27 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Pada tahun 1960-an Kentjana Widjaja merintis kerja sama dengan TOA Electric co.Ltd, Jepang (sekarang TOA Corporation) untuk memasarkan produk- produk TOA di Indonesia. Pada tahun 1972 GALVA membentuk divisi TOA. Pada waktu itu di Indonesia terdapat empat perusahaan pengimpor produk TOA yaitu PT. GALVA Trading Corporation (Jakarta), PD Electronik Indonesia (Jakarta), Toko Indah Djaja Elektronik (Surabaya) dan CV. Sinar Nasional (Medan). Tetapi sejak tahun 1973, TOA Electric Co. Ltd. menunjuk GALVA sebagai agen tunggal untuk pemasaran di wilayah Indonesia. Pada tahun yang sama di resmikan juga pembukaan showroom TOA dilantai dasar gedung GALVA oleh Mr. S. Fujioka selaku direktur TOA Electric co. Ltd dan Mr. Yasumasa Kobayashi selaku perwakilan TOA Electric co.Ltd. di Indonesia. Kerja sama antara TOA dan GALVA berjalan baik dan terus berkembang sampai suatu saat mulai di jajaki kemungkinan untuk didirikan pabrik di Indonesia agar produk-produk TOA dapat didistribusikan lebih cepat dan murah. Pada tahun 1975 perusahaan memperoleh izin pendirian usaha dari pemerintah Republik Indonesia dengan status Penanaman Modal Asing (PMA), antara perusahaan swasta Indonesia dengan perusahaan swasta Jepang. Pada tanggal 27 Juni 1975 ditandatangani akte pendirian PT. TOA GALVA INDUSTRIES. Perusahaan ini didirikan berdasarkan Surat Persetujuan Presiden No. B.26/Pres/5/1975 pada tanggal 14 Mei 1975, dengan ijin usaha No.
34
Embed
BAB III PEMBAHASAN - Bina Sarana Informatika · e. Menyusun dan mengawasi tugas serta kewajiban office boy. 7. Keamanan Melindungi dan mengayomi lingkungan/tempat kerja dari gangguan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
27
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Tinjauan Umum Perusahaan
3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
Pada tahun 1960-an Kentjana Widjaja merintis kerja sama dengan TOA
Electric co.Ltd, Jepang (sekarang TOA Corporation) untuk memasarkan produk-
produk TOA di Indonesia. Pada tahun 1972 GALVA membentuk divisi TOA. Pada
waktu itu di Indonesia terdapat empat perusahaan pengimpor produk TOA yaitu PT.
GALVA Trading Corporation (Jakarta), PD Electronik Indonesia (Jakarta), Toko
Indah Djaja Elektronik (Surabaya) dan CV. Sinar Nasional (Medan). Tetapi sejak
tahun 1973, TOA Electric Co. Ltd. menunjuk GALVA sebagai agen tunggal untuk
pemasaran di wilayah Indonesia. Pada tahun yang sama di resmikan juga pembukaan
showroom TOA dilantai dasar gedung GALVA oleh Mr. S. Fujioka selaku direktur
TOA Electric co. Ltd dan Mr. Yasumasa Kobayashi selaku perwakilan TOA Electric
co.Ltd. di Indonesia. Kerja sama antara TOA dan GALVA berjalan baik dan terus
berkembang sampai suatu saat mulai di jajaki kemungkinan untuk didirikan pabrik di
Indonesia agar produk-produk TOA dapat didistribusikan lebih cepat dan murah.
Pada tahun 1975 perusahaan memperoleh izin pendirian usaha dari
pemerintah Republik Indonesia dengan status Penanaman Modal Asing (PMA),
antara perusahaan swasta Indonesia dengan perusahaan swasta Jepang. Pada tanggal
27 Juni 1975 ditandatangani akte pendirian PT. TOA GALVA INDUSTRIES.
Perusahaan ini didirikan berdasarkan Surat Persetujuan Presiden No.
B.26/Pres/5/1975 pada tanggal 14 Mei 1975, dengan ijin usaha No.
