26 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Umum Instansi 3.1.1 Sejarah Dan Perkembangan Instansi Kelurahan Bintara Jaya dibentuk berdasarkan peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1981, tentang pembentukan Kota Administratif Bekasi, yang kemudian menjadi Kotamadya DT II Bekasi (berdasarkan UU No. 9 Tahun 1995 tentang Pembentukan Kotamadya DT Bekasi) yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Bekasi Barat. Perkembangan Kota Bekasi dan Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat, sehingga tuntutan kepada masyarakat perlu ditingkatkan. Kelurahan Bintara Jaya terletak di sebelah Barat wilayah Kota Bekasi, dengan batas-batas sebagai berikut : 1. Sebelah Barat berbatasan dengan : Kelurahan Pondok Kopi (DKI Jakarta) 2. Sebelah Timur berbatasan dengan : Kelurahan Jaka Sampurna 3. Sebelah Utara berbatasan dengan : Kelurahan Bintara 4. Sebelah Selatan berbatasan dengan : Kelurahan Jatibening Kelurahan Bintara Jaya merupakan wilayah pembangunan yang diarahkan untuk pemukiman, perdagangan, dan jasa, sebagai daerah yang mempunyai fungssi untuk menyangga Ibukota jakarta, banyak masyarakat yang sehari-harinya bekerja di Jakarta dan bertempat tinggal di Kelurahan Bintara Jaya. Hal tersebut menjadikan Kelurahan mempunyai karakteristik yang cukup kompleks sehingga dalam peningkatan pelayanan dan pembinaan kepada masyarakat memerlukan penanganan yang intensif.
32
Embed
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Umum Instansi 3.1.1 ... · tentang Pembentukan Kotamadya DT Bekasi) yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Bekasi Barat. Perkembangan Kota Bekasi dan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
26
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Tinjauan Umum Instansi
3.1.1 Sejarah Dan Perkembangan Instansi
Kelurahan Bintara Jaya dibentuk berdasarkan peraturan Pemerintah
Nomor 48 Tahun 1981, tentang pembentukan Kota Administratif Bekasi, yang
kemudian menjadi Kotamadya DT II Bekasi (berdasarkan UU No. 9 Tahun 1995
tentang Pembentukan Kotamadya DT Bekasi) yang termasuk dalam wilayah
Kecamatan Bekasi Barat. Perkembangan Kota Bekasi dan Pertumbuhan penduduk
yang sangat cepat, sehingga tuntutan kepada masyarakat perlu ditingkatkan.
Kelurahan Bintara Jaya terletak di sebelah Barat wilayah Kota Bekasi,
dengan batas-batas sebagai berikut :
1. Sebelah Barat berbatasan dengan : Kelurahan Pondok Kopi (DKI Jakarta)
2. Sebelah Timur berbatasan dengan : Kelurahan Jaka Sampurna
3. Sebelah Utara berbatasan dengan : Kelurahan Bintara
4. Sebelah Selatan berbatasan dengan : Kelurahan Jatibening
Kelurahan Bintara Jaya merupakan wilayah pembangunan yang diarahkan
untuk pemukiman, perdagangan, dan jasa, sebagai daerah yang mempunyai
fungssi untuk menyangga Ibukota jakarta, banyak masyarakat yang sehari-harinya
bekerja di Jakarta dan bertempat tinggal di Kelurahan Bintara Jaya. Hal tersebut
menjadikan Kelurahan mempunyai karakteristik yang cukup kompleks sehingga
dalam peningkatan pelayanan dan pembinaan kepada masyarakat memerlukan
penanganan yang intensif.
27
Karakteristik Kelurahan Bintara Jaya antara lain :
1. Makin meningkatnya jumlah penduduk yang datang dari luar Kota Bekasi
untuk menetap selamanya atau sementara/musiman (penduduk yang
berasal dari luar daerah).
2. Perumahan/pemukiman semakin banyak menuntut fasilitas atau sarana dan
prasarana yang dibutuhkan oleh masayarakat.
3. Timbulnya masalah-masalah kemasyarakatan lainnya, antara lain :
Kebutuhan akan sarana ibadah, saran olahraga, tempat pembangunan
sampah, kenakalan remaja, dan tingkat kriminalitas, dan masalah lainnya.
Berdasarkan status pemilikan tanah sudah banyak perubahan sesuai
dengan RUTP Kota Bekasi, terutama dengan semakin bertambahnya real
estate/perumahan, di samping telah diperuntukkan perusahaan/pabrik. Saluran air,
saluran bebas hambatan, jalan tol dan lain-lain.
3.1.2. Visi & Misi pada Kelurahan Bintara Jaya VIII
Visi
Mewujudkan masyarakat sejahtera dengan kebersamaan yang harmonis.
Misi
1. Berpartisipasi aktif dalam melestarikan lingkaran hidup dengan
menciptakan lingkungan yang bersih, indah, asri, sehat, dan aman.
2. Mendukung program yang dicanangkan oleh pemerintah kota Bekasi.
3. Menggali semua potensi warga dan meberdayakan peran aktif warga
unruk mendorong terciptanya kehidupan yang sejahtera.
4. Membuat system administrasi dan komunikasi yang tertib dan
berkesinambungan dengan memanfaatkan teknologi informasi terkini.
28
3.1.3. Struktur Dan Tata Kerja Organisasi
Struktur Organisasi Kelurahan Bintara Jaya Bekasi merupakan sebuah
sususan berbagai unit-unit kerja dalam sebuah instansi, dengan adanya struktur
organisasi maka kita dapat melihat pembagian kerja tanggung jawab dan
wewenang yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan sebuah instansi
pemerintah.
Adapun struktur organisasai Kelurahan Bintara Jaya VIII Kota Bekasi
adalah sebagai berikut:
Sumber : Kelurahan Bintara Jaya (2018)
Gambar III.1 Struktur Organisasi Kelurahan Bintara Jaya VIII
29
Kelurahan Bintara Jaya mempunyai struktur organisasi yang di setiap
jabatannya diduduki oleh pegawai-pegawai yang kompeten. Dan setiap
jabatannya memilki tugas tanggung jawab, diantaranya :
1. Sekretariat
Sekretariat yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Lurah yang mempunyai
tugas untuk membantu dan bertanggung jawab kepada Lurah dalam
melaksanakan pengelolaan kettausahaan Kelurahan.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana mestinya dimaksud Sekretariat
Kelurahan mempunyai fungsi :
a. Pengelolaan program;
b. Pengelolaan administrasi umum dan kearsipan;
c. Pengelolaan administrasi kepegawaian;
d. Pengelolaan administrasi keuangan;
e. Pencatatan administrasi aset daerah;
f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan pelaporan kinerja
Kelurahan.
2. Seksi Pemerintahan
Seksi pemerintahan yang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi pemerintahan
mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Lurah dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi, dan
pelaporan urusan pemerintah.
3. Seksi Ketentraman Dan Ketertiban
Seksi Ketentraman dan Ketertiban yang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
Trantip mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Lurah
30
dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi, dan
pelaporan urusan ketentraman dan ketertiban.
Kegiatan yang telah dilakukan yaitu membentuk Tim Penanggulangan
Tantrib, Tim ini melakuukan kegiatan pencatatan dan pengendalian secara
langsung meliputi :
a. Penertiban dan penyuluhan mengenai Surat Izin Mendirikan Bangunan;
b. Penertiban bangunan liar;
c. Penertiban dan pengendalian becak serta angkutan kota
d. Penertiban pedangang kaki lima;
e. Penertiban dan pendataan bangunan yang didirikan diatas Tanah Milik
Negara;
f. Penertiban dan pendataan Surat Izin Usaha dan kelengkapan usaha;
g. Pembentukan Pos Komando Penanggulangan Bencana Alam (Posko
PBA);
h. Pelaksanaan piket posko Kelurahan Bintara Jaya yang dilaksanakan oleh
seluruh staf dan Anggota Linmas;
i. Pembinaan pernonil Trantib dan Linmas.
4. Seksi Ekonomi Dan Pembangunan
Seksi Ekonomi dan Pembangunan yang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
Ekbang mempunyai tugas membantu dan bertanggng jawab kepada Lurah
dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi dan
pelaporan urusan ekonomi dan pembangunan.
Untuk menyelenggarakan tugas yang dimaksud Seksi Ekonomi dan
Pembangunan mempunyai fungsi :
31
a. Fasilitas penyelenggaraan pembangunan;
b. Fasilitas pembangunan perekonomian kelurahan;
c. Penyusunan potensi kelurahan;
d. Pelaporan serta pelaporan penanggulangan terjadinya pencemaran dan
kerusakan lingkungan;
e. Pengelolaan kebersihan dan keindahan lingkungan kelurahan;
f. Pelaksanaan pungutan atas pajak bumi dan bangunan sesuai kewenangan;
g. Fasilitas pembangunan dan pemberdayaan swadaya masyarakat;
h. Pencegahan atas pengambilan sumber daya alam tanpa ijin dan yang
dapat mengganggu serta membahayakan lingkungan hidup;
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Lurah sesuai dengan bidang
tugasnya.
5. Seksi Kesejahteraan Sosial
Seksi Kesejahteraan Sosial yang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi Kesra
mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Lurah dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi, dan
pelaporan urusan kesejahteraan sosial.
Untuk menyelenggarakan tugas yang dimaksud Seksi Kesejahteraan Sosial
mempunyai fungsi :
a. pembinaan organisasi pemuda dan olah raga;
b. pembinaan seni dan budaya;
c. fasilitasi bantuan sosial;
d. pembinaan dan fasilitas pemberdayaan perempuan;
32
e. fasilitasi kegiatan organisasi sosial/kemasyarakatan dan Lembaga
SwadayaMasyarakat (LSM);
f. pendataan dan pelaporan masalah sosial dan ketenaga kerjaan;
g. fasilitasi pembinaan kesehatan masyarakat;
h. fasilitasi pembinaan kerukunan umat mberagama;
i. pelaksanan tugas lain yang diberikan oleh Lurah sesuai bidang tugasnya.
3.1.4. Kegiatan Instansi
Kelurahan Bintara Jaya adalah sebuah instansi pemerintahan yang
bergerak di bidang pelayanan yang bertanggung jawab untuk melayani setiap
masyarakat yang membutuhkan. Bertugas menyelenggarakan urusan
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta urusan yang dilimpahkan
oleh walikota sesuai dengan kebutuhan kelurahan dengan memperhatikan prinsip
efisiensi dan peningkatan akuntabilitas.
Fungsi kelurahan :
1. Melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat
2. Menyelenggarakan keterntraman dan ketertiban umum
3. Mengkoordinasikan pemeliharaan dan ketertiban umum
4. Membina lembaga kemasyarakatan
5. Membina dan mengendalikan administrasi Rukun Warga dan Rukun
Tetangga
6. Melaksanakan pelayanan masyarakan yang menjadi ruang lingkup tugasnya
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Walikota dan/atau Camat sesuai
tugas dan fungsinya.
33
3.2. Data Penelitian
3.2.1. Populasi dan Sampel
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 100 orang yang diambil dari
sebagian warga yang datang ke Kelurahan Bintara Jaya VIII, dan populasi sampel
yang di ambil adalah 80 orang dengan menggunakan rumus Slovin. Teknik
pengambilan sampel yang dilakukan secara acak (random) sehingga setiap kasus
atau elemen dalam populasi memiliki kesempatan yang sama besar untuk dipilih
sebagai sampel penelitian.
Menurut Siregar (2013:34) adapun penelitian ini menggunakan rumus
Slovin karena dalam penarikan sampel, jumlahnya harus reprensentative agar
hasil penelitian dapat digeneralisasikan dan perhitungan pun tidak memerlukan
tabel jumlah sampel, namun dapat dilakukan dengan rumus dan perhitungan
sederhana sebagai berikut:
Rumus Slovin 𝑛 =𝑁
1+𝑛𝑒2
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N= Jumlah Populasi
e = Batas toleransi kesalahan (5%)
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden,
sehingga persentase kelonggaran yang digunakan adalah 5% dan hasil
perhitungan dapat dibulatkan untuk mencapai kesesuaian. Maka untuk
mengetahui sampel penelitian, dengan perhitungan sebagai berikut:
n = 100
1+100(0,05)2
34
= 100
1+100(0,0025)
= 100
1,25
= 80
Dengan demikian, jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 80 responden.
Responden dalam penelitian ini adalah sebagian warga kelurahan bintara jaya VIII
kota Bekasi.
3.2.2. Karakteristik Responden
Berdasarkan data yang diperoleh penulis dari penelitian pada Kelurahan
Bintara Jaya VIII kota Bekasi melalui angket kuesioner yang disebarkan, penulis
mendapatkan data karakteristik seluruh responden, berikut tercantum dalam tabel :
1. Jenis Kelamin
Tabel III.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah (%)
Laki-laki 36 45
Perempuan 44 55
Jumlah 80 100
Sumber : Data yang diolah (2018)
Berdasarkan tabel III.1 dapat disimpulkan bahwa responden perempuan lebih
banyak dari pada laki-laki. Perempuan berjumlah 44 orang dengan presentase
55% dan laki-laki berjumlah 36 dengan presentase 45%.
2. Usia
Tabel III.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah %
20-30 Tahun 32 40,0
35
31-40 Tahun 31 38,8
41-50 Tahun 17 21,3
Jumlah 80 100
Sumber : Data yang diolah (2018)
Berdasarkan tabel III.2 dapat disimpulkan bahwa responden dari tingkat usia
20-30 Tahun sebesar 40,0% responden, usia 31-40 Tahun sebesar 38,8%
responden, usia 41-50 Tahun sebesar 21,3% responden.
3. Pendidikan
Tabel III.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah %
SMU/Sederajat 64 80,0
D3 7 8,8
S1 9 11,3
S2 0 0
S3 0 0
Jumlah 80 100
Sumber : Data yang diolah (2018)
Berdasarkan tabel III.3 dapat dilihat komposisi responden segi pendidikan
terakhir SMU/Sederajat sebesar 64 orang (80,0%) responden, D3 sebesar 7 orang
(8,8%) responden, S1 sebesar 9 orang (11,3%) responden.
3.2.3. Uji Instrumen Penelitian
Sebelum melakukan perhitung uji korelasi, determinasi dan regresi
terlebih dahulu dilakukan penguji instrument untuk memastikan bahwa dan yang
digunakan dapat dipercaya. Uji instrument terdiri dari uji validitas dan reliabilitas.
36
1. Uji Validitas
Penguji dilakukan dengan membandingkan r hitung dengan r tabel. Nilai r
hitung merupakan hasil korelasi jawaban responden pada masing-masing
pernyataan disetiap variabel yang dianalisa oleh penulis dengan program
SPSS 21 dengan menggunakan rumus person korelasi (product moment)
terhadap instrument penelitian diperoleh angka korelasi. Besarnya r table
dengan taraf signifikan 5% adalah 0,219. Dengan ini variabel X yang terdiri
dari 10 pernyataan tersebut telah teruji valid dan variabel Y yang terdiri dari
10 pernyataan dinyatakan valid. Berikut adalah tabel rangkumannya :
Tabel III.4
Hasil Validitas Pelayanan Prima
Variabel Indikator r hitung r tabel Keterangan
Pelayanan Prima (X)
X1 0,541
0,219
Valid
X2 0,630 Valid
X3 0,582 Valid
X4 0,672 Valid
X5 0,609 Valid
X6 0,651 Valid
X7 0,547 Valid
X8 0,502 Valid
X9 0,395 Valid
X10 0,366 Valid
Sumber : Data yang diolah (2018)
Taraf nyata (α) = 5% (0,05)
df = n-2
df = 80-2
df = 78
r tabel = 0,2199
37
Corrected Item-Total Correlation (Validitas) = X1-X10 ≥ 0,219. Maka diketahui,
seluruh butir pernyataan pelayanan prima valid.
Berdasarkan tabel III.4 dapat dilihat bahwa semua nilai r-hitung untuk
setiap item kuesioner menunjukan nilai yang lebih besar dari nilai r-tabel yaitu
0,219. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa semua item kuesioner
yang digunakan didalam penelitian ini dinyatakan Valid.
Tabel III.5
Hasil Validitas Kepuasan Masyarakat
Variabel Indikator r hitung r tabel Keterangan
Kepuasan Masyarakat
(Y)
Y1 0,533
0,219
Valid
Y2 0,341 Valid
Y3 0,683 Valid
Y4 0,684 Valid
Y5 0,535 Valid
Y6 0,618 Valid
Y7 0,413 Valid
Y8 0,468 Valid
Y9 0,524 Valid
Y10 0,425 Valid
Sumber : Data yang diolah (2018)
Taraf nyata (α) = 5% (0,05)
df = n-2
df = 80-2
df = 78
r tabel = 0,2199
Corrected Item-Total Correlation (Validitas) = Y1-Y10 ≥ 0,219. Maka diketahui,
seluruh butir pernyataan kepuasan masyarakat valid.
38
Berdasarkan tabel III.5 dapat dilihat bahwa semua nilai r-hitung untuk
setiap item kuesioner menunjukan nilai yang lebih besar dari nilai r-tabel yaitu
0,219. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa semua item kuesioner
yang digunakan didalam penelitian ini dinyatakan Valid.
2. Reliabilitas
Reliabilitas perhitungan suatu kuesioner menggunakan SPSS dapat dilihat dari
nilai Cronbach’s Alpha, kemudian diinterprerasikan pada tabel skala
Cronbach’s Alpha pada tabel II.5 bab II. Berikut tabel rangkuman hasil
reliabilitas output SPSS:
Tabel III.6
Hasil Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Pelayanan prima 0,849 Reliabel
Kepuasan masyarakat 0,833 Reliabel
Sumber : Data yang diolah (2018)
Berdasarkan tabel diatas dengan menggunakan software SPSS 21, hasil uji
reliabilitas Pelayanan Prima (X) yang ada pada kolom Croanbach’s Alpha
menunjukkan nilai reliabilitas 0,849. Nilai tersebut memiliki interprestasi
reliabilitas yang reliabel. Sedangkan, hasil uji reliabilitas Kepuasan Masyarakat
(Y) yang ada pada kolom Croanbach’s Alpha menunjukkan nilai reliabilitas
0,833. Nilai tersebut memiliki intreprestasi yang reliabel.
3.2.4. Data Hasil Kuesioner Variabel Pelayanan Prima
Penulis mengolah data kuesioner variabel Pelayanan Prima berdasarkan
hasil jawaban kuisioner yang telah di jawab oleh 80 respoden, yaitu sebagian
warga kelurahan Bintara Jaya VIII. Hasil pengelolahan data tersebut penulis
sajikan dalam bentuk tabel yang berisikan jumlah bobot dan presentase dari setiap
39
pertanyaan berdasarkan masing-masing indikator variabel yang ingin diteliti.
Hasil jawaban responden terhadap Pelayanan Prima di Kelurahan Bintara Jaya
VIII adalah sebagai berikut :
1. (Ability) Kemampuan dalam memberikan penjelasan kepada masyarakat
Tabel III.7
Tabel Jawaban Responden Terhadap Ability
Alternatif Jawaban Kuesioner
1 %
Sangat Setuju 14 17,5
Setuju 39 48,8
Kurang Setuju 25 31,3
Tidak Setuju 2 2,5
Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 80 100
Sumber : Data yang diolah (2018)
Berdasarkan tabel III.7 untuk pernyataan nomor 1 (satu) 17,5% responden
menjawab sangat setuju, 48,8% responden menjawab setuju, 31,3% responden
menjawab kurang setuju, 2,5% responden menjawab tidak setuju, dan 0%
responden menjawab sangat tidak setuju terhadap Ability (kemampuan) dalam
memberikan penjelasan kepada masyarakat atau warga.
2. (Ability) Kemampuandan cekatan dalam menangani kebutuhan masyarakat.
Tabel III.8
Tabel Jawaban Responden Terhadap Ability
Alternatif Jawaban Kuesioner
2 %
Sangat Setuju 19 23,8
Setuju 31 38,3
Kurang Setuju 28 35,0
Tidak Setuju 2 2,5
Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 80 100
Sumber : Data yang diolah (2018)
40
Berdasarkan tabel III.8 untuk pernyataan nomor 2 (Dua) 23,8% responden
menjawab sangat setuju, 38,3% responden menjawab setuju, 35,0% responden
menjawab kurang setuju, 2,5% responden menjawab tidak setuju, dan 0%
responden menjawab sangat tidak setuju terhadap Ability (kemampuan) cekatan
dalam menangani kebutuhan akan pelayanan masyarkat atau warga.
3. (Appearance) Berpenampilan Sopan
Tabel III.9
Tabel Jawaban Responden Terhadap Appearance
Alternatif Jawaban Kuesioner
3 %
Sangat Setuju 15 18,8
Setuju 29 37,5
Kurang Setuju 35 43,8
Tidak Setuju 1 1,3
Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 80 100
Sumber : Data yang diolah (2018)
Berdasarkan tabel III.9 untuk pernyataan nomor 3 (Tiga) 18,8% responden
menjawab sangat setuju, 37,5% responden menjawab setuju, 43,8% responden
menjawab kurang setuju, 1,3% responden menjawab tidak setuju, dan 0%
responden menjawab sangat tidak setuju terhadap Appearance (Penampilan)
bersikap sopan dan sabar dalam melayani masyarakat atau warga.