Top Banner
23 Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran Sejarah di Kelas XI IPS 2 SMA PGRI 1 Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III MetodologiPenelitian A. Metodepenelitian Metode yang digunakandalampenelitianinimerupakanpenelitiantindakankelas.Fokusutamapeneli tianadalahaktivitaspembelajaran yang terjadi di dalamkelasistilahasingnya (classroom action research).Penelitiantindakankelas (PTK) adalahsuatubentukpenelitian yang dilaksanakanoleh guru untukmemecahkanmasalah yang dihadapidalammelaksanakantugaspokokyaitumengelolapelaksanaanbelajarmengaj ar. Menurut Hopkins dalam Wiriaatmadja (2002:124) menjabarkan penelitian tindakan kelas sebagai kegiatan yang dilakukan oleh guru atau pendidik dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas mengajarnya atau kualitas mengajar sejawatnya, atau untuk menguji asumsi-asumsi dalam teori-teori pendidikan dalam praktek atau kenyataannya di kelas atau juga untuk mengimplementasikan atau mengevaluasi kebijakan-kebijakan sekolah. Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan secara timbal balik membentuk suatu siklus yang terdiri dari perencanaan (plan), pelaksanaan tindakan (act), pengamatan (observe), dan refleksi (reflect). Hubungan antara keempat komponen tersebut menunjukkan suatu siklus atau kegiatan berulang. Siklus inilah yang sebetulnya menjadi salah satu ciri utama dari penelitian tindakan, yaitu bahwa penelitian tindakan harus dilaksanakan dalam bentuk siklus, bukan hanya satu kali intervensi saja.Apabila digambarkan akan membentuk bagan lingkaran seperti di bawah ini.
14

BAB III MetodologiPenelitian - repository.upi.edurepository.upi.edu/7010/6/S_SEJ_0606107_Chapter3.pdf · 27 Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray

Mar 06, 2019

Download

Documents

hoangdang
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB III MetodologiPenelitian - repository.upi.edurepository.upi.edu/7010/6/S_SEJ_0606107_Chapter3.pdf · 27 Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray

23 Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran Sejarah di Kelas XI IPS 2 SMA PGRI 1 Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

MetodologiPenelitian

A. Metodepenelitian

Metode yang

digunakandalampenelitianinimerupakanpenelitiantindakankelas.Fokusutamapeneli

tianadalahaktivitaspembelajaran yang terjadi di dalamkelasistilahasingnya

(classroom action research).Penelitiantindakankelas (PTK)

adalahsuatubentukpenelitian yang dilaksanakanoleh guru

untukmemecahkanmasalah yang

dihadapidalammelaksanakantugaspokokyaitumengelolapelaksanaanbelajarmengaj

ar.

Menurut Hopkins dalam Wiriaatmadja (2002:124) menjabarkan penelitian

tindakan kelas sebagai kegiatan yang dilakukan oleh guru atau pendidik dengan

tujuan untuk meningkatkan kualitas mengajarnya atau kualitas mengajar

sejawatnya, atau untuk menguji asumsi-asumsi dalam teori-teori pendidikan

dalam praktek atau kenyataannya di kelas atau juga untuk mengimplementasikan

atau mengevaluasi kebijakan-kebijakan sekolah.

Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan secara timbal balik membentuk

suatu siklus yang terdiri dari perencanaan (plan), pelaksanaan tindakan (act),

pengamatan (observe), dan refleksi (reflect). Hubungan antara keempat komponen

tersebut menunjukkan suatu siklus atau kegiatan berulang. Siklus inilah yang

sebetulnya menjadi salah satu ciri utama dari penelitian tindakan, yaitu bahwa

penelitian tindakan harus dilaksanakan dalam bentuk siklus, bukan hanya satu kali

intervensi saja.Apabila digambarkan akan membentuk bagan lingkaran seperti di

bawah ini.

