Page 1
43
BAB III
TINJAUAN UMUM
3.1. SEJARAH KOTA KLATEN
Ada dua versi yang menyebut tentang asal muasal nama Klaten.
Versi pertama mengatakan bahwa Klaten berasal dari kata kelati atau buah
bibir. Kata kelati ini kemudian mengalami disimilasi menjadi Klaten. Klaten
sejak dulu merupakan daerah yang terkenal karena kesuburannya. Versi kedua
menyebutkan Klaten berasal dari kota Melati. Kata Melati kemudian berubah
menjadi Mlati. Berubah lagi jadi kata Klati, sehingga memudahkan ucapan
kata Klati berubah menjadi kata Klaten. Versi ke dua ini atas dasar kata-kata
orangtua sebagaimana dikutip dalam buku Klaten dari Masa ke Masa yang
diterbitkan Bagian Ortakala Setda Kab. Dati II Klaten Tahun 1992/1993.
Melati adalah nama seorang kyai yang pada kurang lebih 560 tahun yang lalu
datang di suatu tempat yang masih berupa hutan belantara. Kyai Melati
Sekolekan, nama lengkap dari Kyai Melati, menetap di tempat itu. Semakin
lama semakin banyak orang yang tinggal di sekitarnya, dan daerah itulah yang
menjadi Klaten yang sekarang. Dukuh tempat tinggal Kyai Melati oleh
masyarakat setempat lantas diberi nama Sekolekan. Nama Sekolekan adalah
bagian darinama Kyai Melati Sekolekan. Sekolekan kemudian berkembang
menjadi Sekalekan, sehingga sampai sekarang nama dukuh itu adalah
Sekalekan. Di Dukuh Sekalekan itu pula Kyai Melati dimakamkan. Kyai
Melati dikenal sebagai orang berbudi luhur dan lagi sakti. Karena
Page 2
44
kesaktiannya itu perkampungan itu aman dari gangguan perampok. Setelah
meninggal dunia, Kyai Melati dikuburkan di dekat tempat tinggalnya. Sampai
sekarang sejarah kota Klaten masih menjadi silang pendapat. Belum ada
penelitian yang dapat menyebutkan kapan persisnya kota Klaten berdiri.
Selama ini kegiatan peringatan tentang Klaten diambil dari hari jadi
pemerintah Kab Klaten, yang dimulai dari awal terbentuknya pemerintahan
daerah otonom tahun 1950.
Hari Jadi Kabupaten Klaten. Daerah Kabupaten Klaten semula
adalah bekas daerah swapraja Surakarta. Kasunanan Surakarta terdiri dari
beberapa daerah yang merupakan suatu kabupaten. Setiap kabupaten terdiri
atas beberapa distrik. Susunan penguasa kabupaten terdiri dari Bupati,
Kliwon, Mantri Jaksa, Mantri Kabupaten, Mantri Pembantu, Mantri Distrik,
Penghulu, Carik Kabupaten angka 1 dan 2, Lurah Langsik, dan Langsir.
Susunan penguasa Distrik terdiri dari Pamong Distrik (1 orang), Mantri
Distrik (5), Carik Kepanawon angka 1 dan 2 (2 orang), Carik Kemanten (5
orang), Kajineman (15 orang).
Pada zaman penjajahan Belanda, tahun 1749, terjadi perubahan
susunan penguasa di Kabupaten dan di Distrik. Untuk Jawa dan Madura,
semua propinsi dibagi atas kabupaten-kabupaten, kabupaten terbagi atas
distrik-distrik, dan setiap distrik dikepalai oleh seorang wedono. Pada tahun
1847 bentuk Kabupaten diubah menjadi Kabupaten Pulisi. Maksud dan tujuan
pembentukan Kabupaten Pulisi adalah di samping Kabupaten itu menjalankan
fungsi pemerintahan, ditugaskan pula agar dapat menjaga ketertiban dan
Page 3
45
keamanan dengan ditentukan batas-batas kekuasa wilayahnya. Berdasarkan
Nawala Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakubuwana
Senopati Ing Alaga Abdul Rahman Sayidin Panata Gama VII, Senin Legi 23
Jumadilakhir Tahun Dal 1775 atau 5 Juni 1847 dalam bab 13 disebutkan :
“……………………………….” Kraton Dalam Surakarta Adiningrat
Nganakake Kabupaten cacah enem.
“………………………………” Kabupaten cacah enem iku Nagara
Surakarta, Kartosuro, Klaten, Boyolali, Ampel, lan Sragen.
“………………………………” Para Tumenggung kewajiban
rumeksa amrih tata tentreme bawahe dhewe-dhewe serta padha kebawah
marang Raden Adipati.
3.2. VISI DAN MISI KOTA KLATEN 2010 - 2014
Visi Kabupaten Klaten :
Terwujudnya Klaten yang Toto Titi Tentrem Kerto Raharjo.
Misi Kabupaten Klaten :
1. Mengupayakan terpenuhunya kebutuhan dasar masyarakat
(wareg,wasis,wisma dan wutuh).
2. Mengupayakan rasa aman lahir dan batin serta tercukupinya
kebutuhan materiil dan spiritual dan meningkatkan
keimanan,ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan penghargaan serta
aktualisasi diri dalam pembangunan.
Page 4
46
4. Menumbuhkan kehidupan perekonomian yang dinamis dengan
menumbuhkan kehidupan perekonomian rakyat yang berbasis
sumber daya lokal, menjaga kelestarian hidup, serta mengurangi
kemiskinan.
5. Penerapan pengarusutamaan gender dalam berbagai fungsi
Pemerintahan.
6. Mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak pelaku
pembangunan.
7. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik yang didukung sumber
daya yang memadai.
8. Mendorong otonomi desa dan menjadikan desa sebagai pusat
pertumbuhan.
3.3. LETAK GEOGRAFIS KOTA KLATEN
Sebelah Timur :Kab. Sukoharjo
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
KEC. WEDI
KEC. PEDAN
KEC. CEPER
KEC. BAYAT
KEC. CAWAS
KARANGDOWO
KEC. TULUNG
KEC. TRUCUK
KEC. NGAWEN
KEC. JATINOM
KEC. DLANGGU
KEC. KEMALANG
KEC. WONOSARI
KEC. JUWIRING
KEC. POLAHARJO
KEC. PRAMBANAN
KEC. KEBONARUM
KEC. KALIKOTES
KEC. JOGONALAN
KEC. KARANGANOM
KEC. GANTIWARNO
KEC. MANISRENGGO
KEC. KARANGNONGKO
KEC. KLATEN UTARA
KEC. KLATEN TENGAH
KEC. KLATEN SELATAN
Utara: Kab. Boyolali
BaratKab.Sleman(DIY)
Selatan :Kab. Gunungkidul (DIY)
Kab. Klaten terdiridari 26 Kecamatan;391 Desa dan 10Kelurahan
Gambar 3.1 Peta Geografis Kota Klaten
Page 5
47
Secara geografis Kabupaten Klaten terletak diantara 110o30'-110o45'
Bujur Timur dan 7o30'-7o45' Lintang Selatan. Luas wilayah kabupaten Klaten
mencapai 665,56 km2. Di sebelah timur berbatasan dengan kabupaten
Sukoharjo. Di sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Gunungkidul
(Daerah Istimewa Yogyakarta). Di sebelah barat berbatasan dengan kabupaten
Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta) dan di sebelah utara berbatasan
dengan kabupaten Boyolali.
Menurut topografi kabupaten Klaten terletak diantara gunung Merapi
dan pegunungan Seribu dengan ketinggian antara 75-160 meter diatas
permukaan laut yang terbagi menjadi wilayah lereng Gunung Merapi di
bagian utara areal miring, wilayah datar dan wilayah berbukit di bagian
selatan. Ditinjau dari ketinggiannya, wilayah kabupaten Klaten terdiri dari
dataran dan pegunungan, dan berada dalam ketinggian yang bervariasi, yaitu
9,72% terletak di ketinggian 0-100 meter dari permukaan air laut. 77,52%
terletak di ketinggian 100-500 meter dari permukaan air laut dan 12,76%
terletak di ketinggian 500-1000 meter dari permukaan air laut. Keadaan iklim
Kabupaten Klaten termasuk iklim tropis dengan musim hujan dan kemarau
silih berganti sepanjang tahun, temperatur udara rata-rata 28-30o Celsius
dengan kecepatan angin rata-rata sekitar 153 mm setiap bulannya dengan
curah hujan tertinggi bulan Januari (350mm) dan curah hujan terrendah bulan
Juli (8mm).
Ditinjau dari datarannnya wilayah Kabupaten Klaten terbagi menjadi 3
wilayah, letak Kabupaten Klaten yang diapit gunung merapi dan pengunungan
Page 6
48
seribu mempunyai ketinggian berkisar 75 – 2.911 meter diatas permukaan air
laut, sehingga secara garis besar keadaan lapangan terbagi dalam 3 wilayah :
Wilayah yang berada dikaki Gunung Merapi, meliputi kecamatan-
kecamatan Manisrenggo, Karanganom, Kemalang, Jatinom dan Tulung.
Wilayah relatif datar berada di bagian tengah Kabupaten Klaten meliputi
Kecamatan Klaten Tenggah, Klaten Utara, Klaten Selatan, Klaten Utara,
Kalikotes Ngawen, Kebonarum, Wedi, Jogonalan, Prambanan, Gantiwarno,
Delanggu, Wonosari, Juwiring, Ceper, Pedan, Karangdowo, Trucuk, Cawas,
Karanganom dan Polanharjo Wilayah berbukit dan bergelombang yang
merupakan wilayah bagian selatan Kabupaten Klaten meliputi Kecamatan
Bayat dan sebagian Kecamatan Gantiwarno.
3.4. GAMBARAN UMUM KOTA KLATEN
Kondisi Umum merupakan gambaran kondisi wilayah Kabupaten
Klaten secara keseluruhan.
Kondisi umum dilihat dari profil geografi, demografi, ekonomi dan profil
sosial dan budaya.
3.4.1 Geografis, Topografis dan Geohidrologi
3.4.1.1 Letak Geografis
Kabupaten Klaten terletak secara geografis antara
110˚26’14’’ - 110˚48’33’’ Bujur TImur dan 7˚32’19’’ -
7˚48’33’’ Lintang Selatan. Letak Kabupaten Klaten cukup
Gambar 3.2 Peta Perbatasan Kota Klaten
Page 7
49
strategis karena berbatasan langsung dengan kota Surakarta,
yang merupakan salah satu pusat perdagangan dan Daerah
Istimewa Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pelajar dan
kota wisata. Wilayah Kabupaten Klaten berbatasan dengan
beberapa Kabupaten :
- Sebelah Utara :Kabupaten Boyolali
- Sebelah Timur :Kabupaten Sukoharjo
- Sebelah Selatan :Kabupaten Gunung Kidul (DI
Yogyakarta)
- Sebelah Barat :Kabupaten Sleman (DI Yogyakarta)
Dari sisi bentangan garis katulistiwa, Kabupaten Klaten
terletak antara 732`19” Lintang Selatan 0 sampai
748`33” Lintang Selatan dan antara 11026`14” Bujur
Timur sampai 11047`51” Bujur Timur.
3.4.1.2 Kondisi Topografis
Kondisi Fisik dasar Kabupaten Klaten digambarkan melalui
beberapa kondisi, yang diuraikan sebagai berikut :
a) Kondisi Topografi
Kondisi Topografi wilayah Kabupaten Klaten diapit oleh
Gunung Merapi dan Pegunungan Seribu dengan
ketinggian antara 76 – 1.60 m dpl (di atas permukaan
Page 8
50
laut). Kabupaten Klaten, secara geografis terbagi ke
dalam 3 (tiga) wilayah, yaitu:
1. Wilayah lereng Gunung Merapi (alam area yang
miring) yang meliputi Kecamatan Karangnongko,
Kemalang, Jatinom dan Tulung.
2. Wilayah datar (wilayah bagian tengah) yang meliputi
wilayah kecamatan–kecamatan Manisrenggo, Klaten
Tengah, Kalikotes, Klaten Utara, Klaten Selatan,
Ngawen, Kebonarum, Wedi, Jogonalan, Prambanan,
Gantiwarno, Delanggu, Wonosari, Juwiring, Ceper,
Pedan, Karangdowo, Trucuk, Cawas, Karanganom,
Polanharjo.
3. Wilayah berbukit / gunung kapur (wilayah bagian
selatan) yang hanya meliputi sebagian Kecamatan
Bayat, Cawas dan Gantiwarno.
3.4.1.3 Kondisi Hidrologi
Suplai air tanah maupun air tawar seluruhnya datang
dari hujan yang berasal dari penguapan air laut, yang
merupakan bagian dari proses siklus hidrologi. Hujan yang
jatuh akan meresap ke dalam tanah, sebagian menjadi air
tanah yang mengisi aguifer (formasi tanah yang
mengandung dan menghantarkan air tanah) dan sebagian
Page 9
51
besar mengalir di permukaan sebagai run off (surface
flow dan sub surface flow),
Wilayah kabupaten Klaten termasuk dalam wilayah
DAS Bengawan Solo yaitu Sub DAS Bengawan Solo hulu.
Ada beberapa sumber air yang terdapat di Kabupaten Klaten
dan sangat bermanfaat untuk keperluan rumah tangga,
irigasi, industry serta kepentingan-kepentingan lainnya.
Sungai-sungai besar yang mengalir dari atas/pegunungan
menuju dan bermuara di Bengawan Solo diantaranya : Kali
Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali Brambang, dan
Kali Soko.
3.4.1.4 Kondisi Lahan
Penggunaan Lahan di Kabupaten Klaten Tahun 2010
sebagai berikut :
Lahan sawah seluas 38.467 ha
Lahan Pemukiman seluas 22.938 ha
Lahan perladangan seluas 6.312 ha,
Lahan Hutan negara seluas 2.450 ha
Lahan Kolam / rawa seluas 401 ha
Lahan usaha lain seluas 6.188 ha
Dengan penggunaan lahan tersebut Kabupaten Klaten
sampai sekarang masih menjadi penyangga pangan
Page 10
52
khususnya padi untuk kabupaten sekitarnya dan juga untuk
tingkat Jawa Tengah. Kondisi ini harus tetap dipertahankan
hingga dimasa mendatang. Untuk mempertahankan Klaten
sebagai penyangga bahan makanan padi perlu ada
monitoring yang berkesinambungan dan penetapan tata
ruang daerah yang bernuansa ramah lingkungan serta
mendapat pengawasan yang ketat sehingga tidak terjadi
dilema antara kepentingan ekonomi dan lingkungan .
Kondisi Iklim, Curah Hujan dan Angin
Wilayah Kabupaten Klaten memiliki iklim tropis
dengan musim hujan dan musim kemarau silih berganti
sepanjang tahun, dengan temperatur antara 28-30 derajad
celcius dan kecepatan angin rata-rata berkisar 20-25 km/jam.
Sedangkan rata-rata curah hujan di kabupaten Klaten tahun
2010 sebesar 275 mm.
3.4.1.5 Pusat Transportasi
Kabupaten klaten mempunyai 2 pusat transportasi, yaitu
a) Jalan Arteri
Jalan ini menghubungkan Kabupaten Klaten dengan
Kabupaten Solo dan Yoygakarta. Jalan tersebut dari
pintu utama yakni dari arah timur ke barat melalui
Page 11
53
Kecamatan Prambanan, Jogonalan, Klaten Tengah,
Klaten Utara, Klaten Selatan, Ceper, Delanggu.
b) Jalan Kolektor
Jaringan jalan ini menghubungkan antar Kota Kecamatan
dan Kota Kecamatan dengan Kecamatan Kota
Kabupaten, atau menghubungkan kawasan pusat Kota
Klaten. Jalan tersebut melalui jalan yang
menghubungkan Kota Boyolali – Klaten, Kota
Sukoharjo – Klaten, Kota Wedi – Gunung Kidul.
3.4.2 Administrasi
Kabupaten Klaten terdiri atas 26 kecamatan, yang dibagi lagi atas
391 desa dan 10 kelurahan. Ibukota kabupaten ini adalah Klaten, yang
sebenarnya terdiri atas tiga kecamatan yaitu Klaten Utara, Klaten
Tengah, dan Klaten Selatan. Klaten dulunya merupakan Kota
Administratif, namun sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor
22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, tidak dikenal adanya
kota administratif, dan Kota Administratif Klaten kembali menjadi
bagian dari wilayah Kabupaten Klaten. Kecamatan di Klaten :
1. Bayat
2. Cawas
3. Ceper
4. Delanggu
Page 12
54
5. Gantiwarno
6. Jatinom
7. Jogonalan
8. Juwiring
9. Kalikotes
10. Karanganom
11. Karangdowo
12. Karangnongko
13. Kebonarum
14. Kemalang
15. Klaten Utara
16. Klaten Tengah
17. Klaten Selatan
18. Manisrenggo
19. Ngawen
20. Pedan
21. Polanharjo
22. Prambanan
23. Trucuk
24. Tulung
25. Wedi
26. Wonosari
Page 13
55
3.4.3 Pendidikan
Latar belakang Kota Klaten yang dulunya merupakan kota
pelajar, walaupun kini bukan merupakan kota pelajar, namun
prestasinya tetap dapat dibanggakan. Sekolah-sekolah di Kota Klaten
merupakan salah satu sekolah favorit di Jawa Tengah. Perguruan
tinggi yang ada di Kota Klaten antara lain Universitas Widya Dharma,
STIKES Muhammadiyah Klaten, Akademi Akuntansi Muhammadiyah
Klaten, STAIM Klaten, dll.
