103 BAB III PENDIDIKAN PRANATAL MENURUT JOHN W SANTROCK DALAM BUKU CHILD DEVELOPMENT A. Biografi John W Santrock John W Santrock meraih gelar sarjana (B.A.-Psychology) dan magister (M.S.-Psychology) dari University of Miami dan menerima gelar Doktoral (Ph.D.- Developmental Psychology/perkembangan psikologi) dari University of Minnesota pada tahun 1973. Ia mengajar di Universitas Charleston dan Universitas Georgia sebelum bergabung dengan program Psikologi dan Perkembangan Manusia di Universitas Texas, Dallas pada tahun 1976 (di mana dia menjadi kepala program psikologi selama tiga tahun), di mana ia saat ini mengajarkan kursus tentang topik yang sama, dan membantu menciptakan kursus sukses, mengajar sejumlah mata kuliah mahasiswa tingkat akhir dan menerima Effective Teaching Award dari universitas tersebut pada tahun 2006. Penghargaan dan prestasi − 2006 Effective Teaching Award, University of Texas at Dallas − 2004 American Journal of Nursing Book of the Year Award in Consumer Health (di bidang Kesehatan Konsumen) (Authoritative Guicle to ll//ezmil Heéllfll Resources) − 2004 Wadsworth Award for the Most Outstanding Revision ofa Text (Revisi Teks Paling Terunggul): Santrock, J.W. & Halonen, J.S. (2004).
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
103
BAB III
PENDIDIKAN PRANATAL MENURUT JOHN W SANTROCK DALAM
BUKU CHILD DEVELOPMENT
A. Biografi John W Santrock
John W Santrock meraih gelar sarjana (B.A.-Psychology) dan magister
(M.S.-Psychology) dari University of Miami dan menerima gelar Doktoral
(Ph.D.- Developmental Psychology/perkembangan psikologi) dari University
of Minnesota pada tahun 1973. Ia mengajar di Universitas Charleston dan
Universitas Georgia sebelum bergabung dengan program Psikologi dan
Perkembangan Manusia di Universitas Texas, Dallas pada tahun 1976 (di
mana dia menjadi kepala program psikologi selama tiga tahun), di mana ia
saat ini mengajarkan kursus tentang topik yang sama, dan membantu
menciptakan kursus sukses, mengajar sejumlah mata kuliah mahasiswa
tingkat akhir dan menerima Effective Teaching Award dari universitas
tersebut pada tahun 2006.
Penghargaan dan prestasi
− 2006 Effective Teaching Award, University of Texas at Dallas
− 2004 American Journal of Nursing Book of the Year Award in Consumer
Health (di bidang Kesehatan Konsumen) (Authoritative Guicle to
ll//ezmil Heéllfll Resources)
− 2004 Wadsworth Award for the Most Outstanding Revision ofa Text
(Revisi Teks Paling Terunggul): Santrock, J.W. & Halonen, J.S. (2004).
104
Your Guide to College Success (Panduan Anda untuk Sukses Perguruan
Tinggi )
− 2002 McGraw-Hill Award (Co-Winner), most outstanding new derivative
book in the Social Sciences and Humanities, 2002 (Topical Life-Span
Development)
− 2001 McGraw-Hill Award, most outstanding new book in the Social
Sciences and Humanities, 2001 (Ecluecmoizal Psyc/iologr)
− 1997 Templeton Foundation, Award for Outstanding Contribution to the
Study of Psychology and Religion (Penghargaan untuk Kontribusi Posisi
untuk Studi Psikologi dan Agama).
− 1981 - 1984 National lnstitute of Mental Health Grant
− 1970 - 1973 National lnstitute of Health Fellowship
− 1967 - 1970 National Teaching Fellowship
− 1961 - 1963 J, Williams White Scholarship
− 1961 National Merit Finalist
John W Santrock diakui sebagai penulis terkemuka di bidang
perkembangan anak, remaja, dan pengembangan masa hidup. John
merupakan anggota dewan editorial dua jurnal penelitian terkemuka Child
Development dan Developmental Psychology (Perkembangan Anak dan
Psikologi Perkembangan) dari tahun 1979-1994. Penelitiannya berfokus pada
proses keluarga dan perkembangan sosioemosional anak-anak. Dia
melakukan studi penelitian besar pertama mengenai perbandingan anak-anak
pada hak asuh ibu dan ayah, yang kemudian digunakan secara berlanjut pada
105
kesaksian para ahli untuk mempromosikan fleksibilitas dan pertimbangan
alternatif dalam perselisihan hak asuh anak. Sebuah hibah penelitian dari
NIMH (National Institute of Mental Health). mendukung penelitian ini.
Posisi Editorial
− Penulis resensi buku, SRCD (Society for Research in Child Development),
1998-99.
− Anggota, Dewan Editorial, Developmental Psychology (Perkembangan
Psikologi), 1986-1994.
− Anggota, Dewan Editorial, Child Development (Perkembangan Anak),
1980-1985.
− konsultan Penulis resensi buku, Develop mental Psychology
(Perkembangan Psikologi Mental). JPSP, Journal of Educational
dua cucu laki-laki, Alex, umur 5 tahun, dan Luke, umur 3 tahun. Tracy baru-
baru ini menyelesaikan New York Marathon dan Jennifer pernah berada
dalam 100 petenis peringkat teratas Women’s Proffesional Tennis Tour.
Dalam dekade terakhir, John juga menghabiskan waktu melukis seni
ekspresionis.105
B. Pemikiran John W Santrock Tentang Pendidikan Pranatal
1. Konsep Pendidikan Pranatal
Perkembangan anak telah menjadi bidang yang sangat besar dan
kompleks, serta tidak satu orang pun yang dapat mengimbangi semua
muatan yang berubah dengan cepat dalam banyak area perkembangan
anak. Anak-anak mendapatkan tempat istimewa pada masyarakat karena
mereka menentukan generasi mendatang.
Menurut John W Santrock Orang tua harus serius dalam mengasuh
anak-anaknya, sebab mereka adalah masa depan masyarakat :
You might be a parent someday or might already be one. You should take seriously the importance of rearing your children,
because they are the future of our society. Good parenting takes considerable time. If you plan to become a parent, commit yourself day after day, week after week, month after
month, and year after year to providing your children with a warm, supportive, safe, and stimulating environment that will
make them feel secure and allow them to reach their full potential as human beings. 106
Mungkin anda akan menjadi orang tua atau bahkan sudah menjadi
orang tua. Anda harus serius dalam mengasuh anak-anaknya, sebab
105 John W. Santrock, Child Development: an Introduction, (New York: Mc Graw-Hill Companies,
2011), hlm. iv 106 Ibid, hlm.10
109
mereka adalah masa depan masyarakat. Pengasuhan orang tua yang baik
memakan banyak waktu. Sebagai orang tua setiap saat harus siap membuat
komitmen untuk menciptakan lingkungan yang hangat, mendukung, aman,
serta merangsang bagi anak agar merasa aman dan memungkilnkan
mereka meraih potensi mereka sebagai manusia seutuhnya.
Santrock dalam hal ini menegaskan bahwa orang tua harus serius
dalam mengasuh anak-anaknya, sebab mereka adalah masa depan
masyarakat (You should take seriously the importance of rearing your
children, because they are the future of our society). Oleh karena itu siap
untuk membuat komitmen untuk menciptakan lingkungan yang hangat,
mendukung, aman, serta merangsang bagi anak agar merasa aman dan
memungkilnkan mereka meraih potensi mereka sebagai manusia
seutuhnya (commit yourself day after day, week after week, month after
month, and year after year to providing your children with a warm,
supportive, safe, and stimulating environment that will make them feel
secure and allow them to reach their full potential as human beings).
Lebih lanjut Santrock mengingatkan kepada orang tua harus mampu
memahami sifat-sifat perkembangan anak :
Understanding the nature of children’s development can help you become a better parent. Many parents learn parenting practices from their parents. Unfortunately, when parenting
practices and child-care strategies are passed from one generation to the next, both desirable and undesirable ones are
usually perpetuated. Can help you become more knowledgeable about children’s development and sort through the practices in your own upbringing to identify which ones
110
you should continue with your own children and which ones
you should abandon. 107
Sebagai orang tua harus mampu memahami sifat-sifat
perkembangan anak sehingga membantu menjadi orang tua yang lebih
baik. Kebanyakan orang tua mempelajari cara menjadi orang tua dari
orang tua mereka. Jika cara-cara menjadi orang tua dan cara-cara
pengasuhan anak diteruskan dari generasi ke generasi, maka biasanya
semua faktor, baik yang diinginkan maupun tidak akan terus bertahan.
