BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia 1 SMK Santo Paulus Surakarta B. Waktu Penelitian. Waktu dan jadwal penelitian yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah 3 bulan efektif sejak di setujuinya proposal. 1. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2015 sampai Januari 2016 2. Jadwal penelitian dari studi pustaka sampai pembuatan tesis seperti pada tabel 2. Tabel 2. Jadwal Penelitian N o Kegiatan Bulan Otober Bulan Novem- ber Bulan Desem- ber Bulan Januari Bulan Pebruari 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Proposal dan Studi Pustaka 2. Preparasi adsorben 3. Pembuatan variasi konsentrasi dan komposisi 4. Uji kinerja penjerap 5. Penentuan isotherm penjerap 6. Pengolahan data dan pembuatan tesis
13
Embed
BAB III METODOLOGI PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · Berbagai metode dan teknik penjernihan air telah dikembangkan dan dipasarkan secara luas. Namun, secara umum penjernih air harus
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.Tempat Penelitian.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia 1 SMK Santo Paulus Surakarta
B. Waktu Penelitian.
Waktu dan jadwal penelitian yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah 3 bulan
efektif sejak di setujuinya proposal.
1. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2015 sampai Januari 2016
2. Jadwal penelitian dari studi pustaka sampai pembuatan tesis seperti pada tabel 2.
Tabel 2. Jadwal Penelitian
N
o Kegiatan
Bulan
Otober
Bulan
Novem-
ber
Bulan
Desem-
ber
Bulan
Januari
Bulan
Pebruari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Proposal dan Studi Pustaka
2. Preparasi adsorben
3. Pembuatan variasi
konsentrasi dan komposisi
4. Uji kinerja penjerap
5. Penentuan isotherm
penjerap
6. Pengolahan data dan
pembuatan tesis
C.Tata Laksana Penelitian.
1. Alat , bahan ,pembuatan larutan dan standarisasi larutan
a). Alat
Tabel 3. Daftar Alat.
N
o Nama Spesifikasi/Tipe Merek
1 Neraca analitik 0,0001 g Ohaust
2 Oven 32 lt Memmert 3 Ayakan 150 mesh
-
4 Lumpang dan morter Porselin Ø 15 cm - 5 Desikator Kaca , Ø 35 cm - 6 Magnetic Stirrer 100 Rpm Thermolyne
7 Beakerglass 100. 250. 500 ml Pyrex 8 Erlenmeyer 50. 100. 250 ml Pyrex
9 Pipet Volume 5.10.25 ml Pyrex 10 Labu Ukur 50. 100. 250.500 ml Pyrex
11 Pipet tetes 20 cm - 12 Pengaduk kaca 20 cm -
13 Mikro Buret 10. 25 ml Schot Duran 14 Statif dan klem Standart - 15
Perangkat alat Adsorpsi PVC -
16 Ember 5 liter. plastik - 17
Gelas ukur 250. 1000 ml. plastik -
18 Kertas Saring biasa 1 x 1m - 19 Tali kenur putih 4 rol -
20 Loyang 20 X 20 cm Stainless Steel
21 Pengaduk kayu 50 cm -
b). Bahan
Tabel 4. Daftar Bahan
No Nama Spesifikasi/Type Merek
1 Tanah alofan Cemoro Kandang -
2 Arang tempurung kelapa/arang aktif Teknis -
3 Tawas Teknis -
4 Aquades Teknis -
5 Air limbah yang mengandung logam tembaga Teknis -
6 HNO3 Pro Analist (p.a) E-Merk
7 KI Pro Analist (p.a) E-Merk
8 Na2S2O3 5 H2O Pro Analist (p.a) E-Merk
9 KIO3 Pro Analist (p.a) E-Merk
10 HCl Pro Analist (p.a) E-Merk
11 CH3COOH Pro Analist (p.a) E-Merk
12 NH4OH Pro Analist (p.a) E-Merk
13 Kertas saring N0. 40 Whatman
14 Amylum Teknis -
c). Pembuatan Larutan.
1). Pembuatan Larutan Na2S2O3 5 H2O 0,1 N
Cara pembuatan :
Menimbang 12,44 gram Na2S2O3 5 H2O dilarutkan dalam bekerglass yang
berisi aquades dingin yang sebelumnya dididihkan dulu untuk menguapkan
CO2 nya sebanyak 100 ml, kemudian masukkan kedalam labu ukur dan
tambahkan aquades sampai 500 ml, diamkan sebentar kemudian
distandarisasi.
2). Pembuatan Larutan KI 1 N
Cara pembuatan :
Menimbang 8,3 gram KI kemudian larutkan dalam bekerglass yang berisi
aquades 25 ml, setelah larut sempurna masukkan kedalam labu ukur dan
tambahkan aquades sampai 100 ml
3). Pembuatan Larutan HCl 1N
Cara pembuatan :
Mengambil dengan pipet HCl pekat sebanyak 4,256 ml masukkan pada
bekerglass yang berisi 20 ml aquades aduk dan masukkan kedalam labu ukur
dan tambahkan aquades sampai 50 ml.
4). Pembuatan HNO3 6N
Cara pembuatan :
Mengambil dengan pipet HNO3 pekat sebanyak 104,59 ml masukkan pada
bekerglass yang berisi 100 ml aquades aduk dan masukkan kedalam labu ukur
dan tambahkan aquades sampai 250 ml.
5). Pembuatan CH3COOH 2N
Cara pembuatan:
Mengambil dengan pipet CH3COOH pekat sebanyak 28,595 ml masukkan
pada bekerglass yang berisi 100 ml aquades aduk dan masukkan kedalam
labu ukur dan tambahkan aquades sampai 250 ml.
6). Pembuatan larutan NH4OH 5N
Cara pembuatan :
Mengambil dengan pipet NH4OH pekat sebanyak 75,269 ml masukkan pada
bekerglass yang berisi 15 ml aquades aduk dan masukkan kedalam labu ukur
dan tambahkan aquades sampai 100 ml.
7). Pembuatan Larutan Amilum 1 %
Timbang 1 gram amilum larutkan dengan sedikit aquades, setelah larut
sempurna tambahkan aquades panas sampai 100 ml
d). Standarisasi Larutan Na2S2O3 0,1 N
Menimbang dengan tepat ± 0,2 gram padatan KIO3 kemudian larutkan dengan
aquades dalam labu ukur 50 ml. Pipet 10 ml larutan tersebut dan 5 ml larutan HCl
1N masukkan ke dalam erlenmeyer 100 ml kemudian tambahkan 1gram
KI,tutuplah dengan aluminium foil , diamkan selama 3 menit kemudian titrasi
cepat-cepat dengan larutan Na2S2O3 sampai larutan berwarna coklat hampir
hilang, tambahkan 1 ml indikator amilum dan titrasi dilanjutkan sampai warna
biru tepat hilang dan terlihat warna hijau. Lakukan titrasi secara duplo.
2. Preparasi Penjerap.
a). Tawas
Tawas yang dibeli dari toko kimia dikeringkan sebentar dalam oven dengan suhu
105 OC selama 10 menit, hal ini dilakukan apabila tawas dalam kondisi sedikit
basah, apabila cukup kering bisa langsung digunakan.
b). Arang tempurung kelapa
Arang aktif dari tempurung kelapa yang dibeli dari PT.Brataco dicuci sampai bersih
kemudian diaktifasi dengan merendamnya pada larutan HCl 0,1 N selama 24 jam ,
setelah 24 jam dilakukan penyaringan dan dijemur sampai agak kering kemudian
dioven dengan suhu 105 OC selama 4 jam.
c). Tanah Alofan
Tanah alofan yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari daerah Cemoro
Kandang, Gunung Lawu, Jawa Timur. Alofan yang diperoleh dibersihkan dari
pengotor, dan dikeringkan di udara terbuka hingga kering , lalu tanah alofan
digerus hingga halus. Selanjutnya, tanah alofan diayak dengan ayakan 150 mesh.
Serbuk yang lolos 150 mesh lalu dikeringkan pada temperatur 105 OC dan 110
OC
selama 4 jam (Sulistyarini, 2012).
3. Metode dan Identifikasi Penjerap.
a. Pengikatan kotoran limbah laboratorium
Air limbah laboratorium yang mengandung ion Cu dan kotoran lain dijernihkan
dulu dengan tawas yang dilakukan dengan cara mengambil air limbah sebanyak
500 ml dalam bekerglass dan menambahkan tawas dengan berbagai macam
konsentrasi dari 100, 150, 200, 250 ppm diaduk kemudian didiamkan selama 1
sampai 2 jam agar kotoran membentuk flok dan mengendap kemudian disaring
kotorannya dengan kertas saring Whatman No. 40 yang sudah diketahui beratnya
, flok yang tersaring dikeringkan dalam oven selama 5-10 menit , didinginkan
dalam desikator dan akhirnya kertas saring ditimbang kembali untuk mengetahui
banyaknya flok-flok kotoran yang tersaring. Alternatif model penjernihan air