik
siapa saja orang yang diincarnya ketika iklannya muncul di Facebook.
Positioning
Tallulah merupakan perusahaan lokal yang akan menjual produk baju bayi dengan
kategori exclusive, sehingga kualitas, design, dan tujuan dari Tallulah yang peduli
terhadap anak-anak yang kurang mampu, akan memposisikan Tallulah pada kategori
perusahaan yang menargetkan penjualannya terhadap market kelas menengah ke atas.
Positioning Competition by Price and Quality:
Gambar 4.2: Positioning Competition by Price and Quality
4.2.2. Comparison with Competitors
Brand Quality Price (Average) Design
Produk China 1 Rp. 15.000 – Rp. 50.000 1
Produk Indonesia 1 Rp. 25.000 – Rp. 75.000 1
cilukba.com 2 Rp. 80.000 – Rp. 150.000 2
AdikBayi.com 2 Rp. 80.000 – Rp. 150.000 2
carter’s 2 Rp. 90.000 – Rp. 150.000 2
Tallulah 3 Rp. 100.000 – Rp. 135.000 3
Baby GAP 2 IDR 110.000 – 200.000 2
mothercare 2 IDR 100.000 – 180.000 2
*quality and design: scala 1 – 3
Tabel 4.1: Comparison with Competitors
4.2.3. SWOT Analysis
Analisa SWOT dilakukan untuk menilai kondisi intern perusahaan seperti
daya kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) maupun kondisi eksternal yang
berupa kesempatan (opportunity) dan ancaman (threat), yang diharapkan dapat
memberi informasi kepada perusahaan situasi yang dihadapi perusahaan dan sebagai
tindak lanjut perusahaan dalam menentukan strateginya. Konsep analisa SWOT dapat
membantu mengklarifikasi situasi yang akan terjadi, isu-isu penting.
Strength adalah daya kekuatan atau kemampuan perusahaan yang tidak dimiliki oleh
pesaing. Kekuatan dapat digunakan sebagai dasar perusahaan untuk mencapai
keunggulan kompetisi. Contoh strength antara lain:
a. Hak Paten
b. Aset fisik yang berharga
c. Keahlian sumber daya manusia
d. Brand name yang kuat
e. Memiliki akses eksklusif sumber daya alam
Weakness adalah suatu hal yang menjadi kelemahan atau kekurangan. Contoh
weakness antara lain:
a. Reputasi buruk
b. Kurang akses sumber daya alam
c. Tidak memiliki aset yang memadai
Opportunities adalah faktor eksternal dimana kondisi-kondisi tersebut dapat
membuka kesempatan baru yang dapat menciptakan keuntungan bagi perusahaan.
Contoh opportunities adalah:
a. Masuknya teknologi baru
b. Terbukanya target pasar baru
c. Kebutuhan konsumen yang tidak terpenuhi
Threats adalah kondisi lingkungan eksternal dimana kondisi tersebut menjadi sesuatu
yang dapat mengganggu kesejahteraan perusahaan. Contoh ancaman antara lain:
a. Masuknya perusahaan pesaing baru
b. Regulasi baru
c. Barang pengganti
Kekuatan (strengths) kami adalah:
Produk baju bayi yang berkualitas tinggi mulai dari bahan kain, sablon hingga
kemasan.
Design printing yang mengedukasi. Setiap design yang disablon pada produk,
akan mengandung arti dan cerita tersendiri.
Memiliki nilai eksklusif karena hanya diproduksi dengan jumlah terbatas.
Menggunakan media online atau internet dalam operasional pemasaran,
sehingga dapat menjangkau sampai ke seluruh Kota di Indonesia.
Proses penjualan dilakukan melalui e-commerce. Hal ini sangat berpengaruh
pada bisnis kami, karena dengan adanya e-commerce akan mengurangi biaya
penyewaan toko fisik. Hal ini juga memudahkan semua konsumen untuk dapat
mengakses melalui berbagai media sehingga dapat lebih efisien dari segi
waktu maupun biaya.
