46 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Pengkajian dilakukan pada tanggal 23 Maret 2010 di Ruang Graha Citro Anggodo Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang, dengan diagnosa medis Schizofrenia Ketatonik. Pasien bernama Ny. S dengan nomor register 068222, 36 tahun, jenis kelamin perempuan, pendidikan terakhir SD, suku Jawa Indonesia, agama Islam, sudah menikah. Pasien tinggal di Demak dibawa keluarga ke rumah sakit jiwa. Penanggung jawab Ny. P, umur 52 tahun, jenis kelamin perempuan, pekerjaan bedagang, hubungan dengan pasien adalah ibu kandung pasien. Pasien masuk ke rumah sakit Jiwa pada tanggal 2 Maret 2010 pukul 19.30 WIB. 2. Alasan masuk Pasien datang ke Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang dianter oleh keluarganya pada tanggal 2 Maret 2010 pukul 19.30 WIB dengan keluhan pasien berdiam diri. 3. Faktor Predisposisi a. Faktor yang mempengaruhi harga diri rendah Semasa kecil pasien termasuk anak yang biasa tidak dimanja. Orang tua menginginkan anaknya supaya bekerja. Pasien belum bekerja dan pasien menginginkan supaya pasien bisa bekerja dan bisa membantu
50
Embed
BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-vitriyanin-5438-3-babiii.pdfdunia. Pasien merasa dirinya tidak berguna, karena tidak
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
46
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Pengkajian dilakukan pada tanggal 23 Maret 2010 di Ruang Graha Citro
Anggodo Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang,
dengan diagnosa medis Schizofrenia Ketatonik. Pasien bernama Ny. S
dengan nomor register 068222, 36 tahun, jenis kelamin perempuan,
pendidikan terakhir SD, suku Jawa Indonesia, agama Islam, sudah
menikah. Pasien tinggal di Demak dibawa keluarga ke rumah sakit jiwa.
Penanggung jawab Ny. P, umur 52 tahun, jenis kelamin perempuan,
pekerjaan bedagang, hubungan dengan pasien adalah ibu kandung pasien.
Pasien masuk ke rumah sakit Jiwa pada tanggal 2 Maret 2010 pukul 19.30
WIB.
2. Alasan masuk
Pasien datang ke Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo
Semarang dianter oleh keluarganya pada tanggal 2 Maret 2010 pukul
19.30 WIB dengan keluhan pasien berdiam diri.
3. Faktor Predisposisi
a. Faktor yang mempengaruhi harga diri rendah
Semasa kecil pasien termasuk anak yang biasa tidak dimanja. Orang
tua menginginkan anaknya supaya bekerja. Pasien belum bekerja dan
pasien menginginkan supaya pasien bisa bekerja dan bisa membantu
47
mencukupi kebutuhan keluarganya. Pasien sudah menikah, tetapi sejak
10 tahun yang lalu pasien bercerai setelah anak pasien meninggal
dunia. Pasien merasa dirinya tidak berguna, karena tidak bisa menjaga
anaknya dan tidak bisa mempertahankan pernikahannya.
b. Faktor yang mempengaruhi penampilan peran
Pasien adalah seorang istri dan ibu yang merasa kurang bisa
menjalankan tugasnya sebagai seorang istri dan ibu bagi suami dan
anaknya.
c. Faktor yang mempengaruhi identitas diri
Pasien adalah seorang perempuan. Pasien sebagai orang janda yang
ditinggal suaminya sejak 10 tahun yang lalu setelah anaknya
meninggal. Pasien merasa malu dengan statusnya sebagai seorang
janda.
4. Faktor Presipitasi
Pasien terlihat diam tidak mau mengobrol dengan temannya. Saat dikaji
pasien mengatakan merasa malu karena belum bekerja dan merasa malu
karena pasien adalah seorang janda yang ditinggal suaminya setelah
anaknya meninggal.
5. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum
Pasien dalam keadaan sadar, masih sedikit bingung, dan pembicaraan
kacau.
