81 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat peneliti tarik dari skripsi yang berjudul “Peran Islam Ahlu’s-Sunnah wal-Jama>’ah (Sunni) dalam Bidang Kebudayaan di Yerusalem pada Masa Dinasti Umayyah (660-750 M)” yaitu Islam Sunni di Yerusalem terpecah menjadi beberapa sekte setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Sekte-sekte tersebut antara lain Ahlus-Sunnah wal-Jama>’ah (Sunni), Syiah, Khawarij, dan Mu‟tazilah. Beberapa sekte Islam tersebut masih terpecah lagi menjadi beberapa golongan, antara lain: a). Syiah yang terpecah menjadi golongan: Zaidiyyah, Itsna „asyariyyah, Ismailiyyah, b). Khawarij yang terpecah menjadi golongan : Azariqah, Najdad, „Adzariyah, Ibadhiyyah, „afaridah, Syafariyyah, c). Mu‟tazilah . Islam Sunni atau Ahlu’s-Sunnah wal-Jama>’ah adalah presentase terbesar dari masyarakat Muslim di Yerusalem. Nama Sunni diambil dari kata Sunnah, yang artinya “jalan”, yang mengacu pada jalan yang selalu diserukan oleh Nabi Muhammad yang secara jelas kelihatan pada kata-kata dan perbuatannya. Bagi Islam Sunni, Alquran adalah fundamental dan Sunah adalah penjelasan pertama yang terpercaya mengenai Kitab Suci. Peran Islam Ahlu’s-Sunnah wal-Jama>’ah (Sunni) di Yerusalem pada masa Dinasti Umayyah (660-750 M) dalam bidang kebudayaan antara lain membangun Masjid Al-Aqsha (al-chara>m a’sy-syari>f) yang di dalamnya terdapat banyak masjid diantaranya adalah Masjid Qubbatu‟sh-Shakhrah
16
Embed
BAB III PENUTUP · 2018-11-07 · Yerusalem pada Masa Dinasti Umayyah (660-750 M)” yaitu Islam Sunni di Yerusalem terpecah menjadi beberapa sekte setelah Nabi Muhammad SAW ... Peradaban
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
81
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat peneliti tarik dari skripsi yang berjudul “Peran
Islam Ahlu’s-Sunnah wal-Jama>’ah (Sunni) dalam Bidang Kebudayaan di
Yerusalem pada Masa Dinasti Umayyah (660-750 M)” yaitu Islam Sunni di
Yerusalem terpecah menjadi beberapa sekte setelah Nabi Muhammad SAW
wafat. Sekte-sekte tersebut antara lain Ahlus-Sunnah wal-Jama>’ah (Sunni),
Syiah, Khawarij, dan Mu‟tazilah. Beberapa sekte Islam tersebut masih
terpecah lagi menjadi beberapa golongan, antara lain: a). Syiah yang terpecah
menjadi golongan: Zaidiyyah, Itsna „asyariyyah, Ismailiyyah, b). Khawarij
yang terpecah menjadi golongan : Azariqah, Najdad, „Adzariyah, Ibadhiyyah,
„afaridah, Syafariyyah, c). Mu‟tazilah .
Islam Sunni atau Ahlu’s-Sunnah wal-Jama>’ah adalah presentase terbesar
dari masyarakat Muslim di Yerusalem. Nama Sunni diambil dari kata
Sunnah, yang artinya “jalan”, yang mengacu pada jalan yang selalu diserukan
oleh Nabi Muhammad yang secara jelas kelihatan pada kata-kata dan
perbuatannya. Bagi Islam Sunni, Alquran adalah fundamental dan Sunah
adalah penjelasan pertama yang terpercaya mengenai Kitab Suci.
