82 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Peneltian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan ( action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya. PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang terjadi di kelas, bukan pada input kelas (silabus, materi dan lain-lain) ataupun output (hasil belajar). Menurut Arikunto (dalam Dadang Iskandar, 2015, hlm. 5) mengatakan bahwa istilah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat disingkat dengan Penelitian Tindakan (PT) saja karena istilah “kelas” hanya menunjukkan sejumlah subjek yang menjadi sasaran untuk peningkatan. Dilihat dari istilah yang terkandung di dalamnya, Arikunto mengatakan bahwa tujuan PT adalah untuk menyelesaikan masalah melalui suatu perbuatan nyata, bukan hanya mencermati fenomena tertentu kemudian mendeskripsikan apa yang terjadi dengan fenomena yang bersangkutan. Definisi di atas dapat dipahami bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian tindakan yang dilakukan atas dasar persoalan pembelajran yang muncul di kelas guna meningkatkan proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Menurut Kemdikbud, 2015, hlm. 1 (dalam Dadang Iskandar, 2015, hlm. 6) mengatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan yang dilkkan oleh guru dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya. Dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/ meningkatkan mutu praktik pembelajaran.
22
Embed
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELASrepository.unpas.ac.id/30908/6/16 BAB III.pdfSetiap siklus terdiri dari 2 pembelajaran dengan alokasi waktu tiap 1 pembelajaran ... kegiatan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
82
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Peneltian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research)
yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di
kelasnya. PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang
terjadi di kelas, bukan pada input kelas (silabus, materi dan lain-lain) ataupun
output (hasil belajar).
Menurut Arikunto (dalam Dadang Iskandar, 2015, hlm. 5)
mengatakan bahwa istilah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat disingkat
dengan Penelitian Tindakan (PT) saja karena istilah “kelas” hanya
menunjukkan sejumlah subjek yang menjadi sasaran untuk peningkatan.
Dilihat dari istilah yang terkandung di dalamnya, Arikunto mengatakan
bahwa tujuan PT adalah untuk menyelesaikan masalah melalui suatu
perbuatan nyata, bukan hanya mencermati fenomena tertentu kemudian
mendeskripsikan apa yang terjadi dengan fenomena yang bersangkutan.
Definisi di atas dapat dipahami bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
merupakan penelitian tindakan yang dilakukan atas dasar persoalan
pembelajran yang muncul di kelas guna meningkatkan proses pembelajaran
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Menurut Kemdikbud, 2015, hlm. 1 (dalam Dadang Iskandar, 2015,
hlm. 6) mengatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah
penelitian tindakan yang dilkkan oleh guru dengan tujuan memperbaiki mutu
praktik pembelajaran di kelasnya.
Dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah
penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/
meningkatkan mutu praktik pembelajaran.
83
B. Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 3 siklus. Setiap siklus terdiri dari 2
pembelajaran dengan alokasi waktu tiap 1 pembelajaran yaitu 6x35 menit.
Desain penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada model penelitian
tindakan Arikunto dalam Dadang Iskandar dan Narsim (2015, hlm.23)
langkah – langkah yaitu : “perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi. Kemudian dilanjutkan kembali perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi dan kembali dilakukan langkah perencanaan,
pelasksanaan, pengamatan dan refleksi”.
Dari pendapat di atas maka dapat dipahami melalui model PTK yang
bersumber dari Arikunto maka siklus I terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi, lalu pada siklus II dari perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi begitu juga dengan siklus III dimulai dari
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tersaji dalam
gambar:
Gambar 3.1
Model dasar penelitian tindakan kelas dari Arikunto
(Sumber: Arikunto (2010, hlm.17) dalam Dadang Iskandar & Narsim
2015, hlm.23)
84
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV-D SDN
Cicalengka 08, yang berjumlah 22 siswa, yang terdiri dari 12 siswa laki-laki
dan 10 siswi perempuan. Alasan ditetapkannya sebagai subjek penelitian ini
karena dikelas ini terdapat masalah dalam pembelajaran yaitu rendahnya hasil
belajar yang belum mencapai tujuan.
2. Objek Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Cicalengka 08
Jln. Raya Barat No. 304 Cicalengka Kulon. Peneliti memilih sekolah ini
dikarenakan peneliti ingin mengetahui masalah apa yang mungkin terjadi
pada sekolah tersebut.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksakan pada semester I atau ganjil tahun pelajaran
2017/2018 yaitu pada awal bulan juli. penelitian waktu penelitian mengacu
pada kalender akademik semester I atau ganjil dan materi pembelajaran
disesuaikan dengan jadwal pelajaran di sekolah tersebut, karena PTK
memerlukan beberapa siklus yang membutihkan proses belajar yang efektif di
kelas.
