BAB I PENDAHULUAN Dalam perkembangan dunia bisnis belakangan ini terjadi adanya suatu dinamika jatuh bangunnya perusahaan publik dalam sektor ekonomi nasional bahkan dunia. Dalam perkembangan tersebut, tidak hanya berimbas pada sektor ekonomi saja akan tetapi hal tersebut berimbas pula pada sistem pengelolaan perusahaan publik dan kebijakan pemegang saham terutama dalam hal menilai return yang mereka harapkan dari suatu perusahaan publik sehingga tingkat kualitas pengelolaan perusahaan pun idealnya harus memenuhi standar kebutuhan informasi para pemegang saham dalam membuat kebijakannya. Peran profesi akuntan dalam hal ini mempunyai peranan yang sangat penting guna meningkatkan nilai informasi bagi pemegang saham dan menciptakan tata kelola yang baik dalam sistem informasi yang berjalan dari suatu perusahaan. Sejak terjadinya kasus kecurangan yang dilakukan oleh manajemen Enron di Amerika Serikat yang menyebabkan runtuhnya pasar modal pada saat itu, SEC pada waktu itu segera mengeluarkan peraturan baru yaitu Sarbanes- Oxlay Act dimana perusahaan publik pada saat itu diwajibkan memiliki lembaga audit internal dalam lini manajemennya. Selain kasus tersebut, masih banyak kasus-kasus yang terjadi belakangan ini yang sangat berdampak pada fluktuasi harga saham dalam pasar modal. Hal tersebut menciptakan tantangan baru bagi 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam perkembangan dunia bisnis belakangan ini terjadi adanya suatu dinamika jatuh
bangunnya perusahaan publik dalam sektor ekonomi nasional bahkan dunia. Dalam
perkembangan tersebut, tidak hanya berimbas pada sektor ekonomi saja akan tetapi hal tersebut
berimbas pula pada sistem pengelolaan perusahaan publik dan kebijakan pemegang saham
terutama dalam hal menilai return yang mereka harapkan dari suatu perusahaan publik sehingga
tingkat kualitas pengelolaan perusahaan pun idealnya harus memenuhi standar kebutuhan
informasi para pemegang saham dalam membuat kebijakannya.
Peran profesi akuntan dalam hal ini mempunyai peranan yang sangat penting guna
meningkatkan nilai informasi bagi pemegang saham dan menciptakan tata kelola yang
baik dalam sistem informasi yang berjalan dari suatu perusahaan. Sejak terjadinya kasus
kecurangan yang dilakukan oleh manajemen Enron di Amerika Serikat yang menyebabkan
runtuhnya pasar modal pada saat itu, SEC pada waktu itu segera mengeluarkan peraturan baru
yaitu Sarbanes-Oxlay Act dimana perusahaan publik pada saat itu diwajibkan memiliki lembaga
audit internal dalam lini manajemennya.
Selain kasus tersebut, masih banyak kasus-kasus yang terjadi belakangan ini yang sangat
berdampak pada fluktuasi harga saham dalam pasar modal. Hal tersebut menciptakan tantangan
baru bagi profesi akuntan untuk lebih fleksibel lagi dalam menanggapi isu dan kasus terhangat
guna mencegah terjadinya kembali atau sesuatu yang mungkin terjadi terkait dengan
kemungkinan terjadinya keruntuhan indeks harga saham di pasar modal. Prinsip teori keagenan
yang terjadi antara pemegang saham dengan pihak manajemen membutuhkan suatu penghubung
yang memiliki tingkat kompetensi yang handal dan mampu menciptakan kualitas diantara dua
belah pihak tersebut. Peran profesi akuntan menjadi sesuatu yang sangat penting dalam setiap
posisinya. Dalam era globalisasi, dunia usaha dan masyarakat telah menjadi semakin kompleks
sehingga menuntut adanya perkembangan berbagai disiplin ilmu termasuk akuntansi.
Akuntansi memegang peranan penting dalam ekonomi dan sosial karena setiap
pengambilan keputusan yang bersifat keuangan harus berdasarkan informasi akuntansi. Keadaan
ini menjadikan akuntansi sebagai suatu profesi yang sangat dibutuhkan keberadaannya dalam
1
lingkungan organisasi bisnis. Perkembangan dunia usaha semakin lama semakin cepat dan
sangat bervariasi. Bidang-bidang yang dahulu tidak di bayangkan sebagai sektor usaha sekarang
menjadi sektor besar. Perkembangan profesi akuntansi terasa lebih meninggi setelah tahun 1985,
bebarengan dengan BEJ. Bunga Bank yang tinggi mendorong orang mencari alternatif untuk
memenuhi kebutuhan permodalannya, persaingan antar perusahaan semakin meningkat dengan
dibarengi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan di Indonesia. Dalam
menghadapi itu semua para pengelola perusahaan sangat membutuhkan informasi akuntansi
dalam rangka pengambilan keputusan.
