39 BAB III PERKEMBANGAN YAYASAN SOLO PEDULI UMMAT SURAKARTA TAHUN 1999-2011 A. Perkembangan Kelembagaan YSPU Surakarta Periode Tahun 1999-2005 1. Kepemimpinan Abdul Basit Budiman Masa kepemimpinan Abdul Basit Budiman berperan besar dalam pendirian YSPU Surakarta. Sebelumnya ia menjabat sebagai direktur BMT Al Ikhlas sekaligus sebagai direktur pusat koperasi syariah se- DIY yang membawahi 26 BMT Al Ikhlas yang merupakan mitra dari Dompet Dhuafa. Setelah turun Akta Notaris tertanggal 11 Oktober 1999 No. 3 yang berisi tentang pendirian Yayasan Solo Peduli. Kemudian Abdul Basit Budiman diserahi tugas untuk memimpin yayasan oleh para pendiri yayasan diantaranya Danie H. Soe'oed (Harian Umum Solopos), Erie Sudewo (Dompet Dhuafa) dan Drs. Mulyanto Utomo (Harian Umum Solopos). 1 Pada masa awal kepemimpinannya, YSPU Surakarta dibantu oleh Dompet Dhuafa dengan diberikan dana stimulan sebesar Rp 25.000.000 untuk biaya operasionalnya. Hubungan Dompet Dhuafa dengan YSPU Surakarta seperti hubungan antara pusat dan daerah. 2 Para pengelola YSPU Surakarta merupakan orang dari Dompet Dhuafa. Jadi YSPU Surakarta hanya fokus pada 1 Wawancara dengan Abdul Basit Budiman tanggal 23 Maret 2015 2 Wawancara dengan Supomo tanggal 6 April 2015
22
Embed
BAB III PERKEMBANGAN YAYASAN SOLO PEDULI UMMAT … · Media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikan berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa banyak digunakan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
39
BAB III
PERKEMBANGAN YAYASAN SOLO PEDULI UMMAT
SURAKARTA TAHUN 1999-2011
A. Perkembangan Kelembagaan YSPU Surakarta Periode Tahun 1999-2005
1. Kepemimpinan Abdul Basit Budiman
Masa kepemimpinan Abdul Basit Budiman berperan besar dalam
pendirian YSPU Surakarta. Sebelumnya ia menjabat sebagai direktur BMT Al
Ikhlas sekaligus sebagai direktur pusat koperasi syariah se- DIY yang membawahi
26 BMT Al Ikhlas yang merupakan mitra dari Dompet Dhuafa. Setelah turun
Akta Notaris tertanggal 11 Oktober 1999 No. 3 yang berisi tentang pendirian
Yayasan Solo Peduli. Kemudian Abdul Basit Budiman diserahi tugas untuk
memimpin yayasan oleh para pendiri yayasan diantaranya Danie H. Soe'oed
(Harian Umum Solopos), Erie Sudewo (Dompet Dhuafa) dan Drs. Mulyanto
Utomo (Harian Umum Solopos).1
Pada masa awal kepemimpinannya, YSPU Surakarta dibantu oleh
Dompet Dhuafa dengan diberikan dana stimulan sebesar Rp 25.000.000 untuk
biaya operasionalnya. Hubungan Dompet Dhuafa dengan YSPU Surakarta seperti
hubungan antara pusat dan daerah.2 Para pengelola YSPU Surakarta merupakan
orang dari Dompet Dhuafa. Jadi YSPU Surakarta hanya fokus pada
1Wawancara dengan Abdul Basit Budiman tanggal 23 Maret 20152Wawancara dengan Supomo tanggal 6 April 2015
40
penghimpunan dana, sementara program-program yang ada di YSPU Surakarta
masih menginduk pada program-program yang ada di Dompet Dhuafa.
Filosofi dari program tersebut adalah YSPU Surakarta ingin
mengentaskan masyarakat dari mustahik3 ke muzakki4. Ada delapan golongan
mustahik diantaranya fakir, miskin, amil, mu’alaf, riqab, ghorim, sabilillah, dan
ibnu sabil.5 Sementara syarat menjadi muzakki menurut seluruh ahli fiqih sepakat
bahwa setiap Muslim, merdeka, baligh dan berakal wajib menunaikan zakat.
