Top Banner
26 Nita Tursina Handayani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment And Satisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi pada Mata Pelajaran TIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen atau eksperimen semu. Tujuannya adalah untuk memprediksi keadaan yang dapat dicapai melalui eksperimen yang sebenarnya, tetapi tidak ada pengontrolan dan/atau manipulasi terhadap seluruh variabel yang relevan(Arifin, 2011:74). Penelitian yang dilakukan yaitu mengenai penerapan model pembelajaran ARIAS berbantuan multimedia interaktif terhadap peningkatan kemampuan aplikasi pada mata pelajaran TIK SMA. Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah model pembelajaran ARIAS berbantuan multimedia interaktif dapat meningkatkan kemampuan aplikasi siswa pada mata pelajaran TIK SMA dan apakah model pembelajaran ARIAS berbantuan multimedia interaktif lebih baik dalam meningkatkan kemampuan aplikasi siswa daripada pembelajaran konvensional pada mata pelajaran TIK SMA. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Non-equivalent Control Group Design. Adapun secara bagan dapat digambarkan sebagai berikut : O 1 X O 2 O 1 - O 2 (Sugiyono, 2012:116) Keterangan : O 1 : Pretest (tes awal) O 2 : Post-test (tes akhir) X : Perlakuan (Treatment) terhadap kelompok eksperimen berupa pengajaran dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS berbantuan multimedia interaktif. - : Perlakuan terhadap kelompok kontrol berupa pembelajaran konvensional (model pembelajaran langsung dan praktik berbantuan multimedia interaktif).
23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/131/6/S_KOM_0905581_CHAPTER3.pdfSatisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi

Apr 19, 2019

Download

Documents

duongcong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/131/6/S_KOM_0905581_CHAPTER3.pdfSatisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi

26 Nita Tursina Handayani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment And Satisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi pada Mata Pelajaran TIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen atau

eksperimen semu. “Tujuannya adalah untuk memprediksi keadaan yang dapat

dicapai melalui eksperimen yang sebenarnya, tetapi tidak ada pengontrolan

dan/atau manipulasi terhadap seluruh variabel yang relevan” (Arifin,

2011:74). Penelitian yang dilakukan yaitu mengenai penerapan model

pembelajaran ARIAS berbantuan multimedia interaktif terhadap peningkatan

kemampuan aplikasi pada mata pelajaran TIK SMA. Penelitian ini dilakukan

untuk melihat apakah model pembelajaran ARIAS berbantuan multimedia

interaktif dapat meningkatkan kemampuan aplikasi siswa pada mata pelajaran

TIK SMA dan apakah model pembelajaran ARIAS berbantuan multimedia

interaktif lebih baik dalam meningkatkan kemampuan aplikasi siswa daripada

pembelajaran konvensional pada mata pelajaran TIK SMA.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah Non-equivalent Control

Group Design. Adapun secara bagan dapat digambarkan sebagai berikut :

O1 X O2

O1 - O2

(Sugiyono, 2012:116)

Keterangan :

O1 : Pretest (tes awal)

O2 : Post-test (tes akhir)

X : Perlakuan (Treatment) terhadap kelompok eksperimen berupa

pengajaran dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS

berbantuan multimedia interaktif.

- : Perlakuan terhadap kelompok kontrol berupa pembelajaran

konvensional (model pembelajaran langsung dan praktik

berbantuan multimedia interaktif).

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/131/6/S_KOM_0905581_CHAPTER3.pdfSatisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi

27

Nita Tursina Handayani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment And Satisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi pada Mata Pelajaran TIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C. Populasi dan Sampel

Pada penelitian ini mengambil populasi siswa kelas XI SMA.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik

Purposive Sampling. Sampel dalam penelitian ini diambil dari berdasarkan

pertimbangan tertentu. Pertimbangan terkait dengan pengambilan sampel

dalam penelitian ini adalah siswa yang termasuk dalam kelas reguler.

