PROPOSAL
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar BelakangUpaya penanggulangan anemia yang selama ini
telah dilakukan pemerintah adalah penyuluhan gizi untuk
meningkatkan kesadaran konsumsi gizi seimbang sesuai dengan
kebutuhan setiap individu dan kelompok sasaran melalui nasehat
gizi. Selain itu suplementasi zat besi berupa pemberian tablet besi
atau tablet tambah darah telah dilaksanakan bagi kelompok sasaran
yang paling rentan yaitu ibu hamil. Gizi merupakan salah satu
penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi akan
menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan
kecerdasan, menurunkan produktivitas kerja dan menurunkan daya
tahan tubuh, yang berakibat meningkatnya angka kesakitan dari
kematian. Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu,
sejak janin yang masih di dalam kandungan, bayi, anak-anak, masa
remaja, dewasa sampai usia lanjut. Ibu atau calon ibu merupakan
kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup sehingga harus
di jaga status gizi dan kesehatannya agar dapat melahirkan bayi
yang sehat (Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, 2010).Menurut kesehatan
dunia atau World Health Organization (WHO) bahwa kejadian anemia
pada ibu hamil antara 20% sampai 89% (Manuaba 2010). WHO juga
melaporkan bahwa prevalensi kejadian anemia pada kehamilan sebanyak
55%. Anemia karena defisiensi zat besi merupakan penyebab utama
anemia (Sarwono, 2010).Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh
buruk. Pengaruh anemia saat kehamilan dapat berupa abortus,
kematian janin dalam kandungan, kematian janin waktu lahir,
kematian perinatal tinggi, prematuritas, dapat terjadi cacat bawaan
karena kurangnya cadangan zat besi (Serilaila, dkk, 2007).Sebagian
besar anemia yang sering dijumpai adalah kekurangan zat besi.
Kebutuhan zat besi pada wanita tiga kali lebih besar dari pada
kebutuhan pria. Hal ini antara lain karena wanita mengalami haid
setiap bulan yang berarti kehilangan darah secara rutin dalam
jumlah yang cukup banyak. Pada saat masa hamil ibu membutuhkan zat
besi lebih banyak untuk pertumbuhan dan perkembangan bayinya.
Kebutuhan zat besi pada wanita hamil tiga kali lebih besar
dibandingkan wanita tidak hamil. Wanita juga mengeluarkan darah
dalam jumlah yang cukup banyak pada masa kehamilan (Dinas Kesehatan
Kota Bengkulu, 2010)Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berada pada angka 228 per
100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) masih berada
pada kisaran 34 per 100.000. adapun faktor penyebab langsung
kematian ibu adalah perdarahan 28%, eklampsia 24%, infeksi 11%,
abortus 5%, partus lama atau macet 5%, emboli 3%, komplikasi masa
puerperium 8% dan lain-lain 11%. Perdarahan merupakan faktor utama
penyebab tingginya AKI. Perdarahan salah satu penyebabnya bisa
dikarenakan anemia, sebaliknya anemia dapat menyebabkan perdarahan
(SDKI, 2007).Di Indonesia prevalensi anemia pada wanita hamil cukup
tinggi yaitu 28% - 52% (16 40 tahun) penderita. Prevalensi anemia
yang tinggi dapat membawa akibat negatif seperti gangguan dan
hambatan pada pertumbuhan dan kekurangan Hb dalam darah
mengakibatkan kurangnya oksigen yang ditransfer ke sel tubuh maupun
otak (Ratna Dewi Pudiastuti, 2012).Data profil kesehatan provinsi
Bengkulu tahun 2010, AKI pada tahun 2009 sebesar 80,14/100.000
kelahiran hidup sedangkan AKI pada tahun 2010 mengalami penurunan
yaitu 50,7/100.000 kelahiran hidup. Di Provinsi Bengkulu tercatat
sebanyak 48.051 ibu hamil. Yang mendapatkan tablet Fe1 sebanyak
40.588 (84,47%). Cakupan tertinggi terdapat di Bengkulu Selatan
sebesar 94,14% dan cakupan terendah terdapat di Kabupaten Rejang
Lebong yaitu sebesar 75,09%. Sedangkan ibu hamil yang mendapatkan
tablet Fe3 sebanyak 36.510 ibu hamil (75.98%). Cakupan tertinggi
terdapat di Kota Bengkulu yaitu sebesar 85,77% dan cakupan terendah
adalah Kabupaten Kaur yaitu sebesar 54,02% (Profil Kesehatan
Provinsi Bengkulu, 2010). Data profil kesehatan Kota Bengkulu tahun
2011, tercatat sebanyak 7037 ibu hamil. Yang tercatat Hb 11 gr%
sebanyak 267 ibu hamil. Cakupan tertinggi terdapat di Puskesmas
Sawah Lebar yaitu sebesar 96 ibu hamil dengan Hb 11 gr%, kemudian
Puskesmas Sukamerindu sebesar 36 ibu hamil dengan Hb 11 gr% dan
Puskesmas Anggut Atas sebesar 32 ibu hamil dengan Hb 11 gr% (Profil
Kesehatan Kota Bengkulu, 2011).Pemeriksaan kehamilan banyak
dilakukan di Puskesmas, karena biayanya yang murah sehingga
terjangkau untuk semua golongan ekonomi. Salah satu puskesmas yang
ada di Kota Bengkulu yang banyak dikunjungi adalah Puskesmas
Sukemerindu, puskesmas ini merupakan puskesmas dengan kunjungan
terbesar ke II. Kunjungan ibu hamil pada tahun 2011 terhitung 361
orang, pada kunjungan ibu hamil dilakukan pemeriksaan Hb, hasil
pemeriksaan 36 orang ( dengan kadar Hb kurang dari 11 gr%. Pada
survey awal data dari bulan Januari sampai Juni tahun 2012,
kunjungan ibu hamil terhitung 97 orang dan terdapat 21 orang
(21,64%) dengan kadar Hb kurang dari 11 gr% (Dinas Kesehatan Kota
Bengkulu, 2011).Berdasarkan data diatas penulis tertarik mengambil
kasus dengan judul Asuhan Kebidanan pada ibu Hamil dengan Anemia di
Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu Tahun 2012.
B. Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka
dapat diambil perumusan masalah sebagai berikut : Bagaimana
penatalaksanaan Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny. G P A dengan
Anemia di Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu Tahun 2012, dengan
menggunakan pendekatan manajemen kebidanan menurut SOAP?
C. Manfaat Studi Kasus1. Manfaat TeoritisHasil studi kasus ini
diharapkan dapat menambah wacana ilmu pengetahuan dan dapat
memberikan sumbangan pemikiran bagi lingkungan akademik tentang
anemia pada kehamilan dan dapat digunakan sebagai pengembangan ilmu
pada mata kuliah asuhan kebidanan.2. Manfaat PraktisDapat menambah
keterampilan kearah pelayanan dalam menyusun perencanaan,
penanggulangan dan penurunan anemia pada ibu hamil.
D. Tujuan Studi Kasus1. Tujuan UmumUntuk dapat melaksanakan dan
meningkatkan kemampuan penulis dalam penanganan asuhan kebidanan
pada ibu hamil dengan anemia sesuai teori manajemen kebidanan yang
diaplikasikan dalam asuhan kebidanan menurut SOAP.2. Tujuan
KhususPenulis mampu : a. Melakukan pengkajian pada ibu hamil dengan
anemia.b. Melakukan pemeriksaan yang terdiri dari pemeriksaan umum,
pemeriksaan fisik, dan penunjang pada ibu hamil dengan anemia.c.
Menganalisa data ibu hamil dengan anemia. d. Melakukan rencana
tindakan asuhan kebidanan sesuai dengan apa yang telah direncanakan
pada ibu hamil dengan anemia.
E. Keaslian Studi KasusStudi kasus tentang ibu hamil dengan
Anemia pernah dilakukan oleh Nunuk Ayu (2010) dengan judul Asuhan
Kebidanan pada Ny.S Umur Kehamilan 24 Minggu Dengan Anemia di
Puskesmas Minasa Upa Makassar. Penanganannya yaitu melakukan
pemeriksaan kehamilan, melakukan pemeriksaan Hb, makan makanan yang
banyak mengandung zat besi, pemberian vitamin C, kombinasi 120 mg
zat besi dan 500 mg asam folat peroral sehari sekali.Perbedaan
studi kasus diatas dengan studi kasus ini adalah subjek, waktu dan
tempat pelaksanaan.
