Top Banner
72 BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan keluarga yang dimulai dengan pengkajian, diagnosa keperawatan keluarga,perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada keluarga Tn.S dengan masalah kesehatan utama Diabetes Melitus terutama pada Ny.S di wilayah daerah binaan kelurahan Sambiroto RT 4 RW 1 , pada tanggal 17 juni 2010. A. Pengkajian 1. Data umum Nama kepala keluargaTn. S, usia 70 tahun, pendidikan tidak tamat SD,pekerjaan pedagang, alamat kelurahan Sambiroto RT 4 RW 1, Komposisi keluarga dalam keluarga Tn. S tergambar dalam table berikut. No Nama Jk Umur Pendidikan Status kesehatan 1 Tn .S L 70 th SD Sehat 2 Ny. S P 62 th SD Menderita DM 3 Ny. St P 32 th SD Sehat 4 Tn.M L 36 th SD Sehat 5 Nn. M P 20 th SMP Sehat 6 An.M P 3 th - Sehat
40

BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

Jul 23, 2019

Download

Documents

phamminh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

72

BAB III

TINJAUAN KASUS

Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari pelaksanaan kegiatan

asuhan keperawatan keluarga yang dimulai dengan pengkajian, diagnosa

keperawatan keluarga,perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada keluarga

Tn.S dengan masalah kesehatan utama Diabetes Melitus terutama pada Ny.S

di wilayah daerah binaan kelurahan Sambiroto RT 4 RW 1 , pada tanggal 17

juni 2010.

A. Pengkajian

1. Data umum

Nama kepala keluargaTn. S, usia 70 tahun, pendidikan tidak tamat

SD,pekerjaan pedagang, alamat kelurahan Sambiroto RT 4 RW 1,

Komposisi keluarga dalam keluarga Tn. S tergambar dalam table

berikut.

No Nama Jk Umur Pendidikan Status kesehatan

1 Tn .S L 70 th SD Sehat

2 Ny. S P 62 th SD Menderita DM

3 Ny. St P 32 th SD Sehat

4 Tn.M L 36 th SD Sehat

5 Nn. M P 20 th SMP Sehat

6 An.M P 3 th - Sehat

Page 2: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

73

a. Genogram

Keterangan :

: Wanita

: Laki- laki

: Tinggal Serumah

: Meninggal

: Meninggal

: Klien

NyS

tn S

Page 3: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

74

b. Tipe Keluarga

Keluarga Tn.S termasuk keluarga besar ( extendet family ) yang

terdiri dari kepala keluarga, 8 orang anak dan 12 orang cucu.

c. Suku bangsa

Seluruh keluarga berasal dari suku jawa , Indonesia

d. Agama

Seluruh anggota keluarga menganut agama islam dan mereka

selalu taat beribadah dan menjalankan perintah Tuhan YME

e. Status sosial ekonomi keluarga Sebagian besar anggota keluarga

memiliki penghasilan sendiri, Tn. S dan Nn. M juga sudah

memiliki penghasilan sendiri. Dilihat dari masing –masing anggota

keluarga yang sudah bekerja dan harta benda yang dimiliki

keluarga tersebut mempunyai status sosial ekonomi menengah.

f. Aktifitas rekreasi keluarga

Keluarga Tn. S tidak pernah bepergian ke tempat- tempat rekreasi

tapi dalam memenuhi kebutuhan rekreasi sederhana, keluarga Tn.S

biasanya menonton TV dan hanya duduk di teras dan

mendengarkan radio.

2. RIWAYAT TAHAP PERKENBANGAN KELUARGA

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga Tn. S sekarang pada tahap keluarga dengan usia lanjut.

Keluarga Tn. S kadang - kadang berkunjung di rumah anaknya

untuk bertemu dengan anak, cucu,dan menantunya. Dan sebaliknya

Page 4: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

75

anak - anak Tn. S sering berkunjung ke rumah Tn. S karena jarak

antara rumah Tn. S dan anak - anaknya saling berdekatan.

b Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Tahap perkembangan keluaraga yang belum terpenuhi yaitu anak

Tn. S yang terakhir belum menikah sehingga Tn. S masih memiliki

tanggung jawab untuk menikahkan anaknya yaitu Nn. M.

c Riwayat keluarga inti

Dalam keluarga Tn. S sebelumnya tidak ada yang memiliki

penyakit keturunan maupun menahun. Ny. S baru menderita

penyakit diabetes millitus sejak 6 bulan yang lalu. Ny. S

mengatakan selama 1 tahun ini tidak pernah dirawat di rumah sakit.

Selama ini Ny. S ke puskesmas untuk berobat dan mengontrol

kesehatan,dan untuk tes kadar gula darah.

d. Riwayat keluarga sebelumnya

Kelurga Tn. S tidak ada yang menderita penyakit diabetes milltus

dan di dalam keluarga Ny. S juga tidak ada yang memiliki penyakit

keturunan diabetes millitus.

3. PENGKAJIAN LINGKUNGAN

a. Karakteristik rumah

Rumah yang ditempati Tn. S adalah milik sendiri. Luas tanah 6 x 8

m, 1x 6 m . jenis bangunan tersebut permanen, atap terbuat dari

genting, lntai dari plester, terdapat 4 kamr tidur, ruang tamu, ruang

keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah yang di

Page 5: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

76

penuhi dengan pekarangan bunga, pembuangan limbah lancar,

kondisi air bersih berasal dari air sumur, tidak berbau,dan tidak

berasa, dan tempat sampah dibuang di tyempat sampah di depan

rumah.

B

S U

T

Keterangan :

1. Ruang tamu, pencahayaan dari listrik, terdapat meja dan kursi,

terdapat jendela.

