42 BAB IV Analisis Dan Pembahasan Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, maka pada bab ini akan disajikan hasil dan bahasan analisis untuk menjawab persoalan penelitian yang telah dirumuskan. Penelitan dimulai dengan mengumpulkan data dengan cara penyebaran kuesioner kepada responden, dimana responden merupakan pegawai administrasi Universitas Cenderawasih Jayapura: 4.1 Sejarah Tentang Universitas Cendrawasih Universitas Negeri Cenderawasih (Uncen) adalah lembaga penyelenggara pendidikan tinggi pertama yang didirikan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 10 November 1962 di Provinsi Papua berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 389 Tahun 1962 tanggal 31 Desember 1962 jo Keputusan Bersama WAMPA/ Koordinator Urusan Irian Barat dan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor 140/PTIP/1962. Pada waktu Universitas ini didirikan Provinsi Papua bernama Irian Barat kemudian berganti nama menjadi Irian Jaya dan berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua, kemudian nama Irian Jaya diganti dengan nama Papua. Meninjau sejarah pendirian Universitas ini, maka Universitas Cenderawasih, juga adalah satu-satunya
25
Embed
BAB IV Analisis Dan Pembahasan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2490/5/T2_912010022_Bab IV.pdf · mempertebal kesadaran ber-Negara, ber-Kebangsaan,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
42
BAB IV
Analisis Dan Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan,
maka pada bab ini akan disajikan hasil dan bahasan
analisis untuk menjawab persoalan penelitian yang telah
dirumuskan. Penelitan dimulai dengan mengumpulkan
data dengan cara penyebaran kuesioner kepada
responden, dimana responden merupakan pegawai
administrasi Universitas Cenderawasih Jayapura:
4.1 Sejarah Tentang Universitas Cendrawasih
Universitas Negeri Cenderawasih (Uncen) adalah
lembaga penyelenggara pendidikan tinggi pertama yang
didirikan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada
tanggal 10 November 1962 di Provinsi Papua
berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 389 Tahun 1962 tanggal 31 Desember 1962 jo
Keputusan Bersama WAMPA/ Koordinator Urusan Irian
Barat dan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu
Pengetahuan Nomor 140/PTIP/1962. Pada waktu
Universitas ini didirikan Provinsi Papua bernama Irian
Barat kemudian berganti nama menjadi Irian Jaya dan
berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001
tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua, kemudian
nama Irian Jaya diganti dengan nama Papua.
Meninjau sejarah pendirian Universitas ini, maka
Universitas Cenderawasih, juga adalah satu-satunya
43
lembaga resmi Pemerintah Republik Indonesia di Irian
Barat, yang pada waktu itu, masih berada di bawah
pemerintahan peralihan UNTEA, sebuah pemerintahan
sementara di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Tujuan pendirian Universitas Cenderawasih pada
awalnya adalah bercita-cita terutama untuk mendidik
dan memajukan putra-putra Irian Barat dalam rangka
meningkatkan taraf pendidikan dan kecerdasan mereka.
Dengan demikian diharapkan mereka (putra-puteri Irian
Barat) dapat membangun daerahnya dan turut serta
berperan aktif dalam berbagai upaya yang dilakukan oleh
Pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Irian Barat (sekarang Papua) khususnya dan
bangsa Indonesia pada umumnya. Hal ini sebagaimana
dikemukakan oleh Prof. Dr. Soegarda Poebakawatja (alm)
(1962), pendiri sekaligus rektor pertama Uncen, pada
pidato upacara pendirian Uncen, bahwa “ dengan adanya
pendirian lembaga pendidikan tinggi ini membuka
kemungkinan yang luas untuk putra-puteri Irian Barat,
mengejar kelambatan kemajuan rakyat Irian Barat…
mempertebal kesadaran ber-Negara, ber-Kebangsaan, dan
ber-Tanah Air Indonesia… dan agar lembaga pendidikan
tinggi ini memberi pengetahuan tentang rahasia-rahasia
alam yang dapat diabdikan kepada kesejahteraan umat
manusia.
44
Visi dan Misi Universitas Cenderawasih
Visi.
