BAB III
ANALISIS SOSIOMETRI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM KOMPUTER
A. Pengertian Sosiometri
Pelayanan Bimbingan dan Konseling harus dilakukan oleh orang
yang profesional dan secara profesional pula. Agar dalam
melaksanakan pelayanan konseling dapat melakukan secara profesional
maka ada beberapa kompetensi yang harus dikuasai oleh konselor,
diantaranya bahwa konselor harus mampu memahami kebutuhan dan
permasalahan nyata yang dialami oleh individu ( Klien ) yang
menjadi sasaran pelayanan konseling.Untuk mengungkap data-data yang
diperlukan dari klien dapat dilakukan melalui kegiatan pengukuran
sebagai upaya untuk menganalisa kebutuhan (need assesment) klien
dengan menggunakan alat ukur atau instrumen tertentu. Yang mana
kegiatan ini biasa juga disebut Aplikasi Instrumentasi.
Dalam Konseling, kondisi individu, terutama orang-orang yang
potensial atau sedang menjadi klien mengandung berbagai hal yang
perlu diungkapkan. Ketepatan pemahaman, penyingkapan dan perlakuan
konselor terhadap individu ( Klien ) yang dimaksud sangat
tergantung pada hasil pengungkapan kondisi diri individu tersebut.
Pengungkapan kondisi diri klien dilakukan melalui Aplikasi
Instrumentasi, baik melalui instrument tes maupun non tes. Hasil
aplikasi instrumentasi ini kemudian ditafsirkan, disikapi dan
digunakan untuk memberikan perlakuan terhadap klien dalam bentuk
layanan konseling dan/atau kegiatan pendukung lainnya. Salah satu
jenis instrumen non tes yang harus dikuasai Konselor ( Guru
Pembimbing ) adalah Sosiometry, yang akan dikupas secara lebih
mendalam dalam makalah ini.
Sociometry merupakan salah satu metode psikologi sosial yang
dikembangkan oleh Jacob Levy Moreno, orang pertama yang
memperkenalkan istilah sociometry, berawal dari studi sociometry
yang dilakukannya dalam jangka waktu yang panjang pada tahun 1932 –
1938 di New York State Training School for Girls in Hudson, New
York. Kata sociometry berasal dari bahasa Latin “socius”, yang
berarti soial dan “metrum”, yang berarti mengukur. Berdasarkan kata
dasar ini, sosiometri digunakan sebagai cara untuk mengukur tingkat
antar hubungan individu dalam kelompok. Pengukuran tentang antar
hubungan tersebut berguna tidak hanya dalam melakukan assessment
terhadap perilaku individu dalam kelompok, tetapi juga untuk
melakukan intervensi untuk menghasilkan perubahan positif dan
menentukan seberapa luasnya perubahan itu. Dalam kerja kelompok,
sosiometri merupakan alat untuk mengukur kekuatan penurunan konflik
dan memperbaiki komunikasi, karena sosiometri kelompok membolehkan
kelompok untuk melihat dirinya secara objektif dan untuk
menganalisis dinamika kelompoknya. Sosiometri ini juga alat yang
bagus untuk mengassess (assessing) dinamika dan perkembangan dalam
kelompok pencurahan untuk terapi atau pelatihan. Dengan demikian,
sosiometri merupakan alat untuk mengukur hubungan antarpribadi
dalam suatu kelompok.
Dalam perkembangan bimbingan konseling sekarang ini, sosiometri
digunakan sebagai metode pemahaman individu untuk mengukur
interaksi sosial dalam suatu kelompok. Popin Dictionary Home Page
(2001) mendefinisikan sosiometri sebagai suatu metode yang
digunakan untuk mempelajari hubungan antar pribadi dalam suatu
kelompok orang, pengukuran perilaku sosial manusia. Pengertian
sosiometri tersebut dapat dijelaskan sebagai:
1. Suatu metode untuk mempelajari hubungan antar pribadi dalam
suatu kelompok. Di sini pribadi mempunyai makna sebagai manusia
jika ia berada dalam kelompok. Karena dalam kehidupan kelompok ia
dapat berhubungan dengan manusia yang lain, makna ke-manusia-annya
hanya ada jika ada kelompok manusia.