28
B.435/A/BKPM/VII/1975 dan SK Menteri Perindustrian No. 316/M/SK/6/1975 dan
akte Notaris Kartini Muljadi, S.H.,
Pada tanggal 1 Juni 1976 pabrik PT.TOA GALVA INDUSTRIES diresmikan
dan perusahaan mulai beroperasi secara komersial dilahan seluas 2,5 hektar dengan 2
orang tenaga kerja asing dan 30 orang tenaga kerja Indonesia. Lokasi perusahaan di
Jalan Raya Jakarta-Bogor KM 34-35, Sukamaju Baru, Tapos, Depok 16958.
Tujuan dari perusahaan ini adalah mencapai spesialisasi tingkat tinggi untuk
memenuhi standar profesional, melalui pembagian pasar yang sungguh-sungguh dan
mengembangkan produk yang kreatif sesuai dengan setiap segmen pasar, dan juga
menjadi sebuah perusahaan Internasional yang berkontribusi dalam kehidupan
masyarakat dengan “Sound and Communication”
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham PT. TOA GALVA INDUSTRIES
TAHUN 2005 disetujui perubahan komposisi saham menjadi:
1. PT. GALVA (Indonesia) : 51%
2. TOA CORPORATION (Jepang) : 49%
Perusahaan mendapatkan sertifikasi ISO 9000 untuk sistem manajemen mutu
pada tahun 2000, kemudian menyusul ISO 14001 untuk sistem manajemen
lingkungan pada tahun 2004. Saat ini perusahaan mengadopsi ISO 9001 versi 2015
dan ISO 14001 versi 2015.
Suatu perusahaan didirikan dengan visi dan misi sebagai berikut:
1. Visi : The Healthy Companny
2. Misi : a. Memproduksi barang dengan kualitas terbaik
b. Harga jual yang bersaing dengan produk sejenis di pasaran
c. Pengiriman yang tepat waktu
d. Pelayanan yang maksimal kepada para pengguna produk TOA
29
3.1.2 Struktur dan Tata Kerja Perusahaan
Sumber : PT Toa Galva Industries Depok, 2019
Gambar III.1
Struktur Organisasi Divisi Urusan Umum dan Personel
1. Direktur
a. Memimpin semua kegiatan mengenai penambahan, pengurangan, dan
keamanan aktiva maupun pasiva perusahaan.
b. Menetapkan kebijakan mengenai pelayanan langganan dan kebutuhan intern
perusahaan.
c. Memberikan keputusan untuk penyelesaian soal prinsipil dalam bidang
keuangan, dan administrasi.
2. Manajer
a. Memeriksa laporan keuangan, laporan penjualan, laporan kegiatan, atau data
kinerja lain untuk mengukur produktivitas, pencapaian tujuan, atau
menemukan bidang yang memerlukan pengurangan biaya ataupun
peningkatan program.
b. Mengarahkan dan mengkoordinasi kegiatan bisnis yang berhubungan dengan
produksi, penghitungan harga, penjualan, atau penyaluran produk.
Direktur
Manajer
Umum Personalia & Training
Supervisor
Staff Personalia Staff HR Staff Umum
Keamanan
Supervisor
Staff Keamanan
Pemeliharaan
Supervisor
Staff Pemeliharaan
30
c. Mengarahkan kegiatan administratif yang langsung terkait dengan pembuatan
produk atau penyediaan jasa.
d. Merencanakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.
e. Memantau pemasok untuk memastikan barang dan layanan yang disediakan.
3. Supervisor
a. Mengatur pekerjaan para staf pelaksana (staf di bawahnya).
b. Membuat job desc untuk para staf di bawahnya.
c. Memotivasi staf di bawahnya agar dapat melaksanakan tugas dengan baik.
d. Membuat jadwal kegiatan untuk staf dibawahnya.
e. Melaksanakan briefing dengan para staf di bawahnya.
f. Menentukan pekerjaan apa saja yang akan dilakukan dalam jangka pendek
maupun jangka panjang.
g. Menegakkan aturan yang telah dibuat oleh perusahaan agar tercipta
kedisiplinan kerja.
h. Mengontrol dan memberi evaluasi terhadap kinerja bawahannya.