F. Sistematika PenulisanAdapun sistematika penulisan Karya Tulis
Ilmiah ini dibuat sistematika penulisan meliputi :BAB
IPENDAHULUANDalam bab ini penulis menjelaskan secara singkat
mengenai latar belakang, perumusan masalah, manfaat studi kasus,
tujuan studi kasus, keaslian studi kasus, dan sistematika
penulisan.BAB II TINJAUAN TEORIDalam bab ini berisi tentang teori
medis kehamilan, anemia, teori asuhan kebidanan yang meliputi
pengertian, manajemen kebidanan SOAP, data perkembangan, landasan
hukum, dan kerangka konsep.BAB IIIMETODOLOGIDalam bab ini berisi
tentang jenis studi kasus, lokasi studi kasus, subyek studi kasus,
waktu studi kasus, instrumen studi kasus, teknik pengumpulan data,
dan alat-alat yang dibutuhkan.BAB IVTINJAUAN KASUS DAN
PEMBAHASAANBab ini menyajikan laporan kasus dengan menggunakan
manejemen kebidanan menurut SOAP yaitu mulai dari pengkajian data,
perencanaan, pelaksanaan, dan pembahasan.Pembahasaan berisi tentang
kesenjangan teori praktek yang penulis temukan sewaktu pengambilan
kasus dengan pendekatan asuhan kebidanan menurut SOAP.BAB V
PENUTUPBerisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan dirumuskan
untuk menjawab tujuan penulis dan merupakan inti dari pembahasaan
penanganan kehamilan dengan anemia.Saran merupakan alternatif
pemecahan masalah dan anggapan kesimpulan yang berupa kesenjangan,
pemecahan masalah hendaknya bersifat realitas oprasionaal yang
artinya saran itu dapat dilakukan. DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN
31
9
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis1. Kehamilana. Pengertian KehamilanKehamilan
adalah masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir (Ratna Dewi Pudiastuti,
2012).Kehamilan adalah penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Pertumbuhan dan
perkembangan janin dimulai sejak konsepsi dan berakhir sampai
permulaan persalinan (Hanafiah, 2008).Dari pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa, kehamilan adalah bertemunya spermatozoa dan ovum
yang dilanjutkan dengan implantasi dengan lamanya kehamilan normal
280 hari atau 40 minggu (Pudiastuti, 2012 dan Hanafiah, 2008).b.
Kehamilan di bagi menjadi 3 bagian yaitu:1) Kehamilan triwulan I
dari pertama kehamilan sampai 3 bulan.2) Kehamilan triwulan II dari
bulan ke-4 sampai ke-6.3) Kehamilan triwulan III dari bulan ke-7
sampai ke-9. (Ratna Dewi Pudiastuti, 2012).c. Tanda-tanda
Kehamilan.1) Menurut Rukiyah (2009) tanda-tanda kehamilan tidak
pasti adalah :a) Amenorhoe (tidak dapat haid ), gejala ini penting
karena wanita hamil tidak dapat haid lagi.b) Nause (enek) dan
emesis (Mual). Enek terjadi umumnya pada bulan-bulan pertama
kehamilan disertai kadang-kadang oleh emesis. Sering terjadi pada
pagi hari.c) Mammae menjadi tegangd) Mengidam, sering terjadi pada
bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya
kehamilan.e) Anoreksia (tidak ada nafsu makan) terjadi pada
bulan-bulan pertama, tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi.
Hendaknya pola makan dijaga jangan sampai tidak sesuai dengan
tuanya kehamilan.f) Sering miksi (sering kencing). Sering kencing
terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan
tertekan oleh uterus yang membesar.g) Perubahan pada perut. Uterus
tetap berada pada rongga panggul sampai minggu ke 12, setelah itu
uterus mulai diraba di atas simfisis pubis.2) Tanda-tanda
kemungkinan hamil, adalah:a) Rahim membesar sesuai dengan tuanya
kehamilanb) Tanda hegar (perlunakan pada daerah ismus)c) Tanda
Chadwicks (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva, tampak lebih
merah dan kebiru-biruan)d) Tanda piscaseck (uterus membesar ke
salah satu jurusan)e) Tanda Braxton hicks (uterus dirangsang mudah
kontraksi)f) Suhu basalg) PP tes. Cara khas yang dipakai untuk
menentukan kehamilan adalah air kencing pertama pagi hari. Air
kencing pada pagi hari ini dapat membantu membuat diagnosis
kehamilan sedini-dininya.3) Tanda-tanda pasti kehamilan, adalah :a)
Ada gerakan janin (pada primigravida dapat dirasakan ibunya usia
kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida umur 16 minggu).b)
Palpasi atau perabaanTeraba bagian-bagian janin (20 minggu)c)
Adanya ballotemen (lentingan dari bagian bawah janin)d) Rontgen
(adanya gambaran kerangka janin)e) Dengan memakai alat sistem
Doppler dan stetoskop laennec terdengar denyut jantung janin (DJJ),
dapat didengar pada kehamilan mulai dari 18-20 minggu.f) Dengan
ultrasonografi (USG) dapat diketahui ukuran kantong janin, panjang
janin, tuanya kehamilan, dan pertumbuhan janin.
d. Komplikasi kehamilanMenurut Wiknjosastro, komplikasi yang
mungkin terjadi pada ibu hamil adalah :1) PerdarahanPerdarahan
dibedakan menjadi 2 yaitu :a) Perdarahan atau Abortus adalah
pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin bisa hidup diluar
kandungan terjadi pada usia kehamilan 28 minggu.b) Perdarahan
antepartum adalah perdarahan yang terjadi pada usia kehamilan 28
minggu, Biasanya perdarahan antepartum lebih banyak dan
berbahaya.Perdarahan salah satu penyebabnya bisa dikarenakan
anemia, sebaliknya anemia dapat menyebabkan perdarahan.2)
Hiperemesis gravidarumAdalah mual muntah yang berlebihan pada
wanita hamil sampai menggangu pekerjaan sehari-hari karena keaadan
umumnya menjadi buruk.3) HipertensiAdalah tekanan darah sistolik
mencapai 140mmHg atau lebih dan tekanan diastolik mencapai 90mmHg
atau lebih. Nilai tersebut diukur minimal dua kali dengan jarak
waktu 6 jam pada keadaan istirahat.
4) Pre eklamsiaAdalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu
hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias :
hipertensi, proteinuri, dan edema.5) EklamsiaAdalah kumpulan gejala
yang timbul pada ibu hamil, bersalin, dan dalam masa nifas yang
terdiri dari trias : hipertensi, proteinuri, dan edema yang
kadang-kadang disertai konvulsi (kejang) sampai koma.
2. Anemia a. PengertianAnemia adalah keadaan dimana terjadi
kekurangan darah merah dan menurunnya hemoglobin kurang dari 9,5
gr% dalam tubuh ibu hamil (Hb normal > 11 gr%) (Tarwoto, dkk,
2007).Anemia gizi adalah keadaan kadar hemoglobin lebih rendah dari
nilai normal menurut umur, jenis kelamin, berat badan karena
kekurangan satu atau lebih bahan-bahan nutrisi essensial tanpa
memandang penyebab kekurangannya (Ratna Dewi Pudiastuti, 2012). b.
EtiologiMenurut Pudiastuti (2012) penyebab anemia adalah Rusaknya
butir darah merah, gangguan pembentukan darah akibat beberapa bahan
essensial seperti kekurangan zat besi, vitamin B kompleks, vitamin
C, asam folat dan kehilangan darah baik yang akut maupun yang
kronis (perdarahan).Menurut Tarwoto (2007) penyebab anemia adalah
genetik, kekurangan nutrisi, perdarahan, infeksi seperti hepatitis
dan malaria, obat-obatan dan zat kimia, penyakit kronis seperti
penyakit ginjal/hati dan infeksi kronis, efek fisik seperti trauma
dan luka bakar.Menurut Nugraheny (2010) pada umumnya anemia
disebabkan oleh kurang gizi (malnutrisi), kurang zat besi dalam
diet seperti daging, kacang-kacangan, sayuran, kehilangan darah
yang banyak pada persalinan yang lalu, haid, penyakit kronik
seperti tuberculosis, cacing usus dan malaria.c. Klasifikasi
AnemiaMenurut Tarwoto (2007) klasifikasi anemia dalam kehamilan
yaitu :1) Anemia Defisiensi BesiAnemia defisiensi besi merupakan
jenis anemia terbanyak didunia, terutama pada negara miskin dan
berkembang. Penyebabnya adalah suplai besi kurang dalam tubuh.
