18 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan CV. Cipta Artha Mandiri didirikan dengan Akta Notaris Nomor 10 tanggal 05 September 2014 Notaris Hj. Aisah Komarudin, SH. Dan pemilik perusahaan bernama Illa Nurmala bertekad mewujudkan idelaisme melalui partisipasi aktif dalam pemberian jasa pengadaan barang dan perdagangan umum. Orientasi klien kami yakni pemerintah, BUMN dan BUMD, Swasta serta kelompok-kelompok masyarakat baik formal maupun non formal.Dalam upaya memberikan pelayaan yang tepat guna, CV. Artha Mandiri mengembangkan unit usaha yang bergerak dalam bidang jasa supplier dan perdagangan umum, dengan kegiatan pokok : “Perdagangan Benih, Pupuk Organik dan Pupuk Anorganik, Pestisida serta Sarana Produksi Pertanian lainnya”.Tumbuh selaras, andal dan terpercaya dalam melakukan inovasi jasa pengadaan barang dan perdagangan umum maupun dukungan pada program dengan kualitas dan waktu pengiriman yang baik dan tepat. Demikian sejarah perusahaan CV. Artha Mandiri dibuat, semoga dapat menjadi sebuah gambaran tentang perusahaan kami. Semoga kita dapat berkerjasama dalam membangun pertanian indonesia, akhirnya kami ucapkan alhamdulilah atas segala anugrah dan kesempatan yang diberikan kepada kami, sehingga kami dapat berpartisipasi dalam membangun pertanian di jawa barat dan kami dapat berkembang sebagaimana yang diharapkan, yaitu menjadi sebuah perusahaan yang dapat diandalkan dan terpercaya.
50
Embed
BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1. Sejarah ... · 3.2.3. Dokumen Masukan Spesifikasi sistem berjalan yaitu serangkaian dari bentuk dokumen untuk mendukung terbentuknya
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
18
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Perusahaan
3.1.1. Sejarah Perusahaan
CV. Cipta Artha Mandiri didirikan dengan Akta Notaris Nomor 10 tanggal 05
September 2014 Notaris Hj. Aisah Komarudin, SH. Dan pemilik perusahaan
bernama Illa Nurmala bertekad mewujudkan idelaisme melalui partisipasi aktif
dalam pemberian jasa pengadaan barang dan perdagangan umum. Orientasi klien
kami yakni pemerintah, BUMN dan BUMD, Swasta serta kelompok-kelompok
masyarakat baik formal maupun non formal.Dalam upaya memberikan pelayaan
yang tepat guna, CV. Artha Mandiri mengembangkan unit usaha yang bergerak
dalam bidang jasa supplier dan perdagangan umum, dengan kegiatan pokok :
“Perdagangan Benih, Pupuk Organik dan Pupuk Anorganik, Pestisida serta Sarana
Produksi Pertanian lainnya”.Tumbuh selaras, andal dan terpercaya dalam melakukan
inovasi jasa pengadaan barang dan perdagangan umum maupun dukungan pada
program dengan kualitas dan waktu pengiriman yang baik dan tepat. Demikian
sejarah perusahaan CV. Artha Mandiri dibuat, semoga dapat menjadi sebuah
gambaran tentang perusahaan kami. Semoga kita dapat berkerjasama dalam
membangun pertanian indonesia, akhirnya kami ucapkan alhamdulilah atas segala
anugrah dan kesempatan yang diberikan kepada kami, sehingga kami dapat
berpartisipasi dalam membangun pertanian di jawa barat dan kami dapat berkembang
sebagaimana yang diharapkan, yaitu menjadi sebuah perusahaan yang dapat
diandalkan dan terpercaya.
19
3.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan Dan Fungsi
Sumber : Pemilik CV. Cipta Artha Mandiri
Gambar III.1.