Kelemahan (weaknesses) kami adalah:
Perusahaan ini baru akan beroperasi, sehingga belum memiliki testimonial
yang dapat mendukung kepercayaan konsumen dalam bertransaksi online.
Dimana testimoni merupakan salah satu faktor yang dapat memotivasi
pembeli untuk melakukan belanja online.
Kesempatan (opportunities) kami adalah:
Besarnya angka pencarian atas kata kunci yang berhubungan dengan bayi
melalui mesin pencari di internet. Hal ini tentu adalah peluang bagi kami
untuk menjadi penyedia baju bayi.
Adanya peningkatan angka kelahiran di Indonesia, sehingga permintaan atas
pakaian bayi akan selalu ada seiring dengan banyaknya angka kelahiran.
Psikologis ibu yang selalu ingin memberikan semua yang terbaik untuk
bayinya. Dalam hal ini, baju merupakan salah satu kebutuhan primer untuk
bayi, sehingga produk kami dapat menjadi pilihan bagi ibu sebagai calon
pelanggan.
Ancaman (threats) kami adalah:.
Merek lokal maupun asing yang memasarkan produknya di pertokoan, saat ini
sudah mulai menggunakan media online sebagai alternatif media
penjualannya. Hal tersebut merupakan ancaman bagi Tallulah yang
memasarkan produk melalui media online.
Adanya pendapat yang mengatakan kalau produk impor lebih baik dibanding
produk lokal
Untuk bisa menjalankan usaha ini, kami menyadari bahwa kami perlu
memperkuat nilai dan diferensiasi dari produk kami. Namun didalam prosesnya kami
juga perlu untuk mengenali kelemahan dan ancaman yang berpotensi menjadi
penghambat berjalannya usaha ini. Adapun hal-hal yang akan kami lakukan untuk
menanggulangi hambatan tersebut antara lain:
1. Melakukan pendekatan pada artis atau tokoh publik yang memiliki pengaruh
di dunia online sebagai supporter. Hal ini tentunya akan membantu kami
untuk memberikan tanggapan mereka terhadap produk yang akan kami jual.
Artis dinilai cukup efektif dalam memberi pengaruh terhadap pembelian,
karena mereka merupakan role model bagi penggemarnya. Artis atau tokoh
publik yang akan kami ajak untuk kolaborasi adalah artis yang memiliki
kepedulian terhadap hal-hal sosial serta menyadari pentingnya berbagi dengan
lingkungan sekitar. Artis yang akan kami pilih merupakan artis yang dapat
mewakili karakter dari produk-produk Tallulah. Artis atau tokoh publik yang
akan kami ajak untuk bergabung berasal dari berbagai macam latar belakang
pekerjaan. Dengan cara tersebut, kami akan mendapatkan opini atau
rekomendasi pada website dan social media dari para artis atau tokoh publik,
sehingga bisa menjadi review menarik bagi calon pelanggan yang berkunjung
pada website maupun akun social media Tallulah.
2. Keberadaan banyaknya merek asing untuk baju bayi di Indonesia merupakan
salah satu ancaman bagi kami. Mothercare merupakan salah satu merek asing
yang menjadi kompetitor utama kami. Berdasarkan hasil interview, mayoritas
responden menyatakan pernah membeli baju bayi di Mothercare. Alasan para
responden adalah bagusnya kualitas bahan dan model yang up to date.
Sebagai pemain baru yang akan menjadikan Mothercare sebagai kompetitor,
kami perlu melihat celah yang belum dilakukan oleh Mothercare. Salah satu
hal yang kami lakukan adalah dengan memperkuat nilai lain yang akan kami
berikan pada pelanggan, yaitu melalui design printing yang memiliki nilai
edukasi dengan harga jual yang lebih murah dari produk Mothercare.
Selain perbaikan dari sisi fitur produk, kami juga melakukan penambahan nilai
pada konsumen yaitu berbelanja yang lebih efisien dengan cara berbelanja online.