Sekolah Menengah Atas yang ada di Kota Klaten:
1. SMA Negeri 1 Klaten, Jl. Merbabu 13, Klaten Selatan (SBI)
2. SMA Negeri 2 Klaten, Jl. Angsana, Klaten Selatan (SSN)
3. SMA Negeri 3 Klaten, Jl. Perintis Kemerdekaan, Klaten Utara
(SSN)
4. SMA Muhammadiyah 1 Klaten, Jl. Sersan Sadikin 89, Klaten
Utara
5. MA Negeri Klaten, Jl. Ki Ageng Gribig, Klaten Utara
6. MA Negeri Karanganom, Jl. Dr. Sutomo, Klaten Utara
7. SMK Negeri 1 Klaten, Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo 22, Klaten
Utara (SBI)
8. SMK Negeri 2 Klaten, Kampung Senden, Ngawen (SBI)
9. SMK Negeri 3 Klaten, Jl. Merbabu 11, Klaten Selatan (SSN)
10. SMK Negeri 4 Klaten, Jl. Mataram 5, Klaten Utara
Page 14
56
11. SMK PL Leonardo, Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo 30, Klaten Utara
12. SMK Muhammadiyah 1 Klaten Tengah, Jl. Kopral Sayom, Klaten
Tengah
13. SMK Muhammadiyah 1 Klaten Utara, Jl. Ki Ageng Pengging 40,
Klaten Utara
14. SMK Muhammadiyah 2 Klaten Tengah
15. SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara, Kampung Setran,
Gergunung, Klaten Utara
16. SMK Muhammadiyah 3 Klaten Tengah, Jl. Kendalisodo, Klaten
Tengah
17. SMK Muhammadiyah 3 Klaten Utara, Jl. Mayor Kusmanto 73,
Klaten Utara
18. SMK Muhammadiyah 4 Klaten Tengah, Jl. Kendalisodo, Klaten
Tengah
Sekolah menengah pertama yang ada di Kota Klaten:
1. SMPN 1 Klaten, Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo 20, Klaten Utara
(RSBI)
2. SMPN 2 Klaten, Jl. Pemuda Selatan 4, Klaten Tengah (SBI)
3. SMPN 3 Klaten, Jl. Andalas 5, Klaten Tengah (SSN)
4. SMPN 4 Klaten, Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo 26, Klaten Utara
(SSN)
5. SMPN 5 Klaten, Jl. Kendalisodo, Klaten Tengah
Page 15
57
6. SMPN 6 Klaten, Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo 18, Klaten Utara
7. SMPN 7 Klaten, Jl. dr. Suradji Tirtonegoro, Klaten Selatan
8. MTsN 1 Klaten, Jl. Ki Ageng Gribig 7, Klaten Utara
3.4.4 Ekonomi
Secara garis besar, Kota Klaten bukan merupakan kota industri
maupun perdagangan. Sampai saat ini, aktivitas industri hanya terpusat
di Jl. Diponegoro (Jl. Lingkar Selatan). Kota Klaten
sempat booming dengan perdagangan tanaman hiasnya,
terutama Anthurium, yang juga merebak diKabupaten Karanganyar.
Kota yang terletak di antara Yogyakarta dan Solo ini sebagai kota
transit antara dua kota besar terebut. Pusat keramaian ekonomi tersebar
di beberapa pasar-pasar tradisional dan pasar modern. Usaha
pengembangan ekonomi nasional di Kabupaten Klaten meliputi
koperasi dan KUD. Dengan 34 KUD dan peminjam 7.913 orang telah
diberikan pinjaman sebesar Rp 9.497.100.000..
3.5 POTENSI DAERAH
3.5.1 Pertanian
Tanaman Pangan.
Kabupaten Klaten merupakan penghasil padi terbanyak kedua
setelah Kabupan Sukoharjo. Berikut informasi mengenai berbagai-
macam komoditi tanaman pangan di kabupaten klaten yang di
tampilkan dalam bentuk tabel di bawah ini.
Page 16
58
Kecamatan KomoditasLuas Panen
(ha)
Jumlah
Produksi
(ton)
Produktivitas
(kw/ha)
Delanggu Padi Ladang 204.00 698.00 43.22
Polanharjo Kacang Tanah 2313.00 3031.00 13.11
Delanggu Padi Sawah 54597.00 302893.00 55.48
Jatinom Ubi Jalar 121.00 1511.00 124.90
Jatinom Ubi Kayu 1391.00 40540.00 291.44
Wonosari Kacang Hijau 110.00 120.00 10.94
Jatinom Jagung 11226.00 59242.00 52.77
Gantiwarno Kacang Kedelai 3870.00 7576.00 19.58
Tanaman Buah – buahan.
Buah-buahan merupakan salah satu komoditi unggulan
Kabupaten Klaten. Selain rambutan komoditi unggulan lainnya
seperti pisang raja, pisang susu, mangga, duku, durian, pepaya, dan
melinjo yang secara umum buah-buahan di Kabupaten Klaten
dibudidayakan oleh masyarakat umum.. Berikut informasi
mengenai berbagai-macam komoditi tanaman buah-buahan di
kabupaten klaten yang di tampilkan dalam bentuk tabel di bawah
ini.
Sumber: Dinas Pertanian Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2011
Tabel 3.1 Tanaman Pangan
Page 17
59
KecamatanKomodita
s
LuasPanen(ha)
JumlahPohon(buah)
JumahProduksi
(ton)
Produktivitas per Luas
(Kw/ha)
Produktivitasper Pohon(kg/pohon)
Kebonarum Alpukat 420 348.00 828.57
Kalikotes Sawo 2275 212.00 93.19
Manisrenggo Markisa 15 0.50 33.33
Juwiring Sirsak 710 10.90 15.35
Polanharjo Sukun 7251 1907.40 263.05
Juwiring Melinjo 37236 2644.90 71.03
Jatinom Petai 5485 942.50 171.83
Kemalang Anggur 12.00 0.70 0.58
Delanggu Pepaya 14590 734.50 50.34
KecamatanKomodita
s
LuasPanen(ha)
JumlahPohon(buah)
JumahProduksi
(ton)
Produktivitas per Luas
(Kw/ha)
Produktivitasper Pohon(kg/pohon)
Karangmlese Jeruk Siam 1300 50.20 38.62
Kemalang Salak 3324 34.90 10.50
Tulung Rambutan 37762 1994.50 52.82
Wonosari Pisang 71385 7203.80 100.91
Polanharjo Belimbing 1286 130.30 101.32
Kemalang Duku 520 67.50 129.81
Manisrenggo Durian 12380 1937.40 156.49
Pedan Jambu Biji 10613 966.40 91.06
Peda Mangga 25725 2663.60 103.54
Kalikotes Manggis 823 8.30 10.09
Karangnongko
Nangka 13064 2239.60 171.43
Sayur – sayuran
Tanaman sayur-sayuran di Kabupaten Klaten juga cukup
berpotensi. Komotiditi ini selain untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri juga untuk eksport. Sebagian besar hasil komoditi dari
Sumber: Dinas Pertanian Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2011
Tabel 3.2 Tanaman Buah - Buahan
Page 18
60
Kabupaten Klaten di manfaatkan untuk masyarakat sekitarnya saja.
Berikut informasi mengenai berbagai-macam komoditi sayur-
sayuran di kabupaten klaten yang di tampilkan dalam bentuk tabel
di bawah ini
Kecamatan KomoditasLuas
Panen (ha)
JumlahPohon(buah)
Jumah Produksi(ton)
Polanharjo Wortel 0.00 0.00 0.00
Kebonarum Terong 119.00 498.00 41.85
Polanharjo Ketimun 175.00 978.40 55.91
Tulung Kangkung 7.00 7.30 10.43
Delanggu Bayam 21.00 11.70 5.57
Wedi Bawang Putih 0.00 0.00 0.00
Delanggu Cabe Lombok 1242.00 2283.80 18.39
Tulung Tomat 100.00 936.10 93.61
Trucuk Jamur 116.00 98.30 8.47
Kemalang Kacang Panjang 226.00 905.60 40.07
Cawas Bawang Daun 0.00 0.00 0.00
Pedan Kentang 0.00 0.00 0.00
Pedan Kubis 5.00 2.60 5.20
Gantiwarno Kembang Kol 0.00 0.00 0.00
Pedan Petai 139.00 454.80 32.72
3.5.2 Peternakan
Penggemukan Sapi
Desa Ngawonggo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten juga
mengunggulkan pengemukan sapi potong. Hampir setiap kecamatan di
Sumber: Dinas Pertanian Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2011
Tabel 3.3 Tanaman Sayuran
Page 19
61
Kabupaten Klaten memiliki peternakan sapi potong ini. Peternakan
sapi potong ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan daging
tingkat lokal yaitu Kabupaten Klaten dan sekitarnya.
Ayam Petelur.
Ayam petelur dari Kecamatan Bayat dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan pasar lokal, seperti Kecamatan Manisrenggo,
Ceper, Polanharjo dan sekitarnya. Namun keberadannya juga telah
memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pemenuhan kebutuhan
telur di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
Ayam Pedaging.
Tepatnya di Kecamatan Gantiwarno Populasi ayam pedaging
juga difungsikan untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal dan regional.
Peluang bisnis pada peternakan ayam pedaging ini cukup besar
terutama pada pemasaran dan pengolahan lebih lanjut.
Ikan.
Desa Ponggok saat ini telah dikembangkan menjadi desa wisata
air, mengingat Desa Ponggok memiliki potensi air yang melimpah.