Akuntansi mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan tumbuh dan
berkembangnya bisnis surat-surat berharga khususnya bisnis saham di pasar modal. Masyarakat
Amerika sudah mengenal bisnis tersebut sejak tahun 1900 (Belkaoui, 2007). Dalam bertransaksi,
baik para investor maupun calon investor telah menggunakan informasi keuangan perusahaan
sebagai salah satu pedoman dalam membuat prediksi-prediksi dan untuk mengambil keputusan
bisnis, yaitu investasi dalam surat-surat berharga, khususnya dalam saham. Perkembangan
positif yang terjadi terhadap bisnis saham di pasar modal Amerika juga menunjukkan bahwa
kebutuhan perusahaan akan modal juga meningkat seirama dengan perkembangan pasar.
Perkembangan ini sekaligus menunjukkan bahwa pasar modal memegang peranan penting dalam
perekonomian suatu negara khususnya Amerika pada era tersebut.
Di samping itu, juga berarti bahwa kebutuhan dan peran informasi akuntansi menjadi
semakin penting. Keahlian-keahlian khusus seperti pengelolaan data bisnis menjadi informasi
berbasis komputer, pemeriksaan keuangan maupun non keuangan, penguasaan materi
perundang-undangan perpajakkan adalah hal-hal yang dapat memberikan nilai lebih bagi profesi
akuntan. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diharapkan semakin baik, maka
profesi akuntan sangat dibutuhkan dalam membantu mewujudkannya. Kondisi ini, membawa
pada suatu konsekuensi bahwa masih terbuka lebar bagi setiap orang untuk memasuki profesi
sebagai akuntan, dan profesi akuntan sebagai pilihan karir yang menjanjikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Profesi Akuntan di Pasar Modal Indonesia
Akuntan adalah orang yang mempunyai kompetensi dan keahlian dibidang akuntansi
yang telah menempuh jenjang pendidikan sebagai akuntan. Definisi akuntansi sendiri menurut
Weygandt et al (2011), pada saat ini akuntansi lebih diperlakukan sebagai suatu sistem yang
menyediakan informasi keuangan walaupun dahulu akuntansi pernah di definisikan suatu seni
atau ilmu sosial murni. Hal tersebut juga tercermin dalam The Framework for the Preparation
and Presentation of Financial Statement yang dihasilkan oleh IASC. Kerangka tersebut
menyebutkan bahwa tujuan dari laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi
keuangan yang bermanfaat bagi banyak pengguna dalam pengambilan keputusan elektronik.
Berdasarkan definisi diatas, profesi akuntan sendiri adalah bertugas untuk menyediakan
informasi keuangan yang bermanfaat bagi banyak pengguna dalam pengambilan keputusan
ekonomi. Hal tersebut menerangkan bahwa betapa pentingnya profesi akuntan dalam dinamika
ekonomi global.
Profesi akuntan dianggap sebagai suatu urat nadi perekonomian global. Informasi yang
dihasilkan akan menjadi landasan utama setiap kebijakan ekonomi yang akan diambil oleh pihak
berkepentingan, kehandalan dan kompetensitas menjadi suatu keharusan yang harus dimiliki
seorang akuntan. Pada saat ini profesi akuntan tidak hanya sebagai seorang pencatat transaksi,
pengolah transaksi, ataupun sekedar penghasil informasi semata. Profesi akuntan pada saat ini
dituntut mampu memberikan suatu nilai tambah terhadap entitasnya di tempat dia bernaung.
Dapat diprediksi apabila seorang akuntan hanya bertugas untuk menghasilkan informasi
keuangan tanpa adanya unsur nilai tambah dari akuntan tersebut maka informasi yang dihasilkan
akan menyesatkan para penggunanya.
Mekanisme perekonomian global yang telah menciptakan satu kesatuan sistem ekonomi
dunia telah merubah cara pandang profesi akuntan pada saat ini, profesi akuntan diharapkan bisa
memenuhi kebutuhan informasi para pelaku ekonomi global khususnya para pemegang saham
dari setiap penjuru dunia sehingga tingkat standar kompetensi dari seorang akuntan diharapkan
terus terbaharui sehingga menjadi nilai tambah dalam entitasnya.