Page 2: BAB III MetodologiPenelitian - repository.upi.edurepository.upi.edu/7010/6/S_SEJ_0606107_Chapter3.pdf · 27 Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray

24

Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran Sejarah di Kelas XI IPS 2 SMA PGRI 1 Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 : diadaptasi dari Arikunto (2002 : 92)

Pelaksanaan kegiatan tersebut meliputi perencanaan pelaksanaan

tindakan TSTS, pelaksanaan tindakan TSTS, melakukan pengamatan terhadap

pelaksanaan metode TSTSdan melakukan refleksi sebagai bahan evaluasi

untuk melakukan tindakan TSTSberikutnya.

B. DesainPenelitian

Desain Penelitian Tindakan Kelas yang akan peneliti gunakan adalah

desain penelitian tindakan kelas dari Kemmis dan Mc.Taggart. Desain ini

merupakan pengembangan model penelitian tindakan dari Kurt Lewin. Model

yang dikembangkan oleh Kurt Lewin iniberdasarkan konsep pokok bahwa

penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang menunjukkan

langkah, yaitu :

1) Perencanaan atau planing

2) Tindakan atau acting

3) Pengamatan atau observing, dan

4) Refleksi atau reflecting

Setelahdikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc. Taggart pada

tahun 1988, komponen pertama dalam suatu penelitian tindakan adalah

perencanaan, komponen kedua adalah tindakan dan pengamatan. Kemmis dan

Perlakuan

Pengamatan

Refleksi

Perencanaan

Page 3: BAB III MetodologiPenelitian - repository.upi.edurepository.upi.edu/7010/6/S_SEJ_0606107_Chapter3.pdf · 27 Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray

25

Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran Sejarah di Kelas XI IPS 2 SMA PGRI 1 Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Taggart memandang bahwa tindakan dan pengamatan merupakan satu kesatuan

sehingga hasil dari pengamatan ini akan dijadikan dasar untuk langkah berikutnya

yaitu refleksi atau mengamati apa yang sudah terjadi. Setelah tersusun sebuah

refleksi maka dilakukan lagi perencanaan rangkaian tindakan dan pengamatan

selanjutnya, dan begitu selanjutnya. Dengan demikian jangka waktu yang

dibutuhkan dalam suatu siklus sangat tergantung dari permasalahan yang

dihadapi. Berikut adalah bagan penelitian tindakan yang dikemukakan oleh

Kemmis dan Mc Taggart.

Gambar 3.2: diadaptasi dari Hopkins (1993 : 48)

Model Spiral Penelitian Tindakan Kelas dari Kemmis dan Mc.

Taggart

1. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang digunakan mengacu pada model spiral PTK

Kemmis dan Mc. Taggart di atas. Keempat langkah PTK tersebut merupakan satu

siklus atau putaran, Sukardi (2004: 213) menjelaskan langkah-langkah tersebut

sebagai berikut:

Page 4: BAB III MetodologiPenelitian - repository.upi.edurepository.upi.edu/7010/6/S_SEJ_0606107_Chapter3.pdf · 27 Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray

26

Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran Sejarah di Kelas XI IPS 2 SMA PGRI 1 Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Rencana (plan)

Rencanamerupakan serangkaian tindakan terencana untuk meningkatkan

apa yang telah terjadi. Dalam penelitian tindakan, rencana tindakan harus

berorientasi ke depan dan bersifat fleksibel. Dalam tahap ini peneliti akan

menyusun serangkaian rencana kegiatan dan tindakan yang akan dilakukan

bersama kolaborator untuk mendapatkan hasil yang baik berdasarkan analisa

masalah yang didapatkan. Pada penelitian ini tahap perencanaan yang disusun

adalah :

a. Menentukan kelas yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian

b. Melakukan observasi pra-penelitian terhadap kelas yang akan digunakan

untuk penelitian.

c. Meminta kesediaan guru untuk menjadi kolaborator peneliti dalam penelitian

yang akan dilaksanakan.

d. Menyusun kesepakatan dengan kolaborator mengenai waktu penelitian.

e. Mendiskusikan pelaksanaan TSTS yang akan diterapkan dalam penelitian

tindakan kelas.

f. Menyusun silabus dan rencana pengajaran yang akan digunakan saat

pembelajaran dalam penelitian.