Struktur Organisasi CV. Cipta Artha Mandiri
Untuk melengkapi struktur organisasi suatu perusahaan, diperlukan uraian
tugas yang akan menjelaskan tentang wewenang dan tanggung jawab masing-masing
fungsi dalam perusahaan. Uraian jabatan pada CV. Cipta Artha Mandiri adalah
sebagai berikut:
1. Komisaris:
a. Melakukan pengawasan atas operasi perusahaan, pengurusan perusahaan dan
kegiatan usaha Perseroan serta melakukan pengawasan dan memberikan nasihat
dan rekomendasi kepada Direksi untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan
maksud dan tujuan Perseroan.
b. Melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan itikad baik, tanggung jawab
dan kehati-hatian.
20
c. Secara tanggung renteng dan sendiri-sendiri bertanggung jawab atas kerugian
Perseroan yang disebabkan oleh kelalaian atau kesengajaan dalam pelaksanaan
tugas mereka.
d. Dalam kondisi tertentu, Dewan Komisaris wajib menyelenggarakan RUPS
Tahunan dan RUPS lainnya sesuai dengan kewenangannya sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang- undangan dan anggaran dasar.
2. Direktur:
a. Memimpin perusahaan dengan membuat kebijakan-kebijakan perusahaan.
b. Memilih, menentukan, mengawasi pekerjaan karyawan.
c. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan dan melaporkan pelaksanaan tugasnya
kepada owner perusahaan atau pemegang saham.
3. Manager Operasional:
a. Mengelola dan mengarahkan tim operasi untuk mencapai target bisnis.
b. Membantu untuk mengembangkan atau memperbarui prosedur operasi standar
untuk semua kegiatan operasional bisnis.
c. Membangun hubungan yang kuat dengan menangani masalah dan keluhan
pelanggan secara tepat waktu.
d. Memberikan penilaian karyawan, promosi, kompensasi dan pemutusan
hubungan kerja berdasarkan tinjauan kinerja.
e. Memberikan dukungan operasional dan bimbingan kepada staf.
f. Membantu mengembangkan anggaran operasional dan modal.
g. Memantau dan mengendalikan pengeluaran sesuai anggaran yang dialokasikan.
h. Membantu dalam mewawancarai, merekrut dan melatih kandidat.
i. Mengelola penugasan kerja dan alokasi untuk staf.
j. Meninjau kinerja dan memberikan umpan balik kinerja kepada staf.
21
k. Menyimpan dokumentasi yang akurat dan jelas untuk prosedur dan kegiatan
operasional.
l. Bekerja sesuai dengan kebijakan dan prosedur perusahaan.
m. Memastikan tim mengikuti prosedur operasi standar untuk semua fungsi
operasional.
n. Melakukan pertemuan rutin dengan tim untuk membahas tentang masalah,
masalah, pembaruan, dll.
o. Mendukung risiko operasional dan proses audit untuk tujuan pemeliharaan
preventif.
4. Administrasi:
a. Mencatat pengeluaran dan pendapatan penjualan produk.
b. Pembuatan faktur.
c. Pemberian gaji kepada karyawan.
d. Pencatatn stok barang dan pemesanan.
e. Kliring bank serta pengelolaan modal perusahaan.
5. Sales & Marketing:
a. Aktif mencari target.
b. Merekap data hasil penjualan.
c. Menjamin kepuasan pelanggan.
d. Mencari mitra kerja.
e. Menyusun strategi lanjutan.
6. Accounting:
a. Membuat Pembukuan Keuangan Kantor
b. Melakukan Posting jurnal operasional
c. Menginput data jurnal akuntansi ke dalam sistem yang dimiliki perusahaan
22
d. Memeriksa dan melakukan verifikasi kelengkapan dokumen yang berhubungan
dengan transaksi keuangan
e. Membuat Laporan keuangan
f. Rekonsiliasi dan penyesuaian data finansial
7. Staff Lapangan:
a. Melakukan pengawasan pekerjaan yang dilakukan dilapangan.
b. Menanggapi segala masalah pekerjaan dari costumer/kontraktor apabila ada
dipertanyakan atas proses pekerjaan.
c. Mempertimbangkan hasil pekerjaan atau mengecek pekerjaan pada badan
tertentu.
d. Mengetahui tujuan segala pekerjaan dilapangan.
3.2. Tinjauan Kasus
3.2.1. Proses Bisnis Sistem Berjalan
1. Prosedur Pemesanan Barang.
Customer datang langsung ke perusahaan kemudian customer menyerahkan data
pesanan kepada admin kemudian admin menyerahkan data pesanan kepada bagian
gudang kemudian bagian gudang mengecek barang yang di pesan customer jika
barang tidak ada maka menawarkan barang yang lain kepada customer.
2. Prosedur Proses Pembayaran.
Setelah proses pemesanan barang selesai kemudian admin
menghitung/menjumlah pesanan customer. Lalu admin membuatkan nota 2
rangkap yang berwarna putih diserahkan kepada customer yang merah untuk
diarsipkan lalu setelah customer menerima nota lalu customer melakukan
pembayaran.
23
3. Prosedur Laporan Keuangan.
Setiap akhir bulan bagian admin membuat laporan kas masuk sesuai transaksi
yang terjadi lalu dilaporkan kepada pemilik untuk ditanda tangani.
3.2.2. Activity Diagram
1. Activity Diagram Proses Pemesana Barang.
Gambar III.2.
Activity Diagram Proses Pemesanan Barang
24
2. Activity Diagram Proses Pembayaran.
Gambar III.3.
Activity Diagram Proses Pembayaran
25
3. Activity Diagram Laporan Keuangan.
Gambar III.4.
Activity Diagram Laporan Keuangan
3.2.3. Dokumen Masukan
Spesifikasi sistem berjalan yaitu serangkaian dari bentuk dokumen untuk
mendukung terbentuknya file-file yang dibutuhkan serta informasi yang disajikan,
maka dibutuhkan masukan-masukan untuk sistem.
1. Nama Dokumen : Data Pesanan
Fungsi : Untuk Memesan Barang
Sumber : Customer
Tujuan : Admin
Media : Kertas
Jumlah : Satu Lembar
26
Frekuensi : Setiap akan melakukan pemesanan barang.
Bentuk : Lampiran A.1
2. Nama Dokumen : Kwitansi Merah.
Fungsi : Untuk arsip sebagai pembuatan laporan.
Sumber : Admin
Tujuan : Admin
Media : Kertas
Jumlah : Satu Lembar
Frekuensi : Setiap akan melakukan pembuatan laporan
Bentuk : Lampiran A.2
3.2.4. Dokumen Keluaran
1. Nama Dokumen : Kwitansi Putih
Fungsi : Sebagai bukti pembayaran
Sumber : Admin
Tujuan : Customer
Media : Kertas
Jumlah : Satu Lembar
Frekuensi : Setiap selesai melakukan pembelian
Bentuk : Lampiran B.1
2. Nama Dokumen : Jurnal Kas Masuk
Fungsi : Sebagai Bukti Laporan Keuangan
Sumber : Admin
Tujuan : Pemilik
Media : Kertas
Jumlah : Lebih dari satu lembar
27
Frekuensi : Setiap selesai pembuatan laporan
Bentuk : B.2
3.2.5. Permasalahan Pokok
Bentuk sistem yang baik akan sangat dibutuhkan dalam organisasi
apapun,sehingga usaha-usaha yang dioprasikan sesuai dengan keinginan yang
diharapkan,akan tetapi perlu disadari bawa dengan adanya perkembangan zaman
yang sedemikian pesat yang mengakibatkan semua ketentuan dan cara pengolahan
bentuk usaha harus dapat sesuai dan pengaturan aktivitas yang baik sering timbul
berbagai masalah. Melihat dari semua proses yang terjadi, ada beberapa masalah
yang dihadapi di CV. Artha Mandiri dalam penjualan tunai. Adapun permasalahan
tersebut diantaranya:
1. Dalam perusahaan ini belum terkomputerisasi pencatatan penjualan masih
menggunakan nota/kwitansi.
2. Selain itu laporan keuangannya masih tulis tangan atau manual.
3. Penyimpanan berkas laporan dll masih belum teratur hingga membuat berkas
menumpuk.
3.2.6. Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi pemasalahan tersebut, maka penulis memberikan alternatif
pemecahan masalah yaitu berupa sistem yang sudah terkomputerisasi. Sistem yang
sudah terkomputerisasi tersebut mempunyai kelebihan diantaranya:
1. Dengan program java netbeans berbasis destop penjualan tunai dimana dapat
mempermudah setiap bulannya dalam pembuatan laporan keuangan yang lengkap
mengenai transaksi penjualan tunai. Hal ini tentu dapat meningkatkan proses buatan
laporan keuangan.
28
2. Program penjualan juga yang dibuat dapat mempermudah admin untuk mengakses
dan mengelola penjualan, pembayaran dan pembuatan laporan.
3. Dengan membuatnya sistem baru ini yang lebih baik agar semua laporan
perusahaan tersusun dengan baik. Kemudian didalam penjualan tunainya juga tidak
terhambat.
4. Penyelesaian pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat dan akurat. Sehingga
menghasilkan suatu informasi yang benar tentang data-data yang ada.
3.3. Analisa Kebutuhan Software
3.3.1. Analisa Kebutuhan
Berdasarkan proses penjualan tunai sistem berjalan pada CV Cipta Artha
Mandiri, maka tahapan berikutnya adalah analisis kebutuhan. Berikut ini spesifikasi
kebutuhan (System Requirement) dari sistem penjualan tunai pada CV Cipta Artha
Mandiri.
A. Admin
A.1. Admin Melakukan Login
A.2. Admin Berhak Mengelola Data Barang
A.3. Admin Berhak Mengakses Data Transaksi
A.4. Admin Berhak Mengelola Transaksi
A.5. Admin Berhak Mengelola Laporan
A.6. Admin Berhak Mengelola Jurnal Kas Masuk
B. Pemilik
B.1. Pemilik Melakukan Login
B.2. Pemilik Berhak Mengelola Data Pengguna
B.3. Pemilik Berhak Mengakses Jurnal Kas Masuk
29
3.3.2. Use Case Diagram
A. Use Case Diagram Halaman Admin:
A.1. Admin Melakukan Login
Gambar III.5.
Use Case Diagram Admin Melakukan Login
A.2. Admin Berhak Mengelola Data Barang
Gambar III.6.
Use Case Diagram Admin Berhak Mengelola Data Barang
Tabel III.1.
Deskripsi Use Case Diagram Admin Berhak Mengelola Data Barang
Use Case Name Mengelola data barang
Requirements A2
Goal Admin dapat menyimpan data barang
30
kedalam sistem
Pre-Condition Admin telah melakukan login sebagai
admin dan menginput data barang
Post Condition Berhasil menyimpan data barang
kedalam sistem
Failed end Conditions Admin mengreset penginputan data
barang karena alasan dalam
memastikan beberapa data
Primary Actors Admin
Main Flow / Basic Path 1. Admin Mengakses form data barang
2. Admin langsung menginput data
barang
3. Admin memilih tombol “Simpan”
4. Sistem menyimpan data barang dan
menampilkan keterangan berhasil
menyimpan data
Alternate flow / Invariant 1 1. Admin mengakses form data barang
2. Admin memilih tombol “Cari”
3. Admin memilih tombol “Simpan”
4. Admin memilih tombol “Reset”
5. Sistem menyimpan data barang dan
menampilkan keterangan data
berhasil di simpan
Invariant 2
31
A.3. Admin Berhak Mengakses Data Transaksi
Gambar III.7.
Use Case Diagram Admin Berhak Mengakses Data Transaksi
Tabel III.2.
Deskripsi Usecase Diagram Admin Berhak Mengakses Data Transaksi
Use Case Name Mengakses data transaksi
Requirements A3
Goal Admin dapat melihat data transaksi
Pre-Condition Admin telah melakukan login sebagai
admin dan mengakses data transaksi
Post Condition Berhasil melihat data transaksi
Failed end Conditions Admin mengreset penginputan data
transaksi karena alasan dalam
memastikan beberapa data
Primary Actors Admin
Main Flow / Basic Path 1. Admin mengakses form data
transaksi
32
2. Admin melihat data transaksi
Alternate flow / Invariant 1 1. Admin mengakses form data