digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 86 BAB III PEMBAHASAN A. Profil BPRS Bhakti Sumekar Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah (BPRS) Bhakti Sumekar yang berkantor pusat di Jl. Trunojoyo No. 137 Sumenep, merupakan lembaga keuangan syari’ah milik Pemerintah Kabupaten Sumenep, melalui kepemilikan modal mayoritas sebesar Rp 245.000.000 dari total modal awal sebesar Rp 250.000.000. 1 Adapun profil ringkas BPRS Bhakti Sumekar dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Sejarah Pendirian BPRS Bhakti Sumekar Diberlakukannya UU No.22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah No.25 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kew enangan Propinsi sebagai daerah otonom, memacu Pemerintah Kabupaten Sumenep melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Salah satu kebijakan yang harus dilakukan adalah mendayagunakan perkonomian daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemkab memandang instrumen yang paling tepat adalah dengan mewujudkan lembaga keuangan mikro, dan yang paling ideal untuk masyarakat sumenep yang relijius adalah Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah (BPRS). 1 Diolah dari sumber resmi/arsip BPRS Bhakti Sumekar Kabupaten Sumenep.
25
Embed
BAB III PEMBAHASAN Profil BPRS Bhakti Sumekardigilib.uinsby.ac.id/4472/5/Bab 3.pdfPerkreditan Rakyat Syari’ah (BPRS). 1 Diolah dari sumber resmi/arsip BPRS Bhakti Sumekar Kabupaten
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Visi PT. BPRS Bhakti Sumekar adalah: “Terwujudnya masyarakat yang
makin sejahtera dengan dilandasi nilai-nilai agama dan budaya”.
Sedangkan misinya adalah:
a. Intermediasi antar pelaku ekonomi yang berlebih dengan yang kurang
dalam permodalan berdasarkan syari’ah
b. Membantu melaksanakan pemberdayaan pengusaha ekonomi kecil dan
menengah
c. Mengupayakan peningkatan pendapatan asli daerah
Dalam berbagai kegiatannya pihak manajemen biasanya
mengkampanyekan motto “Mitra Bermuamalah dengan Syariah” hal itu
dilakukan misalnya pada saat BPRS membuka stand dalam acara Pameran
Pembangunan dan Festival Pondok Pesantren pada tahun 2011 di
Lapangan Giling Sumenep.4
3 Visi dan misi ini senantiasa disosialisasikan dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh BPRS
Bhakti Sumekar, baik yang sifatnya kegiatan bisnis seperti pembukaan kantor kas juga setiap kegiatan sosial seperti penyaluran bantuan sosial, tanggap bencana, khitanan masal dan lain sebagainya. Lihat rubrik Antara Kita di www.bhaktisumekar.co.id 4 Lihat rubrik Antara Kita di www.bhaktisumekar.co.id
Perkembangan asset BPRS Bhakti Sumekar menunjukkan peningkatan
yang cukup pesat sebanding dengan perkembangan jumlah nasabah
(simpanan). Sedangkan laba kotor yang menunjukkan produktifitas
pemasaran mengalami peningkatan meskipun tidak proporsional
dibandingkan dengan peningkatan asset. Hal itu dapat diukur dengan
perbandingan laba kotor dengan asset atau rasio Return on Asset (RoA)
yang cenderung menurun.
7. Prestasi dan Penghargaan
Berikut ini beberapa prestasi sekaligus penghargaan yang diraih BPRS
Bhakti Sumekar selama 5 tahun terakhir, yaitu:
a. Penerima penghargaan dari Infobank atas kinerja keuangan tahun 2011
dengan predikat sangat bagus. Penghargaan ini diterima pada tanggal 4
Oktober 2012 dalam acara Sharia Finance Award 2012
b. Penerima penghargaan dari Infobank atas kinerja keuangan tahun 2012
dengan predikat sangat bagus. Penghargaan ini diterima pada tanggal 6
Nopember 2013 dalam acara Sharia Finance Award 2013
6 Data diolah dari Company Profile BPRS Bhakti Sumekar (data keuangan yang sudah diaudit
tahun 2010 s.d tahun 2013), untuk data laporan keuangan tahun 2014 diolah dari laporan keuangan yang diperoleh penulis dari data manajemen dan cross chek dengan publikasi website.
Prestasi BPRS Bhakti Sumekar dalam mendapatkan berbagai macam
penghargaan dalam bidang produktifitas dan pengelolaan bisnis keuangan,
merupakan bukti bahwa perusahaan memiliki
pertumbuhan yang baik. Faktor utama bagi kemampuan
growth adalah terciptanya kepuasan nasabah yang berdampak pada
loyalitas nasabah untuk tetap memanfaatkan jasa keuangan di BPRS
Bhakti Sumekar. Kepuasan nasabah juga mempengaruhi masyarakat untuk
menjadi nasabah di BPRS Bhakti Sumekar. Sebagaimana data
terakhir (2010
102%.
Gambar 3
11
Kemampuan perusahaan dalam menjaga keberlangsungan kegiatannya disebut sebagai sustainability. BPRS Bhakti Sumekar merupakan salah satu contoh perusahaan yang dapat dikatakan sustain dengan usia kegiatannya yang sudah mencapai hampir 14 tahun di bidang keuangan syari’ah.
Prestasi BPRS Bhakti Sumekar dalam mendapatkan berbagai macam
penghargaan dalam bidang produktifitas dan pengelolaan bisnis keuangan,
merupakan bukti bahwa perusahaan memiliki sustainability
pertumbuhan yang baik. Faktor utama bagi kemampuan
adalah terciptanya kepuasan nasabah yang berdampak pada
loyalitas nasabah untuk tetap memanfaatkan jasa keuangan di BPRS
Bhakti Sumekar. Kepuasan nasabah juga mempengaruhi masyarakat untuk
menjadi nasabah di BPRS Bhakti Sumekar. Sebagaimana data
terakhir (2010-2014) secara akumulatif jumlah nasabah tumbuh sekitar
Gambar 3.7. Wawancara Penulis dengan Kabag Pemasaran
BPRS Bhakti Sumekar
Kemampuan perusahaan dalam menjaga keberlangsungan kegiatannya disebut sebagai
BPRS Bhakti Sumekar merupakan salah satu contoh perusahaan yang dapat dengan usia kegiatannya yang sudah mencapai hampir 14 tahun di bidang
100
Prestasi BPRS Bhakti Sumekar dalam mendapatkan berbagai macam
penghargaan dalam bidang produktifitas dan pengelolaan bisnis keuangan,
sustainability11 dan
pertumbuhan yang baik. Faktor utama bagi kemampuan sustain dan
adalah terciptanya kepuasan nasabah yang berdampak pada
loyalitas nasabah untuk tetap memanfaatkan jasa keuangan di BPRS
Bhakti Sumekar. Kepuasan nasabah juga mempengaruhi masyarakat untuk
menjadi nasabah di BPRS Bhakti Sumekar. Sebagaimana data 5 tahun
2014) secara akumulatif jumlah nasabah tumbuh sekitar
.7. Wawancara Penulis dengan Kabag Pemasaran
Kemampuan perusahaan dalam menjaga keberlangsungan kegiatannya disebut sebagai BPRS Bhakti Sumekar merupakan salah satu contoh perusahaan yang dapat
dengan usia kegiatannya yang sudah mencapai hampir 14 tahun di bidang
pemilik simpanan di BPRS Bhakti Sumekar, maka market share pada
tahun tersebut sekitar 40%. Analisis market share tersebut berdasarkan
data berikut:
Tabel 3.5. Rasio Pemilik Tabungan di Indonesia Tahun 2014
Keterangan Jumlah (Jiwa)
RASIO
Jumlah Penduduk 252.164.80014 100%
Jumlah Pemilik Akun di Bank 70.000.00015 27,76%
Jumlah Pemilik Akun di Bank
Syari’ah 13.400.00016 5,31%
Rasio Pemilik Akun di Bank
Syari’ah terhadap Jumlah Pemilik
Akun di Bank
19,14%
Berdasarkan tabel di atas, diketahui rasio pemilik rekening di Bank
terhadap jumlah penduduk = 27,76% dibulatkan menjadi 28%.17
Sedangkan rasio pemilik rekening di Bank Syariah terhadap pemilik
rekening Bank adalah = 19,14%. Jika rasio tersebut dianalogikan
untuk penduduk Kabupaten Sumenep yang menurut data Badan Pusat
Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, bahwa penduduk Kabupaten
14
www.bps.go.id diakses tanggal 21 April 2015 pukul 08.00wib. 15
www.kompas.com, diakses tangga 21 April 2015 pukul 08.20 wib, sebagaimana disampaikan Budi Gunadi Sadikin (Dirut Bank Mandiri) tahun yang sama yaitu 2014. 16
www.dream.co.id diakses tanggal 21 April 2015 pukul 08.30 wib. Data per akhir tahun 2013. 17
Rasio tersebut dikuatkan dengan data hasil riset info bank, bahwa tahun 2011 jumlah pemilik akun di Bank Indonesia sebesar 27% dari jumlah penduduk. Lihat www.infobank.com, diakses tanggal 21 April 2015 pukul 09.00wib.