Oleh karena itu, sebetulnya orang tua lebih tahu mengenai perkembangan
anak serta dapat memilih cara-cara pengasuhan, apakah masih dapat
diteruskan atau seharusnya tidak.
Inilah manfaat yang sangat besar jika seluruh orang tua mampu
memahami sifat-sifat perkembangan anak, yaitu menjadi orang tua yang
lebih baik (become a better parent).
Menurut Jhon W. Santrock berkenaan dengan pranatal, beliau
mengungkapkan:
The prenatal period is the time from conception to birth, roughly a nine-month period. During this amazing time, a single cell grows into an organism, complete with a brain and
behavioral capabilities. 108
Perkembangan masa pranatal (pra kelahiran) dimulai pada masa
pembuahan hingga kelahiran, sekitar sembilan bulan. Selama fase ini,
sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme, lengkap dengan sebuah
otak dan kemampuan berprilaku. Pada masa prenatal tentunya janin
107 Ibid, hlm.10 108 Ibid, hlm.16
111
dalam kandungan calon ibu mengalami pertumbuhan, baik mulai dari
proses pembuahannya sampai pada kelahiran.
Peneitian ilmiah telah menunjukkan, bahwa terdapat sejumlah pola
perkembangan penting yang terjadi pada fase ini. Sebagai contoh, calon
ibu yang pada masa kehamilannya sering mengkonsumsi makanan yang
beresiko terhadap janinnya seperti merokok, minum alkohol, dan
mengkonsumsi obat-obatan yang berlebihan sering mengalami gangguan
pada janin yang dikandungnya. Ganggauan pada janin dalam hal ini bisa
mengalami cacat secara fisik maupun psikis. Dan sebaliknya, jika calon
ibu menghindari prilaku negatif diatas, seperti mengkonsumsi makanan
yang bergizi dan berprilaku positif selama mengandung maka,
perkembangan dan pertumbuhan janin akan lebih optimal dan tentunya
bias lebih sehat.
Dari pendapat Jhon W. Santrock di atas ternyata walaupun
perkembangan manusia pada fase prenatal ini cukup singkat, yaitu kira-
kira 9 bulan, namun fase ini merupakan fase terpenting dari beberapa
fase perkembangan manusia lainnya. Orang tua harus dapat memahami
perkembangan sang janin karena akan berpengaruh pada perkembangan
dan pertumbuhan janin setelahnya karena pada hakekatnya menurut
Santrock janin dalam tubuh ibu sudah tumbuh menjadi organisme,
lengkap dengan sebuah otak dan kemampuan berprilaku (complete with a
brain and behavioral capabilities). Oleh karena itu, sebagai orang tua
harus mampu mempelajari dan memahami apa yang harus dilakukan oleh
112
mereka terhadap sang janin yaitu dengan memberikan pendidikan
pranatal.
Berkaitan dengan konsep pendidikan pranatal yang diutarakan oleh
Jhon W. Santrock bisa dilihat dari keharusan beliau agar orang tua harus
mempelajari cara menjadi orang tua dari orang tua mereka, karena cara-
cara menjadi orangtua dan cara-cara pendidikan anak senantiasa
diteruskan dari generasi ke generasi, oleh karena itu pendidikan harus
dimulai sejak usia pranatal, semua foktor yang ada dalam pendidikan
pranatal harus ada dari sisi kesehatan sang ibu, faktor makanan,
lingkungan dan yang lainnya.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan Pranatal
Secara umum John W. Santrock menjelaskan ada beberapa faktor
yang mempengaruhi pendidikan pranatal diantaranya
a. Faktor Genetis
Gen adalah sebuah kekuatan alamiah, yang dengan
perantaraannya terjadi perpindahan sifat dari orang tua kepada
keturunan, baik itu adalah ciri-ciri khusus yang dimiliki orang tua
(individu) tersebut, ataupun yang biasa dimiliki berbagai individu
dari spesies tersebut. Dengan kalimat lain, perpindahan sebagian
besar ciri-ciri jasmaniah dan ruhaniah, dan sekumpulan kondisi moral
dan perilaku ayah, ibu, dean sanak keluarga kepada keturunan
berikutnya. Inilah yang menyebabkan timbulnya kemiripan antara
seorang anak denga ayah, ibu, atau sanak kerabatnya. Gen mencakup
113
seluruh faktor yang ada pada saat pembuahan ovum, sehingga janin
akan terpengaruh kuat oleh faktor-faktor tersebut.109
Ilmu pengetahuan modern telah membuktikan bahwa sifat-sifat
warisan berpindah melalui perantaraan kromoson dan terbagi secara
khusus dalam sel-sel keturunan. Mereka meletakkan gen-gen ini
dalam sejenis alat khusus dan menentukan pusat-pusat gen tersebut
sehubungan dengan kromoson seraya menjelaskan aspek-
aspeknya.110 Mereka memperoleh hasil bahwa jumlah gen yang ada
pada diri manusia mendekati 30000 gen, dan gen inilah yang
merupakan faktor pemindah cirri-ciri khusus dari satu generasi ke
generasi lainnya.
Pewarisan sifat merupakan salah satu aspek yang penting pada
organisme hidup untuk melestarikan hidupnya. Pada organisme yang
berkembang biak secara seksual, individu baru yang dihasilkan
(keturunan) tidak identik dengan ayah atau ibu, meskipun
menunjukkan beberapa sifat yang mirip atau sama. Apa yang menjadi
dasar dari kesamaan dan perbedaan sifa-sifat atau variasi dalam
organisme hidup dapat kita mengerti apabila kita memahami sifat
fisik dan kimiawi dari informasi genetika yang terkandung dalam
setiap sel.111
109 Muhammad Baqir Hujjati, Mendidik Anak Sejak Kandungan , terj. MJ. Bafaqih, (Jakarta :
Cahaya, 2008), hlm. 93-94 110 Muhammad Taqi Falsafi, Al-Thifl Baina al-Wirȃsah wa al Tarbiyah (Anak Antara Kekuatan
Gen dan Pendidikan), terj. Najib Husain al Idris, (Bogor : Cahaya, 2002), hlm. 59 111 Habibah, Biologi Umum, (Semarang : FMIPA, Unnes Semarang, 2004) Hlm. 137
114
Sifat-sifat yang berpotensi untuk berpindah dari ayah ke anak
sangat banyak. Misalnya, kegilaan, kedunguan, warna kulit, warna
mata, bentuk wajah dan hidung, warna rambut dan ciri-ciri lainnya.
Ilmu pengetahuan modern belum berhasil membatasi secara pasti
jumlah sifat-sifat yang dapat diwariskan. Sedangkan penyakit-
penyakit tertentu, seperti kangker atau kelumpuhan dan sejenisnya
berpindah dari orang tua ke anak-anaknya hanya sekedar potensi saja.
Adakalanya kondisi pertumbuhan (sang anak) dapat memperlambat
munculnya penyakit-penyakit tersebut, atau bahkan mempercepat
perwujudannya.112
Gen sebagai substansi hereditas, mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a) Mengatur perkembangan dan proses metabolisme individu.
b) Menyampaikan informasi genetis dari generasi ke generasi
berikutnya.
c) Sebagai zarrah tersendiri dalam kromosom. Zarrah adalah zat
terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. 113
Pengaruh gen berlangsung melalui perpindahan sebagian gen
kedua orang tua kepada anak mereka. Biasanya janin menerima
pengaruh gen dari kedua orang tuanya. Seperti yang dijelaskan pada
pembahasan sebelumnya, janin itu sendiri tercipta dari dua sel; sel
jantan (sperma) dan sel betina (ovum). Pada setiap sel terdapat
beberapa benang halus yang disebut dengan kromosom. Kromosom
menurut para pakar biologi merupakan benda yang amat kecil dan
bentuknya semacam tongkat; ada yang pendek, ada yang panjang,
dan ada pula yang bengkok.
Kromosom manusia dibedakan atas autosom dan kromosom
kelamin. Kromosom tersebut terletak pada inti sel. Inti sel tubuh
manusia mengandung 46 kromosom, yang terdiri atas 46 autosom
dan 2 kromosom seks. Pada wanita, kromosom seks berupa 2 buah
kromosom X, sedangkan pria mengandung kromosom X dan Y.114
Berbagai kromososm ini terdiri dari berbagai gen yang
merupakan faktor utama pengaruh genetis. Gen ayah dan ibu terjadi
setelah sperma berhasil membuahi ovum. sementara ayah dan ibu
masing-masing memiliki pengaruh genetis yang mereka peroleh dari
keturunannya (nenek moyangnya).
Baqir Hujjati mengutip perkataan Bentley Glass dalam
bukunya “Berbagai Gen dan Manusia”, bahwa sel telur yang
terbentuk dari gabungan antara sel pria dan wanita terdiri atas 300
trilyun bahan campuran. Dan yang menyebabkan kemiripan anak
dengan kedua orang tuanya adalah adanya campuran dan komposisi
yang tidak terbatas itu. 115
114 John Gibson, Modern Physiology and Anatomy far Nurses (Fisiologi & Anatomi Modern untuk
Perawat). terj. Bertha sugiarto, (Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2002), hlm. 349 115 Muhammad Baqir Hujjati, Op.Cit., hlm. 97
116
Kemudian hasil penelitian ilmuwan membuktikan bahwa jumlah
gen yang ada pada diri manusia mendekati 30000 gen. dan gen inilah
yang merupakan factor pemindah cirri-ciri khusus dari satu generasi
ke generasi berikutnya.
Para ahli perkembangan mengakui bahwa aspek fisik maupun
psikis seorang individu sangat dipengaruhi oleh unsur genetik.
Karakteristik tersebut akan nampak pada sifat-sifat fisik seperti warna
kulit, mata, wajah, postur badan. Dan nampak pada sifat psikis seperti
inteligensi, temperamen, kepribadian normal maupun kepribadian
yang abnormal. Mekanisme penurunan sifat-sifat kepribadian terjadi
melalui unsur alel yang bekerja pada masa fertilisasi.
Aspek-aspek yang diturunkan oleh unsur genetik antara lain:
1) Sifat-sifat Fisik
Sifat-sifat fisik yang dapat diturunkan secara genetik
misalnya wajah, tangan, kaki atau bagian bagian organ tubuh
lainnya. Hal ini dapat terjadi pada anak tunggal maupun anak
kembar. Pada anak kembar monozygotic, dapat diketahui adanya
sifat-sifat fisik yang sama persis antara individu satu dengan yang
lainnya.
Bila orang tua memiliki jenis penyakit tertentu (seperti
tekanan darah tinggi, penyakit jantung, epilepsi, atau paru-paru)
kemungkinan besar anak-anak yang dilahirkan pun mempunyai
resiko terserang jenis penyakit yang sama.
117
Santrock pun mengungkapkan bahwa sejumlah prinsip-
prinsip genetik telah ditemukan, diantaranya gen dominan-resesif,
gen yang dihubungkan dengan jenis kelamin, imprinting genetik,
dan karekteristik yang ditetapkan secara poligen.
Dominant-Recessive Genes Principle In some cases, one
gene of a pair always exerts its effects; it is dominant, overriding the potential infl uence of the other gene,
called the recessive gene. This is the dominant-recessive genes principle. A recessive gene exerts its infl uence only if the two genes of a pair are both recessive. If you
inherit a recessive gene for a trait from each of your parents, you will show the trait. If you inherit a recessive
gene from only one parent, you may never know you carry the gene. Brown hair, farsightedness, and dimples rule over blond hair, nearsightedness, and freckles in the
world of dominant-recessive genes. 116
Prinsip dari Gen Dominan-Resesif, dalam beberapa kasus,
satu gen dari satu pasangan selalu menggunakan pengaruhnya;
itulah yang disebut dominan, sedangkan yang mengesampingkan
pengaruh potensial dari gen lain yang disebut gen resesif. Inilah
prinsip gen dominan-resesif. Gen resesif menggunakan
pengaruhnya hanya jika kedua gen dalam satu pasang ternyata
resesif. jika Anda mewarisi sebuah gen resesif untuk satu sifat
dari masing-masing orangtua Anda, maka Anda akan
menunjukkan sifat tersebut. Jika Anda mewarisi sebuah gen
resesif hanya dari satu orangtua, maka Anda mungkin tidak akan
pernah tahu Anda membawa gen tersebut. Rambut coklat, rabun
116 John W Santrock, Op.Cit., hlm. 58
118
jauh, dan lesung pipi mengesampingkan rambut pirang, rabun
dekat, dan bintik-bintik dalam dunia gen dominan-resesif.117
2) Kepribadian
Setiap orang memiliki kepribadian yang unik, khas dan
berbeda antara satu dengan yang lainnya. Tidak seorang pun
dapat memiliki karakteristik yang sama persis walaupun mereka
merupakan anak kembar. Kepribadian merupakan organisasi
dinamis dari aspek fisiologis, kognitif maupun afektif yang
mempengaruhi pola perilaku individu dalam rangka untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Selain
dipengaruhi oleh faktor interaksi dengan lingkunganya,
kepribadian dipengaruhi oleh faktor genetik yang dibawa sejak
lahir. Dalam berbagai penelitian yang dilakukan oleh ahli
psikologi perkembangan ditemukan bahwa baik kepribadian yang
normal atau abnormal, pada dasarnya, diturunkan dari kedua
orang tuanya.118
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa faktor genetis
sangat berpengaruh terhadap pendidikan prenatal, sebab anak
yang dilahirkan dari gen yang bagus maka hasilnya kebanyakan
juga bagus, begitu juga sebaliknya. Pengaruh gen ini meliputi:
fisik, psikis, dan kepribadian. Aspek kepribadian sangat dinamis
117 John W Santrock, Op.Cit., hlm. 85 118 Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Anak Usia Tiga Tahun Pertama . (Bandung : PT.
Refika Aditama, 2007), hlm. 93-95
119
dan mencakup aspek kognitif, aspek psikomotorik, dan aspek
afektif. Semua aspek itu bisa ditumbuh kembangkan dengan
pendidikan.
3) Inteligensi
Orang yang pertama kali mengadakan kajian dan penelitian
terhdap kecerdasan anak dan kedua orang tuanya, serta
perpindahan sifat-sifat dan karakteristik melalui proses keturunan
adalah Francis Galton. Setelah mengadakan penelitian, ia berhasil
menarik kesimpulan bahwa sifat dan potensi khusus yang ada di
antara anggota keluarga dan sanak kerabat disebabkan oleh faktor
keturunan.119
Kecerdasan yang dimiliki oleh orang tua akan dapat
menurun pada anak-anak yang dilahirkannya. Walaupun anak-
anak tersebut diasuh oleh orang tuanya sendiri maupun oleh orang
lain, namun sifat kecerdasan orang tua akan tetap menurun
sehingga dapat diketahui berapa tingkat kecerdasan anaknya.
Pandangan ini sebenarnya dipengaruhi oleh pemikiran filusuf
naturalis dari Perancis, Rousseau yang mengatakan bahwa anak
yang cerdas dihasilkan dari orang tua yang cerdas.
ayah dan ibu memiliki peran dalam memberikan pengaruh
secara genetik kepada anak. Atau dengan kata lain, anak akan
mewarisi karakteristik ayah dan ibunya. Inilah yang menyebabkan
119 Hujjati, Op.Cit, hlm. 111
120
timbulnya kemiripan antara seorang anak dengan ayah, ibu, atau
sanak kerabatnya. Gen mencakup seluruh faktor yang ada pada
saat pembuahan ovum, sehingga janin akan terpengaruh kuat oleh
faktor-faktor tersebut.
Menurut Santrock bahwa bukan hanya lingkungan yang
dapat mempengaruhi perkembangan seseorang akan tetapi faktor
warisan biologis (gen) pun berperan sangat penting dalam
mempengaruhi perkembangan seseorang termasuk di dalamnya
adalah janin.120
b. Faktor Makanan
Kesehatan manusia tergantung pada makanan yang sehat dan
sempurna. Makanan harus mencakup semua bahan-bahan yang
dibutuhkan tubuh manusia. Supaya tubuhnya kuat dan sehat,
seseorang harus memanfaatkan nikmat Allah dengan baik dan
menjaga keseimbangan dalam mengkonsumsi makanan yang
dimasak, daging halal, makanan yang mengandung gula, buah-
buahan dan sayur-sayuran.121
Selama kehamilan, seorang ibu harus memenuhi kebutuhan
makanan gizi lengkap dan seimbang serta vitamin (multivitamin).
