BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Area Pengecatan Berdasarkan Teori Lapangan Perhitungan area pengecatan ini dilakukan atupun dibahas untuk dapat mengetahui luasan yang akan di cat. Dalam pengecatan ini dibagi menjadi 3 (tiga) area yaitu : a. Bottom Area b. Bootop Area c. Top Side Area Untuk membantu menghitung ke – 3 (tiga) area diatas maka dibutuhkan formula perhitungan luasan tersebut. Adapun luasan tersebut berdasarkan “Jotun Smart Paint School Calculation and International Paint Calculation” adalah sebagai berikut : Jotun Smart Paint School Calculation : a. Bottom Area A = ( 2 x Tmin + B ) x LBP x 0.8 ( m 2 ) b. Bootop Area A = ( 0.5 x B + LBP ) x ( Tmax – Tmin ) x 2 ( m 2 ) c. Top Side A = {( 0.5 x B ) + LOA } x ( H – Tmax ) x 2 ( m 2 )
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Perhitungan Area Pengecatan Berdasarkan Teori Lapangan
Perhitungan area pengecatan ini dilakukan atupun dibahas untuk dapat mengetahui
luasan yang akan di cat. Dalam pengecatan ini dibagi menjadi 3 (tiga) area yaitu :
a. Bottom Area
b. Bootop Area
c. Top Side Area
Untuk membantu menghitung ke – 3 (tiga) area diatas maka dibutuhkan formula
perhitungan luasan tersebut. Adapun luasan tersebut berdasarkan “Jotun Smart Paint
School Calculation and International Paint Calculation” adalah sebagai berikut :
Jotun Smart Paint School Calculation :
a. Bottom Area
A = ( 2 x Tmin + B ) x LBP x 0.8 ( m2 )
b. Bootop Area
A = ( 0.5 x B + LBP ) x ( Tmax – Tmin ) x 2 ( m2 )
c. Top Side
A = {( 0.5 x B ) + LOA } x ( H – Tmax ) x 2 ( m2 )
International Paint Calculation :
a. Bottom Area
A = ( 2T + B ) x LBP x CB ( m2 )
b. Boottop Area
A = ( ½ B + LBP ) x HBoottop x 2 ( m2 )
c. Top Side Area
A = (1/2 B + LOA ) x HTopside x 2 ( m2 )
Perhitungan area pengecatan pada kapal yang sedang atau telah naik dok di PT.Dok
Pantai Lamongan adalaha sebagai berikut :
1. Nama Kapal : KM. PULAU WETAR
LOA : 120.98 m
LBP : 114.00 m
H : 8.00 m
B : 20.80 m
T min : 3.20 m
T max : 6.15 m
Cb : 0.80
Cat yang digunakan pada KM.PULAU WETAR yaitu International Paint, sehingga
area pengecatannya sebagai berikut :
a. Bottom Area
A = ( 2Tmin + B ) x LBP x CB
= ( 2 x 3.20 + 20.8 ) x 114 x 0.8
= 2480,64 m2
b. Boottop Area
A = ( ½ B + LBP ) x Hboottop x 2
= ( ½ 20.8 + 114 ) x 2.9 x 2
= 721.52 m2
c. Top Side Area
A = (1/2 B + LOA ) x Htopside x 2
= ( ½ x 20.8 + 120.98 ) x 1.9 x 2
= 498.94 m2
2. Nama Kapal : KM. FATIMA
LOA : 105.35m
LBP : 97.40 m
H : 7.00 m
B : 16.80 m
T min : 3.25 m
T max : 6.25 m
Cb : 0.80
Cat yang digunakan pada KM. FATIMA yaitu International Paint, sehingga area
pengecatannya sebagai berikut :
a. Bottom Area
A = ( 2Tmin + B ) x LBP x CB
= ( 2 x 3.25 + 16.8 ) x 97.4 x 0.8
= 1815.536 m2
b. Boottop Area
A = ( ½ B + LBP ) x Hboottop x 2
= ( ½ 16.8 + 97.4 ) x 3 x 2
= 634.8 m2
c. Top Side Area
A = (1/2 B + LOA ) x Htopside x 2
= ( ½ x 16.8 + 97.4 ) x 2 x 2
= 398 m2
3. Nama Kapal : KM. BALI GIANYAR
LOA : 96.50 m
