BAB IV Analisis Dan Pembahasan Pada bab ini akan dijabarkan pembahasan dan analisis dari data yang diperoleh dilapangan. Secara garis besar akan membahas mengenai analisis diskriptif dan analisis pengaruh secara bersamaan. Didalamnya menjelaskan mengenai penjelasan secara kualitatif. 4.1. Profil BKK BPR Lasem BPR BKK Lasem semula berupa Bank Perkreditan kecamatan. Berubah menjadi BPR sejak 1989. Melalui kebijakan pemerintah untuk merger tahun 2006 beberapa BPR menjadi satu Bank perkreditan. Setelah adanya merger sekarang BPR BKK Lasem berkantor pusat di JL. SULTAN AGUNG NO.02 LASEM. Dan sekarang sudah tersebar menjadi sebelas cabang diseluruh Kabupaten Rembang. Kepemilkan saham BPR BKK Lasem sendiri dimiliki oleh pemerintah 73,46% milik Pemerintah Provinsi, sisanya 26,54% milik Pemerintah Kabupaten. Ditengah persaingan antar Bank dan BPR sendiri BPR BKK Lasem justru menunjukan kinerja yang baik. Terlihat saat BPR yang lainnya mengalami kebangkrutan secara nasional mengalami penurunan jumlah nasional sebagaimana diperlihatkan data berikut ini : Grafik 4.1 Jumlah BPR Nasional Sumber: Bank Indonesia Diolah 2014 Maret April Mei Juni Juli
20
Embed
BAB IV Analisis Dan Pembahasan 4.1. Profil BKK BPR Lasem...Kepemimpinan Secara umum di BPR BKK Lasem . Keberhasilan BPR dan BKK Lasem Hal ini tidak dipungkiri dari peran para pemimpin
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB IV
Analisis Dan Pembahasan
Pada bab ini akan dijabarkan pembahasan dan analisis dari data yang
diperoleh dilapangan. Secara garis besar akan membahas mengenai analisis
diskriptif dan analisis pengaruh secara bersamaan. Didalamnya menjelaskan
mengenai penjelasan secara kualitatif.
4.1. Profil BKK BPR Lasem
BPR BKK Lasem semula berupa Bank Perkreditan kecamatan. Berubah
menjadi BPR sejak 1989. Melalui kebijakan pemerintah untuk merger tahun
2006 beberapa BPR menjadi satu Bank perkreditan. Setelah adanya merger
sekarang BPR BKK Lasem berkantor pusat di JL. SULTAN AGUNG NO.02
LASEM. Dan sekarang sudah tersebar menjadi sebelas cabang diseluruh
Kabupaten Rembang. Kepemilkan saham BPR BKK Lasem sendiri dimiliki oleh
pemerintah 73,46% milik Pemerintah Provinsi, sisanya 26,54% milik
Pemerintah Kabupaten.
Ditengah persaingan antar Bank dan BPR sendiri BPR BKK Lasem justru
menunjukan kinerja yang baik. Terlihat saat BPR yang lainnya mengalami
kebangkrutan secara nasional mengalami penurunan jumlah nasional
sebagaimana diperlihatkan data berikut ini :
Grafik 4.1 Jumlah BPR Nasional
Sumber: Bank Indonesia Diolah 2014
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Jumlah BPR ditahun 2010 mengalami penurunan jika dibandingkan
dengan jumlah BPR ditahun 2013 pada periode yang sama. Pada periode
Agustus antara tahun 2010 mengalami penurunan 4.54 persen jika
dibandingkan dengan periode Agustus 2013.Begitu juga dengan tingkat
provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan, terlihat dari grafik berikut ini
Grafik 4.2 BPR Jawatengah
Sumber: Bank Indonesia Diolah 2014
Pada periode Agutus 2013 mengalami penurunan bila dibandingkan
dengan periode Agustus 2010 sebesar 4,9 persen. Namun, di tahun 2011
sampai 2012 mengalami stagnasi. Sedangkan kinerja BPR BKK Lasem
mengalami kenaikan Terlihat dari, aset yang dimiliki semakin meningkat yaitu
mulai tahun 2013 bila dibandingkan dengan tahun 2009 pada periode yang
sama meningkat 37,8 % dan mengalami peningkatan laba sebesar 28,5 %. Dan
secara lebih jauh dapat dilihat kinerja keuangan BPR BKK Lasem sebagai
berikut:
Grafik 4.3 Kinerja Keuangan BPR BKK Lasem
Sumber : BI diolah 2014
Maret
April
Mei
Juni
Juli
BOPO
CAR
LDR
Roe
Loan to Deposit Ratio pada BPR BKK Lasem masih tinggi hal ini terlihat
nilainya pada tahun 2012 mencapai 96,02 persen, hal ini masih dapat ditekan
sehingga dari tahun ketahun mengalai penurunan bila dibandingkan dengan
tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 6,87 persen. sedangkan rasio
BOPO juga masih tinggi karena biaya operasional yang digunakan
dibandingkan dengan pendapatannya masih tinggi kisaran 75,68 persen, pada
periode antara 2009 sampai dengan 2012 mengalami stagnasi. Untuk ROE
sendiri tinggi artinya pemodal mempunyai tambahan modalnya cukup tinggi.