Selain dikembangkan untuk daerah wisata, sumber air yang melimpah
dimanfaatkan oleh warga Desa Ponggok untuk membudidayakan ikan,
terutama ikan nila. Desa Ponggok memiliki lahan potensial seluas 8.0
ha dan lahan yang digunakan untuk usaha di sektor perikanan seluas 5
ha dengan penghasilan produksi 0.57 ton perhari. Selain budidaya ikan
Page 20
62
Nila di Desa Ponggok juga terdapat budidaya udang galah, dimana
budidaya ini dapat menghasilkan 1 kwintal perbulan. Selain udang
galah dan nila, warga desa juga mulai mengembangkan budidaya ikan
koi sebagai alternatif untuk mendapatkan penghasilan.
Kecamatan KomoditasPopulasi
(ekor)
JumlahProduksiTelor (kg)
JumlahProduksi
Daging (kg)
GantiwarnoAyam buras /kampung
1465324 1679702.00 863256.00
Bayat Puyuh 473277 424519.00
Ceper Sapi potong 87267 3013886.00
Ceper Kerbau 2193 0.00
Jatinom Kambing 88385 524758.00
Juwiring Itik 468584 2620770.00 154653.00
Manisrenggo Domba 52233 240670.00
Wedi Babi 11858 3430.00
Bayat Ayam petelur 936742
GantiwarnoAyam raspedaging
1143777
3.5.3 Industri
Sentra Cor Logam.
Sumber: Dinas Pertanian Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2011
Tabel 3.4 Peternakan
Gambar 3.3 Proses Pengecoran Logam
Page 21
63
Cor logam awalnya berkembang di daerah-daerah yang
dekat pabrik gula atau perkeretaapian yang dibangun
Pemerintah Hindia Belanda. Dari produksi untuk suku cadang
pabrik gula dan kereta api tersebut kemudian berkembang ke
produk alat-alat rumah tangga, barang teknik, cinderamata, dan
perlengkapan bangunan. Sedangkan industri logam ferro pada
mulanya berkembang di Jawa dengan produksi gamelan atau
perlengkapan upacara dari kuningan,
Sentra Industri ini berkembang di daerah Ceper,
Segaran Kecamatan Delanggu dan di Karanganom. Produk
Industri Cor Logam yang dihasilkan di kabupaten Klaten
antara lain : lampu gantung, lampu teplok, lampu meja, hiasan
dinding, alat rekayasa gergaji sirkel, dan beragam alat rekataya
lainnya yang dihasilkan untuk mendukung kebuhan alat
pemotong kayu, pelumat tanah liat, alat press genteng,
komponen mesin tenun, komponen mensin diesel, velg mobil
dll
Tenun Lurik
Gambar 3.4 Hasil Tenun Lurik
Page 22
64
Tenun adalah proses membuat kerajinan dari bahan kain,
menggunakan benang yang dimasukkan secara menyilang dan
berulang-ulang yang dibuat dengan menggunakan alat tenun bukan
mesin (ATBM). Sedangkan kain tenun lurik sendiri adalah kain
yang berpola bergaris – garis sehingga disebut lurik (Sadilah, E.
2009). Tepatnya di Kecamatan Pedan Kabupaten Klaten merupakan
salah datu sentra industri Tenun Lurik di Jawa Tengah, selain
memiliki keragaman produk juga letaknya tersebar diberbagai
wilayah seperti Karanganom, Polanharjo, Cawas dan Ngawen.
Industri Payung Hias.
Desa Tangon, Kecamatan Juwiring, Klaten Pengrajin Payung
hias dari Kwarasan Juwiring merupakan warisan nenek moyang
yang dikembangkan oleh warga Juwiring Klaten. Potensi payung
hias dapat digunakan untuk hiasan atau kegiatan ritual adat jawa
lainnya.
Gambar 3.5 Penjemuran Payung Hias
Page 23
65
Industri Logam / Pande Besi
Kerajinan Pande Besi merupakan salah satu potensi unggulan
di Kabupaten Klaten. Produk utama UMKM ini adalah dalam
bidang alat-alat pertanian seperti cangkul, skop, sabit, palu, linggis,
garpu, gembor, dan lain-lain. Kedua adalah dalam bidang alat-alat
rumah tangga seperti lampu, kompor, tenpat kerupuk dan lain
sebagainya. Pengrajin Pande besi di Kabupaten Klaten tersebar di
Segaran Kecamatan Delanggau dan Padas Karanganom Klaten.
Furniture / Mebel.
Pengusaha furniture di Kabupaten Klaten tersebar di beberapa
wilayah, yakni di Serenan Juwiring, Mandong Pedan, Gombang
Gambar 3.6 Proses Pembuatan Alat Pertanian
Gambar 3.7 Proses Pembuatan Mebel Meja
Page 24
66
Cawas, Karangwuni, Serenan Juwiring, Mebel Mireng di Trucuk,
Mebel Ngepringan di Juwiring, Mebel Tlgorandu di Juwiring dan
lain sebagainya.
Batu Bata Merah
Desa Jelobo, Wonosari, Klaten merupakan salah satu wilayah
yang berpotensi memproduksi batu bata merah, bahan material
sebagai bahan pembuat dinding. Genteng
Sejak zaman dahulu hingga sekarang, penutup atap yang
paling populer digunakan oleh masyarakat adalah genteng dengan
bahan yang terbuat dari tanah liat. Proses pembuatan genteng
Gambar 3.8 Proses Pencetakan Batu Bata Merah
Gambar 3.9 Proses Pencetakan Genteng
Page 25
67
dengan bahan baku tanah liat bisa dikatakan sedikit rumit.
Begitupula di Jimbung, Kalikotes, Klaten tepatnya di desa
Banjardowo yang merupakan banyak sentra industri genteng yang
berdiri sudah 40 tahun lamanya sebab segala sesuatunya dilakukan
dengan cara manual, mulai dari proses pembuatan, pembakaran,
hingga pengeringan dengan sinar matahari.
Raja Lampu
PT.Indonesia Muda Dianendra yang beralamat di Desa
Ngrodon, Wonosari, Klaten berdiri sejak akhir tahun 2011
perusahaan yang bergerak di bidang contractor lighting seperti
aneka ornament interior yang mewah dengan material tembaga/
copper dan kuningan mampu dihadirkan kedalam ruangan. Meja,
kursi, hiasan patung tembaga, topeng, vas, lampu hias, lampu
dinding dll. Dan yang paling terkenal dan banyak diminati adalah
tiang PJU, lampu jalan, tiang antik, tiang lampu PJU, lampu hias,
lampu hias natal, lampu hias hari libur, lampu dekorasi, lampu
dekorasi.
Gambar 3.10 Proses Pembuatan Lampu Dekorasi
Page 26
68
Sangkar Burung
Desa Gumantar, Tanjung, Juwiring merupakan pengrajin
sangkar burung dengan bahan baku yang paling utama adalah
bambu, 60% bahan pembuatan sangkar burung adalah kayu.
Penggunaan kayu sendiri untuk bagian kerangka sangkar,
sedangkan untuk jeruji kebanyakan menggunakan bambu.
Kerajinan Bambu Patung Bebek
Bahan utama dalam membuat kerajinan bebek adalah akar
pohon bambu ( jawa = dangkel ). ditangan para seniman pengrajin
akar batang bambu yang sering disebut Blungkrah. Blungkrah
tersebut dapat dibuat berbagai macam bentuk kerajian yang
Gambar 3.11 Proses Pembuatan Sangkar Burung
Gambar 3.12 Kerajinan Bambu Patung Bebek
Page 27
69
berbentuk bintang seperti bebek, kuda, angsa, pelikan ataupun
kenthongan. Dengan pengerjaan yang sangat teliti dan hati-hati
dihasilkan barang kerajinan yang sangat menarik. Hal ini dapat
dijumpai disepanjang jalan Solo - Jogja didaerah Penggung Klaten
dan di Desa Jambukulon, Ceper, Klaten.
Kerajinan Gerabah Bayat
Kerajinan gerabah Melikan, Bayat , Klaten menggunakan
teknik yang unik, yaitu dengan putaran miring. tembikar yang
berfungsi sebagai perkakas rumah tangga atau keperluan religius
seperti upacara dan penguburan. tembikar yang paling sederhana
dibentuk dengan hanya menggunkan tangan, yang berciri adonan
kasar dan bagian pecahannya dipenuhi oleh jejak-jejak tangan (sidik
jari),
Handuk Tenun
Gambar 3.13 Proses Pembuatan Gerabah
Gambar 3.14 Pabrik Handuk Tenun
Page 28
70
Pada handuk-handuk tertentu biasanya menggunakan bahan
dasar benang dari 100 % serat alami yaitu kapas/cotton dengan jenis
Cotton Carded atau Cotton Combed. Di daerah Polanharjo dan
Tulung Kabupaten Klaten hanya tersisa beberapa pabrik pembuatan
handuk secara tradisional diantaranya yaitu milik Bp.Sukamto.
Tikar Lidi & Rafia
Tepatnya di Desa Cokro, Tulung terdapat potensi usaha yaitu
tikar dari rafia dan lidi, seluruh bagian pohon kelapa memang
bernilai guna. Selain buah, daun dan batang, lidi atau tulang daun
kelapa bisa diolah menjadi kerajinan bernilai ekonomis. Lidi bisa
ditenun menjadi tikar, suvenir, boks pakaian, dan juga taplak meja
yang laku di pasar luar negeri.
,
3.5.4 Pariwisata
3.5.5.1 Objek Wisata Peninggalan Sejarah
Taman Wisata Candi Prambanan (Dk. Ngringin Ds. Tlogo Kec.
Prambanan)
Gambar 3.15 Hasil Tenun Lidi
Page 29
71
Komplek Taman Wisata Candi Prambanan yang di
dalamnya terdapat sejumlah candi seperti candi Lumbung, candi
Bubrah dan Candi Sewu. Sedangkan Candi Prambanan sendiri
merupakan candi Hindu yang dibangun oleh raja-raja Dinasti
Sanjaya pada abad IX.
Candi Lumbung (Dk. Ngangkruk Ds. Tlogo Kec. Prambanan)
Candi Lumbung yang terdiri atas sebuah candi induk dan
16 candi perwara. Candi Lumbung menghadap ke timur, berkamar
kosong dan atapnya berbentuk stupa. Luas areal candi 543,35m².
candi Lumbung hanya tinggal reruntuhan saja sehingga sampai
saat ini belum dapat dijelaskan bagaimana candi dibuat.
Candi Bubrah (Dk. Ngangkruk Ds. Tlogo Kec. Prambanan)
Candi Bubrah yang memiliki luas area 343,80 m². Sesuai
namanya candi ini memang sudah rusak, namun secara pasti dapat
diketahui bahwa candi ini dibangun pada abad IX.
Candi Sewu (Dk. Ngangkruk Ds. Tlogo Kec. Prambanan)
Candi Sewu yang terdiri atas sebuah candi induk, 240
candi Perwara dan 8 candi Apit merupakan candi Budha yang
dibangun pada abad ke IX oleh keluarga Syailendra, penganut
Budha Mahayana.
Page 30
72
Candi Asu (Dk. Bener Ds. Bugisan Kec. Prambanan)
Candi Asu yang terletak di luar komplek Taman Wisata
Prambanan kurang lebih berjarak 1 km dari komplek Taman
Wisata Prambanan dan berada di dekat perumahan penduduk.
Candi Plaosan Lor (Dk. Plaosan Ds. Bugisan Kec. Prambanan)
Candi Plaosan Lor yang merupakan bangunan candi
dengan arsitektur Hindu dan Budha. Candi ini dibangun pada abad
IX Masehi oleh Rakai Pikatan yang beragama Hindu untuk
permaisurinya, Pramudyawardani yang beragama Budha.
Candi Sojiwan (Dk. Banjarsari Ds. Kebondalem Kidul Kec.
Prambanan)
Candi Sojiwan yang merupakan candi yang dibangun oleh
raja penganut agama Budha pada abad ke-IX dan berada di area
seluas 401,312 m2. bagian atap candi sudah runtuh, sedangkan
bagian dinding kaki candi dihiasi relief cerita Jetaka yang diambil
dari kisah Kamandoko yang menceritakan tentang binatang yang
mengandung nilai-nilai filsafat.
Candi Merak (Dk. Candi Ds. Karangnongko Kec. Karangnongko)
Candi Merak yang merupakan bangunan candi berlatar
belakang agama Hindu yang didirikan pada abad IX – X Masehi
oleh keluarga Kerajaan Mataram Kuna yang beragama Hindu
Page 31
73
3.5.4.2 Objek Wisata Budaya (Wisata Ziarah) Klaten.
Makam Kerabat Karaton Kartasura (Ds. Segaran Kec. Delanggu)
Makam Eyang Mangkuyudo yang merupakan tokoh
pertama yang dimakamkan di tempat tersebut serta Eyang Haryo
Purbonegoro beserta istri Den Ayu Perkis
Makam Pahlawan 45 Jonggrangan (Ds. Sribit Kec. Delanggu)
Makam salah seorang pejuang Angkatan 45 yang merupakan
tokoh yang disegani di Jawa Tengah (Bp. Surowardawa) yang
hidup antara tahun 1887 – 1957. Makam tersebut telah dipugar
oleh Pemerintah Propinsi Jawa Tengah pada tahun 1989.
Masjid Atta “Awun (Ds. Banaran Kec. Delanggu)
Masjid yang merupakan hasil pembangunan Yayasan Amal
Bakti Muslim Pancasila pada era pemerintahan Presiden Suharto.
Makam Veteran Pejuang Kemerdekaan RI
Terletak di Dk. Ngranyu Ds. Bowan Kec. Delanggu,
Makam Veteran PejuangKemerdekaan RI yang juga merupakan
pemakaman keluarga yang dibangun oleh seorang tokoh bernama
Bapak Wiryono yang pernah menjabat sebagai duta besar
Indonesia untuk Australia.
Makam Ki Ageng Perwito
Letak di desa . Ngreden Kecamatan . Wonosari Klaten ,
Makam Ki Ageng Perwito, putera Syech Alim Akbar III yang
Page 32
74
bergelar Sultan Trenggono (Raja Demak Bintoro) yang
merupakan senopati perang dari Kerajaan Pajang..
Astono Hargomulyo Gunung Wijil
Letaknya di Ds. Kupang Kec. Karangdowo, Komplek
makam kerabat Karaton Surakarta. Dalam kompleks makam
terdapat Makam Syeh Joko yang merupakan cikal bakal adanya
makam ini..
Makam Kyai Kaligawe
Letaknya di Ds. Kaligawe Kec. Pedan, Klaten, Makam Kyai
Kaligawe yang juga dikenal dengan Ki Ageng Syeh Joko, yang
merupakan tokoh penyebar agama Islam yang hidup semasa Ki
Ageng Pandanaran.
Arca Nyi Loro Tanjungsari
Letaknya Desa Ceper Kecamatan Ceper Klaten, Merupakan
arca yang terdapat di bawah pohon beringin yang rindang yang
dijadikan tempat melakukan upacara tradisional bersih desa
Tanjungsari pada setiap tanggal 10 Sura.
Makam R. Ng. Ronggowarsito
Letaknya di Desa Palar Kecamatan Trucuk Kabupaten
Klaten, Makam R. Ng. Ronggowarsito, seorang Pujangga Besar
dari Karaton Surakarta Hadiningrat yang memiliki reputasi yang
sangat baik.
Page 33
75
Makam Kyai Brojo Anilo
Desa Sajen Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten, Makam
Brojo Anilo, seorang abdi Karaton Mataram pada jaman
Amangkurat I
Batu Megantoro
Letaknya di Desa Sajen Kecamatan Trucuk, Megantoro
berarti benda yang berasal dari langit. Batu tersebut merupakan
batu yang bentuknya mirip kuda berpaling yang jatuh dari langit
dan ditemukan oleh Kyai Brojoanilo dan istrinya ketika mereka
sedang semedi..
Makam Ki Ageng Glego
Letaknya di Ds. Kalikebo Kec. Trucuk, Makam Ki Ageng
Glego yang merupakan prajurit dari Ki Ageng Jayeng Resmi.
Makam Ki Ageng Jayeng Resmi
Letaknya di desa Gaden Kec. Trucuk Kabupaten
Klaten, Makam Ki Ageng Jayeng Resmi yang merupakan
pendatang dari Kerajaan Majapahit yang meninggal pada usia
yang relatif muda waktu berumur 27 tahun dan belum mempunyai
seorang istri.
Page 34
76
Makam Ki Nerangkusumo
Letaknya di Dk. Sumyang, Ds. Jatipuro Kec. Trucuk Makam
Ki Nerangkusumo yang merupakan tokoh yang cukup dikenal
namun latar belakang sejarahnya tidak diketahui dengan pasti.
Petilasan Sunan Kalijogo
Letaknya Dk Sepi, Desa Barepan Kecamatan Cawas,
Petilasan Sunan Kalijogo yang banyak dikunjungi peziarah. Di
dalam komplek petilasan terdapat bekas tempat Sholat dan tempat
menancapkan tongkat Sunan Kalijogo.
Makam Gedhong Gedhe/Kyai Ageng MadSahar
Letaknya di Ds. Bawak Kec. Cawas, Makam Kyai Ageng
MadSahar yang merupakan Juru Mertani dari Karaton Surakarta.
Makam Kyai Ketib Banyumeneng
Letaknya di Desa Bawak Kecamatan Cawas , Makam Kyai
Ketib Banyumeneng yang memiliki nama asli Kyai Ikhsayang
memiliki latar belakang sejarah yang berkaitan dengan Kerajaan
Demak.
Masjid Besar SRIDJAJA
Letaknya di Ds. Bawak Kec. Cawas, Masjid yang terletak di
dekat makam Kyai Ketib Banyumeneng. Nama SRIDJAJA
Page 35
77
merupakan kependekan dari “Syarat Rukun Islam Dadiyo Jasan
Amrih Juwono Akhire
Makam Ki Mireng Langse
Letaknya di Dk. Konang Ds. Kebon Kec. Bayat, Makam
Kyai Ageng Mireng Langse atau juga disebut Panembahan
Menang Langse. Tokoh ini dipercayai sebagai keturunan Prabu
Brawijaya terakhir dari Kerajaan Majapahit dan merupakan cucu
Kyai Ageng Pandanaran.