Peran Islam Ahlu’s-Sunnah wal-Jama>’ah (Sunni) di Yerusalem pada
masa Dinasti Umayyah (660-750 M) dalam bidang kebudayaan antara lain
membangun Masjid Al-Aqsha (al-chara>m a’sy-syari>f) yang di dalamnya
terdapat banyak masjid diantaranya adalah Masjid Qubbatu‟sh-Shakhrah
82
(Kubah Batu), Masjid Al-Qibli, Masjid Al-Aqsha Al-Qadi>m, dan Musala Al-
Marwan.
Masjid di Yerusalem menggunakan seni arsitektur awal Islam, ada juga
yang yang menggunakan seni arsitektur Byzantium karena adanya
kebudayaan Byzantium yang masuk ke Yerusalem. Hal itu mengakibatkan
seni pembangunan masjid terutama bagian kubah masjid meniru seni
arsitektur Byzantium. Selain itu, penemuan baru dalam bidang ilmu
pengetahuan khususnya ilmu agama Islam juga sangat berkembang pesat
pada masa Dinasti Umayyah. Sistem pendidikan di Yerusalem sangat tertata,
dimulai dari tingkat kutta>b, halaqah, kemudian tingkat madra>sah yang
melahirkan ulama-ulama besar salah satunya seperti Abdu’r-Rahman al-
Auza>’i. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan sosial di Yerusalem
sampai akhirnya menjadikan keruntuhan Dinasti Umayyah itu sendiri.
B. Saran
Pembuatan skripsi yang berjudul “Peran Islam Ahlu’s-Sunnah wal-
Jama>’ah (Sunni) dalam Bidang Kebudayaan di Yerusalem pada Masa Dinasti
Umayyah (660-750 M)” masih belum sempurna, oleh karena itu peneliti
selalu mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk kelancaran
penelitian yang selanjutnya utamanya mengenai Yerusalem. Peneliti
mengharapkan supaya penelitian yang selanjutnya mengenai peran Islam di
Yerusalem tidak hanya terbatas pada masa Dinasti Umayyah, akan tetapi
dapat di teliti pada masa selanjutnya setelah Dinasti Umayyah.
83
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Lathif Abdussyafi. 2014. Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Bani Umayyah.
Jakarta: Pustaka Al-Kautsar
Abu Munshar Maher Y. 200. Islamic Yerusalem and Its Christians. London:
Tauris Academic Studies
Al-Azizi Abdal Syukur diterjemahkan oleh Luthfi Anshari. 2014. Kitab Sejarah
Peradaban Islam. Jogjakarta: IRCiSoD
Ali dkk. 1995. Studi Sejarah Islam Indonesia: Binacipta
Antonio Muhammad. 2012. Ensiklopedia Peradaban Islam Yerusalem. Jakarta:
Tazkia Publising
Al-Kabir Abdullah dkk. 1355 H. Lisanul Arab. Kairo: Dar Al-Ma‟arif
Armstrong Karen. 2001. Terjemahan: Islam Sejarah Singkat. Yogyakarta: Jendela
Astrid S. 1983. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. IKAPI: Binacipta
Atjeh Aboebakar. 1972. Sji’ah Rasionalisme dalam Islam. Semarang: CV
Ramadhani
Caroline, Chapman dkk. Ensiklopedia Seni dan Arsitektur Islam. Diterjemahkan
oleh Azyumardi Azra. Jakarta: Erlangga
Endraswara Suwardi. 2006. Metode Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press
Fatmawati Firdaus. 2011. Arti Penting Yerusalem dalam Konflik Arab-Israel.
Skripsi S. Makassar: Universitas Hasanudin
Glasse, Cyril. 2002. Ensiklopedia Islam (ringkas). Diterjemahkan oleh Ghufron
A. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Ishomuddin. 2002. Pengantar Sosiologi Agama. Jakarta: Ghalia Indonesia
James Parker. 2007. Sejarah Palestina. Terjemahan oleh Jimmi Firdaus.
Yogyakarta: Sketsa
K.Ali. 2003. Sejarah Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada