47 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan Pada bab ini akan dijelaskan tinjauan perusahaan atau instansi yang bersangkutan dengan sejarah perusahaan, struktur organisasi dan fungsi. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut. 3.1.1 Sejarah Perusahaan Berdasarkan peraturan perusahaan, PT. Bhumyamca Sekawan yang berdiri sejak 6 Desember 1974 dan berada di Kawasan Komersial Cilandak (Cilandak Commercial Estate) Jl. Raya Cilandak KKO Jakarta Selatan berdasarkan Akte Notaris H. Zawir Simon, SH Nomor: 5 merupakan perusahaan (Joint venture) antara PT. Halmahera Kayu dengan saham 51% dan Sime Darby Holding Ltd. dengan saham 49% yang bergerak pada usaha dan kegiatan pengelolaan properti guna menunjang keperluan perkantoran, perbengkelan dan pergudangan. Sesuai ketentuan yang berlaku dalam usaha dan kegiatan, perusahaan telah menetapkan Anggaran Dasar sebagai acuan dalam pengelolaan usaha dan kegiatan, namun dengan terbitnya Undang-Undang RI Nomor 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas telah dilakukan perubahan Anggaran Dasar yang ditetapkan melalui RUPS Luar Biasa tanggal 27 Agustus 1998 dan dicatat oleh Notaris Singgih Susilo, SH pada Risalah Nomor: 78. Selanjutnya juga terjadi beberapa perubahan selain pemegang saham dari PT. Halmahera Kayu dialihkan ke PT. Jala Bhakti Yasbhum (JBY) dengan saham 51% dan dari Sime Darby Holding Ltd dialihkan ke Caring Skyline
45
Embed
BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
47
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Perusahaan
Pada bab ini akan dijelaskan tinjauan perusahaan atau instansi yang
bersangkutan dengan sejarah perusahaan, struktur organisasi dan fungsi. Untuk lebih
jelasnya akan diuraikan sebagai berikut.
3.1.1 Sejarah Perusahaan
Berdasarkan peraturan perusahaan, PT. Bhumyamca Sekawan yang berdiri
sejak 6 Desember 1974 dan berada di Kawasan Komersial Cilandak (Cilandak
Commercial Estate) Jl. Raya Cilandak KKO Jakarta Selatan berdasarkan Akte
Notaris H. Zawir Simon, SH Nomor: 5 merupakan perusahaan (Joint venture) antara
PT. Halmahera Kayu dengan saham 51% dan Sime Darby Holding Ltd. dengan
saham 49% yang bergerak pada usaha dan kegiatan pengelolaan properti guna
menunjang keperluan perkantoran, perbengkelan dan pergudangan.
Sesuai ketentuan yang berlaku dalam usaha dan kegiatan, perusahaan telah
menetapkan Anggaran Dasar sebagai acuan dalam pengelolaan usaha dan kegiatan,
namun dengan terbitnya Undang-Undang RI Nomor 1 tahun 1995 tentang Perseroan
Terbatas telah dilakukan perubahan Anggaran Dasar yang ditetapkan melalui RUPS
Luar Biasa tanggal 27 Agustus 1998 dan dicatat oleh Notaris Singgih Susilo, SH pada
Risalah Nomor: 78. Selanjutnya juga terjadi beberapa perubahan selain pemegang
saham dari PT. Halmahera Kayu dialihkan ke PT. Jala Bhakti Yasbhum (JBY)
dengan saham 51% dan dari Sime Darby Holding Ltd dialihkan ke Caring Skyline
48
Sdn Bhd dengan saham 49%, juga dengan terbitnya Undang-Undang RI Nomor 40
tahun 2007 tentang perseroan terbatas dilakukan lagi perubahan anggaran dasar
berdasarkan Akte Pernyataan Sirkuler Pemegang Saham sebagai pengganti RUPS
Luar Biasa yang dicatat oleh Notaris H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH pada Risalah
Nomor 14 tanggal 18 Mei 2009.
Perkembangan selanjutnya berdasarkan RUPS Luar Biasa, saham Caring
Skyline Sdn Bhd pada PT. Bhumyamca Sekawan dijual kepada PT. Buana Pranata
Indonesia (BPI) sebesar 40% dan Green Ridge Enterprises Ltd sebesar 9%
(Singapura) yang dicatat Notaris Fatiah Helmi, SH pada Risalah Nomor 59 tahun
2009. Selanjutnya atas Risalah Nomor 59 tahun 2009 dan persetujuan BKPM Nomor
1740/ III/ PMA/ 2009 dilakukan penetapan saham pada PT. Bhumyamca Sekawan
menjadi PT. Jala Bhakti Yasbhum (JBY) sejumlah 17.850 lembar atau 51%; PT.
Buana Pranata Indonesia (BPI) sejumlah 14.000 lembar atau 40%; dan Green Ridge
Enterprises Ltd sejumlah 3.150 lembar atau 9%.
Dalam pengelolaan kegiatan usaha untuk menciptakan, memelihara dan
mengembangkan perusahaan kepada suasana kerja yang kondusif maka perlu dibuat
peraturan perusahaan yang mengatur kewajiban dan hak-hak serta tata tertib bekerja
untuk Dewan Direksi, Komisaris dan seluruh Karyawan pada fungsi Sumber Daya
Manusia, Umum, Teknik dan Keuangan serta Fungsi pendukung lainnya seperti
ISO/HSE dan Corporate Legal agar terwujud rasa tanggung jawab bekerja serta
menyadari dalam menggunakan kewajiban dan hak masing-masing pihak, guna
menjamin kelangsungan dan kemajuan perusahaan sesuai tujuan yang telah
digariskan oleh pemegang saham
49
Tujuan perusahaan adalah meningkatkan dan menunjang kegiatan pemerintah
dalam bidang properti yang lebih baik. Dalam peraturan perusahaan untuk
mendukung proses bisnis PT. Bhumyamca Sekawan, manajemen menetapkan Visi,
Misi, dan Strategi serta Etos Kerja Perusahaan yaitu sebagai berikut:
a. Visi dan Misi
Visi : Tumbuh dan berkembang sebagai perusahaan properti yang
terkemuka, profesional, dan berstandar internasional.
Misi : Memberikan pelayanan terbaik dengan menyediakan fasilitas yang
modern dan ramah lingkungan dan bersikap ramah, tulus, dan
ikhlas.
b. Strategi Perusahaan
1. Melaksanakan pengembangan usaha dengan pembangunan kawasan
menjadi CIBIS (Cilandak Bisnis Square) yang memiliki fasilitas modern
bertaraf internasional dengan kualitas lingkungan tingkat gold atau
platinum (nama kawasan bisa berubah).
2. Meningkatkan kualitas SDM agar memiliki karakter dan kompetensi
yang mampu memberikan pelayanan terbaik.
c. Etos Kerja Perusahaan
”Integritas, Ikhlas, Profesional dan Kebersamaan”
Setiap perusahaan harus mempunyai visi dan misi yang jelas agar dapat
mengetahui keunggulan dan kelemahan yang akan mempengaruhi kegiatan berbisnis
dalam waktu jangka panjang. PT. Bhumyamca Sekawan sudah memiliki visi dan misi
50
yang dapat menjadi acuan seluruh anggota perusahaan untuk berpartisipasi dalam
mewujudkan tujuan-tujuan perusahaan.
3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi
Sumber: PT. Bhumyamca Sekawan
Gambar III.1.
Struktur Organisasi PT. Bhumyamca Sekawan
51
sumber: PT. Bhumyamca Sekawan
Gambar III.2.
Struktur Organisasi Departement Umum
52
sumber: PT. Bhumyamca Sekawan
Gambar III.3.
Struktur Organisasi Departement Teknik
53
sumber: PT. Bhumyamca Sekawan
Gambar III.4.
Struktur Organisasi Departement Keuangan
54
Sumber: PT. Bhumuamca Sekawan
Gambar III.5.
Struktur Organisasi Departement ISO/HES
Sumber: PT. Bhumuamca Sekawan
Gambar III.6.
Struktur Organisasi Departement Legal
55
Menurut divisi pengembangan sumber daya manusia pada PT. Bhumyamca
Sekawan, pimpinan perusahaan adalah Dewan Direksi yang terdiri dari Presiden
Direktur, Direktur I, Direktur II dan Direktur III, yang ditunjuk dan diangkat oleh
para pemegang saham untuk secara bersama-sama menjalankan dan mengendalikan
perusahaan. Untuk mencapai tujuan dan menunjang kegiatan perusahaan, struktur
organisasi pada PT. Bhumyamca Sekawan terdiri dari empat departemen dan
memiliki wewenang serta tanggung jawab sebagai berikut:
a. Departemen Umum
1. Manajer umum dapat mendelegasikan tugas dan wewenangnya kepada
supervisor yang ditujuk saat berhalangan hadir.
2. Membina anggota departemen umum untuk bekerja profesional.
3. Menyetujui Daftar Pengadaan Barang (DPB) dan Daftar Pengadaan Jasa
(DPJ) untuk kebutuhan jasa rutin.
4. Menerima dan menyimpan seluruh dokumen-dokumen kualifikasi lelang
dari Ketua Panitia Pengadaan.
5. Menyetujui dan melaporkan proposal proyek yang akan diajukan ke
Dewan Direksi.
6. Memeriksa dan meyetujui urusan internal kepegawaian anggotanya (cuti,
kwitansi, pengobatan, ijin/sakit, lembur dan lain-lain)
7. Melaksanakan penilaian prestasi kerja kepada anggotanya.
8. Wajib memberikan saran atau masukan kepada atasan baik diminta atau
tidak diminta.
9. Memelihara peralatan kerja.
56
10. Manager umum memperhatikan prosedur dan pelaksanaan ISO dan HES
di departemennya dan meningkatkan kepedulian terhadap kondisi
lingkungan secara berkelanjutan.
b. Departemen Teknik
1. Manager teknik dapat mendelegasikan tugas dan wewenangnya kepada
supervisor yang ditunjuk saat berhalangan hadir.
2. Membina anggota departemen teknik untuk bekerja profesional.
3. Mengajukan Capital Expenditure (Capex) dan menyetujui dan
melaporkan proposal proyek yang akan diajukan ke Direksi.
4. Menyetujui Daftar Pengadaan Barang atau Jasa untuk kebutuhan rutin.
5. Memeriksa dan menyetujui urusan internal kepegawaian anggotanya (cuti,
kwitansi, pengobatan, ijin/sakit, lembur dan lain-lain).
6. Melaksanakan penilaian prestasi kerja kepada anggotanya.
7. Mengendalikan seluruh kegiatan pemeliharaan dan pengoperasian aset.
8. Membina hubungan internal dan eksternal.
9. Wajib memberikan saran atau masukan kepada atasan baik diminta atau
tidak diminta.
c. Departemen Legal
1. Corporate legal dapat mendelegasikan tugas dan wewenangnya kepada
supervisor terkait yang ditunjuk saat berhalangan hadir.
2. Melaksanakan penilaian prestasi kerja kepada anggotanya.
3. Memelihara dan menjaga peralatan kerja serta inventaris kantor.
57
4. Menandatangani persetujuan pengajuan Daftar Kebutuhan Barang (DKB)
dan pengajuan Daftar Pengajuan Jasa (DPJ) untuk kebutuhan rutin.
5. Memeriksa dan menyetujui urusan internal kepegawaian anggotanya (cuti,
kwitansi, pengobatan, ijin/sakit, lembur dan lain-lain).
6. Corporate legal memperhatikan prosedur dan pelaksanaan ISO dan HES
di divisinya dan meningkatkan kepedulian terhadap kondisi lingkungan
secara berkelanjutan.
d. Departemen Keuangan
1. Manager keuangan dapat mendelegasikan tugas dan wewenangnya kepada
supervisor yang ditunjuk saat berhalangan hadir.
2. Memberikan bimbingan dan arahan serta pembagian tugas yang jelas
kepada seluruh staff departemen keuangan sesuai dengan fungsi dan
profesionalisme masing-masing staf yang ada.
3. Mendorong atau memotivasi bawahan agar bekerja secara profesional dan
mengedepankan kepentingan perusahaan.
4. Bertanggung jawab terhadap seluruh penyiapan laporan, baik kondisi
keuangan maupun terhadap pencapaian manajemen (secara periodik yakni
bulanan dan tahunan).
5. Bertanggung jawab atas pembuatan manplan/anggaran di departemen
keuangan.
6. Menandatangani surat-surat peringatan jika diperlukan kepada para
penyewa yang tidak mengikuti atau tidak menepati jadwal pembayaran
atas tagihan-tagihan perseroan.
58
7. Bertanggung jawab terhadap Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan Badan
(SPPT PPh Badan).
8. Memeriksa dan memberikan paraf atas usulan pembayaran gaji bulanan,
THR, dan bonus karyawan yang dibuat atau disiapkan oleh
3.2. Analisa Jaringan
Pada hasil analisa penulis akan menjelaskan terlebih dahulu tempat atau
ruangan yang menjadi tujuan analisa, sebelumnya telah dijelaskan bahwa PT.
Bhumyamca Sekawan bergerak dibidang bisnis properti, sehingga PT. Bhumyamca
Sekawan terletak pada suatu kawasan perkantoran, untuk PT. Bhumyamca sendiri
terdapat 2 (dua) gedung yang dijadikan perkantoran, untuk perkantoran inti berada
pada gedung The Garden Centre (TGC) lantai 7, terdiri dari 5 ruangan yaitu Ruang
SDM, Legal/Umum, Keuangan, Ruang Direksi, dan Ruang Server. Sedangkan untuk
tempat perkantoran yang digunakan sebagai pergudangan dan mekanik/enginer
berada pada gedung lain, yaitu gedung 403, terdiri dari 2 (dua) lantai dan 1 ruang
Server, lantai 1 (satu) digunakan untuk Divisi Kebersihan, ISO/HES dan gudang
pengadaan, sedangkan lantai 2 dua digunakan untuk Departemen M/E
(Mechanical/Engineering). Untuk gambaran letak gedung yang dijadikan sebagai
perkantoran PT. Bhumyamca Sekawan dapat dilihat jelas pada gambar III.1.
59
Gambar III.7.
Letak Kantor PT. Bhumyamca Sekawan
Pada gambar di atas alur jaringan terlebih dahulu masuk ke gedung TGC
lantai 7 yang kemudian diteruskan ke gedung 403, pada gedung TGC lantai 3,
terdapat Server BIZNET sebagai Provider yang menjadi distributor atau penyedia
jasa internet ke berbagai perusahaan yang berada di kawasan komersial cilandak,
begitupun PT. Bhumyamca Sekawan yang menggunakan jasa BISNET. Pada
penjelasan perangkat jaringan penulis tidak menjelaskan perangkat modem yang
digunakan PT. Bhumyamca Sekawan, dikarenakan jaringan/internet didapat langsung
dari Server BISNET yang berada di TGC lantai 3, dan langsung masuk ke router PT.
Bhumyamca yang berada di ruang Server TGC lantai 7. Jumlah penggunaan
perangkat jaringan di PT. Bhumyamca Sekawan secara keseluruhan antara lain
sebagai berikut:
60
1. Router: Terdapat di gedung TGC lantai 7 berjumlah 1 unit.
2. Switch: 2 unit terdapat pada gedung TGC lantai7, 1 unit di TGC lantai 1 dan 2
unit di gedung 403. Total= 5 unit.
3. Access Point: 3 unit terdapat pada gedung TGC lantai 7 dan 1 unit di gedung
403 lantai 1. Total= 4 unit.
4. Printer: 2 unit terdapat pada gedung TGC lantai 7.
5. Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2.
Total= 2 unit
6. Mesin Absen: 1 unit di TGC lantai 7 dan 1 unit berada di gedung 403 lantai 1.
Total= 2 unit.
7. PC Client: 37 unit di gedung TGC lantai 7, 6 unit di gedung 403 lantai 1, dan
6 unit du gedung 403 lantai 2. Total= 49 unit.
Pemanfaatan Jaringan LAN (Local Area Network) pada PT. Bhumyamca
Sekawan adalah sebagai sarana akses data/bertukar informasi secara bersamaan,
penggunaan sumberdaya komputer secara bersama dan akses internet bersama.
3.2.1. Skema jaringan
Dari hasil analisa yang telah dilakukan, maka secara umum Local Area
Network (LAN) PT.Bhumyamca Sekawan lantai 7 gedung The garden Centre dapat
kita lihat dari blok diagram dan gambar jaringan yang tertera pada gambar berikut ini.
61
Gambar III.8.
Gambar Diagram Blok Jaringan
Pada diagram blok penulis akan membagi penjelasan menjadi beberapa bagian
sehingga akan didapat penjelasan yang lebih rinci baik dari jenis topologi jaringan
yang digunakan maupun jalur perangkat jaringan yang terdapat pada PT.Bhumyamca
Sekawan.
62
A. Diagram Blok Bagian 1
Gambar III.9.
Gambar Blok Jaringan bagian 1
Pada diagram blok bagian 1 dapat diambil kesimpulan bahwa, pada
jaringan PT. Bhumyamca Sekawan menggunakan Topologi Bus, karena
bentuk jaringan atau alur jaringan menggunakan satu jalur tunggal yang saling
terhubung antar perangkat jaringan. jadi alur jaringan pertama terletak pada
jaringan BIZNET sebagai sumber internet yang kemudian dikoneksikan pada
Router dan di teruskan pada Switch, begitupun seterusnya dengan membentuk
satu jalur.
63
B. Diagram Blok Bagian 2
Gambar III.10.
Gambar Blok Jaringan bagian 2
Pada Diagram Blok bagian 2 dapat dapat diambil kesimpulan bahwa,
pada PT. Bhumyamca Sekawan menggunakan topologi Tree, karena seperti
yang telah kita ketahui bersama topologi Tree adalah gabungan dari topologi
Star dan Bus, dari diagram blok dapat dilihat ada topologi Bus dimana Switch
TGC lantai 7 terkoneksi dengan jalur tunggal dengan Switch R.BOD dan
langsung menuju client, dan topologi Star terdapat pada Switch TGC lantai 7
yang merupakan media penyebar jaringan ke masing-masing perangkat
jaringan.
C. Diagram Block Bagian 3
Gambar III.11.
Gambar Blok Jaringan bagian 3
64
Pada Diagram Blok bagian 3 dapat diambil kesimpulan bahwa, pada
PT. Bhumyamca Sekawan menggunakan topologi Star, dengan
menghubungkan masing-masing perangkat jaringan GD 403 Lantai 1 kepada
Switch yang berada di gedung 403 lantai 1 untuk saling terhubung.
D. Blok Diagram Bagian 4
Gambar III.12.
Gambar Blok Jaringan bagian 4
Pada bagian ini jenis topologi yang digunakan sama dengan Blog
Diagram bagian 3, karena semua perangkat jaringan GD 403 Lantai 2 masing-
masing terhubung pada Switch yang berada di GD 403 Lantai 2 untuk saling
terhubung.
Dari bagian-bagian Diagram Blok di atas penulis menyimpulkan bahwa
jaringan yang digunakan pada PT. Bhumyamca Sekawan merupakan jaringan dengan
Topologi Gabungan, karena dari bagian-bagian Diagram Blok yang dianalisa terdapat
topologi Bus, Star dan Tree, yang saling terhubung satu dengan yang lainnya.
Sedangkan untuk penjelasan fungsi-fungsi pada diagram blok secara
menyeluruh adalah sebagai berikut:
1. Internet: sebagai penghubung perangkat jaringan komputer secara global
2. Router: sebagai penghubung atau perantara akses internet ke jaringan LAN,
sebagai DHCP Server dan setingan Firewall.
65
3. Switch: sebagai media penghubung nantinya akan menghubungkan beberapa
perangkat jaringan dengan media kabel.
4. Access Point/Wifi: sebagai penghubung jaringan tanpa menggunakan kabel
atau biasa disebut jaringan nirkabel.
5. Server: Berfungsi sebagai pusat data Active directory dan aplikasai ERP
(Enterprise Resource Planning)
6. Mesin Absen: sebagai alat record data kehadiran karyawan.
7. Printer dan Fotocopy: berfungsi mencetak tulisan, gambar dan data lain yang
di input oleh komputer.
8. Client: sebagai pengguna perangkat-perangkat jaringan.
Setelah didapat kesimpulan dari diagram blok. selanjutnya penulis akan
menjelaskan analisa jaringan pada PT. Bhumyamca Sekawan dengan menggunakan
gambar jaringan.
66
Sumber: PT.Bhumyamca Sekawan
Gambar III.13.
Gambar Skema Jaringan PT. Bhumyamca Sekawan
67
Pada skema jaringan atau gambar jaringan diatas dapat kesimpulan sebagai
berikut:
1. Internet: Dari gambar jaringan PT. Bhumyamca Sekawan diketahui bahwa
koneksi internet yang didapat menggunakan jasa BIZNET sebagai ISP
(Internet Service Provider) dengan kecepatan akses internet atau bandwidth
yang didapat Up to 8 Mbps dan dalam pengetesan kecepatan akses internet
didapat tes download Up to 7.62 Mbps dan Upload Up to 6.93 Mbps,
2. Router: jaringan yang didapat dari ISP diteruskan kedalam Router
PT. Bhumyamca yaitu Router Mikrotik RB750 yang terdapat pada ruang
server gedung TGC lantai 7, jaringan yang didapat dari ISP masuk ke Router
Ether 1 dan di setting di router sebagai IP public, kemuadian pada router
Ether 2 di-setting IP Local sebagai IP yang nantinya menjadi alamat IP untuk
mendapatkan akses jaringan/internet.
3. Switch: dari router pada ether 2 kemudian masuk kepada switch HP Procurve
48 port yang berada di ruang server gedung TGC lantai 7, dari switch lantai 7
kemudian disebar kembali pada switch Cisco 8 port yang berada di ruang
BOD lantai 7, switch HP 8 port TGC lantai 1 yang merupakan penghubung
antara gedung TGC dan gedung 403, switch HP Procurve 24 port gedung 403
lantai 1 dan switch D-link 8 port gedung 403 lantai 2.
4. Acces Point: access point di gedung TGC lantai 7 terdapat 3 unit dan
mendapatkan akses jaringan dari switch HP 48 port ruang server gedung TGC
lantai 7 dengan SSID SDM, BOD, PT. BS sedangkan di gedung 403 memiliki
1 unit access point yang mendapatkan akses dari switch D-link gedung 403
68
lantai 2 dengan SSID PT. BS TEK.
5. Server: terdapat 2 unit, 1 unit sebagai ERP (Enterprise Resource Planning)
dan 1 unit Server Active Directory, semua terdapat pada ruang server gedung
TGC lantai 7.
6. Mesin absensi: terdapat 2 unit yang terdapat di gedung TGC lantai 7
terhubung dengan switch HP 48 port ruang server TGC lantai 7 dan gedung
403 lantai 1 yang terhubung dengan switch HP 24 port gedung 403 lantai 1.
7. Printer: terdapat 2 unit di TGC lantai 7 yaitu printer ruang Keuangan dan
printer ruang SDM yang terhubung ke switch HP 48 port ruang server TGC
lantai 7.
8. Fotocopy: fotocopy yang digunakan di PT. Bhumyamca merupakan fotocopy
berbasis Network, berjumlah 2 unit, 1 unit di gedung TGC lantai 7 terhubung
ke switch HP 48 port ruang server TGC lantai 7 dan 1 unit di gedung 403 dan
terhubung dengan switch HP 24 port gedung 403 lantai 1.
9. Client: terhubung dengan switch yang berada pada masing-masing
lantai/gedung, switch HP 48 port ruang server TGC lantai 7 terhubung dengan
9 unit PC client di ruang Departement Legal/Umum TGC lantai 7, 14 unit PC
client di ruang Keuangan TGC lantai 7 dan 6 unit PC client di ruang SDM
TGC lantai 7. Switch Cisco 8 port ruang BOD TGC lantai 7 terhubung dengan
7 unit PC client yang terdiri dari 1 unit PC Receptionist, 2 unit PC Sekertaris
dan 4 unit PC jajaran Direksi. Kemudian untuk PC client yang ada di gedung
403 terhubung dengan switch HP 24 port 6 unit di 403 lantai 1 dan 6 unit
terhubung dengan switch D-link 8 port di gedung 403 lantai 2.
69
Pada PT. Bhumyamca Sekawan menggunakan jenis IP kelas C, sebagai
contoh 192.168.1.10 dengan Net ID 192.168.1 dan Host ID .10, pada IP yang didapat
oleh setiap perangkat jaringan telah diatur sebelumnya oleh Router Mikrotic sebagai
DHCP Server, artinya semua perangkat jaringan mendapat IP secara otomatis, dan
setingan pemberian IP untuk di Access Point diseting DHCP Off atau pemberian
alamat IP dari Access Point ke client di matikan, sehingga client mendapatkan alamat
IP langsung dari router mikrotic. Alamat IP dari masing-masing perangkat jaringan
dapat dilihat pada tabel III.1.
Tabel III.1.
Tabel Alamat IP Address
3.2.2. Spesifikasi Perangkat keras
Membangun sebuah jaringan komputer dibutuhkan beberapa komponen yang
berperan penting dalam sebuah jaringan yang memungkinkan komputer atau
perangkat jaringan tersebut dapat berkomunikasi, komponen tersebut antara lain:
No. perangkat IP Address IP Gateway Subnet Mask
1 Router RB750
IP Public:
203.142.85.132
- 255.255.255.0
IP Local:
192.168.1.254
- 255.255.255.0
2 Server 192.168.1.1 s/d 5 192.168.1.254 255.255.255.0
3 Access Point 192.168.1.10 s/d 20 192.168.1.254 255.255.255.0
4 Mesin Absen 192.168.1.50 s/d 55 192.168.1.254 255.255.255.0
5 printer dan
fotocopy 192.168.1.60 s/d 80
192.168.1.254 255.255.255.0
Client
192.168.1.100 s/d
200
192.168.1.254 255.255.255.0
70
1. Router
Router yang digunakan merupakan produkan dari Mikrotik dengan 5 buah
port Ethernet dengan prosesor Atheros 600/800 Mhz, dan Operating System
Mikrotik RouterOS v.3, menggunakan daya sebesar 12 V.
Gambar III.14.
Gambar Router PT. Bhumyamca Sekawan
2. Switch
Menggunakan Switch dengan Merk Hp Procurve 1810-48G di gedung TGC
ruang Server, Switch Cisco SG100D-08 di gedung TGC ruang BOD, Switch
HP Procurve 1410-8G di TGC lantai 1, Switch Procurve 25105-24 di gedung
403 lantai 1, dan Switch D-link DSG-1008D di gedung 403 lantai 2. Dengan
masing-masing spesifikasi terdapat pada tabel di bawah ini.