Makam Kyai Pandanaran
Letaknya di Desa Paseban Kecamatan Bayatkabupaten
Klaten, Makam Ki Ageng Pandanaran, yang merupakan tokoh dan
ulama yang menyebarkan Agama Islam di Jawa. Ia diyakini
sebagai keturunan dari Raja Majapahit yang terakhir (Prabu
Brawijaya).
Masjid Besar Sunan Pandanaran
Letak di Paseban Bayat KlatenMasjid Besar Sunan
Pandanaran yang terdapat di kawasan Makam Ki Ageng
Pandanaran.
Makam Pangeran Wuragil Gunung Malang
Letak di Ds. Paseban Kec. Bayat Kabupaten Klaten, Makam
Pangeran Wuragil Gunung Malang. Pangeran Wuragil yang
Page 36
78
merupakan cucu Ki Ageng Pandanaran, dan saudara dari Ki
Ageng Mireng Langse Kunang.
Makam Syech Kewel
Letak (Ds. Nengahan Kec. Bayat Klaten, di Makam Syech
Kewel yang semula kepalanya berwujud ular yang selalu “kewal-
kewel” atau “ngewel” yang memegang peranan penting dalam
syiar Agama Islam di Daerah Bayat bersama dengan Syech
Domba.
Makam Syech Domba Gunung Cakaran
Letak Ds. Paseban Kec. Bayat,Klaten, Makam Syech
Domba Gunung Cakaran yang semula kepalanya berwujud domba
yang memegang peranan penting dalam syiar Agama Islam di
daerah Bayat.
Makam Sayid Habib
Letak di Desa Krakitan Kecamatan Bayat, Makam Sayid
Habib yang terdapat di atas Sendang Nglebak.
Masjid Agung Kauman
Letak di Dk. Kauman Ds. Jimbung Kec. Kalikotes, Masjid
Agung Kauman yang merupakan peninggalan sejarah yang dahulu
digunakan untuk syiar agama Islam oleh Panembahan Agung.
Makam Gusti Panembahan Agung
Letak di Ds. Jimbung Kec. Kalikotes Klaten, Makam Gusti
Panembahan Agung yang juga bernama Pangeran Maulana Mas.
Page 37
79
Panembahan Agung melakukan syiar agama Islam setelah periode
Wali Songo.
Makam Eyang Gusti Semaring Gedhong Mindi
Letak di Ds. Kaligayam Kec. Wedi Klaten, Makam Eyang
Gusti Semaring Gedhong Mindi, yang memang tidak
menghendaki nama tokoh yang dimakamkan di sini diketahui oleh
masyarakat umum.
Masjid Mindi
Letak di Ds. Kaligayam Kec. Wedi Klaten, Masjid Mindi,
yang oleh masyarakat setempat diyakini sebagai masjid “tiban”,
Makam Kyai Ageng Syarifuddin
Letak di Kp. Gading Santren Kl. Belangwetan Kec. Klaten
Utara, Klaten, Makam Kyai Ageng Syarifuddin
Makam Kyai Melati
Letak di Desa Kabupaten Kecamatan Klaten Tengah,
Makam Kyai Melati, seorang tokoh yang diyakini sebagai pendiri
Klaten.
Masjid Agung
Letak di Kelurahan Kabupaten Kec.Klaten Tengah, Masjid
Agung yang merupakan masjid dengan bangunan/arsitektur
modern yang berada di pusat Kota Klaten
Page 38
80
Pesanggrahan Pakoe Boewono X
Letaknya di Dk. Deles Desa Sidorejo Kecamatan
Kemalang)Pesanggrahan Pakoe Boewono X yang berada di lereng
Gunung Merapi
Makam Kyai Maloyopati
Letaknya di Dk. Deles Ds. Sidorejo Kec. Kemalang,Kyai
Maloyopati juga disebut sebagai Ki Ajar Merto alias Eyang Gotro
Maloyopati yang merupakan tokoh dari Kerajaan Mataram yang
mempunyai dua putera bernama Ki Ageng Wonoboyo alias Ki
Ageng Mangir dan ular Kisi yang diharuskan bertapa melingkari
Gunung Merapi karena ingin menjadi manusia
Makam Ki Ageng Gribig
Letaknya di Kelurahan Jatinom Kec. Jatinom, Makam Ki
Ageng Gribig, yang memiliki nama lengkap Syech Maulana
Maghribi, dan nama kecil Wasibakno, seorang tokoh penting
dalam syiar agama Islam pada jaman Kerajaan Mataram Islam.
Sebagian diri murid beliau adalah Sultan Agung dari Mataram
Masjid Besar Jatinom
Letaknya di Kelurahan Jatinom Kec. Jatinom , Masjid Besar
Jatinom yang merupakan masjid yang berada di kawasan Makam
Ki Ageng Gribig yang dapat menampung jamaah dalam jumlah
besar. Digunakan sebagai salah satu tempat acara ritual upacara
Page 39
81
tradisional Yaqowiyu yang diselenggarakan setiap tahun pada
bulan Sapar (Kalender Jawa)
Masjid Alit Jatinom
Letaknya di Kelurahan Jatinom Kec. Jatinom, Masjid Alit,
yang diyakini sebagai rumah/tempat tinggal Ki Ageng Gribig pada
jaman dahulu, yang terletak agak jauh dari kawasan makam Ki
Ageng Gribig.
Masjid Sorowaden
Letaknya di Desa Kahuman Kec. Ngawen, Klaten. Diyakini
sebagai masjid “tiban”
Makam Eyang Proyokusumo
Letaknya di Desa Kahuman Kec. Ngawen Klaten, Makam
Eyang Proyokusumo yang merupakan putra dari Eyang
Mandurorejo, panglima perang Sultan Agung Kerajaan Mataram
Makam Kyai Imam Rozi
Letak di Pondok Pesantren Singomanjat, (Desa Tempursari
Kec. NgawenKlaten, Makam Kyai Imam Rozi hidup sekitar tahun
1801-1872, seorang manggoloyudo pada zaman perang
Diponegoro tahun 1825-1830
Page 40
82
Makam Nyai Sawunggaling
Letaknya di Desa Mayungan Kec. Ngawen Klaten, Makam
Nyai Sawunggaling yang hidup pada masa Kerajaan Mataram,
merupakan seorang pendekar.
Makam Gedhong Drono Mandurorejo
Letaknya di Desa Drono Kec. Ngawen Klaten, Makam
Eyang Mandurorejo yang merupakan salah seorang kerabat dari
Karaton Ngayogyokarto.
Makam Kyai Karsorejo
Letaknya di Dk. Pandanan Ds. Soropaten Kec. Karanganom
Klaten, Makam Kyai Karsorejo yang juga dikenal dengan makam
Soropaten..
Makam Nyai Ageng Anjang Mas
Letaknya di Ds. Gledeg Kec. Karanganom Klaten, Makam
Nyai Ageng Anjang Mas yang merupakah tokoh dalang
perempuan pada jaman Mataram (Kartasura).
Makam Kyai Ageng Putut Selogringging
Letaknya di Ds. Tulung Kec. TulungKlaten, Makam Kyai
Ageng Putut Selogringging yang merupakan seorang
pendatang/musafir yang melakukan pengembaraan/perjalanan
untuk menyiarkan Agama Islam bersama seorang sahabatnya yaitu
Kyai Ageng Gribig
Page 41
83
Makam Soejono Hoemardani
Letaknya di Ds. Janti Kec. Polanharjo Klaten Makam
Soejono Hoemardani yang berupa makam keluarga. Semasa
hidupnya beliau memiliki pangkat Inspektur Jenderal
Pembangunan Angkatan Darat, dengan tugas Aspri (Asisten
Pribadi) Presiden Suharto.
Makam Eyang Joyokartiko
Letaknya di desa Janti Kecamatan Polanharjo Klaten,
Makam Eyang Joyokartiko yang merupakansesepuh, yang ikut
mengantar Amangkurat III,
Masjid Al-Fatah
Letaknya di Ds. Keprabon Kec. Polanharjo Masjid Al-Fatah
yang dikenal sebagai masjid tiban yang menurut kepercayaan ada
dengan sendirinya
Makam Pangeran Menang Lase
Letaknya di Dusun Konang, Desa Kebon, Kecamatan Bayat
Klaten, Makam berada di puncak bukit. Cungkup makam
dilindungi bangunan rumah dari bahan batu bata dan dikelilingi
pagar tembok. Di dalam bangunan tersebut tedapat
cungkup Pangeran Menang Lase dan di teras terdapat cungkup
makam istri serta putra putri beliau.
Page 42
84
3.5.5.3 Objek Dan Daya Tarik Wisata Buatan Di Kabupaten Klaten
Pabrik Gula Gondang Baru dan Museum Gula Jawa Tengah
Letaknya di Desa Gondang, Kec. Jogonalan, Kabupaten Klaten,
Pabrik Gula Gondang Baru merupakan satu–satunya pabrik gula
di Indonesia yang masih menggunakan mesin uap sebagai
penggeraknya.
Gedung Olah Raga (GOR) Gelar Sena
Letaknya di Ds. Bareng Lor Kec. Klaten Utara, Kabupaten
Klaten Gedung Olah Raga (GOR) Gelar Sena yang digunakan
untuk melakukan berbagai aktivitas olah raga bagi masyarakat
Kabupaten Klat
Monumen Nartosabdo
Letaknya di Kelurahan Tonggalan Kec. Klaten Tengah,
Kabupaten Klaten Monumen Nartosabdo yang dibangun untuk
memperingati jasa Ki Dalang Nartosabdo yang telah dilakukan
untuk mengembangkan kebudayaan Jawa melalui seni
pedalangan.
