III-1 BAB III STUDI KASUS 3.1 Gambaran Umum Daerah Studi. Suatu model optimasi dan simulasi operasi waduk sangat tergantung pada sistem yang di tinjau. Umumnya model optimasi dan simulasi disusun khusus untuk sistem tersebut. Oleh karena itu pemahaman terhadap karakteristik waduk yang ditinjau sangar diperlukan. Dalam studi ini sistem yang ditinjau adalah sistem waduk Darma yang terletak di Desa Darma kacamatan Kadu Gede Kabupaten Kuningan Propensi Jawa Barat, kurang lebih 12 km arah barat daya kota Kuningan. Pembangunan di mulai pada tahun 1959 dan selesai pada tahun 1962. waduk darma adalah waduk yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air minum dan irigasi. Pada saat ini waduk Darma dikelola oleh Dinas PSDA – Balai Pendayagunaan Sumber Daya Air (PSDA) wilayah sungai Cimanuk-Cisanggarung. Wilayah kerja BPSDA dapat dilihat pada gambar 3.1. Air yang masuk (inflow) ke waduk darma berasal dari sungai Cisanggarung dengan luas daerah aliran sungai (DAS) seluas 28 km 2 (23,50 km 2 langsung dan 4,5 km 2 tidak langsung). Gambar daerah aliran sungai tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.2. waduk Darma mendapat suplesi dari Bandung Cilutung dan beberapa sungai kecil (S.Cikupa, S.Cinangka, S.Cilandak, S,Cireungit) dan beberapa mata air yang dapat dilihat pada Gambar 3.3. Kemiringan sungai Cisanggarung dari kaki hilir bandung sampai sekitar km 72,00 bervariasi dari 2,87%-0,23% dan sampai kelaut Jawa menjadi landai sekitar 0,05%. Keadaan topografi disekitar Waduk Darma merupakan pegunungan dan perbukitan dengan elevasi sekitar +1,107 m. Bukut-bukit dengan kemiringan lereng yang cukup besar berada pada posisi kanan Sungai Cisanggarung, sedangakan pada sisi kiri lebih landai. Pemukiman penduduk lebih banyak terdapat pada sisi kiri sungai Cisanggarung.
17
Embed
BAB III STUDI KASUS - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-fahmiriska-27243-3... · • Panjang saluran (chute) : 58,3 m’ • Lebar saluran ... Gambar
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
III-1
BAB III
STUDI KASUS
3.1 Gambaran Umum Daerah Studi.
Suatu model optimasi dan simulasi operasi waduk sangat tergantung pada sistem
yang di tinjau. Umumnya model optimasi dan simulasi disusun khusus untuk
sistem tersebut. Oleh karena itu pemahaman terhadap karakteristik waduk yang
ditinjau sangar diperlukan.
Dalam studi ini sistem yang ditinjau adalah sistem waduk Darma yang terletak di
Desa Darma kacamatan Kadu Gede Kabupaten Kuningan Propensi Jawa Barat,
kurang lebih 12 km arah barat daya kota Kuningan. Pembangunan di mulai pada
tahun 1959 dan selesai pada tahun 1962. waduk darma adalah waduk yang
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air minum dan irigasi. Pada saat ini waduk
Darma dikelola oleh Dinas PSDA – Balai Pendayagunaan Sumber Daya Air
(PSDA) wilayah sungai Cimanuk-Cisanggarung. Wilayah kerja BPSDA dapat
dilihat pada gambar 3.1.
Air yang masuk (inflow) ke waduk darma berasal dari sungai Cisanggarung
dengan luas daerah aliran sungai (DAS) seluas 28 km2 (23,50 km2 langsung dan
4,5 km2 tidak langsung). Gambar daerah aliran sungai tersebut dapat dilihat pada
Gambar 3.2. waduk Darma mendapat suplesi dari Bandung Cilutung dan beberapa
sungai kecil (S.Cikupa, S.Cinangka, S.Cilandak, S,Cireungit) dan beberapa mata
air yang dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Kemiringan sungai Cisanggarung dari kaki hilir bandung sampai sekitar km 72,00
bervariasi dari 2,87%-0,23% dan sampai kelaut Jawa menjadi landai sekitar
0,05%. Keadaan topografi disekitar Waduk Darma merupakan pegunungan dan
perbukitan dengan elevasi sekitar +1,107 m. Bukut-bukit dengan kemiringan
lereng yang cukup besar berada pada posisi kanan Sungai Cisanggarung,
sedangakan pada sisi kiri lebih landai. Pemukiman penduduk lebih banyak
terdapat pada sisi kiri sungai Cisanggarung.
III-2
Pada awal dioperasikan pada tahun 1962 luas areal irigasi yang dilayaninya adalah
22,060 ha. Mencakup wilayah kabupaten Kuningan 6,697 ha dan kabupaten
Cirebon 15,363 ha. Namun dengan adanya alih fungsi areal pertanian menjadi
berbagai kepentingan, maka daerah layanan irigasi menjadi berkurang. Dari data
PANIR tahun 2002/2003 areal yang dilayani menjadi 13,458 ha dengan rincian
untuk kabupaten Kuningan 6,827 ha dan Kabupaten Cirebon 6,631 ha. Daerah
irigasi yang mendapat jaminan air langsung maupun tidak langsung disajikan pada
tabel 3.1 dan skema daerah irigasi dapat dilihat dapa Gambar 3.4.