3
2.1.1 Peran Akuntan di Pasar Modal
Peran akuntan di pasar modal adalah memeriksa laporan keuangan dan memberikan
pendapat terhadap laporan keuangan. Di pasar modal dituntut pendapat wajar (unqualified)
terhadap laporan keuangan dari perusahaan yang akan menerbitkan saham baru (Initial Public
Offering) atau yang telah terdaftar di bursa. Pendapat wajar berarti laporan keuangan telah
disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh IAI tanpa suatu catatan
atau kekurangan dan kesalahan material. Akuntan yang terdaftar di Bapepam-LK diharapkan
menjadi “gate keeper” dalam melindungi kepentingan publik dengan menghasilkan opini yang
berkualitas atas laporan keuangan.
Akuntan berperan dalam mengungkapkan informasi keuangan perusahaan dan
memberikan pendapat mengenai kewajaran atas data yang disajikan dalam laporan keuangan.
Dalam melakukan kegiatan, akuntan harus memperhatikan standar akuntansi keuangan yang
ditetapkan oleh IAI, praktik akuntansi, dan peraturan-peraturan yang berlaku di pasar modal.
Dalam kaitannya dengan melindungi kepentingan publik, akuntan publik memegang peranan
kunci dalam menjamin kewajaran penyajian informasi keuangan. Sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan, akuntan tidak diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan terhadap seluruh
transaksi yang ada di perusahaan, namun diperkenankan hanya berdasarkan sampling. Dengan
demikian, laporan keuangan yang telah diperiksa tidak menjamin bahwa laporan keuangan
telahterbebas dari kesalahan namun kemungkinan masih mengandung kesalahan. Oleh karena
itu, akuntan dalam memberikan pendapatnya akan menyatakan kewajaran atas laporan keuangan,
bukan kebenaran atas laporan keuangan. Sepanjang akuntan telah melakukan pemeriksaan sesuai
dengan standar auditing yang berlaku, maka akuntan yang bersangkutan tidak dapat dibebankan
tanggung jawab atas kesalahan tersebut. Namun apabila dapat dibuktikan bahwa akuntan
tidak melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar auditing, maka jika terjadi kesalahan,
akuntan tersebut dapat dimintakan pertanggung jawabannya.
Akuntan hanya bertanggung jawab atas opini yang diberikan terhadap kewajaran laporan
keuangan namun kebenaran laporan keuangan merupakan tanggung jawab manajemen
sepenuhnya. Perhatian investor umumnya lebih banyak ditujukan kepada emiten sebagai
objek investasi mengingat kepentingan investor berkaitan dengan investasi yang ditanamnya.
Namun para pemodal kerap kurang menyadari bahwa sah tidaknya sebuah informasi tentang
emiten, terutama yang berkaitan dengan kinerja keuangan, sangat ditentukan oleh bobot kualitas
4
dari akuntan publik yang bertugas memeriksa laporan keuangan emiten. Dari sini bisa dilihat
bahwa peran dan tanggung jawab profesi akuntan terhadap perkembangan pasar modal sangat
besar. Jadi, apabila akuntan publik yang beroperasi di pasar modal memiliki kualitas dan
integritas yang lemah, maka hampir bisa dipastikan perkembangan pasar modal akan terhambat
karena tingkat kepercayaan investor akan berkurang. Profesi akuntan berkaitan dengan pekerjaan
yang memerlukan pengetahuan dan keahlian khusus. Keahlian dasar yang harus dimiliki akuntan
adalah melakukan pemeriksaan keuangan.akuntan profesional dituntut memiliki integritas dan
moral untuk melindungi kepentingan masyarakat.
Profesi akuntan juga harus memiliki etika profesi yang mengikat para anggotanya. Semua
ini melahirkan kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan. Profesi akuntan
publik merupakan profesi yang unik yang berbeda dengan profesi lainnya karena akuntan
publik dibayar oleh klien namun bekerja atas nama masyarakat (investor) sehingga akuntan
publik dituntut harus independensi dan objektifitas dalam pengambilan keputusannya.
Berkembangnya pasar modal akan memberikan peran yang sangat penting bagi akuntan
khususnya akuntan publik mengingat keterkaitannya dengan informasi yang dibutuhkan di
pasarmodal.