Sempat mengalami penurunan yang tinggi dari tahun 2009 ke 2010 hampir
separo dari total penurunan, setelahnya lambat laun mulai naik kembali.
Dilihat dari nilai carnya yang masih diatas ambang batas yang
direkomendasikan BI menunjukan BPR BKK Lasem merupakan BPR yang
sehat.
4.2. Kepemimpinan Secara umum di BPR BKK Lasem
Keberhasilan BPR dan BKK Lasem Hal ini tidak dipungkiri dari peran
para pemimpin itu sendiri, dibawah ketepemimpinan direktur utama Sutarjo
S.E., M.M., dan direktur Suwarno S.E. M.Si mengalami peningkatan yang
signifikan. Prestasi yang telah diraih BPR BKK Lasem tidak lantas
membuatnya puas. Hal ini terlihat dari inovasi-inovasi yang dilakukan. Mulai
mencanangkan kebijakan RTO (Real Time Operasional) dimana dilakukan
secara online. Terobosan terbaru adalah dengan mencanangkan mesin ATM
yang ditempatkan di empat cabang yaitu kantor pusat operasional Lasem,
kantor cabang Rembang, kantor cabang Pamotan dan Kantor cabang Kragan,
baginya pemimpin adalah:
“pemimpin harus dapat memberi teladan, dan harus dapat ditiru
tentunya hal-hal yang positif, anak buah punya masalah harus
ada penyelesaian dan ada pembuktian”
Artinya pemimpin menjadi pamong yang mengedepankan pada problem
solving. Pemimpin adalah orang yang harus dapat menyelesaikan
permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh para karyawan, serta
membangun kedekatan seperti bapak terhadap anaknya. Setiap keputusan
yang diambil adalah dari dirut, sedang Karyawan baik aras midle maupun low
management menjalankan apa yang menjadi kebijakan dirut. Namun tidak
serta merta Karyawan tidak dibekali mereka sering mengadakan pelatihan dan
jika diperlukan mereka kerap mengundang konsultan dari luar. Proses
pemilihan pemimpin diakukukan dengan melalui pengukuran pada kinerja,
psikotes, wawancara, pembuatan bisnis plan, dan juga studi kasus (sering
disebut FGD). Kerjasama antar direksi berjalan dengan baik. Puncak
kepimimpinan di BKK BPR Lasem yang notabenya adalah perusahaan publik
berlaku saling kolaboratif dan bekerja sama dengan tetap sesuai dengan fungsi
dan tugas masing-masing. Komunikasi berjalan dengan mengadakan rapat
rutin antar direksi setiap minggunya. Artinya pembagian kinerja tetap sesuai
dengan hierarkies, tugas dan fungsi masing-masing.
4.3. Data Deskriptif
Pembahasan yang dilakukan, mengambarkan pada data yang diperoleh
secara langsung dan diolah sehingga dapat di kategorikan mulai dari sangat
tinggi, tinggi, cukup, Rendah, dan sangat rendah. Penjabaran deskriptif ini
sendiri dibagi sesuai dengan efektivitas seorang pemimpin, gaya
kepemimpinan dan gaya keribadian.
4.3.1. Efective Leadership
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian ini bertitik tolak
pada efektivitas pemimpin di perusahaan publik, dalam konteks penelitian ini
adalah efektivitas pemimpin di BPR BKK Lasem, yang lebih jauh dijelaskan
sebagai berikut :
Tabel 4.1 Efective Leadership
No Indikator Skor Tinggi
1 effektif leader 3,68 Tinggi
2 learner 3,68 Tinggi
3 empowermen 3,69 Tinggi
4 adapt 3,59 Tinggi
5 develop 3,71 Tinggi
6 engage 3,7 Tinggi
7 humality 3,79 Tinggi
8 refleksion 3,46 Cukup
9 integrity 3,78 Tinggi
10 praktis 3,94 Tinggi
Rata-rata dari total skor 3,70 Tinggi
Sumber : Data primer diolah 2014
Secara keseluruhan effektivitas pemimpin sudah pada kategori tinggi
hal ini terlihat dengan rata-rata total skor bernilai 3,70. Namun, tidak semua
bernilai tinggi pada indikator reflektion pemimpin masih dalam skor cukup.