2. Kamar tidur, terdapat kasur dengan penataan rapi pencahayaan

menggunakan listrik,

3. Kamar untuk anak dan cucu

4. Almari bifet untuk penyekat , dan TV sebagai ruang keluarga

5. Kamar untuk anak dan cucu

Page 6: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

77

6. Kamar mandi / WC, keadaan bersih dan air berasal dari sumur

7. Dapur, penataan alat dapur yang rapi

8. Kamar anak dan cucu

b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Hubungan keluarga dan tetangga baik, tetangga klien yang ada di

sekitar rumah juga ramah tamah. Keluarga tinggal di wilayah

perkotaan sehingga jarak rumah satu dengan yang lain cukup

dekat. Mayoritas penduduk yang tinggal di wilayah ini bekerja

sebagai wiraswasta. Warga mempunyai kebiasaan atau tradisi

mengadakan pengajian dan arisan. Warga juga mempunyai

komitmen apabila ada warga baru dan ada tamu yang menginap

lebih dari 24 jam diharapkan lapor RT dan RW setempat. Kegiatan

warga yang sering dilakukan adalah kerja bakti.

c. Mobilitas geografis keluaraga

Keluarga Tn. S menempati rumahnya yang d i tempatinya saat ini

di kelurahan Sambiroto RT 04 RW 01 kecamatan Tembalang

Semarang. Dan belum pernah pindah sejak Tn. S berumah tangga

sampai semarang

d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga Tn. S sering mengikuti npengajian, maupun kegiatan

yang diadakan di lingkungan sekitar rumahnya.

Page 7: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

78

e. Sistem pendukung keluarga

Di dalam keluarga Tn. S apabila ada masalah dalam keluarga

biasanya di musyawarahkan secara bersama dengan semua anggota

keluarga. Anak - anak Tn. S kadang kala membantu untuk

pemenuhan kebutuhan Tn S dan Ny. S.

4. STRUKTUR KELUARGA

a. Pola komunikasi keluarga

Komunikasi yang digunakan dikeluaraga Tn. S dan Ny. S adalah

secara verbal dengan menggunakan bahasa jawa dan kadang

menggunakan bahasa Indonesia. Komunikasi menggunakan dua

arah dan anggota keluarga selalu menghormati orang yang sedang

berbicara jka ada anggota keluarga yang sedang berbicara maka

yang lain mendengarkan

b. Struktur kekuatan keluarga

Dalam keluarga Tn. S yang mengambil keputusan adalah Tn. S

selaku kepala rumah tangga, tetapi terkadang anaknya juga ikut

mengambil keputusan. Jika ada masalah selalu di musyawarahkan

bersama dengan semua anaknya yang masih tinggal satu wilayah

dengan Tn. S. Tidak jarang pula Tn. S diminta pendapat oleh

anaknya yang sudah berkeluarga.

Page 8: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

79

c. Struktur peran ( formal dan informal )

Tn. S mampu menjalankan perannya sebagai kepala rumah tangga

walaupun bekerja sebagai pedagang dan Ny. S mampu

menjalankan tugasnya sebagai ibu rumah tangga.

d. Nilai dan norma keluarga

Di dalam keluarga tidak ada nilai maupun norma yang

bertentangan dengan kesehatan keluarga menganggap kesehatan

sangat penting.

5. FUNGSI KELUARGA

a. Fungsi efektif

Keluaraga Tn. S merupakan keluarga yang ramah, mereka hidup

bahagia di masa tuanya dengan anak –anak serta cucu- cucunya

yang selalu menghormati dan menyayangi mereka Tn. S selalu

mengajarkan kepada anak dan cucunya untuk saling menghormati

oarang yang lebih tua satu sama lain.

b. Fungsi sosial

Keluaraga Tn. S mengatakan bahwa cara menanamkan hubungan

interaksi sosial pada anaknya dengan tetangga dan masyarakat

yaitu dengan menganjurkan anknya berpartisipasi dalam

lingkungan sekitar misalnya jika ada kerja bakti pengajian, arisan,

dan tidak melarang anak dan cucunya untuk bersilaturahmi dengan

tetangga dan lingkungan sekitar.

Page 9: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

80

c. Fungsi perawatan kesehatan

1) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan

keluarga sudah mengetahui jika ada anggota keluarga yang

menderita Diabetes Mellites ( kencing Manis ). Ny. S

mengetahui kalau dirinya menderita kencing manis setelah

periksa di Puskesmas, keluarga belum mengetahui apa itu

kencing manis baik pengertian, penyebab, tanda dan gejala, dan

cara perawatannya. Keluarga hanya mengetahui kalau kencing

manis itu sama dengan penyakit gula.

2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi

masalah kesehatan

Keluarga belum mampu mengambil keputusan untuk mengatasi

masalah kesehatan dalam keluarga karena keluarga belum

mengetahui penyakit kencing manis secara detail.

3) Kemampuan keluarga merawat

Keluarga belum mampu merawat anggota keluarga yang

menderita kencing manis untuk makan Ny A masih seperti

biasa tapi sekarang lebih menghindari yang makanan yang

manis - manis.

4) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan

Keluaraga belum mampu memodifikasi lingkungan, banyak

perabot rumah tangga yang berdebu, dalam masak masih

Page 10: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

81

menggunakan penyedap rasa, dan takaran garam tidak di

kurangi.

d. Fungsi reproduksi

Tn. S dikaruniai 8 anak dan 12 orang cucu 7 anaknya sudah

menikah dan masih satu yang belum menikah yaitu Nn. M.

Sedangkan Ny. S sudah Menopause.

e. Fungsi ekonomi

Untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari masih cukup dengan

menggunakan uang dari hasil kerja Tn. S . keluarga mempunyai

tabungan untuk berjaga - jaga jika ada kebutuhan yang tidak

terduga anak- anaknya yang sudah bekerja juga sering memberikan

bantuan baik materiel maupun non materiel.