Universitas Cenderawasih yang unggul, berkarakter
budaya dan berwawasan lingkungan.
Misi
Menghasilkan peserta didik cerdas dan kompetitif
yang berwawasan budaya dan lingkungan.
Mengembangkan Ilmu pengetahuan, Teknologi dan
seni berbasis lingkungan.
Meningkatkan peran sebagai agen pembagaruan bagi
kemajuan masyarakat papua.
Mengembangkan kelembagaan sesuai kebutuhan
pembangunan dan pengemabangan ilmu
pengetahuan.
Lokasi Perusahaan.
Kantor Rektorat Universitas Cenderawasih Jayapura
terletak kampus baru Uncen Waena Jayapura di sebuah
puncak gunung yang dibawahnya terdapat beberapa
Fakultas Universitas Cenderawasih.
Lapangan Operasi
Wilayah operasi Universitas Cenderarawasih Jayapura
terbagi menjadi:
1. Kampus Universitas Cenderawasih Lama (Abepura)
meliputi Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan,
45
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas
Kedokteran, Auditorium, Pascasarjana. UPT Museum
Budaya Papua
2. Kampus Universitas Cenderawasih baru (Waena),
meliputi Rekotrat Universitas Cenderawasih, Fakultas
Ekonomi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Fakultas
Matermatikan dan Pengetahuan Alam, Fakultas
Hukum, Fakultas Teknik, UPT Komputer, UPT
Perpustakaan dan IT, Asrama Mahasiswa dan Stadion
Olah Raga, dan Laboratorium bahasa dan fasilitas IT.
Tugas dan Fungsi Universitas Cenderawasih
Sebagai sebuah perguruan tinggi, yang dalam hal
ini merupakan satu satuan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan tinggi, maka Uncen
mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pendidikan
akademik dan/atau professional serta vokasional dalam
sejumlah disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau
kesenian tertentu yang mencakup program diploma (D3),
program sarjana, program magister, program spesialis
dan program doktor.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut di
atas, Uncen mempunyai fungsi:
a. Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan tinggi;
b. Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan
ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian;
46
c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat;
d. Melaksakan sivitas akademika dan hubungannya
dengan lingkungan;
Struktur Organisasi
Struktur organisasi mutlak harus dimiliki oleh setiap
perusahaan/organisasi. Struktur organisasi adalah
kerangka antar hubungan satuan-satuan organisasi yang
didalamnya terdapat pejabat serta staff, tugas-tugas dan
wewenang yang masing-masing mempunyai peranan
tertentu dalam kesatuan utuh.
Dengan mengacu pada ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, yakni Peraturan
Pemerintah Nomor 60 tahun 1990 tentang Perguruan
Tinggi, maka susunan organisasi yang berlaku di Uncen
adalah sebagaimana diuraikan berikut ini.
Susunan organisasi Uncen terdiri atas :
a. Dewan Penyantum;
b. Senat Universitas;
c. Unsur Pimpinan : Rektor dan Pembantu Rektor;
d. Tenaga Pengajar ( Dosen );
e. Pelaksana Akademik :
1. Bidang Pendidikan dan Pengajaran : Fakultas
dan/atau Program Pendidikan/Jurusan/Program
Studi/Bagian ;
2. Bidang Penelitian : Lembaga Penelitian/Pusat Studi;
47
3. Bidang Pengabdian kepada Masyarakat : Lembaga
Pengabdian kepada Masyarakat;
f. Pelaksana Adminsitrasi :
1. Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan,
(BAAK)
2. Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK)
3. Biro Administrasi Perencaanaan, Sistem Informasi,
dan Kerja Sama ( BAPSI );
g. Unsur Penunjang Pelaksana Akademik : Unit
Pelaksana Teknis;
Fasilitas Pendukung
Untuk mendukung fasilitas pekerjaan, Universitas
Cenderawasih secara khusus tenaga administrasi
mempunyai beberapa fasilitas sebagai berikut, semua
ruangan yang terisi dengan 1 komputer untuk 1
pegawai tetap, terlepas terdapat beberapa pegawai
kontrakan dan outsorscing yang juga memiliki
komputer guna mengembangan pekerjaan yang
diperuntukkan. Juga beberapa scaner yang
berhubungan dengan pekerjaan, beberapa pegawai
yang intes pekerjaannya tinggi di fasilitasi kenderaan
roda 2, dan 2 bus antar jemput pegawai dari rumah
dinas ke rektorat Universitas Cenderawasih.