Artinya karyawan menganggap kepemimpinan di BPR BKK Lasem sudah
efektif.
4.3.2 Gaya Kepemimpinan Transformasional
Setiap pemimpin mempunyai gaya masing-masing dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya. menggambarkan pemimpin yang mempunyai
gaya kepemimpinan transformasional. Agar lebih jelas penjabaran gaya
kepemimpinan transformasional dapat dilihat dari data berikut:
Tabel 4.2. Gaya KepemimpinanTransformasional
No Indikator Rata-rata Keterangan
1 Pemimpin mampu mengembangkan idea-idenya dan mengembangkan ide bawahan 3,3 Cukup
2 Pemimpin menekankan pada hierarkis 3,7 Tinggi
3 Pemimpin memberikan motivasi dalam bekerja 4,1 Tinggi
4 Pemimpin memberikan kepercayaan kepada Anda 3,9 Tinggi
5
Pemimpin memberikan wawasan yang dibutuhkan kepada Anda tentang pekerjaan 3,9 Tinggi
6 Pemimpin menekankan pada pekerjaan kolektif 4 Tinggi
7 Pemimpin selalu berpartisipasi dalam mencapai tujuan 4 Tinggi
8 Pemimpin menginginkan anda mengembangkan kemampuan dan skill 4 Tinggi
9 Pemimpin memperhatikan setiap individu dalam tempat kerja 3,8 Tinggi
10
Pemimpin Mengkomunikasikan harapan yang tinggi dan tantangan kerja secara jelas, membangkitkan semangat kerja, dan mengekspresikan tujuan-tujuan penting 3,8 Tinggi
rata-rata dari total skor 3,9 Tinggi
Sumber : Data primer diolah 2014
Gaya Kepemimpinan Tanformasional di BPR BKK Lasem sebagai sebuah
perusahaan daerah mempunyai nilai skor yang termasuk dalam kategori tinggi
dengan rata dari keseluruhan skor 3,9. Hampir semua Indikator ini
menunjukan skor yang masuk dalam kategori tinggi, termasuk dalam kategori
Tinggi kecuali pada Indikator Pengembangan Ide dan deliveri Ide kepada
bawahan yang tergolong cukup dengan rata-rata Skor 3,3.
4.2.3 Gaya Kepemimpinan Transaksional
Selain gaya kepemimpinan transformasional juga terdapat gaya
kepemimpinan transaksional yang merupakan salah satu dalam kategori gaya
kepemimpinana modern. Untuk lebih jauh lagi adalah gaya kepemimpinan
dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel 4.3. Gaya KepemimpinanTransaksional
No Indikator Skor Keterangan
1 Pemimpin menginformasikan standar kerja 4 Tinggi
2 Pemimpin selalu mengontrol pekerjaan anda 3,9 Tinggi
3 Pemimpin menegur jika tidak berhasil melakukan tugas 3,9
Tinggi
4 Pemimpin langsung memberikan penilaian terhadap pekerjaan anda 3,5
Tinggi
5 Pemimpin sering memberikan reward jika berhasil mengerjakan tugas 3
Cukup
6 Pemimpin selalu memberikan pujian jika berhasil 3,3
Cukup
7 Pemimpin selalu memberikan hukuman jika tidak berhasil melakukan tugas 2,9
Cukup
total dari rata-rata 3,5 Tinggi
Sumber : Data primer diolah 2014
Secara garis besar gaya kepemimpinan transaksional termasuk dalam
kategori tinggi, hal ini terlihat dari rata-rata total skor menunjukan angka 3,5.