2. Suatu cara untuk mengukur perilaku sosial manusia, yaitu
mengukur bagaimana individu berinteraksi dengan orang lain dalam
kelompoknya, bagiamana ia memandang orang lain dalam kelompoknya,
bagaimana ia memilih orang lain sebagai teman dalam kelompoknya,
bagaimana kelompok mengembangkan struktur sosial.
B. Fungsi Sosiometri
Mengacu pada pengertian-pengertian di atas, sosiometri dapat
diartikan sebagai suatu metode atau teknik untuk memahami individu
terutama untuk memperoleh data tentang jaringan hubungan sosial
antar individu (antar pribadi) dalam suatu kelompok, berdasarkan
preferensi pribadi antara anggota-anggota kelompok. Preferensi
pribadi dinyatakan dalam kesukaan untuk berada bersama dalam
melakukan kegiatan tertentu, atau dinyatakan dalam ungkapan
perasaan terhadap anggota-anggota kelompok untuk melakukan suatu
kegiatan tertentu. Dengan demikian secara ringkas dapat disebutkan
bahwa sosiometri memiliki fungsi :
a. Sebagai alat untuk meneliti struktur sosial dari suatu
kelompok individu dengan dasar terhadap relasi sosial dan status
dari masing-masing anggota kelompok yang bersangkutan.
b. Sebagai alat untuk memperbaiki hubungan insani (human
relation) diantara anggota-anggota kelompok tertentu.
c. Dapat digunakan untuk menentukan kelompok kerja.
d. Dapat digunakan untuk meneliti kemampuan memimpin seorang
individu dalam kelompok tertentu untuk suatu kegiatan tertentu.
CARA PENGERJAAN DAN PENGOLAHAN SOSIOMETRI SERTA IMPLIKASINYA
DALAM LAYANAN BK
A. Cara Pengerjaan Sosiometri
Langkah – langkah yang perlu dilakukan dalam penerapan
instrumentasi sosiometri adalah sebagai berikut :
a. Siswa diberi daftar isian/angket sosiometri dan diminta untuk
menuliskan identitas dirinya.
b. Konselor memberikan penjelasan maksud dan tujuan dari angket
sosiometri, dan menjelaskan petunjuk pengisiannya.
c.Konselor mempersilahkan kepada siswa untuk mengisi angket
sosiometri, yaitu dengan cara menuliskan teman yang paling disukai
dan yang paling tidak ia sukai disertai alasan-alasannya.
d. Memotivasi siswa agar dapat mengerjakan dengan jujur, dengan
memberikan jaminan kerahasiaan terhadap semua jawabannya
e. Menginformasikan bahwa hasil angket sosiometri ini akan
dijadikan acuan dalam memberikan layanan (bantuan) pada siswa.
B. Cara Pengolahan Sosiometri
Pengolahan hasil Instrumen sosiometeri mengacu pada
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Siapkan tabel sosiometri yang berisikan nama pemilih /
penolak dan nama yang dipilih / ditolak dalam satu kelas.
b. Masukkan data yang diperoleh dari angket sosiometri ke dalam
tabel tersebut dengan ketentuan angka 1 untuk pilihan pertama ( 1 )
angka 2 untuk pilihan kedus ( 2 ), angka 3 untuk penolakan pertama
( 3 ) dan angka 4 untuk penolakan kedua ( 4 ), sehingga akan tampak
skor pilihan dengan rumus jumlah angka 1 ditambah jumlah angka 2
serta skor penolakan dengan rumus jumlah angka 3 ditambah jumlah
angka 4..
c. Dari hasil tabulasi tersebut kemudian dianalisis
Analisanya dilakukan melalui analisis sosiometri, yaitu analisis
kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis sosiometri secara
kuantitatif adalah analisis indeks. Dalam analisis ini kita
menghitung berapakah jumlah indeks setiap individu dalam tiap-tiap
kelompok yang dikenai sosiometri. Di dalam analisis indeks ini ada
tiga kedudukan individu dalam kelompoknya, yaitu:
1. Status Pemilihan ( Choice Status : cs )
2. Status Penolakan ( Rejection Status : rs )
3. Status Pemilihan penolakan ( Choice and Rejection Status :
crs ).