Penentuan waktu tersebut dapat memberikan kemudahan terhadap
proses penelitian dimana siswa berperan sebagai objek penelitian yang akan
membantu kelancaran kegiatan penelitian pada subtema Bersyukur Atas
Keberagaman. Adapun rincian jadwal waktu penelitian tindakan kelas ini
tersaji pada tabel berikut :
D. Operasional Variable
Adapun Variabel-variabel yang menjadi fokus dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
85
1. Variabel Input
Variabel input yaitu yang berkaitan dengan siswa, guru sarana
pembelajaran lingkungan bahan ajar, belajar, prosedur evaluasi dan
sebagainya. Variabel input yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu
kemampuan awal guru dan siswa dalam pembelajaran Tema Bersyukur Atas
Keberagaman dengan model Problem Based Learning.
2. Variabel Proses
Variabel proses dalam penelitian tindakan kelas ini yakni variabel
yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar seperti cara belajar siswa,
kegiatan dari pembuatan RPP, RPP yang telah dibuat diimplementasikan ke
dalam pelaksanaan pembelajaran, dan implementasi penggunaan model
Problem Based Learning. Variabel proses yang terkait dengan penelitian ini
yaitu kinerja guru atau pendidik dalam mengelola pembelajaran Tema
Indahnya Kebersamaan pada Subtema Bersyukur Atas Keberagaman dengan
model Problem Based Learning
PTK ini dilaksanakan melalui tiga siklus, setiap siklus dilaksanakan
mengikuti prosedur perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan
(observing), dan refleksi (reflecting). Melalui ketiga siklus tersebut dapat diamati
pertumubuhan sikap santun, peduli, dan peningkatan hasil belajar siswa pada
Tema Indahnya Kebersamaan Sub Tema Bersyukur atas keberagaman melalui
penggunaan model problem based learning.
Tabel 3.1
Kegiatan Penelitian
No Kegiatan
Bulan
Juli Agustus September Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pelaksanaan Siklus I
Pertemuan 1
Pertemuan 2
86
2.
Pelaksanaan Siklus II
Pertemuan 3
Pertemuan 4
3 Pelaksanaan Siklus III
Pertemuan 5
Pertemuan 6
5 Tahap penyelesaian
penyesuaian draf laporan,
penyerahan laporan
Sumber : Astri Nur Solihah (2017 : hlm. 86 )
3. Variabel Output (Variabel Hasil)
Variabel hasil dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
meningkatkan hasil belajar siswa dapat dipresentasikan kedalam hasil belajar
yang berupa perubahan pada aspek afektif, kognitif, dan psikomotor. Pada
aspek afektif, perubahan dan peningkatan yang diharapkan terjadi setelah
siswa melaksanakan proses pembelajaran menggunakan model Problem
Based Learning perubahan yang harapkan adalah meningkatnya sikap santun
, peduli. Pada aspek kognitif, perubahan yang diharapkan terjadi setelah siswa
melakaksanakan proses pembelajaran menggunakan Model Problem Based
Learning adalah meningkatkannya kemampuan siswa dalam menjawab
pertanyaan dengan benar yang ditandai dengan meningkatnya nilai hasil
belajar harian. Pada aspek psikomotor adalah meningkatnya kemampuan
siswa dalam mengolah informasi, melakukan wawancara, menyaikan laporan
dan bernyanyi.
E. Instrumen Peneltian dan Teknik Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian (Terlampir)
Untuk mempermudah dalam pelaksanaan peneliti memperoleh data,
maka digunakan instrumen yang telah dibuat. Instrumen penelitian juga
digunakan untuk melihat kegiatan siswa selama proses pembelajaran.
87
Instrumen penelitian yang digunakan peneliti pada saat melaksanakan
penelitian yaitu terdiri dari:
a. Instrumen No.1 Lembar Telaah RPP.
b. Instrumen No.2 Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran.
c. Instrumen No.3 Lembar Observasi Mahasiswa/Peneliti oleh Guru
d. Instrumen No.4 Lembar Observasi Penilaian Sikap (Santun, Peduli,).
e. Instrumen No.5 Penilaian Kognitif (Pretest dan Posttest).
f. Instrumen No.6 Penilaian Keterampilan Siswa.
g. Instrumen No.7 Lembar Angket Respon Siswa.
h. Instrumen No.8 Lembar Wawancara Guru.
2. Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2014, hlm.224) mengemukakan “teknik pengumpulan data
merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan
utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mngetahui teknik
pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang
memenuhi standar data yang ditetapkan”. Menurut Arikunto (2010, hlm.76)
“Pengumpulan data adalah proses yang dilakukan oleh peneliti untuk
mengungkapkan atau menjaring fenomena, lokasi atau kondisi penelitian
sesuai dengan lingkup penelitian”.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
pengumpulan data adalah suatu proses dalam mengumpulkan data dari hasil
penelitian yang telah dilakukan oleh seorang peneliti. Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini yaitu :
(a) Data tentang kualitas RPP diperoleh melalui penilaian menggunakan
instrument No. 1 lembar yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif.
(b) Data tentang kualitas pembelajaran diperoleh melalui penilaian menggunakan
instrument No. 2 lembar yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif.
(c) Data tentang kualitas peneliti/mahasiswa diperoleh melalui penilaian
menggunakan instrument No. 3 lembar yang bersifat kuantitatif maupun
kualitatif.
88
(d) Data tentang penilaian sikap (afektif) diperoleh melalui penilaian
menggunakan instrument No. 4 lembar yang bersifat kualitatif.
(e) Data tentang penilaian pengetahuan (kognitif) diperoleh melalui penilaian
menggunakan instrument No. 5 lembar yang bersifat kuantitatif dan
kuantitatif.
(f) Data tentang penilaian keterampilan (psikomotor) diperoleh melalui penilaian
menggunakan instrument No. 6 lembar yang bersifat kuantitatif dan kualitatif.
(f) Data tentang respon siswa diperoleh melalui penilaian menggunakan
instrument No. 7 lembar yang bersifat kuantitatif.
Adapun data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif dan kualitatif yang terdiri dari :
a. Data Kuantitatif
Iskandar dan Narsim (2015, hlm. 52) data kuantitatif adalah berupa
angka – angka yang diambil dari hasil evaluasi setelah diadakan pembelajaran
diolah dengan menggunakan teknik deskripstif persentase.
Dari data yang diperoleh kemudian dihitung melalui analisis data
kuantitatif yang berbentuk angka-angka hasil perhitungan atau pengukuran
yang berbentuk persentase. Analisis data yang peneliti laksanakan adalah
pengujian validitas. Adapun bentuk validitas yang digunakan adalah
triangulasi yaitu yang dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang yakni sudut
pandang guru pengamat, siswa dan peneliti. Aspek yang termasuk data
kuantitatif adalah :
1) Kualitas RPP yang berupa lembar skor (Tidak Ada/Tidak Sesuai = 1, Kurang
Lengkap/Sesuai Sebagian = 2, dan Sudah Lengkap/Sesuai Seluruhnya = 3 )
2) Kualitas pembelajaran yang berupa skor (Ya =1 dan Tidak = 0)
3) Kualitas Peneliti/Mahasiswa yang berupa skor (Ya =1 dan Tidak = 0)
4) Penilaian sikap (aspek afektif) siswa menggunakan rubrik yang memuat setiap
indikator sikap yang diamati (BT = 1, MT = 2, MB = 3, dan M = 4)
5) Penilaian Pengetahuan (aspek kognitif) siswa menggunakan tes berupa pretes
dan posttest yang berupa 5 soal essay setiap satu soal memiliki bobot 20 point
89
6) Penilaian keterampilan (aspek psikomotor) siswa menggunakan rubrik yang
memuat setiap kriteria dari ketrampilan yang diamati (SB = 1, B = 2, C = 3,
dan PB = 4)
7) Angket respon siswa yang berupa skor (Ya = 1, Biasa = 2, dan Tidak = 1)
b. Data Kualitatif
Data kualitatif merupakan data yang berbentuk kata, kalimat, gerak
tubuh, ekspresi wajah, bagan, gambar dan foto (Sugiyono, 2012, hlm.7).
Menurut Iskandar dan Narsim (2015, hlm. 52) data kualitatif adalah berisi
kalimat penjelasan yang diambil dari hasil observasi peneliti pada siswa
selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan hasil pengamatan observer
pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan peneliti dianalisis dengan
deskripsi persentase dan dikelompokkan berdasarkan kategori.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa data
kualitatif adalah data yang berupa catatan lapangan yang didapatkan dari
penelitian yang telah dilakuakn peneliti. Analisis kualitatif ditekankan pada
pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan analisis data berlangsung selama proses
tindakan. Setelah data diperoleh, kemudian data dianalisis sehingga
menghasilkan pemahaman tentang tindakan yang telah dilaksanakan. Teknik
ini digunakan untuk menganalisis data yang terjadi selama tindakan
pembelajaran, kemudian dideskripsikan kebermaknaan dari hasil penelitian,
yaitu hasil belajar siswa yang mencangkup aspek kognitif apektif dan
psikomotor terhadap penggunaan model pembelajaran problem based
learning. Aspek yang termasuk data kualitatif adalah :
1) Catatan lapangan dari hasil penilaian kualitas rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP)
2) Catatan lapangan dari hasil penilaian kualitas pelaksanaan pembelajaran
3) Catatan lapangan dari hasil observasi mahasiswa/peneliti oleh guru
4) Catatan lapangan dari hasil observasi penilaian sikap
5) Catatan lapangan dari hasil observasi penilaian keterampilan
90
F. Teknik Analisis Data
Menganalisis data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk
menguraikan data yang diperoleh dari penilitian supaya dapat dipahami oleh
semuanya bukan hanya oleh yang meneliti saja, tetapi juga oleh orang lain
yang ingin mengetahui hasil penelitian yang telah dilaksanakan.
Pada tahap ini dilakukan analisis untuk mengetahui sejauh mana
tindakan yang sudah dilakukan pada setiap siklus, sehingga dapat dijadikan
sebagai bahan pertimbangan untuk diperbaiki pada tindakan siklus
selanjutnya yang akan dilaksanakan.
Menurut Arikunto dalam Ari (2016: 120) menyatakan bahwa analisis
data adalah proses pengorganisasian dan mengurutkan data kedalam pola,
kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat
dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Setelah analisis
selesai, maka tahap selanjutnya adalah refleksi, refleksi pada prinsipnya
mencakup kegiatan analisis, interpretasi dan evaluasi alat informasi yang
diperoleh dari kegiatan observasi.
Data yang terkumpul diinterpretasi, sehingga dapat segera diketahui
keberhasilan pencapaian tujuan dan tindakan yang telah dilakukan.
Interpretasi hasil disusun langkah-langkah berikutnya dalam pelaksanaan
tindakan dalam skenario pembelajaran disesuaikan dengan analisis data yang
terkumpul untuk perbaikan pada siklus selanjutnya. Analisis data pada
penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif (statistik) sederhana.
1. Data Kuantitatif
a. Analisis Kualitas RPP
Analisis data tentang kualitas rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Memberi skor pada setap alternatif jawaban, yaitu alternatif jawaban tidak
ada/tidak sesuai diberi bobot 1, alternatif jawaban kurang lengkap/sesuai
sebagian diberi bobot 2, dan alternatif jawaban sudah lengkap/sesuai
seluruhnya diberi bobot 3.
2) Menghitung setiap alternatif jawaban
91
3) Menjumlahkan selisih perolehan skor
4) Memasukan hasil perhitungan skor kedalam rumus berikut :
Sumber: Kemendikbud (2014: hlm. 133)
Ketarangan:
Nilai RPP = Hasil Observasi
= Jumlah Skor yang sudah dijumlahkan
= Jumlah Total tertinggi (93)
Standar Nilai = 100
Agar data yang diperoleh mudah untuk dilihat tingkat
keberhasilannya, maka semua hasil yang diperoleh dikonversikan kedalam
beberapa kategori sebagai berikut:
Tabel 3.2
Konversi Nilai
Kriteria Nilai (%)
Amat Baik (AB) 90 <A
Baik (B) 80<B
Cukup (C) 70 <C
Kurang (K)
Sumber: Kemendikbud (2014: hlm. 133)
b. Analisis Kualitas Pelaksanaan Pembelajaran
Analisis data tentang kualitas pelaksanaan pembelajaran dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Memberi skor pada setap alternatif jawaban, yaitu alternatif jawaban Ya
diberi bobot 1 dan alternatif jawaban Tidak diberi bobot 0
2) Menghitung setiap alternatif jawaban
3) Menjumlahkan selisih perolehan skor
100%
92
4) Memasukan hasil perhitungan skor kedalam rumus berikut :