Makanan tersebut sangat diperlukan sebagai antioksida yang
melindungi tubuh dari radikal-radikal bebas yang dapat menyebabkan
kerusakan kromoson atau jaringan sel bayi, atau berfungsi untuk
120 John W Santrock, Op.Cit., hlm. 24 121 Muhammad Taqi Falsafi, Op.Cit., hlm. 229.
121
pertumbuhan tulang-tulang dan daging bayi serta pertumbuhan organ
jasmaniyah lainnya.122
Pengaturan pola makanan bagi orang hamil harus lebih dijaga,
sebab makanan yang dikonsumsi olehnya sekaligus akan dikonsumsi
oleh bayi dalam kandungannya. Dalam pandangan Islam disamping
makanan yang bergizi dan bervitamin, juga harus melihat halal dan
tidaknya makanan itu menurut hukum agama karena hal ini akan
mempengaruhi hatinya.
Santrock mengungkapkan bahwa
Psychoactive drugs are drugs that act on the nervous
system to alter states of consciousness, modify perceptions, and change moods. Examples include
caffeine, alcohol, and nicotine, as well as illicit drugs such as cocaine, methamphetamine, marijuana, and heroin. People often consume caffeine by drinking coffee, tea, or
colas, or by eating chocolate. A recent study revealed that pregnant women who consumed 200 or more milligrams
of caffeine a day had an increased risk of miscarriage. Taking into account such results, the Food and Drug Administration recommends that pregnant women either
not consume caffeine or consume it only sparingly.
Penelitian ilmiah telah menunjukkan, bahwa terdapat sejumlah
pola perkembangan penting yang terjadi pada fase ini. sebagai
contoh, calon ibu yang pada masa kehamilannya sering
mengkonsumsi makanan yang beresiko terhadap janinnya seperti
merokok, minum alkohol, dan mengkonsumsi obat-obatan yang
berlebihan atau obat terlarang seperti kokain, metamfetamin, ganja,
dan heroin, makanan atau minuman yang mengandung kafein seperti
122 Mansur, Op.Cit., hlm. 29
122
minuman kopi, teh, cola, atau coklat maka akan mengalami gangguan
pada janin yang menyebabkan kematian.123
Gangguan pada janin dalam hal ini bisa mengalami cacat secara
fisik maupun psikis, gangguan ketika persalinan, bahkan berisiko
kematian pada ibu dan janin yang dikandungnya. Dan sebaliknya jika
calon ibu menghindari perilaku negative di atas, seperti
mengkonsumsi makanan yang bergizi dan berperilaku positif selama
mengandung, maka perkembangan dan pertumbuhan janin akan lebih
optimal dan tentunya bisa lebih sehat.
Menurut Santrock pemenuhan gizi pada ibu hamil sangat baik
untuk kesehatan janin, dia berkata:
A developing embryo or fetus depends completely on its mother for nutrition, which comes from the mother’s blood.
The nutritional status of the embryo or fetus is determined by the mother’s total caloric intake and by her intake of
proteins, vitamins, and minerals. Children born to malnourished mothers are more likely than other children to be malformed. 124
Embrio atau janin yang sedang berkembang bergantung
sepenuhnya pada induknya untuk nutrisi, yang berasal dari darah ibu.
Status gizi embrio atau janin ditentukan oleh asupan total kalori ibu
dan oleh asupan protein, vitamin, dan mineral. Anak-anak yang lahir
dari ibu yang kekurangan gizi lebih mungkin cenderung mengalami
kecacatan dibandingkan dari orang tua yang medapatkan asupan gizi
yang baik.
123 John W. Santrock, op. cit., hlm. 84-86 124 Ibid, hlm. 87
123
Janin yang sedang berkembang sangat bergantung pada ibunya
untuk gizi, yang berasal dari darah ibu. Status gizi tidak ditentukan
oleh jenis makanan tertentu, yang terpenting diantaranya adalah
jumlah total kalori dan tingkat protein, vitamin, dan mineral yang
sesuai. Gizi ibu bahkan mempengaruhi kemampuannya untuk
bereproduksi. Dalam keadaan kekuarangan gizi yang ekstrim,
perempuan berhenti haid, dengan demikian menghambat pembuahan,
dan anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang kekurangan gizi
cenderung cacat.
c. Faktor Lingkungan
Lingkungan yang bisa mempengaruhi terhadap kehamilan
meliputi lingkungan dalam arti yang sempit yaitu faktor-faktor
fisiologis dan psikis dari wanita yang hamil itu sendiri, suami,
keluarga, rumah tangga, dan lingkungan sekitarnya, sedangkan
lingkungan yang lebih luas mencakup pengaruh-pengaruh adat-
istiadat, tradisi dan kebudayaan.125
Penelitian membuktikan bahwa hubungan yang terjalin baik
antara ayah dan ibu sangat berkaitan dengan kemampuan bayi.
Pendidik yang paling utama adalah ayah dan ibu terutama dalam
kegiatan pendidikan pranatal. Maka perlu adanya kerjasama yang
seimbang antara ayah dan ibu, selain itu peran keluarga sangat
125 Kartini Kartono, Psikologi Wanita Jilid II, (Bandung: Alumni, 1986), hlm. 110-111.
124
penting pula seperti yang disampaikan oleh Rene Van de Carr dan
March Lehrer126 yaitu:
Melibatkan seluruh kelurga dalam stimulasi membuahkan hasil
positif. Pertama terciptanya kebersamaan dan kesan bahwa semua
anggota yang terkecil sekalipun dari keluarga dapat membantu
pendidikan sang bayi. Kedua, melaksanakan latihan-latihan ini
dengan membuat anggota keluarga menjadi guru yang lebih baik,
lebih penting bagi latihan-latihan ini membuat setiap anggota
keluarga mempunyai ikatan dengan sang bayi.
Penelitian ilmiah, menunjukkan bahwa faktor eksternal atau
lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan prakelahiran dan
proses kelahiran. Agen eksternal yang dapat mempengaruhi ini
disebut dengan teratogen. Teratogen adalah segala virus, obat-obatan,
zat kimia, radiasi atau agen lingkungan lain yang dapat
membahayakan perkembangan embrio atau fetus hingga
menyebabkan kerusakan fisik, pertumbuhan yang parah, kebutaan,
kerusakan otak dan bahkan kematian.127
Menurut Santrock bahwa keadaan ibu akan mempengaruhi
keadaan sang janin yang ada di dalam kandungannya. Beliau
mengatakan:
Emotional States and Stress When a pregnant woman
experiences intense fears, anxieties, and other emotions or
126, F.Rene van de Carr. & Lehrer, M., Op. Cit., hlm. 50 127 Aliah B. Purwakania Hasan, Psikologi Perkembangan Islami, Menyingkap Rentang Kehidupan
Manusia dari Prakelahiran hingga Pasca Kematian, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006),
hlm. 91.
125
negative mood states, physiological changes occur that may
affect her fetus. A mother’s stress may also infl uence the fetus indirectly by increasing the likelihood that the mother will engage in unhealthy behaviors, such as taking drugs
and engaging in poor prenatal care. High maternal anxiety and stress during pregnancy can
have long-term consequences for the offspring. A recent research review indicated that pregnant women with high levels of stress are at increased risk for having a child with
emotional or cognitive problems, attention defi cit hyperactivity disorder (ADHD), and language delay.
Might maternal depression also have an adverse effect on prenatal development and birth? A recent study revealed maternal depression was linked to preterm birth and slower
prenatal growth rates. In this study, mothers who were depressed had elevated cortisol levels, which likely
contributed to the negative outcomes for the fetus and newborn. . 128
Keadaan emosional dan stres ketika seorang ibu hamil
mengalami ketakutan yang intens, kegelisahan, dan emosi lainnya
atau keadaan mood negatif, terjadi perubahan fisiologis dapat
mempengaruhi janinnya. Stres ibu juga dapat memengaruhi janin
secara tidak langsung dengan meningkatkan kemungkinan bahwa ibu
akan terlibat dalam perilaku tidak sehat, seperti mengonsumsi obat-
obatan dan terlibat dalam perawatan prenatal yang buruk.
Kecemasan dan stres ibu yang tinggi selama kehamilan dapat
memiliki konsekuensi jangka panjang untuk anak-anaknya. Kajian
penelitian terbaru menunjukkan bahwa wanita hamil dengan tingkat
stres yang tinggi memiliki risiko tinggi untuk memiliki anak dengan
emosional atau masalah kognitif, gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktivitas (ADHD) dan keterlambatan dalam bahasa.
128 Jhon W. Santrcok, op. cit., hlm. Hlm. 88-89
126
Mungkin depresi ibu juga memiliki efek buruk pada
perkembangan pranatal dan kelahiran? Sebuah penelitian baru
mengungkapkan depresi ibu terkait dengan kelahiran prematur dan
tingkat pertumbuhan pranatal yang lebih lambat. Dalam penelitian
ini, para ibu yang depresi mengalami peningkatan kadar kortisol,
yang kemungkinan berkontribusi pada hasil negatif untuk janin dan
bayi baru lahir.
Bukan hanya dari ibu, Santrock juga mengungkapkan bahwa
ayah juga mempunyai peran yang penting terhadap kesehatan seorang
janin yang ada dikandungan seorang ibu. Dia mengungkapkan:
Paternal Factors So far, can infl uence prenatal
development and the development of the child. Men’s exposure to lead, radiation, certain pesticides, and petrochemicals may cause abnormalities in sperm that lead
to miscarriage or diseases, such as childhood cancer. The father’s smoking during the mother’s pregnancy also can
cause problems for the offspring. In one study, heavy paternal smoking was associated with the risk of early pregnancy loss. This negative outcome may be related to
secondhand smoke.
Faktor Ayah Sejauh ini, dapat memengaruhi perkembangan
pranatal dan perkembangan anak. Pemajanan pria terhadap timbale,
radiasi, pestisida tertentu, dan petrokimia dapat menyebabkan
kelainan pada sperma yang menyebabkan keguguran atau penyakit,
seperti kanker anak-anak. Sang ayah merokok selama kehamilan ibu
juga dapat menyebabkan masalah bagi keturunannya. Dalam satu
penelitian, merokok paternal berat dikaitkan dengan risiko kehilangan
127
kehamilan dini. Hasil negatif ini mungkin terkait dengan perokok
pasif.129
Santrock juga mengungkapkan bahwa lingkungan yang tercemar
polusi dan limbah beracun juga merupakan sumber bahaya kepada
anak-anak yang berada dalam kandungan ibunya. Diantara jenis
polusi yang membahayakan adalah karbon monoksida, merkuri, dan
timah, serta pupuk dan pestisida tertentu.130
Dari paparan di atas, dapat dipahami bahwa lingkungan sangat
mempengaruhi kehamilan. Karena lingkungan yang merupakan
interaksi ibu hamil dengan faktor luar akan mempengaruhi psikisnya
sehingga pengaruh itu akan berdampak pada sikapnya. Sedangkan
semua sikap dan perasaan ibu hamil, sangat mempengaruhi pada
janin yang dikandungnya.
d. Faktor Kesehatan Ibu
Diantara bentuk cara menjaga kesehatan seorang ibu untuk
kesehatan sang janin adalah sebagai berikut:
1) Olahraga ringan
Secara umum perempuan yang terbiasa berolahraga tidak
harus menghentikan olahraganya selama kehamilan. Namun,
kehamilan bukan waktu yang tepat untuk memulai aktivitas
Untuk meningkatkan kebugaran fisik di masyarakat kita,
perempuan lebih banyak berolahraga dengan joging secara rutin
sebagai bagian dari program kebugaran fisik sebelum hamil. Ada
beberapa. pertimbangan untuk meneruskan joging selama masa
awal kehamilan, namun pada masa kehamilan lanjut, ada
beberapa perhatian terhadap pengaruh joging terhadap
pengerasan payudara dan perut. Ketika kehamilan berlanjut,
olahraga low-impact, seperti jalan, berenang, aerobika air, dan
bersepeda lebih aman dan sama menyehatkan, serta lebih
nyaman karena tidak ada goncangm seperti berlari.
Olahraga selama masa kehamilan membantu untuk
mencegah sembelit. menjaga kondisi tubuh, dan dihubungkan
dengan kondisi mental yang positif. Namun, penting diingat
untuk tidak berolahraga secara berlebihan. Perempuan hamil
harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program
latihan apapun.
Latihan tingkat sedang; tiga sampai empat kali seminggu
berhubungan dengan kenaikan berat yang sehat pada janin dan
berat lahir yang normal, sementara risiko berat lahir rendah
meningkat pada perempuan hamil yang berolahraga berat hampir
setiap hari serta yang berolahraga dua kali seminggu atau kurang.
Menurut santrock bahwa dengan berolahraga sedang bisa
membantu resiko kelahiran prematur:
129
women who engaged in light leisure time physical
activity had a 24 percent reduced likelihood of preterm delivery, and those who participated in moderate to heavy leisure time physical activity had a
66 percent reduced risk of preterm delivery. 132
Dalam salah satu penelitian, perempuan yang terlibat dalam
aktivitas fisik di waktu senggang mengurangi risiko sebesar 24
persen untuk melahirkan prematur dan yang berpartisipasi dalam
aktivitas fisik sedang sampai berat mengurangi risiko kelahiran
prematur sebesar 66 persen.
Olahraga selama kehamilan sama pentingnya pada masa
kehamilan, baik sebelum maupun setelah kehamilan. Panduan
olahraga berikut dianjurkan bagi ibu hamil.
Beberapa perubahan pada tubuh wanita selama kehamilan
membutuhkan adaptasi dalam olahraga. Sendi dan ligamen
menjadi lebih leluasa selama kehamilan. Menghindari sentakan,
melenting, atau gerakan high-impact yang dapat mengurangi
risiko melukai sendi dan ligamen. Selama kehamilan, wanita
membawa beban tambahan, dan pusat gravitasi wanita hamil
bergeser, menempatkan tekanan pada sendi dan otot, terutama di
panggul dan punggung bawah. Dengan demikian, menjaga
keseimbangan saat olahraga selama kehamilan terkadang sulit
dan membutuhkan perhatian. Berat tambahan yang dibawa
132 Ibid, hlm. 96
130
wanita hamil membuat tubuh bekerja lebih keras, sehingga
penting untuk tidak berolahraga terlalu keras.
Konsultasi dengan dokter; Sebelum memulai program
olahraga, wanita hamil harus berbicara dengan dokter mereka
untuk memastikan bahwa mereka tidak memiliki kondisi obstetri
atau medis yang mungkin membatasi kegiatan mereka. Wanita
dengan kondisi berikut akan dinasihati oleh dokter untuk tidak
berolahraga selama kehamilan: faktor risiko persalinan prematur,
perdarahan vagina, dan ketuban pecah dini.
Memilih olahraga yang aman. Kebanyakan jenis olahraga
aman dilakukan selama masa kehamilan, tetapi .beberapa jenis
olahraga mengharuskan posisi dan gerakan yang mungkin tidak
nyaman, melelahkan, atau berbahaya. Misalnya, setelah trimester
pertama kehamilan, wanita tidak boleh melakukan olahraga yang
memaksa mereka berbaring rata di punggung mereka. Beberapa
olahraga aman selama kehamilan, bahkan untuk pemula.
Berjalan adalah olahraga yang baik bagi siapa pun, berenang
sangat baik karena banyak otot yang bekerja, bersepeda
memberikan olahraga aerobika yang baik (karena keseimbangan
dipengaruhi oleh kehamilan, sepeda stasioner dianjurkan pada
kehamilan lanjut); olahraga aerobika efektif dalam menjaga
jantung paru-paru untuk tetap kuat, serta olahraga kekuatan dapat
memperkuat otot-otot dan membantu untuk mencegah beberapa
131
penyakit umum dan nyeri selama kehamilan. Wanita yang
borolahraga menggunakan raket atau pelari sebelum hamil harus
berbicara dengan dokter mereka tcntang peringatan tertentu jika
ingin melanjutkan kegiatan tersebut selama kahumilan. Kegiatan-
kegiatan berikut harus dihindari selama kehamilan: sky, ohhraga
kontak (contact sport). dan menyelam.
Menyusun rutinitas; Olahraga paling praktis dilakukan
selama 24 minggu pertama kehamilan: selama tiga bulan terakhir
kehamilan banyak olahraga yang mudah untuk dilakukan pada
awal kehamilan sekarang sering sulit dilakukan. Penting untuk
memulai setiap sesi dengan 5-10 menit pemanasan dan akhiri
setip sesi dengan 5-10 menit untuk pendinginan. Selama
pemanasan dan pendinginan. peregangan harus dilakukan.