48
4.2. Gambaran Umum Responden
Data karakteristik responden diperoleh dengan
membagikan koesioner kepada responden pegawai
pada Rektorat Universitas Cenderawasih yang
berjumlah 127 pegawai. Dengan jumlah 46 pada Biro
Administrasi Keuangan dan Kepegawaian, dan yang
tidak di kembalikan sebanyak 8 dikarenakan terjadi
pemalakan pegawai Universitas Cenderawasih
sehingga beberapa pegawai tersebut tidak
melaksanakan aktivitas seperti biasa kerana
mengalami trauma dan ketakutan, pembagian
koesioner pada Biro Administrasi perencanaan dan
sistem kerja sama sebaganyak 39 dan yang tidak
terisi dan dikembalikan sebanyak 25 karena sama
dengan beberapa pegawai yang mengalami trauma
dan katakutan karena pemalakan dan situasi di
UNCEN sendiri yang selalu diteror oleh kelompok
orang yang berhubungan dengan situasi bangsa.
Sedangkan koesioner pada Biro Administrasi
Akademik dan pendidikan yang di bagikan sebnyak 42
dan yang tidak terisi serta dikembalikan sebanyak 23
dikarenakan pada saat penelitian, beberapa pegawai
pada biro tersebut ke daerah promosi Universitas
Cenderawasih kepada SMU/SMK di beberapa daerah
di Tanah Papua.
49
4.2.1. Karakteristik Responden
Analisis karakteristik responden digunakan untuk
memperoleh gambaran sampel dalam penelitian ini. Data
yang menggambarkan karakteristik responden
merupakan informasi tambahan untuk memahami hasil
penelitian. Karakteristik responden dalam penelitian ini
disajikan berdasarkan pendidikan, usia, jenis kelamin,
jabatan, lama kerja, dan biro. Selengkapnya akan
dipaparkan pada tabel di bawah ini.
Table 4.1.
Karakteristik Responden Menurut Pendidikan, Usia, dan Jenis Kelamin
Sumber: data primer, 2012.
Karakteristik N %
Pendidikan SMU/SMK 14 19.7
Diploma 6 8.5
S1 38 53.5
S2 13 18.3
Total 71 100.0
Usia
< 25 7 9.9
26 – 35 24 33.8
36 – 45 17 23.9
> 45 23 32.4
Total 71 100.0
Jenis kelamin laki-laki 42 59.2
Perempuan 29 40.8
Total 71 100.0
50
Berdasarkan tabel 4.1 di atas diketahui bahwa
pada pendidikan terakhir responden menunjukkan bahwa
sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah
lulusan S1, hal ini berarti bahwa sebagian responden
merupakan lulusan sebuah perguruan tinggi. Pada
karakteristik usia, responden yang memiliki usia antara
26 – 35 tahun dan > 45 tahun mendominasi, hal ini
menunjukkan bahwa pada biro-biro tersebut pada
umumnya berisi pegawai yang lama dan baru. Pada
criteria jenis kelamin, sebagian besar responden berjenis
kelamin laki-laki.
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Menurut Jabatan, Lama Kerja, dan Biro
Karakteristik N %
Jabatan Kepala Biro 3 4.2
Kepala Bagian 4 5.6
Kepala Sub Bagian 10 14.1
Staff 54 76.1
Total 71 100.0
Lama kerja
<= 5 tahun 25 35.2
9 - 10 tahun 17 23.9
11 - 20 tahun 8 11.3
> 20 tahun 21 29.6
Total 71 100.0
Biro Keuangan 38 53.5
Perencanaan dan
Kerjasama 14 19.7
Akademik 19 26.8
Total 71 100.0
Sumber: data primer, 2012.