g. Merencanakan sistem penilaian yang akan digunakan dalam kegiatan

pembelajaran dengan metode TSTS sehingga dapat mengukur aktivitasbelajar

siswa.

h. Menyusun instrumen yang akan digunakan dalam penelitian untuk melihat

pertumbuhan aktivitasbelajar siswa.

i. Merencanakan diskusi-balikan yang akan dilakukan bersama kolaborator

peneliti.

j. Membuat rencana untuk melakukan perbaikan sebagai tindak lanjut dari

diskusi-balikan yang telah dilakukan dengan mitra peneliti.

k. Merencanakan pengolahan data dari hasil yang diperoleh dari penelitian.

Page 5: BAB III MetodologiPenelitian - repository.upi.edurepository.upi.edu/7010/6/S_SEJ_0606107_Chapter3.pdf · 27 Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray

27

Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran Sejarah di Kelas XI IPS 2 SMA PGRI 1 Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Tindakan (act)

Langkah kedua yang perlu diperhatikan adalah langkah tindakan atau

pelaksanaan yang terkontrol secara seksama. Tindakan yang akan dilakukan pada

penelitian ini yakni:

a. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun pada tahap

perencanaan, yaitu tindakan yang sesuai dengan silabus dan rencana

pengajaran yang telah disusun.

b. Mengoptimalkan penerapan metode pembelajaran TSTS dalam kegiatan

pembelajaran sejarah.

c. Mengadakan pengamatan dan penilaian terhadap kegiatan TSTS.

d. Mengadakan pengukuran terhadap aktivitasbelajar siswa.

e. Menggunakan instrumen penelitian yang telah disusun.

f. Melakukan diskusi-balikan dengan mitra penelitian.

g. Melakukan revisi tindakan sebagai tindak lanjut dari hasil diskusi-balikan.

h. Melaksanakan pengolahan data

c. Pengamatan (observe)

Padapenelitian tindakan, observasi mempunyai fungsi mendokumentasikan

penerapan tindakan yang diberikan kepada subjek penelitian. Oleh karena itu,

observasi harus mempunyai beberapa macam keunggulan seperti memiliki

orientasi kedepan, memiliki dasar-dasar cerminan untuk sekarang dan yang akan

datang. Pada tahap ini pelaksanaan observasi atau pengamatan dilakukan

bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan.Pada kegiatan observasi ini, peneliti

melakukan:

a. Pengamatan terhadap keadaan kelas yang diteliti.

b. Pengamatan mengenai kesesuaian penerapan metode pembelajaran TSTS

dengan pokok bahasan yang berlangsung.

c. Pengamatan kesesuaian penerapan metode pembelajaran TSTS dengan

kaidah-kaidah teoritis yang digunakan.

d. Mengamati kemampuan guru dan siswa dalam menerapkan metode

pembelajaran TSTS.

Page 6: BAB III MetodologiPenelitian - repository.upi.edurepository.upi.edu/7010/6/S_SEJ_0606107_Chapter3.pdf · 27 Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray

28

Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran Sejarah di Kelas XI IPS 2 SMA PGRI 1 Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Pengamatan terhadap keterhubungan penerapan metode pembelajaran

TSTSdengan aktivitasbelajar siswa.

d. Refleksi (reflect)

Langkah ini merupakan sarana untuk melakukan pengkajian kembali

tindakan yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian dan telah dicatat dalam

observasi. Langkah reflektif ini ditujukan untuk mengevaluasi perencanaan dan

langkah tindakan, serta membantu mengidentifikasi berbagai kendala atau

permasalahan yang muncul pada saat pelaksanaan tindakan. Selain itu juga

dengan adanya refleksi, peneliti dapat menentukan perencanaan dan langkah

tindakan selanjutnya yang lebih efektif disesuaikan dengan hasil penelitian dan

pengamatan sebelumnya. Pada kegiatan ini peneliti melaksanakan kegiatan

diskusi-balikan dengan kolaborator maupun mitra dan siswa setelah tindakan

dilakukan, serta merefleksikan hasil diskusi-balikan untuk siklus selanjutnya.

2. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian dilakukan di SMA PGRI I Bandung yang berlokasi di Jalan

Sukagalih. Sekolah ini memiliki 13 rombongan belajar yang terdiri dari 4

rombongan belajar kelas X program umun, 3 rombongan belajar kelas XI program

IPS, 1 rombongan belajar kelas XI program IPA, 2 rombongan belajar kelas XII

program IPA, dan 3 rombongan kelas XII program IPS. Dalam rencana penelitian

ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPS 2.

Berdasarkan pertimbangan waktu dan kemampuan peneliti, lokasi ini

dipilih berkenaan dengan masalah yang muncul seperti telah diuraikan pada latar

belakang penelitian dan penting untuk segera diselesaikan. Diharapkan dengan

diterapkannya teknik TSTS ini dapat menumbuhkan aktivitas belajar siswa pada

lokasi penelitian tersebut.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini

diperoleh melalui observasi (pengamatan) terhadap kolaborator dan siswa,

Page 7: BAB III MetodologiPenelitian - repository.upi.edurepository.upi.edu/7010/6/S_SEJ_0606107_Chapter3.pdf · 27 Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray

29

Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran Sejarah di Kelas XI IPS 2 SMA PGRI 1 Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

wawancara, serta studi dokumenter. Berikut ini akan diuraikan mengenai teknik

pengumpulan data yang akan dilakukan:

a. Observasi (pengamatan)

Dalam penelitian naturalistik seperti Penelitian Tindakan Kelas, observasi

atau pengamatan merupakan alat pengumpul data yang paling utama. Dalam

penelitian ini, observasi atau pengamatan dilakukan dengan cara mengamati

semua kejadian yang berlangsung di dalam kelas. Kegiatan tersebut bisa berupa

cara guru menyampaikan pelajaran, kegiatan siswa dalam mengikuti pelajaran,

kondisi kelas, dan kejadian-kejadian lain yang berlangsung secara spontan yang

terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang selanjutnya akan menjadi

catatan dalam catatan lapangan. Format observasi yang akan digunakan adalah

format observasi tertutup dengan model ceklist, dan format observasi terbuka.

b. Metode Wawancara

Wawancara adalah proses pengambilan data di lapangan dengan cara

peneliti mendatangi langsung kepada responden atau subjek yang diteliti. Peneliti

kemudian menanyakan sesuatu yang telah direncanakan kepada responden,

hasilnya dicatat sebagai informasi penting dalam penelitian (Sukardi, 2004 : 79).

Pedoman wawancara digunakan untuk mendapatkan data secara kualitatif

yang diperoleh untuk bahan analisis pada tahap selanjutnya terutama untuk

mengetahui aktivitas siswa dan tanggapan siswa terhadap proses belajar mengajar.

Bentuk wawancara yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara

terstruktur, peneliti hanya melakukan wawancara kepada sebagian siswa yang

dianggap mewakili keseluruhan siswa. Data hasil wawancara tersebut direkam

dengan menggunakan tape rekaman, untuk membantu peneliti mengingat kembali

hasil wawancara yang telah dilakukan. Hasil wawancara itu dimaksudkan untuk

perbaikan dalam proses belajar mengajar sesuai dengan yang telah direncanakan

bersama peneliti, peneliti mitra, dan guru dalam proses pembelajaran selanjutnya.

c. Studi Dokumenter

Studi dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data melalui

pengumpulan dan analisis dokumen baik berupa dokumen tertulis maupun

Page 8: BAB III MetodologiPenelitian - repository.upi.edurepository.upi.edu/7010/6/S_SEJ_0606107_Chapter3.pdf · 27 Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray

30

Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran Sejarah di Kelas XI IPS 2 SMA PGRI 1 Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dokumen elektronik. Dokumen tertulis yang akan peneliti gunakan adalah berupa

dokumen kegiatan belajar mengajar seperti:

1. Daftar kehadiran siswa

2. Silabus dan Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

3. Data hasil observasi kegiatan pembelajaran

4. Data hasil bagan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan

metode pembelajaran kooperatif tipe TSTS.