6. STRESS DAN KOPING KELUARGA

a. Stres jangka pendek dan jangka panjang

Stresor jangka pendek yang dirasakan keluarga Tn. S adalah cara

perawatannya. Sedangkan stresor jangka panjang yang dirasakan

adalah penyakit Diabetes Mellites yang diderita Ny. S itu sendiri.

b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stresor

Keluarga sudah dapat beradaptasi dengan penyakit yang diderita

Ny. S karena sakit yang diderita sudah sekitar 6 bulan.

c. Strategi koping yang digunakan

Koping yang digunakan jika ada masalah adalah musyawarah

dengan anggota keluarga yang lain

Page 11: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

82

d. Strategi adaptasi disfungsional

Dalam beradaptasi dengan masalah yang ada, keluarga

menggunakan adaptasi yang positif karena keluarga menyadari jika

menggunakan kekerasan, dalam menyelesaikan masalah tidak akan

menyelesaikan masalah tapi akan semakin berlarut - larut.

Page 12: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

7. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik

Nama Anggota Keluarga

Tn. S Ny. S Ny. St Tn. M Nn.M An.N

TD 130/90 mmHg 150/100mmHg 120/80

mmHg

20/80 x/mnt 110/70 mmHg -

NADI 89 x/ mnt 88 x/mnt 88 x/mnt 79 x/mnt 88 x/mnt 99 x/mnt

RR 20x/mnt 20 x/mnt 19 x/mnt 18 x/mnt 20 x/mnt 20 x/mnt

BB 49 kg 51 kg 75 kg 65 kg 49 kg 15 kg

TB 157 cm 157 cm 163 cm I65 cm 160 cm 80 cm

Kepala Mesocepal Mesocepal Mesocepal Mesocepal Mesocepal Mesocepal

Rambut Bersih,beruban Bersih, beruban Hitam,Bersih Hitam,bersih Hitam, bersih Hitam, bersih

Konjungtiva Tdak anemis Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis

Sklera Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik

Hidung Bersih, tidak ada

sekret, tidak ada

polip

Bersih, tidak ada sekret,

tidak ada polip

Bersih, tidak

ada sekret,

tidak ada

polip

Bersih, tidak ada

sekret, tidak ada

polip

Bersih, tidak ada

sekret, tidak ada

polip

Bersih, tidak ada

sekret, tida da

polip

Telinga Bersih, tidak ada

cairan.

Bersih, tidak ada cairan. Bersih, tidak

ada cairan.

Bersih, tidak ada

cairan.

Bersih, tidak ada

cairan

Bersih, tidak ada

cairan

Mulut Mukosa bibir

lembab

Mukosa bibir lembab Mukosa bibir

lembab

Mukosa bibir

lembab

Mukosa bibir lembab Mukosa bibir

lembab

Leher Tida ada

pembesaran

Tidak ada pembesaran

kelenjar tiroid

Tidak ada

pembesaran

Tidak ada

pembesaran

Tida ada pembesaran

kelenjar tiroid

Tidak ada

pembesaran

Page 13: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

kelenjar tiroid. kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid

Dada Tidak ada suara

mengi

Tidak ada suara mengi Tidak ada

suara mengi

Tidak ada suara

mengi

Tidak ada suara

mengi

Tidak ada suara

mengi

Abdomen Simetris, tidak ada

ntyri tekan.

Simetris, tidak ada nyeri

tekan

Simetris,

tidak ada

nyeri tekan

Simetris, tidak

ada nyeri tekan

Simetris, tidak ada

nyeri tekan

Simetris,tidak ada

nyeri tekan

Ekstremitas Tidak ada varises,

tidak ada odema.

Tidak ada varises, tidak ada

odema

Tidak ada

varises, tidak

ada odema

Tidak ada

varises, tidak ada

odema

Tidak ada varises,

tidak ada odema

Tidak ada varises,

tidak ada odema

Kulit Sawo matang,

bersih

putih, bersih Sawo matang Sawo matang Sawo matang Sawo matang

Turgor Kulit Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Pemeriksaan gula darah - 358 gr/dl 150 gr/dl - 150 gr/dl -

Keluhan Pusing, tangan sering

kesemutan, pandangan

kadang kabur, sering

kencing.

Terapi Glibenclamid 2x1

Page 14: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

85

8. HARAPAN KELUARGA

Keluarga mengharapkan petugas kesehatan atau mahasiswa dapat

memberikan penjelasan dan informasi tentang kesehatan khususnya

cara perawatan penyakit Diabetus Mellitus sehingga tidak timbul

masalah lagi akibat Diabetus Mellitus. Tn. S dan Ny. S berharap anak

mereka yang terakhir yaitu Nn. M bisa mendapatkan calon suami yang

baik. Tn. S dan Ny. S berharap di masa yang tua ini bisa hidup dengan

bahagia bersama anak cucu dan semua anggota keluarga.

9. ANALISA DATA

No Tgl/jam Data ( DS dan DO) Masalah

keperawatan

Etiologi

1

17 juni

2010/

10.00

WIB

DS:

Ny.S mengatakan tidak

tahu pengertian,

Penyebab, dan

tanda/gejala DM.

Ny.S mengatakan sejak

6 bulan terakhir

badannya mulai kurus

dan turun 6 kg.

Ny.S mengatakan

makan 3x sehari dengan

komposisi nasi ½

Resiko

perubahan

nutrisi kurang

dari

kebutuhan

tubuh

Ketidakmam

puan

keluarga

merawat

anggota

keluarga

yang

menderita

DM

khususnya

Ny. S

Page 15: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

86

piring, sayur dan lauk ,

dan jarang

mengkonsumsi buah.

Keluarga Tn.S tidak

bisa mengambil

keputusan yang tepat

untuk anggota keluarga

yang menderita DM.

Ny.S mengatakan menu

makan siang dan malam

sama.

Ny.S mengatakan

semenjak menderita

DM dia jarang makan-

makanan yang manis.