Berdasarkan praktek di lapangan, Susilo Rahardjo (1998)
menemukan bahwa ada ketidaksesuaian teori analisis indeks
sosiometri dalam segi status pemilihan (cs=choice status), status
penolakan (rs=rejection status), dan status pemilihan penolakan
(crs=choice and rejection status), karena itu rumus-rumus analisis
indeks sosiometri perlu direkonstruksi. Dengan uji komputer, Susilo
Rahardjo (1998) menyusun rumus baru; baik untuk indeks pemilihan,
penolakan, maupun pemilihan penolakan.
Rumus baru yang digunakan untuk mencari masing-masing status
adalah sebagai berikut :
1. Status pemilihan (choice status=cs)
Jumlah pemilih A
cs A =
Nxp
Keterangan :
A = Kode orang yang dicari statusnya dalam kelompok
N = Jumlah orang dalam kelompok
p = banyaknya pilihan setiap orang yang ditentukan dalam angket
sosiometri
2. Status penolakan (rejection status=rs)
Jumlah penolak B
rs B = x -1
Nxt
Keterangan :
B = Kode orang yang dicari statusnya dalam kelompok
N = Jumlah orang dalam kelompok
t = banyaknya penolakan setiap orang yang ditentukan dalam
angket sosiometri
3. Indeks pemilihan penolakan (choice and rejection
status=crs)
Jumlah pemilih C – jumlah penolak C
rs C =
Nxq
Keterangan :
C = Kode orang yang dicari statusnya dalam kelompok
N = Jumlah orang dalam kelompok
q = banyaknya pilihan/penolakan setiap orang yang ditentukan
dalam angket sosiometri
d. Dari tabulasi yang ada dituangkan dalam bentuk sosiogram
untuk melihat hubungan antar individu dalam kelompok tersebut.
C. Implikasi Analisis Sosiometri dalam Layanan Bimbingan dan
Konseling
Pemahaman guru pembimbing terhadap sosialisasi siswa merupakan
hal yang penting dalam rangka pemahaman individu. Dengan pemahaman
tersebut guru pembimbing dapat mendeskripsikan siswa-siswa yang
mengalami masalah sosial, dan yang tidak mengalami masalah sosial.
Selanjutnya guru pembimbing dapat melakukan berbagai layanan
bimbingan dan konseling yang berfungsi pencegahan timbulnya masalah
interaksi sosial, pengatasan masalah interaksi sosial, pemeliharaan
dan pengembangan interaksi sosial siswa. Untuk memahami interaksi
di antara para siswa, guru dapat menggunakan metode sosiometri.
Sosiometri merupakan teknik untuk meneliti struktur sosial di
kelas yang pada hakekatnya untuk meneliti kekohesivan ( kepaduan,
kekompakan ) kelompok, atau dengan kata lain meneliti seberapa jauh
keterpaduan suatu kelompok, apakah suatu kelompok padu ataukah
terpecah/terbelah. Beck (1951) menyatakan, ada tiga dasar padunya
kelompok, yaitu daya tarik pribadi (personal attraction), kinerja
dalam menyelesaikan tugas ( performance of a task ), menjaga
prestise atau gengsi kelompok ( group prestige ).
Pemahaman guru pembimbing terhadap interaksi sosial siswa
asuhnya mempunyai implikasi dalam berbagai layanan dan/atau
kegiatan bimbingan konseling. Pemahaman individu merupakan starting
point dalam layanan dan/atau kegiatan bimbingan. Maksudnya berbagai
layanan dan/atau kegiatan bimbingan dan konseling semestinya
dimulai dengan pemahaman individu oleh klien dan guru pemibimbing.
Pemahaman diri yang dilakukan oleh klien adalah agar klien dapat
memahami dirinya ( kelebihan dan kekurangannya ), memahami
masalahnya, dan memahami bahwa keputusan akhir dalam memecahkan
masalahnya menjadi tanggungjawabnya. Sedangkan pemahaman yang
dilakukan oleh guru pembimbing adalah agar guru pembimbing mengenal
dan memahami tentang diri klien, latar belakangnya, masalah yang
dihadapi klien, kekuatan dan kelemahannya, serta kondisi
lingkungannya.
Secara khusus, penyelenggaraan Aplikasi Instrumentasi Sosiometri
yang telah dilaksanakan, implikasinya dalam layanan konseling dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Hasil analisis sosiogram akan membantu konselor dalam memahami
hubungan sosial dan hubungan individu yang berlangsung dalam suatu
kelompok. Dari hasil tersebut akan tampak individu-individu yang
memerlukan bantuan layanan konseling secara perorangan maupun
kelompok. Setalah hasil angket sosiometri dianalisa akan tampaklah
gambaran hubungan sosial dalam kelompok siswa, yaitu siswa-siswa
yang memiliki hubungan sosial yang tinggi dengan melihat skore
pemilihan dan juga akan tampak siswa-siswa yang memiliki hubungan
social rendah atau terisolir. Dari gambaran ini konselor sekolah
dapat merencanakan layanan-layanan apa yang tepat bagi mereka.
Terutama untuk siswa-siswa yang memiliki hubungan sosial rendah
atau terisolir, konselor harus memberikan perhatian lebih dari
siswa yang lain. Dari analisa angket sosiometri tersebut dapat
ditentukan prioritas siswa yang perlu mendapatkan layanan
konseling, yaitu terutama untuk siswa yang memperoleh skore
penolakan kategori tinggi
ANALISIS SOSIOMETRI DENGAN SISTEM KOMPUTER
Teknologi dalam bimbingan dan konseling sekarang ini makin
dirasakan manfaatnya untuk menunjang pelayanan yang diberikan
konselor kepada klien. Teknologi dalam arti kata instrumentasi
bimbingan dan konseling perlu dipahami, dikembangkan dan digunakan
untuk mencapai manfaat yang sebesar-besarnya bagi kepentingan
klien. Sosiometri sebagai salah satu instrumen non-tes mempunyai
implikasi bagi pelayanan bimbingan dan konseling. Oleh karena itu
pemahaman, pengembangan, dan praktek sosiometri secara intens oleh
setiap konselor, diharapkan memberikan dampak positif kepada klien.
Dalam pengolahan hasil angket sosiometri konselor sering mengalami
kesulitan, bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu hal ini
mungkin menjadi sulit untuk dilakukan. Padahal bila konselor
memiliki kemampuan mengoperasikan komputer kini sudah ada software
yang dapat digunakan untuk mengolah hasil angket sosiometri ,
dengan menggunakan software ini analisis hasil angket sosiometri
relatif lebih mudah untuk dilakukan dan lebih mempercepat
proses.
Software sosiometri dan sosiogram ini penulis buat dalam rangka
untuk memudahkan konselor sekolah menganalisa data tentang jaringan
hubungan sosial antar individu ( antar pribadi siswa ) dalam suatu
kelompok. Software sosiometri dan sosiogram ini kami buat melalui
dua paduan program yaitu Microsoft Excel untuk analisa indeks,
grafik, dan lain-lain serta Microsoft Accses yang kami temukan
dalam web Internet Konseling Indonesia untuk pembuatan
sosiogram.
Agar software ini bisa dipakai maka ikutilah beberapa petunjuk
di bawah ini :
1. Install dulu software sosiogram ke dalam PC atau laptop anda,
langkahnya :
CARA 1 :
a. Klik folder BOX 2 ( SOSIOGRAM ), klik SOSIOGRAM INST, pilih
dan klik 2x file Setup ( icon / gambar komputer )
b. Muncul kotak dialog Sociogram Setup.( Welcome to the
sociogram installation program ), klik OK
c. Muncul kotak dialog Sosiogram Setup. ( Begin the installation
by clicking the button below ). Klik Kotak bergambar Komputer
d. Lalu muncul kotak dialog Sosiogram - ( Choose program group )
Klik Continue
e. Muncul kotak dialog Version conflict, klik Yes, Klik Yes.
Lalu terjadi proses menginstall
f. Terakhir muncul kotak dialog Sosiogram Setup ( Sociogram
Setup was completed succesfully ). Klik OK
CARA 2 :
a. Klik folder BOX 2 ( SOSIOGRAM ), pilih dan klik 2X SOSIOGRAM
SETUP ( Gambar kotak warna merah, biru dan hiaju terikat ), lalu
muncul kotak dialog SOSIOGRAM SETUP.Zip.winRAR
b. Pilih dan klik 2X setup.exe
c. Lalu muncul kotak dialog Sociogram Setup.( Welcome to the
sociogram installation program ), klik OK
d. Muncul kotak dialog Sosiogram Setup. ( Begin the installation
by clicking the button below ). Klik Kotak bergambar Komputer
e. Lalu muncul kotak dialog Sosiogram - ( Choose program group
), Klik Continue
f. Muncul kotak dialog Version conflict, klik Yes, Klik Yes.