5. Data hasil penilaian dan pengukuran aktivitas belajar siswa

6. Data hasil penilaian dan pengukuran aktivitas kelompok

Sedangkan dokumen elektronik yang akan digunakan adalah

berupaKamera digital yang akan digunakan untuk memotret kegiatan

pembelajaran dan pelaksanaan metode pembelajaran kooperatif tipe TSTS.

4. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti sendiri bertindak sebagai instrumen utama

penelitian, instrumen bantu lainnya dalam rencana penelitian ini adalah :

a. Lembar panduan observasi.

Dalam pelaksanaan observasi (pengamatan) peneliti akan menggunakan

format observasi terbuka dan ceklis secara langsung dan tidak langsung.

Observasi terbuka secara langsung akan digunakan oleh peneliti untuk mencatat

semua kejadian yang terjadi pada saat kegiatan belajar mengajar sebelum

dilakukan teknik TSTS. Sedangkan catatan lapangan akan peneliti gunakan untuk

mencatat kejadian-kejadian spontan yang terjadi dalam pelaksanaan teknik

TSTSseperti bergurau saat belajar, terlambat masuk kelas, berceletuk dan

sebagainya.

b. Angket / kuesioner

Angket atau kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data secara tidak

langsung, yang berisi sejumlah pertanyaan dengan alternatif jawaban yang telah

disediakan. Angket sering digunakan dalam penelitian tindakan kelas.

c. Pedoman Wawancara

Page 9: BAB III MetodologiPenelitian - repository.upi.edurepository.upi.edu/7010/6/S_SEJ_0606107_Chapter3.pdf · 27 Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray

31

Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran Sejarah di Kelas XI IPS 2 SMA PGRI 1 Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pedoman wawancara adalah perangkat pertanyaan yang diajukan oleh

peneliti untuk mendapatkan jawaban dari siswa dan guru dengan cara melakukan

tanya jawab berkenaan dengan penelitian yang dilakukan penulis. Pedoman

wawancara dipergunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan rencana

pelaksanaan tindakan, pandangan dan pendapat guru dan siswa, untuk mengetahui

lebih dalam mengenai metode pembelajaran kooperatiftipe TSTS sebagai salah

satu metode pembelajaran yang dikembangkan dalam pembelajaran sejarah, baik

sebelum dilakukan tindakan ataupun sesudah dilakukan tindakan. Wawancara

dialogis dalam bentuk diskusi dan refleksi antarapenelitidengankolaboratorjuga

dilakukan untuk mencari alternatif pemecahan masalah untuk pelaksanaan

tindakan selanjutnya.

d. Catatan Lapangan

Catatan lapangan (field notes) dibuat oleh peneliti/ mitra peneliti yang

melakukan pengamatan atau observasi. Berbagai aspek pembelajaran di kelas,

suasana kelas, pengelolaan kelas, hubungan interaksi guru dengan siswa, interaksi

siswa dengan siswa, dan lain-lain semuanya dapat dilihat dari catatan lapangan.

5. Analisis Data

1) Kode dan Mengkoding

Menurut Wiriaatmadja (2005: 139) menjelaskan bahwa kode adalah

singkatan kata atau simbol yang dipakai untuk mengklasifikasikan serangkaian

kata. Kode atau mengkoding dilakukan untuk menyederhanakan sejumlah besar

data yang terkandung dalam catatan lapangan, observasi, dan materi dokumen

atau arsip.

2) Catatan Pinggir/catatan reflektif

Dalam Wiriaatmadja (2005: 144), dijelaskan bahwa Catatan pinggir

merupakan komentar pengamat secara spontan dalam pengamatan terhadap situasi

yang ditampilkan dan disimpan di sebelah kanan margin. Baik catatan reflektif

maupun catatan pinggir berfungsi menambah kebermaknaan dan kejelasan kepada

catatan lapangan di samping menggarisbawahi hal-hal yang penting yang terlewat

atau terkaburkan dalam kegiatan koding. Catatan pinggir atau catatan reflektif

Page 10: BAB III MetodologiPenelitian - repository.upi.edurepository.upi.edu/7010/6/S_SEJ_0606107_Chapter3.pdf · 27 Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray

32

Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran Sejarah di Kelas XI IPS 2 SMA PGRI 1 Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akan memberikan kembali gambaran yang terjadi di kelas dan apat menjadi

refleksi terhadap kekurangan-kekurangan yang terjadi dalam kegiatan

pembelajaran.

