48 BAB III SETTING PENELITIAN 1.3 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dusun Sendang Biru 1.3.2 Letak Geografis dan Keadaan Topografis Penelitian yang dilaksanakan pada Kelompok Masyarakat Pengawas Gatra Olah Alam Letarari yang tergabung di dalam Lembaga Masyarakat Konservasi Bhakti Alam Sendang Biru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dusun Sendang Biru berada di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, yang terdiri dari dua Dsun yaitu Dusun Tambakrejo dan Dusun Sendangbiru. Dusun Sendang Biru merupakan daerah pesisir pantai dengan wilayah pantainya yang berhadapan dengan Plau Sempu. Panjang garis pantai Kabupaten Malang secara keseluruhan adalah 85,92 km dengan luas perrairan laut 4 mil sekitar 565,45 km 2 atau luas perairan 12 mil sekitar 1696,35 km 2 . Panjang garis pantai Sumbermanjing Wetan sekitar 27,02 km, dengan luas perairan laut 4 mil sekitar 176,76 km 2 dan luas perairan 12 mil 536,29 km 2 (Sumber: Kantor Desa Tambakrejo, 2016). Dusun Sendang Biru merupakan daerah pantai Selatan yang tidak terdapat landasan benua tetapi curam dan berkarang, dengan demikian
50
Embed
BAB III SETTING PENELITIAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian …eprints.umm.ac.id/42229/4/BAB III.pdf · 2018-12-18 · 48 BAB III SETTING PENELITIAN 1.3 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
48
BAB III
SETTING PENELITIAN
1.3 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dusun Sendang Biru
1.3.2 Letak Geografis dan Keadaan Topografis
Penelitian yang dilaksanakan pada Kelompok Masyarakat Pengawas
Gatra Olah Alam Letarari yang tergabung di dalam Lembaga Masyarakat
Konservasi Bhakti Alam Sendang Biru, Desa Tambakrejo, Kecamatan
Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Dusun Sendang Biru berada di Desa Tambakrejo, Kecamatan
Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, yang terdiri dari dua Dsun yaitu
Dusun Tambakrejo dan Dusun Sendangbiru. Dusun Sendang Biru merupakan
daerah pesisir pantai dengan wilayah pantainya yang berhadapan dengan Plau
Sempu. Panjang garis pantai Kabupaten Malang secara keseluruhan adalah
85,92 km dengan luas perrairan laut 4 mil sekitar 565,45 km2 atau luas
perairan 12 mil sekitar 1696,35 km2. Panjang garis pantai Sumbermanjing
Wetan sekitar 27,02 km, dengan luas perairan laut 4 mil sekitar 176,76 km2
dan luas perairan 12 mil 536,29 km2 (Sumber: Kantor Desa Tambakrejo,
2016).
Dusun Sendang Biru merupakan daerah pantai Selatan yang tidak
terdapat landasan benua tetapi curam dan berkarang, dengan demikian
49
gelombang yang terjadi adalah mulai dari gelombang sedang sampai
gelombang besar serta terjadi dua kali pasang surut dengan arus pasang yang
kuat. Sedangkan dasar perairan pantai berupa pasir, lumpur dan karang dengan
kedalaman 100 m.
Letak geografis adalah letak daerah atau negara yang ditinjau dari
kenyataan di permukaan bumi. Sendangbiru berada pada koordinat 80 26’ - 80
30’ Lintang Selatan dan 1120 38 - 112 0 43’ Bujur Timur. Kawasan
Sendangbiru terletak di Desa Tamakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan
dengan batas – batas meliputi:
Tabel 2. Batas Dusun Sendang Biru
Sebelah Utara : Desa Kedung banteng
Sebelah Timur : Desa Tambaksari
Sebelah Barat : Desa Sitiarjo
Sebelah Selatan : Samudera Hindia
Sumber: (Kantor Dusun Sendang Biru, 2016)
Berdasarkan tabel di atas, sebelumnya di Dusun Sendiri wilayahnya
terdapat 4 Dusun yaitu Dusun Sendang Biru Utara, Dusun Sendang Biru
Timur, Dusun Sendang Biru Barat, dan Dusun Sendang Biru Selatan. Dusun
Sendang Biru Utara berbatasan dengan Desa Kedung Banteng, Dusun
Sendang Biru Timur berbatasan dengan Desa Tambakrejo, Dusun Sendang
50
Biru Barat berbatasan dengan Desa Sitiarjo, dan Dusun Sendang Biru Selatan
berbatasan dengn Samudra Hindia
Berdasarkan keadaan topografinya Dusun Sendang Biru berada pada
ketinggian 15 meter dari permukaan laut. Secara umum iklim Desa
Tambakrejo di pengaruhi musim penghujan dan kemarau dengan curah hutan
rata – rata 1.350 mm per tahun. Pada Desa Tambakrejo ini memiliki suhu
dengan rata – rata 23 - 250C. Dusun Sendang Biru memiliki luas 2.735.850
km2. Luas tersebut meliputi daratan dan perbukitan ataupun pegunungan. Luas
topografi dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Topografi Dusun Sendang Biru
Keadaan Lahan Luas Lahan Prosentase (%)
Daratan 537.965 19,63 %
Perbukitan/Pegunungan 2.197.870 80,37 %
Jumlah 2.735.835 100
Sumber: (Kantor Dusun Sendang Biru, 2016)
Luas wilayah Dusun Sendang Biru keseluruhan adalah 2.735.850 km2.
Luas Dusun tersebut sebagian besar digunakan sebagai area ekosistem dan
tegal, sisanya pekarangan, kebun, sawah, perumahan penduduk, pemakaman
maupun prasarana umum.
Secara umum wilayah daratan Sendang Biru memiliki topografi
berbukit-bukit dengan medan berlereng sedang hingga curam pada ketinggian
51
50-250 meter dari permukaan air laut. Kemiringan lereng di kawasan studi
cukup bervariasi yaitu datar (<3%), agak landai (3-8%), agak curam (25-40%)
dan sangat curam (>40%).
Bagian pantai Sendang Biru sebagian merupakan batuan kapur dan
karang serta berdinding terjal, bagian lain merupakan pantai yang agak landai
dengan panjang relatif pendek (50-100m) terdapat di bagian Timur dan Barat.
1.3.3 Persebaran dan Kepadatan Penduduk Dusun Sendang Biru
Berdasarkan Data Kependudukan Dusun Sendang Biru tahun 2016,
diperoleh data penduduk Dusun Sendang Biru sejumlah 8.424 jiwa. Penduduk
Dusun Sendang Biru berdasarkan usia daoat dilihat di Tabel 2.
Tabel 4. Penduduk Dusun Sendang Biru berdasarkan Usia Tahunan, 2016
No. Usia Laki-laki
(jiwa)
Perempuan
(jiwa)
Jumlah
(jiwa)
Prosentase
(%)
1. 0 – 12 bulan 126 91 217 7,68%
2. 1 – 5 tahun 333 258 591 20,92%
3. 5 – 7 tahun 564 425 989 35,02%
4. 7 – 18 tahun 986 815 1.801 21,74%
5. 18 – 56 tahun 1.900 2.117 4.017 48,7%
6. > 56 tahun 411 398 809 9,76%
Total 4.320 4.104 8.424 100%
Sumber: (Kantor Dusun Sendang Biru, 2016)
52
Berdasarkan tabel menunjukan penduduk Dusun Sendang Biru paling
banyak adalah pada usia produktif yaitu 18 ampai 56 tahun sebanyak 4.017
atau 48% dari total penduduk Dusun Sendang Biru. Sebagian besar penduduk
di Dusun Sendang Biru, Dusun Sendang Biru adalah asli Jawa dari suku
Madura yang bermukim di kawasan tersebut secara turun – temurun. Selain itu
juga ada penduduk pendatang yang hanya datang jika musim ikan seperti
susku Bugis. Kominutas antar penduduk dilakukan dalam Bahsa Jawa dan
Bahasa Madura, sedangkan untuk komunikasi formal atau dengan penduduk
non – Jawa menggunakan Bahasa Indonesia.