Lalu terjadi proses menginstall
g. Terakhir muncul kotak dialog Sosiogram Setup ( Sociogram
Setup was completed succesfully ). Klik OK
h. Keluar / Exit dari kotak dialog Sosiogram Setup. Zip win
RAR.
2. Cek dulu apakah Program Sosiogram sudah terinstall di
Komputer / Laptop anda ?
Sebagai bukti bahwa Software Sosiogram telah terinstall ke PC
atau Laptop anda, maka anda bisa :
· Mengeceknya di windows explore Drive C: pada folder Program
File, temukan folder sociogrm
· Atau klik Start, sorot All Program lalu cari Program
Sociogram.
Akan terlihat seperti gambar sbb :
Kalau Program Sociogram sudah ada di komputer / Laptop anda,
berarti anda telah sikses menginstall program sociogram dan
selanjutnya Program siap digunakan.
3. Selanjutnya kita bisa menggunakan Program Aplikasi Sosiometri
ini.
Klik Folder BOX 1 ( SOSIOMETRI ), pilih nama file APLIKASI
SOSIOMETRI ( MASTER ), Lalu muncul Menu Utama yang memuat tampilan
seluruh isi dari file ini. Untuk memudahkan pengoperasian, File ini
kami susun dalam 12 ( Dua Belas Sheet ), yang masing - masing sheet
bisa di akses melalui HALAMAN MUKA / MENU, cukup dengan meng "KLIK"
kotak Link halaman yang akan dibuka. Berikut kami jelaskan masing -
masing Sheet / halaman yang ada di file ini :
MENU
Halaman ini berisi daftar isi dari seluruh file yang ada.
Apabila Bapak / Ibu ingin menuju ke halaman tertentu, cukup meng
"KLIK" pada kotak pilihan.
PETUNJUK OPERASIONAL
Bagian ini memuat petunjuk umum penggunaan alat ini. Apabila Bpk
/ Ibu mengalami kesulitan Dalam penggunaan alat ini, barangkali
lewat bagian ini Bpk / Ibu bisa mendapatkan petunjuk pengoperasian
alat ini.
ANGKET SOSIOMETRI
Berisi contoh angket sosiometri, bisa langsung dicetak / print
dengan terlebih dahulu mengedit bagian-bagian yang perlu
diganti.
TABULASI
Bagian ini merupakan bagian inti pertama pekerjaan yang harus
Bapak / Ibu laksanakan. Dinamakan bagian inti pertama karena hanya
dibagian ini pertama anda bekerja memasukkan data dan selebihnya
data pada bagian yang lain akan terisi / terproses dengan
sendirinya.
Setelah angket sosiometri diisi saswa, Bapak / Ibu bisa langsung
memasukkan datanya ke sheet tabulasi ini.
· Ketikan nama-nama siswa satu kelas yang akan dianalisa, akhiri
setiap pengetikan nama dengan tanda , ( koma ). Untuk mempercepat
proses kerja, Bapak / Ibu bisa mengcopy daftar nama dari file lain,
dan jangan lupa setiap akhir nama diberi tanda , ( koma )
· Ketik satu persatu hasil angket sosiometri dengan kode :
Pilihan Pertama dengan kode angka 1, Pilihan Kedua dengan kode
angka 2, Penolakan Pertama dengan kode angka 3 dan Penolakan Kedua
dengan kode angka 4
INDEKS PEMILIHAN
Memuat indeks status pemilihan ( Choice Status / CS ) yang
secara otomatis akan terisi bila data sudah dima-sukkan ke
Tabulasi. Demikian juga grafiknya yang terletak di sebelah
kanannya, akan muncul sendiri. Dari tabel dan grafik yang muncul,
anda bisa menafsirkan / melihat siswa - siswa yang memperoleh
indeks CS dalam kategori tinggi, yang bisa diterjemahkan bahwa
siswa - siswa tersebut tergolong favirit di kelompok /
kelasnya.