51
Karakteristik jabatan, sebagian responden yang
diteliti menduduki jabatan sebagai staf, disusul kemudian
oleh kepala sub bagian. Pada karakteristik lamanya
bekerja, sebagian besar responden telah bekerja selama
kurang dari 5 tahun dan lebih dari 20 tahun. Hal ini
dapat kita lihat kembali pada usia responden yang
mendominasi. Sedangkan untuk biro, tempat dimana
mereka bekerja, sebagian besar responden bekerja di Biro
Administrasi Umum dan Keuangan.
4.3. Analisis Data
4.3.1. Uji Validitas dan reliabilitas
Data disebut valid apabila memiliki koefisien
korelasi item total ≥ 0,25 (Azwar, 1999). Berdasarkan uji
validitas yang telah dilakukan dari 25 item seluruhnya
memiliki nilai rxy diatas 0,25. Setelah diuji validitasnya
kemudian item-item tersebut diuji reliabilitas
(keandalannya). Perhitungan reliabilitas ini dilakukan
dengan menggunakan teknik analisis Alpha Cronbach.
Dari perhitungan diperoleh seluruh hasil reliabilitas item
diatas 0,9. Menurut Azwar (2000), nilai koefisien alpha
lebih besar dari 0,9 tergolong sangat reliabel. Dengan
demikian item-item dalam penelitian ini dinyatakan valid
dan sangat reliabel. Besarnya validitas dan reliabilitas
dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut.
52
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Variabel Item valid Nilai r Nilai α
Kesesuaian
Tugas- Teknologi
item1 .636
0.923
item2 .782
item3 .794
item4 .750
item5 .765
item6 .636
item7 .702
item8 .737
item9 .745
Utilisasi
Pemanfaatan
item10 .732
0.910
item11 .674
item12 .734
item13 .751
item14 .622
item15 .743
item16 .733
item17 .724
Kinerja Individu
item18 .634
0,923
item19 .809
item20 .741
item21 .729
item22 .660
item23 .805
item24 .800
item25 .764
Sumber: data primer diolah, 2012.
53
4.3.2. Analisis Statistik Deskriptif
a. Pengukuran Kesesuaian Tugas Teknologi
Hasil pengukuran deskriptif variabel kesesuaian
Tugas-Teknologi disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.8 Statistik Deskriptif Hasil Pengukuran
Variabel Kesesuaian Tugas Teknologi
Variabel indikator N Min Max Mean Std.
Deviation
Kesesaian
tugas
teknologi
item1 71 2.00 5.00 4.6197 .59441
item2 71 2.00 5.00 4.4930 .65188
item3 71 2.00 5.00 4.5070 .71461
item4 71 2.00 5.00 4.5070 .71461
item5 71 2.00 5.00 4.4225 .74951
item6 71 1.00 5.00 4.3239 .78875
item7 71 2.00 5.00 4.1408 .76150
item8 71 2.00 5.00 4.2535 .82320
item9 71 2.00 5.00 4.3944 .68617
Total 71 1.00 5.00 4.62 0.6612
Sumber: data primer, 2012.
Nilai-nilai diatas bermakna ada responden yang
memberikan skor kesesuaian tugas teknologi sebesar 1
dan ini merupakan skor terendah, ada juga yang
memberikan skor 5 dan ini merupakan skor tertinggi.
Rata-rata keseluruhan responden adalah 4.62 dengan
standar deviasi sebesar 0.66.
54
b. Pengukuran Utilisasi (Pemanfaatan)
Hasil pengukuran deskriptif variabel Utilisasi
(Pemanfaatan) disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.9
Statistik Deskriptif Hasil Pengukuran Variabel Utilisasi (Pemanfaatan)
Variabel indikator N Min Max Mean Std.
Deviation
Utilisasi
item10 71 1.00 5.00 4.2817 .84824
item11 71 1.00 5.00 4.0986 1.08437
item12 71 1.00 5.00 3.6901 1.09011
item13 71 1.00 5.00 3.7887 1.14537
item14 71 2.00 5.00 4.3662 .77900
item15 71 1.00 5.00 3.8732 .99899
item16 71 1.00 5.00 3.5352 .95365
item17 71 2.00 5.00 3.4366 .98172
Total 71 1.00 5.00 4.0704 .94603
Sumber: data primer, 2012.