Monumen Juang ’45
Letaknya di Ds. Jonggrangan Kec. Klaten Utara, Kabupaten
Klaten Monumen Juang ’45 yang dibangun untuk memperingati
jasa dan perjuanga
Page 43
85
Monumen Perwari
Letaknya di Kelurahan Tegalyoso Kec. Klaten Selatan,
Kabupaten Klaten Monumen Perwari yang didirikan pada hari
Rabu tanggal 17 Desember 1986
Bumi Perkemahan Kepurun
Letaknya di Ds. Kepurun Kec. Manisrenggo, Kabupaten
Klaten Bumi perkemahan yang dapat dipergunakan untuk
melakukan kegiatan PRAMUKA dan kegiatan outbound,
berkemah
Monumen PERATA (Perang Rakyat Semesta)
Letaknya di Desa Kepurun Kec. Manisrenggo, Kabupaten
Klaten Monumen yang dibangun pada tahun 1985 ini
dimaksudkan untuk memperingati perjuangan rakyat melawan
penjajah Belanda dengan menyusun kekuatan untuk
mempertahankan kota Yogyakarta.
Taman Bukit Sidagora
Letaknya di Desa Krakitan Kecamatan Bayat, Kabupaten
Klaten aman yang berada di atas bukit di dekat komplek/kawasan
Rowo Jombor. Dari atas taman dapat terlihat pemandangan alam
yang indah dengan keberadaan Rowo Jombor
Page 44
86
Pemandian Tirtomulyono
Letaknya di Desa Pluneng Kec. Kebonarum, Kabupaten
Klaten Pemandian (Kolam Renang) Tirtomulyono yang
merupakan pemandian dengan sumber air alam yang besar yang
dahulu digunakan untuk mandi para putera (laki-laki).
Pemandian Tirtomulyani
Letaknya di Desa Pluneng Kec. Kebonarum, Kabupaten
Klaten Pemandian (Kolam Renang) Tirtomulyani yang terletak
tidak jauh dari pemandian Tirto Mulyono yang dahulu digunakan
untuk mandi para puteri (perempuan)
Kolam Renang/Pemandian Jolotundo
Letaknya di Desa Jolotundo Ds. Jambeyan Kec.
Karanganom, Kabupaten Klaten Pemandian (Kolam Renang)
Jolotundo yang disuplai air dari sumber air alam yang besar
ObYek Mata Air Cokro ( Omac )
Obyek Mata Air Cokro ( OMAC ) Jarak ± 17 km kearah
utara dari kota Klaten Terletak Di Desa Cokro Kecamatan
Tulung.memiliki luas ± 15.000 m2 , merupakan salah satu obyek
wisata favorit di Klaten. Kawasan wisata air ini selalu ramai
karena lokasinya sejuk, bermata air jernih dan pemandangan alur
sungai yang indah.
Page 45
87
PT. Cokro Supertirta
Letaknya di Desa Wunut Kec. Tulung, Kabupaten Klaten.
Industri pengolahan dan pengemasan air minum yang sudah
sangat dikenal dan pemasarannya sudah mencakup berbagai
wilayah di tanah air
PT. Aquafarm Nusantara
Letaknya di Desa Ds. Wunut Kec. Tulung, Kabupaten
Klaten. PT. AQUAFARM NUSANTARA yang merupakan
Perusahaan Modal Asing (PMA) yang bergerak di bidang
pembibitan ikan nila merah maupun hitam. Benih-benih ikan ini
dikirim ke Kab. Wonogiri dan Kab. Wonosobo (Wadas Lintang)
untuk dibesarkan dan selanjutnya diekspor ke Amerika.
Agrowisata Rambutan
Letaknya di Desa Tulung Kec. Tulung, Kabupaten Klaten.
Kebun Rambutan yang berbuah secara musiman.
Kolam renang/Pemandian Ponggok
Letaknya di Desa Ds. Ponggok Kec. Polanharjo, Kabupaten
KlateN.
Kolam Renang dan Arena Bermain Tirta Raharja
Letaknya di Ds. Ponggok Kec. Polanharjo Klaten, Kolam
Renang Tirta Raharja yang dilengkapi dengan beraneka macam
sarana permainan
Page 46
88
PT. Aqua Golden Mississippi
Letaknya di Desa. Wangen Kec. Polanharjo, Kabupaten
Klaten Industri pengolahan dan pengemasan air minum.
Kolam Renang/Pemandian Sumber Nila
Letaknya di Desa Janti Kec. Polanharjo, Kabupaten Klaten.
Monumen Slamet Riyadi
Letaknya di Desa Ds. Sidoarjo Kec. Polanharjo, Kabupaten
Klaten.
Agrowisata Bonsai
Letaknya di Desa Ds. Kebondalem Kidul Kec. Prambanan,
Kabupaten Klaten. Tanaman bonsai yang terdiri atas berbagai
jenis tanaman yang sangat menarik.
Kebun Tembakau
Letaknya tersebar di berbagai desa di wilayah Kecamatan
Gantiwarno, Klaten Selatan, Klaten Tengah, Wedi, Kebonarum,
Ngawen, Jogonalan, Karangnongko, Bayat dan Prambanan
3.5.5.4 Objek Dan Daya Tarik Wisata Alam Klaten
Deles Indah
Deles Indah merupakan Obyek Wisata yang terletak di
lereng kaki gunung Merapi sebelah timur ± 25 km dari Kota
Klaten, Deles berada di Wilayah Desa Sidorejom Kecamatan
Page 47
89
Kemalang, dengan ketinggian antara 800 m – 1300 m diatas
permukaan laut.
Sendang Kali Reno ( Deles Kemalang )
Sendang Kalireno mempunyai warna air yang berwarna-warni
Sendang Tretes ( Ngreden Wonosari )
Terletak di Desa Ngraden, Kecamatan Wonosari Jarak
dari kota Klaten ± 15 km Luas sendang 400 m2 Kedalaman rata
rata 2 m, Makam Ki Ageng Perwito, putera Syech Alim Akbar III
yang bergelar Sultan Trenggono ( Raja Demak Bintoro )
Sendang Nglebak (Desa Krakitan Kecamatan Bayat)
Sendang Lebak sampai pada saat ini airnya masih digunakan
untuk memandikan ibu yang hamil pada bulan ke tujuh untuk
tujuan keselamatan bayi yang dikandung. .
Rowo Jombor ( Jimbung )
Rowo jombor terletak di Desa Krakitan, Kecamatan
Bayat dengan latar belakang pegunungan yang indah
(deretan/barisan pegunungan kapur selatan yang membentang dari
barat ke timur,
Sendang Bulus Jimbung
Sendang Bulus Jimbung, yang di dalamnya dipercayai
terdapat seekor bulus putih yang keluar pada saat-saat tertentu dan
dijadikan tempat melakukan ritual dengan maksud-maksud
Page 48
90
Umbul Gedaren ( Kel jatinom Kec jatinom )
Umbul Gedaren terdiri atas Umbul Jaler dan Umbul Estri
yang pada saat ini digunakan sebagai tempat mandi dan mencuci
bagi penduduk setempat.
Gua Suran ( Kel jatinom Kec jatinom )
Goa Suran yang diyakini merupakan goa tempat Ki Ageng
Gribig mengajar/mendidikdan memberikan wejangan kepada
Sultan Agung.
Pemandian Lumban Tirto
Pemandian Lumban Tirto, Terletak di Desa Daleman,
Kecamatan Tulung Jarak dari kota Klaten ± 17km Luas 25m x 8m
= 200m2 Luas kawasan 700m2 Kedalaman rata rata 1,5m
Sendang Klampeyan
Sendang Klampeyan yang juga diartikan sebagai penanda
“sampeyan kalah”. Sendang tersebut diyakini merupakan sendang
tempat Ki Ageng Gribig mengalahkan seorang tamu (alim ulama)
dari negeri Arab
Sendang Sinongko ( Pokak Ceper )
Terdapat dua sendang, yakni Sendang “Jaler” dan Sendang
“Estri”. Di samping merupakan ODTW alam juga merupakan
ODTW ziarah dan sebagai tempat mengadakan syukuran
Page 49
91
Sendang Belik Gatak ( Jimus Polanharjo )
Asal mula Sendang Belik Gatok berasal dari Kyai Jamus
yang menancapkan tongkatnya sehingga keluar air yang
dipergunakan untuk wudhu. Tempat ini pernah ramai pada tahun
1980 sebagai tempat untuk mandi dan ziarah yang dipercaya
masyarakat untuk berobat serta meminta keturunan.
Gunung Watu Prahu (Dk. Girisono Ds. Gunung Gajah Kec.
Bayat)
Watu Prahu (sebuah batu yang berbentuk seperti perahu
terbalik) dengan ukuran panjang sekitar lima meter dan lebar 1,5
meter yang terdapat di pinggir jalan (arah dari dan ke Desa Watu
Gajah) di tengah hutan di daerah perbukitan
Taman Bambu Cendani (Ds. Sidorejo Kec. Kemalang)
Taman Bambu Cendani yang terletak di lereng Gunung
Merapi yang dapat diakses melalui pintu gerbang kawasan wisata
Deles Indah.