Sumenep pada tahun 2012 berjumlah 1.051.763 jiwa18, maka jumlah
pemilik simpanan di Bank Syari’ah untuk penduduk di Kabupaten
Sumenep dapat dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 3.6. Jumlah Pemilik Simpanan di Kabupaten Sumenep
Keterangan Jumlah (Jiwa) Rasio
Penduduk 1.051.763 100%
Pemilik Simpanan di Bank 294.49419 28%
Pemilik Simpanan di Bank Syari’ah 56.36720 5,3%
Dengan menggunakan rasio nasional maka jumlah penduduk
Kabupaten Sumenep yang memiliki akun di Bank adalah sebanyak
294.494 orang dan penduduk yang memiliki akun di Bank Syari’ah
diestimasi sebanyak 56.367 orang. Dari data yang diolah tersebut,
penulis melakukan perbandingan jumlah pemilik akun di BPRS
Bhakti Sumekar yang berjumlah 27.272 orang maka market share
terhadap total pemilik rekening Bank adalah 9,26%. Sedangkan
market share terhadap pemilik rekening Bank Syari’ah saja akan
didapatkan rasio 27.272 : 56.367 atau sekitar 48%. Dari uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa BPRS Bhakti Sumekar merupakan market
18
www.bkpm.go.id, diakses tanggal 22 April 2015 pukul 09.00wib 19 Dihitung berdasarkan rasio kepemilikan akun di Bank secara nasional (28% dari jumlah penduduk) 20 Dihitung berdasarkan rasio kepemilikan akun di Bank Syari’ah secara nasional (5,31% dari jumlah penduduk) atau (19,14% dari jumlah pemilik akun di Bank secara keseluruhan)
leader di segmen pasar pemilik simpanan perbankan syari’ah dengan
kemampuan penguasaan pasar sekitar 48%.
Untuk memperjelas positioning BPRS Bhakti Sumekar dalam pasar
perbankan di Kabupaten Sumenep, berikut ilustrasi dalam bentuk
grafis yang bisa penulis sajikan:
Gambar 3.8. Market Share BPRS Bhakti Sumekar
4. Dengan pertimbangan ketiga unsur diatas, pihak manajemen bisa
menyusun dan menetapkan sebuah strategi pemasaran yang harus
dijalankan.21 Sebagaimana data dari hasil observasi, informasi dari
manajer pemasaran, asisten personalia dan tenaga pemasar BPRS
Bhakti Sumekar strategi pemasaran yang telah dijalankan antara lain:
21
Ismail Nawawi dalam bukunya Manajemen Perbankan Syari’ah menjelaskan bahwa keputusan yang bersifat strategis dalam organisasi perusahan merupakan tanggung jawab manajemen lini atas (Top Management). Dalam hal ini, manajemen lini atas BPRS Bhakti Sumekar adalah Direksi yang terdiri dari Direktur Utama, Direktur Bisnis dan Direktur Operasional. Lihat Ismail Nawawi Uha, Manajemen Perbankan Syari’ah (Jakarta: VIV Press, 2014), 78.
MARKET SHARE PEMILIK AKUN KABUPATEN SUMENEP
Pemilik Akun di Bank Konvensional
Pemilik Akun di Bank Syariah Selain BPRS Bhakti Sumekar
mahasiswa, guru, pesantren dan lain sebagainya. Hal tersebut
dilakukan untuk me
masyarakat atau calon nasabah.
berbagai bentuk seperti presentasi, acara seminar
kewirausahaan dan dalam bentuk
pembangunan, festival dan lain sebagainya.
3) Promosi penjualan, merupakan peromosi khusus untuk
mengenalkan produk atau layanan baru bisa juga untuk
meningkatkan penjualan produk tertentu. Selama bula
23
Berdasarkan observasi penulis selama penelitian mulai tanggal 18 Februari s.d 22 April 2015, diperkuat dengan informasi yang didapat penulis dari informasi Cahya Wiratama (Direktur Operasional BPRS Bhakti Sumekar).
mahasiswa, guru, pesantren dan lain sebagainya. Hal tersebut
dilakukan untuk memberikan informasi yang lengkap kepada
masyarakat atau calon nasabah.23 Publisitas dilakukan dalam
berbagai bentuk seperti presentasi, acara seminar
kewirausahaan dan dalam bentuk branding
pembangunan, festival dan lain sebagainya.
Gambar 3.9. Kerjasama Muspika Waru Pamekasan dengan
BPRS Bhakti Sumekar
(Pemberian Bantuan untuk Masyarakat)
Promosi penjualan, merupakan peromosi khusus untuk
mengenalkan produk atau layanan baru bisa juga untuk
meningkatkan penjualan produk tertentu. Selama bula
Berdasarkan observasi penulis selama penelitian mulai tanggal 18 Februari s.d 22 April 2015,
dengan informasi yang didapat penulis dari informasi Cahya Wiratama (Direktur Operasional BPRS Bhakti Sumekar).
108
mahasiswa, guru, pesantren dan lain sebagainya. Hal tersebut
mberikan informasi yang lengkap kepada
Publisitas dilakukan dalam
berbagai bentuk seperti presentasi, acara seminar
branding dalam pameran
Kerjasama Muspika Waru Pamekasan dengan
(Pemberian Bantuan untuk Masyarakat)
Promosi penjualan, merupakan peromosi khusus untuk
mengenalkan produk atau layanan baru bisa juga untuk
meningkatkan penjualan produk tertentu. Selama bulan Maret
Berdasarkan observasi penulis selama penelitian mulai tanggal 18 Februari s.d 22 April 2015, dengan informasi yang didapat penulis dari informasi Cahya Wiratama (Direktur