Nilai-nilai diatas bermakna ada responden yang
memberikan skor Utilisasi (Pemanfaatan) sebesar 1 dan
ini merupakan skor terendah, ada juga yang memberikan
skor 5 dan ini merupakan skor tertinggi. Rata-rata
keseluruhan responden adalah 4.07 dengan standar
deviasi sebesar 0.946.
55
c. Pengukuran Kinerja Individu
Hasil pengukuran deskriptif variabel Kinerja Individu
disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.10 Statistik Deskriptif Hasil Pengukuran
Variabel Kinerja Individu
Variabel Indikator N Min Max Mean Std.
Deviation
Kinerja
individu
item18 71 1.00 5.00 4.4366 .82345
item19 71 1.00 5.00 4.3662 .86585
item20 71 2.00 5.00 4.3380 .77356
item21 71 1.00 5.00 4.2535 .90583
item22 71 1.00 5.00 4.0141 .96352
item23 71 2.00 5.00 4.2676 .84444
item24 71 2.00 5.00 4.1831 .97556
item25 71 1.00 5.00 4.1831 .91511
Total 71 1.00 5.00 4.4225 .80466
Sumber: data primer, 2012.
Nilai-nilai diatas bermakna ada responden yang
memberikan skor Kinerja Individu sebesar 1 dan ini
merupakan skor terendah, ada juga yang memberikan
skor 5 dan ini merupakan skor tertinggi. Rata-rata
keseluruhan responden adalah 4.42 dengan standar
deviasi sebesar 0.80.
56
4.2.3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji One Sample – Kolmogorov – Smirnov Test dan
berikut hasil uji normalitas tersebut.
Tabel 11
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
kesesuaian utilitas kinerja
N 71 71 71
Normal Parametersa Mean 39.6620 31.0704 34.0423
Std. Deviation 5.12680 6.22282 5.71073
Most Extreme Differences Absolute .149 .108 .148
Positive .149 .076 .148
Negative -.139 -.108 -.117
Kolmogorov-Smirnov Z 1.255 .908 1.251
Asymp. Sig. (2-tailed) .086 .382 .088
a. Test distribution is Normal.
Dari hasil perhitungan diperoleh hasil skor
Kesesuaian Tugas-Teknologi berdistribusi normal, yang
dapat dilihat dari besarnya koefisien kolmogorove sebesar
1.255 dengan sig. 0,086 (p > 0,05), demikian juga data
utilisasi dan kinerja individu juga berdistribusi normal,
yang dapat dilihat dari besarnya koefisien kolmogorove
sebesar 0,908 dengan sig.0,382 ( p > 0,05) dan 1.251
dengan sig. 0,088 (p > 0,05).
57
b. Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas menunjukkan bahwa variasi (varians)
variable tidak sama untuk semua pengamatan. Hasil uji
glesjer model persamaan regresi dapat dilihat dalam Tabel
11 berikut.
Tabel 12
Hasil Uji Heterokedastisitas
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.968 0.506 .2466 .020
kesesuaian 2.560 .074 .033 1.171 .222
utilisasi 1.350 .086 .081 1.474 .173
Dari tabel 11 menunjukkan bahwa variabel bebas tidak
secara signifikan mempengaruhi nilai absolut e dari
model regresi yang digunakan. Jadi dapat disimpulkan
model regresi tidak mengandung heterokedastisitas.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah
pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel independent. Pada tabel 4. dapat dilihat hasil
besaran korelasi antara variabel bebas dibawah 0,90. Hal
ini menunjukkan tidak ada multikolinieritas dalam model
regresi.
58
Table 13
Hasil Uji Multikolinearitas
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .968 3.252
kesesuaian .560 .104 .503 .608 1.644
utilitas .350 .086 .381 .608 1.644
a. Dependent Variable: kinerja
Hasil perhitungan kesesuaian tugas-teknologi, utilitas
dan kinerja pada tabel 12 menunjukkan nilai tolerance >
0,10 dan nilai VIF < 10. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa variabel independen yang digunakan
dalam model regresi penelitian ini adalah terbebas dari
multikolinearitas atau dapat dipercaya dan obyektif.