Anda juga bisa melihat peringkat / ranking siswa yang memperoleh
indeks CS tinggi. Karena sheet ini terprotek untuk melindungi
terhapusnya rumus - rumus paten, maka terlebih dahulu anda harus
membuka proteknya, caranya :
· Munculkan Toolbars Proteksion, klik Unprotect Sheet, pada
kotak Pasword ketik SOSIO
· Protect sudah terbuka, klik tanda panah filter pada kotak
SCORE, lalu klik pilihan yang dikehendaki.
· Misalnya anda mau melihat 10 siswa teratas atau yang memiliki
indeks tinggi, anda bisa memilih ( Top 10 ), untuk mengembalikan ke
bentuk semula pilih All.
· Kalau sudah selesai sebaiknya sheet / lembar kerjanya
diprotect lagi, klik toolbars protect sheet, lalu isi pasword yang
sama ketika anda membuka, yaitu SOSIO.
INDEKS PENOLAKAN
Memuat indeks status penolakan ( Rejektion Status / RS ) yang
secara otomatis akan terisi bila data sudah dimasukkan ke Tabulasi.
Demikian juga grafiknya yang terletak di sebelah kanannya, akan
muncul sendiri. Dari tabel dan grafik yang muncul, anda bisa
menafsirkan / melihat siswa - siswa yang memperoleh indeks RS dalam
kategori tinggi, yang bisa diterjemahkan bahwa siswa – siswa
tersebut tergolong dibenci atau terisolir di kelompok / kelasnya.
Anda juga bisa melihat peringkat / ranking siswa yang memperoleh
indeks RS tinggi. Lakukan langkah yang sama seperti pada INDEKS
PEMILIHAN
INDEKS PEMILIHAN DAN PENOLAKAN ( CRS )
Memuat indeks status pemilihan danpenolakan ( CRS ) yang secara
otomatis akan terisi bila data sudah dimasukkan ke Tabulasi.
Demikian juga grafiknya yang terletak di sebelah kanannya, akan
muncul sendiri. Anda juga bisa melihat peringkat / ranking siswa
yang memperoleh indeks CRS tinggi. Lakukan - langkah yang sama
seperti pada INDEKS PEMILIHAN
KARTU SOSIOMETRI
Berisi contoh kartu sosiometri, bapak / ibu bisa mengetahui
profil masing-masing siswa dengan cara mengetik nomor absen siswa
yang ingin diketahui profilnya.
PINTU SOSIOGRAM
Pada bagian ini merupakan pekerjaan utama kedua anda, karena di
bagian ini anda harus memproses data untuk membuat sosiogram.
Anda tinggal mengklik kotak KE SOSIOGRAM, ada 2 ( dua pilihan )
pintu masuk ke Sosiogram ini, yaitu :
A. KE SOSIOGRAM LINK 1 : Ini artinya sosiogram yang anda
kerjakan akan tersambung di link sosiogram yang terdapat di folder
BOX 2 ( SOSIOMETRI ) di flash atau drive data anda. Hasil proses
pengerjaan sosiogram akan tersimpan di folder atau drive tersebut,
sehingga nantinya hasil kerja bisa dibuka di komputer manapun yang
sudah terinstall program sosiogram ini tentunya
AGAR LINK 1 INI BERFUNGSI, PINDAHKAN DULU SEMUAI ISI FILE DI CD
INI KE PC / LAPTOP / FLSH DISK ANDA. SEBAB KALAU TIDAK AKAN ERROR,
KARENA DATA DI CD BERSIFAT READ ONLY
Cara memindahkan :
- Klik kanan folder AI SOSIOMETRI, Sorot Send To , lalu klik My
Document atau flash anda.
Apabila saat anda menggunakan LINK 1 ini mengalami Error,
lakukan langkah - langkah berikut :
· Letakkan Kursor di kotak KE SOSIOGRAM LINK 1
· Klik menu Insert, klik hyperlink
· Muncul kotak dialog insert hypelink, Isi kotak Look In dg cara
: Klik AI SOSIOMETRI, Klik 2x Folder BOX 2 ( SOSIOGRAM ), Klik 2x
folder SOSIOGRAM LINK, sorot file sosiogram yang bergambar , lalu
Klik OK.
· Set Ulang bentuk Tulisan ( Font ) KE SOSIOGRAM LINK 1 sesuai
selera anda.
