-
BAB III
PEMBAHASAN
Tinjauan Perusahaan
Sejarah dan Perkembangan Kompas Gramedia
Awal kelahiran Intisari tahun 1963 diterbitkan majalah bulanan
Intisari
pada 17 Agustus 1963 oleh Petrus Kanisius (PK) Ojong dan Jakob
Oetama (JO),
bersama J. Adisubrata dan Irawati SH. Majalah bulanan ini
utamanya ditujukan
untuk memberi bacaan bermutu dan membuka cakrawala masyarakat
Indonesia.
Saat itu, Intisari terbit dengan tampilan hitam putih, tanpa
sampul, berukuran 14 x
17,5 cm, dan tebal 128 halaman. Meskipun demikian, Intisari
mendapat sambutan
baik dari pembacanya dan beroplah 11.000 eksemplar.
Surat kabar Kompas terbit pertama kali hampir 3 tahun
kemudian,
tepatnya pada 28 Juni 1965, diterbitkan Surat Kabar KOMPAS yang
berawal dari
ide menerbitkan koran untuk melawan pers komunis. KOMPAS awalnya
terbit
sebagai surat kabar mingguan dengan 8 halaman, lalu terbit 4
kali seminggu,
hingga kemudian dalam waktu 2 tahun telah berkembang menjadi
surat kabar
harian nasional dengan oplah 30.650 eksemplar. Nama KOMPAS
sendiri adalah
pemberian dari Ir. Soekarno, presiden RI kala itu, yang artinya
penunjuk arah.
Berdirinya Toko Buku Gramedia yang pertama dalam rangka
memperkuat
penyebaran produk dari penerbitan KG dan menjadi pusat penjualan
buku-buku
impor di Indonesia, pada 2 Februari 1970 hadirlah Toko Buku
Gramedia yang
pertama. Sebagai langkah awal, dibuka sebuah toko kecil seluas
25 meter persegi
di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat. Hingga kini, Toko Buku
Gramedia Gajah
-
22
-
23
Mada tersebut masih beroperasi melayani para pelanggannya. Kini
sudah lebih
dari 100 toko buku tersebar di kota-kota besar Indonesia.
Percetakan Gramedia awalnya, harian KOMPAS dicetak di percetakan
PT
Keng Po. Seiring oplah yang makin meningkat dan agar dapat
menjamin
KOMPAS bisa terbit di pagi hari, dipikirkan cara untuk memiliki
usaha
percetakan sendiri. Maka pada tahun 1971, didirikan Percetakan
Gramedia di
Jalan Palmerah Selatan, yang mulai beroperasi pada bulan Agustus
1972 dan
diresmikan pada tanggal 25 November 1972 oleh Gubernur DKI
Jakarta saat itu,
Ali Sadikin. Pada tahun 1997 dibangun sistem cetak jarak jauh
(remote printing)
sebagai terobosan teknologi untuk mempercepat distribusi harian
KOMPAS di
daerah. Sistem cetak jarak jauh pertama kali didirikan pada
tahun 1997 di Bawen,
kemudian dilanjutkan dengan kota-kota lainnya seperti Makasar
(Oktober 1998),
Surabaya (November 1999), Palembang (Juni 2001), Medan (Juni
2003),
Banjarmasin (Agustus 2002), Bandung I (Februari 2006), Bandung
II (Januari
2007), dan Bali (Maret 2009).Kini, Percetakan Gramedia juga
melebarkan
sayapnya ke flexible packaging printing dengan merek
Metaform.
Radio Sonora 92.00 FM, hampir bersamaan dengan mulai
beroperasinya
Percetakan Gramedia, didirikan Radio Sonora di Jalan Gajah Mada,
Jakarta Pusat.
Radio Sonora didirikan untuk memberikan layanan informasi bagi
masyarakat
melalui media elektronik, selain melalui media cetak yang sudah
dimiliki.Kini
Radio Sonora telah memiliki jaringan radio dengan berbagai
segmen pendengar
yang tersebar di Indonesia dengan berbagai brand-nya. Motion FM
Jakarta dan
jaringan radio Smart FM mulai bergabung di dalamnya pada tahun
2014.
-
24
Majalah Anak-anak Bobo, teman bermain dan belajar untuk
mengisi
kekosongan bacaan khusus bagi anak-anak Indonesia, maka
diterbitkan majalah
anak-anak Bobo pada 14 April 1973. Sebelumnya, Harian KOMPAS
menerbitkan
halaman khusus untuk anak-anak. Seiring respons positif dari
pembaca terhadap
halaman khusus anak-anak itu, perusahaan bekerja sama dengan
penerbit majalah
Bobo di Belanda untuk menerbitkan majalah tersebut di
Indonesia.Awalnya,
majalah Bobo terdiri dari 16 halaman kertas koran dengan oplah
50.000
eksemplar dan menjadi majalah anak-anak berwarna pertama di
Indonesia. Usaha
di bidang penerbitan majalah ini kemudian makin berkembang dan
merambah ke
segmen remaja, wanita, pria, otomotif, pengetahuan, teknologi,
dan umum, yang
semuanya tergabung dalam unit bisnis Gramedia Majalah dan
bermarkas di Jalan
Panjang, Jakarta Barat.
Gramedia Pustaka Utama, penerbit buku utama pada tahun 1974
didirikan
PT Gramedia Pustaka Utama (GPU) yang ditujukan sebagai penerbit
buku umum.
Buku fiksi pertama yang diterbitkan adalah novel Karmila karya
Marga T, yang
sebelumnya merupakan cerita bersambung di Harian KOMPAS.
Sedangkan buku
nonfiksi yang pertama diterbitkan adalah Hanya Satu Bumi karya
Barbara Ward
dan Rene Dubois.Produk penerbitan buku ini mendapatkan respons
positif dari
masyarakat, sehingga usaha penerbitan buku merambah ke berbagai
segmen,
seperti buku anak-anak, novel, buku resep makanan, buku nonfiksi
seperti buku
seri manajemen, budaya, filsafat, sains, buku perguruan tinggi,
dan lain
sebagainya, dalam berbagai merek penerbitan.
Gramedia Film pada tahun 1976, Kompas Gramedia mendirikan
unit
bisnis PT Gramedia Film. Saat itu, selain menggarap film-film
dokumenter,
-
25
Gramedia Film juga membuat film cerita. Salah satu film cerita
yang berprestasi
adalah Suci Sang Primadona yang mendapat Piala Citra,
penghargaan tertinggi
perfilman Indonesia.Sayangnya, Gramedia Film tidak berumur
panjang karena
kalah bersaing dengan produksi film lainnya yang lebih
mengutamakan konten
hiburan. Gramedia Film lalu ditutup dan karyawannya dipindahkan
ke berbagai
unit usaha lainnya.
Hotel Santika, perusahaan juga melakukan diversifikasi usaha di
luar core
business media dengan membangun unit bisnis perhotelan, yang
dimulai dengan
didirikannya PT Grahawita Santika (GWS) pada tanggal 22 Agustus
1981. PT
GWS pertama kali membeli Hotel Soeti di Jalan Sumatera, Bandung,
yang
kemudian direnovasi menjadi Hotel Santika Bandung, hingga saat
ini.Usaha di
bidang perhotelan berkembang sangat pesat dan Hotel Santika
telah hadir di
berbagai kota besar di Indonesia dengan ciri khas
keindonesiaannya melalui brand
Santika dan Amaris.
Tabloid BOLA, Kompas Gramedia kembali mengembangkan lini
produk
yang dimilikinya dengan menerbitkan rubrik BOLA pada tanggal 3
Maret 1984
sebagai sisipan harian KOMPAS setiap hari Jumat. Rubrik BOLA
dicetak
pertama kali sebanyak 412.000 eksemplar sesuai dengan oplah
KOMPAS pada
waktu itu dan mendapat respons yang sangat baik dari para
pembaca dan
pemasang iklan.Jakob Oetama, Pemimpin Redaksi KOMPAS pada waktu
itu,
menggagas bahwa setiap rubrik di KOMPAS yang digemari pembaca
dapat
dikembangkan menjadi terbitan tersendiri. Maka, empat tahun
kemudian, tepatnya
pada bulan April 1988, BOLA dilepas untuk berdiri sendiri
menjadi Tabloid
BOLA. Dalam perkembangannya, BOLA menambah bauran produk dalam
bentuk
-
26
buku dan majalah. Tidak hanya terpaku pada dunia olahraga, BOLA
juga
merambah ke bidang kesehatan dengan menerbitkan Tabloid SENIOR,
yang
kemudian berubah menjadi Tabloid Gaya Hidup Sehat, yang
sayangnya tidak
berumur panjang.
Elex Media Komputindo, Grasindo, KPG, dan Penerbit Buku
Kompas
untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang terus berkembang
terkait dengan
beragamnya jenis buku, pada 15 Januari 1985 didirikan unit usaha
khusus untuk
menerbitkan buku-buku elektronik dan komputer, yang kemudian
juga merambah
ke buku-buku komik, yaitu Elex Media Komputindo.Khusus untuk
buku-buku
ajar, khususnya untuk pendidikan dasar dan menengah, pada 20
September 1990
didirikan penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo),
dan kemudian
pada 1 Juni 1996 juga didirikan Kepustakaan Populer Gramedia
(KPG), disusul
Penerbit Buku Kompas yang antara lain mendaur ulang
tulisan-tulisan yang
pernah dimuat di harian Kompas.
Mula berdirinya Surat Kabar Tribun pada tahun 1987, Kompas
Gramedia
mengambil alih kepemilikan perusahaan penerbitan Harian
Sriwijaya Post di
Palembang. Pada masa itu ada imbauan dari Menteri Penerangan RI
agar koran-
koran besar membantu koran-koran daerah yang terhambat
permasalahan SIUPP
(Surat Izin Usaha Penerbitan Pers). Maka pada akhir 1987,
didirikan unit usaha
Kelompok Pers Daerah (Persda) yang tugas awalnya adalah membantu
koran-
koran daerah yang membutuhkan pertolongan.Pada tahun 1988,
Kompas
Gramedia mengambil alih perusahaan penerbitan Koran Swadesi yang
namanya
lalu diubah menjadi Serambi Indonesia di Banda Aceh. Tahun 1992,
Kompas
Gramedia mengambil alih perusahaan penerbitan koran Pos Kupang,
dan pada
-
27
tahun 1994 mengambil alih perusahaan penerbitan koran
Banjarmasin Post. Pada
perkembangan selanjutnya, Persda memperkuat bisnisnya dengan
mendirikan
sendiri koran daerah di hampir seluruh provinsi dan lebih
dikenal dengan brand
Tribun.
Tissue Tessa, unit bisnis manufaktur diversifikasi usaha kembali
dilakukan
oleh Kompas Gramedia dengan pendirian PT Graha Kerindo Utama
(GKU) pada
tahun 1988, sebagai perusahaan converting tissue berkualitas
dengan brand Tessa,
Multi, dan Dynasty. Seiring persaingan yang semakin ketat, GKU
menginginkan
jaminan kesediaan pasokan bahan baku kertas agar produksi bisa
stabil, maka
didirikanlah pabrik pembuatan kertas tissue (paper mill), PT
GCPU.Pada tahun
yang sama, Kompas Gramedia juga mengambil-alih surat kabar
mingguan Surya,
yang didirikan oleh koran Pos Kota pada tahun 1986, dan kemudian
diubah
menjadi Harian Pagi Surya.
Tabloid Kontan dengan perkembangan perekonomian dan dunia bisnis
di
Indonesia, pada tahun 1996 Kompas Gramedia mendirikan PT
Grahanusa
Mediatama yang menerbitkan Tabloid KONTAN, terbit pertama kali
pada 27
September 1996.Untuk menjawab kebutuhan pembaca, diterbitkan
pula edisi
khusus bulanan KONTAN pada Januari 2006, dan pada 27 September
2007
diterbitkan Harian Bisnis dan Investasi KONTAN.
Kompas.com, perjalanan bisnis Kompas Gramedia tiba pada
perkembangan tren di masyarakat yang menunjukkan fenomena
meningkatnya
penggunaan jaringan Internet untuk mendapatkan informasi. Maka,
Harian
KOMPAS membuat versi online dari edisi cetaknya yang disebut
Kompas Online
dengan alamat.Pada tahun 1998, Kompas Online berkembang menjadi
unit bisnis
-
28
tersendiri di bawah naungan PT Kompas Cyber Media (KCM). Saat
ini, Kompas
Online bertransformasi menjadi Kompas.com.
Harian Warta Kota pada tahun 1999, dengan tujuan memberikan
informasi
yang lebih khas bagi warga Jakarta dan sekitarnya (Bogor, Depok,
Tangerang,
Bekasi), diterbitkanlah Harian Warta Kota, tepatnya pada tanggal
3 Mei 1999.
Diawali dari koran 12 halaman, Warta Kota terbit setiap hari
Senin sampai
Sabtu.Dengan mempertimbangkan respons yang baik dari para
pembaca, pada
tahun 2001 diterbitkan pula Warta Kota edisi hari Minggu.
TV7, pengembangan bisnis Kompas Gramedia kembali dilakukan
pada
tahun 2000 dengan didirikannya PT Duta Visual Nusantara Tivi
Tujuh, tepatnya
pada tanggal 22 Maret 2000, yang pada waktu itu dikenal dengan
sebutan
TV7.Pada perkembangannya kemudian, TV7 resmi berubah nama
menjadi Trans7
sejak tanggal 15 Desember 2006 dengan masuknya PT Trans
Corporation dalam
kepemilikan saham.
Universitas Multimedia Nusantara (UMN), upaya diversifikasi
kembali
dilakukan pada tanggal 25 November 2005, dengan mendirikan
Universitas
Multimedia Nusantara (UMN) yang dikelola oleh Yayasan Media
Informasi
Kompas Gramedia. UMN merupakan sebuah lembaga perguruan tinggi
dengan
teknologi informasi dan komunikasi sebagai dasar dalam setiap
proses belajar
mengajar. Pada awalnya, sebagai tempat belajar mengajar, UMN
menyewa
gedung BNI46 Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta.Pada tahun 2009, UMN
telah
memiliki gedung sendiri dan diresmikan tanggal 2 Desember 2009,
di lokasi
Gading Serpong, Summarecon, Tangerang.
-
29
Kompas TV, inspirasi Indonesia pada awal tahun 2009, media
televisi
mulai dijajaki kembali. Kompas Gramedia Television (KOMPAS
GRAMEDIA
TV) menjadi kendaraan perusahaan untuk menjalankan bisnis di
televisi yang
dimulai dengan pembentukan proyek KOMPAS GRAMEDIA TV pada
awal
Oktober 2009. Proyek ini memulai kegiatannya dengan membentuk
KOMPAS
GRAMEDIA Production yang diberi tugas untuk memproduksi program
acara
yang memberikan value added kepada pemirsa, sehingga
program-program yang
akan ditayangkan mengandung nilai-nilai kemanusiaan, nilai
sosial, dan nilai
pendidikan.Proyek KOMPAS GRAMEDIA TV sekaligus mempersiapkan
terbentuknya KOMPAS GRAMEDIA TV Network, Kompas Channel,
KOMPAS
GRAMEDIA Vision, dan Kompas TV. Telah hadir pula media TV
berlangganan
dengan brand K-Vision.
Setelah Lima Dekade. berawal dari tujuan mulia untuk membuka
cakrawala masyarakat Indonesia, Intisari telah hadir mengawali
kiprah Kompas
Gramedia sejak 17 Agustus 1963. Kini, Kompas Gramedia telah
berkembang dan
memiliki berbagai jenis usaha yang tersebar di seluruh
Indonesia. Tahun 2012,
Kompas Gramedia telah berusia 50 tahun dan ingin terus
berkembang hingga 50
tahun berikut dan berikutnya lagi. Kami ingin terus menemani
serta mencerahkan
masyarakat dan bangsa Indonesia dengan berbagai aktivitasnya,
menyebarkan
semangat positif bagi sesama.
Pohon yang kita tanam berbuah, mekar, berkembang; sehingga
jadi
berkat yang bermanfaat bagi sebanyak mungkin orang. (Jakob
Oetama)
-
30
Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan
1. Visi dan Misi
Menjadi Perusahaan yang terbesar, terbaik, terpadu dan tersebar
di Asia
Tenggara melalui usaha berbasis pengetahuan yang menciptakan
masyarakat
tedidik, tercerahkan, menghargai kebhinekaan dan adil
sejahtera.
2. Nilai Keutamaan Perusahaan
Terdiri dari lima sifat yang dikenal dengan 5C (Caring,
Credible,
Competent, Competitive, Customer Delight) dan ditetapkan sebagai
pedoman
perilaku karyawan dalam berpikir, bersikap, dan bertindak.
a. Caring, Nilai ini didasarkan pada filosofi Humanisme
Transendental,
artinya berperi kemanusiaan, berdasarkan keyakinan akan Tuhan
Yang
Maha Kuasa, yang menyelenggarakan segala sesuatu.
b. Credible, Nilai ini didasarkan pada filosofi bahwa manusia
yang bekerja
selalu berdimensi sosial, menuntut interaksi timbal balik
dengan
lingkungannya. Dengan melaksanakan tanggung jawabnya secara
ikhlas,
disiplin, konsisten dan profesional, maka ia akan dipercaya dan
dapat
diandalkan oleh orang lain.
c. Competent, Nilai ini didasarkan pada filosofi bahwa manusia
bekerja harus
selalu berkembang dan mengembangkan dirinya untuk memberikan
hasil
yang terbaik bagi dirinya dan lingkungannya.
d. Competitive, Nilai ini didasarkan pada filosofi bahwa di
jaman modern
yang serba tidak pasti yang dibutuhkan adalah keberanian
menghadapi
tantangan. Menunjukkan kecerdasan mental (Adversity Quotient)
yang
-
31
mengubah ancaman menjadi peluang, untuk selalu berkembang
dan
berorientasi pada daya saing.
e. Customer Delight, Nilai ini didasarkan pada prinsip
memenangkan hati
pelanggan dengan memberikan pelayanan yang melebihi
harapannya.
POHON KEHIDUPAN, Akar (di bawah tanah, menjadi pondasi yang
menegakkan pohon kehidupan): menjadi simbol watak baik (good
character),
peduli, dan dapat dipercaya/diandalkan, sikap dan prinsip hidup
(attitude). Akar
melambangkan nilai Caring & Credible.Batang, ranting, daun
(di atas tanah,
menjadi bukti tegaknya pohon kehidupan): menjadi simbol
(competent, competitive) yang menghasilkan customer delight.
profesionalisme
Batang, ranting,
dan daun melambangkan nilai competent, competitive &
customer delight.
Logo Perusahaan
1. Logogram
Sumber : http://www.kompasgramedia.com/about-kg/our-brand
Gambar. III.1. Logo Perusahaan
http://www.kompasgramedia.com/about-kg/our-brand
-
32
Logogram pada corporate identity Kompas Gramedia terdiri :
a. Mempergunakan simbol lingkaran yang melambangkan bola dunia
dengan
huruf KG sebagai inisial dari „Kompas Gramedia‟.
b. Desain inisial KG yang menyelimuti lingkaran tersebut
merepresentasikan
jalur informasi yang mencapai berbagai belahan dunia melalui
berbagai
media (multimedia).
c. Inisial KG sendiri didesain secara khusus untuk memberikan
unsur
dinamisme dari perusahaan dan menggambarkan pergerakan arus
informasi yang cepat.
2. Typography
Sumber : http://www.kompasgramedia.com/about-kg/our-brand
Gambar III.2 Typography
Typography Font pada logo Kompas Gramedia :
a. Memiliki karakter yang dinamis, tetapi tetap kokoh dan solid,
serta mampu
menampilkan unsur profesionalisme yang modern dan mutakhir.
b. Huruf awal pada kata “Kompas“ dan “Gramedia“ yang sedikit
diperbesar
juga didesain untuk membantu mempersiapkan pengenalan
identitas
korporat yang ke depannya mencitrakan diri sebagai “KG“.
http://www.kompasgramedia.com/about-kg/our-brand
-
33
3. Warna
Sumber : http://www.kompasgramedia.com/about-kg/our-brand
Gambar III.3 Warna
Logo "Kompas Gramedia" terdiri dari dua warna utama yang menjadi
ciri khas,
yaitu:
a. BIRU TUA (Pantone 2955 C)
Tepercaya, Profesional, Kuat.
Tiga nilai yang menjadi pedoman semua unsur di dalam Kompas
Gramedia dalam
melakukan proses bisnis dan mengelola setiap wawasan/informasi
untuk mendidik
masyarakat Indonesia.
b. BIRU MUDA (Pantone 311 C)
Kehidupan dan Humanisme/Kemanusiaan,.
Dua hal yang mendasari dan memperkuat karakter Kompas Gramedia
sebagai
perusahaan media yang mencerdaskan bangsa dan mencerahkan
manusia
(KOMPAS GRAMEDIA, "Enlightening People").
http://www.kompasgramedia.com/about-kg/our-brand
-
34
Struktur Perusahaan
Sumber :
http://www.kompasgramedia.com/about-kg/our-management
Gambar III.4
Sumber :
http://www.kompasgramedia.com/about-kg/our-management
Gambar III.5
http://www.kompasgramedia.com/about-kg/our-managementhttp://www.kompasgramedia.com/about-kg/our-management
-
35
Proses Kerja Program PR
Tugas Pokok Humas PT Kompas Gramedia
1. Menjaga citra dan reputasi Kompas Gramedia.
2. Aktif dalam pengelolaan media sosial.
3. Melaksanakan program internal dan eksternal Humas.
4. Membranding perusahaan dengan terlibat dibeberapa acara.
5. Menjalin hubungan baik dengan masyarakat, stakeholder,
pemerintah, media
dan perss.
6. Mendukung produk-produk unit bisnis dengan cara soft
selling.
Ruang Lingkup Kerja Humas
1. Ke Dalam
a. Menjalin hubungan baik antar karyawan
b. Menumbuhkan rasa kekeluargaan antar karyawan dengan
diadakannya
program gathering dan futsal bersama
2. Ke Luar
a. Membentuk citra dan reputasi perusahaan
b. Membranding perusahaan
c. Meningkatkan Kreativitas dan Kesejahteraan Masyarakat melalui
CSR
Tujuan Humas
1. Menjaga citra dan reputasi Kompas Gramedia melalui kegiatan
humas dan
CSR yang sudah berjalan.
-
36
2. Menjangkau semua target masyarakat, baik anak muda ataupun
sudah dewasa
hingga orang tua.
3. Memberikan informasi yang mendidik dan mencerahkan
masyarakat.
4. Membangun keselarasan sosial, financial dan lingkungan
5. Sebagai penghubung yang baik antara perusahaan dan masyarakat
sekitar
6. Membangun hubungan baik antar karyawan sehingga terciptanya
semangat
kerja yang positif
Perencanaan Program Humas
Penulis melakukan penelitian di Kompas Gramedia pada divisi
Public
Relation bagian eksternal dengan Ibu Nathania. Dalam setiap
program yang
dilakukan oleh humas, penulis meliput salah satu kegiatan yang
akan di jadikan
judul Tugas Akhir yaitu “Program Corporate Social
Responsibility“Kampung
Koran” Kompas Gramedia dalam Meningkatkan Kreativitas dan
Kesejahteraan
Masyarakat”.
Perencanaan
Sesuai tugas dan fungsinya, humas mempunyai tanggung jawab
sosial
kepada masyarakat dan mengabdi untuk kepentingan umum demi
terciptanya
komunikasi yang baik. Dengan itu Kompas Gramedia membuat suatu
program
yaitu Kampung Koran untuk memenuhi tanggung jawab sosialnya dan
mencapai
kepentingan umum dengan tujuan meningkatkan keselarasan sosial,
financial dan
lingkungan yang nantinya akan dirasakan oleh semua kalangan.
Dalam hal ini
Kompas Gramedia menjadikan program Kampung Koran sebagai salah
satu
-
37
program Corporate Social Responsbility (CSR). Adapaun
perencanaan kegiatan
tersebut dapat dilihat dari:
1. Analisis Situasi
Demi meningkatkan kesejahteraan dan kreativitas masyarakat,
Kompas
Gramedia membuat salah satu program yang bernama Kampung Koran
yang
bertempat di Palmerah Selatan, Jakarta.
Tabel III.1
Tabel SWOTKOMPAS Gramedia
Strengths (Kekuatan) Berdasarkan wawancara penulis dengan
key
informan yaitu ibu Nathania selaku Humas dan
Bapak Azmi selaku divisi CSR Kompas Gramedia,
mengataka bahwa kekuatan Kompas Gramedia
adalah sebagai berikut:
1. Kompas Gramedia sebagai mother brand dari 6
pilar bisnis yaitu manufacture, perhotelan,
media, retail publish, education dan event venue.
2. Kompas Gramedia menjalankan program CSR
sesuai dengan core messagenya yaitu Inspirasi
Lingkungan, Inspirasi Pendidikan dan Inspirasi
Seni Budaya.
3. Kompas Gramedia memberikan program yang
berkelanjutan dan dapat dirasakan oleh generasi
seterusnya.
-
38
4. Kompas Gramedia melaksanakan program CSR
sesuai tujuan utamanya, yaitu untuk mencapai
keselarasan sosial, financial, dan lingkungan.
Keterangan diatas penulis peroleh berdasarkan hasil
mengutip wawancara dengan key informan sebagai
berikut:
“Kompas Gramedia punya 6 pilar bisnis yaitu
manufacture, perhotelan, media, retail publish,
education dan event venue. Jadi KG adalah mother
brand atau corporate dari semua unit bisnisnya.
Jumlah media kita ada 180. Tujuan csr yang kita
adalah membangun kehidupan yang berlanjut, kita
tidak ingin melakukan sekali lalu sudah. Kita ingin
memberikan kehidupan yang lebih baik, yang bisa
mereka bawa untuk berkembang dan berkembang
kegenerasi selanjutnya.”Ibu Nathania
“Perubahan itukan goalnya ada 3 ya, ingin
mencapai keselarasan sosial, keselarasan finansial
dan keselarasan lingkungan. Maka nya kita bikin
semacam kampung koran itu, dengan orang
menganyam koran maka mereka sering
berorganisasi, berkumpul, peduli satu sama lain,
-
39
saling tolong menolong dan saling belajar satu
sama lain. Itu dalam makna sosial ya. Secara
finansial kerajinan koran ini memberikan tambahan
pendapatan jadi meningkatkan keselerasan
finansial. Sembari itu kan mereka juga tidak
langsung menggunakan uang itu untuk konsumtif
tapi ditabung dalam tabungan kampung koran. Itu
mengajarkan mereka budaya menabung dan
berhemat. Secara lingkungan, anyaman koran itu
mengandung pesan yang besar. Kita bisa loh
mengolah barang bekas menjadi sesuatu yang
mempunyai nilai tambah, nilai jual secara ekonomi
dan ternyata diminati oleh masyarakat.”Bapak
Azmi
Weaknesses (Kelemahan) Berdasarkan hasil wawancara dengan key
informan
yaitu Humas Kompas Gramedia, mengatakan
kelemahan yang terdapat adalah:
1. Jika ada kunjungan perusahaan yang
memerlukan narasumber terkait, kompas
gramedia tidak memiliki cadangan narasumber.
karena narasumber berasal dari karyawan
Kompas Gramedia sendiri yang terkadang
mempunyai kesibukan masing-masing.
Keterangan diatas penulis peroleh berdasarkan hasil
-
40
mengutip wawancara dengan key informan sebagai
berikut:
“Kaya misalkan belum dapat narasumber karena
kan narasumber yang diambil dari KG sendiri
biasanya punya kesibukan sendiri-sendiri juga.”
Oportunity (Peluang) Berdasarkan hasil wawancara dengan key
informan
yaitu Humas Kompas Gramedia, mengatakan
peluang yang terdapat adalah:
1. Kompas Gramedia perusahaan media terbesar di
Indonesia
2. Memiliki jumlah media yang banyak, yaitu 180
Media.
Keterangan diatas penulis peroleh berdasarkan hasil
mengutip wawancara dengan key informandan
berdasarkan data yang didapat pada alamat website
Kompas Gramedia sebagai berikut:
“Jadi KG adalah mother brand atau corporate dari
semua unit bisnisnya. Jumlah media kita ada
180.”Ibu Nathania
“Berawal dari terbitnya majalah Intisari pada 17
Agustus 1963, kemudian disusul oleh Harian
-
41
Kompas pada 28 Juni 1965, Kompas Gramedia
terus mengembangkan unit-unit usahanya yang
bergerak di bidang media informasi, hingga hari
ini. Menaungi 22,000 karyawan yang tersebar di
seluruh Indonesia, Kompas Gramedia bukan hanya
hadir sebagai sebuah entitas bisnis saja, melainkan
juga berkontribusi langsung membangun karakter
insan manusia, baik yang bekerja di dalamnya
sebagai karyawan maupun masyarakat luas yang
selalu didampingi oleh produk dan jasa
persembahan Kompas Gramedia.” Website
Kompas Gramedia
Treath (Ancaman) Berdasarkan hasil wawancara dengankey
informan
yaitu Humas Kompas Gramedia, mengatakan
ancaman yang terdapat adalah:
1. Banyak perusahaan media yang semacam
Kompas Gramedia
2. Banyak media yang memihak salah satu
perusahaan untuk menaikan image perusahaan
mereka sehingga tidak bersifat netral.
Keterangan diatas penulis peroleh berdasarkan hasil
mengutip wawancara dengan key informan sebagai
berikut:
-
42
“Ada media sosial, website kompasgramedia.com,
kita ada juga press iklan, kadang minta bantuan
dari teman-teman media under KG. Contohnya
misalkan saya buat press release ke teman-teman
media. Jadi media kita sangat menjunjung tinggi
netralitas walaupun kita sebagai mother brand dari
katakanlah harian kompas atau kompas.com kita
tidak ada wewenang untuk memaksakan mereka
menaikan berita tentang kita.Mereka sangat-sangat
netral. Jadi kita tetap kirim press release cuma
mereka mau naikin atau tidak itu semua keputusan
mereka.”
Sumber : Divisi Public Relations Officer dan Corporate
Social
ResponsibilityOfficer Kompas Gramedia
Tabel III.2
Tabel SWOT Program Kampung Koran
Strengths (Kekuatan) Berdasarkan hasil wawancara dengan key
informanBapak Azmi dan informan ibu Eli Marni
selaku Master Kampung Koran. Kekuatan dari
kampung koran adalah:
1. Mengubah perilaku konsumtif
2. Mengajak ibu-ibu untuk lebih kreatif
3. Menambah kegiatan dan pendapatan ibu-ibu
-
43
kampung koran.
Keterangan diatas penulis peroleh berdasarkan hasil
mengutip wawancara dengan key informan dan
informan sebagai berikut:
“Secara finansial kerajinan koran ini memberikan
tambahan pendapatan jadi meningkatkan
keselerasan finansial. Sembari itu kan mereka juga
tidak langsung menggunakan uang itu untuk
konsumtif tapi ditabung dalam tabungan kampung
koran. Itu mengajarkan mereka budaya menabung
dan berhemat. Secara lingkungan, anyaman koran
itu mengandung pesan yang besar. Kita bisa loh
mengolah barang bekas menjadi sesuatu yang
mempunyai nilai tambah, nilai jual secara ekonomi
dan ternyata diminati oleh masyarakat.” Bapak
Azmi
"Karena menurut ibu disamping menambah
kegiatan dan menambah pendapatan juga.” Ibu Eli
Weaknesses (Kelemahan) Berdasarkan wawancara dengan
informan,
kelemahan dari kampung koran ini adalah:
1. Kurangnya ke aktifan ibu-ibu karena beberapa
faktor. Ada yang sibuk dengan urusannya dan
-
44
menganggap membuang waktu saja jika hanya
menganyam koran
2. Tidak adanya dana untuk membiayai saat
mengkuti perlombaan.
Keterangan diatas penulis peroleh berdasarkan hasil
mengutip wawancara dengan informan sebagai
berikut:
“Iya, belum sadar aja warganya. Dia
menganggapnya hanya sebatas menganyam koran
saja. Kemarin kita ikut tingkat provinsi, untuk
seleksi kita lolos tetapi disamping itu harus punya
dana untuk membiayai perlombaan. Sayangnya kita
tidak ada dana.”
Oportunity (Peluang) Berdasarkan hasil wawancara dengan key
informan
divisi CSR, peluang dari kampung koran adalah:
1. Kampung koran adalah CSR yang berbeda dan
tidak adanya kegiatan yang serupa pada
perusahaan lain
2. Kompas Gramedia mampu mengubah barang
bekas menjadi barang diminati masyarakat dan
mempunyai nilai jual.
Keterangan diatas penulis peroleh berdasarkan hasil
mengutip wawancara dengan key informan sebagai
-
45
berikut:
“Kita bisa loh mengolah barang bekas menjadi
sesuatu yang mempunyai nilai tambah, nilai jual
secara ekonomi dan ternyata diminati oleh
masyarakat.”
Treath (Ancaman) Berdasarkan data yang didapat dari website
resmi
detik.com, penulis menganggap bahwa ancaman
dari kampung koran adalah:
1. Jumlah cetakan koran yang semakin sedikit di
produksi
Keterangan diatas penulis peroleh berdasarkan hasil
mengutip dari website resmi detik.com sebagai
berikut:
"Isu paper less misalnya koran atau media cetak
agak turun. Mana ada sih sekarang yang masih
suka baca koran sebagian ada yang pakai gadget,"
ujar Misbahul sambil menirukan tangan menggeser
layar telpon pintar yang digenggamnya, di
Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Kamis
(8/9/2016)”
Sumber : Divisi Corporate Social ResponsibilityOfficer Kompas
Gramedia,
Ibu Eli Marni selaku Master Kampung Koran dan website
detik.com
-
46
2. Tujuan Kegiatan
Keberhasilan perusahaan bisa dilihat sejauh mana pelaksanaan
program
atau CSRnya berjalan dengan baik, sesuai target yag dicapai dan
bagaimana
menjalin komunikasi dan hubungan yang baik dengan lingkungan
sekitar
perusahaannya. Dengan cara tersebut masyarakat dapat mengenal
perusahaan
Kompas Gamedia, mau terlibat dan peduli terhadap
program-program
perusahaan. Kompas Gramedia ingin memberikan sesuatu yang
membangun
kehidupan secara terus menerus tidak berhenti dibeberapa
genarasi saja.
Kompas Gramedia sadar akan tanggung jawab sosial yang harus
dilakukannya
untuk mengubah atau membantu masyarakat yang berada di sekitar
lingkungan
kantornya.
Maka dibentuk Kampung Koran yang mempunyai 3 tujuan utama
yaitu
membentuk keselarasan sosial, finansial dan lingkungan.
Keselarasaan sosial
dapat dibentuk dengan seringnya berkumpul bersama, saling
membantu dan
berorganisasi. Keselarasaan finansial didapat dari anyaman koran
yang sudah
dibuat di jual dan mendapat keuntungan yang nantinya diberikan
oleh ibu-ibu
pengrajian. Sedangkan keselarasan lingkung adalah memanfaatkan
barang-
barang bekas yang sudah tidak digunakan dapat dimanfaatkan dan
mengurangi
jumlah sampah masyarakat.
3. Target
Target dalam kegiatan Kampung Koran adalahwarga Palmerah
Selatanyang berada di lingkungan kantor pusat Kompas Gramedia.
Untuk
penganyam sekarang lebih didominasi oleh ibu-ibu.Berikut
karakterirstik target
yang mengikuti program Kampung Koran :
-
47
a. Primer
1) Demografis
a) Usia : Dewasa 30-45 Tahun
b) Gender : Laki-laki dan Wanita
2) Geografis : Di khususkan warga sekitar perkantoran Kompas
Gramedia, Palmerah Selatan.
3) Psikografis : Warga yang memiliki keterampilan
b. Sekunder
1) Demografis
a) Usia : Dewasa 30-45 Tahun
b) Gender : Wanita
2) Geografis : Di khususkan warga sekitar perkantoran Kompas
Gramedia, Palmerah Selatan.
3) Psikografis : Ibu-ibu yang tidak bekerja, dengan gaya
hidup
yang sederhana, menyukai keterampilan dan untuk
mengisi waktu luang.
4. Pesan
Pesan yang ingin disampaikanKompas Gramedia adalah masyarakat
sadar
bahwa barang-barang yang tidak berguna yang biasanya hanya
dibuang atau
dilemparkan di sungai ternyata bisa dimanfaatkan, mempunyai
nilai tambah,
mempunyai nila jual secara ekonomi dan di minati masyarakat.
-
48
5. Startegi dan Taktik
Startegi dan Taktik digunakan untuk menarik khalayak umum untuk
ikut
bergabung pada program CSR Kompas Gramedia. Berikut Startegi
dan
Taktik yang digunakan:
a. Strategi
Kompas Gramedia berkerja sama dengan Salam Rancage membentuk
perkumpulan ibu-ibu untuk mengayam koran. Koran-koran yang
dipakai adalah koran-koran yang sudah tidak terpakai, ibu-ibu
tersebut
diberi pelatihan hingga di ajak untuk mengikuti One day workshop
di
Bogor. Untuk penjualannya yaitu Salam Rancage membuka
jaringan
dan pemasarannya sudah cukup luas hingga luar negeri.
b. Taktik
Dalam pelaksanaan workshop yang diadakan untuk ibu-ibu
kampung
koran ke beberapa daerah diatur oleh Salam Rancage dan
difasilitasi
oleh Kompas Gramedia. Selama pelaksanaan workshop, ibu-ibu
didamping oleh Salam Rancage dan beberapa orang dari
perwakilan
Kompas Gramedia, workshop yang dibahas mengenai inovasi dari
bentuk-bentuk penganyam koran dengan dihadirkannya pembicara
yang memang sudah ahlinya. Program Kampung Koran diupdate di
website ataupun sosial media Kompas Gramedia agar masyarakat
mengetahui apa saja kegiatan yang dilakukan, pengerjaannya
seperti
apa dan ada dokumentasi ketika hasil-hasil dari produk sudah
dianyam.
-
49
6. Media
Media yang digunakan dalam kegiatan tersebut adalah media sosial
seperti
instagram dan menggunakan website Kompas Gramedia.
7. Anggaran
Karena bersifat rahasia, perusahaan tidak dapat memberikan
anggaran
Kampung Koran Kompas Gramedia.
-
50
8. Kriteria Evaluasi
Tabel III.3
No. Tujuan Kegiatan Program Indikator Keberhasilan
1. Mewujudkan
keselarasan sosial
Kampung Koran Para warga kampung koran
diharapkan sering melakukan
apapun secara bersama-sama,
saling membantu dan
berorganisasi.
2. Mewujudkan
keselarasan Lingkungan
Kampung Koran Diharapkan dengan program
pemanfaatan barang-barang
tidak terpakai dapat
mengurangi jumlah sampah
yang ada disekitar Palmerah
Selatan dan menjadikan
budidaya lingkungan.
3. Mewujudkan
keselarasan Finansial
Kampung Koran Menambah penghasilan dan
mengubah perilaku konsumtif
dengan cara memanage
penghasilan yang masuk untuk
ditabungkan di tabungan
kampung koran.
4. Tata kelola perusahaan
melalui CSR sesuai
undang-undang
Kampung Koran Terlaksananya program CSR
dengan 3 core message
perusahaan, yaitu :
1. Inspirasi Seni budaya
2. Inspirasi Lingkungan
3. Inspirasi Pendidikan
5. Meningkatkan citra
baik Kompas Gramedia
Kampung Koran 1. Dengan tercapainnya 3
tujuan utama program CSR,
yaitu keselarasan sosial,
lingkungan, dan finansial.
2. Warga kampung koran
merasa kegiatan ini bersifat
positif dan diharapkan
mencapai 80% tingkat
keberhasilannya dengan begitu
menunjukan citra baik
perusahaan.
-
51
3. Pemasaran kampung koran
yang sudah cukup luas.
Banyak mahasiswa yang
datang mewawancarai warga
kampung koran untuk
mengetahui “Apa itu kampung
koran”
4. Salah satu penulis buku
memention di twitter dengan
menyebutkan bahwa Kompas
Gramedia mempunyai program
CSR yang memanfaatkan
barang-barang bekas.
Pelaksanaan
Kampung koran sudah dimulai sejak mei 2015hingga sekarang
dan
berkolaborasi bersama Salam Rancage. Kampung koran merupakan
tanggung
jawab sosial dari perusahaan Kompas Gramedia pada inspirasi
lingkungan yang
mempunyai 3 tujuan utama mencapai perubahan yaitu, keselarasan
sosial,
keselarasan lingkungan dan keselarasan finansial. Kampung koran
ini berada di
Palmerah Selatan, Jakarta tepatnya di pusat perkantoran Kompas
Gramedia.
Target dari kampung koran adalah warga Palmerah Selatan, namun
lebih
didominasi oleh ibu-ibu.
Ibu-ibu kampung koran diberi pelatihan untuk menganyam
koran-koran
bekas menjadi benda-benda yang berguna seperti vas bunga, buku
agenda, tempat
pensil dan lain-lain. Pelatihan diberi secara rutin dengan
pelatih yang bernama Ibu
Alin yang terus melatih untuk membuat anyaman dengan berbagai
bentuk dan
berinovasi. Pengayaman koran-koran tersebut dilakukan dengan
waktu yang
-
52
fleksibel bagi ibu-ibu karena penganyaman dapat dibawa pulang
kerumah dan
diberi waktu pengumpulan sesuai masteratau ketua dari
masing-masing Rw yang
dipilih menjadi penanggung jawab waktu dan penganyaman koran.
Kampung
koran sudah mencapai pemasaran yang cukup luas hingga Amerika.
Kampung
koran pun pernah mengikuti beberapa lomba dan menang sebagai
juara 2. Uang
yang didapat dari hasil penganyaman kampung koran akan diberi
dalam bentuk
tabungan sehingga ibu-ibu dapat memanage uang yang didapat.
Menurut ibu Eli Marni sebagai master dari pengayam kampung koran
dan
jumlah tabungan terbanyak, program kampung koran sangat positif
dan tingkat
keberhasilannya sudah mencapai 80%. Kurangnnya dari program ini
adalah
tingkat kesadaran beberapa masyarakat mengenai kegiatan kampung
koran dan
belum adanya dana untuk membiayai saat mengikuti perlombaan.
Kegiatan
kampung koran ini memang mendatangkan manfaat yang banyak yaitu
saling
berinteraksinya antar warga, warga yang tadinya bersifat
individual sekarang mau
berbaur, saling membantu dalam pelaksanaan kampung koran,
menjaga
lingkungan dari banyaknya sampah, mengisi waktu luang, dan
menambah
penghasilan bahkan beberapa ibu-ibu dapat membiayai sekolah
anaknya berkat
penghasilan dari kampung koran.
Evaluasi
Evaluasi dari kegiatan kampung koran ini adalah:
1. Program ini sudah berjalan dengan baik sekitar 80% tingkat
keberhasilannya.
2. Program yang positif dan banyak manfaat yang dirasakan oleh
warga yang
ikut terlibat dalam kampung koran.
-
53
3. Mengisi waktu luang dan menambah penghasil bagi ibu-ibu
pengayam
kampung koran.
4. Sering diadakananya pelatihan dari ahli untuk inovasi
bentuk-bentuk
penganyaman koran.
5. Para ibu-ibu diajak ke beberapa daerah untuk mengikuti
workshop yang
nantinya dapat menambah wawasan mereka.
Keterangan diatas penulis peroleh berdasarkan kutipan wawancara
dengan
informan sebagai berikut:
“Karena menurut ibu disamping menambah kegiatan dan menambah
pendapatan
juga.Tanggapannya baik, programnya positif dan banyak yang nanya
apasih
kampung koran itu. Tingkat keberhasilannya sudah 80%.” Ibu
Eli
Kendala dan Pemecahan
1. Kendala
a. Kurangnya kesadaran warga dalam kegiatan kampung koran karena
mindset
yang berbeda. Beberapa warga tidak ingin bekerja keras dalam
kegiatan
kampung, mengganggap pengayaman adalah hal yang hanya
membuangan
tenaga untuk dilakukan.
b. Kurang aktifnya beberapa ibu-ibu kampung koran.
c. Tidak adanya dana untuk membiayai perlombaan kampung
koran.
2. Pemecahan
a. Diadakannya sosialisasi secara tatap muka dan pertemuan
terhadap warga
Palmerah Selatan, Jakarta. Sosialisasi yang diadakan dijelaskan
apa saja
-
54
yang dikerjakan dalam kampung koran, manfaat yang di dapat dan
apa saja
yang akan diperoleh.
b. Beberapa ibu-ibu yang kurang aktif dapat ditanyakan apa
sebabnya, dicari
tahu bagaimana penyelesaiannya dan dibuat kan jadwal sesuai
kesepakatan
bersama.
c. Dibuatkan anggaran untuk membiayai keperluaan mengikuti
perlombaan
dan sebagai dana untuk mengikuti beberapa acara lainnya.