4. Personalia
a. Penerimaan tenaga kerja koordinasi dengan labour supply.
b. Sosialisasi dan koordinasi.
c. Menyusun absensi daftar hadir karyawan.
d. Menyiapkan perjanjian kerja dengan karyawan baru.
e. Menyiapkan internal letter dan outgoing letter.
f. Memperbaharui/update dan record data.
5. HR
a. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja, mulai dari persiapan internal
maupun eksternal, rekruitmen tenaga kerja, dan seleksi tenaga kerja.
31
b. Mengembangkan dan mengevaluasi karyawan. Agar setiap karyawan
berkontribusi secara maksimal terhadap perusahaan, maka karyawan harus
menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.
c. Memberikan kompensasi dan proteksi pada karyawan.
6. Staf Umum
a. Melaksanakan penyelenggaraan administrasi umum.
b. Menyusun anggaran belanja rumah tangga dalam tiap-tiap bulannya.
c. Menjalankan dan mengawasi rumah tangga kantor.
d. Mengelola dan memfasilitasi kebutuhan rumah tangga kantor.
e. Menyusun dan mengawasi tugas serta kewajiban office boy.
7. Keamanan
Melindungi dan mengayomi lingkungan/tempat kerja dari gangguan keamanan,
menegakkan peraturan dan tata tertib yang berlaku di lingkungan kerja.
Mempertahankan lingkungan yang aman dan nyaman dengan pengawasan,
pemantauan, dan pemeriksaan.
8. Pemeliharaan
a. Mengawasi dan melaksanakan pemeliharaan peralatan produksi.
b. Mengawasi dan melaksanakan pemeliharaan peralatan dan sarana pendukung.
3.1.3 Kegiatan Usaha Perusahaan
Perusahaan ini memiliki 2 pabrik. Pabrik 1 beralamat di Jalan Raya Jakarta-
Bogor KM 34-35, Sukamaju Baru, Tapos Depok dengan luas area sekitar 6,7 hektar
ini khusus memproduksi speaker, megaphone dan parts. Dengan jumlah tenaga kerja
850 Orang .
32
Sedangkan pabrik 2 yang beralamat di Bekasi International Estate Blok C2
Kav. 7-9 Cikarang, Bekasi dengan luas area 9600 M² ini khusus memproduksi
microphone dan amplifier. Dengan jumlah karyawan 200 orang.
2.2 Data Penelitian
3.2.1 Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi yang dijadikan dalam penelitian ini adalah karyawan PT Toa Galva
Industries Depok yang berjumlah 850 karyawan. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan pada
PT Toa Galva Industries Depok.
2. Sampel
Untuk mengukur jumlah sampel, penulis menggunakan rumus slovin yang
mewakili populasi penelitian ini sebagai berikut :
( )
( )
Maka jumlah sampel yang diambil dalam penelitian berjumlah 89 responden.
33
3.2.2 Karakteristik Responden
Pada pembahasan mengenai karakteristik responden penelitian ini, dapat
diketahui besar dan kecilnya persentase jumlah responden berdasarkan jenis kelamin,
usia, tingkat pendidikan dan lama bekerja. Adapun hasilnya, sebagai berikut:
1. Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin responden dapat diketahui dari hasil pengelompokkan responden
berdasarkan pada tabel III.1 dibawah ini:
Tabel III.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
1 Laki-laki 35 39,3
2 Perempuan 54 60,7
Jumlah 89 100,0
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2019
Berdasarkan tabel III.1 dapat dilihat, gambaran responden berdasarkan jenis
kelamin yang telah dikelompokkan. Dari total sampel 89 responden yang telah
diambil, sebanyak 39,3% atau 35 orang yang berjenis kelamin laki-laki, Sedangkan
sisanya sebanyak 60,7% atau 54 orang yang berjenis kelamin perempuan.