Berdasarkan UU No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, peran profesi akuntan menjadi
sangat penting. Secara garis besar peran akuntan di pasar modal dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu:
1. Pemeriksa laporan keuangan
2. Penyusun standar akuntansi
Bagi perusahaan yang telah go public dimana sebagian sahamnya dimiliki oleh masyarakat luas,
maka informasi yang tepat, cepat, dan terpercaya sangatlah dibutuhkan untuk mengetahui posisi
keuangan, hasil usaha, dan perkembangan perusahaan yang pengelolanya dipercayakan kepada
manajemen. Untuk memperoleh informasi yang tepat, akurat dan dapat dipercaya, laporan
keuangan haruslah disajikan sesuai dengan prinsip-pronsip akuntansi yang diterima umum, dan
untuk memastikan kewajarannya, laporan keuangan tersebut harus diaudit oleh akuntan yang
independen. Akuntan dalam kapasitas dan kompetensi profesionalnya harus melaksanakan
pemeriksaan sesuai dengan standar auditing dan mematuhi serta menjunjung tinggi kode etik
profesi.
5
Dalam mendorong perkembangan pasar modal di Indonesia, peranan para akuntan
sebagai profesi kepercayaan publik menjadi sangat penting. Fungsi utama akuntan adalah dalam
rangka memberikan gambaran yang transparan mengenai posisi keuangan suatu
perusahaandalam menginformasikan ke publik. Bidang jasa akuntan di pasar modal terbagi
menjadi:
1. Perikatan Atestasi, yaitu perikatan yang di dalamnya akuntan publik mengadakan
perikatan untk menerbitkan komunikasi tertulis yang menyatakan suatu simpulan tentang
keandalan asersi tertulis yang menjadi tanggung jawab pihak lain.
2. Perikatan Non-atestasi, yaitu perikatan yang di dalamnya akuntan publik tidak
memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain
keyakinan.
2.1.2 Tanggung Jawab Akuntan di Pasar Modal
Sejalan dengan pentingnya peranan akuntan publik, akuntan publik juga memiliki
tanggung jawab yang besar. Tanggung jawab akuntan tidak hanya terbatas pada kepatuhan
terhadap standar profesi, namun juga mencakup tanggung jawab hukum dan sosial. Akuntan
harus mampu menilai kewajaran laporan keuangan perusahaan dibandingkan dengan standar
akuntansi keuangan yang telah ditetapkan oleh IAI. Pada dasarnya esensi dari pasar modal
adalah full disclosure yang mencakup pengungkapan informasi yang penting dan relevan. Oleh
karena itu, akuntan yang bergerak di pasar modal harus memahami bahwa kepentingan
publik jauh lebih besar dan harus lebih diutamakan.
Adapun kewajiban akuntan sebagai pemeriksa laporan keuangan dinyatakan secara
eksplisit dalam UU Pasar Modal yang menyatakan bahwa akuntan yang terdaftar di Bapepam
yang memeriksa laporan keuangan emiten, bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan (LKP),
lembaga penyimpanan dan penyelesaian (LPP), dan pihak lain yang melakukan kegiatan di
bidang pasar modal wajib menyampaikan pemberitahuan yang sifatnya rahasia kepada Bapepam
jika ditemukan adanya:
a. Pelanggaran yang dilakukan terhadap ketentuan dalam UU ini dan atau peraturan
pelaksanaannya.
b. Hal-hal yang dapat membahayakan keadaan keuangan lembaga yang dimaksud
ataukepentingan para nasabahnya.
6
Untuk menjamin kualitas informasi yang fair dan objektif, akuntan dilarang melakukan hal-hal
sebagai berikut:
Memberikan jasa kepada pihak yang terafiliasi dengannya;
Membuat perjanjian untuk memperoleh kepentingan dalam efek atau bagian laba dari
emiten;
Memeriksa dan menyiapkan opini bagi emiten sebelum menerima pembayaran atas jasa
yang diberikan terdahulu;
Melakukan penilaian dan pemeriksaan atas pekerjaannya sendiri yang telah dilakukan
bagi emiten; dan
Melakukan perjanjian dengan emiten yang menyatakan bahwa pembayaran jasanya
tergantung pada pekerjaannya.