Meski nilainya masih jauh bila dibandingkan dengan gaya kepemimpinan
transaksional. Namun jika dilihat lebih jauh tidak semua Indikator pada
kepemimpinan transaksional menunjukan nilai tinggi seperti pemberian
reward dan punisment tidak masuk dalam kategori cukup. Nilai tinggi
diperoleh dari indikator Penontrolan terhadap pekerjaan
4.2.4 Gaya Kepemimpinan Situasional
Selain kedua gaya kepemimpinan yang telah dilihat sebelumnya
penelitian ini juga akan melihat pada gaya kepemimpinan situasional. Hal ini
dilakukan dengan pertimbangan pada faktor situasi yang terus berkembang
dan dinamis membuat gaya kepemimpinan dalam perusahaan publik seperti
BPR BKK lasem menggunakan gaya kepemimpinan situasional. Untuk lebih
jelas digambarkan sebagai berikut
Tabel4.4. Gaya Kepemimpinan Situasional
no Indikator Skor Keterangan
1 Pemimpin terus beradaptasi terhadap perubahan 3,8
Tinggi
2 Pemimpin memperlakukan bawahan tergantung pada situasi 3,4
Cukup
3 Pengambilan keputusan tergantung pada situasi yang terjadi 3,6
Tinggi
4 Pemimpin merespon permasalahan tergantung dari situasi yang terjadi 3,7
Tinggi
5 Pemimpin merubah lingkungan dan cara kerja perusahaan jika diperlukan 3,6
Tinggi
6 Pemimpin mengetahui peluang dan mampu memanfaatkanya 3,8
Tinggi
7
Pemimpin Menggunakan pendekatan yang
effektif dalam organisasi 3,6
Tinggi
Rata-rata dari total skor 3,6 Tinggi
Sumber : Data primer diolah 2014
Seperti dua gaya kepemimpinan sebelumnya gaya kepemimpinan
situasional juga termasuk dalam kategori tinggi hal ini dilihat dari rata-rata
total Skor yang menunjukan nilai 3,6. Namun tidak semua Indikator termasuk
dalam kategori tinggi hal ini terlihat dari Indikator pada pemimpin yang
memperlakukan bawahan disesuaikan dengan situasi termasuk dalam
kategori cukup.
4.5.5 Hierarchical Behavior Taxonomy
Masuk dalam aspek behavior, Hierarchical Behavior Taxonomy (HBT)
menjadi dalam salah satu variabel dalam penelitian ini. Hal ini dikarenakan
dapat melihat bagaimana seorang pemimpin dalam berperilaku, dan
memperlakukan bawahan dan lingkungan diluar kantor. Selain itu, juga
melihat orientasi seorang pemimpin dalam berperilaku. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat sebagai berikut
Tabel 4. 5. Hierarchical Behavior Taxonomy
No Jenishieratki Indikator Skor Keterangan
1 task oriented
pemimpin memberi arahan yang jelas tentang tugas dan tanggung jawab 4
Tinggi
2 pemimpin Merencanakan semua tugas 3,9
Tinggi
3 pemimpin Memonitor tugas dan tanggung jawab 4
Tinggi
4 pemimpin Problem solving 3,8 Tinggi
Rata-rata task oriented 3,9 Tinggi
1
relationship oriented
Pemimpin Mendukung setiap melakukan tugas 3,6
Tinggi
2 Pemimpin meningkatkan kemampuan 3,8
Tinggi
3 Pemimpin mengenali setiap individu 3,8
Tinggi
4 Pemimpin memberdayakan bawahan 3,9
Tinggi
Rata-rata relationship oriented 3,7 Tinggi
1
change
oriented
Pemimpin Mendukung Perubahan 4 Tinggi
2 Pemimpin mermbayangkan Perubahan 3,79
Tinggi
3 Pemimpin mendorong perubahan 3,76 Tinggi
4 Pemimpin memfasilitasi pembelajaran colektif 3,57
Tinggi
Rata-rata change oriented 3,78 Tinggi
1 external oriented
Pemimpin membangun jaringn 3,73 Tinggi
2 pemimpin mengamati lingkungan luar 3,8
Tinggi
3 Pemimpin mewakili perusahaan 4 Tinggi
Rata-rata external oriented 3,86 Tinggi
Sumber : Data primer diolah 2014
Secara garis besar keseluruhan indikator termasuk dalam kategori tinggi
hal ini terlihat dari nilai rata-rata setiap indikatornya. Namun melihat lebih
jauh orientasi seorang pemimpin melihat berfokus pada task oriented terlihat
dari nilai rata-ratanya yang mencapai 3,9 dan juga External oriented.
4.2.6 Personality Type
Selain HBT Personality type yang didasarkan Pada Mayer-Briggs Type
Indicator (MBTI) dapat menjadi indikator untuk melihat tipe kepribadian para
pemimpin. Secara lebih lanjut berikut digambarkan lebih jauh mengenai MBTI
di BPR BKK Lasem :
Tabel 4.6. Personality Type
No Personality Type Skor Keterangan
1 ekstroversion 3,8 Tinggi
2 introversion 2,7 Cukup
3 sensing 3,5 Tinggi
4 intuitive 2,8 Cukup
5 thinking 3,7 Tinggi
6 Feeling 3 Cukup
7 judging 3,7 Tinggi
8 percieving 3,7 Tinggi
Sumber : Data primer diolah 2014
Pemimpin di BPR BKK Lasem mempunyai skor tinggi pada Indikator
ekstroversion, sensing, thinking , judging, percieving. Dengan total skor rata-