Keluarga Tn.S

mengatakan tidak

mengetahui cara

merawat Ny.S yang

menderita DM.

Ny.S dan keluarganya

Mengatakan tidak tahu

makanan yang

Page 16: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

87

tepat/diet yang tepat

untuk penderita DM

dan tentang diit DM.

Ny.S mengatakan baru

periksa ke puskesmas

setelah merasa

badannya semakin

kurus semenjak 6 bulan

terakhir.

DO :

Ny.S bertanya kepada

mahasiswa tentang

makanan yang tepat

untuk penderita DM.

Berat badan Ny.S turun

6 kg sejak 6 bulan

terakhir ini.

Pencahayaan rumah

terang,perabotan rumah

tertata rapi.

TB : 157 cm

BB : 51 kg

GDS: 358 gr/dl

Page 17: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

88

2

17 juni

2010/

10:00

WIB

IMT: 20,4

DS :

Ny.S mengatakan

menderita penyakit DM

sejak 6 bulan yang lalu.

Ny.S mengatakan tidak

mengetahui komplikasi

yang terjadi dari

penyakit DM.

Keluarga Tn.S tidak

bisa mengambil

keputusan yang tepat

untuk anggota

keluarganya yang

menderita DM.

Klien dan keluarga

mengatakan tidak tahu

cara perawatan bagi

penderita Diabetes

Mellitus.

Klien mengatakan

tangan dan kaki sering

Resiko terjadi

komplikasi

yang lebih

lanjut

Ketidakmam

puan

keluarga

merawat

anggota

keluarga

yang

menderita

diabetes

mellitus

khususnya

Ny. S

Page 18: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

89

kesemutan, dan kepala

sering pusing.

Klien mengatakan

penglihatannya kadang-

kadang kabur.

Klien mengatakan

jarang mengontrolkan

kadar gula darahnya ke

puskesmas maupun

ketempat pelayanan

kesehatan yang lain.

DO :

Ny.S bertanya

kepada mahasiswa

tentang komplikasi dari

penyakit DM.

Pencahayaan rumah

terang, perabot rumah

tertata rapi.

TTV: 150/90mmHg

N:87x /mnt,RR : 19 x

/mnt

GDS:358gr/dls

Page 19: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

90

B. SKORING DAN PRIORITAS MASALAH

1. Resiko Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang

menderita diabetes mellitus khususnya Ny. S

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

1. Sifat masalah

Resiko : 2

2 2/3x1 2/3 Masalah dapat

diatasi apabila

keluarga

mengenal

masalah

kesehatan yang

muncul.

2. Kemungkinan

masalah untuk

diubah

Mudah : 2

2 2/2x2 2 Masalah dapat

dirubah dengan

mudah karena

keluarga mau

diberikan

pendidikan

kesehatan oleh

tenaga

kesehatan.

3. Potensi masalah 2 2/3x1 2/3 Masalah dapat

Page 20: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

91

untuk dicegah

Cukkup : 2

dicegah karena

keluarga

mempunyai

kemampuan,

kemauan, dan

kondisi

ekonomi yang

mendukung.

4. Menonjolnya

masalah

- Masalah erat harus

segera ditangani : 2

2 2/2x1 1 Keluarga

menyadari

betapa

pentingnya

menjaga

kesehatan.

Total 4 1/3

Page 21: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

92

2. Resiko terjadinya komplikasi lebih lanjut berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita

penyakit diabetes mellitus khususnya Ny. S

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

1. Sifat masalah

Resiko : 2

2 2/3x1 2/3 Masalah dapat

diatasi apabila

keluarga

mengenal

masalah

kesehatan

yang muncul.

2. Kemungkinan

masalah untuk

diubah

Mudah : 2

2 2/2x2 2 Masalah dapat

dirubah

dengan

mudah karena

keluarga mau

diberikan

pendidikan

kesehatan

oleh tenaga

kesehatan

3. Potensi masalah 2 2/3x1 2/3 Masalah

Page 22: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

93

untuk dicegah

Cukup : 2

kesehatan

pada Ny. S

kemungkinan

dapat dicegah

hanya

sebagian seba

tanda – tanda

awal

komplikasi

sudah muncul

4. Menonjolnya

masalah

- Maslaah berat

harus segera

ditangani : 2

2 2/2x1 1 Masalah

komplikasi

merupakan

masalah yang

berat dan

harus segera

ditangani.

Total 4

Page 23: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

94

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang

menderita diabetes mellitus khususnya Ny. S ditandai dengan keluarga

Tn. S mengatakan tidak mengetahui tentang pengertian, penyebab,

tanda/gejala, Ny. S mengatakan sejak 6 bulan badannya mulai kurus dan

turun 6 kg. Ny. S mengatakan makan 3x sehari dengan komposisi nasi ½

piring, sayur dan lauk, dan jarang mengkonsumsi buah. Ny.S mengatakan

menu makan siang dan malam sama. Ny. S mengatakan semenjak

menderita DM dia jarang makan – makanan yang manis. Keluarga Tn S

mengatakan tidak mengetahui cara merawat Ny. S yang menderita DM.

Ny. S dan keluarganya Mengatakan tidak tahu makanan yang tepat/diet

yang tepat untuk penderita DM dan tentang diit DM. Ny. S bertanya

kepada mahasiswa tentang makanan yang tepat untuk penderita DM.

Berat badan Ny. S turun 6 kg sejak 6 bulan terakhir ini. TB : 157 cm,BB :

51 kg,GDS: 358 gr/dI,IMT: 20,4.

2. Resiko terjadinya komplikasi lebih lanjut berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita

penyakit diabetes mellitus khususnya Ny. S ditandai dengan Ny. S

mengatakan menderita penyakit DM sejak 6 bulan yang lalu. Ny. S

mengatakan tidak mengetahui komplikasi yang terjadi dari penyakit DM.