Pemilihan sampel ini tidak lepas dari informasi dan rekomendasi dari guru

TIK di sekolah yang bersangkutan. Adapun sampel yang diambil dalam

penelitian ini yaitu 2 kelas, kelas XI IPA 2 sebagai kelompok eksperimen

yang akan diberikan perlakuan menggunakan model pembelajaran ARIAS

berbantuan multimedia interaktif dan kelas XI IPA 1 sebagai kelompok

kontrol yang akan diberikan perlakuan menggunakan pembelajaran

konvensional.

D. Prosedur Penelitian

Untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan, perlu disusun

prosedur yang sistematis. Secara umum prosedur penelitian dapat dibagi

menjadi tiga tahap yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian.

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini dilakukan penetapan jadwal penelitian,

mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan

penelitian antara lain :

a. Memilih masalah.

b. Studi pendahuluan.

c. Merumuskan masalah dan tujuan penelitian.

d. Menentukan dan menyusun instrumen dimulai dengan

mempersiapkan dan memahami perangkat pembelajaran mulai dari

silabus, rencana pembelajaran, bahan ajar, pengembangan

multimedia interaktif, format penilaian, menentukan populasi dan

sampel, menetapkan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/131/6/S_KOM_0905581_CHAPTER3.pdfSatisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi

28

Nita Tursina Handayani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment And Satisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi pada Mata Pelajaran TIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

e. Judgement instrumen.

f. Uji coba instrumen.

g. Analisis uji coba instrumen.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini dilaksanakan pada proses pembelajaran. Adapun

kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan antara lain :

a. Melakukan pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol untuk mengetahui kemampuan awal siswa.

b. Memberikan perlakuan (treatment) berupa pembelajaran pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok

eksperimen pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan

model pembelajaran ARIAS berbantuan multimedia interaktif,

sedangkan pada kelompok kontrol menggunakan pembelajaran

konvensional (model pembelajaran langsung dan praktik

berbantuan multimedia interaktif).

c. Melakukan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol untuk mengetahui kemampuan akhir siswa.

3. Tahap analisis data

a. Mengolah hasil data.

b. Menganalisis hasil data

c. Membandingkan hasil tes kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol.

d. Menarik kesimpulan.

Prosedur penelitian dapat digambarkan dalam bagan alur kegiatan

penelitian berikut :

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/131/6/S_KOM_0905581_CHAPTER3.pdfSatisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi

29

Nita Tursina Handayani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment And Satisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi pada Mata Pelajaran TIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Memilih Masalah

Studi Pendahuluan

Merumuskan Masalah dan Tujuan

Penelitian

Menentukan dan Menyusun

Instrumen

Judgement Instrumen

Uji Coba Instrumen

Analisis Uji Coba Instrumen

Tes Awal (Pretest)

Perlakuan/Treatment (Model

Pembelajaran ARIAS)Perlakuan/Treatment

(Pembelajaran Konvensional)

Tes Akhir (Posttest)

Pengolahan dan Analisis Data

Menarik Kesimpulan

Tes Awal (Pretest)

Tes Akhir (Posttest)

Gambar 3.1

Alur kegiatan penelitian

E. Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan

maka dibutuhkan beberapa instrumen penelitian yaitu tes dan non-tes. Tes

memiliki sifat mengukur, sedangkan non-tes memiliki sifat menghimpun. Tes

yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan atau serangkaian

tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh responden. Jenis tes yang akan

diberikan kepada responden adalah tes kemampuan yang tertulis yaitu tes

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/131/6/S_KOM_0905581_CHAPTER3.pdfSatisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi

30

Nita Tursina Handayani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment And Satisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi pada Mata Pelajaran TIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

objektif (objective) dan tes essay. Tes kemampuan ini dipergunakan untuk

mengetahui hasil belajar siswa dalam kemampuan aplikasi.

Instrumen penelitian non-tes yang dilakukan pada penelitian ini berupa

angket (questioner). Menurut Arifin (2011:228), “angket adalah instrumen

penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk

menjaring data atau informasi yang harus dijawab responden secara bebas

sesuai dengan pendapatnya.” Angket yang akan diberikan kepada responden

tersebut mengenai penerapan model pembelajaran ARIAS berbantuan

multimedia dan untuk mengetahui respon responden terhadap model

pembelajaran tersebut.