Tanggung jawab akuntan di pasar modal dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Tanggung jawab yuridis
Berkaitan dengan opini yang diberikan akuntan yang disampaikan kepada masyarakat,
opini akuntan dan penyampaian informasi lainnya harus sesuai dengan standar profesi
dan peraturan pasar modal yang berlaku. Pelaksanaan penugasan akuntan di pasar modal
tidak terlepas dari kemungkinan adanya tuntutan atau gugatan baik administratif, perdata,
maupun pidana.
b. Tanggung jawab finansial
Dalam kaitannya dengan kemungkinan munculnya kerugian yang diderita oleh pihak
ketiga. Hal ini dapat mengakibatkan tuntutan ganti rugi dari pihak-pihak yang merasa
dirugikan tersebut.
c. Tanggung jawab moral
Dalam kaitannya dengan kewajiban akuntan untuk menjunjung tinggi kode etik akuntan
serta selalu menjaga sikap mental yang independen. Hal ini diperlukan mengingat profesi
akuntan sebagai profesi yang dipercaya oleh masyarakat sehingga harus selalu menjaga
kepercayaan yang diberikan dan menghindari tindakan-tindakan yang dapat merugikan
masyarakat. Apabila ketiga tanggung jawab tersebut dipahami maka diharapkan profesi
akuntan yang bergerak di pasar modal selalu berhati-hati dalam bersikap dan bertindak,
sehingga akuntan tidak terjebak pada hal-hal yang dapat merugikan akuntan yang
bersangkutan dan profesi akuntan secara keseluruhan. Akuntan yang terdaftar di
7
Bapepam-LK mempunyai tanggungjawab untuk turut menjaga kualitas informasi di Pasar
Modal melalui pemberian opini yang berkualitas dan independen atas laporan keuangan.
2.1.3 Tantangan dan Peluang Akuntan
Dicabutnya ketentuan pembatasan pembelian saham oleh investor asing melalui pasar
modal Indonesia merupakan tantangan bagi profesi akuntan Indonesia. Akuntan dalam
memberikan opininya dituntut lebih berhati-hati. Para investor asing dengan pengalaman yang
lebih lama dan modal yang besar dalam bermain di pasar modal akan lebih kritis terhadap setiap
opini yang diberikan oleh akuntan. Di samping itu, ada kecenderungan bahwa perusahaan-
perusahaan Indonesia selain mencari dana melalui pasar modal dalam negeri, juga memalui pasar
modal internasional. Keadaan ini mengharuskan akuntan untuk mempelajari dan mengerti
tentang peraturan pasar modal yang berlaku internasional. Konsekuensi lebih lanjut dari hal
tersebut adalah kemungkinan adanya tuntutan hukum atau gugatan hukum yang diajukan oleh
pihak investor atau pihak lain terhadap akuntan yang memeriksa perusahaan yang bersangkutan.
Lahirnya organisasi perdagangan dunia (World Trade Organization) dan diterimanya
General Agreement on Trade in Services (GATS) akan menciptakan tantangan tersendiri dan
sekaligus memberi peluang bagi profesi akuntan Indonesia. Tantangan yang timbul adalah
masuknya akuntan asing di Indonesia menciptakan iklim persaingan usaha yang ketat. Masuknya
akuntan asing memberikan ancaman bagi akuntan Indonesia. Secara umum, akuntan di Negara
maju memiliki profesionalisme yang lebih baik serta memiliki keunggulan kompetitif. Tantangan
lain yang cukup berat bagi profesi akuntan adalah mempertahankan sikap independen dalam
setiap pelaksanaan tugasnya dan menghindari conflict of interest.
2.2 Aturan dan Mekanisme Perdagangan Efek
Salah satu pilar dari bentuk pasar modal ideal adalah adanya infrastruktur informasi bursa
efek yang transparan, tepat waktu dan merata di publik ditunjang oleh mekanisme pasar yang
wajar. Mekanisme bursa efek yang wajar juga menyangkut kewajaran permintaan dan penawaran
serta menyangkut niat investor dalam melakukan transaksi. Secara umum mekanisme bursa
efek yang wajar menurut Syariah meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1) Kewajaran penawaran – menjual efek yang belum dimiliki
8
Prinsip Syariah melarang suatu pihak untuk menjual barang (efek) yang belum dimiliki.