Wanita hamil tidak boleh berolahraga sampai kelelahan. Selama
olahraga tersebut dilakukan, jika wanita hamil mengalami salah
satu dari hal-hal berikut, maka mereka harus berhenti
berolahraga dan segera mcnghubungi dokternya: pendarahan
vagina, pening atau merasa lemas, napas yang semakin pendek,
sakit dada, sakit kepala, lemah otot, bengkak, kontraksi rahim,
gerakan janin yang menurun, atau keluarnya cairan dari vagina.
2) Perawatan Pranatal
Meskipun perawatan Pranatal sangat bervariasi, perawatan
ini biasanya melibatkan jadwal kunjungan untuk perawatan
132
medis yang biasanya mencakup pemeriksaan kondisi yang dapat
ditangani dan penyakit yang dapat diobati yang dapat
memengaruhi bayi atau ibu. Selain perawatan medis, program
kehamilan sering kali berupa layanan pendidikan, sosial, dan
nutrisi yang komprehensif.
The mortality rate of infants born to adolescent mothers
is double that of infants born to mothers in their twenties. Adequate prenatal care decreases the probability that a child born to an adolescent girl will
have physical problems. However, among women in all age groups adolescents are the least likely to obtain
prenatal assistance from clinics and health services. 133
Tingkat kematian bayi yang lahir dari ibu remaja adalah
dua kali lipat dari bayi yang lahir dari ibu di usia dua puluhan.
Perawatan prenatal yang memadai mengurangi kemungkinan
bahwa seorang anak yang lahir dari seorang gadis remaja akan
mengalami masalah fisik. Namun, di antara wanita di semua
kelompok usia remaja adalah yang paling mungkin untuk
mendapatkan bantuan pralahir dari klinik dan layanan kesehatan.
Prenatal care is also very important for women in poverty because it links them with other social services.
The sessions emphasize empowering women to play an active role in experiencing a positive pregnancy.
Prenatal care made more prenatal visits, had higher breast feeding rates, and were more satisfi ed with their prenatal care than women in individual care.134
133 Ibid hlm. 88 134 Ibid hlm. 89
133
Perawatan pranatal juga sangat penting bagi wanita dalam
kemiskinan karena menghubungkan mereka dengan layanan
sosial lainnya. Sesi ini menekankan pada pemberdayaan wanita
untuk memainkan peran aktif dalam mengalami kehamilan
positif. Perawatan sebelum melahirkan membuat lebih banyak
kunjungan pranatal, memiliki tingkat menyusui yang lebih tinggi,
dan lebih puas dengan perawatan prenatal mereka daripada
wanita dalam perawatan perorangan.
The Nurse Family Partnership involves home visits by trained nurses beginning in the second or third trimester of prenatal development. The home visits focus on the
mother’s health, access to health care, parenting, and improvement of the mother’s life by providing
guidance in education, work, and relationships. Research revealed that the Nurse Family Partnership has numerous positive outcomes including fewer
pregnancies, better work circumstances, and stability in relationship partners for the mother, and improved
academic success and social development for the child. In another home visitation program, high-risk pregnant women and adolescents, many living in poverty
conditions, were provided with biweekly home visitation services that encouraged healthy prenatal
behavior, social support, and links to medical and other community services. 135
Kemitraan Keluarga Perawat melibatkan kunjungan ke
rumah oleh perawat terlatih yang dimulai pada trimester kedua
atau ketiga dari perkembangan prenatal. Kunjungan rumah
berfokus pada kesehatan ibu, akses ke perawatan kesehatan,
pengasuhan, dan peningkatan kehidupan ibu dengan memberikan
135 Ibid hlm. 89
134
bimbingan dalam pendidikan, pekerjaan, dan hubungan.
Penelitian mengungkapkan bahwa Kemitraan Keluarga Perawat
memiliki banyak hasil positif termasuk kehamilan yang lebih
sedikit, keadaan kerja yang lebih baik, dan stabilitas dalam
pasangan hubungan untuk ibu, dan peningkatan keberhasilan
akademis dan perkembangan sosial bagi anak. Dalam program
kunjungan rumah yang lain, wanita hamil dan remaja yang
berisiko tinggi, banyak yang hidup dalam kondisi kemiskinan,
diberikan layanan kunjungan rumah dua mingguan yang
mendorong perilaku pranatal yang sehat, dukungan sosial, dan
hubungan dengan layanan medis dan masyarakat lainnya.
Compared with a control group of pregnant women and adolescents who did not receive the home visits, the
home visitation group gave birth to fewer low birth weight infants. 136
Menurut Santrock, dibandingkan dengan kelompok kontrol
dari wanita hamil dan remaja yang tidak menerima kunjungan
rumah, kelompok kunjungan rumah melahirkan lebih sedikit bayi
berat lahir rendah.
Pendidikan yang diberikan dalam perawatan kehamilan
bervariasi selama kehamilan. Mereka yang berada di tahap awal
kehamilan dan pasangan yang mengantisipasi kehamilan dapat
berpartisipasi dalam kelas-kelas prenatal awal. Selain
memberikan informasi tentang bahaya terhadap janin, kelas-kelas
136 Ibid hlm. 89
135
awal kehamilan sering kali membahas perkembangan embrio dan
janin; seksualitas selama kehamilan; pilihan tentang kontrol
kelahiran dan penyedia perawatan, nutrisi, istirahat, dan olahraga;
ketidaknyamanan umum kehamilan dan ukuran kelegaan;
perubahan psikologis pada wanita hamil dan pasangannya; serta
faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko persalinan
prematur dan kemungkinan gejala persalinan prematur. Kelas
awal juga mencakup informasi tentang kelebihan dan kekurangan
ASI dan menyusui melalui botol (lima puluh sampai delapan
puluh persen wanita hamil memutuskan bagaimana mereka akan
memberi makan bayi mereka sebelum bulan keenam kehamilan).
Selama semester kedua atau ketiga kehamilan, kelas pranatal
berfokus pada persiapan kelahiran, perawatan bayi dan menyusui,
pilihan-pilihan kelahiran, serta perawatan pasca melahirkan.
Informasi tentang kehamilan, persalinan, melahirkan dan
perawatan bayi baru lahir secara khusus dapat sangat berharga
bagi ibu yang baru melahirkan untuk pertama kalinya. Perawatan
pranatal juga sangat penting bagi wanita yang kekurangan karena
kegiatan tersebut mengubungkan mereka dengan pelayanan
sosial lainnya. Peraawatan pranatal berlanjut setelah proses
kelahiran karena wanita yang menjalani jenis perawatan lebih
mungkin untuk mendapatkan layanan pencegahan untuk bayi
mereka.
136
In both developed and developing countries,
adolescents who give birth when their bodies have not fully matured are at risk for having low birth weight babies. In the United States, the increase in the number
of low birth weight infants has been attributed to drug use, poor nutrition, multiple births, reproductive
technologies, and improved technology and prenatal care that result in more high-risk babies surviving. 137
Di negara-negara maju dan berkembang, remaja yang
melahirkan ketika tubuh mereka belum sepenuhnya matang
beresiko memiliki bayi berat lahir rendah. Di Amerika Serikat,
peningkatan jumlah bayi berat lahir rendah telah dikaitkan
dengan penggunaan narkoba, gizi buruk, kelahiran kembar,
teknologi reproduksi, dan peningkatan teknologi dan perawatan
pranatal yang menghasilkan lebih banyak bayi berisiko tinggi
yang bertahan hidup.
Perawatan pranatal dapat dilakukan oleh seorang ibu, yaitu
dengan mengetahui informasi sebanyak mungkin terkait
pengetahuan hal-hal yang membahayakan pada masa
prakelahiran, kunjungan medis. Pada perawatan medis ini
mencangkup pelayanan pendidikan, sosial, dan gizi yang
menyeluruh.
Penelitian menunjukkan perbedaan pengalaman ibu yang
telah menjalani perawatan pranatal dan mereka yang tidak
mendukung pentingnya perawatan pranatal. Sebuah studi
menemukan bahwa wanita di Amerika Serikat yang tidak
137 Ibid hlm. 97
137
menjalani perawatan pranatal jauh lebih mungkin dibandingkan
rekan-rekan mereka yang menerima perawatan pranatal untuk
memiliki berat lahir yang rendah. meningkamya kcmatian. dan
berbagai masalah fisik lainnya. Dalam penelitian lainnya, berat
badan lahir yang rendah dan persalinan prematur umum dialami
ibu di Amerika Serikat yang tidak menerima perawatan prenatal
dan kurangnya perawatan prenatal meningkatkan risiko kelahiran
prematur hampir tiga kali lipat pada, baik wanita kulit putih
keturunan Latin maupun wanita Afro-Amerika.138
3) Asupan makanan yang dihindari
Sebagaimana olahraga dan perawatan pranatal sangat baik
dalam menjaga kesehatan ibu dan janin, makanan yang
dikonsumsi ibu hamil juga akan memberi pengaruh pada
perkembangan fisik janin dalam kandungan, maka kesehatan
juga merupakan salah satu faktor terpenting yng mempengaruhi
perkembangan janin dalam kandungan. Kesehatan sangat
dibutuhkan ibu janin sebagai kekuatan atau energi untuk
menembus selaput rahim untuk dilahirkan.