Pengelolaan wilayah perairan Sendang Biru dalam sektor perikanan
memiliki potensi sumberdaya perikanan yang cukup melimpah dan dari sektor
pariwisata juga perlu dikelola karena Sendang Biru memiliki panorama alam
yang indah. Hal tersebut ditunjang dengan adanya Pulau Sempu yang
memiliki fungsi sebagai cagar alam atau break water alami dan penghalang
kencangnya tiupan angin dari arah timur lepas. Perairan Sendang Biru
memiliki kedalam rata-rata 1.000 meter. Jarak 50 meter dari pantai, perairan
ini berbatasan langsung dengan Samudra Hindia, sehingga memiliki
gelombang yang relatif besar terutama pada daerah – daerah yang masuk ke
pantai – pantai yang curam dan terjal. Namun, dengan Pulau Sempu maka
Pantai Sendang Biru relatif aman, sehingga pada saat ini oleh pemerintah
setempat dimanfaatkan sebagai tempat wisata dan pusat produksi perikanan
Kabupaten Kabupaten Malang.
53
1.4 Gambaran Umum Yayasan Masyarakat Konsrvasi Bhakti Alam Sendang biru
1.4.2 Lokasi Yayasan Masyarakat Konservasi Bhakti Alam Sendang Biru
Kantor sekertariat Yayasan Masayarakat Konservasi Bhakti Alam
Sendangbiru beralamatkan di Jalan raya Sendang Biru RT 27 RW 03, Desa
Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa
Timur. Kabupaten Malang adalah salah satu Kabupaten di Indonesia yang
terletak di Provinsi Jawa Timur dan merupakan Kabupaten yang terluas kedua
wilayahnya setelah Kabupaten Banyuwangi dari 38 Kabupaten/Kota yang ada
di Jawa Timur. Hal ini didukung dengan luas wilayahnyaa 3.534.86 km2 atau
sama dengan 353.486 ha dan jumlah penduduk sesuai, Data Pusat Statistik
sebanyak 2.544.315 jiwa (tahun 2015) ang tersebar di 33 Kecamatan, 378
Desa, 12 Kelurahan.
Kabupaten Malang juga dikenal sebagai daerah yang kaya akan potensi
alamnya diantaranya dari pertanian, perkebunan, tanaman obat keluarga dan
sebagainya. Kabupaten Malang terletak pada 112o17’10,90’’ sampa
1112o57’00’’ Bujur Timur, 7o44’55,11’’ sampai 8o26’35,45’’ Lintang
Selatan. Disamping itu juga dikenall dengan obyek-obyek wisatanya, yaitu
Pantai Sendang Biru dengan Tempat Pengelolaan Ikan, Pantai Clungup, Pantai
Gatra, Pantai Sapana, Pantai Mini, Pantai Watu Pecah, Pantai Tiga Warna, dan
Pantai Kondang Buntung. Sumber (Kantor Dusun Sendang Biru, 2017)
54
Lembaga Masyarakat Konservasi Bhakti Alam Sendang Biu mengelola
Kaasan Konservasi yaitu CMC (Clungup Mangrove Conservation) yang mana
luas lahan selus 117 ha green belt dan 81 ha kawasan hutan mangrove yang
mana 73 ha kawasan hutan mangrove udah teehabilitasi.Batas Lokasi
pengelolaan Lembaga Masyarakat Konservasi Bhakti Alam Sendang Biru,
sebagai berikut:
Tabel 5 Batas lokasi pengelolaan Yayasan Masyarakat Konservasu Bhakti Alam
Sendang Biru.
Sebelah Barat : Desa Sitiarjo
Sebelah Timur : Kampung Baru dan TPI Sendang Biru
Sebelah Utara : Perkebunan Milik Warga
Sebelah Selatan : Pulau Sempu dan Samudra Hindia
(Sumber: Yayasan Masyarakat Konservasi Bhakti Alam Sendang Biru)
55
Gambar 2. Peta Kabupaten Malang
56
57
(Sumber: Web Kabupaten Malang 2017)
Gambar 3. Peta kawasan Clungup Mangrove Conservasion (CMC)
58
(Sumber: Lembaga Masyarakat Konservasi Bhakti Alam Sendang Biru, 2016)
59
1.4.3 Sejarah Yayasan Masyarakat Konservasi Bhakti Alam Sendang Biru
Yayasan Bhakti Alam Sendang Biru berdiri sesuai berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor AHU-0015997.AH.01.04, tahun 2016 dengan Nomor yang
didaftarkan oleh Siti Noer Endah , SH yang berkedudukan di Kabupaten
Malang sesuai Akta Nomor 09 tanggal 24 Oktober 2014 dengan nomor
NOMOR AHU-0016468.AH.01.12. Tahun 2016 dan PERDES Nomor 03.
