54 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan Telkom IS Center berawal dari proyek Mekanisasi Adminitrasi Telekomunikasi (MEKADTEL) pada tahun 1977 yang bertujuan untuk melakukan mekanisasi terhadap system billing. Pada tahun berikutnya, bagian Pengolahan Data (OLAHTA) didirikan dalam tanggung jawab Direktorat Keuangan. Bagian Keuangan wilayah Telekomunikasi. Karena perkembangan bisnis telekomunikasi yang cukup pesat, maka dirasakan perlu untuk mengembangkan Unit Kerja OLAHTA menjadi SUBDIT DATA (Sub Direktorat Pengolahan Data) dibawah kendali BAG OPTEK (Bagian Operasi Teknik). Pada tahun 1990-an, saat perusahaan era komputasi dari mini computer menjadi mainframe dibentuk PUSTEKSI (Pusat Teknologi Informasi dan Sistem Informasi). Hingga tahun 1992, PUSTEKSI berada dibawah kendali DIREKTORAT OPTEK. Selanjutnya, PUSTEKSI berada dibawah DITPRANTEK. Perkembangan terus berlanjut, dimana sistem informasi menjadi salah satu layanan dukungan dari TELKOM. Berdasarkan keputusan Direksi tanggal 22 Februari 1995, dibentuk divisi Sistem Informasi (IS Center) sebagai salah satu divisi pendukung di lingkungan TELKOM dalam ruang lingkup “Mengelola perangkat dan fasilitas PT. Telkom. Pusat Teknologi dan System Informasi (PUSTEKSI), Unit Pengolahan Data
21
Embed
BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · mekanisasi terhadap system billing . Pada tahun berik utnya, bagian Pengolahan Data Pada tahun berik utnya, bagian Pengolahan Data (OLAHTA)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
54
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Perusahaan
3.1.1. Sejarah Perusahaan
Telkom IS Center berawal dari proyek Mekanisasi Adminitrasi
Telekomunikasi (MEKADTEL) pada tahun 1977 yang bertujuan untuk melakukan
mekanisasi terhadap system billing. Pada tahun berikutnya, bagian Pengolahan Data
(OLAHTA) didirikan dalam tanggung jawab Direktorat Keuangan. Bagian Keuangan
wilayah Telekomunikasi.
Karena perkembangan bisnis telekomunikasi yang cukup pesat, maka
dirasakan perlu untuk mengembangkan Unit Kerja OLAHTA menjadi SUBDIT
DATA (Sub Direktorat Pengolahan Data) dibawah kendali BAG OPTEK (Bagian
Operasi Teknik). Pada tahun 1990-an, saat perusahaan era komputasi dari mini
computer menjadi mainframe dibentuk PUSTEKSI (Pusat Teknologi Informasi dan
Sistem Informasi). Hingga tahun 1992, PUSTEKSI berada dibawah kendali
DIREKTORAT OPTEK. Selanjutnya, PUSTEKSI berada dibawah DITPRANTEK.
Perkembangan terus berlanjut, dimana sistem informasi menjadi salah satu layanan
dukungan dari TELKOM. Berdasarkan keputusan Direksi tanggal 22 Februari 1995,
dibentuk divisi Sistem Informasi (IS Center) sebagai salah satu divisi pendukung di
lingkungan TELKOM dalam ruang lingkup “Mengelola perangkat dan fasilitas PT.
Telkom. Pusat Teknologi dan System Informasi (PUSTEKSI), Unit Pengolahan Data
55
Wilayah Usaha Telekomunikasi (ULAHTA WITEL) dan Unit Usaha Sistem
Informasi (SISFO DATEL) diseluruh Indonesia”. Dengan keputusan Direksi ini,
organisasi IS Center sangatlah besar dan cakupan layanannya meliputi seluruh
hardware, software dan data network diseluruh Indonesia dari Divisi Regional-I
sampai dengan Divisi Regional-VII. Selanjutnya pada tanggal 17 juni 1996, sesuai
dengan Keputusan Direksi nomor KD. 28/PS150/SDM-10/96, ruang lingkup IS
Center dipersempit karena adanya KSO (Kerja Sama Operasional) antara beberapa
Divisi Regional dengan pihak ketiga, sehingga ruang lingkup IS Center hanya
mengelola perangkat dan fasilitas sistem informasi kantor perusahaan, sistem aplikasi
SIM dan pelayanan Divisi Regional Non KSO dan divisi penunjang serta Network
System. Hal ini sesuai dengan Keputusan Direktorat nomor KD.21/PS150/SDM-
10/97 tanggal 16 Mei 1997. untuk mengantisipasi terhadap perubahan tantangan
lingkungan industri jasa telekomunikasi Indonesia saat ini dan beberapa tahun
kedepan, manajemen PT. Telkom telah memperbaharui strategi korporasi Telkom,
antara lain dengan mengubah perlakuan terhadap pengelola jasa sistem informasi dari
stand alone influence menjadi linkage influence. Agar perubahan diatas dapat
terselenggara secara efektif, maka dilakukan penataan kembali batasan bisnis dan
bentuk organisasi dari IS Center menjadi pusat Sistem Informasi Perusahaan (Telkom
IS Center) yang ditetapkan dengan keputusan Direksi nomor KD.
29/PS150/PRORES-01/2002 tanggal 4 Juni 2002. tujuan pembentukan Telkom IS
Center ini adalah terbentuknya pengelola jasa sistem informasi yang terpusat
sehingga menciptakan iklim yang lebih kondusif di dalam mengoptimalkan dukungan
56
sistem informasi kedepan kantor perusahaan dan atau Unit-unit bisnis lain dalam
portofolio Telkom.
1. Gambaran Umum Telkom IS Center
Dalam era globalisasi, sistem informasi memainkan peranan yang sangat
penting pada setiap proses bisnis yang dilakukan oleh pelaku bisnis di Indonesia
maupun di belahan dunia lainnya. Sejalan dengan perkembangan teknologi yang
semakin pesat dan semakin beragamnya keinginan pelanggan, TELKOM sebagai
penyedia jasa telekomunikasi dituntut untuk memberikan layanan sesuai
kebutuhan pengguna jasa, sebagai bekal dalam menghadapi persaingan dan
tantangan dimasa depan.
Menyadari pentingnya peranan informasi dalam menghadapi persaingan ini,
TELKOM membentuk IS Center sebagai penyedia sistem informasi bagi
perusahaan dan penanggung jawab pengelolaan infrastruktur sistem informasi
TELKOM diseluruh Indonesia, untuk menunjang operasi dan strategi TELKOM.
IS Center dibentuk untuk dapat mengelola jasa sistem informasi secara
terpusat sehingga dukungan kepada Kantor Perusahaan dan unit bisnis lain dalam
portofolio Telkom dapat dioptimalkan.
Peran Telkom IS Center secara umum adalah sebagai berikut:
1. Penyedia Solusi Sistem Informasi Perusahaan untuk seluruh tingkatan
Organisasi TELKOM (Corporate, Divisi, Center dan Unit)
2. Penyelenggara Operasional Sistem Informasi Perusahaan untuk seluruh
tingkatan Organisasi TELKOM (Corporate, Divisi, Center dan Unit)
57
Pada KD 29/PS150/PRORES-01/2002 tentang Pembentukan Organisasi Pusat
Sistem Informasi Perusahaan (Telkom IS Center), peran ISC telah dijabarkan,
yaitu:
1. General Management
2. Technostructure
3. Pengembangan dan dukungan operasi Executive Support System
4. Pengembangan dan dukungan operasi Operation Support System
5. Penyelenggaraan layanan dan infrastruktur
6. Shared services
7. Pengusahaan billing center
2. Sasaran Strategis Telkom IS Center
Sasaran strategis ditetapkan dengan memperhatikan tantangan-tantangan yang
ada, tuntutan Perusahaan, serta kekuatan internal IS Center sendiri. Tuntutan
Perusahaan terhadap IS Center dinyatakan dalam dokumen Corporate Strategic
Scenario 2004-2008, yang merupakan sasaran yang harus dicapai dalam
kurun waktu 5 tahun, antara lain :
1. Menyediakan Business Intelligence Platform – DSS (Data Warehouse, EIS)
2. Meningkatkan Integrasi Perusahaan dengan Enterprise Application
Integration – Menjamin operasi antar aplikasi (EAI)
3. Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Proses Bisnis Perusahaan di tingkat
operasional dan manajerial (BSS & CSS)
58
4. Menjadi role model E-Company Sistem Informasi Perusahaan dengan
penekanan pada pengelolaan yang efisien dan profesional (SCM, CRM,
Colab, KM)
Untuk menjawab tantangan-tantangan yang telah diungkapkan terdahulu,
mengakomodasikan tuntutan Perusahaan dalam Corporate Strategic Scenario
2004-2008, serta dengan memperhatikan sumberdaya internal yang dimiliki ISC,
maka dirumuskan Sasaran Strategis yang akan dicapai oleh ISC untuk 5 tahun ke
depan sebagai berikut:
1. Fulfillment Excellence untuk menjadikan Telkom sebagai Perusahaan yang
Customer Centric dan sebagai e-company role model.