Kurangnya besi berpengaruh dalam pembentukan hemoglobin sehingga
konsentrasinya dalam sel darah merah berkurang, hal ini akan
mengakibatkan tidak adekuatnya pengangkutan oksigen keseluruh
jaringan tubuh. Pengobatannya yaitu pemberian diet tinggi zat besi,
atasi penyebab seperti cacingan dan perdarahan, pemberian preparat
zat besi seperti sulfas fero-sus (dosis : 3 x 200 mg), ferro
glukonat 3 x 200 mg/hari atau diberikan secara parenteral jika
alergi dengan obat peroral 250 mg Fe (dosis : 3 mg/kg BB) dan iron
dextran mengandung Fe 50 mg/ml dengan IM.2) Anemia
MegaloblastikPenyebab anemia megaloblastik adalah kurang vitamin B
12, kurang asam folik. Pengobatannya yaitu diet nutrisi dengan B 12
dan asam folat, berikan asam folat 5 mg/hari selama 4 bulan,
vitamin B 12 3 x 1 tablet per hari, sulfat ferosus 3 x 1 tablet per
hari, pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban
sehingga dapat diberikan transfusi darah.3) Anemia
HipoplastikPenyebab anemia hipoplastik adalah hipofungsi sumsum
tulang, membentuk sel-sel darah merah baru. Pengobatannya yaitu
pengobatan infeksi seperti jamur dan bakteri, pendidikan kesehatan
untuk mencegah infeksi. Dengan pengobatan mungkin tidak memuaskan,
mungkin pengobatan yang paling baik yaitu transfusi darah, yang
perlu sering diulang.4) Anemia HemolitikDisebabkan oleh
penghancuran/pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari
pembuatannya. Pengobatannya yaitu pencegahan faktor resiko, cairan
yang adekuat, pendidikan kesehatan dan transfusi darah yang
berulang merupakan pengobatan yang paling baik.d. PatofisiologiPada
anemia diketahui bahwa rendahnya Hb secara langsung juga
mempengaruhi kondisi penderita, dimana tanda dan gejala tersebut
terutama terjadi pada anemia defisiensi yang berat dan
berkepanjangan. Pada gilirannya ini akan mengganggu metabolisme
enzim intrasel yang memerlukan besi (disfungsi enzim) yang kemudian
berperan pada stamina yang menurun, kebingungan dan depresi.
Komplikasi terakhir ini ternyata terjadi melalui mekanisme yang
independen dari anemia itu sendiri (Purwita W. Laksmi, dkk,
2008).Setiap ibu hamil akan mengalami hemodilusi. Hemodilusi adalah
pengenceran darah untuk mengatasi pengentalan darah. Pengenceran
darah dianggap penyesuaian diri secara fisiologis dalam kehamilan
dan bermanfaat bagi wanita dan dapat meringankan beban kerja
jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil yang
disebabkan oleh peningkatan cardic output akibat hipervolemia
(volume darah bertambah banyak), kerja jantung kebih ringan apabila
viskositas darah rendah sehingga tekanan darah tidak naik.
Bertambahnya darah dalam kehamilan mulai sejak kehamilan umur 10
minggu dan mencapai puncaknya pada kehamilan umur 32-36 minggu
(Proverawati, 2011).e. Derajat anemiaDepartemen Kesehatan
menetapkan derajat anemia sebagai berikut :1) Anemia ringanJika
kadar Hb 8 gr% - < 11gr%. 2) Anemia sedang Jika kadar Hb 5 gr% -
< 8 gr%.3) Anemia beratJika kadar Hb < 5 gr%.f. Tanda dan
gejala.Menurut Purwita W. Laksmi (2008) tanda dan gejala anemia
pada ibu hamil, yaitu : 1) Anemia ringanKelelahan, detak jantung
meningkat, penurunan perfusi jaringan, ekstraksi O2 jaringan
meningkat.2) Anemia sedangFatig, sulit konsentrasi, detak jantung
> 100/m, berdebar, dispnoe pada aktivitas, pucat.3) Anemia
beratFatig, depresi, gangguan tidur, dispnoe pada istirahat,
vertigo.Menurut Tarwoto (2007) tanda gejala anemia secara umum
adalah pucatpada mata, cepat lelah, sering pusing dan sakit kepala,
sering terjadi kram pada kaki, terjadi sariawan, peradangan gusi,
pada pemeriksaan hemoglobin < 9,5 gr% dan tekanan darah
menurun.g. Pengaruh anemia terhadap kehamilan.Menurut Nugraheny
(2010) pengaruh anemia terhadap kehamilan dapat menimbulkan
berbagai masalah berikut :1) Saat hamila) Tumbuh kembang janin
terlambat.b) Abortus.c) Persalinan prematur.d) Tumbuh kembang janin
dalam rahim terhambat.e) Perdarahan antepartum.f) Ketuban pecah
dini (KPD).2) Saat persalinana) Persalinan berlangsung lama.b)
Sering terjadi fetal distress.c) Terjadi emboli air ketuban.d)
Atonia uteri.e) Retensio placenta.3) Saat postpartuma) Terjadi
perdarahan postpartum.b) Mudah terjadi infeksi puerperium.c) Dapat
terjadi retensio plasenta.d) Anemia kala nifas.e) Bayi lahir dengan
anemia.h. Penanggulangan anemia.Menurut Ratna Dewi Pudiastuti
(2012) Penanggulangan anemia pada ibu hamil yaitu :1) Makan tablet
tambah darah sehari 1 tablet/minimal 90 tablet selama hamil2) Makan
yang banyak mengandung zat besi misalnya daging, sayuran hijau
seperti bayam, daun singkong, kangkung, kacang-kacangan dan
lain-lain.Makanan yang dianjurkan untuk ibu hamil agar tidak
terkena anemia yaitu :a) Kehamilan triwulan IBeri makan porsi kecil
tapi sering, makanan yang segar-segar contohnya susu, sop,
buah-buahan, biscuit dan lain-lain.b) Kehamilan triwulan
IIMeningkatkan makanan zat tenaga seperti nasi, roti, mie dan
meningkatkan makanan zat pembangun berupa lauk pauk dan zat
pengatur yaitu sayur dan buah.c) Kehamilan triwulan IIIJumlah
makanan yang dibutuhkan sama dengan kehamilan triwulan II dan minum
tablet tambah darah 1 butir perhari (minimal 90 butir selama hamil)
(Ratna Dewi Pudiastuti, 2012).i. Penatalaksanaan anemia.Menurut
Tarwoto (2007) penatalaksanaan anemia yaitu :1) Pada saat kunjungan
awal, kaji riwayat pasien. Telusuri riwayat anemia dan kaji riwayat
keluarga.2) Pastikan tanda dan gejala anemia yang terjadi pada ibu
hamil3) Makan-makanan yang banyak mengandung zat besi, asam
folat.4) Makan yang cukup, dua kali lipat dari pola makan sebelum
hamil.5) Konsumsi vitamin C yang lebih banyak.6) Hindari atau
kurangi minum kopi dan teh,7) Hindari penggunaan alcohol dan
obat-obatan/zat penenang.8) Minum suplemen zat besi (sulfa
ferrosus) 90 tablet selama kehamilan.9) Hindari aktivitas yang
berat.10) Istirahat yang cukup.11) Ukur tekanan darah.12)
Periksalah Hb pada tempat pelayanan kesehatan.J. Terapi pada anemia
menurut Purwita W. Laksmi (2008) :1) Terapi pencegahan a) Fe dosis
rendah 30 mg.b) Feritin 20 ug/L.2) Ibu hamil dengan anemia
defisiensi memerlukan :a) Fe sulfat 325 mgb) Pemberian folat 1 mg
perhari3) Nasehata) Banyak makan buah dan sayuran yang berwarna
hijau.b) Lebih banyak istirahat.c) Meningkatkan jumlah porsi makan
lebih dari sebelum hamil.d) Mengenali tanda-tanda anemia.e) Segera
periksa apabila terjadi mata berkunang-kunang, gangguan tidur,
vertigo, berdebar,pucat, lesu, sulit konsentrasi.4) Jadwal
pemeriksaan hamil dipercepat dan diperketatUntuk memasukkan
penderita ke rumah sakit atau merujuk penderita perlu memperhatikan
hal berikut :a) Bila kadar Hb kurang dari 8gr%. b) Vertigo. c) Mata
berkunang-kunang.d) Detak jantung > 100/m.