Metode penjualan berbasis online juga akan mempermudah kami untuk melakukan
pendekatan pada konsumen Mothercare. Sejauh observasi yang kami lakukan,
Mothercare tidak memaksimalkan sistem penjualan online mereka di Indonesia.
Selain itu Mothercare juga tidak memanfaatkan akun social media yang mereka miliki
untuk bisa berinteraksi dengan pelanggannya. Padahal target marketnya di Indonesia,
yaitu, wanita cukup aktif menggunakan akun social media.
4.2.4. Marketing Mix
Konsep pemasaran telah mengalami perkembangan yang sangat baik. Salah
satu konsep di dalam pemasaran yang sangat penting dan tidak boleh dilupakan oleh
pemasar, pebisnis, maupun perusahaan adalah bauran pemasaran (Marketing mix).
Bauran pemasaran dapat digunakan untuk mecapai tujuan pendirian perusahaan yaitu
perusahaan yang bertumbuh dan berkembang. Adapun menurut Kotler (2002)
marketing mix adalah sejumlah alat-alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan
oleh perusahaan untuk memperoleh tanggapan dari pasar sasaran seperti keinginan
perusahaan, dimana bauran pemasaran ini adalah kombinasi dari empat variabel atau
kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yakni product (produk), price
(harga), place (sistem distribusi), dan promotion (promosi).
Produk adalah barang dan / atau jasa yang ditawarkan di pasar untuk
dikonsumsi oleh konsumen. Beberapa elemen dari produk adalah kualitas,
bentuk fisik, kemasan, merek, servis, dan lain-lain.
Harga menduduki tempat yang penting karena akan menentukan penerimaan
perusahaan. Dalam menentukan harga harus menitikberatkan pada
kemampuan pembeli pada harga yang telah ditetapkan. Harga bukan semata-
mata untuk menutupi biaya produk dan keuntungan yang diinginkan
perusahaan, tetapi yang lebih penting akan menunjukan persepsi konsumen
terhadap suatu produk.
Distribusi merupakan upaya agar produk yang ditawarkan berada pada tempat
dan waktu yang tepat sesuai dengan kebutuhan konsumen dengan biaya wajar.
Promosi merupakan salah satu variabel yang penting dalam pemasaran yang
merupakan suatu proses yang berlanjut. Promosi dapat membantu untuk
memperbaiki hubungan antara pemasar dan konsumen.
4.2.4.1. Product
Produk kami adalah baju bayi. Kami memfokuskan pada jenis pakaian bayi
yang digunakan untuk bepergian. Jenis pakaian yang kami tawarkan berupa: jumper,
kaos, dan sweater. Kami akan mengkolaborasikan desain yang berbeda, menarik dan
memiliki cerita pada setiap model pakaian bayi melalui sablon. Sablon yang kami
gunakan juga berasal dari bahan ramah lingkungan seperti yang tentunya aman bagi
kulit bayi.
Untuk menjadi produk yang menarik, Tallulah berusaha untuk membuat
diferensiasi dari produk yang ada di pasaran. Oleh sebab itu, kami melakukan
perbandingan melalui beberapa faktor dengan merek impor yang kami anggap akan
menjadi kompetitor. Kami memilih Mothercare sebagai kompetitor Tallulah.
Pemilihan ini berdasarkan hasil wawancara kami terhadap 15 orang responden yang
mewakili target market kami yang mayoritas memilih Mothercare sebagai merek baju
bayi yang mereka kenal.