48
b. Tanda-tanda vital
TD: 110/80 mmHg
RR: 22 x/mnt
N: 80 x/mnt
S: 37 0C
BB: 50 kg
TB: 154 cm
c. Keadaan Fisik
Kesadaran: Bingung
Kulit: bersih tidak ada cacat
Kepala: rambut bersih, kurang rapi, dan jarang disisir
Mata: sklera tidak ikterik, konjungtiva anemis
Hidung: simetris, tidak ada polip
Telinga: bersih, tidak ada serumen
Mulut: mukosa bibir kering
Leher: tidak ada pembesaran tiroid
49
6. Psikososial
a. Genogram
Keterangan:
: laki-laki
: perempuan
: meninggal
: klien
: tinggal serumah
: cerai
(Friedman, 1998)
b. Konsep Diri
1) Gambaran diri
Pasien tidak ada masalah dengan anggota tubuhnya. Pasien merasa
dirinya tidak cantik, sehingga suami menceraikan dirinya.
50
2) Identitas Diri
Pasien sudah menikah dan mempunya seorang anak. Pasien
menerima dirinya sebagai seorang perempuan.
3) Peran Diri
Pasien mengatakan dalam keluarga berperan sebagi seorang istri
dan seorang ibu. Namun, dalam menjalankan tugasnya, pasien
mengatakan gagal menjalankan tugasnya karena anaknya
meninggal dan suaminya menceraikannya setelah anaknya
meninggal.
4) Ideal diri
Pasien berharap bisa cepat sembuh dan bisa berkumpul dengan
keluarga. Pasien juga berharap bisa cepat pulang dan bisa dapat
kerjaan.
5) Harga diri
Pasien merasa malu karena belum bekerja. Pasien juga sering
menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa menjaga anaknya
dan tidak bisa mempertahankan keutuhan keluarganya. Pasien
merasa tertekan dan malu dengan statusnya sebagai seorang janda.
Pasien merasa dirinya tidak berguna. Pasien pernah semalam pergi
dari rumah dan pulang. Setelah selang beberapa bulan, perut pasien
mulai membesar dan pasien belum menstruasi. Pasien merasa
tertekan dengan kondisinya seperti itu dan merasa malu dengan
lingkungan sekitar.
51
c. Hubungan sosial
Hubungan pasien dengan keluarga cukup baik. Setelah cerai dengan
suaminya, pasien lebih tertutup dengan keluarganya.Selama sakit ini,
di rumah pasien lebih banyak diam dan tidak mau berinteraksi dengan
keluarga. Pasien tidak ikut organisasi masyarakat, pasien merasa malu
dan minder dengan orang banyak, sehingga pasien malas bertemu
dengan orang lain. Pasien juga jarang bicara dengan pasien lain selama
di bangsal. Pasien lebih suka menyendiri, berdiam diri di dalam kamar.
d. Spiritual
1) Nilai Keyakinan
Pasien adalah seorang beragama Islam dan percaya bahwa semua
adalah cobaan dari Tuhan.
2) Kegiatan ibadah
Pasien tekun dalam menjalankan ibadah solat sebelum sakit dan
selama di rumah sakit.
7. Status Mental
a. Penampilan
Saat dikaji pasien berpenampilan kurang rapi, rambut jarang disisir dan
pakaian kurang rapi.
b. Pembicaraan
Saat dikaji pasien menjawab dengan bahasa yang halus dan terkadang
jawabannya lambat.
52
c. Aktivitas motorik
Ssaat dikaji pasien lebih banyak diam, dan kontak mata kurang.
d. Alam Perasaan
Pasien menunjukkan alam perasaan sedih dan putus asa. Saat dikaji
pasien menunjukkan raut muka sedih, dan malu dengan statusnya
sebagai janda, dan belum bekerja.
e. Afek
Saat dilakukan pengkajian afek pasien sesuai (saat dilakukan
wawancara dan diberikan cerita lucu, pasien tersenyum, begitu
sebaliknya). Pasien sedih jika mengingat kejadian yang menyebabkan
dia menjadi seperti ini
f. Interaksi selama wawancara
Selama wawancara respon pasien kooperatif, ada minat dan perhatian.