B. Teori Kebidanan secara SOAP1. PengertianManajemen kebidanan
adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode,
dimana bidan harus memiliki kemampuan berfikir secara kritis nutuk
menegakkan diagnosis atau masalah potensial kebidanan, selain itu
diperlukan kemampuan kolaborasi atau kerjasama. SOAP adalah proses
pemikiran penatalaksanaan manajemen kebidanan. SOAP merupakan
kepanjangan dari subjektif, objektif, assesment, planning (Sudarti,
2010).2. Langkah-langkah manajemen kebidanan SOAP1) Langkah I :
SubyektifData subjektif adalah pendokumentasian manajemen kebidanan
langkah pertama adalah pengkajian data, terutama data yang
diperoleh dari anamnesis (Sudarti, 2010).a) Biodata yang diambil
untuk pasien (suami,istri).Pengkajian biodata antara lain :(1)
Nama: Dikaji dengan nama yang jelas dan lengkap, untuk menghidari
adanya kekeliruan atau untuk membedakan dengan klien atau pasien
lainnya.(2) Umur: Untuk mengetahui faktor resiko.(3) Agama: Untuk
memberikan motivasi dorongan moril sesuai dengan agama yang
dianut.(4) Suku bangsa:Untuk mengetahui adat istiadat yang
menguntungkan dan merugikan.(5) Pendidikan: Untuk mengetahui
tingkat intelektual, tingkat penerimaan informasi hal-hal baru atau
pengetahuan baru karena tingkat pendidikan yang lebih tinggi mudah
mendapatkan informasi.(6) Pekerjaan: Untuk mengetahui status
ekonomi keluarga.(7) Alamat: Untuk mempermudah hubungan jika
diperlukan dalam keadaan mendesak sehingga bidan mengetahui tempat
tinggal pasien.a) Keluhan UtamaUntuk mengetahui keluhan yang
dirasakan saat pemeriksaan serta berhubungan dengan kehamilan. Pada
kasus ibu hamil dengan Anemia yaitu : letih, lesu, sering sakit
kepala dan mata berkunang-kunang, sariawan, kram pada kaki sampai
mengganggu pekerjaan sehari-hari.b) Riwayat kehamilan/jumlah
persalinan yang laluUntuk mengetahui jumlah kehamilan, jumlah anak
yang hidup, apakah mempunyai riwayat keguguran, riwayat kehamilan
dengan anemia.c) Riwayat kesehatan(1) Riwayat kesehatan yang
laluUntuk mengetahui kemungkinan adanya riwayat penyakit seperti :
Preeklampsia dan Perdarahan abnormal (plasenta previa atau solusio
plasenta), Usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun,
Gravid empat atau lebih, hiperemesis gravidarum, anemia, Partus
lama atau partus macet, Demam selama persalinan, Infeksi berat
(malaria, sifilis, TBC, HIV). Kehamilan lewat waktu (sesudah 42
minggu kehamilan).(2) Riwayat kesehatan sekarangDikaji apakah
keadaan umum ibu, apakah ibu kelihatan lemas, nafsu makan ibu
berkurang, berat badan ibu menurun, letih, lesu, apakah ada
kelainan-kelainan yang lain dan obat-obatan lain.(3) Riwayat
kesehatan keluargaUntuk mengetahui adanya penyakit menurun seperti
asma, jantung, serta penyakit menular seperti TBC, epilepsi, yang
dapat menyertai penyakit sekarang.d) Pola kebiasaan sehari-hari(1)
Pola nutrisiMakanFrekuensi: 3x sehariJenis: nasi, tahu,
tempe.Masalah: tidak ada(2) Pola eliminasiFrekuensi: 1 x
sehariKonsistensi: lembekMasalah: tidak adae) Personal
hygieneDikaji untuk mengetahui apakah ibu menjaga kebersihan
badannya dan daerah kemaluannya menggunakan sabun atau tidak.f)
Pola istirahatMenggambarkan pola istirahat dan tidur pasien, berapa
jam pasien tidur, kebiasaan pasien sebelum tidur, kebiasaan tidur
siang, dan penggunaan waktu luang.
g) Psikososial budayaUntuk mengetahui apakah ada pantangan makan
atau kebiasaan yang tidak diperbolehkan selama kehamilan dan
mengenai kepercayaan terhadap anemia itu sendiri.2) Data Objektif
Merupakan data yang didapat dari pasien sebagai suatu pendapat
terhadap suatu situasi dan kejadian (Sudarti, 2010).a) Pemeriksaan
fisik :1) Keadaan umum:Untuk mengetahui keadaan umum ibu apakah
baik, sedang, lemah. 2) Kesadaran:Untuk mengetahui tingkat
kesadaran yaitu compos mentis, somnolen. Pada ibu hamil dengan
anemia kesadarannya compos mentis.3) Suhu:Apakah ada peningkatan
atau tidak. Normalnya suhu tubuh berfrekuensi dalam rentang yang
relatif sempit. Suhu tubuh normal 35,6C-37,6C.4) Denyut nadi:Untuk
mengetahui nadi pasien yang dihitung dalam menit. Batas normal nadi
pada dewasa 80-100 kali per menit. Pada ibu hamil dengan anemia
nadi meningkat sampai 100 kali per menit. 5) Respirasi:Untuk
mengetahui frekuensi pernafasan yang dihitung dalam 1 menit batas
normal. Batas normal pernapasan dewasa 16-24 kali per menit.b)
Pemeriksaan Sistematis(1) Kepala(a) Rambut:Untuk menilai warna,
ketebalan, ada ketombe atau tidak.(2) Muka: Keadaan muka pucat atau
tidak, adakah kelainan dan edema. Pada ibu dengan anemia akan
kelihatan pucat.(3) Mata: Konjungtiva berwarna pucat atau
kemerahan, dan sklera putih atau tidak. Pada ibu anemia konjungtiva
pucat.(4) Hidung:Untuk mengetahui kebersihannya.(5) Telinga:
Bagaimana keadaan telinga ibu, bersih atau tidak, bentuknya
simetris atau tidak.(6) Mulut, lidah:Untuk mengetahui apakah lidah
kering atau tidak, kebersihan, mukosa lembab atau tidak, dan
berbau.(7) Leher:Untuk mengetahui apakah leher nyeri, kaku dan
pembesaran tiroid.(8) Dada(a) Mammae: Untuk mengetahui bentuk dada
simetris atau tidak, puting susu menonjol atau tidak.(9) Abdomen:
Untuk mengetahui apakah ada, bekas luka operasi, nyeri epigastrium
atau tidak membuncit atau tidak, pembesaran perut sesuai usia
kehamilan atau tidak, mengetahui letak janin.Leopold I: Untuk
menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam
fundus.Leopold II: Untuk menentukan batas samping rahim kanan-kiri
dan letak punggung janin.Leopold III: untuk menentukan bagian
terbawah janin dan masih bisa digoyang atau tidak.Leopold IV :
untuk mengetahui seberapa jauh sudah masuk pintu atas panggul.(10)
Genetalia:Untuk mengetahui adakah oedema dan pengeluaran atau
tidak, adanya pendarahan atau tidak, adanya varices atau tidak.(11)
EkstremitasEkstremitas atas: Simetris: ya Odema: Tidak ada
Kelainan: tidak adaEkstremitas bawah: Simetris: ya Odema: Tidak ada
Varices: Tidak ada Reflek patella: +/+ Kelainan: Tidak adac)
Pemeriksaan PenunjangDilakukan untuk mendukung penegakan diagnosa
seperti pemeriksaan laboratorium yang berguna untuk pemeriksaan
kadar hemoglobin, hematokrit, jumlah leukosit, eritosit, dan
trombosit agar dapat diketahui kondisi umum pasien (Sudarti, 2010).
Data penunjang yang diperlukan adalah pemeriksaan kadar
hemoglobin.
3) AssessmentAssessment menggambarkan dokumentasi hasil analisis
dan interpretasi (kesimpulan) dari data subjektif dan objektif
(Sudarti, 2010).Diagnosa kebidanan pada ibu hamil dengan anemia :
Ny...Umur..G..P..A..hamil..minggu, janin tunggal hidup dengan
anemia.4) PenatalaksanaanPenatalaksanaan adalah membuat rencana
asuhan saat ini dan yang akan datang. Rencana asuhan disusun
berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data (Sudarti, 2010).
Penatalaksanaan pada ibu hamil dengan anemia antara lain :a)
Memberitahu ibu hasil pemeriksaan dan rencana asuhan, ibu
mengetahuinya.b) Mengobservasi tanda-tanda vital ibu (TD, suhu,
pernapasan dan nadi ibu), tanda-tanda vital ibu sudah
diobservasi.c) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat jika
Hb ibu tidak mengalami kenaikan.d) Melakukan pemeriksaan Hb, ibu
mau dilakukan pemeriksaan.e) Memberikan ibu vitamin C, ibu mau
meminumnya.f) Memberikan ibu tablet zat besi (sulfat ferrosus) 90
tablet selama kehamilan, ibu mau meminumnya secara teratur.g)
Memantau keadaan janin ibu, ibu mau diperiksa.h) Menjelaskan
tanda-tanda anemia pada ibu seperti lelah, lesu, pucat, sering
terjadi kram kaki, penglihatan berkunang-kunang, sariawan, tekanan
darah turun, sering pusing dan sakit kepala, ibu mengerti dengan
penjelasan yang diberikan.i) Memberikan penkes tentang :(1)
Makan-makanan yang banyak mengandung zat besi seperti daging, ikan,
kangkung, daun singkong, bayam dan kacang-kacangan, ibu mau
makan-makanan yang mengandung zat besi.(2) Menganjurkan ibu untuk
makan-makanan yang cukup, 2 kali lipat dari pola makan biasanya,
ibu mau menuruti anjuran yang diberikan.(3) Menganjurkan ibu untuk
menghindari atau mengurangi minum kopi dan teh karena kopi dan teh
dapat mengurangi penyerapan zat besi dalam tubuh, ibu mau menuruti
anjuran yang diberikan.(4) Memberikan penkes tenteng istirahat yang
cukup dan hindari aktivitas yang berat, ibu mau menuruti anjuran
yang diberikan.
C. Landasan HukumBidan dalam menjalankan prakteknya berlandaskan
pada kepmenkes RI Nomer 900/MENKES/SK/VII/2002 pasal 16 yaitu
pertolongan pada kehamilan abnormal yang mencakup ibu hamil dengan
abortus, hiperemesis gravidarum tingkat 1, pre-eklamsia ringan dan
anemia (Kepmenkes, 2002).D. Kerangka konsep
Hasil asuhan kebidanan:Keadaan umum dan tanda-tanda vital
normalKonjungtiva merah muda.Hb meningkat.Bersemangat, tidak
gampang letih, lesu dan sakit kepala. bibir, kuku tidak
pucat.Asuhan kebidanan menurut manajemen SOAP :S: Data
subjektif.Meliputi pengkajian data awal yang didapat dari pasien.O:
Data objektif.Pendataan yang didapatkan dari hasil pemeriksaan.A:
Analisa data.Diagnosa hasil pemeriksaan.P: Penatalaksanaan
tindakan.Meliputi rencana dan evaluasi.Ibu hamil dengan anemia
INPUTPROSESOUTPUT
Bagan 1. Kerangka Konsep Soap (Sudarti 2010).
BAB IIIMETODOLOGI A. Jenis Studi Kasus Jenis Karya Tulis Ilmiah
adalah menggunakan asuhan kebidanan dengan SOAP yang terdiri dari 4
langkah, laporan studi kasus pada ibu Anemia dengan menggunakan
metode deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan
utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan
atau area populasi tertentu yang bersifat factual secara objektif,
sistematis dan akurat. (Sulistyaningsih, 2011).sStudi kasus adalah
meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari
unit tunggal (Saryono, 2011).
B. Lokasi Studi KasusMenjelaskan tempat atau lokasi tersebut
dilakukan (Notoatmodjo, 2010). Pada kasus ini studi kasus
dilaksanakan di Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu Tahun 2012.
C. Subyek Studi KasusMerupakan hal atau orang yang dikenai
kegiatan pengambilan kasus dilakukan (Arikunto, 2010). Subyek
pengambilan kasus ini adalah Ny. A G5P3A1 hamil dengan Anemia.
D. Waktu Studi KasusWaktu studi kasus adalah rentang waktu yang
digunakan penulis untuk pelaksanaan laporan kasus (Notoatmodjo,
2010). Studi kasus ini dilaksanakan pada tanggal 06 Agustus 13
agustus 2012.
E. Instrumen Studi KasusInstrument studi kasus adalah alatalat
yang digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Pada
studi kasus ini penulis menggunakan instrument format SOAP pada ibu
hamil untuk pengumpulan data.
F. Teknik Pengumpulan DataPengumpulan data catatan
peristiwa-peristiwa atau hal-hal atau keterangan atau karakteristik
sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan menunjang atau
mendukung studi kasus (Sulistyaningsih, 2011).Data berdasarkan cara
memperoleh dibagi menjadi 2 yaitu data primer dan data sekunder.1.
Data PrimerMerupakan materi atau kumpulan fakta yang dikumpulkan
sendiri oleh peneliti pada saat penelitian berlangsung (Chandra,
2008).a. WawancaraSuatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan
data, di mana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara
lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden) atau
bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (Notoatmodjo,
2010). Pada pengambilan kasus ini penulis melakukan wawancara
dengan pasien, keluarga dan tenaga medis.b. ObservasiObservasi
adalah pemilihan, pengubahan, pencatatan dan pengodean serangkaian
perilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisme in situ,
sesuai dengan tujuan-tujuan empiris (Notoatmodjo, 2010).Pelaksanaan
observasi dilakukan dengan mengobservasi kadar Hb pada ibu hamil
dengan dengan anemia.c. Pemeriksaan FisikPemeriksaan fisik
digunakan untuk mengetahui keadaan fisik pasien secara sistematis
(Priharjo, 2007).1) InspeksiAdalah proses observasi dengan
menggunakan mata, dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda fisik yang
berhubungan dengan status fisik dan mulai melakukan inspeksi pada
saat pertama kali bertemu dengan pasien (Priharjo, 2007). Pada
kasus ini inspeksi pemeriksaan konjungtiva pada mata.2)
PalpasiDigunakan sentuhan atau rabaan, metode ini dikerjakan untuk
mendeterminasi ciri-ciri jaringan atau organ, palpasi biasanya
dilakukan terakhir setelah inspeksi, auskultasi dan perkusi
(Priharjo, 2007). Pada kasus Anemia dilakukan pemeriksaan palpasi
abdomen menurut Leopold mulai dari Leopold 1, 2, 3, dan 4 yang
bertujuan untuk menentukan besarnya rahim dan menentukan besarnya
kehamilan.3) PerkusiAdalah suatu pemeriksaan dengan jalan mengetuk
untuk membandingkan kaki kiri dan kanan pada setiap daerah
permukaan tubuh dengan tujuan menghasilkan suatu perkusi untuk
mengidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk, dan konsisten jaringan.
Dalam hal ini pemeriksaan dilakukan di daerah reflek patella. Pada
kasus anemia ringan dilakukan pemeriksaan reflek patella kanan kiri
dan terdapat pemeriksaan positif.4) AuskultasiAdalah metode
pengkajian dengan menggunakan stetoskop untuk memperjelas
pendengaran, stetoskop digunakan untuk mendengarkan bunyi jantung,
bising usus (Priharjo, 2007). Pada kasus Anemia dilakukan dengan
mendengarkan denyut jantung janin (DJJ) yang bertujuan untuk
memastikan adanya tanda pasti kehamilan dan bunyi jantung janin.b.
Data SekunderData sekunder adalah data yang diambil dari suatu
sumber dan biasanya data itu sudah dikompilasi lebih dahulu oleh
instansi atau yang punya data (Agus Riyanto, 2009).a. Studi
DokumentasiAdalah semua bentuk sumber informasi yang berhubungan
dengan dokumen. Pengambilan kasus ini menggunakan catatan yang ada
di list / status pasien untuk memperoleh informasi data medik yang
ada di Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu.b. Studi
KepustakaanMerupakan bahan-bahan pustaka yang sangat penting dalam
menunjang latar belakang teoritis dalam suatu penelitian (Aziz
Alimul Hidayat, 2011). Pada kasus Anemia penulis menggunakan bahan
referensi dari tahun 2007 2012.
G. Alat-alat yang dibutuhkanAlat dan bahan yang dibutuhkan
dengan teknik pengumpulan data antara lain :1. Alat dan bahan dalam
pengambilan data :a. Format pengkajian pada ibu hamilB. Alat tulis
(buku dan bolpoint).2. Alat dan bahan dalam melakukan pemeriksaan
fisik dan observasi :a. Timbang berat badanb. Alat pengukur tinggi
badanc. Pita pengukur lingkar lengan atasd. Tensi metere.
Termometerf. Stetoskopg. Meteranh. Jam tangani. Reflek hammerj.
Klinek / Dopplerk. Jangka panggull. Alat untuk pemeriksaan Hb yaitu
haemometer set yang terdiri dari : 1) Tabung pengukur2) Pipet Hb
dengan pipa karetnya3) Pipet HCl4) Batang pengaduk5) Botol tempat
HCl dan aquadest6) Sikat pembersih7) Perlak kecil dan pengalas8)
Kapas alcohol 70%9) Jarum/lancet10) Handscoon steril11) Kapas
Kering12) Bengkok3. Alat dan bahan untuk dokumentasi :a. Status
atau catatan pasienb. Dokumen yang ada di Puskesmas Sukamerindu
Kota Bengkulu.
BAB IVTINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN KASUSNo Register: 347Tanggal: 3 Agustus 2010Waktu:
09.45 WIBTempat: Puskesmas Sukamerindu Kota BengkuluNama Pengkaji:
Iceu Mayasari1. IdentitasNama istri: Ny. ANama Suami: Tn. YUmur: 37
tahunUmur: 37 tahunKebangsaan: IndonesiaKebangsaan: IndonesiaAgama:
IslamAgama: IslamPendidikan: SMPPendidikan: SMAPekerjaan:
IRTPekerjaan: PNSAlamat: Villa Danau Indah RT 16 Blok. B No.7, Kel.
Surabaya, Kecamatan Sungai Serut Bengkulu.
2. Data SubjektifIbu mengatakan: - Hamil 6 bulan, hamil anak
ke-5 dan pernah 1x keguguran. - Haid terakhirnya tanggal 07 02
2012. - Merasakan gerakan janinnya dengan kuat. - Badannya lemas
dan cepat letih. - Sering sakit kepala dan kurang nafsu makan. -
Tidak ada riwayat penyakit berbahaya, keturunan dan menular seperti
hipertensi, jantung, DM, Asma dan hepatitis.
3. Data Objektifa. Pemeriksaan Umum1) Keadaan Umum: Lemah2)
Kesadaran: Compos Mentisb. Tanda tanda vital1) TD: 100/70 mmHg2)
Pols: 88 x/m3) RR: 23 x/m4) Temp: 36,6 C5) Lila: 33 cm6) TB: 155
cm7) BB sebelum hamil: 60 kg8) BB hamil: 56 kg9) TP: 14 11 2012.c.
Pemeriksaan Fisik1) KepalaBenjolan patologis: Tidak adaKelainan:
Tidak adaMasalah: Sering pusing2) RambutKebersihan:
BersihKerontokan: Tidak adaWarna: Hitam3) MukaWarna: PucatOdema:
Tidak ada4) MataBentuk: SimetrisConjungtiva: AnemisSclera: An
ikterikReflek pupil: BaikKelainan: Tidak ada5) HidungKebersihan:
BersihPengeluaran secret: Tidak adaPeradangan polip: Tidak ada6)
MulutMukosa bibir: LembabCaries: Tidak adaSariawan: Tidak
adaKebersihan: Bersih7) TelingaBentuk: SimetrisKebersihan:
BersihPengeluaran: Tidak adaKelainan: Tidak ada8) LeherPembengkakan
kelenjar tyroid: Tidak adaPembengkakan kelenjar limfe: Tidak
adaPembengkakan vena jugolaris: Tidak ada9) PayudaraBentuk:
SimetrisAreola mamae: HyperpigmentasiPapila mamae:
MenonjolColostrum: -Nyeri tekan: Tidak adaBekas operasi: Tidak
adaBenjolan patologis: Tidak ada10) AbdomenPembesaran perut: Sesuai
dengan umur kehamilanLinea: Tidak adaStriae: Tidak adaBekas
operasi: Tidak adaPemeriksaan Leopolda) Leopold I: TFU sepusat (22
cm), pada fundus teraba kurang bundar, lunak dan tidak melenting
(bokong).b) Leopold II: Pada bagian perut sebelah kiri ibu teraba
tahanan memanjang seperti papan (punggung) dan pada bagian kanan
perut ibu teraba bagian bagian terkecil janin (ekstremitas).c)
Leopold III: Pada bagian bawah perut ibu teraba bundar, keras dan
melenting (kepala).d) Leopold IV: Bagian terbawah janin belum masuk
PAP (pintu atas panggul).DJJ: Punctum maksimum: di kuadran kiri, 3
jari bawah Pusat ibu. Frekuensi: 145 x/m Irama: Teratur Kekuatan:
Kuat11) GenitaliaPengeluaran cairan: Tidak adaOdema: Tidak
adaVarices: Tidak adaPembengkakan kelenjar bartolini: Tidak ada12)
Ekstremitas Ekstremitas Atas BawahBentuk: SimetrisKelengkapan:
LengkapTurgor kulit: Kembali cepatOdema: Tidak adaVarices: Tidak
adaKelainan: Tidak adaReflek patella: +/+d. Pemeriksaan
PenunjangHb: 8,8 gr %
4. AnalisaNy. A umur 37 tahun, G5P3A1, hamil 25 26 minggu, janin
tunggal hidup dengan anemia.
5. Penatalaksanaana. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, Ibu
mengetahuinya.TD: 100/70 mmHgRR: 23 x/mPols: 88 x/mBB: 56 kgHb: 8,8
gr %b. Mengobservasi tanda tanda vital ibu, tanda tanda vital ibu
sudah diobservasi.c. Melakukan pemeriksaan Hb, ibu mau dilakukan
pemeriksaan.d. Memantau keadaan janin ibu, ibu mau diperiksa.e.
Memberikan ibu obat tablet Fe 1 x 1 tablet, kalk 1 x 1 tablet, asam
mefenamat jika kepala ibu terasa sakit, vitamin C 1 x 1 tablet, ibu
mau meminumnya.f. Menjelaskan tanda tanda anemia kepada ibu seperti
cepat lelah, lesu, pucat, terjadi kram kaki, penglihatan berkunang
kunang, tekanan darah turun, sering pusing dan sakit kepala, ibu
mengerti dengan penjelasan yang diberikan.g. Memberikan penkes
tentang :1) Makan makanan yang mengandung zat besi seperti daging,
ikan, kangkung, daun singkong, bayam dan kacang kacangan, ibu mau
mengikuti anjuran yang diberikan bidan.2) Makan makanan yang cukup,
dua kali dari porsi makan sebelum hamil, ibu mau mengikuti anjuran
yang diberikan.3) Menghindari atau mengurangi minum kopi dan teh
karena kopi dan teh dapat mengurangi penyerapan zat besi dalam
tubuh, ibu mau menuruti anjuran yang diberikan.4) Istirahat yang
cukup dan hindari aktivitas yang berat, ibu mau mengikuti anjuran
yang diberikan.
Puskesmas SukamerinduNo. RM : 347Nama Pasien: Ny. A
CATATAN PERKEMBANGANNama Bidan :
Hari, Tanggal & JamCatatan Perkembangan (SOAP)Nama &
Paraf
Senin, 06 Agustus 2012Jam : 10.00 WIBS : Ibu mengatakan :1.
Masih sering sakit kepala.2. Badannya masih lemas dan cepat
letih.3. Nafsu makan masih berkurang.4. Telah meminum obat yang
diberikan.
O : 1. Pemeriksaan Umum- K / U : Lemah- Kesadaran :Composmentis-
TTV : TD : 100/70 mmHg Pols : 89 x/m RR : 24 x/m Temp :2.
Pemeriksaan fisik - Kepala. Masalah : Sakit kepala.- Muka : Pucat.-
MataConjungtiva : Anemis.- Abdomen Pembesaran perut : Sesuai Dengan
umur kehamilan.- DJJ : 142 x/m.- Hb : 8,8 gr %.A : Ny. A umur 37
tahun hamil 26 minggu janin tunggal hidup dengan anemia.
P : - Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu.Ibu
mengetahuinya. Mengobservasi tanda tanda vital ibu.Tanda tanda
vital ibu sudahdiobservasi. Melakukan pemeriksaan Hb.Ibu mau
dilakukan pemeriksaanHb. Memantau keadaan janin ibu.Ibu mau
dilakukanpemeriksaan.- Memberikan ibu obat tablet Fe 1 x 1 tablet,
kalk 1 x 1 tablet, vitamin C dan asam mefenamat jika kepala ibu
sakit. Ibu mau minum obat secara teratur.- Menganjurkan ibu untuk
tetap mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi.Ibu mau makan
makananyang mengandung zat besi.- Menganjurkan ibu untuk tetap
makan dua kali dari porsi makan sebelum hamil. Ibu mau meningkatkan
pola makannya.- Menganjurkan ibu untuk tetap istirahat yang cukup
dan tidak melakukan pekerjaan yang berat. Ibu bersedia untuk
membatasi aktivitasnya yang berat dan istirahat yang cukup.
Iceu Mayasari
Puskesmas SukamerinduNo. RM : 347Nama Pasien: Ny. A
CATATAN PERKEMBANGANNama Bidan :
Hari, Tanggal & JamCatatan Perkembangan (SOAP)Nama &
Paraf
Selasa, 07 Agustus 2012Jam : 10.00 WIBS : Ibu mengatakan :1.
Masih sering sakit kepala.2. Badannya masih lemas dan cepat
letih.3. Sudah ada nafsu makan.4. Telah meminum obat yang diberikan
secara teratur.
O : 1. Pemeriksaan Umum- K / U : Lemah- Kesadaran :Composmentis-
TTV : TD : 100/70 mmHg Pols : 87 x/m RR : 23 x/m Temp :
2. Pemeriksaan fisik - Kepala Masalah : sakit kepala.- Muka :
Pucat.- MataConjungtiva : Anemis.- Abdomen Pembesaran perut :
sesuai dengan umur kehamilan. - DJJ : 143 x/m.- Hb : 9 gr %.
A : Ny. A umur 37 tahun hamil 26-27 minggu janin tunggal hidup
dengan anemia.
P : - Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu.Ibu
mengetahuinya. Mengobservasi tanda tanda vital ibu.Tanda tanda
vital ibu sudahdiobservasi. Melakukan pemeriksaan Hb.Ibu mau
dilakukanpemeriksaanHb. Memantau keadaan janin ibu.Ibu mau
dilakukanpemeriksaan.- Memberikan ibu obat tablet Fe 1 x 1 tablet,
kalk 1 x 1 tablet, vitamin C 1 x 1 tablet dan asam mefenamat jika
kepala ibu sakit dan menganjurkan ibu untuk minum obat secara
teratur. Ibu mau minum obat secara teratur.- Menganjurkan ibu untuk
tetap mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi.Ibu mau makan
makananyangbanyak mengandung zat besi.- Menganjurkan ibu untuk
tetap makan dua kali dari porsi makan sebelum hamil. Ibu mau
meningkatkan pola makannya.- Menganjurkan ibu untuk tetap istirahat
yang cukup dan tidak melakukan pekerjaan yang berat. Ibu bersedia
untuk membatasi aktivitasnya yang berat dan istirahat yang
cukup.
Iceu Mayasari
Puskesmas SukamerinduNo. RM : 347Nama Pasien: Ny. A
CATATAN PERKEMBANGANNama Bidan :
Hari, Tanggal & JamCatatan Perkembangan (SOAP)Nama &
Paraf
Rabu, 08 Agustus 2012Jam : 09.30 WIBS : Ibu mengatakan :1. Sakit
kepala sudah mulai berkurang.2. Badannya masih lemas dan cepat
letih.3. Sudah ada nafsu makan.4. Telah meminum obat yang diberikan
secara teratur.
O : 1. Pemeriksaan Umum- K / U : Lemah- Kesadaran :Composmentis-
TTV : TD : 100/70 mmHg Pols : 86 x/m RR : 22 x/m Temp :2.
Pemeriksaan fisik - Kepala : Sakit kepala sudah berkurang.- Muka :
Masih terlihat pucat.- MataConjungtiva : Anemis.- Abdomen
Pembesaran perut : Sesuai dengan umur kehamilan.- DJJ : 147 x/m.-
Hb : 9 gr %.
A : Ny. A umur 37 tahun hamil 26- 27 minggu janin tunggal hidup
dengan anemia.
P : - Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu.Ibu
mengetahuinya. Mengobservasi tanda tanda vital ibu.Tanda tanda
vital ibu sudahdiobservasi. Melakukan pemeriksaan Hb.Ibu mau
dilakukan pemeriksaanHb. Memantau keadaan janin ibu.Ibu mau
dilakukanpemeriksaan.- Memberikan ibu obat tablet Fe 1 x 1 tablet,
kalk 1 x 1 tablet, vitamin C 1 x 1 tablet, asam mefenamat jika
kepala ibu sakit dan menganjurkan ibu untuk minum obat secara
teratur. Ibu mau minum obat secara teratur.- Menganjurkan ibu untuk
lebih meningkatkan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat
besi.Ibu mau meningkatkanmakan makanan yangbanyak mengandung zat
besi.- Menganjurkan ibu untuk tetap makan dua kali dari porsi makan
sebelum hamil. Ibu mau meningkatkan pola makannya.- Menganjurkan
ibu untuk tetap istirahat yang cukup dan tidak melakukan pekerjaan
yang berat. Ibu bersedia untuk membatasi aktivitasnya yang berat
dan istirahat yang cukup.
Iceu Mayasari
Puskesmas SukamerinduNo. RM : 347Nama Pasien: Ny. A
CATATAN PERKEMBANGANNama Bidan :
Hari, Tanggal & JamCatatan Perkembangan (SOAP)Nama &
Paraf
Kamis, 09 Agustus 2012Jam : 09.00 WIBS : Ibu mengatakan :1.
Sakit kepalanya sudah mulai berkurang.2. Badannya masih lemas dan
letih.3. Sudah ada nafsu makan.4. Telah meminum obat yang diberikan
secara teratur.O : 1. Pemeriksaan Umum- K / U : Lemah- Kesadaran
:Composmentis- TTV : TD : 100/70 mmHg Pols : 88 x/m RR : 21 x/m
Temp :2. Pemeriksaan fisik - Kepala : Sakit kepala sudah
berkurang.- Muka : Masih terlihat pucat.- MataConjungtiva :
Anemis.- Abdomen Pembesaran perut : Sesuai dengan umur kehamilan. -
DJJ : 152 x/m.- Hb : 9 gr %.
A : Ny. A umur 37 tahun hamil 26- 27 minggu janin tunggal hidup
dengan anemia.
P : - Memberitahu ibu hasil pemeriksaan.Ibu mengetahuinya.
Mengobservasi tanda tanda vital ibu.Tanda tanda vital ibu
sudahdiobservasi. Melakukan pemeriksaan Hb.Ibu mau
dilakukanPemeriksaan Hb. Memantau keadaan janin ibu.Ibu mau
dilakukanpemeriksaan.- Memberikan ibu obat tablet Fe 1 x 1 tablet,
kalk 1 x 1 tablet, vitamin C 1 x 1 tablet dan asam mefenamat jika
kepala ibu sakit dan menganjurkan ibu untuk minum obat secara
teratur. Ibu mau minum obat secara teratur.- Menganjurkan ibu untuk
lebih meningkatkan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat
besi.Ibu mau meningkatkanmakan- makanan yang banyakmengandung zat
besi.- Menganjurkan ibu untuk tetap makan dua kali dari porsi makan
sebelum hamil. Ibu mau meningkatkan pola makannya.- Menganjurkan
ibu untuk tetap istirahat yang cukup dan tidak melakukan pekerjaan
yang berat. Ibu bersedia untuk membatasi aktivitasnya yang berat
dan istirahat yang cukup.
Iceu Mayasari
Puskesmas SukamerinduNo. RM : 347Nama Pasien: Ny. A
CATATAN PERKEMBANGANNama Bidan :
Hari, Tanggal & JamCatatan Perkembangan (SOAP)Nama &
Paraf
Jumat, 10 Agustus 2012Jam : 09.30 WIBS : Ibu mengatakan :1.
Sakit kepalanya sudah mulai berkurang.2. Badannya masih lemas dan
letih.3. Nafsu makannya sudah mulai membaik.4. Telah meminum obat
yang diberikan secara teratur.
O : 1. Pemeriksaan Umum- K / U : Lemah- Kesadaran :Composmentis-
TTV : TD :110/80mmHg Pols : 85 x/m RR : 24 x/m Temp :
2. Pemeriksaan fisik - Kepala : Sakit kepala sudah berkurang.-
Muka : Masih terlihat pucat.- MataConjungtiva : Anemis.- Abdomen
Pembesaran perut : Sesuai dengan umur kehamilan. - DJJ : 150 x/m.-
Hb : 9 gr %.
A : Ny. A umur 37 tahun hamil 26- 27 minggu janin tunggal hidup
dengan anemia.
P : - Memberitahu ibu hasil pemeriksaan.Ibu mengetahuinya.
Mengobservasi tanda tanda vital ibu.Tanda tanda vital ibu
sudahdiobservasi. Melakukan pemeriksaan Hb.Ibu mau
dilakukanPemeriksaan Hb. Memantau keadaan janin ibu.Ibu mau
dilakukanpemeriksaan.- Memberikan ibu obat tablet Fe 1 x 1 tablet,
kalk 1 x 1 tablet, vitamin C 1 x 1 tablet dan asam mefenamat jika
kepala ibu sakit dan menganjurkan ibu untuk minum obat secara
teratur. Ibu mau minum obat secara teratur.- Menganjurkan ibu untuk
lebih meningkatkan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat
besi.Ibu mau meningkatkanmakan- makanan yang banyak mengandung zat
besi.- Menganjurkan ibu untuk tetap makan dua kali dari porsi makan
sebelum hamil. Ibu mau meningkatkan pola makannya.- Menganjurkan
ibu untuk tetap istirahat yang cukup dan tidak melakukan pekerjaan
yang berat. Ibu bersedia untuk membatasi aktivitasnya yang berat
dan istirahat yang cukup.
Iceu Mayasari
Puskesmas SukamerinduNo. RM : 347Nama Pasien: Ny. A
CATATAN PERKEMBANGANNama Bidan :
Hari, Tanggal & JamCatatan Perkembangan (SOAP)Nama &
Paraf
Sabtu, 11 Agustus 2012Jam : 09.30 WIBS : Ibu mengatakan :1.
Sakit kepalanya sudah berkurang.2. Masih sedikit lemas dan letih.3.
Nafsu makannya sudah membaik.4. Telah meminum obat yang diberikan
secara teratur.
O : 1. Pemeriksaan Umum- K / U : Lemah- Kesadaran :Composmentis-
TTV : TD :110/80mmHg Pols : 87 x/m RR : 22 x/m Temp :
2. Pemeriksaan fisik - Kepala : Sakit kepala sudah berkurang.-
Muka : Masih terlihat sedikit pucat.- MataConjungtiva : Anemis.-
Abdomen Pembesaran perut : Sesuai dengan umur kahamilan.- DJJ : 148
x/m.- Hb : 9,2 gr %.
A : Ny. A umur 37 tahun hamil 26- 27 minggu janin tunggal hidup
dengan anemia.
P : - Memberitahu ibu hasil pemeriksaan.Ibu mengetahuinya.
Mengobservasi tanda tanda vital ibu.Tanda tanda vital ibu
sudahdiobservasi. Melakukan pemeriksaan Hb.Ibu mau
dilakukanpemeriksaanHb. Memantau keadaan janin ibu.Ibu mau
dilakukanpemeriksaan.- Memberikan ibu obat tablet Fe 1 x 1 tablet,
kalk 1 x 1 tablet, vitamin C 1 x 1 tablet dan asam mefenamat jika
kepala ibu sakit dan menganjurkan ibu untuk minum obat secara
teratur. Ibu mau minum obat secara teratur.- Menganjurkan ibu untuk
lebih meningkatkan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat
besi.Ibu mau meningkatkanmakan-makanan yang banyakmengandung zat
besi.- Menganjurkan ibu untuk tetap makan dua kali dari porsi makan
sebelum hamil. Ibu mau meningkatkan pola makannya.- Menganjurkan
ibu untuk tetap istirahat yang cukup dan tidak melakukan pekerjaan
yang berat. Ibu bersedia untuk membatasi aktivitasnya yang berat
dan istirahat yang cukup.
Iceu Mayasari
Puskesmas SukamerinduNo. RM : 347Nama Pasien: Ny. A
CATATAN PERKEMBANGANNama Bidan :
Hari, Tanggal & JamCatatan Perkembangan (SOAP)Nama &
Paraf
Senin, 13 Agustus 2012Jam : 11.15 WIBS : Ibu mengatakan :1.
Sakit kepalanya sudah berkurang.2. Masih sedikit lemas dan letih.3.
Nafsu makannya sudah membaik.4. Telah meminum obat yang diberikan
secara teratur.
O : 1. Pemeriksaan Umum- K / U : Lemah- Kesadaran :Composmentis-
TTV : TD :110/80mmHg Pols : 89 x/m RR : 23 x/m Temp :
2. Pemeriksaan fisik - Kepala : Sakit kepala sudah berkurang.-
Muka : Masih terlihat Sedikit pucat.- MataConjungtiva : Anemis.-
Abdomen Pembesaran perut : Sesuai dengan umur kehamilan.- DJJ : 150
x/m.- Hb : 9,2 gr %.
A : Ny. A umur 37 tahun hamil 27 minggu janin tunggal hidup
dengan anemia.
P : - Memberitahu ibu hasil pemeriksaan.Ibu mengetahuinya.
Mengobservasi tanda tanda vital ibu.Tanda tanda vital ibu sudah
diobservasi. Melakukan pemeriksaan Hb.Ibu mau dilakukanpemeriksaan
Hb. Memantau keadaan janin ibu.Ibu mau dilakukanpemeriksaan.-
Memberikan ibu obat tablet Fe 1 x 1 tablet, kalk 1 x 1 tablet,
vitamin C 1 x 1 tablet dan asam mefenamat jika kepala ibu terasa
sakit dan menganjurkan ibu untuk minum obat secara teratur. Ibu mau
minum obat secara teratur.- Menganjurkan ibu untuk lebih
meningkatkan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi.Ibu mau
meningkatkanmakan-makanan yang banyakmengandung zat besi.-
Menganjurkan ibu untuk tetap makan dua kali dari porsi makan
sebelum hamil. Ibu mau meningkatkan pola makannya.- Menganjurkan
ibu untuk tetap istirahat yang cukup dan tidak melakukan pekerjaan
yang berat. Ibu bersedia untuk membatasi aktivitasnya yang berat
dan istirahat yang cukup.
Iceu Mayasari
A. PEMBAHASANPada bab ini penulis membahas perbedaan yang ada
antara penatalaksanaan kasus dengan konsep teori yang telah
diuraikan pada Bab II. Karena penulis menggunakan manajemen
kebidanan SOAP, maka pembahasan akan diuraikan langkah demi langkah
sebagai berikut:1. S (Subjektif)Pendokumentasian manajemen
kebidanan, langkah pertama adalah pengkajian data, terutama data
yang diperoleh dari anamnesis (Sudarti, 2010). Menurut Tarwoto
(2007) ibu hamil dengan anemia yaitu ibu hamil dengan mengeluh
sering pusing dan sakit kepala, cepat lelah, sering terjadi kram
pada kaki, terjadi sariawan, peradangan gusi, pucat pada mata, pada
pemeriksaan hemoglobin < 9,5 gr% dan tekanan darah menurun. Pada
kasus Ny. A G5P3A1 hamil 25 minggu disertai keluhan cepat lelah,
sering pusing dan sakit kepala.Jadi terdapat perbedaan antara
praktik dan teori, pada praktek tidak ditemukan sariawan dan kram
pada kaki.2. O (Objektif)Merupakan data yang didapat dari pasien
sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian
(Sudarti, 2010). Data objektif menggambarkan dokumentasi hasil
pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium dan uji diagnostic lain
yang dirumuskan dalam data focus untuk mendukung asuhan sebagai
langkah kedua SOAP. Pada kasus Ny.A dengan anemia mata terlihat
pucat, tekanan darah menurun dan hemoglobin 8,8 gr%.Jadi terdapat
perbedaan antara teori dan praktek, pada praktek tidak ditemukan
peradangan gusi.3. A (Assessment) Assessment menggambarkan
dokumentasi hasil analisis dan interpretasi (kesimpulan) dari data
subjektif dan objektif (Sudarti, 2010).Pada kasus ini, penulis
mendapatkan diagnose kebidanan seorang ibu hamil Ny. A umur 37
tahun G5P3A1, hamil 25 minggu, janin tunggal hidup dengan anemia.
Dalam langkah ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori
dan praktek. 4. P (Penatalaksanaan)Penatalaksanaan adalah membuat
rencana asuhan saat ini dan yang akan datang. Rencana asuhan
disusun berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data ( Sudarti,
2010). Penatalaksanaan ibu hamil dengan anemia adalah melakukan
pemeriksaan hemoglobin, mengukur tekanan darah, memberikan suplemen
zat besi 90 tablet selama kehamilan, mengkonsumsi vitamin C yang
lebih banyak, makan makanan yang banyak mengandung zat besi dan
asam folat, makan dua kali lipat dari pola makan sebelum hamil,
hindari atau kurangi minum teh dan kopi, hindari aktivitas yang
berat dan istirahat yang cukup.Pada kasus Ny. A setelah dilakukan
pemantauan selama 1 minggu, umur kehamilan 26 minggu diperoleh
hasil tekanan darah meningkat 110/70 mmHg, sakit kepala dan cepat
lelah ibu sudah berkurang dan hemoglobin meningkat dari 8,8 gr%
menjadi 9,2 gr%.36Jadi pada penanganan kasus Ny. A telah sesuai
dengan yang diharapkan dan tidak terdapat kesenjangan antara teori
dan praktik di lapangan.76BAB VPENUTUP
Dalam bab terakhir penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. A umur 37 tahun G5P3A1 hamil 25
minggu dengan Anemia di Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu ini
penulis dapat membuat kesimpulan dan saran sebagai berikut:A.
KesimpulanAsuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia dapat
diterapkan melalui pendekatan manajemen kebidanan menurut SOAP
diantaranya sebagai berikut :1. Dalam melakukan pengkajian terhadap
ibu hamil Ny. A G5P3A1 dengan anemia ibu mengeluh sering pusing,
cepat lelah dan nafsu makan berkurang. Setelah diberikan asuhan
selama 1 minggu, sering pusing dan cepat lelah ibu sudah berkurang
dan nafsu makan ibu membaik.2. Objektif diperoleh dari pemeriksaan
tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Hasil pemeriksaan yang diperoleh adalah TD : 100/70 mmHg, RR : 23
x/m, Pols : 89 x/m. pada pemeriksaan fisik, mata dan muka terlihat
pucat dan pada pemeriksaan hemoglobin 8,8 gr%. Setelah dilakukan
asuhan selama 1 minggu tekanan darah ibu meningkat menjadi 110/80
mmHg, RR : 23 x/m, Pols : 89 x/m, mata dan muka masih terlihat
sedikit pucat dan hemoglobin meningkat menjadi 9,2 gr%.3. Dilakukan
dengan pengumpulan data secara teliti dan akurat sehingga
didapatkan diagnose kebidanan Ny. A umur 37 tahun G5P3A1 hamil 25
minggu, janin tunggal hidup dengan anemia. Setelah dilakukan asuhan
selama 1 minggu didapatkan diagnose kebidanan Ny. A umur 37 tahun
G5P3A1 hamil 26 minggu, janin tunggal hidup dengan anemia.4.
Pelaksanaan asuhan yang diberikan pada ibu hamil dengan anemia
sesuai dengan rencana yang telah dibuat yaitu melakukan pemeriksaan
Hb, ukur tekanan darah, hindari aktivitas yang berat dan istirahat
yang cukup, minum suplemen zat besi 90 tablet selama kehamilan,
hindari atau kurangi minum teh dan kopi, konsumsi vitamin C yang
lebih banyak, makan dua kali lipat dari pola makan sebelum hamil,
makan-makanan yang banyak mengandung zat besi. Setelah diberikan
asuhan selama 1 minggu, ibu mau minum obat secara teratur dan
meningkatkan porsi makan sehingga sakit kepala dan cepat letih ibu
berkurang dan hemoglobin ibu meningkat menjadi 9,2 gr%.
B. SaranDari adanya kesimpulan tersebut diatas maka penulis
dapat memberikan saran sebagai berikut:1. Bagi Pasien Pasien
disarankan untuk segera datang ketenaga kesehatan jika terjadi
tanda-tanda bahaya kehamilan dan dianjurakn ANC secara rutin guna
mendeteksi adanya tanda bahaya kehamilan secara dini.2. Bagi Bidan
Diharapkan dalam pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
anemia bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan anemia hendaknya tetap mempertahankan standar pelayanan
kebidanan3. Bagi institusia. PuskesmasUntuk Puskesmas Sukamerindu
Kota Bengkulu diharapkan untuk lebih meningkatkan pelayanan dengan
pendekatan menejemen kebidanan secara komperhensif, sehingga pasien
merasa senang dan nyaman terhadap pelayanan yang diberikan.b.
Pendidikan Diharapkan mahasiswa dapat memberikan dan melaksanakan
asuhan kebidanan anemia sesuai dengan teori karena teori mendasari
setiap praktek, sehingga antara teori dan praktek tidak ada
kesenjangan serta dapat dijadikan bahan referensi.