4.2.4.2. Price
Dalam konsep harga, harga merupakan bagian penting bagi pelanggan dan
juga bagi perusahaan. Bagi pelanggan, harga dipandang sebagai nilai produk,
sedangkan bagi perusahaan atau produsen harga dipandang sebagai alat yang dapat
membantu menghasilkan profit. Menurut teori ekonomi, biasanya harga dipandang
sebagai sejumlah uang yang harus kita keluarkan untuk mendapatkan sesuatu yang
kita inginkan, yaitu kita menganggap harga sebagai suatu perbandingan (rasio) formal
yang mengindikasikan kuantitas uang (atau barang dan jasa) yang diperlukan untuk
memperoleh suatu barang atau jasa. Tetapi dalam buku yang lain harga dinyatakan
secara sederhana yaitu Harga (price) adalah nilai suatu barang yang dinyatakan degan
uang.
Menurut Kotler & Armstrong (Principles of Marketing 14th edition 2009,
p338) menyatakan bahwa ada beberapa macam strategi penentuan harga yang dapat
digunakan oleh perusahaan atau pemasar untuk menjual produknya yaitu antara lain
strategi penetapan harga produk baru, strategi penetapan harga bauran produk, strategi
penyesuaian produk, dan strategi perubahan harga.
Tallulah merupakan suatu merek baru dari produk baju bayi yang akan masuk
ke dalam pasar. Mengacu pada strategi penentuan harga menurut Kotler &
Armstrong, maka Tallulah termasuk dalam “New Product Pricing Strategies”. Dalam
penetapan harga untuk produk baru, maka perusahaan dapat memilih salah satu di
antara dua strategi, yaitu “Market Skimming Pricing” atau “Market Penetration
Pricing” (Kotler & Armstrong, 2009).
Kualitas yang baik dengan produksi termasuk dari strategi marketing Tallulah,
sehingga perusahaan kami mengikuti strategi penetapan harga produk baru yakni
Market Skimming Pricing. Berdasarkan observasi selama proses penelitian yang kami
lakukan mengenai willing to pay dari konsumen yang termasuk target market kami,
maka konsumen mampu membeli satu produk baju bayi untuk bepergian yang
berkualitas dan setara dengan produk impor antara Rp.85.000,- hingga Rp.200.000,-
Hal tersebut mendorong kami sebagai pebisnis untuk menetapkan harga yang tidak
murah jika diukur dari standar harga yang konsumen berikan, namun tidak melebihi
willing to pay dari konsumen yang termasuk target market kami.
Dilihat dari sisi kompetitor yakni Mothercare, maka kami menetapkan harga
untuk satu item produk pakaian bayi adalah:
Tahun Kaos Jumper Sweater
Tahun ke-1 s/d
Tahun ke-3
IDR 100.000 IDR 110.000 IDR 135.000
Tahun ke-4 s/d
Tahun ke-5
IDR 110.000 IDR 121.000 IDR 148.500
Tabel 4.2: Tabel harga produk Tallulah
Harga tersebut kami tentukan melalui beberapa pertimbangan, yaitu penentuan harga
yang termasuk di dalam willing to pay dari target market kami, dan strategi penetapan
harga yang termasuk lebih murah dari harga yang ditawarkan oleh kompetitor.
4.2.4.3. Place
Distribusi yang kami gunakan adalah melalui media internet sebagai media
yang menjadi alat pendistribusian baju bayi yang akan kami jual kepada pelanggan.
Saat ini bisnis online banyak dijalankan oleh masyarakat, karena bisnis online
memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh bisnis offline seperti dalam hal
pendistribusian (bisnisukm.com, Agustus 2010).
Berikut beberapa keuntungan bisnis online yang menjadi daya tarik para
pencari usaha:
Menjangkau pasar yang lebih luas dibandingkan toko offline.
Keuntungan yang kedua dari bisnis online adalah, luasnya jangkauan pasar.
Karena dengan jaringan internet, dapat membantu pemasaran bisnis yang
Anda jalankan hingga mencakup semua daerah bahkan sampai ke lain negara.
Yang dibutuhkan hanya optimalisasi penggunaan SEO, agar bisnis Anda
mudah ditemukan pelanggan.
Biaya operasional yang cenderung lebih murah dibandingkan bisnis
offline.
Bisnis online dapat dikerjakan dari rumah, dan tidak terlalu membutuhkan