33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan karena penulis ingin menghasilkan media pembelajaran yang efektif bagi proses pembelajaran. Penelitian pendidikan dan pengembangan lebih dikenal dengan sebutan Research & Development (R & D). Penelitian pengembangan merupakan tipe atau jenis penelitian yang relatif baru dalam dunia pendidikan. Implementasi penelitian dan pengembangan pada bidang pendidikan umumnya berfokus pada proses pengembangan dan validasi produk pendidikan. 1 Terdapat dua model dalam penelitian pengembangan, yaitu validation studies yang bertujuan untuk mengembangkan, menguraikan, dan memvalidasi teori mengenai proses pembelajaran dan implikasi yang dihasilkan untuk desain pembelajaran, sementara development studies yang bertujuan memecahkan masalah pendidikan menggunakan teori pengetahuan yang relevan. 2 Penulis menggunakan model development studies yang bertujuan menghasilkan produk media yang dapat memecahkan masalah pembelajaran menggunakan pengetahuan yang sudah ada. Langkah-langkah model penelitian development studies menurut Akker et. al, antara lain preliminary research, prototyping stage, summative evaluation, dan systematic reflection and documentation. 1 Yuberti dan Antomi Siregar, Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains, (Lampung: Anugrah Utama Raharja, 2017), h. 57. 2 Jan van den Akker, Koeno Gravemeijer, Susan Mc-Kenney, and Nienke Nieveen, Educational Design Research, (New York: Routledge, 2006), h. 152-153.
27
Embed
BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45311/3/3. BAB III.pdfdalam proses pembelajaran pada tahap penelitian pendahuluan.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan karena
penulis ingin menghasilkan media pembelajaran yang efektif bagi proses
pembelajaran. Penelitian pendidikan dan pengembangan lebih dikenal dengan
sebutan Research & Development (R & D). Penelitian pengembangan merupakan
tipe atau jenis penelitian yang relatif baru dalam dunia pendidikan. Implementasi
penelitian dan pengembangan pada bidang pendidikan umumnya berfokus pada
proses pengembangan dan validasi produk pendidikan.1
Terdapat dua model dalam penelitian pengembangan, yaitu validation
studies yang bertujuan untuk mengembangkan, menguraikan, dan memvalidasi
teori mengenai proses pembelajaran dan implikasi yang dihasilkan untuk desain
pembelajaran, sementara development studies yang bertujuan memecahkan
masalah pendidikan menggunakan teori pengetahuan yang relevan.2 Penulis
menggunakan model development studies yang bertujuan menghasilkan produk
media yang dapat memecahkan masalah pembelajaran menggunakan pengetahuan
yang sudah ada. Langkah-langkah model penelitian development studies menurut
Akker et. al, antara lain preliminary research, prototyping stage, summative
evaluation, dan systematic reflection and documentation.
1 Yuberti dan Antomi Siregar, Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan Matematika
dan Sains, (Lampung: Anugrah Utama Raharja, 2017), h. 57. 2 Jan van den Akker, Koeno Gravemeijer, Susan Mc-Kenney, and Nienke Nieveen,
Educational Design Research, (New York: Routledge, 2006), h. 152-153.
34
B. Prosedur Pengembangan
Tahapan pengembangan media pembelajaran AR berbasis Android pada
penelitian pengembangan ini digambarkan dalam Gambar 3. 1 berikut.
Jan van den Akker, et. al., 2006
Gambar 3. 1 Prosedur Pengembangan
Studi Literatur
Survei Lapangan
Perancangan Pedoman Desain
Pengoptimalan Prototipe
Evaluasi Formatif
(uji ahli, evaluasi satu-satu, evaluasi
kelompok kecil, uji lapangan)
Revisi
Evaluasi Sumatif
Uji Efektivitas Uji Praktikabilitas
Pelaporan
Preliminary Research
Prototyping Stage
Summative Evaluation
Systematic Reflection and
Documentation
35
1. Penelitian Pendahuluan (Preliminary Research)
Langkah-langkah yang akan dilakukan pada tahap ini adalah studi literatur
untuk mencari permasalahanan yang bersangkutan dengan pembelajaran di sekolah
serta kekurangan media yang sudah ada dan survei lapangan untuk melengkapi serta
menguatkan temuan pada studi literatur. Tahapan ini bertujuan memperoleh
informasi permasalahan pada materi fisika, kekurangan media pembelajaran
sebelumnya untuk dikembangkan, dan memilih software yang akan digunakan.
Survei lapangan dilakukan di lima Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)
Tangerang Selatan, yaitu SMAN 3 Tangerang Selatan, SMAN 6 Tangerang Selatan,
SMAN 7 Tangerang Selatan, SMAN 11 Tangerang Selatan, dan SMAN 12
Tangerang Selatan yang sudah menerapkan kurikulum 2013 revisi 2017. Survei
lapangan tersebut terdiri dari wawancara kepada lima orang guru dan menyebar
angket kepada 326 siswa.
2. Tahap Prototipe (Prototyping Stage)
Pembuatan dan perbaikan prototipe produk sebagai media pemecahan
masalah yang diperoleh tadi dilakukan pada tahap ini setelah menemukan masalah
dalam proses pembelajaran pada tahap penelitian pendahuluan. Tahapan ini terdiri
dari perancangan pedoman desain, pengoptimalan prototipe, evaluasi formatif
(formative evaluation), dan revisi.
a. Perancangan Pedoman Desain
1) Pemilihan Materi Ajar
Sesuai dengan hasil temuan pada studi pendahuluan bahwa adanya
permasalahan dalam proses pembelajaran pada materi gelombang, maka peneliti
memilih materi gelombang mekanik pada kurikulum 2013 revisi 2017 untuk
dijadikan bahan ajar dalam produk. Selanjutnya yaitu mempelajari Kompetensi Inti
(KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pada silabus kurikulum 2013 revisi 2017 untuk
membuat tujuan pembelajaran. Tahap selanjutnya membuat soal evaluasi. Tahap
terakhir dilakukan pembuatan media pembelajaran AR berbasis Android berisi
36
materi gelombang mekanik dengan kurikulum 2013 revisi 2017. Tahapan
pemilihan materi ajar dapat dilihat pada Gambar 3. 2 berikut ini.
Pertimbangan kesulitan guru dan siswa
pada materi pelajaran fisika
Memilih materi gelombang mekanik
Mengetahui KI dan KD materi gelombang
mekanik pada silabus kurikulum 2013
Membuat tujuan pembelajaran
Membuat soal evaluasi
Kesulitan guru dan siswa pada materi
gelombang mekanik teratasi
Gambar 3. 2 Pemilihan Materi Ajar
2) Perancangan Desain Konsep Media AR
Desain media AR yang akan dibuat dari segi tampilan (display) di lengkapi
dengan objek 3D, animasi 3D, audio penjelasan, materi, formulasi, contoh soal dan
pembahasan, link video, simulasi, soal latihan serta pembahasannya, teks
kompetensi inti, teks kompetensi dasar, teks indikator pembelajaran, teks tujuan
pembelajaran, berbasis Android, dan menggunakan metode user defined marker.
User defined marker merupakan marker menggunakan objek berpola pada dunia
nyata yang bebas dipilih pengguna sebagai marker untuk menampilkan objek
37
virtual pada AR.3 Marker tersebut dapat berupa tulisan, gambar, kain berpola, dan
lain sebagainya yang berpola.
3) Perancangan Desain Software Media
Saat aplikasi AR gelombang mekanik mulai dijalankan akan muncul halaman
judul yang berisi judul media, materi, dan tombol “Mulai” untuk masuk ke halaman
selanjutnya. Setelah memilih tombol “Mulai”, aplikasi akan menampilkan kondisi
camera detection. Kamera smartphone akan mendeteksi marker lalu memunculkan
objek 3D disertai dengan kelengkapan animasi gelombang mekanik, audio
penjelasan, tombol “Materi”, tombol “Tools”, tombol menu, dan tombol untuk
menyalakan flash.
Tombol “Materi” berisi materi singkat, kumpulan rumus, pembahasan contoh
soal, link video pendek gelombang mekanik, dan link pembahasan contoh soal.
Tombol “Tools” berisi menu pengatur volume audio penjelasan, pengatur volume
audio backsound, petunjuk penggunaan, profil, dan referensi. Tombol menu berisi