Akibatnya short selling dengan menjual efek yang belum dimiliki untuk kemudian
(berusaha) membeli efek yang sama pada hari yang sama untuk memenuhi kewajiban
yang terbentuk pada saat menjual efek, menjadi dilarang. Demikian juga short selling
dengan share lending, hal ini dilarang karena efek yang menjadi obyek penjualan tidak
benar-benar dimiliki oleh investor penjual yang ada hanyalah jaminan dari pihak lain
untuk meminjamkan efek yang sama bila investor tersebut tidak bisa mendapatkannya di
pasar. Namun, hal ini dibolehkan bila pihak ketiga tersebut menjual dahulu efek yang
dimaksud sebelum investor tersebut menjualnya, dan pihak ketiga tersebut berjanji untuk
membelinya kembali pada harga tertentu dan hari yang sama bila investor tersebut dapat
membeli efek yang diperlukan melalui mekanisme pasar.
2) Kewajaran penawaran – mengganggu jumlah efek yang beredar
Prinsip Syariah melarang gangguan pada penawaran yang dicontohkan dengan
praktek menimbun barang dan praktek membeli hasil pertanian dari petani sebelum
petani tersebut sampai di pasar. Dalam hal mekanisme bursa efek, kondisi penawaran
dalam pasar adalah fungsi dari jumlah efek yang beredar (free float ), distribusi
kepemilikan, jumlah investor dan likuiditas perdagangan. Oleh karena itu, praktek yang
mengganggu penawaran, misalnya kepemilikan oleh pihak terafiliasi yang terselubung
dan praktek cornering, tentunya dilarang.
3) Kewajaran permintaan – adanya permintaan palsu
Prinsip Syariah melarang suatu pihak membeli atau mengajukan permintaan untuk
membeli tanpa memiliki kebutuhan dan daya beli. Karena itu transaksi marjin dilarang
karena investor pembeli sebenarnya tidak memiliki uang yang cukup untuk membeli efek
tersebut. Memang ada pihak ketiga yang berjanji memberikan pembiayaan untuk
melunasi kewajiban (dengan menimbulkan kewajiban baru), sehingga berarti investor
mengambil resiko yang berlebihan. Apalagi kalau atas pinjaman tersebut dikenakan
beban yang tidak sesuai dengan manfaat yang timbul, misalnya dikenakan bunga.
Demikian juga halnya dengan short buying, karena pada saat membeli kemungkinan
besar investor tidak memiliki dana yang cukup untuk melakukan pembelian. Atau karena
tujuan (niat) melakukan pembelian adalah bukan untuk melakukan investasi yang wajar
dan berhati-hati. Prinsip Syariah juga melarang gangguan pada permintaan, misalnya
9
dengan menempatkan permintaan beli pada suatu harga tertentu namun kemudian segera
menarik.
4) Kewajaran kekuatan pasar – likuiditas perdagangan
Pasar yang wajar akan menghasilkan harga transaksi yang wajar sehingga disebut sebagai
harga pasar wajar. Oleh karena itu, prinsip Syariah menginginkan adanya kegiatan pasar
yang wajar, termasuk dalam hal likuiditas perdagangan. Sehingga harga yang terbentuk
dalam transaksi di bursa efek merefleksikan kekuatan tawar menawar pasar yang
sebenarnya. Karena itu harga pasar yang diakui sebagai acuan harus memenuhi
persyaratan likuditas tertentu. Syariah tidak melarang untuk memperoleh capital gain,
karena hal itu adalah konsekuensi yang wajar atas suatu investasi. Namun day trading
harus dihindari. Sebelum melakukan investasi, investor dianjurkan untuk melakukan
analisa dan menentukan batas harga jual dan batas harga beli atas efek yang menjadi
obyek investasi. Karena itu membeli efek untuk dijual kembali pada hari yang sama
dianggap sebagai tindakan spekulasi yang tidak sesuai dengan niat investasi. Tetapi bila
investor telah memiliki suatu efek dan harga dibursa telah melampaui batas harga jual,
maka investor dapat saja menjual efek yang telah dimilikinya itu. Kemudian bila pada
hari yang sama harga saham ternyata jatuh sehingga berada di bawah batas harga beli,
sementara investor tidak merasa adanya perubahan fundamental dari sisi emiten. Maka
investor dapat saja membeli kembali efek tersebut pada hari yang sama.
2.3 Pasar Reguler, Negotiated, dan Tunai
BEJ menggolongkan perdagangan saham dalam 3 segmen pasar, yaitu:
1. Pasar Reguler
Pasar reguler adalah pasar dimana perdagangan efek di bursa dilaksanakan berdasarkan
proses tawar-menawar secara lelang yang berkesinambungan (continuous auction
market) oleh anggota bursa efek melalui JATS (Jakarta Automated Trading System) dan
penyelesaiannya dilakukan pada hari bursa ke-3 setelah terjadinya transaksi bursa (T+3).