6. Validasi Data

Untuk mendapatkan keakuratan dan keobjektifan data yang diperoleh,

maka peneliti akan melakukan validasi data, validasi data yang akan digunakan

dalam penelitian ini adalah

1) Triangulasi

Digunakan untuk memeriksa kebenaran data dengan menggunakan sumber

lain sehingga diperoleh derajat kepercayaan yang maksimal. Dalam proses

triangulasi dilakukan secara reflektif di antara kolaboratif, peneliti dan

kolaborator dengan jalan membandingkan data yang sama dari berbagai sumber.

Kegiatan ini akan dilakukan dengan cara mencari informasi yang didapatkan dari

kolaborator melalui diskusi-balikan, kemudian data tersebut dibandingkan dengan

hasil yang diperoleh dari siswa berupa jurnal kesan dan angket, juga dari observer

berupa catatan lapangan.

2) Member chek

Merupakan kegiatan yang ditujukan untuk melihat kembali kebenaran dan

kevalidan informasi atau data penelitian dengan mengkonfirmasikannya dengan

sumber data. Kegiatan ini akan peneliti lakukan dengan cara menanyakan kembali

informasi informasi-informasi yang telah disampaikan oleh siswa dan guru, pada

waktu yang berbeda. Hal tersebut tiada lain dilakukan agar data yang di dapat

benar-benar valid.

3) Audit trail

Dilakukan dengan cara mengecek kebenaran hasil penelitian sementara

beserta prosedur dan pengumpulan data dengan cara mengkonfirmasikan pada

bukti-bukti temuan yang telah diperiksa dan dicek kesahihannya pada sumber data

tangan pertama. Proses ini juga dilakukan dengan mengkonfirmasikan atau

mendiskusikan dengan sesama rekan mahasiswa yang melakukan penelitian

tindakan kelas.

Page 11: BAB III MetodologiPenelitian - repository.upi.edurepository.upi.edu/7010/6/S_SEJ_0606107_Chapter3.pdf · 27 Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray

33

Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran Sejarah di Kelas XI IPS 2 SMA PGRI 1 Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengolahan data untuk mengukur aktivitasbelajar siswa diolah secara

kuantitatif melalui penskoran. Rumus-rumus yang digunakan, antara lain:

Persentasekemampuankompetensistrategis = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 x 100 %

Untukjumlahskorsiswadiperolehdariperhitunganjumlahsiswa yang

melakukanaktivitasdalammasing-

masingaktivitasdikalikandenganskorsiswadenganmasing-masingaktvitas yang

kemudianjumlahdariskorsetiapsiswadijumlahkansehinggamenghasilkanjumlahsko

rsiswa.Adapunkategoripenskorandalamsetiapaktivitasadalahsebagaiberikut :

n

o

Aktivitassiswa Deskripsi

1 Aktivitasmenyimak(visual

activities )

5. menyimakdilakukandenganbaikdanfokus

4.

menyimakdilakukandenganbaiktetapikurangfok

us

3.

menyimakdilakukandengankurangbaikdankuran

gfokus

2.

menyimakdilakukandengantidakbaikdantidakfo

kus

1. tidakmenyimak

2 Aktivitasmembacareferensi(v

isual activities)

5. siswamembacadenganfokusdansesuaimateri

4.

siswamembacadenganfokustetapikurangsesuaid

enganmateri

3.

siswamembacakurangfokusdankurangsesuaiden

ganmateri

2.

siswamembacatidakfokusdantidaksesuaidengan

Page 12: BAB III MetodologiPenelitian - repository.upi.edurepository.upi.edu/7010/6/S_SEJ_0606107_Chapter3.pdf · 27 Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray

34

Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran Sejarah di Kelas XI IPS 2 SMA PGRI 1 Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

materi

1. tidakmembaca

3 Aktivitasbertanya(oralactivit

ies)

5. pertanyaansesuaidenganmateri yang

sedangdibahasdanterarah

4. pertanyaansesuaidenganmateri yang

sedangdibahastetapikurang

3. pertanyaankurangsesuaidenganmateri yang

sedangdibahasdankurangterarah

2. pertanyaantidaksesuaidenganmateri yang

sedangdibahasdankurangterarah

1. tidakmembuatpertanyaan

4

.

Aktivitasmenjawabpertanyaa

n(Oral activities)

5. menjawabsesuaidenganpertanyaandanbenar

4.

menjawabdilakukansesuaidenganpertanyaandan

kurangbenar

3.

menjawabkurangsesuaidenganpertanyaandanku

rangbenar

2.

menjawabdilakukantidaksesuaidenganpertanyaa

ndankurangbenar

1. tidakmenjawab

5

.

Aktivitasmenanggapipernyat

aan(mental activities)

5.

menanggapisesuaidenganpernyataandanterarah

4.

menanggapisesuaidenganpernyataantetapikuran

gterarah

3.

menanggapikurangsesuaidenganpernyataandank

urangterarah

Page 13: BAB III MetodologiPenelitian - repository.upi.edurepository.upi.edu/7010/6/S_SEJ_0606107_Chapter3.pdf · 27 Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray

35

Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran Sejarah di Kelas XI IPS 2 SMA PGRI 1 Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.

menanggapitidaksesuaidenganpernyataandantid

akterarah

1. tidakmenanggapi

6

.

Aktivitasmengeluarkanpenda

pat(oral activities)

5. pendapatsesuaidenganpernyataandanterarah

4.pendapatsesuaidenganpernyataantetapikurang

terarah

3.

pendapatkurangsesuaidenganpernyataandankura

ngterarah

2.

pendapattidaksesuaidenganpernyataandantidakt

erarah

1. tidakberpendapat

tabel 3.1

kategoripenskorandalamsetiapaktivitas

Untukmengklasifikasikualitasaktivitassiswamaka data

dikelompokkandenganmenggunakanskalalimaberdasarkanpendapatSuhermandan

Kusumah (Masitoh, 2010:33) disajikandalamtabel di bawahini:

Persentaseskor total siswa Kategoriaktivitassiswa

90%≤A≤100% A (sangatbaik)

75%≤B≤90% B (baik)

55%≤C≤75% C (cukup)

40%≤D≤55% D (kurang)

0%≤E≤40% E (buruk)

tabel 3.2

Kriteriapenentuantingkataktivitassiswa

Untukmenganalisisangket,

kriteriapenilaiansiswaterhadapsuatupernyataandalamangketterbagikedalam 4

kategoriyaituSangatSetuju (SS), Setuju (S), TidakSetuju (TS),

Page 14: BAB III MetodologiPenelitian - repository.upi.edurepository.upi.edu/7010/6/S_SEJ_0606107_Chapter3.pdf · 27 Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray

36

Putri Purwati, 2014 Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran Sejarah di Kelas XI IPS 2 SMA PGRI 1 Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

danSangatTidakSetuju (STS). untukmenganalisis data

angketdigunakanrumussebagaiberikut:

P=𝐹

𝑛 x 100 %

Keterangan: P= Presentasejawaban

F=Frekuensijawaban

n =banyakresponden

Setelahdianalisiskemudiandilakukaninterpretasi data

denganmenggunakankategoripresentaseberdasarkanpendapatKoentjaraningrat

(dalamSaripah, 2003: 33)

BesarPresentase Interpretasi

0 % Tidakada

1 % - 25 % Sebagiankecil

26 % - 49 % Hampirsetengahnya

50 % Setengahnya

51 % - 75% Sebagianbesar

76 % - 99 % Padaumumnya

100 % Seluruhnya

tabel 3.3

klarifikasiinterpretasiperhitunganpresentase