Selain tes dan non-tes, instrumen penelitian yang dibutuhkan adalah

penguasaan bahan ajar dan penguasaan metode serta strategi pembelajaran.

Indikator penguasaan bahan ajar yaitu membuat silabus mata pelajaran,

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan materi pelajaran atau bahan

ajar. Indikator penguasaan metode serta strategi pembelajaran meliputi

melakukan penilaian kemampuan awal, mengembangkan model

pembelajaran, dan mengembangkan media untuk belajar yakni multimedia

interaktif.

Suatu multimedia interaktif yang dikembangkan harus memenuhi

beberapa kriteria. Thorn dalam Munir (2009:219-220) mengajukan enam

kriteria untuk menilai miltimedia interaktif, yaitu :

1. Kriteria penilaian pertama adalah kemudahan navigasi. Sebuah CD

interaktif harus dirancang sesederhana mungkin sehingga mahasiswa

dapat memperlajarinya tanpa harus dengan pengetahuan yang kompleks

tentang media.

2. Kriteria kedua adalah kandungan kognisi. Dalam arti adanya kandungan

pengetahuan yang jelas.

3. Kriteria ketiga adalah presentasi informasi, yang digunakan untuk

menilai isi dan program CD interaktif itu sendiri

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/131/6/S_KOM_0905581_CHAPTER3.pdfSatisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi

31

Nita Tursina Handayani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment And Satisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi pada Mata Pelajaran TIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Kriteria keempat adalah integrasi media, dimana media harus

mengintegrasikan aspek pengetahuan dan keterampilan.

5. Kriteria kelima adalah artistik dan estetika. Untuk menarik minat belajar,

maka program harus mempunyai tampilan yang menarik dan estetika

yang baik.

6. Kriteria penilaian yang terakhir adalah fungsi secara keseluruhan, dengan

kata lain program yang dikembangkan harus memberikan pembelajaran

yang diinginkan oleh peserta belajar.

Newby dalam Munir (2009:220), menggambarkan proses

pengembangan suatu instructional media berbasis multimedia dilakukan

dalam empat tahapan dasar, yaitu :

1. Planning, berkaitan dengan perencanaan data media berdasarkan

kurikulum dan tujuan (instructional).

2. Instructional design, perencanaan direalisasikan dalam bentuk

rancangan.

3. Prototype, hasil rancangan kemudian diwujudkan dalam bentuk

purwarupa.

4. test, purwarupa yang dihasilkan kemudian diujicoba, ujicoba dilakukan

untuk menguji reliabilitas, validitas dan objektifitas media.

Planning

Instructional

Design

Prototype

Test

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/131/6/S_KOM_0905581_CHAPTER3.pdfSatisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi

32

Nita Tursina Handayani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment And Satisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi pada Mata Pelajaran TIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.2

Tahapan pengembangan pembelajaran multimedia interaktif

Tahapan perencanaan terdiri atas:

Penentuan tujuan pembelajaran

Membuat profil pengguna

Menentukan data

Menentukan biaya dan waktu

Tahapan desain instruksional, terdiri atas:

Perencanaan pembelajaran

Desain peta pembelajaran

Pengumpulan isi (content)

Storyboard dan penulis

Tahapan prototype, terdiri atas:

Antarmuka pengguna (user interface)

Navigasi

Pertemuan 1,2,3 dan seterusnya

Langkah-langkah yang digambarkan oleh Newbi di atas, kemudian

dikembangkan oleh Tropin dalam Munir (2009:221-222) bentuk proses

perancangan multimedia, sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1

Proses perancangan multimedia

PROSES PERANCANGAN MULTIMEDIA

Stage (Issues and Decisions) Instructional Design Role

1. Analysis: Context vs. Content

a. Curriculum

b. Content

c. Performance objectives

d. Learning objectives

e. Environment

Diagnostic

(team resource)

2. Technology Selection Consulting (team resource)

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/131/6/S_KOM_0905581_CHAPTER3.pdfSatisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi

33

Nita Tursina Handayani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment And Satisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi pada Mata Pelajaran TIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Development Strategy and

Process

Strategic

(active team role)

4. Design/Build/Test Design & Develop (major team role)

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/131/6/S_KOM_0905581_CHAPTER3.pdfSatisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi

34

Nita Tursina Handayani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment And Satisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi pada Mata Pelajaran TIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Analisis

Dalam tahapan ini, pemilihan kurikulum, menjadi gerak awal dari

serangkaian proses berikutnya. Bagian mana dari kurikulum tersebut

yang berpeluang untuk dikembangkan dengan teknologi multimedia.

Teknologi multimedia ini akan memberikan dampak bagi kurikulum.

Oleh karena itu seorang instructional designer harus melakukan diagnosa

pada bagian dari isi kurikulum yang sebaiknya disentuh oleh multimedia,

tujuan pembelajaran apa yang akan dicapai dan bagaimana

perbandingannya dengan format konvensional.

2. Pemilihan Teknologi

Pada tahapan ini, ditentukan teknologi apa yang akan digunakan

untuk merelasasikan analisis kurikulum yang telah dilakukan. Pemilihan

produk ini, khususnya dilakukan untuk menentukan :

a. Antarmuka pengguna (the user interface)

b. Kapabilitas sistem (system capabilities)

b. Bagaimana pengguna (learners) menggunakan dan belajar

melakukan navigasi system

a. Bagaimana elemen-elemen program dan interaktivitas umum

diintegrasikan, dengan link-link yang baik.

b. Aturan-atruran fasilitator, latihan, dukungan teknis dan

adminitratornya

c. Penggunaan grafik

d. Penggunaan audio dan video

Disamping itu, pemilihan teknologi hardware dan software akan

menentukan strategi belajar apa yang bisa dan tidak bisa digunakan. Oleh

karena itu seorang instructional designer harus menetukan semuanya itu

berdasarkan isi dan target audien yang akan menggunakannya.

3. Strategi Pengembangan dan Proses

Berbagai tahapan pengembangan dan uji akhir terhadap audiens

merupakan kebutuhan utama dalam pengembangan multimedia. Stretegi

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/131/6/S_KOM_0905581_CHAPTER3.pdfSatisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi

35

Nita Tursina Handayani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment And Satisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi pada Mata Pelajaran TIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ini tidak hanya berhubungan dengan bagian teknologi mana yang akan

diuji, tetapi juga berhubungan dengan bagianperancangan yang akan diuji

sebelum pengembangan utuh dilakukan.

4. Design/build/test

Pada bagian ini, merupakan bagian proses yang sebagain besarnya

dilakukan di laboratoriumm. Dalam proses ini project leader harus

mengetahui bagaimana hubungan kontribusi masing-masing anggota

dalam memproduksi suatu program jadi. Umumnya instructional

designer merupakan suatu tim, yang menjamin integritas isi media dan

keteraksesan program oleh pengguna (learner).

F. Pengujian Instrumen Penelitian

Sebuah instrumen tes dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur

apabila tes tersebut memenuhi beberapa persyaratan dengan melalui beberapa

tahap pengujian. Adapun tahap pengujian tersebut adalah validitas dan

reliabilitas. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam

pengumpulan data, maka hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel.

a. Validitas

Menurut Sugiyono (2012:182), “untuk validitas yang berbentuk tes,

pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi

instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan”. Pengujian

validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi

Product Moment dengan angka kasar, yakni:

rXY = NXY− X (Y)

{NX2− X)2 {NY2− Y)2 ( 3.1)

(Arikunto, 2012:87)

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara variebel X dan variabel Y, dua

variabel yang dikorelasikan

N = jumlah peserta tes

X = skor setiap item

Y = skor total

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/131/6/S_KOM_0905581_CHAPTER3.pdfSatisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi

36

Nita Tursina Handayani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment And Satisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi pada Mata Pelajaran TIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Adapun kriteria validitas isi ini, yaitu :