B. KE SOSIOGRAM LINK 2 : Ini artinya sosiogram yang anda
kerjakan akan tersambung di link sosiogram yang terdapat di drive C
: folder Program File di komputer / laptop anda. Hasil proses
pengerjaan sosiogram hanya akan tersimpan di komputer / laptop
anda, sehingga nantinya hasil kerja hanya bisa dibuka di komputer
atau laptop anda dan tidak bisa dibuka di komputer lain karena
tidak tersimpan di flash disk anda.
Pilih dan KLIK LINK yang anda kehendaki, lalu muncul kotak
dialog opening file Sosiogram, klik OK nanti akan muncul Stratform
Sosiogram, Klik File lalu muncul kotak dialog berikut :
Ada 3 pilihan menu : - New Project : untuk membuat sosiogram
baru
- Load existing project : untuk membuka sosiogram yang sudah
pernah dibuat
- Exit : untuk keluar
Kalu anda membuat sosiogram baru, pilih New Project, nanti akan
muncul kotak dialog sbb :
Isi kotak dialog dengan contoh isian sbb :
· Criterion : Data soiometri pemilihan teman 1 kelas ATAU Data
sosiometri penolakan teman 1 kelas
· Criterion Type :
- Pilih Positive : Untuk sosiometri pemilihan teman
- Pilih Negative : Untuk sosiometri penolakan teman
- Pilih Both : Untuk sosiometri pemilihan dan penolakan
teman
· Reference Name : diisi nama kelas ( misal Kelas 9 A ) Atau
kalau kita mau membuat secara terpisah antara pemilihan dan
Penolakan, maka Reference Name diisi misal : Pemilihan Kelas 9A.
atau Penolakan Kelas 9 A.
· Group Size : diisi jumlah siswa dalam 1 kelas / kelompok (
misal 40 )
· Maximum Number of Choice Allowed ( 1 - 10 ) : diisi jumlah
pilihan / penolakan ( misal 2 )
Lalu klik OK, nanti akan muncul daftar isian sbb :
Isikan pada kotak data pilihan persiswa dengan mengetikkan nomor
absen siswa yang dipilih/ditolak. Untuk memudahkan kerja anda,
sebaiknya data yang sudah anda kerjakan di sheet TABULASI Dicetak /
diprint terlebih dahulu.
Setelah terketik semua, anda harus menyimpan terlebih dahulu,
Klik File , pilih Save Data, muncul kotak dialog, lalu klik OK
Selanjutnya anda bisa menampilkan Sosiogramnya, Klik Plot
Sosiogram, muncul beberapa pilihan bentuk sosiogram ( Circle,
Random, Square dan Target )
Kalau anda memilih bentuk Circle maka tampilannya sbb :
Anda bisa langsung mencetak Sosiogram yang sudah jadi tersebut.
Karena di Sosiogram yang sudah jadi tersebut tidak muncul topik
atau nama sosiogram, maka terlebih dahulu anda harus mencetak /
membuat Label Sosiogram dulu. Hasil print out label sosiogram tadi
lalu digunakan lagi untuk mencetak / print sosiogram. Contoh Label
Sosiogram bisa anda lihat pada file LABEL SOSIOGRAM di CD ini.
ANALISA HASIL
Memuat kesimpulan hasil pengolahan data sosiometri. Untuk
mengisi ini anda bias melihat grafik indeks atau dengan cara
meranking / filter tabel indeks pemilihan ( CS ) maupun indeks
penolakan ( RS ). Block dan copy nama siswa yang memperoleh indeks
CS dan RS dalam kategori tinggi. Dan pastekan di sheet Analisa
Hasil ini.
SATKUNG
Berisi Satuan Pendukung dari Aplikasi Instrumentasi Sosiometri
ini. Anda bisa merubah bagian-bagian yang dipandang perlu
DATA PENYUSUN
Berisi keterangan data diri penyusun, anda bisa menyampaikan
kritik dan saran terhadap kekurangan - kekurang yang terdapat dalam
Aplikasi Sosiometri ini.
PENUTUP
Kemajuan teknologi menjadi tantangan di masa depan bagi konselor
dalam menjalankan amanah profesi. Kondisi ini nyata memberi dampak
pada lingkungan kerja konselor, untuk itu bukan suatu tindakan yang
bijak jika konselor menghindari keadaan ini. Apabila konselor
memiliki kemampuan di bidang teknologi komputer ini menjadi sebuah
nilai tambah positif. Namun kemampuan yang dimiliki diharapkan
tidak hanya sekedar pengetahuan kognitif konselor saja tetapi
disertai dengan sikap positif terhadap kemampuan yang dimilikinya.