Tahun 2015 serta NPWP: 71.557.364.8-654.000
Bhakti Alam Sendang Biru merupakan Yayasan yang bertujuan untuk
menyelenggarakan berbagai kegiatan rehabilitasi dan konservasi pesisir
berbasis pemberdayaan masyarakat. Selain itu Bhakti Alam juga melakukan
pembinaan terhadap masyarakat setempat serta penelitian guna peningkatan
edukasi terkait ekosistem pesisir.
Anggota Yayasan Bhakti ALam Sendang Biru merupakan anggota dari
POKMASWAS Gatra Olah Alam Lestari (GOAL) yang lebih dulu berdiri
dibawah naungan DKP Kabupaten Malang. POKMASWAS GOAL yang
hanya berfokus pada pengawasan pesisir kemudian berkembang menjadi
sebuah Yayasan yang memiliki gerakan konservasi bernama Clungup
Mangrove Conservation (CMC) Tiga Warna. Melalui CMC Tiga Warna ini
diharapkan bisa meningkatkan sumberdaya masyarakat dan perokonomiannya
dengan tanpa merusak dan mengganggu kelestarian lingkungan.
60
Yayasan Bhakti Alam Sendang Biru berdiri berdasarkan atas inisiasi
Bapak Saptoyo, Lia Putrinda, dan Aditya Rheza selaku pendiri Yayasan yang
dilatar belakangi oleh kerusakan alam yang terjadi di kawasan mangrove.
Sebelumnya pada tahun 2005 hingga 2011 terdapat gerakan perorangan Pak
Saptoyo untuk menyelamatkan mangrove yang tersisa di kawasan hutan
mangrove Clungup. Pada tahun 2012 mulai terbentuknya Kelompok
Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) guna mengawasi lingkungan pesisir
seperti kawasan hutan mangrove, serta pantai.
Pada tahun 2014 mulai berkembang untuk melakukan aktivitas lebih
dari pengawasan pesisir. Setelah berjalannya aktivitas-aktivitas tersebut,
perlahan inisiator dan anggota POKMASWAS Gatra Olah ALam Lestari
(GOAL) Sendang Biru mulai menyebarkan “virus” kepedulian terhadap
lingkungan kepada masyarakat setempat.
Pada tanggal 24 Oktober 2014 berdirilah Yayasan ini guna
meningkatkan kelestraian lingkungan yang tidak hanya berfokus pada
pengawasannya saja melainkan upaya-upaya yang dapat dilakukan masyarakat
setempat dan masyarakat umum (pengguna jasa wisata) untuk ikut serta dalam
pelestarian lingkungan. Hingga kini, kegiatan konservasi yang dilakukan
Bhakti Alam semakin besar seiring pengelolaan kawasan mangrove, pesisir,
dan pantai yang konsisten. Kegiatan yang lebih fokus pada konservasi
mangrove melahirkan gerakan baru dari Bhakti Alam yang berlabel Clungup
Mangrove Conservation. Sesuai namanya, pengelolaan Clungup Mangrove
61
Conservation tidak berorientasi pada bisnis melainkan pada Ekologi, Sosial,
dan Ekonomi (pada level terakhir), (Sumber: Yayasan Masyarakat Konservasi
Bhakti Alam Sendang Biru, 2016).
1.4.4 Visi dan Misi Yayasan Masyarakat Konsrvasi Bhakti Alam
Sendangbiru
Berikut adalah visi dan msi dari Yayasan Masyarakat Konsrvasi Bhakti
Alam Sendangbiru:
1. Visi : Hidup Bersama Alam
2. Misi :
a. Membangun mentalitas masyarakat yang cinta lingkungan
b. Membentuk masyarakat desa konservasi
c. Memanfaatkan sumberdaya alam secara bertanggung jawab melalui
program pemberdayaan masyarakat
d. Berpartisipasi aktif dalam pengembangan desa wisata di Jawa Timur
Berdasarkan observasi lapangan untuk mewujudkan visi Yayasan
Masyarakat Konservasi Bhakti Alam Sendang Biru, sumberdaya manuia
meliputi semua anggota Yayasan Masyarakat Konsrvasi Bhakti Alam
Sendang Biru telah melakukan beberapa misi dengan baik. Sehingga, visi
Yayasan Masyarakat Konsrvasi Bhakti Alam Sendang Biru dapat dicapai
dengan baik. Bukti nyatanya dengan Lembaga Masyarakat Konsrvasi Bhakti
Alam Sendang Biru telah mendaatkan serangkaian prestasi, antara lain:
62
1.4.5 Struktur Organisasi
Sruktur organisasi pada Yayasan Masyarakat Konsrvasi Bhakti Alam
Sendang Biru adalah struktur organisasi fungsional. Struktur organisasi
fungsinal merupakan bentuk struktur organiasi, dimana para pemegang
jabatan tealh memperoleh wewenang dan tanggung kawab serta ditentukan
bidang kerjanya sesuai dengan keahlian masing-masing dan di bantu oleh
anggota Yayasan Masyarakat Konsrvasi Bhakti Alam Sendang Biru yang
memiliki keterampilan sesuai dengan bidang yang ditentukan. Oleh karena
itu, bentuk organisasi ini pemimpin dan anggota haru mampu melakukan
kerjaama dengan bak sesuai dengan bagian kerja masing-masing yang telah
ditentukan oleh lembaga.
Berikut struktur organisasi pada Yayasan Masyarakat Konsrvasi Bhakti
Alam Sendang Biru.
Gambar 3. Struktur organiasi YMK Bhakti Alam Sendang Biru
63
(Sumber: Yayasan Masyarakat Konservasi Bhakti Alam Sendang Biru, 2016)
1.5.3.1 Mitra Kerja Lembaga Masyarakat Konservasi Bhakti Alam Sendang Biru
2. East Java Ectourism Forum /
EJEF ( Forum Ekowisata
Jawa Timur
3. Yayasan Indecon – Indonesia
Ecotourism Net Work /
Jaringan Ekowisata Indonesia
64
4. Universitas Brawijaya-
Fakultas MIPA, Fakultas
Ilmu Administrasi, Fakultas
Kelautan dan Perikanan,
Fakultas Hukum
5. Institut Teknologi Nasional –
ITN Malang jurusan
Planologi dan Arsitektur
6. D 3 Pariwisata Universitas
Merdeka Malang
7. Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Jawa
Timur
8. Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Malang
9. Dinas Lingkungan Hidup
Provinsi Jatim dan kabupaten
Malang
10. Kementrian Kelautan dan
Perikanan
11. Kementrian Kehutanan
12. Kementrian Pemuda dan
Olahraga
13. Dinas Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Malang
14. Dinas Pemuda dan Olahraga
Provinsi Jawa Timur
15. Aparat pemerintah Desa
16. LSM dan media masa
17. Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Malang
18. Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Provinsi Jawa
Timur
19. Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Malang
20. Perum PERHUTANI KPH
Malang
21. LKDPH Wana Via Raharja
22. Universitas Negeri Malang
23. Universitas Muhammadiyah
Malang
24. CACAD FALCONRY
SURABAYA
25. CROT COMMUNITY
SURABAYA
26. Sekolah CIPUTRA Surabaya
65
27. Bank Indonesia
28. PJB Brantas Malang
29. Korp. Marinir TNI Angkatan
Laut YON 5 Surabaya
30. IbM DIKTI
31. National University of
Singapore (Misi Kami Peduli
2016)
32. Mega Blue Sea
33. KEHATI
34. BRI
Kemitraan Yayasan Masyarakat Konservasi Bhakti Alam Sendang
Biru dalam pengelolan organisasi terhadap stakeholder terkait dapat di
gambarkan melalui bagain, sebagai berikut;
Bagan 2. Managemen Organisasi
Yayasan
Masyarakat
Konservasi
Bhakti
POKMASWAS,
LKDPH,
POKDARWIS,
Desa Wisata
Otoritas
sss
PEMDES
Tambakrejo
,MUSPIKA,
PEMKAB
Malang
Tekniss
DKP-KKP,
DISHUDPA
R, DINAS
KEHUTAN
AN, BLH
Kab Malang
Legalitas Kawasan Hutan PERHUTANI
66
Berdasarkan mitra kerja dari Yayasan Masyarakat Konservasi Bhakti
Alam Sendang Biru, terlihat dalam pengelolaan kawasan konsevasi yang
dilakukan oleh Yayasan Masyarakat Konservasi Bhakti Alam Sendang Biru di
dalmnya terdapa Kelompok Masyarakat Pengawas Gatra Olah Alam Lestari
(POKMASWAS GOAL) Sendang Biru sebagai pengawasan daerah pesisir
dan juga sebagai pelaksana kegiatan konservasi dalam pengelolaan Hutan.