Selain untuk memenuhi kebutuhan air irigasi, waduk darma juga melayani
kebutuhan air baku untuk PDAM kabupaten Kuningan sebesar ± 200 liter/dtk
dalam satu bulan.
Tabel 3.1 Areal yang diairi Waduk Darma
Daerah Luas
(ha)
KABUPATEN KUNINGAN. Daerah Irigasi Yang Mendapat Jaminan Air Langsung Dari Waduk Darma : Irigasi Surakatiga. Irigasi Cipikul Irigasi Bantarwangi. Irigasi Citanggulun. Irigasi Cipangi. Irigasi Ancaran
Daerah Irigasi Yang Mendapat Air Dari Waduk Darma Dan Sungai Lain : Irigasi Ciporang Irigasi Kedungcalong Irigasi Cisande Irigasi Lulagung Irigasi Susukan Irigasi Ciberes Irigasi Kanyere Irigasi Bratakasari KABUPATEN CIREBON Irigasi Cikeusik Irigasi Ambit Irigasi Cangkuang Irigasi Seuseupan
510 428 527 864 293 554
301 259 516 422 515 654 808 517
6791 1522 816 3865
Sumber : BPSDA WS.Cimanuk-Cisanggarung
III-3
III-4
Gambar 3.2 Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisanggarung
III-5
III-6
III-7
3.2 Data Teknis Bendungan.
Data teknis Waduk Darma adalah sebagai berikut :
a. Dam Utama
• Type : Rockfill dam
• Panjang alas : 227 m’
• Lebar alas : 12 m’
• Lebar bawah : 120 m’
• Elevasi atas bendung : +714,09 m MSL
• Elevasi bawah bendungan : +679.50 m MSL
• TMA maksimum : +712.50 m MSL
b. Spillway
• Type mercu : Free overflow
Bendungan dengan type busur
• Elevasi puncak spillway : +712.50 m
• Panjang puncak spillway : 15,2 m’
• Lebar mercu : 20 m’
• Panjang saluran (chute) : 58,3 m’
• Lebar saluran (chute) : 5,0 m’
• Kemiringan saluran (chute) : 1 : 10
c. Dam pertolongan Babakan.
• Type bendungan : Earthdam
• Elevasi puncak bendungan. : +715,00 m’
• Lebar puncak : 4,0 m’
• Tinggi : 9,0 m’
• Panjang : 480 m’
d. Bangunan pengeluaran/pengambilan air.
• Intake : Pipa pengambilan dari pipa beton Ǿ1,75 m
dan panjang 177 m dilengkapi dengan
trashrack dan pintu pada bagian depan.
III-8
• Pintu dan valve
− Pintu banjir : Satu buah guard valve Ǿ 1,75 m dan control
valve Ǿ 1,75 m.
− Dua buah pintu irigasi : dua buah irrigation discharge sluice (guard)
valve Ǿ 0,90 m dan dua buah irrigation
discharge sluice (control) valve Ǿ 0,90 m.
− Stiiling basin : Panjang 27,3 m.
Lebar 4,0 m
Bangunan ukur debit ambang lebar dengan
pintu sorong lebar 4,0 m dan tinggi 1,25 m
e. Bangunan pintu Inlaat (Hidrolis)
• Pintu penguras hidrolis : 1 buah.
• Pintu darurat untuk hidrolis : 1 buah.
• Pintu jarum : 2 buah.
• Pintu darurat untuk pintu jarum : 2 buah.
• Pengukur debit otomatic recorder : 1 unitr.
• Pintu schotbalk : 1 buah.
• Pintu sarangan pemecah arus : 1 unit.
• Gorong-gorong panjang. : 150 m.
• Bangunan pintu saringan dan darurat : 1 unit.
f. Saluran pembuang.
• Saluran pembung dari overlaat.
• Saluran pembuang Dam petolongan babakan.
g. Phisometer
Phisometer yang dipasang di Dam Utama (Rock Fill dam) sebanyak 11 buah
dengan type VWP (Vibrating Wire Piezometer) dan di Dam Babakan sebanyak 25
buah dengan type OSP (Open Stand Pipe).
Gambar situasi bendungan, potongan memanjang dan melintang bendungan disajikan
pada lampiran A.
III-9
3.3 Elevasi Volume dan Luas Permukaan.
Hubungan antara data elevasi dengan kapasitas tampungan suatu waduk dengan erat.
Sering kali keduanya digambarkan secara grafis atau secara numerik. Tujuannya
adalah agar dapat mengetahui kapasitas tampungan aktual suatu waduk pada tinggi
duga muka air (DMA) tertentu. Kapasitas tampungan suatu waduk cenderung
berkurang dari tahun ke tahun yang diakibatkan oleh adanya pengendapan sediment
didasar waduk. Data hubungan antara elevasi dengan luas permukaan waduk
digunakan untuk mengetahui luas permukaan waduk secara langsung dengan
membaca tinggi DMA. Hubungan antara elevasi, volume dan luas permukaan
disajikan pada tabel 3.2.
Grafik hubungan antara elevasi, volume, dan luas permukaan disajikan pada gambar
3.5. gambar 3.6. dan gambar 3.7. Data volume (historis) yang diperoleh adalah inflow
bulanan selama 11 bulan dalam kurun waktu antara tahun 1990 sampai dengan 2000.
Volume rata-rata bulanan Waduk Darma dapat dilihat pada gambar 3.8. Data volume
selengkapnya disajikan pada Lampiran B.
Tabel 3.2
Hubungan Elevasi, Volume dan Luas Permukaan Elevasi Volume Luas permukaan