4.4. Uji Hipotesis
4.4.1. Uji Hipotesis Pertama (H1)
Untuk menguji hipotesis penelitian pertama, maka
dilakukan regresi antara Kesesuaian Tugas-Teknologi,
sebagai variabel independent dengan Utilisasi
(Pemanfaatan) pada karyawan sebagai variable
dependent. Dengan menggunakan program SPSS versi 16
diperoleh hasil regresi pada tabel 14.
59
Table 14 Hasil Regresi Hipotesis Pertama
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .941 4.557 .206 .837
kesesuaian .760 .114 .626 6.666 .000
a. Dependent Variable: utilisasi
Pada tabel 4.13 dapat diketahui bahwa variabel
kesesuaian tugas-teknologi memiliki t hitung sebesar
6.666 dengan signifikansi 0.000. Oleh karena itu nilai
signifikansinya kurang dari 0.05 maka dapat dikatakan
bahwa kesesuaian tugas-teknologi berpengaruh secara
signifikan terhadap utilisasi (Pemanfaatan).
Table 15 Hasil Uji F Hipotesis Pertama
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1061.770 1 1061.770 44.432 .000a
Residual 1648.878 69 23.897
Total 2710.648 70
a. Predictors: (Constant), total1
b. Dependent Variable: total2
Pada uji F di atas dapat dilihat bahwa nilai F adalah
44.432 dengan signifikansi 0.000. Dikarenakan
signifikansi kurang dari 0.05 maka dapat dikatakan
bahwa kesesuaian tugas teknologi berpengaruh
terhadap utilitas.
60
Table 16 Koefisien Determinasi Hipotesis Pertama
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .626a .392 .383 4.88843
a. Predictors: (Constant), total1
Pada koefisien determinasi diperoleh bahwa nilai r2
adalah sebesar 0.392 atau 39.2% dengan demikian dapat
dikatakan bahwa utilisasi dapat dijelaskan atau
dipengaruhi oleh tugas teknologi sebesar 39.2%
sedangkan sisanya (60,8%) dipengaruhi oleh factor lain
yang tidak diteliti.
4.3.2. Uji Hipotesis Kedua (H2)
Untuk menguji hipotesis penelitian kedua, maka
dilakukan regresi antara Utilisasi (Pemanfaatan), sebagai
variabel independent dengan Kinerja Individu sebagai
variable dependent. Dengan menggunakan program SPSS
versi 16 diperoleh hasil regresi pada tabel 17.
61
Table 17 Hasil Regresi Hipotesis Kedua
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 14.203 2.514 5.650 .000
utilisasi .639 .079 .696 8.047 .000
a. Dependent Variable: kinerja
Pada tabel 4.14 dapat diketahui bahwa variabel
utilisasi (Pemanfaatan) memiliki t hitung sebesar
8.047 dengan signifikansi 0.000. Oleh karena itu nilai
signifikansinya kurang dari 0.05 maka dapat
dikatakan bahwa utilisasi (Pemanfaatan) berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja. Hal ini berarti
bahwa apabila utilisasi (Pemanfaatan) teknologi
meningkat maka kinerja juga akan meningkat secara
signifikan.
Table 18 Hasil Uji F Hipotesis Kedua
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1105.134 1 1105.134 64.746 .000a
Residual 1177.739 69 17.069
Total 2282.873 70
a. Predictors: (Constant), total2
b. Dependent Variable: total3
62
Pada uji F di atas dapat dilihat bahwa nilai F adalah
64.746 dengan signifikansi 0.000. Dikarenakan
signifikansi kurang dari 0.05 maka dapat dikatakan
bahwa utilisasi bersama-sama berpengaruh terhadap
kinerja.
Table 19 Koefisien Determinasi Hipotesis Kedua
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .696a .484 .477 4.13143
a. Predictors: (Constant), total2
Pada koefisien determinasi diperoleh bahwa nilai r2
adalah sebesar 0.484 atau 48.4% dengan demikian
dapat dikatakan bahwa kinerja dapat dijelaskan atau
dipengaruhi oleh utilisasi sebesar 48.4% sedangkan
sisanya (51.6%) dipengaruhi oleh factor lain yang
tidak diteliti.