Apabila profesi konselor ingin setara dengan profesi lain misalnya
dokter; dalam prakteknya dokter pun sangat dekat dengan peralatan
berteknologi canggih, maka setidaknya konselor juga akrab dengan
teknologi canggih dalam prakteknya kalau ingin profesinya setara
dengan dokter.
Konselor sangat perlu untuk terus menambah pengetahuan dan
keterampilan secara personal untuk kepentingan praktek profesinya.
Kenyataannya saat ini masih banyak konselor yang belum mahir dalam
menguasai perangkat komputer, ini menjadi tanggung jawab kita semua
untuk menjawab kenyataan dilapangan.
Dalam kegiatan analisis instrumentasi, hendaknya sedini mungkin
konselor mulai menggunakan komputer sebagai upaya profesionalitas
kerja konselor, misalnya dalam analisis data pada angket sosiometri
sebagaimana dibahas pada makalah ini. Sistem analisis sosiometri
yang penulis susun ini belumlah sempurna, kalau konselor yang lain
mau lebih aktif menekuni system computer, bukannya tidak mungkin
bisa menyusun / mengkreasi lebih baik dari apa yang penulis susun
ini. Untuk itu kritik, saran dan masukan sangat penulis harapkan
dari para pemerhati semua.
DAFTAR PUSTAKA
Corey, G. 1991. Theory and practice of counseling and
psychoteraphy. California: Brooks/Cole Publishing Company.
General information about sociometry: Sociometry.
http://www.asgp.org/soc2.htm (15 Des. 2001).
Hale, Ann E. (1985) Conducting Clinical Sociometric
Explorations: A Manual . Roanoke, Virginia: Royal Publishing
Company.
Hoffman, Chris, Wilcox, L., Gomez, E. & Hollander, C.
(1992). Sociometric Applications in a Corporate Environment,
Journal of Group Psychotherapy, Psychodrama & Sociometry, 45 ,
3-16.
Hollander, Carl E. (1978) An Introduction to Sociogram
Construction. Denver, Colorado: Snow Lion Press, Inc. Available at
the Colorado Psychodrama Center, 350 South Garfield, Denver CO,
303-322-8000.Hoffman, C. 2001. Introduction to sociometry.
Sociometry. http://www.hoopandtree.org /sociometry. htm (15 Des.
2001).
http://www.blatner.com/adam/pdntbk/sociomnotes.htm
Mastur, Drs. ( 2009 ) : Laporan Program Dan Praktik Aplikasi
Instrumentasi Bimbingan dan Konseling. FIP , BK / PPK Universitas
Negeri Semarang.
Moreno, Jacob Levy (1934, Revised edition 1953). Who Shall
Survive? Beacon, NY: Beacon House.
Moreno, Jacob Levy (1960). The Sociometry Reader . Glencoe,
Illinois: The Free Press.
Northway, Mary L. (1967). A Primer of Sociometry . Toronto:
University of Toronto Press.Popin Dictionary Home Page. 2001.
Sociometric technics.
http://www.popin.org/~undpterm/files/data/eng02028.htm (15 Dec.
2002).
Popin Dictionary Home Page. 2001. Sociometric technics.
http://www.popin.org/~undpterm/files/data/eng02028.htm (15 Dec.
2002).
Quantative methods in public administation: Sociometry and
network analysis.
http://www2.chass.nscu.edu/garson/pa765/sociometry.htm. (15 Dec.
2001)
Rahardjo, S. 2005. Analisis Sosiometri (Implikasinya dalam
Bimbingan dan Konseling). Makalah disajikan dalam Workshop Konvensi
Nasional XIV dan Kongres Nasional X Asosiasi Bimbingan dan
Konseling Indonesia (ABKIN) di Semarang: 13 s.d. 16 April 2005
Sociometry Basic. http://www.thesociometry.com/sociometry.html
#sociometry. (15 Dec. 2001).
Susanto, Eko. S.Pd. Pengolahan Sosiometri dengan Aplikasi
Komputer. Makalah disajikan dalam Kongres Nasional XI Asosiasi
Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) di Surabaya: 15 s.d. 17
Nopember 2009
�EMBED Package���