Ketika diajak bicara dan diberi pertanyaan kontak mata pasien kurang,
pasien lebih suka menatap ke arah lain atau pasien lebih sering
menundukkan kepala.
g. Persepsi
Pasien mengatakan mendengar suara seperti suara perempuan dan anak
kecil yang mengajak dia bicara yang orang lain tidak mendengar suara
tersebut. Pasien mengatakan suara tersebut muncul saat pasien
melamun. Pasien merasa terganggu dengan suara-suara tersebut.
Pasien terlihat sering tertawa sendiri dan berbicara sendiri. Pasien
mengatakan suara itu muncul kadang-kadang tidak pasti dalam sehari.
53
h. Proses pikir
Pasien mampu menjawab pertanyaan penulis dengan baik. Terkadang
pasien menjawab pertanyaan dengan diulang-ulang. Proses pikir pasien
terkadang bloking.
i. Isi Pikir
Pasien tidak mengalami gangguan dalam isi pikir atau waham
j. Tingkat Kesaadaran
Kesadaran pasien composmentis. Pasien menyadari bahwa dirinya
sekarang berada di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino
Gondohutomo. Pasien mengetahui hari, dan jam. Pasien kurang
mengenal nama-nama temannya sebangsal.
k. Memori
Daya ingat jangka panjang: baik, pasien mampu mengingat bahwa
pasien dulu pernah menikah dan mempunyai seorang anak.
Daya ingat jangka pendek: baik, pasien mampu mengingat kenapa bisa
dibawa ke RSJ.
Daya ingat sesaat: baik, pasien mampu mengingat nama perawat dalam
waktu 20 menit.
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pasien mampu berhitung dengan baik. Tingkat konsentrasi sedikit
terganggu.
54
m. Kemampuan penilaian
Pasien mengalami gangguan ringan. Misalnya, bila selesai makan
pasien lupa mengembalikan alat makan pada tempatnya dan harus
diingatkan dulu.
n. Daya Tilik Diri
Daya tilik pasien baik. Pasien menyadari bahwa dirinya sedang sakit
dan perlu pengobatan.
8. Kebutuhan Persiapan Pulang
a. Makan
Pasien makan 3x sehari, tidak ada alergi terhadap makanan tertentu,
tidak ada pantangan makanan.
b. BAK/BAB
Pasien dapat BAK atau BAB sehari-hari di kamar mandi, tidak ada
kelainan pada sistem eliminasi, frekuensi, konsistensi.
c. Mandi
Pasien dapat mandi 2x sehari, memakai sabun dan mencuci rambut
dengan shampo dan menggosok gigi.
d. Berpakaian
Pasien mengenakan pakaian rapi, menyisir rambut dan memakai
sandal.
e. Istirahat/tidur
Pasien tidak ada masalah dalam tidur, pasien istirahat siang hari selama
2-3 jam, malam 8-9 jam, sebelum tidur pasien menggosok gigi.
55
f. Penggunaan obat
Pasien dapat menggunakan dan mengerti obat secara teratur baik
jumlah, jenis obat, dosis, dan aturan minum. Pasien merasa tenang
sesudah minum obat dan ingin tidur.
9. Mekanisme koping
Dalam mengatasi masalah pasien sering berespon maladaptif, pasien lebih
suka menyendiri, dan lari dari masalah, tidak mau menyelesaikan
masalahnya. Pasien lebih banyak diam, dan tidak mau menceritakan
masalahnya kepada keluarga. Jika ada masalah pasien lebih memilih pergi
dari rumah tanpa ada tujuan yang pasti.
10. Masalah Psikososial dan lingkungan
Selama di rumah sakit pasien lebih suka diam dan jarang berbicara dengan
teman-temannya kalau tidak diajak bicara duluan. Pasien kadang
menyendiri sambil melamun, duduk.
11. Pengetahuan
Pasien kurang mengerti tentang penyakit jiwa yang diderita dan kurang
bisa menggunakan kopingnya.
12. Askep medik
Tanggal 3 Maret 2010
Terapi: Trifluopomazine 2x5mg/hari
Clorpromazine 1x100mg/hari
Triheksipenidil 2x2mg/hari
56
B. Pemeriksaan Penunjang
Pada tanggal 3 Maret 2010
Test Result unit flag Refrence rangekimia rutinCholesterol 178 mg/dl 130-200Creatinin 0,4 mg/dl L 0,50-1,40Glukosa 137 mg/dl H 76-110SGOT 13,8 u/L 0,0-33,0SGPT 16,1 u/L 0,0-46,0Triglycerides 99 mg/dL 0-200Ureum 12 mg/dL 10-50Uric acid 3,3 mg/dL 2,5-7,0
C. Analisa Data
No Tgl/jam Data Masalah1 23/03/2010 DS:
- Pasien merasa malu karena belum bekerja- Pasien merasa bersalah karena tidak bisa
menjaga anaknya dan mempertahankankeutuhan keluarganya
- Pasien merasa malu dan tertekan denganstatusnya sebagai seorang janda
- Pasien menganggap dirinya tidak bergunaDO:- Pasien lebih banyak diam- Ekspresi wajah pasien sedih- Pada saat interaksi kontak mata kurang- Pasien lebih banyak menunduk- Pasien terlihat malu
Gangguankonsep diriharga dirirendah
2 23/03/2010 DS:- Pasien mengatakan lebih suka
menyendiri dan malas bertemu denganorang lain
DO:- Pasien terlihat lebih suka menyendiri dan
berdiam diri di kamar- Pasien terlihat lebih banyak diam dan
jarang berkomunikasi dengan pasien lainselama di bangsal
Gangguanisolasi sosial:menarik diri
3 23/03/2010 DS:- pasien mengatakan mendengar suara
yang mengajak dia ngomong
Gangguanpersepsisensori:
57
- Pasien mengatakan suara itu muncul padasaat pasien sedang sendiri dan melamun
- Pasien mengatakan merasa terganggudengan suara tersebut
DO:- Pasien terlihat tertawa sendiri- Pasien terlihat banyak melamun
halusinasi
4 23/03/2010 DS:- pasien mengatakan kalau ada masalah
pasien lebih suka diam dan tidak maumenceritakan dengan keluarganya
- pasien mengatakan jika ada masalah,pasien lebih suka pergi dari rumahmencari ketenangan tanpa tahu tujuanyang pasti mau pergi kemana
DO:- Pasien lebih banyak diam- Ekspresi wajah pasien sedih dan gelisah
perasaannya hari ini senang.- Pasien masih mengingat
kemampuan positif yangdisebutkan kemarin yaitumembersihkan rumah sepertimenyapu, mencuci baju,mencuci piring.
- Pasien mengatakan maulatihan mencuci pirirngsetelah makan siang.
- Pasien menyebutkan kembalicara mencuci piring yaituyang pertama membasahipiring dulu dengan air lalumenggosoknya dengan sabunlalu dibilas dengan air sampaibersih sampai tidak ada busa.
- Pasien mau memasukkandalam jadwal kegiatanharian.
O :- Pasien kooperatif dalam
melakukan latihan mencucipiring.
- Pasien tampak senang.- Pasien mampu melakukannya
sesuai urutan yang sudahdiajarkan.
A :- Pasien sudah dapat latihan
kemampuan positif yangdimiliki yang pertama.
- Pasien mampu menyebutkankembali cara mencuci yang
86
benar yang sudah diajarkanoleh perawat.
- Pasien mampu memasukkandalam jadwal kegiatanharian.
Dari data diatas Sp1ptercapai.
P :
Pasien :- Menganjurkan pada pasien
untuk melakukan kegiatanyang sudah diajarkan sesuaidengan jadwal yang sudahdibuat.
- Menganjurkan pasien untukmemilih apa kegiatan yangingin dilatih besok.
Perawat :- Melanjutkan Sp2p pada
pertemuan berikutnya.24/3/2010Jam11.00WIB
2 Sp2p :1. Memvalidasi
masalah dan latihansebelumnya.