Kondisi kesehatatan ibu hamil akan berpengaruh pada
asupan makanannya. Ibu hamil yang sedang sakit biasanya nafsu
makannya akan menurun. Dalam keadaan sakit ibu hamil perlu
mendapat tambahan makanan agar kebutuhan gizinya tetap
138 Ibid
138
terpenuhi. Sebab, kesehatan janin tergantung pada makanan yang
sehat dan sempurna.
Kesehatan dan makanan yang bergizi sangat diperlukan ibu
hamil bagi tumbuh kembang janin dalam kandungan supaya
janin dapat dilahirkan dalam keadaan sehat dan selamat. Oleh
karen itu, asupan makanan yang dimakan maupun yang diminum
harus benar-benar baik dalam pandangan agama maupun bergizi
dan sehat menurut kesehatan.
Ada beberapa jenis asupan makanan atau prilaku yang perlu
dihindari oleh ibu hamil sehingga janin yang ada di dalam
kandungan ibu tetap sehat dan tidak mengalami kecacatan.
Asupan makanan atau prilaku yang berpotensi menyebabkan
cacat lahir atau yang disebut teratogen.
Berkenaan dengan teratogen Santrock mengungkapkan:
The fi eld of study that investigates the causes of birth
defects is called teratology. Some exposures to teratogens do not cause physical birth defects but can
alter the developing brain and infl uence cognitive and behavioral functioning, in which case the fi eld of study is called behavioral teratology.139
Bidang studi yang menyelidiki penyebab cacat lahir disebut
teratologi. Beberapa eksposur teratogen tidak menyebabkan cacat
lahir fisik tetapi dapat mengubah mengembangkan otak dan
memengaruhi fungsi kognitif dan perilaku, dalam hal ini bidang
studi disebut teratologi perilaku.
139 Ibid, hlm.83
139
Diantara prilaku yang perlu dihindari yang akan
menyebabkan cacat (teratologen) pada janin adalah:
a. Konsumsi Obat
Obat resep dan yang tidak beresep, bagaimanapun,
mungkin memiliki efek pada embrio atau janin yang wanita
tidak pernah bayangkan. Obat resep yang dapat berfungsi
sebagai teratogen termasuk antibiotik, seperti streptomisin
dan tetrasiklin; beberapa antidepresan; hormon tertentu,
seperti progestin dan estrogen sintetis; dan Accutane (yang
sering diresepkan untuk jerawat).140
Prescription drugs that can be harmful include
antibiotics, some antidepressants, certain hormones, and Accutane. Nonprescription drugs that can be harmful include diet pills and aspirin.
Legal psychoactive drugs that are potentially harmful to prenatal development include caffeine,
alcohol, and nicotine. 141
Obat resep yang dapat berbahaya termasuk antibiotik,
beberapa antidepresan, hormon tertentu, dan Accutane
(yang sering diresepkan untuk jerawat).. Obat nonresep
yang dapat berbahaya termasuk pil diet dan aspirin. Obat
psikoaktif legal yang berpotensi membahayakan
perkembangan pranatal termasuk kafein, alkohol, dan
nikotin.
140 Ibid, hlm.84 141 Ibid, hlm.103
140
Baru-baru ini Penelitian mengungkapkan bahwa
keturunan ibu hamil yang menebus resep untuk lebih dari
satu jenis SSRI (inhibitor reuptake serotonin selektif) di
awal kehamilan memiliki peningkatan risiko cacat jantung.
Di dalam efek negatif pada fungsi jantung anak meningkat
ketika ibu mereka mengambil dua SSRI di awal kehamilan
- sertraline dan citalopram. Namun, baru-baru ini tinjauan
penelitian oleh American Psychiatric Association dan
American College Obstetricians dan Gynecologists
menunjukkan bahwa meskipun beberapa studi telah
menemukan hasil negatif untuk penggunaan antidepresan
selama kehamilan, kegagalan untuk mengontrol berbagai
faktor yang dapat mempengaruhi hasil kelahiran, seperti
penyakit ibu atau bermasalah perilaku kesehatan,
membuatnya sulit untuk menarik kesimpulan tentang
hubungan antara penggunaan antidepresan pranatal dan
hasil kelahiran. 142
Obat nonresep yang dapat berbahaya termasuk pil diet
dan dosis tinggi aspirin. Namun, penelitian terbaru
menunjukkan bahwa dosis rendah aspirin tidak
142 Ibid, hlm.84
141
membahayakan janin tetapi dosis tinggi dapat berkontribusi
pada ibu dan perdarahan janin.
Obat psikoaktif adalah obat yang bekerja pada sistem
saraf untuk mengubah keadaan kesadaran, mengubah
persepsi, dan mengubah suasana hati.
b. Kafein
Santrock mengungkapkan:
People often consume caffeine by drinking coffee, tea, or colas, or by eating chocolate. A recent study revealed that
pregnant women who consumed 200 or more milligrams of caffeine a day had an increased risk of miscarriage. Taking into account such results, the Food and Drug Administration
recommends that pregnant women either not consume caffeine or consume it only sparingly.143
Orang sering mengkonsumsi kafein dengan minum
kopi, teh, atau cola, atau dengan makan coklat. Sebuah
penelitian terbaru mengungkapkan bahwa wanita hamil yang
mengonsumsi 200 atau lebih miligram kafein sehari memiliki
peningkatan risiko keguguran. Dengan mempertimbangkan
hasil seperti itu, Badan Penggunaan Obat-obatan dan
Makanan (BPOM) merekomendasikan bahwa wanita hamil
tidak boleh mengkonsumsi kafein walau hanya sedikit.
c. Alkohol
Berkenaan dengan penggunaan alkohol oleh ibu hamil ,
Santrock mengungkapkan:
143 Ibid, hlm.84
142
Heavy drinking by pregnant women can be devastating to
offspring. Fetal alcohol spectrum disorders (FASD) are a cluster of abnormalities and problems that appear in the offspring of mothers who drink alcohol heavily during
pregnancy. The abnormalities include facial deformities and defective limbs, face, and heart. Most children with FASD
have learning problems and many are below average in intelligence, while some are mentally retarded. Recent studies revealed that children and adults with FASD have
impaired memory development. Another recent study found that children with FASD have impaired math ability linked to
multiple regions of the brain. The U.S. Surgeon General recommends that no alcohol be consumed during pregnancy. And research suggests that it may not be wise to consume
alcohol at the time of conception. One study revealed that alcohol intake by both men and women during the weeks of
conception increased the risk of early pregnancy loss144
Peminum berat oleh ibu hamil dapat menghancurkan
keturunan. Gangguan spektrum alkohol janin (FASD) adalah
sekelompok kelainan dan masalah yang muncul pada
keturunan ibu yang minum alkohol selama kehamilan.
Kelainan termasuk cacat wajah dan anggota badan yang
cacat, wajah, dan jantung. Sebagian besar anak-anak dengan
FASD memiliki masalah belajar dan banyak yang di bawah
rata-rata dalam kecerdasan, sementara beberapa di antaranya
mengalami keterbelakangan mental. Studi terbaru
menunjukkan bahwa anak-anak dan orang dewasa dengan
FASD mengalami gangguan perkembangan memori. Studi
lain baru-baru ini menemukan bahwa anak-anak dengan
144 Ibid, hlm.84-85
143
FASD mengalami gangguan kemampuan matematika terkait
dengan beberapa wilayah otak.