LBP : 90.80 m
H : 7.40 m
B : 15.80 m
T min : 2.20 m ( fwd ) – 4.20 m ( aft )
T max : 5.95 m
Cb : 0.80
Cat yang digunakan pada KM. BALI GIANYAR yaitu International Paint, sehingga
area pengecatannya sebagai berikut :
a. Bottom Area
A = ( 2Tmin + B ) x LBP x CB
= ( 2 x 3.20 + 15.8 ) x 90.8 x 0.8
= 1612 m2
b. Boottop Area
A = ( ½ B + LBP ) x Hboottop x 2
= ( ½ 15.8 + 90.8 ) x 2.75 x 2
= 543 m2
c. Top Side Area
A = (1/2 B + LOA ) x Htopside x 2
= ( ½ x 15.8 + 96.4 ) x 1.45 x 2
= 302.76 m2
4. Nama Kapal : KM. BALI SANUR
LOA : 97.50 m
LBP : 90.80 m
H : 7.40 m
B : 16.80 m
T min : 2.20 m ( fwd ) – 4.20 m ( aft )
T max : 6.00 m
Cb : 0.80
Cat yang digunakan pada KM. BALI SANUR yaitu Jotun Paint, sehingga area
pengecatannya sebagai berikut :
a. Bottom Area
A = ( 2 x Tmin + B ) x LBP x 0.8
= ( 2 x 3.8 + 16.8 ) x 90.8 x 0.8
= 1772.416 m2
b. Bootop Area
A = ( 0.5 x B + LBP ) x ( Tmax – Tmin ) x 2
= ( 0.5 x 16.8 + 90.8 ) x ( 6 – 3.8 ) x 2
= 436.48 m2
c. Top Side
A = {( 0.5 x B ) + LOA } x ( H – Tmax ) x 2
= { ( 0.5 x 16.8 ) + 97.50 } x ( 7.4 – 6 ) x 2
= 296.52 m2
5. Nama Kapal : SV. SAMUDERA 02
LOA : 56.40 m
LBP : 54.20 m
H : 4.7 m
B : 12.20 m
T min : 3.63 m
T max : 4.27 m
Cb : 0.6
Cat yang digunakan pada SV. SAMUDERA 02 yaitu Jotun Paint, sehingga area
pengecatannya sebagai berikut :
a. Bottom Area
A = ( 2 x Tmin + B ) x LBP x 0.6
= ( 2 x 3.63 + 12.2 ) x 54.2 x 0.6
= 632.8392 m2
b. Bootop Area
A = ( 0.5 x B + LBP ) x ( Tmax – Tmin ) x 2
= ( 0.5 x 12.2 + 54.2 ) x ( 4.27 – 3.63 ) x 2
= 77.184 m2
c. Top Side
A = {( 0.5 x B ) + LOA } x ( H – Tmax ) x 2
= { ( 0.5 x 12.2 ) + 56.40 } x ( 4.7 – 4.27 ) x 2
= 53.75 m2
4.2 Perhitungan Luasan Area Berdasarkan Teori Kuliah
Perhitungan area pengecatan ini dilakukan atupun dibahas untuk dapat mengetahui
luasan yang akan di cat. Dalam pengecatan ini dibagi menjadi 3 (tiga) area yaitu :
a. Bottom Area
b. Bootop Area
c. Top Side Area
Untuk membantu menghitung ke – 3 (tiga) area diatas maka dibutuhkan formula
perhitungan luasan tersebut. Adapun luasan tersebut berdasarkan mata kuliah “Reparasi
Kapal” adalah sebagai berikut :
a. Bottom area
A = {( 2 x d) + B } x Lpp x p ( m2 )
Dimana :
d = sarat maximum ( m )
B = Lebar maximum ( m )
LPP = Length Between Perpendicular ( m )
p = 0.90 untuk big tanker
= 0.85 untuk bulk carrier
= 0.75 s.d 075 untuk general cargo lines
b. Bootop area
A = 2 x h x ( Lpp + 0.5 x B ) ( m2 )
Dimana :
h = lebar dari bootop ( m )
c. Top Side area
A = 2 x Htopside x ( LOA + 0.5 x B ) ( m2 )
Dimana :
Htopside = Tinggi dari Top Side ( m )
Perhitungan area pengecatan pada kapal yang sedang atau telah naik dok di PT.Dok Pantai
Lamongan adalaha sebagai berikut :
1. Nama Kapal : KM. PULAU WETAR
LOA : 120.98 m
LBP : 114.00 m
H : 8.00 m
B : 20.80 m
T min : 3.20 m
T max : 6.15 m
Cb : 0.80
Area pengecatan dari KM. PULAU WETAR adalah sebgai berikut sebagai berikut :
a. Bottom area
A = {( 2 x d) + B } x Lpp x p
= { ( 2 x 6.15 ) + 20.8 } x 114 x 0.75
= 2830.85 m2
b. Bootop area
A = 2 x h x ( Lpp + 0.5 x B )
= 2 x 3 x ( 114 + 0.5 x 20.8 )
= 746.4 m2
c. Top Side area
A = 2 x Htopside x ( LOA + 0.5 x B )
= 2 x 2 x ( 120.98 + 0.5 x 20.8 )
= 525.52 m2
2. Nama Kapal : KM. FATIMA
LOA : 105.35m
LBP : 97.40 m
H : 7.00 m
B : 16.80 m
T min : 3.25 m
T max : 6.25 m
Cb : 0.80
Area pengecatan dari KM. FATIMA adalah sebgai berikut sebagai berikut :
a. Bottom area
A = {( 2 x d) + B } x Lpp x p
= { ( 2 x 6.25 ) + 16.8 } x 97.4 x 0.75
= 2140.365 m2
b. Bootop area
A = 2 x h x ( Lpp + 0.5 x B )
= 2 x 3.3 x ( 97.4 + 0.5 x 16.8 )
= 698.28 m2
c. Top Side area
A = 2 x Htopside x ( LOA + 0.5 x B )
= 2 x 2 x ( 105.35 + 0.5 x 16.8 )
= 455 m2
3. Nama Kapal : KM. BALI GIANYAR
LOA : 96.50 m
LBP : 90.80 m
H : 7.40 m
B : 15.80 m
T min : 2.20 m ( fwd ) – 4.20 m ( aft )
T max : 5.95 m
Cb : 0.80
Area pengecatan dari KM. BALI GIANYAR adalah sebgai berikut sebagai berikut :
a. Bottom area
A = {( 2 x d) + B } x Lpp x p
= { ( 2 x 5.95 ) + 15.8 } x 90.8 x 0.75
= 1886.37 m2
b. Bootop area
A = 2 x h x ( Lpp + 0.5 x B )
= 2 x 3 x ( 90.8 + 0.5 x 15.8 )
= 592.2 m2
c. Top Side area
A = 2 x Htopside x ( LOA + 0.5 x B )
= 2 x 2 x ( 96.5 + 0.5 x 15.8 )
= 417.6 m2
4. Nama Kapal : KM. BALI SANUR
LOA : 97.50 m
LBP : 90.80 m
H : 7.40 m
B : 16.80 m
T min : 2.20 m ( fwd ) – 4.20 m ( aft )
T max : 6.00 m
Cb : 0.80
Area pengecatan dari KM. BALI SANUR adalah sebgai berikut sebagai berikut :
a. Bottom area
A = {( 2 x d) + B } x Lpp x p
= { ( 2 x 6 ) + 16.8 } x 90.8 x 0.75
= 1961.28 m2
b. Bootop area
A = 2 x h x ( Lpp + 0.5 x B )
= 2 x 2.5 x ( 90.8 + 0.5 x 16.8 )
= 496 m2
c. Top Side area
A = 2 x Htopside x ( LOA + 0.5 x B )
= 2 x 1.5 x ( 97.5 + 0.5 x 16.8 )
= 317.7 m2
5. Nama Kapal : SV. SAMUDERA 02
LOA : 56.40 m
LBP : 54.20 m
H : 4.7 m
B : 12.20 m
T min : 3.63 m
T max : 4.27 m
Cb : 0.6
Area pengecatan dari SV.SAMUDERA 02 adalah sebgai berikut sebagai berikut :
a. Bottom area
A = {( 2 x d) + B } x Lpp x p
= { ( 2 x 4.27 ) + 12.2 } x 54.2 x 0.75
= 843.081 m2
b. Bootop area
A = 2 x h x ( Lpp + 0.5 x B )
= 2 x 1.2 x ( 54.2 + 0.5 x 4.27 )
= 133.044 m2
c. Top Side area
A = 2 x Htopside x ( LOA + 0.5 x B )
= 2 x 1 x ( 56.4 + 0.5 x 4.27 )
= 117.07 m2
4.3 Perhitungan Kebutuhan Cat Berdasarkan Data Di Lapangan
Perhitungan kebutuhan pengecatan ini dilakukan atupun dibahas untuk dapat
mengetahui berapa banyak cat yang dibutuhkan pada kapal yang sedang naik dock atau
yang telah naik dock . Dalam menghitung kebutuhan cat ini harus diketahui nilai dari ke –
3 (tiga) area pengecatan yaitu :
a. Bottom Area
b. Bootop Area
c. Top Side Area
Selain dari ke – 3 nilai tersebut perhitungan kebutuhan cat dapat diketahui
berdasarkan Spesifikasi dari cat yang digunakan, standart pengecetan, besarnya “ Loss
Factor “ , banyaknya pelapisan cat, dan ketebalan cat ( Tebal basah dan kering ) . Untuk
kebutuhan cat dapat di hitung dengan formula sebagai berikut :
Wet film Thickness (WFT) = DFT x 100 ( microns )
%VS
Dry film Thickness (DFT) = WFT x % VS ( microns )
100
Consumption with loss factor = DFT x area (m 2 ) ( Litre )
10 x %VS x loss factor
Need = Consumption ( Pack )
Packaging
Perhitungan kebutuhan cat pada kapal yang sedang atau telah naik dok di PT.Dok Pantai
Lamongan adalaha sebagai berikut :
1. Nama Kapal : KM. PULAU WETAR
a. Bottom Area : 2480.64 m2
Layer 1
Cat yang digunakan : Intertuf 262 Red
DFT : 125 micron
Loss Factor : 30 %
Volume Solid : 75 %VS
Kemasan : 20 Liter
Consumption with loss factor = DFT x area (m 2 )
10 x %VS x loss factor
= 125 x 2480.64
10 x 75 x 30%
= 1378.133333 Liter
Need = Consumption
Packaging
= 1378.133333
20
= 68,9 Kemasan ~ 69 Kemasan
Layer 2
Cat yang digunakan : Intergard 262 Grey
DFT : 100 micron
Loss Factor : 30 %
Volume Solid : 57 %VS
Kemasan : 20 Liter
Consumption with loss factor = DFT x area (m 2 )
10 x %VS x loss factor
= 100 x 2480.64
10 x 57 x 30%
= 1451 Liter
Need = Consumption
Packaging
= 1450
20
= 72.53 Kemasan ~ 73 Kemasan
Layer 3
Cat yang digunakan : Interspeed 6400
DFT : 150 micron
Loss Factor : 30 %
Volume Solid : 60 %VS
Kemasan : 20 Liter
Consumption with loss factor = DFT x area (m 2 )
10 x %VS x loss factor
= 150 x 2480.64
10 x 60 x 30%
= 2067.2 Liter
Need = Consumption
Packaging
= 2067.2
20
= 103.36 Kemasan ~ 104 Kemasan
b. Bootop Area : 721.52 m2
Layer 1
Cat yang digunakan : Intertuf 262 Red
DFT : 125 micron
Loss Factor : 15 %
Volume Solid : 75 %VS
Kemasan : 20 Liter
Consumption with loss factor = DFT x area (m 2 ) 10 x %VS x loss factor
= 125 x 721.52 10 x 75 x 15%
= 802 Liter
Need = ConsumptionPackaging
= 802 20
= 40.08 Kemasan ~ 41 KemasanLayer 2
Cat yang digunakan : Interbond 201 signal green
DFT : 125 micron
Loss Factor : 15 %
Volume Solid : 74 %VS
Kemasan : 20 Liter
Consumption with loss factor = DFT x area (m 2 ) 10 x %VS x loss factor
= 125 x 721.52 10 x 74 x 15%
= 812.52 Liter
Need = ConsumptionPackaging
= 812.52 20
= 40.62 Kemasan ~ 41 Kemasan
c. Top Side Area : 498.94 m2
Layer 1
Cat yang digunakan : Intertuf 262 Red
DFT : 125 micron
Loss Factor : 15 %
Volume Solid : 75 %VS
Kemasan : 20 Liter
Consumption with loss factor = DFT x area (m 2 ) 10 x %VS x loss factor
= 125 x 498.94 10 x 75 x 15%
= 554.37 LiterNeed = Consumption
Packaging
= 554.37 20
= 27.71 Kemasan ~ 28 KemasanLayer 2
Cat yang digunakan : Interbond 201 Black
DFT : 125 micron
Loss Factor : 15 %
Volume Solid : 74 %VS
Kemasan : 20 Liter
Consumption with loss factor = DFT x area (m 2 ) 10 x %VS x loss factor
= 100 x 498.94 10 x 7 4 x 15%
= 561.89 LiterNeed = Consumption
Packaging
= 561.89 20
= 28.09 Kemasan ~ 28 Kemasan
2. Nama Kapal : KM. FATIMA
a. Bottom Area : m2
WFT : microns
DFT : microns
%VS : %
Kemasan : Liter
Loss Factor : %
Consumption with loss factor = DFT x area (m 2 )
10 x %VS x loss factor
= Liter
Need = Consumption
Packaging
= Kemasan
b. Bootop Area : m2
WFT : microns
DFT : microns
%VS : %
Kemasan : Liter
Loss Factor : %
Consumption with loss factor = DFT x area (m 2 )
10 x %VS x loss factor
= Liter
Need = Consumption
Packaging
= Kemasan
c. Top Side Area : m2
WFT : microns
DFT : microns
%VS : %
Kemasan : Liter
Loss Factor : %
Consumption with loss factor = DFT x area (m 2 )
10 x %VS x loss factor
= Liter
Need = Consumption
Packaging
= Kemasan
3. Nama Kapal : KM. BALI GIANYAR
a. Bottom Area : m2
WFT : microns
DFT : microns
%VS : %
Kemasan : Liter
Loss Factor : %
Consumption with loss factor = DFT x area (m 2 )
10 x %VS x loss factor
= Liter
Need = Consumption
Packaging
= Kemasan
b. Bootop Area : m2
WFT : microns
DFT : microns
%VS : %
Kemasan : Liter
Loss Factor : %
Consumption with loss factor = DFT x area (m 2 )
10 x %VS x loss factor
= Liter
Need = Consumption
Packaging
= Kemasan
c. Top Side Area : m2
WFT : microns
DFT : microns
%VS : %
Kemasan : Liter
Loss Factor : %
Consumption with loss factor = DFT x area (m 2 )
10 x %VS x loss factor
= Liter
Need = Consumption
Packaging
= Kemasan
4. Nama Kapal : KM. BALI SANUR
a. Bottom Area : m2
WFT : microns
DFT : microns
%VS : %
Kemasan : Liter
Loss Factor : %
Consumption with loss factor = DFT x area (m 2 )
10 x %VS x loss factor
= Liter
Need = Consumption
Packaging
= Kemasan
b. Bootop Area : m2
WFT : microns
DFT : microns
%VS : %
Kemasan : Liter
Loss Factor : %
Consumption with loss factor = DFT x area (m 2 )
10 x %VS x loss factor
= Liter
Need = Consumption
Packaging
= Kemasan
c. Top Side Area : m2
WFT : microns
DFT : microns
%VS : %
Kemasan : Liter
Loss Factor : %
Consumption with loss factor = DFT x area (m 2 )
10 x %VS x loss factor
= Liter
Need = Consumption
Packaging
= Kemasan
5. Nama Kapal : SV. SAMUDERA 02
a. Bottom Area : m2
WFT : microns
DFT : microns
%VS : %
Kemasan : Liter
Loss Factor : %
Consumption with loss factor = DFT x area (m 2 )
10 x %VS x loss factor
= Liter
Need = Consumption
Packaging
= Kemasan
b. Bootop Area : m2
WFT : microns
DFT : microns
%VS : %
Kemasan : Liter
Loss Factor : %
Consumption with loss factor = DFT x area (m 2 )
10 x %VS x loss factor
= Liter
Need = Consumption
Packaging
= Kemasan
c. Top Side Area : m2
WFT : microns
DFT : microns
%VS : %
Kemasan : Liter\
Loss Factor : %
Consumption with loss factor = DFT x area (m 2 )
10 x %VS x loss factor
= Liter
Need = Consumption
Packaging
= Kemasan
4.4 Perhitungan Kebuthan Cat Berdasarkan Teori
Perhitungan kebutuhan pengecatan ini dilakukan atupun dibahas untuk dapat
mengetahui berapa banyak cat yang dibutuhkan pada kapal yang sedang naik dock atau
yang telah naik dock . Dalam menghitung kebutuhan cat ini harus diketahui nilai dari ke –
3 (tiga) area pengecatan yaitu :
a. Bottom Area
b. Bootop Area
c. Top Side Area
Selain dari ke – 3 nilai tersebut perhitungan kebutuhan cat dapat diketahui
berdasarkan Spesifikasi dari cat yang digunakan, standart pengecetan banyaknya pelapisan
cat, dan ketebalan cat ( Tebal basah dan kering ) . Untuk kebutuhan cat dapat di hitung