2. Melatih pasienberkenalan dengandua orang atau lebih
perasaannya pagi ini senang.- Pasien mengatakan sudah
tidak ada lagi kemampuanpositif yang dimiliki.
- Pasien mengatakan maumenyapu.
- Pasien mengatakan masihingat cara menyapu yangbenar yang sudah diajarkantadi yaitu menyapu daritempat yang bersih ketempatyang kutor, lalu dikumpulinjadi satu , terus dibuang padaengkrak lalu dibuangditempat sampah.
O :- Pasien tampak senang ketika
menyapu.- Pasien kooperatif.- Pasien menyapu dengan urut
88
sesuai yang diajarkan olehperawat.
A :- Pasien sudah mampu
melakukan kegiatan yangkedua yang sudah dipilihyaitu menyapu.
- Pasien mampu memasukkandalam jadwal kegiatanharian.
Dari data diatas Sp2ptercapai.
P :
Pasien :- Menganjurkan pasien untuk
mengingat latihan yang sudahdiajarkan tadi, danmenjalankan sesuai denganjadwal kegiatan harian.
Perawat :- Mengoptimalkan Sp2p
25/ 3/2010Jam11.00WIB
3 Sp2p1. Memvalidasi
masalah dan latihansebelumnya.
2. Melatih pasien caramengontrolhalusinasi yangkedua yaitu denganberbincang denganorang lain.
mengingat cara mengontrolhalusinasi dengan caramenghardik. Pasien “mengatakan pergi, kamutidak nyata, aku tidakmendengar kamu.”
- Pasien sudah tidakmendengar suara- suara yangmengajak dia ngomong lagiyang orang lain tidakmendengarnya.
- Pasien tidak mau latihan caramengontrol halusinasidengan cara berbincangdengan orang lain karenapasien mengatakan sudahtidak mendengar suara- suarayang mengajak dirinya
89
berbicara lagi.
O :- Pasien tampak tenang dan
tidak tertawa sendiri lagi.- Pasien tampak senang.- Pasien mampu menyebutkan
cara mengontrol halusinasiyang sudah diajarkankemarin.
A :- Pasien sudah dapat
mengontrol halusinasidengan cara menghardik.
- Cara mengontrol halusinasiyang kedua yaitu dengan caraberbincang dengan orang lainbelum terlaksanakan.
Dari data diatas Sp2p belumteratasi.
P :
Pasien :- Menganjurkan pasien untuk
melakukan cara mengontrolhalusinasi yang sudahdiajarkan sesuai jadwalharian yang sudah dibuat.
Perawat :- Mengulangi Sp2p
26/ 3/2010jam08.00WIB
1 Sp2p :1. Memvalidasi
masalah dan latihansebelumnya.
2. Melatih kegiatanyang kedua (atauselanjutnya) yangdipilih sesuaikemampuan.
3. Membimbing pasienmemasukkan dalamjadwal kegiatan
S :- Pasien mengatakan
perasaannya pagi ini senang.- Pasien mengatakan masih
ingat cara menyapu yangbenar yang sudah diajarkankemarin yaitu menyapu daritempat yang bersih ketempatyang kotor, lalu dikumpulinjadi satu, terus dibuang padaengkrak lalu dibuangditempat sampah.
90
harian. - Pasien mengatakan maumenyapu lagi nanti sesudahhabis makan siang.
O :- Pasien kooperatif.- Pasien tampak senang- Pasien menyapu pada pukul
12.15 WIB
A :- Pasien mampu melakukan
kemampuan positif yangdimiliki secara mandiri.
Dari data diatas Sp2p tercapai
P :
Pasien :- Mengajarkan pada pasien
untuk melakukan kegiatanyang sudah dilatih setiap hariatau sesuai jadwal harianyang sudah dibuat.
Perawat :- Mengevaluasi dari Sp1p
sampai Sp2p26/ 3/2010jam11.00WIB
2 Sp2p1. Memvalidasi
masalah dan latihansebelumnya.
2. Melatih pasienberkenalan dengandua orang atau lebih.