Yayasan Masyarakat Konsevasi Bhakti Alam Sendang Biru sebagai Lembaga
Kemitraan Desa Pengelolaan Hutan (LKDP) yang sesuai kesepakatan
kerjasama pengelolaan hutan pola kemitraan antara Bupati Malang
dengan Administratur Perum Perhutani KPH Malang Nomor : 180/ 248/
PKS / 421.012/ 2004 dan Nomor : 86/ 001./PMDH tanggal 4 Pebruari
2004, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Malang Nomor 53
Tahun 2006 tentang Lembaga Kemitraan Desa Pengelola Hutan
(LKDPH), makin memperkokoh nuansa kearifan lokal dan
pengembangan otonomi daerah dalam pengelolaan hutan pola kemitraan
karena didalamnya termuat pula peran para pihak dengan rincian tugas
yang lebih detail dibanding ketentuan-ketentuan diatas sehingga
mestinya hal ini bisa menjadi percontohan pembangunan kehutanan
yang berkhaskan daerah. Yayasan sendiri dengan POKMASWAS
GOALnya telah merehabilitasi dan Konservasi Mangrove seluas 73 ha dari
area 81 ha. Sisa 8 ha sudah dikonversi menjadi lahan pertanian/sawah dan
tidak dijual.
Mencermati implementasi pengelolaan hutan negara yang
berbasis pada pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar hutan di
67
Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur sebagaimana amanat pasal 99
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 dalam wujud kemitraan
pengelolaan hutan negara dalam arti kerjasama antara pengelola hutan
negara dengan masyarakat sekitar hutan dengan prinsip kesetaraan dan
saling menguntungkan sebenarnya merupakan potensi dan peluang yang
besar untuk upaya mewujudkan efektifitas pengelolaan kawasan hutan
lindung dan hutan produksi di Kabupaten Malang mengingat berbagai
keterbatasan anggaran dan personil Perum Perhutani serta kearifan
lokal masyarakat sekitar hutan yang menginginkan kelestarian fungsi
hutan untuk menopang kesejahteraan mereka.
Keputusan Direksi Perum Perhutani Nomor : 268/KPTS/DIR/2007
tentang Pedoman Pengelolaan Sumber Daya Hutan Bersama Masyarakat
Plus, mengamanatkan kepentingan kelestarian fungsi dan manfaat
sumber daya hutan dan indeks pembangunan manusia yang bersifat
fleksibel, partisipatif, dan akomodatif, tentu menjadi potensi
terwujudnya sinergi dalam memperjuangkan pengelolaan hutan lestari
yang berbasis pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Untuk
mewujudkan Desa Tambakrejo menjadi Desa Wisata telah di cantumkan
di dalam Peraturan Desa Tambarejo, Musyawarah Pimpinan Kecamatan
Sumbermanjing Wetan, dan PEMKAB Malang. Di dalam halteknis atau
kegiatan pengelolaan hutan pesisir Yayasan Masyarakat Konservasi
Bhakti Alam Sendang Biru di dampingi oleh Dinas Kelautan dan