dengan formula sebagai berikut :
Wet film Thickness (WFT) = DFT x 100 ( microns )
%VS
Dry film Thickness (DFT) = WFT x % VS ( microns )
100
Consumption = DFT x area (m 2 ) ( Litre )
10 x %VS
Need = Consumption ( Pack )
Packaging
Perhitungan kebutuhan cat pada kapal yang sedang atau telah naik dok di PT.Dok Pantai
Lamongan adalaha sebagai berikut :
1. Nama Kapal : KM. PULAU WETAR
a.Bottom Area : m2
WFT : microns
DFT : microns
%VS : %
Kemasan : Liter
Consumption = DFT x area (m 2 )
10 x %VS
= Liter
Need = Consumption
Packaging
= Kemasan
b. Bootop Area : m2
WFT : microns
DFT : microns
%VS : %
Kemasan : Liter
Consumption = DFT x area (m 2 )
10 x %VS
= Liter
Need = Consumption
Packaging
= Kemasan
c. Top Side Area : m2
WFT : microns
DFT : microns
%VS : %
Kemasan : Liter
Consumption = DFT x area (m 2 )
10 x %VS
= Liter
Need = Consumption
Packaging
= Kemasan
2. Nama Kapal : KM. FATIMA
a. Bottom Area : m2
WFT : microns
DFT : microns
%VS : %
Kemasan : Liter
Consumption = DFT x area (m 2 )
10 x %VS
= Liter
Need = Consumption
Packaging
= Kemasan
b. Bootop Area : m2
WFT : microns
DFT : microns
%VS : %
Kemasan : Liter
Consumption = DFT x area (m 2 )
10 x %VS
= Liter
Need = Consumption
Packaging
= Kemasan
c. Top Side Area : m2
WFT : microns
DFT : microns
%VS : %
Kemasan : Liter
Consumption = DFT x area (m 2 )
10 x %VS
= Liter
Need = Consumption
Packaging
= Kemasan
3. Nama Kapal : KM. BALI GIANYAR
a. Bottom Area : m2
WFT : microns
DFT : microns
%VS : %
Kemasan : Liter
Consumption = DFT x area (m 2 )
10 x %VS
= Liter
Need = Consumption
Packaging
= Kemasan
b. Bootop Area : m2
WFT : microns
DFT : microns
%VS : %
Kemasan : Liter
Consumption = DFT x area (m 2 )
10 x %VS
= Liter
Need = Consumption
Packaging
= Kemasan
c. Top Side Area : m2
WFT : microns
DFT : microns
%VS : %
Kemasan : Liter
Consumption = DFT x area (m 2 )
10 x %VS
= Liter
Need = Consumption
Packaging
= Kemasan
4. Nama Kapal : KM. BALI SANUR
a. Bottom Area : m2
WFT : microns
DFT : microns
%VS : %
Kemasan : Liter
Consumption = DFT x area (m 2 )
10 x %VS
= Liter
Need = Consumption
Packaging
= Kemasan
b. Bootop Area : m2
WFT : microns
DFT : microns
%VS : %
Kemasan : Liter
Consumption = DFT x area (m 2 )
10 x %VS
= Liter
Need = Consumption
Packaging
= Kemasan
c. Top Side Area : m2
WFT : microns
DFT : microns
%VS : %
Kemasan : Liter
Consumption = DFT x area (m 2 )
10 x %VS
= Liter
Need = Consumption
Packaging
= Kemasan
5. Nama Kapal : SV. SAMUDERA 02
a. Bottom Area : m2
WFT : microns
DFT : microns
%VS : %
Kemasan : Liter
Consumption = DFT x area (m 2 )
10 x %VS
= Liter
Need = Consumption
Packaging
= Kemasan
b. Bootop Area : m2
WFT : microns
DFT : microns
%VS : %
Kemasan : Liter
Consumption = DFT x area (m 2 )
10 x %VS
= Liter
Need = Consumption
Packaging
= Kemasan
c. Top Side Area : m2
WFT : microns
DFT : microns
%VS : %
Kemasan : Liter
Consumption = DFT x area (m 2 )
10 x %VS
= Liter
Need = Consumption
Packaging
= Kemasan
Related Documents