4.3.2. Uji Hipotesis Ketiga (H3)
Untuk menguji hipotesis penelitian ketiga, maka
dilakukan regresi antara kesesuaian tugas teknologi,
Utilisasi (Pemanfaatan), sebagai variabel independent
dengan Kinerja Individu sebagai variable dependent.
Dengan menggunakan program SPSS versi 16
diperoleh hasil regresi pada tabel 20.
63
Table 20 Hasil Regresi Hipotesis Ketiga
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .968 3.252 .298 .767
kesesuaian .560 .104 .503 5.371 .000
utilisasi .350 .086 .381 4.074 .000
a. Dependent Variable: kinerja
Pada tabel 4.20 dapat diketahui bahwa variabel
kesesuaian tugas-teknologi memiliki t hitung sebesar
5.371 dengan signifikansi 0.000, dan utilisasi
(Pemanfaatan) memiliki t hitung sebesar 8.047 dengan
signifikansi 0.000. Oleh karena nilai signifikansinya
kurang dari 0.05 maka dapat dikatakan bahwa
kesesuaian tugas – teknologi dan utilisasi
(Pemanfaatan) berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja. Dengan demikian utilisasi (Pemanfaatan)
dapat digunakan sebagai variabel mediator antara
kesesuaian tugas-teknologi dengan kinerja.
Table 21 Hasil Uji F Hipotesis Ketiga
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1455.911 2 727.955 59.859 .000a
Residual 826.963 68 12.161
Total 2282.873 70
a. Predictors: (Constant), total2, total1
b. Dependent Variable: total3
64
Pada uji F di atas dapat dilihat bahwa nilai F adalah
59.859 dengan signifikansi 0.000. Dikarenakan
signifikansi kurang dari 0.05 maka dapat dikatakan
bahwa kesesuaian dan utilisasi bersama-sama
berpengaruh terhadap kinerja.
Tabel 22
Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .799a .638 .627 3.48729
a. Predictors: (Constant), total2, total1
Dilihat dari nilai adjusted R2 pada tabel 16 yaitu
sebesar 0,638, maka diketahui bahwa sebesar 63,87%
variasi (naik-turunnya) variabel kinerja dipengaruhi
atau mampu dijelaskan oleh variabel kesesuaian
tugas-teknologi dengan variabel mediator utilisasi
(Pemanfaatan), sedangkan sisanya sebesar 36,13%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak
masuk dalam model.
4.4. Pembahasan
Pada bagian pembahasan analisis ini
digunakan untuk menguraikan pembahasan dari
analisis yang telah dijelaskan pada hasil analisis.
65
Pembahasan ini dimaksudkan untuk lebih
menjelaskan hasil analisis dan menjawab soal-soal
penelitian yang telah diajukan dan pembahasan
tersebut akan menguraikan mengenai hasil uji
hipotesis dalam penelitian.
Hipotesis pertama dalam penelitian terhadap
utilisasi menyatakan bahwa Kesesuaian tugas-
teknologi berpengaruh secara signifikan terhadap
utilisasi. Saat ini teknologi merupakan kebutuhan
bagi instansi dalam memudahkan penyelesaian
pekerjaan karyawan. Pemanfaatan teknologi dapat
mendukung tugas-tugas yang dilaksanakan.
Pemanfaatan teknologi ini sesuai dengan Menurut
Goodhue dan Thompson (1995) dalam Fanggidae
(2009) yang menyatakan bahwa pemanfataan
teknologi berbasis komputer merupakan manfaat
yang diharapkan oleh pengguna komputer dalam
melaksanakan tugasnya.
Sedangkan hipotesis kedua dalam penelitian
terhadap kinerja menyatakan bahwa utilisasi
(pemanfaatan) berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja. Ketika teknologi menjadi suatu
kebutuhan, ketersediaan teknologi menjadi salah
satu faktor penentu peningkatan kinerja. Adanya
pemanfaatan teknologi yang ada khususnya
komputer, akan memudahkan karyawan dalam
66
melakukan pekerjaan sehingga kinerja juga akan
meningkat sebagaimana Davis (1989) dalam
Maharsih, (2006) menyatakan bahwa penggunaan
sistem aplikasi spesifik akan meningkatkan kinerja