Klien dan keluarga mengatakan tidak tahu cara perawatan bagi penderita

Diabetes Mellitus. Klien mengatakan tangan dan kaki sering kesemutan,

Page 24: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

95

dan kepala sering pusing. Klien mengatakan penglihatannya kadang-

kadang kabur. Ny. S bertanya kepada mahasiswa tentang komplikasi

Dari penyakit DM. TTV:150/90mmHg,N : 87 x /mnt,RR : 19 x /mnt

GDS:358gr/dl.

Page 25: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

D. RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA

NO DX

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN KRITERIA

STANDAR INTERVENSI UMUM KHUSUS

1

Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita diabetes mellitus khususnya Ny. S

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit diharapkan nutrisi yang dibutuhkan tubuh terpenuhi.

1.Setelah pertemuan selama 1x30 menit keluarga mampu Mengenal masalah yang berkaitan dengan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. 1.1.Menyebutkan

pengertian nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

1.2.Menyebutkan makanan

yang dianjurkan dan yang harus dibatasi oleh penderita DM.

Respon verbal Respon verbal

Keluarga mampu Menjelaskan : 1.1. Kebutuhan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh adalah keadaan dimana individu mengalami atau mempunyai resiko untuk mengalami penurunan berat badan.

1.2. Makanan yang dianjurkan

bagi pendeita DM adalah ayam tanpa kulit, ikan, putih telur,kacang- kacangan, tempe tahu,apel, pepaya, susu kedelai, makanan yang dibatasi adalah nasi, bubur, roti, sarden, jeroan, sarden, otak, alpokat, sawo, keju.

1. Kaji pengetahuan keluarga

tentang kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

2. Beri penyuluhan keluarga tentang nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

3. Motivasi keluarga untuk menjelaskan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

4. Beri reinforcemetnt positif atas usaha keluarga.

1. Kaji pengetahuan keluarga

tentang makanan yang boleh dikonsumsi dan yang harus dibatasi bagi para penderita DM.

2. Jelaskan kepada keluarga tentang makanan yang boleh dikonsumsi dan yang harus dibatasi.

3. Motivasi keluarga untuk menjelaskan kembali tentang makanan yang boleh dikonsumsi dan yang harus dibatasi.

Page 26: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

2. Setelah 1x30 menit pertemuan keluaraga mampu Mengambil keputusan yang tepat untuk Mengatasi masalah( nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh), bagi keluarga yang menderita diabetes mellitus. 2.1.keluarga mau

memberikan diet yang tepat bagi penderita DM.

Respon verbal

Respon verbal

1.3. Menganjurkan anggota

keluaraga yang menderita DM untuk melaksanakan diet yang tepat supaya tidak terjadi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

2.1.Setiap penderita diabetes

mellitus harus melaksanakan diet yang tepat agar tidak terjadi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bagi penderita diabetes mellitus.

4. Motivasi keluarga untuk melaksanakan program diit yang tepat bagi penderita DM..

5. Beri reinforcement pisitif atas usaha keluarga.

1. Kaji kemampuan keluarga

untuk memberi diit yang tepat bagi penderita DM.

2. Diskusikan dengan keluarga tentang kekurangan nutrisi.

3. Motivasi keluarga untuk memberikan makanan sesuai dengan diit yang benar.

4. Berikan reinforcement positif.atas usaha keluarga.

1. Kaji kemauan keluarga

untuk memberikan diit yang tepat bagi penderita DM.

2. Diskusikan dengan keluarga tentang diit yang tepat bagi penderita diabetes mellitus.

3. Motivasi keluarga untuk memberikan makanan yang sesuai dengan diet diabetes mellitus.

4. Beri reinforcement positif atas usaha keluarga.

Page 27: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

3.Setelah 1x30 menit pertemuan Merawat anggota keluarga yang sakit dalam pemenuhan kebutuhan nutrisinya. 3.1.keluarga mampu

memberikan menu diet yang tepat bagi penderita diabetes mellitus.

4.Setelah pertemuan 1x30 menit keluaga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan bagi penderita diabetes mellitus 4.1.menyebutkan pelayanan

kesehatan untuk pengobatan dan perawataan diabetes mellitus.

Respon psikomotor Respon verbal

3.1.Contoh menu diet diabetes

mellitus bagi penderita diabetes mellitus dengan jumlah kalori 1700 Kkl :

Menu : Pagi 06.30: nasi 90 gr,daging 25gr,tempe 25 gr, sayuran 125 gr, minyak 5 gr. Pukul 09.30 : pisang 150 gr Siang 12.30: nasi 130 gr, daging 40 gr, sayuran 150 gr, minyak 7,5 gr. Pukul 15.30: pisang / kentang 175 gr. Malam pukul 18.30 :nasi 130 gr, daging 25 gr, sayuran 100 gr, minyak 7,5 gr Pulul 21.30 : pisang/kentang 175 gr. 4.1.Tempat pemeriksaan dan

pengobatan diabetes mellitus: a. Puskesmas b. Rumah sakit c. Klinik

1. Kaji pengetahuan keluarga

tentang diet pada penderita diabetes mellitus.

2. Diskusikan dengan keluarga tentang diet yang tepat bagi penderita diabetes mellitus

3. Mendemonstrasikan cara diet yang benar bagi penderita diabetes mellitus.

4. Motivasi keluarga untuk menyajikan diet pada penderita diabetes mellitus.

5. Beri reinforcement positif atas usaha keluarga.

1. Diskusikan denag keluarga tempat tempat pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan dan pengobatan diabetes mellitus

2. Beri kesempatan keluarga bertanya

3. Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan oleh

Page 28: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

2.

Resiko terjadinya komplikasi lebih lanjut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang menderita diabetes mellitus keluarga khususnya Ny. S

Setelah dilakukan tindalkan keperawatan pendidikan kesehatan selama 1x 30 menit tidak terjadi komplikasi lebih lanjut pada Ny. S.