Saham-saham di pasar reguler diperdagangkan dalam satuan perdagangan “lot”. Harga-
harga yang terjadi di pasar ini akan digunakan sebagai dasar perhitungan indeks di BEJ.
Persyaratan dan kondisi yang berlaku saat ini untuk transaksi di pasar reguler:
10
a) Saham diperdagangkan dalam standar satuan perdagangan lot, dimana 1 lot sama
dengan 500 lembar saham.
b) Pergerakan harga saham:
Untuk harga saham di bawah Rp. 500 per lembar, fraksi harga ditentukan
sebagaikelipatan Rp. 5 per lembar dan maksimum pergerakan harga adalah
Rp. 50 perlembar.
Untuk saham yang harganya antara Rp. 500 dan Rp. 5.000 per lembar, fraksi
hargaditentukan sebagai kelipatan Rp. 25 per lembar dan maksimum
pergerakan hargaadalah Rp. 250 per lembar.
Untuk harga saham di atas Rp. 5.000 per lembar, fraksi harga ditentukan
sebagaikelipatan Rp. 50 per lembar dan maksimum pergerakan harga adalah
Rp. 500 perlembar.
Mekanisme terjadinya transaksi (matching) diselesaikan berdasarkan prinsip
prioritas waktu dan prioritas harga. Penawaran jual dan atau permintaan beli
yang telah dimasukkan ke dalam JATS diproses oleh JATS dengan
memperhatikan:
1. Prioritas harga (price priority): Permintaan beli pada harga yang lebih
tinggi memiliki prioritas terhadap permintaan beli pada harga yang lebih
rendah, sedangkan penawaran jual pada harga yang lebih rendah memiliki
prioritas terhadap penawaran jual pada harga yang lebih tinggi.
2. Prioritas waktu (time Priority): Bila penawaran jual atau permintaan beli
diajukan pada harga yang sama, JATS memberikan prioritas kepada
permintaan beli atau penawaran jual yang diajukan terlebih dahulu.
Pengurangan jumlah efek pada JATS baik pada penawaran jual maupun
pada permintaan beli untuk tingkat harga yang sama tidak mengakibatkan
hilangnya prioritas waktu. Sedangkan penambahan jumlah efek baik pada
penawaran jual maupun permintaan beli untuk tingkat harga yang sama
diperlakukan sama dengan penawaran jual maupun permintaan beli baru.
Transaksi bursa di pasar reguler dan pasar tunai terjadi dan mengikat pada
saat penawaran jual dijumpakan (match) dengan permintaan beli oleh
JATS.
11
2. Pasar Negosiasi (Negotiated)
Pasar negosiasi adalah pasar dimana perdagangan efek di bursa dilaksanakan berdasarkan
tawar-menawar langsung secara individual dan tidak secara lelang yang
berkesinambungan (non continuous auction market ) dan penyelesaiannya dapat
dilakukan berdasarkan kesepakatan anggota bursa efek. Pasar negosiasi dilaksanakan
berdasarkan tawar-menawar individual antara anggota bursa beli dan anggota bursa jual
dengan berpedoman pada kurs terakhir di pasar reguler.
Perdagangan Efek di Pasar Negosiasi dilakukan melalui proses tawar menawar
secaraindividual (negosiasi secara langsung) antar:
Anggota bursa, atau
Nasabah melalui satu anggota bursa, atau
Nasabah dengan anggota bursa, atau
Anggota bursa dengan KPEI
Selanjutnya hasil kesepakatan dari tawar menawar tersebut diproses melalui JATS.
Anggota bursa dapat menyampaikan penawaran jual dan atau permintaan beli melalui
papan tampilan informasi (advertising) dan bisa diubah atau dibatalkan sebelum
kesepakatan dilaksanakan di JATS. Kesepakatan mulai mengikat pada saat terjadi
penjumpaan antara penawaran jual dan permintaan beli di JATS.
3. Pasar Tunai
Pasar reguler tunai (pasar tunai) adalah pasar dimana perdagangan efek di bursa
dilaksanakan berdasarkan proses tawar-menawar secara lelang yang berkesinambungan
(continuous auction market) oleh anggota bursa efek melalui JATS dan penyelesaiannya
dilakukan pada hari bursa yang sama dengan terjadinya transaksi bursa (T+0). Pasar tunai
tersedia untuk menyelesaikan kegagalan anggota bursa dalam memenuhi kewajibannya di
pasar reguler dan pasar negosiasi. Pasar tunai dilaksanakan dengan prinsip pembayaran
dan penyerahan seketika (cash & carry).