2. Meningkatnya efisiensi dalam penggunaan sumberdaya IS/IT.
3. Meningkatnya kepuasan user.
4. Excellence in IT Performance: Tersedianya Performansi IT yg prima
(reliable, secure & scalable).
5. Terwujudnya organisasi berbasis knowledge untuk mentransformasikan
Telkom menjadi Customer Centric Company (3C).
3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi
Struktur Organisasi IS Operation Support Jak-Pus
59
Gambar III.1
Struktur Organisasi IS Operation Support Jak-Pus
Telkom IS Operation Support Jak-Pus merupakan divisi yang bertanggung
jawab dibawah wewenang Telkom Information System Center (ISC) yang mengelola
infrastruktur telkom, aplikasi telkom dan aplikasi customer pelanggan.
1. IS Operation Support
Mengelola dan mengatur networking internal yang ada di Telkom STO Gambir.
2. LAN & Safety Management
a. Mengelola dan mengatur masalah koneksi jaringan LAN yang ada di Telkom
STO Gambir.
b. Safety management mengelola sarana fasilitas kerja seperti: PC, Laptop,
Printer, dll.
c. Mengatur masalah Troubleshooting network user
3. Aplikasi Telkom
a. Mengatur layanan aplikasi Telkom seperti:
1. Software
2. Management information system
3. Sistem Informasi Kastamer (SISKA)
4. Billing Proses
5. Corporate database
6. Interkoneksi billing dan proses telepon seluler
60
3.2. Analisa Jaringan
3.2.1. Skema Jaringan
1. Blok Diagram Jaringan
Blok Diagram IS Operation Support Jak-Pus
Gambar III.2
Blok Diagram IS Operation Support Jak-Pus
Blok diagram jaringan yang digunakan pada Divisi IS Operation Support Jak-Pus
adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan modem ADSL sebagai koneksi internet.
2. Menggunakan Router Cisco.
3. Menggunakan 1 Server yaitu FTP Server dan DHCP Server.
4. Switch sebagai terminal dan penghubung semua komponen yang terhubung dalam
jaringan.
5. Menggunakan 2 Access Point untuk menghubungkan jaringan dengan wireless.
6. Menggunakan kabel UTP belden CAT-6 dengan konektor RJ45 untuk client dan
kabel Fiber Optic untuk backbone.
61
7. Jumlah client yang ada di divisi IS Operation Support Jak-Pus berjumlah
10(sepuluh).
Keterangan Topologi:
Topologi yang digunakan pada Divisi IS Operation Support Jak-Pus adalah
topologi star dikarenakan dari modem dan router terhubung dengan 1(satu) unit
switch. Dan bisa disebut topologi tree dikarenakan switch terhubung ke FTP server,
dan terhubung ke Kepala Divisi IS Support dan Karyawan IS Support, dan terhubung
2(dua) access point. Dengan ini maka jaringan menjadi topologi tree.
2. Skema Jaringan
Gambar III.3
Skema Jaringan IS Operation Support Jak-Pus
Keterangan:
Dari skema jaringan yang ada di Divisi IS Operation Support Jak-Pus sebagai
berikut:
62
1. Modem ADSL D-Link DSL-2640B menggunakan 1 buah port RJ11 dan RJ45.
Port pertama menggunakan RJ11 yang terhubung ke kabel telepon, port kedua
menggunakan RJ45 yang terhubung ke router. Dengan bandwith bypass full akses
jaringan.
2. Router Cisco 4000 digunakan sebagai backbone jaringan dan pengaturan DHCP
server terletak di router ini.
3. Menggunakan FTP Server berfungsi untuk berbagai macam data atau file yang
dapat diakses oleh client. FTP Server terletak di Divisi IS Operation Support Jak-
Pus.
4. Switch 3750 mempunyai jumlah port sebanyak 24 port dengan transmisi
10/100Mbps. Switch ini terhubung dengan FTP Server dan beberapa ruang client.
5. Switch ini menghubungkan ruang Kepala Divisi IS Support dengan jumlah client
2 komputer dan 1 printer multifungsi. Switch ini juga menghubungkan ruang
Karyawan IS Support dengan jumlah client 8 (5 komputer dan 3 laptop). Switch
ini juga terhubung dengan access point yang terletak diruang Karyawan IS
Support.
6. Switch ini juga terhubung dengan access point yang terletak diruang tunggu.
7. Menggunakan jenis kabel UTP belden CAT-6 dengan konektor RJ45 untuk
client dan kabel Fiber optic untuk backbone.
8. IP address yang digunakan adalah IP address kelas A. dengan jumlah client 10.