Pada masa kepemimpinan Abdul Basit Budiman, YSPU Surakarta
mempunyai visi menjadi lembaga terdepan dalam pemberdayaan masyarakat
melalui dana ZIS (zakat, infak, dan sedekah). Misinya adalah mewujudkan
lembaga profesional dalam mengarahkan pencapaian masyarakat sejahtera baik
phisik maupun psykhis melalui pemulihan peningkatan mutu kualitas SDM dan
pengembangan ekonomi masyarakat di Sekitar Jawa Tengah dan Yogyakarta.6
3Mustahik adalah orang atau badan yang berhak menerima zakat, lihat UUNo. 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat.
4Muzakki adalah orang atau badan yang dimiliki oleh orang Muslim yangberkewajiban menunaikan zakat. Ibid.
6Wawancara dengan Abdul Basit Budiman tanggal 6 April 2015
41
2. Struktur Organisasi
Gambar 1
Sturuktur Organisasi Yayasan Solo Peduli Tahun 1999-2005
Sumber : Yayasan Solo Peduli bagian Administrasi Tahun 1999-2005
Keterangan :
Ketua : Danie Hendrawan Soe’oed
Sekretaris : Drs. Mulyanto Utomo
Bendahara : Erie Sudewo
Koordinator Pelaksana : 1. Abdul Basit Budiman
2. Defri7
Karyawan : 1. Supomo
2. Dewi
3. Santo
7Wawancara dengan Abdul Basit Budiman tanggal 23 Maret 2015
Yayasan Solo Peduli
Ketua Sekretaris Bendahara Koordinator
Pelaksana
Karyawan
42
3. Logo Yayasan
Pada masa kepemimpinan Abdul Basit Budiman, Yayasan Solo Peduli
mempunyai lambang bergambar bumi, dunia dan kail pancing.
Gambar 2
Logo Yayasan Solo Peduli
Sumber: Litbang YSPU Surakarta tahun 1999
Lambang tersebut mempunyai arti:8
a. Dunia berarti sebagai alam kehidupan manusia
b. Kail pancingan berati sebagai penolong manusia yang sedang mengalami
kesusahan di bumi.
c. Bumi berarti sebagai tempat berkumpulnya manusia yang memiliki nasib
yang berbeda-beda.
4. Hubungan Solopos dengan YSPU Surakarta
Sejak awal berdirinya Yayasan Solo Peduli tahun 1999, Solopos
dijadikan Yayasan Solo Peduli sebagai mitra publikasinya. Kebetulan pada saat
itu pelanggan koran Solopos sudah lumayan banyak. Solopos mempunyai peran
8Wawancara dengan Abdul Basit Budiman tanggal 6 April 2015
a. Dunia
b. Kail Pancing
c. Bumi
43
penting dalam ikut membesarkan nama Yayasan Solo Peduli. Pada masa
kepemimpinan Abdul Basit Budiman, Solopos digunakan sebagai media dalam
menggalang dana kemanusiaan. Hampir setiap hari dari tahun 1999 hingga tahun
2005 laporan keuangan Yayasan Solo Peduli dimuat di koran Solopos.9
Solopos juga memberikan kontribusi dengan memberlakukan iklan
gratis kepada Yayasan Solo Peduli. Pada saat itu ketua yayasan dipegang oleh
Danie H So’oed sekaligus sebagai pimpinan redaksi Solopos, sehingga ada
kebijakan khusus dari beliau memberlakukan layanan iklan gratis untuk Yayasan
Solo Peduli. Selain itu, sejak Solopos pindah kantor di Griya Solopos tahun 2002,
Yayasan Solo Peduli diberikan kantor untuk melaksanakan kegiatan
operasionalnya dengan mendapatkan subusidi biaya sewa kantor dari Solopos.