Dirjen Bedah AS merekomendasikan bahwa tidak ada
alkohol yang dikonsumsi selama kehamilan. Dan penelitian
menunjukkan itu mungkin tidak bijaksana untuk
mengkonsumsi alkohol pada saat pembuahan. Satu penelitian
terungkap bahwa asupan alkohol baik oleh pria maupun
wanita selama minggu-minggu pembuahan meningkat risiko
kehilangan kehamilan dini.
d. Merokok
Berkenaan dengan merokok oleh ibu hamil , Santrock
mengungkapkan:
Smoking by pregnant women can also adversely influence prenatal development, birth, and postnatal
development. Preterm births and low birth weights, fetal and neonatal deaths, respiratory problems, sudden infant death syndrome (SIDS, also known as
crib death), and cardiovascular problems are all more common among the offspring of mothers who
smoked during pregnancy. Maternal smoking during pregnancy also has been identifi ed as a risk factor for the development of attention defi cit hyperactivity
disorder in offspring. A recent research review also indicated that environmental tobacco smoke was
linked to increased risk of low birth weight in offspring.145
Merokok oleh wanita hamil juga dapat berpengaruh
buruk perkembangan pranatal, kelahiran, dan perkembangan
setelah kelahiran. Kelahiran prematur dan berat lahir rendah,
145 Ibid, hlm.85
144
kematian janin dan neonatal, masalah pernapasan, sindrom
kematian bayi mendadak (SIDS, juga dikenal sebagai boks
bayi kematian), dan masalah kardiovaskular semua lebih
umum di antara keturunan ibu yang merokok selama
kehamilan. Merokok ibu selama kehamilan juga telah
diidentifikasi sebagai faktor risiko untuk pengembangan
gangguan perhatian hyperactivity defi di keturunan. Ulasan
penelitian terbaru juga mengindikasikan bahwa asap
tembakau lingkungan terkait dengan peningkatan risiko berat
lahir rendah pada keturunan.
e. Ganja dan Obat yang mengandung Methamphetamin
Santrock mengungkapkan bahwa:
Methamphetamine, like cocaine, is a stimulant, speeding up an individual’s nervous system.
Babies born to mothers who use methamphetamine, or “meth,” during pregnancy are at risk for a number of problems, including
higherrates of infant mortality, low birth weight, and developmental and behavioral problems. A
recent study also found memory defi cits in children whose mothers used methamphetamine during pregnancy
Metamfetamin, seperti kokain, adalah stimulan,
mempercepat sistem saraf individu. Bayi yang lahir dari ibu
yang menggunakan methamphetamine, atau "meth," selama
kehamilan beresiko untuk sejumlah masalah, termasuk lebih
tinggi.
145
tingkat kematian bayi, berat lahir rendah, dan masalah
perkembangan dan perilaku. Sebuah penelitian baru-baru ini
juga menemukan definisi memori pada anak-anak yang
ibunya menggunakan metamfetamin selama kehamilan
Begitu pula zat methamphetamin (yang juga terkandung
dalam narkotika jenis sabu dan juga terkandung dalam obat-
obatan resep dokter), zat yang menyebabkan penggunanya
merasa tenang dan bertenaga itu, ternyata berisiko untuk
beberapa masalah, termasuk yang lebih tinggi adalah
kematian bayi, berat lahir rendah, dan masalah perkembangan
dan prilaku.146
Hasil penelitian yang juga diungkapkan oleh Santrock
bahwa penggunaan ganja oleh ibu hamil menyebabkan
kecerdasan anak lebih rendah.. beliau mengatakan:
An increasing number of studies fi nd that marijuana use
by pregnant women also has negative outcomes for offspring. For example, a recent study found that prenatal marijuana
exposure was related to lower intelligence in children 147
Semakin banyak studi menemukan bahwa penggunaan
marijuana oleh wanita hamil juga memiliki hasil negatif
untuk keturunan. Sebagai contoh, sebuah penelitian baru
menemukan bahwa paparan mariyuana pranatal terkait
dengan kecerdasan yang lebih rendah pada anak-anak
146 Ibid, hlm.85 147 Ibid, hlm. 103
146
Menurut Santrock selain faktor diatas ada beberapa faktor
yang bisa menyebabkan bahaya pada usia pranatal, yaitu:
Incompatibility of the mother’s and the father’s blood types can also be harmful to the fetus. Environmental hazards
include radiation, environmental pollutants, and toxic wastes. Syphilis, rubella (German measles), genital herpes, and AIDS are infectious diseases that can harm the fetus. Other parental
factors include maternal diet and nutrition, age, emotional states and stress, and paternal factors. A developing fetus
depends entirely on its mother for nutrition. Maternal age can negatively affect the offspring’s development if the mother is an adolescent or over 35. High stress in the mother is linked
with less than optimal prenatal and birth outcomes. Paternal factors that can adversely affect prenatal development include
exposure to lead, radiation, certain pesticides, and petrochemicals. 148
Ketidakcocokan tipe darah ibu dan ayah juga bisa
berbahaya bagi janin. Bahaya lingkungan termasuk radiasi,
pencemar lingkungan, dan limbah beracun. Sifilis, rubella
(campak Jerman), herpes genital, dan AIDS adalah penyakit
menular yang dapat membahayakan janin. Faktor orang tua
lainnya termasuk diet ibu dan gizi, usia, keadaan emosi dan stres,
dan faktor ayah. Janin yang sedang berkembang bergantung
sepenuhnya pada induknya untuk nutrisi.
Usia ibu dapat berdampak negatif terhadap
perkembangan anak jika ibunya adalah seorang remaja atau
lebih dari 35. Stres yang tinggi pada ibu terkait dengan hasil
kehamilan dan kelahiran yang kurang optimal. Faktor ayah
148 Ibid, hlm. 86
147
yang dapat mempengaruhi perkembangan pranatal termasuk
paparan timbal, radiasi, pestisida tertentu, dan petrokimia.
C. Urgensi Pendidikan Pranatal Menurut John W Santrock
Menurut Santrock, Perkembangan masa pranatal (pra kelahiran)
dimulai pada masa pembuahan hingga kelahiran, sekitar sembilan bulan.
Selama fase ini, sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme, lengkap
dengan sebuah otak dan kemampuan berprilaku. Pada masa prenatal tentunya
janin dalam kandungan calon ibu mengalami pertumbuhan, baik mulai dari
proses pembuahannya sampai pada kelahiran. 149
Dari hal-hal yang didefinisikan Santrock tentang keadaan masa
pranatal itu dapat dipahami bahwa:
1. Pendidikan pada masa pranatal harus sudah bisa diterapkan ketika
seorang ibu dinyatakan mengandung hingga masa kelahiran janin.
2. Pada usia 9 bulan sang janin sudah lengkap dengan sebuah otak dan
kemampuan berprilaku. Hal ini menunjukan sag janin pada
hakekatnya sudah mempunyai kemampuan kognitif, afektif dan
psikomotorik.
3. Janin dalam kandungan calon ibu mengalami pertumbuhan, baik
mulai dari proses pembuahannya sampai pada kelahiran. Dari proses
pertumbuhan inilah memunculkan perkembangan pada janin yang
dikandung ibu dengan bertambahnya kemampuan serta struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, dapat
149 Ibid, hlm.16
148
diperkirakan dan diramalkan sebagai hasil dari proses diferensiasi sel,
jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang terorganisasi dan
berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat
memenuhi fungsinya. Dalam hal ini perkembangan juga termasuk
perkembangan emosi, intelektual dan perilaku sebagai hasil interaksi
dengan lingkungan.
Hal senada dengan Santrock, menurut Hurlock bahwa meskipun
relatif singkat, periode prenatal memiliki arti penting bagi perkembangan
selanjutnya. Ada 6 ciri-ciri penting masa pranatal yang berpengaruh
selama rentang kehidupan, yaitu:150
1. Pada saat ini sifat-sifat bauran, yang berfungsi sebagai dasar bagi
perkembangan selanjutnya diturunkan sekali untuk selamanya.
2. Kondisi-kondisi baik dalam tubuh ibu dapat menunjukkan
perkembangan sifat bawaan, sedangkan kondisi yang tidak baik
dapat menghambat perkembangannya, bahkan sampai mengganggu
pola perkembangan yang akan datang.
3. Jenis kelamin individu baru diciptakan sudah dipastikan pada saat
pembuahan, dan kondisi-kondisi pada tubuh ibu tidak akan
memengaruhinya, sama halnya dengan sifat bawaan.
4. Perkembangan dan pertumbuhan yang normal lebih banyak terjadi
selama periode pranatal dibandingkan dengan periode-periode lain
dalam seluruh kehidupan individu.
150 Syamsu Yusuf L.N. dan Nani M. Sugandhi. Perkembangan Peserta Didik; Mata Kuliah Dasar
Profesi (MKDP) bagi para Mahasiswa Calon Guru di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan