66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, penulis mengambil tempat penelitian di MTs Mathla’ul Anwar Pusat Menes Kab. Pandeglang, dengan beberapa alasan sebagai berikut: a. Terdapat topik yang menarik untuk diteliti yaitu Mts Mathla’ul Anwar Pusat Menes Kab. Pandeglang sebagai bagian dari lembaga pendidikan formal, dan salah satu lembaga pendidikan formal yang mengembangkan program Kelas Reguler (biasa) pada umumnya, dan Kelas Tahfidzul Qur’an, sebagai langkah awal untuk menanamkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik di bidang keagamaan, wawasan keislaman, serta mampu mengamalkan isi kandungan al-Qur’an dan as-sunnah dalam kehidupan sehari-harinya.
23
Embed
BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/1487/5/BAB III.pdf · 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
66
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis mengambil tempat
penelitian di MTs Mathla’ul Anwar Pusat Menes Kab.
Pandeglang, dengan beberapa alasan sebagai berikut:
a. Terdapat topik yang menarik untuk diteliti yaitu Mts
Mathla’ul Anwar Pusat Menes Kab. Pandeglang
sebagai bagian dari lembaga pendidikan formal, dan
salah satu lembaga pendidikan formal yang
mengembangkan program Kelas Reguler (biasa) pada
umumnya, dan Kelas Tahfidzul Qur’an, sebagai
langkah awal untuk menanamkan keimanan dan
ketaqwaan peserta didik di bidang keagamaan,
wawasan keislaman, serta mampu mengamalkan isi
kandungan al-Qur’an dan as-sunnah dalam kehidupan
sehari-harinya.
67
b. Letak geografis MTs Mathla’ul Anwar Pusat Menes
Kab. Pandeglang cukup strategis, sehingga
memudahkan penulis dalam melaksanakan penelitian.
c. Sepanjang pengetahuan penulis belum ada yang
meneliti atau membahas tentang masalah ini.
2. Waktu Penelitian
Penulis melaksanakan penelitian ini pada bulan
Agustus sampai dengan bulan Oktober 2017 yang
berlokasi di MTs Mathla’ul Anwar Pusat Menes Kab.
Pandeglang.
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov
1.
2.
3.
4.
5.
68
6.
7.
Keterangan :
1. SK skripsi
2. Bimbingan
3. Pembuatan instrumen penelitian
4. Pelaksanaan penelitian (Observasi, wawancara,
dan penyebaran tes)
5. Pengolahan data
6. Menyelesaikan skripsi dan daftar sidang skripsi
7. Sidang skripsi/sidang munaqasyah
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif analisis dan teknik analisis
komparasional bivariat. Deskriptif analisis adalah statistik
yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
69
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.65
Sedangkan teknik analisis komparasional bivariat adalah
teknik analisis komparasional yang hanya membandingkan
persamaan atau perbedaan antara dua buah variabel saja.66
Apakah memang secara signifikan dua variabel yang sedang
diperbandingkan atau dicari perbedaannya itu memang
berbeda, ataukah perbedaan itu terjadi semata-mata karena
kebetulan saja (by chance).67
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
penelitian deskriptif analisis dan analisis komparasional
bivariat yaitu dengan cara mendeskripsikan data,
menganalisa, dan membandingkan data dari hasil belajar
Qur’an Hadits siswa kelas VII antara kelas Tahfidzul Qur’an
dengan Kelas Regular di MTs Mathla’ul Anwar Pusat Menes
Kab. Pandeglang.
65
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan
Kuantitatif Kualitatif dan R&D, ( Bandung : Alfabeta, 2015 ), hlm 207. 66
Supardi, & Darwyan Syah, Pengantar Statistik Pendidikan,
(Jakarta : Diadit Media, 2009) hlm 130 67
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : PT
Raja Grapindo Persada, 2017) hlm 277.
70
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Istilah populasi merujuk pada keseluruhan kelompok
dari mana sampel penelitian itu kita ambil. Ary, Jacobes,
dan Sorensen dalam bukunya Punaji Setyosari,
mendefinisikan populasi sebagai berikut:
“A population is defined as all members of any well-
defined class of people, events, or objects.” Populasi itu
diartikan juga sebagai sekelompok objek, orang, dan
pristiwa yang lebih besar dan daripadanya generlisasi
diambil.68
Menurut Sugiyono, Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas : obyek atau sabyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian
ditarik kesimpulannya.69
68
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan
Pengembangan, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2013), 196 69
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan
Kuantitatif Kualitatif dan R&D, ( Bandung : Alfabeta, 2015 ), 117.
71
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa
kelas VII MTs Mathla’ul Anwar Pusat Menes Kab.
Pandeglang, yang terdiri dari Kelas VII Reguler (biasa),
sebanyak 169 siswa. Dan Kelas VII Tahfidzul qur’an
terdiri dari 1 kelas yaitu bejumlah 24 siswa, dengan
jumlah seluruh populasi 193 orang siswa.
2. Sampel
Menurut Sugiyono, sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.70
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang diteliti.71
Arikunto
berpendapat apabila populasi kurang dari 100, lebih baik
diambil semua sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Tetapi jika populasinya lebih dari 100
dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau tergantung
70
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan
Kuantitatif Kualitatif dan R&D, ( Bandung : Alfabeta, 2015 ), 118. 71
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktik ( Jakarta : Rineka Cipta, 2013 ), 174.
72
setidak-tidaknya dari kemampuan penelitian dilihat dari
waktu, tenaga dan dana.72
Mengingat populasi penelitian ini relatif besar, maka
ditetapkanlah penarikan sampelnya yaitu berdasarkan
pendapat di atas maka penulis mengambil dari jumlah
populasi yang ada dengan jumlah 193 orang siswa, atau
peneliti mengambil sampel sekitar 25% atau berjumlah 48
orang siswa (sampel), dengan ditetapkannya penarikan
sampel dari Kelas Tahfidzul Qur’an yang berjumlah 24
orang dari 24 orang siswa, dan menentukan sampel dari
Kelas Regular yaitu 24 orang dari 169 orang siswa.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik probability sampling, yaitu teknik
pengambilan sampel yang memberi peluang atau
kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini
meliputi, simple random sampling, proportionate starified
72
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktik ( Jakarta : PT Rineka Cipta, 2006 ), 134.
73
random sampling, disproportionate startied random,
sampling area (cluster) sampling (sampling menurut
daerah).73
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan
yaitu simple random sampling, yakni teknik pengambilan
anggota sampel dari populasi dilakukan yang diambil
secara acak.
Tabel 3.2 Hasil Penentuan Sampel
Populasi Sampel %
193 48
Kelas Tahfidzul Qur’an : 24
Kelas Reguler : 24
25%
12.5%
12.5%
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya ada adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
73
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan
Kuantitatif Kualitatif dan R&D, ( Bandung : ALFABETA, 2015 ), 120.
74
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Hatch
dan Farhadi dalam bukunya Sugiyono yaitu : Secara teoritis
variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau
obyek yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan
yang lainatau obyek dengan obyek yang lain.
Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang
keilmuan atau kegiatan tertentu. Tinggi, berat badan, sikap,
motivasi, kepemimpinan, disiplin kerja, merupakan atribut-
atribut dari setiap orang. Berat, ukuran, bentuk, dan warna
atribut-atribut dari obyek. Struktur organisasi, model