B. Perkembangan kelembagaan YSPU Surakarta Periode Tahun 2005-2011
1. Kepemimpinan Supomo
Pada masa kepemimpinan Supomo, Yayasan Solo Peduli berganti
nama menjadi Yayasan Solo Peduli Ummat. Penambahan kata ummat ini dalam
Yayasan Solo Peduli bertujuan untuk menolong masyarakat (ummat)
dhuafa.10Pergantian nama ini disebabkan dengan dikeluarkan PP RI No. 63
Tahun 2008 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Tentang Yayasan yang
menyebutkan bahwa yayasan adalah badan hukum. Dalam pendirian yayasan
9Wawancara dengan Mulyanto Utomo tanggal 17 April 201510Wawancara dengan Supomo tanggal 6 April 2015
44
tidak hanya tercatat di akta notaris, tapi juga harus mendapatan pengesahan dari
Kementrian Hukum dan HAM.11
Untuk memperoleh pengesahan hukum, pendiri atau kuasanya
mengajukan permohonan kepada menteri melalui notaris yang dibuat akta
pendirian tersebut. Notaris tersebut wajib menyampaikan permohonan pengesahan
kepada menteri dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari terhitung sejak tanggal akta
pendirian yayasan ditandangani. Atas dasar tersebut Yayasan Solo Peduli
melakukan pembaharuan akta notaris No 147 Notaris Ny Rahayu Utami Sari,S.H
pada tanggal 25 Februari 2009. Dan mendapatkan pengesahan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU.924.AH.01.04,
sekaligus merubah nama yayasan menjadi Yayasan Solo Peduli Ummat.12
Di bawah kepemimpinan Supomo dapat dikatakan perkembangan
YSPU Surakarta telah mengalami kemajuan yang signifikan.13 Dibanding
kepemimpinan sebelumnya struktur organisasi dan tata kerja di yayasan sudah
mengalami kemajuan. Program serta layanan lebih fokus kepada kesejahteraan
masyarakat yatim dan dhuafa di Solo Raya. Filosofi dari program tersebut adalah
menghadirkan layanan gratis dan paripurna untuk masyarakat dhuafa, sejak
mereka belum lahir hingga mereka meninggal dunia.
Pada masa kepemimpinan Supomo, YSPU Surakarta mempunyai visi
yakni menjadi lembaga percontohan dalam memberdayakan dan memandirikan
ummat. Misinya mengembangkan diri menjadi lembaga yang profesional dalam
11Wawancara dengan Mulyanto Utomo tanggal 17 April 201512Wawancara dengan Supomo tanggal 6 April 201513Wawancara dengan Supomo tanggal 6 April 2015
45
mengelola dana Zakat, Infaq dan Shodaqoh dan Menumbuhkembangkan jaringan
lembaga pemberdayaan ummat.
2. Struktur Organisasi
Setelah yayasan memperoleh akta pembaharuan No 147 Notaris Ny
Rahayu Utami Sari,S.H pada tanggal 25 Februari 2009, masa struktur
pengurusannya mengalami perubahan sebagai berikut :
Gambar 3
Sturuktur Organisasi YSPU Surakarta Tahun 2005-2011
Sumber: YSPU Surakarta Bagian Administrasi Tahun 2005-2011
YASASAN SOLO PEDULI
UMMAT SURAKARTA
Dewan
Pediri
Dewan
Pengawas
Dewan
Pengurus
Ketua Sekretaris Bendahara
Dewan
Pelaksana
Ketua Manager
Adminkeu
Manager
Fundrising
Manager
Fundrising
46
Keterangan :
a. Dewan Pediri
1) Danie H. Soe’oed
2) Drs. Mulyanto Utomo
3) Erie Sudewo
b. Dewan Syariah
1) Drs. H. M. Mu’innuddinillah Basri, MA.
2) Irfandi Supandi, M.Ag.
c. Dewan Pengurus
Ketua : Danie H. Soe’oed
Sekretaris : Drs. Mulyanto Utomo
Bendahara : Fafan Rochmedy Farid, SE.
d. Dewan Pelaksanan
Ketua : Supomo, S.S.
Manager Adminkeu : Sri Dewi L, S.E.
Manager Fundraising : Sunardi
Manager Pendayagunaan : Kristianto Cahyo Kuncoro
47
3. Logo Yayasan
Pada masa kepemimpinan Supomo, Yayasan Solo Peduli Ummat
Surakarta mempunyai lambang bergambar mata dan tangan.
Gambar 4
Logo Yayasan Solo Peduli Ummat
Sumber: Litbang YSPU Surakarta tahun 2006
Lambang tersebut mempunyai arti :
a. Mata berarti untuk melihat
b. Tangan berarti untuk Peduli
Jadi dalam lambang tersebut mempunyai arti bahwa dengan melihat
muncul rasa kepedulian.14
4. Hubungan Solopos dengan YSPU Surakarta
Pada dasarnya hubungan Solopos dengan Yayasan Solo Peduli tetap
sebagai mitra publikasi Yayasan Solo Peduli. Namun ada hubungan yang berbeda
antara Solopos pada masa kepemimpinan Abdul Basit Budiman dengan Solopos
pada masa kepemimpinan Supomo dalam hal periklanan maupun sewa tempat
kantor. Pada masa kepemimpinan Supomo dalam hal periklanan ke Solopos
14Wawancara dengan Supomo tanggal 6 April 2015
48
sudah tidak gratis lagi. Selain itu, biaya sewa kantor yayasan di Solopos tidak
mendapatkan subsidi lagi, melainkan YSPU Surakarta membayar penuh sewa
kantor tersebut.15
Solopos tidak menggratiskan iklan lagi dan tidak memberikan subsidi
sewa kantor yayasan dikarenakan pada tahun 2005, Danie H. Soe’oed yang pada
saat itu sebagai ketua yayasan sekigus pimpinan redaksi Solopos memutuskan
untuk keluar dari Solopos. Setelah itu, ketua yayasan dipegang oleh Supomo yang
bukan merupakan orang Solopos, melainkan orang dari luar Solopos. Secara tidak
langsung Yayasan Solo Peduli ini sudah berdiri sendiri, bukan berada di dalam
tanggung jawab Solopos. Atas dasar itulah maka Solopos tidak lagi
memberlakukan layanan iklan gratis maupun subsidi biaya untuk sewa kantor
Yayasan Solo Peduli.16
C. Upaya Yayasan Solo Peduli Ummat Surakarta dalam Mencari Penyantun
Dana bagi Keberlangsungan Kegiatannya
Masalah dana merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan
Yayasan Solo Peduli Ummat Surakarta. Dari mulai bediri sampai tahun 2011,
pendanaan YSPU Surakarta masih tergantung pada donatur yang dengan suka rela
memberikan bantuan dalam rangka mendukung usaha untuk meningkatkan
program-program YSPU Surakarta yang sering terjadi kekurangan dana seperti
15Wawancara dengan Mulyanto Utomo tanggal 17 April 201516Wawancara dengan Mulyanto Utomo tanggal 17 April 2015
49
dalam pembangunan, penyediaan sarana dan prasarana dalam YSPU
Surakarta.17Adapun upaya YSPU Surakarta dalam memperoleh dana antara lain :
1. Menjalin kerja sama dengan media massa
Media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikan
berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa banyak digunakan
dalam kehidupan sehari-hari umumnya surat kabar, radio, televisi dan internet.
Keuntungan dakwah dengan menggunakan media massa adalah bahwa media
massa menimbulkan kerempakan, artinya suatu pesan yang dapat diterima oleh
komunikan yang jumlahnya relatif amat banyak. Jadi, untuk menyebarkan
informasi media massa sangat efektif dalam mengubah sikap, perilaku, pendapat
komunikan dalam jumlah yang banyak.18
YSPU Surakarta menjalin kerjasama dengan media massa khususnya
media pers yaitu Solopos. Alasan YSPU Surakarta menjalin kerjasama dengan
Solopos karena Solopos sudah mempunyai pelanggan yang cukup banyak. Kerja
sama tersebut bertujuan untuk memperkenalkan kehadiran YSPU Surakarta
terhadap masyarakat sekaligus mencari bantuan dana dalam menjalankan
tugasnya sebagai lembaga sosial. Upaya YSPU Surakarta dalam mencari bantuan
dana tersebut dengan cara menulis berbagai permasalahan sosial kemanusian di
dalam koran Solopos seperti kemiskinan, orang sakit, bencana alam dan lain-lain
yang bertujuan untuk menimbulkan rasa kepedulian masyarakat ketika mereka
17 Wawancara dengan Supomo tanggal 6 April 201518 Wahyu Ilaihi., Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2010), hlm.105.