2. Usia Responden
Usia responden dapat diketahui dari hasil pengelompokkan responden
berdasarkan pada tabel III.2 dibawah ini:
Tabel III.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia Frekuensi Persentase (%)
1 18 – 27 tahun 15 16,9
2 28 – 37 tahun 38 42,7
3 38 – 47 tahun 34 38,2
4 ≥ 48 tahun 2 2,2
Jumlah 89 100,0
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2019
34
Berdasarkan tabel III.2 dapat dilihat, gambaran responden berdasarkan
tingkat usia yang telah dikelompokkan. Dari total sampel 89 responden yang telah
diambil, sebanyak 16,9% atau 15 responden yang berada pada rentang usia 18-27
tahun, sebanyak 42,7% atau 38 responden yang berada pada rentang usia 28-37
tahun, sebanyak 38,2% atau 34 responden berada pada rentang usia 38-47 tahun,
sebanyak 2,2% atau 2 responden berada pada usia ≥ 48 tahun.
3. Tingkat Pendidikan Responden
Tingkat pendidikan responden dapat diketahui dari hasil pengelompokkan
responden berdasarkan pada tabel III.3 dibawah ini:
Tabel III.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
1 SMA 39 43,8
2 Akademisi (D3) 11 12,4
3 Sarjana (S1) 35 39,3
4 Magister (S2) 4 4,5
Jumlah 89 100,0
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2019
Berdasarkan tabel III.3 dapat dilihat, gambaran responden berdasarkan
tingkat pendidikan yang telah dikelompokkan. Dari total sampel 89 responden yang
telah diambil, sebanyak 43,8% atau 39 orang yang berpendidikan SMA, Sebanyak
12,4% atau 11 orang yang berpendidikan Akademisi (D3), sebanyak 39,3% atau 35
orang yang berpendidikan Sarjana (S1) dan sebanyak 4,5% atau 4 orang yang
berpendidikan Magister (S2).
4. Masa Kerja Responden
Masa kerja responden dapat diketahui dari hasil pengelompokkan responden
berdasarkan pada tabel III.4 dibawah ini:
35
Tabel III.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
No Masa Kerja Frekuensi Persentase (%)
1 0 – 3 tahun 8 9,0
2 4 – 7 tahun 19 21,3
3 8 – 11 tahun 25 28,1
4 ≥ 12 tahun 37 41.6
Jumlah 89 100,0
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2019
Berdasarkan tabel III,4 dapat dilihat, gambaran responden berdasarkan masa
kerja yang telah dikelompokkan. Dari total sampel 89 responden yang telah diambil,
sebanyak 9% atau 8 karyawan sudah bekerja selama 0 – 3 tahun, sebanyak 21,3%
atau 19 karyawan sudah bekerja selama 4 – 7 tahun, sebanyak 28,1% atau 25
karyawan sudah bekerja selama 8 – 11 tahun, sebanyak 41,6% atau 37 karyawan
sudah bekerja selama lebih dari 12 tahun.
3.2.3 Uji Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan data primer. Dimana data penelitian
dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner, yaitu dengan memberikan pernyataan
tertulis kepada reponden. Selanjutnya responden akan memberikan pendapatnya atas
pernyataan yang penulis berikan. Kesungguhan responden dalam menjawab
kuesioner merupakan hal yang penting dalam penelitian. Kuesioner yang diberikan
dirancang dengan menggunakan Skala Likert. Untuk mengetahui kesahihan suatu
hasil penelitian, maka diperlukan dua macam pengujian yaitu uji validitas dan uji
reliabilitas, sebagai berikut:
1. Uji Validitas
Jika jumlah responden sebanyak 89, maka nilai r tabel dapat diperoleh melalui
tabel r product moment pearson dengan df = n -2, jadi df = 89 – 2 = 87. Maka
36
diperoleh r tabel adalah 0,208. Butir pernyataan dikatakan valid apabila nilai r
hitung > r tabel. Nilai r hitung dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel III.5
Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi
No. Item Sig. Kriteria
1 0,560 0,208 0,000 Valid
2 0,613 0,208 0,000 Valid
3 0,593 0,208 0,000 Valid
4 0,475 0,208 0,000 Valid
5 0,604 0,208 0,000 Valid
6 0,571 0,208 0,000 Valid
7 0,604 0,208 0,000 Valid
8 0,695 0,208 0,000 Valid
9 0,555 0,208 0,000 Valid
10 0,635 0,208 0,000 Valid
Sumber : Perhitungan SPSS v20, 2019
Berdasarkan tabel III.5, dapat dilihat bahwa tidak terdapat butir pernyataan
yang kurang dari 0,208. Jadi dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pernyataan
variabel budaya organisasi (X) dinyatakan valid.
Tabel III.6
Hasil Uji Validitas Variabel Produktivitas Kerja
No. Item Sig. Kriteria
1 0,593 0.208 0,000 Valid
2 0,591 0.208 0,000 Valid
3 0,639 0.208 0,000 Valid
4 0,488 0.208 0,000 Valid
5 0,663 0.208 0,000 Valid
6 0,605 0.208 0,000 Valid
7 0,635 0.208 0,000 Valid
8 0,594 0.208 0,000 Valid
9 0,495 0.208 0,000 Valid
10 0,507 0.208 0,000 Valid
Sumber : Perhitungan SPSS v20, 2019
37
Berdasarkan tabel III.6, dapat dilihat bahwa tidak terdapat butir pernyataan
yang kurang dari 0,208. Jadi dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pernyataan
variabel produktivitas kerja (Y) dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pernyataan yang dinyatakan valid. Suatu
variabel dikatakan reliabel jika hasil pengukurannya tetap konsisten. Uji
reliabilitas dimaksud untuk melihat konsistensi dari butir-butir pernyataan yang
diberikan oleh penulis kepada reponden. Adapun alat analisisnya dengan
menggunakan aplikasi SPSS 20, sebagai berikut:
Tabel III.7
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y
No. Variabel Kriteria
1 Budaya Organisasi 0,794 Reliabel
2 Ptoduktivitas Kerja 0,783 Reliabel
Sumber : Perhitungan SPSS v20, 2019
Berdasarkan Tabel III.7, dapat diketahui bahwa uji reliabilitas dapat dilihat
pada nilai Cronbach Alpha, jika nilai Alpha > 0,60 maka butir pernyataan yang
merupakan dimensi variabel adalah reliabel. Maka variabel budaya organisasi dan
produktivitas kerja dapat dinyatakan reliabel.
3.2.4 Data Hasil Kuesioner Budaya Organisasi
Di bawah ini terdapat uraian jawaban mengenai hasil kuesioner yang sudah
dihitung oleh penulis sesuai dengan kriteria jawaban yang terdapat dalam kuesioner
tentang budaya organisasi. Berikut uraian atas jawaban responden, yaitu:
38
1. Inovasi dan Keberanian Mengambil Risiko
Pada dimensi inovasi dan keberanian mengambil risiko penulis membuat 2
pernyataan untuk dijadikan sebagai daftar kuesioner yang akan dijawab oleh
responden.
Tabel III.8
Hasil Jawaban Responden Terhadap Inovasi dan Keberanian Mengambil
Risiko
Alternatif Jawaban
Kuesioner
1. Saya didorong untuk
berpikir inisiatif untuk
mengerjakan pekerjaan
2. Saya siap menerima
risiko dalam
menyelesaikan pekerjaan
Frekuensi Persentase
(%) Frekuensi
Persentase
(%)
Sangat Setuju (5) 61 68,5 59 66,3
Setuju (4) 28 31,5 30 33,7
Netral (3) 0 0 0 0
Tidak Setuju (2) 0 0 0 0
Sangat Tidak Setuju (1) 0 0 0 0
Total 89 100,0 89 100,0
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2019
Berdasarkan tabel III.8, dapat diketahui pada pernyataan pertama sebanyak
68,5% responden menjawab sangat setuju, sebanyak 31,5% responden menjawab
setuju, sebanyak 0% responden menjawab netral, sebanyak 0% responden menjawab
tidak setuju, dan sebanyak 0% responden menjawab sangat tidak setuju.
Kemudian pada pernyataan kedua, sebanyak 66,3% responden menjawab
sangat setuju, sebanyak 33,7% responden menjawab setuju, sebanyak 0% responden
menjawab netral, sebanyak 0% responden menjawab tidak setuju, dan sebanyak 0%
responden menjawab sangat tidak setuju.
2. Perhatian Terhadap Detail
Pada dimensi perhatian terhadap detail penulis membuat 1 (satu) pernyataan
untuk dijadikan sebagai daftar kuesioner yang akan dijawab oleh responden.
39
Tabel III.9
Hasil Jawaban Responden Terhadap Perhatian Terhadap Detail
Alternatif Jawaban
Kuesioner
3. Organisasi memotivasi saya untuk lebih
perhatian terhadap detail dalam melakukan
pekerjaan.
Frekuensi Persentase (%)
Sangat Setuju (5) 49 55,1
Setuju (4) 39 43,8
Netral (3) 1 1,1
Tidak Setuju (2) 0 0
Sangat Tidak Setuju (1) 0 0
Total 89 100,0
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2019
Berdasarkan tabel III.9, dapat diketahui pada pernyataan ketiga sebanyak
55,1% responden menjawab sangat setuju, sebanyak 43,8% responden menjawab
setuju, sebanyak 1,1% responden menjawab netral, sebanyak 0% responden
menjawab tidak setuju, dan sebanyak 0% responden menjawab sangat tidak setuju.
3. Berorientasi kepada Hasil
Pada dimensi berorientasi pada hasil, penulis membuat 1 (satu) pernyataan untuk
dijadikan sebagai daftar kuesioner yang akan dijawab oleh responden.
Tabel III.10
Hasil Jawaban Responden Terhadap Berorientasi kepada Hasil
Alternatif Jawaban
Kuesioner
4. Saya menekankan pada hasil, tapi juga proses
usaha untuk mencapai hasil yang optimal.
Frekuensi Persentase (%)
Sangat Setuju (5) 40 44,9
Setuju (4) 49 55,1
Netral (3) 0 0
Tidak Setuju (2) 0 0
Sangat Tidak Setuju (1) 0 0
Total 89 100,0
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2019
Berdasarkan tabel III.10, dapat diketahui pada pernyataan keempat sebanyak
44,9% responden menjawab sangat setuju, sebanyak 55,1% responden menjawab
40
setuju, sebanyak 0% responden menjawab netral, sebanyak 0% responden menjawab
tidak setuju, dan sebanyak 0% responden menjawab sangat tidak setuju.
4. Berorientasi Kepada manusia
Pada dimensi berorientasi pada manusia penulis membuat 2 (dua) pernyataan
untuk dijadikan sebagai daftar kuesioner yang akan dijawab oleh responden.
Tabel III.11
Hasil Jawaban Responden Terhadap Berorientasi kepada Manusia
Alternatif Jawaban
Kuesioner
5. Saya berusaha
mengerjakan pekerjaan
dengan sungguh-sungguh.
6. Saya bekerja sesuai
dengan target yang
telah di tentukan
Frekuensi Persentase
(%) Frekuensi
Persentase
(%)
Sangat Setuju (5) 50 56,2 47 52,8
Setuju (4) 37 41,6 41 46,1
Netral (3) 2 2,2 1 1,1
Tidak Setuju (2) 0 0 0 0
Sangat Tidak Setuju (1) 0 0 0 0
Total 89 100,0 89 100,0
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2019
Berdasarkan tabel III.11, dapat diketahui pada pernyataan kelima sebanyak
56,2% responden menjawab sangat setuju, sebanyak 41,6% responden menjawab
setuju, sebanyak 2,2% responden menjawab netral, sebanyak 0% responden
menjawab tidak setuju, dan sebanyak 0% responden menjawab sangat tidak setuju.
Kemudian pernyataan keenam sebanyak 52,8% responden menjawab sangat
setuju, sebanyak 46,1% responden menjawab setuju, sebanyak 1,1% responden
menjawab netral, sebanyak 0% responden menjawab tidak setuju, dan sebanyak 0%
responden menjawab sangat tidak setuju.
5. Berorientasi Tim
Pada dimensi berorientasi tim, penulis membuat 2 (dua) pernyataan untuk
dijadikan sebagai daftar kuesioner yang akan dijawab oleh responden.
41
Tabel III.12
Hasil Jawaban Responden Terhadap Berorientasi Tim
Alternatif Jawaban
Kuesioner
7. Saya berusaha menjalin
kerjasama dengan anggota
satuan kerja lain untuk
meningkatkan hasil yang
terbaik bagi perusahaan.
8. Saya memahami
struktur organisasi
yang ada di
perusahaan
Frekuensi Persentase
(%) Frekuensi
Persentase
(%)
Sangat Setuju (5) 50 56,2 50 56,2
Setuju (4) 38 42,7 35 39,3
Netral (3) 1 1,1 4 4,5
Tidak Setuju (2) 0 0 0 0
Sangat Tidak Setuju (1) 0 0 0 0
Total 89 100,0 89 100,0
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2019
Berdasarkan tabel III.12, dapat diketahui pada pernyataan ketujuh sebanyak
56,2% responden menjawab sangat setuju, sebanyak 42,7% responden menjawab
setuju, sebanyak 1,1% responden menjawab netral, sebanyak 0% responden
menjawab tidak setuju, dan sebanyak 0% responden menjawab sangat tidak setuju.
Kemudian pada pernyataan kedelapan sebanyak 56,2% responden menjawab
sangat setuju, sebanyak 39,3% responden menjawab setuju, sebanyak 4,5%
responden menjawab netral, sebanyak 0% responden menjawab tidak setuju, dan
sebanyak 0% responden menjawab sangat tidak setuju.
6. Agresif
Pada dimensi agresif, penulis membuat 1 (satu) pernyataan untuk dijadikan
sebagai daftar kuesioner yang akan dijawab oleh responden.
42
Tabel III.13
Hasil Jawaban Responden Terhadap Agresif
Alternatif Jawaban
Kuesioner
9. Saya melakukan persaingan yang sehat antar
karyawan dalam melakukan pekerjaan.
Frekuensi Persentase (%)
Sangat Setuju (5) 53 59,6
Setuju (4) 36 40,4
Netral (3) 0 0
Tidak Setuju (2) 0 0
Sangat Tidak Setuju (1) 0 0
Total 89 100,0
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2019
Berdasarkan tabel III.13, dapat diketahui pada pernyataan kesembilan
sebanyak 59,6% atau 53 responden menjawab sangat setuju, sebanyak 40,4% atau 36
responden menjawab setuju, sebanyak 0% responden menjawab netral, sebanyak 0%
responden menjawab tidak setuju, dan sebanyak 0% responden menjawab sangat
tidak setuju.
7. Stabil
Pada dimensi stabil, penulis membuat 1 (satu) pernyataan untuk dijadikan
sebagai daftar kuesioner yang akan dijawab oleh responden.
Tabel III.14
Hasil Jawaban Responden Terhadap Stabil
Alternatif Jawaban
Kuesioner
10. Saya merasa nyaman dengan kondisi
organisasi.
Frekuensi Persentase (%)
Sangat Setuju (5) 45 50,6
Setuju (4) 43 48,3
Netral (3) 1 1,1
Tidak Setuju (2) 0 0
Sangat Tidak Setuju (1) 0 0
Total 89 100,0
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2019
43
Berdasarkan tabel III.14, dapat diketahui pada pernyataan kesepuluh
sebanyak 50,6% responden menjawab sangat setuju, sebanyak 48,3% responden
menjawab setuju, sebanyak 1,1% responden menjawab netral, sebanyak 0%
responden menjawab tidak setuju, dan sebanyak 0% responden menjawab sangat
tidak setuju.
Berdasarkan kuesioner yang penulis sebar kepada 89 responden, terkumpul
hasil kuesioner tersebut untuk dijadikan tolak ukur perhitungan korelasi product
moment. Untuk mengetahui hasil rekapitulasi jawaban responden, maka dapat
dijelaskan pada tabel berikut ini:
Tabel III.15
Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Budaya Organisasi
No. Res Jawaban Responden Atas Pernyataan Variabel X