4.2.Menyebutkan manfaat

pelayanan kesehatan. 4.3.Mampu memanfaatkan

dan melakukan kunjungan ke pelayanan kesehatan

1.Setelah pertemuan 1 x 30 menit keluarga mampu mengenal masalah yang berkaitan dengan akibat lanjut dari penyakit DM. 1.1.menyebutkan

pengetian, penyebab diabetes mellitus,tanda gejala.

Respon verbal Respon psikomotorik dan afektif Respon verbal

4.2.Tempat untuk memeriksakan

kesehatan danuntuk berobat serta memeriksa kadar gula darah.

4.3.keluarga melakukan kunjunga

ke puskesmas untuk kontrol gula darah dan memeriksakan kesehatan.

1.1.Klien dan keluarga mampu

menjelaskan a. Diabetes mellitus adalah

peningkatan gula dalam darah yang normalnya 80-150 mg/dl

b. Penyebab diabetes mellitus adalah

1) Keturunan 2) kegemukan 3) pola makan

yang salah.

mahasiswa. 4. Beri reinforcement posiif

atas jawaban yang benar. 1. Kaji pengetahuan keluarga

tentang fungsi pelayanan kesehatan

2. Diskusikan kepada keluarga tentang fungsi pelayanan kesehatan

3. Motifasi keluarga untuk 4. mengulang fungsi

pelayanan kesehatan. 5. Berikan reiforcement positif

1. Motivasi anggota keluarga

untuk memanfaatkan tempat pelayanan kesehatan .

2. Berikan reinforcement positif atas uhasa keluarga.

1. Kaji pengetahuan keluarga

tentang pengertian,penyebab, tanda dan gejala diabetes mellitus.

2. Beri penyuluhan tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, diabetes mellitus

3. Motivasi keluarga untuk menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala diabetes mellitus.

4. Beri reinforcement positif.

Page 29: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

2.Setelah pertemuan 1x30 menit keluaga mampu mengambil keputusan yang tepat berkaitan dengan akibat lanjut/ komplilkasi dari penyakit DM. 2.1.Menyebutkan

komplikasi lebih lanjut dari diabetes mellitus.

Respon verbal

4) Umur 5) Gaya hidup

c. Tanda dan gejala diabetes mellitus adalah

1) rasa haus yang berlebihan

2) sering kencing, 3) sering merasa

lapar. 4) Banyak kencing 5) Sering lelah 6) Sering ksemutan

dan gatal- gatal 7) Penglihatan kabur 8) Luka sulit

sembuh 2.1.Keluarga mampu menyebutkan

dan menjelaskan 4 dari 6 komplikasi yang terjadi jika DM memberat a. Penyakit jantung b. Hipertensi c. Gagal ginjal d. Luka yang susah sembuh e. Gangguan penglihatan f. Gangguan syaraf

1. Kaji pengertahuan keluarga tentang akibat lanjut atau komplikasi dari DM.

2. Beri penyuluhan kepada keluarga tentang komplikasi dari DM

3. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali komplikasi dari dibetes mellitus.

4. Dorong keluarga untuk mengambil keputusan yanmg tepat.

5. Beri reinforcement positif atas usaha dari keluarga

Page 30: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

3.Setelah pertemuan 1x30 menit keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit 3.1.Menyebutkan dan cara

perawatan diabetes mellitus

4.Setelah pertemuan 1x30 menit keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan bagi penderita duabetes mellitus. 4.1.Menyebutkan manfaat

fasilitas kesehatan

Respon verbal Respon verbal

31.Keluarga mampu menyebutkan

dan menjelaskan 2 dari 3 cara perawatan Diabetes mellitus. a. Olah raga teratur,

bertujuan untuk mengendalikan kadar gula dalam darah.

b. Mengetahui diit bagi penderita diabetes mellitus. Diit harus memperhatikan makanan yang harus dikonsumsi dan yang dibatasi.

c. Obat berupa obat yang diminum dan berupa suntikan insulin. Dan dengan pengobatan tradisional. Misalnyaa dengan mengkonsumsi lidah buaya yang diambil dagingnya,ataupun dengan menggunakan buah mengkudu.

4.1.Keluarga mampu menjelaskan

tentang manfaat fasilitas pelayanan kesehatan untuk penderita diabetes mellitus. a. Untuk pemeriksaan dini /

memeriksa gula darah

1. Kaji pengetahuan keluarga

tentang cara perawatan diabetes mellitus.

2. Beri penyuluhan kepada keluarga cara perawatan bagi penderita diabetas mellitus.

3. Motifasi keluarga untuk melakukan cara perawatan bagi penderita diabetes mellitus seperti yang sudah dijelaskan oleh mahasiswa.

4. Berikan reinforcement positif atas usaha dari keluarga.

1. Kaji pengetahuan keluarga

tentang manfaat pelayanan kesehatan bagim penderita diabetes mellitus.

2. Beri penjelasan kepada keluarga manfaat yang

Page 31: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

4.2.memanfaatkan tempat

pelayanan kesehatan

Respon psikomotorik

secara rutin b. Untuk pengobatan dan

pencegahan terjadinya komplikasi yang lebih lanjut.

Kelurga memerikasakan kadar gula darah bagi penderita diabetes mellitus secara rutin ke puskesmas,dan apabila ada komplikasi lebih lanjut langsung membawa ketempat pelayanan kesehatan.

didapat kalau keluarga dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.

3. Motivasi keluarga untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.

4. Beri reiforcement positif atas usaha keluarga

1. Diskusikan dengan keluarga

tentang manfaat pelayanan kesehatan.

2. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.