50
membaca tulisan tersebut sehingga mereka mau mendonasikan sebagian hartanya
melalui YSPU Surakarta.19
2. Menjalin kerja sama dengan instansi swasta maupun pemerintah
Dalam upaya pencarian bantuan dana, YSPU Surakarta juga menjalin
kerja sama dengan instansi swasta maupun pemerintah. Alasannya, banyak
instansi swasta maupun pemerintah yang sebenarnya sudah mempunyai alokasi
untuk dana sosial, tetapi mereka mengalami kesulitan dalam hal mendistribusikan
dana sosial tersebut. Maka YSPU Surakarta berupaya membantu instansi-instansi
tersebut dalam menyalurkan dana sosialnya sesuai dengan program-program yang
ada di YSPU Surakarta sehingga dana sosial tersebut benar-benar tepat sasaran
dan membawa manfaat bagi orang yang menerimanya.20
3. Menerbitkan Majalah Hadila
YSPU Surakarta juga menerbitkan majalah Hadila sebagai upaya dalam
mencari bantuan dana. Majalah tersebut mempunyai fungsi sebagai laporan
keuangan maupun program-program yang dimiliki oleh YSPU Surakarta kepada
para donatur. Sehingga di antara pihak yayasan dan para donatur timbul rasa
saling percaya bahwa dana yang didonasikan oleh para donatur benar-benar
digunakan YSPU Surakarta untuk kegiatan sosial. Selain itu, majalah Hadila juga
didistribusikan di hotel-hotel daerah Surakarta dan Solo Raya.21 Hal ini bertujuan
untuk mengenalkan keberadaan dan program-program YSPU Surakarta kepada
19 Wawancara dengan Abdul Basit Budiman tanggal 16 April 201520 Wawancara dengan Abdul Basit Budiman tanggal 16 April 201521 Wawancara dengan Supomo tanggal 6 April 2015
51
para penghuni hotel yang pada umumnya merupakan orang kaya dengan harapan
mereka bisa menjadi donatur YSPU Surakarta.
4. Membuat program yang menarik untuk dibiayai oleh masyarakat
YSPU Surakarta dalam hal mencari dana berupaya membuat program
yang tidak sekedar baik atau bagus tetapi juga menarik untuk dibiayai oleh orang
lain. Kalau diibaratkan ketika mencari kupu-kupu (donatur) maka buatlah taman
(program) yang indah. Ketika sudah mempunyai program yang menarik kemudian
disosialisaikan, maka donatur akan datang dengan sendirinya bahkah mengajak
temannya untuk bergabung dengan YSPU Surakarta. Kemudian YSPU Surakarta
membuat sebuah filosofi program yaitu ingin menghadirkan layanan gratis bagi
anak yatim dan kaum dhuafa dari lahir hingga meninggal. Jika dijabarkan lagi
maka sebenarnya YSPU Surakarta ingin menghadirkan layanan gratis untuk anak
yatim dan kaum dhuafa yang meliputi; proses persalinan gratis, sekolah TK –
Perguruan Tinggi gratis, dan ambulan gratis.22
Di samping itu, dalam upaya mencari donatur, YSPU Surakarta juga
menghadirkan program paket donasi hanya dengan mendonasikan Rp 100.000
tetapi para donatur sudah menjadi donatur terhadap 7 program yang ada di YSPU
Surakarta. 7 program tersebut meliputi; Solo Cinta Yatim, Peduli Guru Ngaji,
Sedekah Al-Qur’an, Benah Rumah Ibadah, Sedekah Membangun Sekolah SMK
Gratis,,Sedekah Pesantren Gratis, dan Dakwah.
22Wawancara dengan Supomo tanggal 6 April 2015
52
Ide paket donasi tersebut mucul ketika Supomo bertemu dengan orang
Medan yang mengatakan bahwa di Surakarta untuk mendapatkan makanan yang
murah dan banyak itu mudah tapi untuk mendapatkan makanan yang enak itu
susah. Hal berbeda ketika di Medan untuk mendapatkan makanan murah dan
banyak itu susah tetapi untuk mendapatkan makanan yang enak itu mudah. Dari
perkataan orang Medan tersebut maka Supomo mengambil sebuah kesimpulan
bahwa orang Solo itu suka dengan harga murah tapi dapatnya banyak. Maka hal
tersebut diaplikasikan ke dalam paket donasi yaitu dengan membayar donasi
murah tapi mereka sudah ikut dalam 7 program sehingga mereka mendapatkan
banyak pahala, Berikut ini akan dijabarkan jumlah penghimpunan dana YSPU
Surakarta tahun 1999-2011.
.Tabel 3
Jumlah Penghimpunan Dana YSPU Surakarta Tahun 1999-2011
Sumber: YSPU Surakarta, Bagian Administrasi Tahun 1999-2011