2.4 Short Selling
Short selling adalah suatu cara yang digunakan dalam penjualan saham dimana investor
atau trader meminjam dana (on margin) untuk menjual saham (yang belum dimiliki) dengan
harga tinggi dengan harapan akan membeli kembali dan mengembalikan pinjaman saham ke
12
pialangnya pada saat saham turun. Dalam perjalanan pasar modal di Indonesia, pertama kali
aturan mengenai short selling ini diatur melalui Keputusan Ketua Bapepam No.
Kep-09/PM/1997 tanggal 30 April 1997 tentang Pembiayaan Penyelesaian Transaksi Efek Oleh
Perusahaan Efek Bagi Nasabah (Peraturan V.D.6).
Bapepam-LK kemudian merevisi aturan yang diberi Peraturan V.D.6 itu. Revisi itu
seiring terjadinya krisis finansial yang melanda dunia, termasuk Indonesia. Gara-gara krisis,
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia mengalami kejatuhan yang
sangat dalam. Untuk mengantisipasi transaksi yang bisa membuat IHSG makin jatuh, Bapepam
menerbitkan sejumlah aturan termasuk revisi aturan short selling.Transaksi short selling ini
kemudian diatur antara lain dengan Keputusan Ketua Bapepam– LK No. 258/BL/2008 yang
kemudian diubah dengan Keputusan Ketua Bapepam– LK No. 556/BL/2008. Sehingga, pada
dasarnya transaksi short selling di Indonesia diperbolehkan. Namun,Bapepam– LK tetap
menentukan rambu-rambu transaksi short selling seperti apa yang dibolehkan. Tujuannya, tentu
saja mengamankan pasar modal dalam negeri selain untuk kepentingan investor minoritas.
Proses Short Selling
Mekanisme Short Selling
Penjualan "short" saham terdiri dari :
13
Seorang investor melakukan peminjaman saham (ada peraturan yang berbeda-beda di
setiap negara yang membatasi batasan perbandingan jumlah peminjaman yang dapat
dilakukan dengan dana yang tersedia sebagai deposit pada akun pialang).
Investor menjualnya dan hasilnya dikreditkan ke dalam akunnya pada perusahaan pialang
saham.
Investor harus "menutup" posisinya dengan cara melakukan pembelian kembali saham.
Apabila harga turun maka ia akan memperoleh keuntungan namun apabila harga naik
maka akan merugi.
Investor akhirnya mengembalikan saham tersebut kepada si pemberi pinjaman.
Konsep Short Selling
Short selling adalah kebalikan dari "going long." Penjual "short" mengantisipasi bahwa
harga saham akan jatuh sehingga dengan demikian akan ada kemungkinan bahwa ia akan dapat
membeli saham dengan harga lebih rendah daripada harga jualnya sehingga dapat diperoleh
keuntungan. Tindakan melakukan pembelian kembali saham yang dijual disebut "menutup short"
(covering the short). Para pedagang harian dan hedge fund seringkali menggunakan penjualan
"short" guna mendapatkan keuntungan pada saham yang harganya dinilai sudah kemahalan.
2.5 Scripless Trading
Secara umum pengertian scripless trading adalah suatu mekanisme perdagangan di pasar
modal, dimana saham-saham yang biasanya diperdagangkan dalam bentuk kertas-kertas saham
dan dilakukan secara manual, maka dengan sistem ini perdagangan itu dilakukan secara
elektronik seperti yang ada pada rekening perbankan. Sistem perdagangan yang memiliki
mekanisme penyelesaian dan penyimpanan saham secara elektronik merubah sertifikat saham
kedalam bentuk elektronik.
Dalam artikel yang berjudul Education for Today Scripless Trading menyatakan bahwa
scripless trading adalah sistem perdagangan efek di pasar modal yang tidak menggunakan
warkat dan penyelesaiannya dengan sistem pemindah bukuan (book-entrysettlement ). Bahwa
dalam sistem ini saham tidak lagi dalam bentuk sertifikat fisik, karena akan dikonversikan
menjadi catatan elektronik seperti halnya rekening perbankan. Posisi efek atau dana tertera
dalam suatu laporan seperti rekening koran, yang diberikan oleh KSEI (Kustodian Sentral Efek