3. Berikan reinforcement positif atas usaha dari keluarga.

Page 32: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

TGL/JAM NO. DX TUJUAN KHUSUS IMPLEMENTASI EVALUASI SUMATIF PARAF

21 juni 2010/ 09.00 WIB

1

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x30menit keluarga mampu : a. Mengenal masalah yang berkaitan

dengan kebutuhan nutrisi

Mengucapkan salam , menyampaikan maksud dan tujuan pertemuan sesuai kontrak waktu. 1. mengkaji pengetahuan keluarga tentang

kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

2. memberikan penyuluhan keluarga tentang

nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 3. Memotivasi keluarga untuk menjelaskan

nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

S :

- Ny. S dan keluarga mengatakan “ saya tidak mengetahui nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh itu apa.

O : - Keluarga bertanya kepada

mahasiswa tentang nutrisi kurang dari kebutsuhan tubuh..

- Keluarga Tn. S tidak mengetahui nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh .

S :

- Ny. S dan keluarga mengatakan “ Sekarang saya mengerti apa itu nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh”.

O : - Keluarga mendegarkan apa

yang dijelaskan oleh mahasiswa

- Keluarga memperhatikan penjelasan dari mahasiswa

S :

- Ny. S dan keluarga mengatakan “ nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adaalah

Page 33: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

4. Mengkaji dan menjelaskan kepada

keluarga makanan yang boleh dikonsumsi dan yang harus dibatasi bagi penderita DM.

5. Memberi reinforcement pisitif.

\

keadaan seseoarang bisa mengalami penurunan berat badan.

O : - keluarga memperhatikan

penjelasan yang diberikan moleh mahasiswa.

- Keluarga Tn. S Menjelaskan dengan benar tentang nutrisi kurang dari keutuhan tubuh.

- Keluarga Tn. S kooperatif dalam berdiskusi.

S : - Ny. S dan keluarga

mengatakan tidak boleh makan yang manis – manis.

- Ny. S dan keluarga mengatakan makanan yang boleh dimakan adalah daun pepaya,ikan.

O : - Keluarga mendengarkan dan

memperhatikan penjelasan dari mahasiswa.

- Keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang sudah disampaikan mahasiswa.

- Keluarga senang dengan penjelasan dari mahasiswa.

S : - O :

- Keluarga tersenyum - Keluarga antusias mengikuti

pendidikan kesehatan yang disampaikan oleh mahasiswa.

Page 34: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

b. Mengambil keputusan yang tepat untuk Menagatasi masalah( nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh)

c. Merawat anggota keluarga yang

sakit dalam pemenuhan kebutuhan nutrisinya.

1. Mendiskusikan dengan keluarga tentang cara diit bagi penderita DM.

2. Memotivasi keluarga agar mau

memberikan diit pada Ny. S dan mampu menyesuaikan menu pada penderita DM.

1. Mendemonstrasikan cara pelaksanaan dan

menu diit pada penderita DM dan memotivasi keluarga untuk mendemonstrasikan.

2. Menganjurkan keluarga untuk

memberikan diit yang benar bagi anggota keluarga yang sakit.

S : - Ny. S dan Keluarga

mengatakan” saya belum mengetahui tentang diit pada penderita DM.

O : - Keluarga mendengarkan dan

memperhatikan penjelasan dari mahasiswa tentang diit DM.

S : - Ny. S dan keluarga

mengatakan “ saya akan melaksanakan diit untuk penderita DM

O : - Keluarga sangat antusias

melaksanakan program diit.

S : - Ny. S mengatakan “ tolong

diulangi lagi Mbak “. O :

- Ny. S dan keluarga masih antusias mendengarkan penjelasan dari mahasiswa.

S : - Keluarg a mengatakan “ saya

akan merawat Ny. S dengan terus memotivasi Ny. S agar melakukan diit untuk penderita Diabetes Mellitus.

O :

- Keluarga antusias dengan penjelasan dari mahasiswa.

-

Page 35: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

24 jni 2010/ 09.00

2

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit keluarga mampu : a. Mengenal masalah yang berkaitan

denagan akibat lanjut dari penyakit DM.

Mengucapkan salam dan menyampaikaan maksud serta tujuan pertemuan sesuai denagan kontrak waktu. 1. Mengkaji pengetahuan keluarga dan

menjelaskan tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta komplikasi yang muncul dari penyakit jika tidak segera ditangani.

2. Memberi kesempatan kepada keluarga

untuk mengungkapkan mengenai penyakit diabetes mellitus.

S :

- Klien mengatakan “ diabetes adalah keadaan dimana gula darah lebih dari normal, penyebabnya karena sering makan yang manis – manis,kalau ada luka lama sembuhnya.

O : - Klien menjawab dengan benar

pertanyaan dari mahasiswa. - Klien mampu mengutarakan

apa yang diketahui tentang diabetes mellitus.

- Keluarga mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari mahasiswa.

- Keluarga antusias mengikuti penkes yang diberikan oleh mahasiswa.

S :

- Ny. S dan keluaga mengatakan “ saya tidak tahu komplikasi lanjut dari diabetes mellitus.

O : - Keluarga mendengarkan

penjelasan yang diberikan oleh mahasiswa.

- Keluarga bertanya kepada mahasiswa mengenai penyakit DM.

Page 36: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

b. Mampu mengambil keputusan

yang tepat berkaitan dengan akibat lanjut/ komplilkasi dari penyakit DM.

c. Mampu merawat anggota keluarga

yang sakit

3. Memberikan reiforcement positif kepada keluarga.

1. Menjelas kepada keluarga tentang

koplikasi yang muncul dari penyakit DM. 2. Memotivasi keluarga untuk menyebutkan

kembali komplikasi dari diabetes mellitus. 3. Memberikan reinforcement yang positif

atas usaha keluarga. 1. Mengkaji dan memberikan penjelaasan

kepada keluarga cara perawatan yang biasa dilakukan untuk penderita DM dan memotivasi keluarga untuk menjkelaskan kembali perawatan bagi penderita DM

S : - O :

- keluarga senang dengan pujian dari mahasiswa

S : - Keluarga mengatakan “

sekarang saya mengerti komplikasi dari penyakit DM.