Goa Jepang (Desa Sidorejo Kecamatan Kemalang)
Goa Jepang yang terletak di lereng Gunung Merapi yang
dapat diakses melalui pintu gerbang kawasan wisata Deles Indah.
Goa Jetis (Kelurahan Jatinom Kec. Jatinom)
Goa Jetis yang terletak di kawasan makam Ki Ageng Gribig
diyakini dulu merupakan tempat untuk menyusun kekuatan laskar
Page 50
92
Ki Ageng Gribig melawan Belanda yang diketuai oleh Ki Ageng
Guntur Geni
3.5.5.5 Wisata Seni Pertunjukan Tradisional Klaten
Wayang Orang
Wayang Orang merupakan salah satu kesenian rakyat yang
diambil dari cerita Mahabarata dan Ramayana yang
pementasannya memerlukan banyak unsur seperti seni karawitan
dan seni panggung. Bahasa dialog yang dipergunakan menurut
pakemnya adalah Bahasa Jawa. Namun akhir-akhir ini juga
digunakan Bahasa Indonesia atau bahkan Bahasa Inggris. Di
Kabupaten Klaten terdapat beberapa kelompok seni Wayang
Orang termasuk di Kecamatan Karangdowo.
Wayang Klitik
Wayang Klitik terbuat dari kayu dengan tema cerita Panji
atau cerita yang berlatar belakang Kerjaan Majapahit. Kesenian ini
dilakukan oleh seorang Dalang, diiringi Gamelan. Ciri khas dari
Wayang Klitik adalah dalang memerankan adegan perang dengan
parikan sulukannya berupa tembang Mocopat. Adapun dialog
percakapan seperti Wayang Purwa (Wayang Kulit). Kesenian ini
tumbuh sejak jaman Kerajaan Singosari dan sampai sekarang
masih terpelihara dengan baik di Kecamatan Gantiwarno
Page 51
93
Wayang Kulit
Wayang Kulit merupakan seni pertunjukan yang
mengandung nilai-nilai filsafat luhur yang menggunakan dialog
bahasa Jawa dengan tema cerita Mahabarata atau Ramayana.
Wayang Babad
Wayang Babad adalah suatu bentuk kesenian rakyat berupa
wayang kulit yang ceritanya diambil dari cerita Babad atau
Ketoprak. Wayang Babad tumbuh pada masa setelah kemerdekaan
dalam rangka memberikan penerangan kepada masyarakat.
Sampai sekarang kesenian ini masih terpelihara dengan baik di
Desa Ceporan Kecamatan Gantiwarno.
Jathilan
Jatilan adalah tari tradisional yang menggambarkan
keprajuritan pada waktu perang yang dilakukan beberapa orang
dengan cara naik kuda Kepang (kuda Lumping) Tari Jatilan
berkembang di Desa Bugisan Kecamatan Prambanan yang
dipentaskan tiap hari Jumat
Gejog Lesung
Kesenian Gejog Lesung lahir di Dukuh Soran Desa Duwet
Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten, jarak dari kota Klaten ±4
km arah utara Klaten. Lesung merupakan musik tradisional kuno
yang saat ini hampir punah, dan mempunyai nilai seni yang tinggi
Page 52
94
khususnya bagi para petani yang mengungkapkan rasa
kegembiranya setelah musim panen padi tiba.
Srandul
Srandul adalah kesenian rakyat yang menggambarkan
tentang kehidupan Demang pada jaman kerajaan. Srandul pada
umumnya iringannya yang berupa Kendang, Angklung dan
Terbang besar dilakukan oleh ± 15 orang. Dialog dalam kesenian
Srandul berupa parikan atau tembang dan percakapan. Kesenian
Srandul ini semula timbul di Dukuh Jogodayoh, Desa Gumulan
Kecamatan Kota Klaten. Ada pun pada saat ini Kesenian Srandul
ini masih berkembang dengan baik di daerah Prambanan dan
Kemalang.
Kethoprak
Ketoprak merupakan salah satu kesenian rakyat yang
berbentuk sandiwara atau drama yang menurut sejarah pertama
kali muncul pada ± tahun 1922 pada masa Mangkunegaran. Pada
saat itu pementasan Ketoprak diiringi gamelan yang berupa
lesung, alu, kendang dan seruling.
Karawitan
Seni Karawitan merupakan seni pertunjukan yang dilakukan
oleh sekelompok seniman (penabuh) alat-alat musik tradisional
yang disebut Gamelan yang antara lain terdiri atas Bonang,
Page 53
95
Kenong, Gong, Saron, Kethuk, Centhe, Gambang, ditambah
dengan Kendang dan Suling dengan Laras Pelog maupun Slendro.
Seperangkat Gamelan yang digunakan untuk seni Karawitan dapat
dibuat dari tembaga, perunggu maupun besi. Seni Karawitan
banyak berkembang hampir di setiap desa di daerah Kecamatan
Karangdowo.
Srunthul
Pada waktu itu para seniman banyak yang ngamen, karena
untuk mementaskan kesenian Srandul terlalu jemu sedang untuk
mementaskan kesenian Ketoprak terlalu banyak peralatannya,
sehingga timbullah perpaduan antara Sruntul dan Ketoprak.
Disebut dengan Sruntul karena datanganya tanpa diundang dan
bersikap sruntal-sruntul.
3.6 SOSIAL DAN BUDAYA
Budaya merupakan kebiasaan masyarakat disuatu daerah yang dapat
menjadi karakteristik daerah tersebut, seingga daerahnya menjadi unik karena
memiliki perbedaan yang lain dengan daerah lainnya. Oleh karena itu budaya
menjadi sangat penting dalam perkebangan sosial didalam suatu daerah,
sehingga budaya menjadi penting dan harus dilestarikan. Kabupaten Klaten
sendiri memiliki beragam kebudayaan yang sangat kaya dan hinga saat ini
masih menjadi sebuah kebiasaan atau tradisi masyarakatnya. Berikut berbagai
kebudayaan di Kabupaten Klaten
Page 54
96
Menyirih
Salah satu kebudayaannya yang hingga saat ini yang menjadi ciri
khas masyarakat Kabupaten Klaten adalah menyirih. Masyarakat Klaten
merasa bahwa meyirih itu merupakan tanda kerukunan.
Tradisi Padusan
Tradisi “Padusan” adalah tradisi untuk menyambut Ramadhan 1432
Hijriah yang dimanfaatkan Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah,
untuk meningkatkan promosi kepariwisataan setempat terutama Objek
Mata Air Cokro (OMAC). Tradisi ini dilakukan untuk membersihkan diri
dan menyambut bulan puasa pada setiap tahunnya.
Tradisi Syawalan di Bukit Sidhoguri
Tradisi Syawalan ini merupakan tradisi tahunan yang hingga saat
ini masih dilestarikan oleh warga setempat. Pada tradisi Syawalan
tersebut, ribuan warga berebut ketupat. Karena warga mempercayai
bahwa mereka akan mendapat berkah dengan memperoleh ketupat atau
hasil bumi tersebut.
Upacara Traditional Klaten
Pada setiap tahunnya Kabupaten Klaten selalu mengadakan upacara
traditional yang bertujuan untuk memperingati hari besar sampai menolak
bala. Berikut beberapa tradisi upacara traditional masyarakat klaten.
Upacara Apem Yaqowiyuu
Upacara ini biasanya dilakukan setelah melaksanakan Sholat Jumat.
Menurut kepercayaan orang banyak, apem yaaqowiyuu yang artinya
Page 55
97
Tuhan mohon kekuatan itu bisa untuk tumbal, tolak bala, atau syarat
untuk berbagai tujuan.
Upacara Bersih Sendang Sinongko
Upacara ini biasanya dilaksanakan di Desa Pokak, Kec. Ceper, Kab
Klaten. Upacara ini dilakukan masyarakat untuk merayakan ritual Bersih
Sendang sebagai ungkapan rasa syukur atas semua rejeki yang telah
dilimpahkan dengan diwujudkan dengan pesta sesaji dalam bentuk nasi
tumpeng dan minuman dawet dengan memotong kambing sebagai
persembahan.
Upacara Sadranan
Upacara ini biasanya dilaksanakan di Desa Ringinputih, Kec.
Karangdowo Klaten, Upacara Sadranan merupakan upacara yang
dilaksanakan setahun sekali, khususnya pada saat setelah panen dengan
suguhan khas berupa tari Tayub.
Upacara Ruwahan/Jodangan
Dilaksanakan di Desa Paseban, Kec. Bayat Kabupaten Klaten,
Upacara Ruwahan/Jodangan dilaksanakan pada hari Jumat Kliwon pada
tanggal 27 Ruwah di Desa Paseban Bayat. Hal ini terjadi karena
masyarakat khususnya di Bayat tidak dapat melupakan jasa-jasa Kyai
Ageng Pandanaran yang telah ikhlas meninggalkan jabatan dan harta
kekayaan, semata-mata untuk mencari kebahagiaan dan kesempurnaan
di akhirat.