O : - Keluarga mendengarkan

penjelasan dari mahasiswa. - Keluarga senang dengan

penjelasan dari mahasiswa.

S : - Keluarga mengatakan “

komplikasi dari DM yaitu, pandangan kabur, penyakit jantung, hipertensi.

O: - Keluarga mampu

menyebutkan komplikasi diabetes mellitus dengan benar.

- Keluarga kooperatif selama penyuluhan.

S :

- Keluarga mengucapkan n terima kasih kepada mahasiswa.

O : - S :

- Keluarga mengatakan “ perawatan bagi penderita diabetes mellitus yaitu diit yang tepat, olah raga yang

Page 37: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

d. Mampu memanfaatkan fasilitas

pelayanan kesehatan bagi penderita duabetes mellitus.

2. Memotivasi keluarga untuk melakukan

cara perawatan yang sudah dijelaskan. 1. Mengkaji dan memberikan penjelasan

kepada keluarga tentang manfaat pelayanan kesehatan dan memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali manfaat tempat pelayanan kesehatan.

ringan dan secara teratur O :

- Keluarga mampu menjelaskan kembaali perawatan bagi penderita DM dengan benar.

- Keluarga kooperatif selama penyuluhan

S :

- Ny. S dan keluarga mengatakan akan melakukan perawatan bagi penderita DM seperti yang sudah dijelaskan oleh mahasiswa.

O : - Keluarga antusias denngan

pendidikan kesehatan yang diberikan oleh mahasiswa.

- Keluarga kooperatif selama pendidikan kesehatan.

S :

- Keluarga mengatakan mengerti dengan penjelasan dari mahasiswa.

- Keluarga mengatakan manfaat tempat pelayanan kesehatan yaitu untuk memeriksakan kesehatan dan sebagai tempat berobat.

O : - Keluarga memperhatikan dan

mendengakan penjelasan dari mahasiswa.

- Keluarga tenang saat diberikan penyuluhan

- Keluarga menjelaskan dengan tepat manfaat pelayanan kesehatan.

Page 38: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

2. Memberikan reinforcement positif atas

usaha keluarga. 3. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan

tempat pelayanan kesehatan yang ada. 4. Memberikan reinforcement positif atas

usaha keluarga

- Keluarga kooperatif selama penyuluhan.

S : - O : keluarga tampak senang dengan pujian yang diberikan mahasiswa. S :

- Keluarga mengatakan sudah memanfaatkan pelayanan kesehatan tapi belum maksimal.

- Ny. S mengatakan tidak rutin mengetes kadar gula darah di puskesmas.

- Ny. S mengatakan akan lebih rutin memeriksakan kadar gula darah ke puskesmas.

O : - Keluarga mampu

mengungkapkan pendapatnya kepada mahasiswa.

- Keluarga antusias untuk melaksanakan anjuran dari mahasiswa.

- Keluarga mengikuti penyuluhan sampai selesai

- Keluarga tenang selama penyuluhan berlangsung.

S :

- Keluarga mengatakan terima kasih kepada mahasiswa

O : - keluarga tampak senang

dengan pujian yang diberikan oleh mahasiswa.

Page 39: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

F. EVALUASI

Tanggal/jam Diagnosa keperawatan Evaluasi Sumatif Paraf 26 juni 2010 09.00 WIB 27 juni 2010 09.00 WIB

1. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita diabetes mellitus khususnya Ny.S

2. Resiko terjadinya komplikasi lebih lanjut berhubungan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah penyakit Diabetes Mellitus yang diderita anggota keluarga khususnya Ny. S

S : keluarga mengatakan sudah mengetahui penitngnya nutrisi bagi tubuh, tujuan diit,dan cara penyajian menu diit pada penderita diabetes mellitus. O : keluarga mampu menjelaskan dengan benar apa yang sudah dijelaskan oleh mahasiswa. Keluarga mau dan mampu menyajikan menu diit pada penderita DM yang benar dan keluarga aktif bertanya tentang penjelasan yang belum dipahami. A : Masalah teratasi, keluarga mengenal masalah yang berkaitan dengan kebutuhan nutrisi bagi tubuh, keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi kekurangan nutrrisi, keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit dalam pemenuhan nutrisi. P : Motivasi keluarga untuk selalu membantu dan mengingatkan Ny. S dalam mengatur pola makan dan diit yang benar, motivasi Ny. S untuk rutin memeriksakan kesehatan ke puskesmas. S : keluarga mengatakan sudah mengerti tentang akibat lebih lanjut dan komplikasi dari DM, jika penyakit DM tidak segera ditangani dan keluarga mau berusaha untuk selalu memantau kondisi penyakit Ny. S O : keluarga mampu menyebutkan kembali akibat lanjut yang terjadi dari penyakit DM, keluarga mampu menjelaskan dengan benar penjelasan yang sudah diberikan mahasiswa. A : masalah terasi, keluarga mampu mengenal masalah berkaitan dengan akibat lanjut dari penyakit DM, keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat berkaitan dengan akibat lanjut

Page 40: BAB III tinjauan kasus - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-windasusan-5373-3-babiii-t.pdf · keluarga, dapur, kamar mandi dan pekarangan rumah

dari penyakit, keluarga mampu memdifikasi lingkungan yang tepat, keluarga mampu memanfaatkan ,pelayanan kesehatan. P : motivasi keluarga untuk mengawasi Ny. S dalam kegiatan sehari - hari, anjurkan keluarga untuk mempertahanklan dan membantu Ny. S dalam mengatasi masalah, motivasi Ny. S untuk rutin memeriksakan kadar gula darah dan memeriksakan kesehatan ke tempat pelayanan kesehatan.