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/131/6/S_KOM_0905581_CHAPTER3.pdfSatisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi

37

Nita Tursina Handayani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment And Satisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi pada Mata Pelajaran TIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.2

Kriteria koefisien validitas butir soal

Nilai Kriteria

0,80 – 1,00 Sangat tinggi

0,60 – 0,79 Tinggi

0,40 – 0,59 Cukup

0,20 – 0,39 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat rendah

(Arikunto, 2012:89)

b. Reliabilitas

Reliabel atau biasa disebut reliabilitas adalah indeks yang

menunjukan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau

dapat diandalkan. “Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf

kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang

tetap” (Arikunto, 2012:100). Untuk mengetahui reliabilitas instrumen,

digunakan rumus yang ditemukan oleh Kuder dan Richardson (K-R.20)

untuk soal pilihan ganda atau soal objektif dan korelasi Alfa Cronbach

untuk soal essay atau uraian. Hal ini dikemukakan oleh Sugiyono

(2012:360) bahwa “jika skor yang digunakan dalam instrumen pilihan

ganda atau soal objektif menghasilkan skor dikotomi (1 dan 0) , maka

reliabilitas instrumen dapat dianalisis dengan rumus K-R.20”. Untuk

jenis data interval atau essay pengujian reliabilitas instrumen dapat

dianalisis dengan teknik Alfa Cronbach.

Rumus K-R.20 untuk pengujian reliabilitas instrumen soal pilihan

ganda atau soal objektif adalah sebagai berikut :

𝑟𝑖 =𝑘

𝑘−1 𝑠𝑡

2− 𝑝𝑖𝑞𝑖

𝑠𝑡2 (3.2)

(Sugiyono, 2012:359)

Keterangan :

pi = proporsi banyaknya subjek yang menjawab benar pada item 1

qi = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1-p)

𝑝𝑖𝑞𝑖= jumlah hasil perkalian antara pi dan qi

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/131/6/S_KOM_0905581_CHAPTER3.pdfSatisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi

38

Nita Tursina Handayani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment And Satisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi pada Mata Pelajaran TIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

k = jumlah item dalam instrumen

𝑠𝑡2 = varians total

dimana, varians total :

𝑠𝑡2 =

𝑥𝑡2

𝑛 (3.3)

𝑥𝑡2 = 𝑋𝑡

2 − 𝑋𝑡

2

𝑛 (3.4)

(Sugiyono, 2012:361)

Keterangan :

𝑋𝑡 = jumlah nilai benar tiap responden

n = jumlah responden

Rumus korelasi Alfa Cronbach untuk pengujian reliabilitas

instrumen soal essay atau uraian adalah sebagai berikut :

𝑟𝑖 =𝑘

(𝑘−1) 1 −

𝑠𝑖2

𝑠𝑡2 (3.5)

(Sugiyono, 2012:365)

Keterangan :

k = banyaknya item soal

𝑠𝑖2 = jumlah varians skor tiap-tiap item

𝑠𝑡2 = varians total

dimana, rumus untuk varians total dan varians item:

𝑠𝑡2 =

𝑥𝑡2

𝑛−

𝑥𝑡 2

𝑛2 (3.6)

𝑠𝑖2 =

𝐽𝐾 𝑖

𝑛−

𝐽𝐾𝑠

𝑛2 (3.7)

(Sugiyono, 2012:365)

Keterangan :

𝑥𝑡 = jumlah nilai benar tiap responden

n = jumlah responden

JKi = jumlah kuadrat seluruh skor item

JKs = jumlah kuadrat subjek

Adapun klasifikasi reliabilitas ini, yaitu :

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/131/6/S_KOM_0905581_CHAPTER3.pdfSatisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi

39

Nita Tursina Handayani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment And Satisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi pada Mata Pelajaran TIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.3

Klasifikasi reliabilitas

Nilai Kriteria

0,80 – 1,00 Sangat tinggi

0,60 – 0,79 Tinggi

0,40 – 0,59 Cukup

0,20 – 0,39 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat rendah

(Arikunto, 2012:89)

c. Taraf Kesukaran

Salah satu analisis soal yang dapat membuktikan bahwa sebuah

soal dapat dikatakan baik atau tidak adalah dengan menggunakan taraf

kesukaran. Menurut Arikunto (2012 : 222), “soal yang baik adalah soal

yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar”. Soal yang terlalu

mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha

memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan

siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba

lagi karena di luar jangkauannya.

Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,00. Indeks

kesukaran ini menunjukan taraf kesukaran soal. Menurut ketentuan yang

sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikan sebagai berikut :

Tabel 3.4

Kriteria taraf kesukaran

Taraf Kesukaran (P) Kriteria

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

(Arikunto,2012:225)

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/131/6/S_KOM_0905581_CHAPTER3.pdfSatisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi

40

Nita Tursina Handayani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment And Satisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi pada Mata Pelajaran TIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Adapun rumus untuk mencari taraf kesukaran soal pilihan ganda

yaitu :

𝑃 = 𝐵

𝐽𝑆 (3.8)

(Arikunto,2012:223)

Keterangan :

P = indeks kesukaran butir soal

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Sedangkan rumus untuk mencari taraf kesukaran soal essay atau

uraian yaitu (Arifin, 2012:135) :

𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝐾𝑒𝑠𝑢𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 =𝑅𝑎𝑡𝑎 −𝑟𝑎𝑡𝑎

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑜𝑎𝑙 (3.9)

Dimana,

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑜𝑎𝑙

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 (3.10)

d. Daya pembeda

Salah satu analisis soal lain yang dapat membuktikan bahwa

sebuah soal dapat dikatakan baik atau tidak adalah dengan menggunakan

daya pembeda. “Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal

untuk membedakan antara siswa yang pandai atau berkemampuan tinggi

dengan siswa yang bodoh atau berkemampuan rendah”

(Arikunto,2012:226).

Seperti halnya indeks kesukaran, indeks diskriminasi (daya

pembeda) berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. Namun, pada indeks

diskriminasi terdapat tanda negatif (-).

Dalam menghitung daya pembeda ini, siswa dikelompokan menjadi

dua kelompok, yaitu kelompok atas (upper group) dan kelompok bawah

(lower group).

Adapun rumus untuk mencari indeks daya pembeda soal pilihan

ganda yaitu :

𝐷 = 𝐵𝐴

𝐽𝐴−

𝐵𝐵

𝐽𝐵= 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵 (3.11)

(Arikunto,2012:228)

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/131/6/S_KOM_0905581_CHAPTER3.pdfSatisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi

41

Nita Tursina Handayani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment And Satisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi pada Mata Pelajaran TIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Keterangan :

J = jumlah peserta tes

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan

benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu

dengan benar

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Sedangkan rumus untuk mencari indeks daya pembeda soal essay

atau uraian yaitu :

𝐷𝑃 =𝑋𝐾𝐴−𝑋𝐾𝐵

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠 (3.12)

(Arifin, 2012:133)

Keterangan :

DP = daya pembeda

𝑋𝐾𝐴 = rata-rata kelompok atas

𝑋𝐾𝐵 = rata-rata kelompok bawah

Skor Maks = skor maksimum

Nilai daya pembeda ditafsirkan berdasarkan kriteria sebagai

berikut:

Tabel 3.5

Kriteria daya pembeda

Daya Pembeda (D) Kriteria

0,00 – 0,20 Buruk (poor)

0,21 – 0,40 Cukup (satisfactory)

0,41 – 0,70 Baik (good)

0,71 – 1,00 Baik sekali (excellent)

(Arikunto,2012:232)

G. Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian merupakan langkah yang sangat penting dalam

kegiatan penelitian. Analisis data pada penelitian ini dimaksudkan untuk

menjawab permasalahan dalam rangka merumuskan kesimpulan. Analisis

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/131/6/S_KOM_0905581_CHAPTER3.pdfSatisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi

42

Nita Tursina Handayani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment And Satisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi pada Mata Pelajaran TIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

data yang benar dan tepat akan menghasilkan kesimpulan yang benar. Teknik

analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif yakni

dengan menggunakan statistik. Data yang diolah merupakan data hasil pretest

dan posttest. Adapun prosedur analisis dari setiap data adalah sebagai berikut:

1. Penskoran

Pemberian skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan

metode Rights Only, yaitu jawaban benar diberi skor satu (1), jawaban

salah diberi skor nol (0), dan satu butir soal yang tidak dijawab diberi

skor nol (0). Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah

jawaban yang benar, berikut rumus yang digunakan untuk menghitung

pemberian skor:

S = R (3.13)

(Arikunto, 2012:188)

dimana :

S = skor siswa

R = jawaban siswa yang benar

Adapun pemberian skor untuk soal essay yaitu setiap soal diberi

skor maksimal empat (4). Proses penskoran ini dilakukan baik terhadap

pretest maupun posttest.

2. Pengolahan data skor hasil pretest dan posttest

a. Menghitung rata-rata hitung

Setelah data skor pretest dan posttest diperoleh, kemudian

dihitung rata-rata masing-masing data skor pretest dan posttest

tersebut dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

𝑥 = 𝑥𝑖

𝑛 (3.14)

(Sudjana, 1996:67)

Ketarangan :

𝑥 = rata-rata

∑xi = jumlah total nilai data

n = jumlah sampel

b. Menentukan varians dengan menggunakan rumus berikut :

𝑠2 = (𝑥𝑖−𝑥)2

𝑛−1 (3.15)

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/131/6/S_KOM_0905581_CHAPTER3.pdfSatisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi

43

Nita Tursina Handayani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment And Satisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi pada Mata Pelajaran TIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(Sudjana, 1996:93)

Sedangkan untuk mencari simpangan baku (s), dari (s2) diambil

harga akarnya yang positif.

Keterangan :

s2 = varians

s = simpangan baku

n = jumlah sampel (𝑥𝑖 − 𝑥)2 = jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

c. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan pada skor pretest dan posttest.

Pengujian ini dilakukan untuk menentukan uji statistik yang akan

digunakan selanjutnya. Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan

dengan menggunakan SPSS 16.0. Cara yang digunakan untuk

mengeksplorasi uji normalitas pada penelitian ini adalah uji

normalitas Kolmogorov-Smirnov. Menurut Nugroho (2005:107), “uji

normalitas Kolmogorov-Smirnov bertujuan untuk membantu peneliti

dalam menentukan distribusi normal dengan jumlah data penelitian

yang sangat sedikit (kurang dati 30)”. Adapun rumus uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov adalah :

𝐷 = 𝑠𝑢𝑝 𝐹𝑛 𝑧 − 𝛷(𝑧) ,−∞ ≤ 𝑧 ≤ ∞ (3.16)

dimana, 𝐹𝑛(𝑧) adalah fungsi distribusi empiris, yakni 𝐹𝑛 𝑧 =

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑧(𝑘) ≤ 𝑧 /𝑛 untuk setiap z, sedangkan 𝛷(𝑧) adalah

fungsi distribusi komulatif normal baku dan 𝑧(𝑘) = 𝑥(𝑘) − 𝑥 /𝑠, s =

simpangan baku sampel.

(Uyanto, 2009:54)

d. Uji-t Dua Sampel Independen

Uji-t dua sampel independen ini dilakukan jika data

berdistribusi normal. Pada uji-t dua sampel independen ini,

digunakan pula SPSS 16.0 melakukan uji hipotesis Lavene’s Test

untuk mengetahui apakah asumsi kedua varians sama besar

terpenuhi (homogen) atau tidak terpenuhi (tidak homogen), seperti

Page 19: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/131/6/S_KOM_0905581_CHAPTER3.pdfSatisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi

44

Nita Tursina Handayani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment And Satisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi pada Mata Pelajaran TIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang dikemukakan oleh Uyanto (2009:161) “Uji Lavene (Lavenes’s

test) atau lengkapnya Uji Lavene Untuk Kesamaan Ragam (Lavene

Test for Equality of Variances) digunakan untuk menguji apakah

sampel sebanyak k memiliki variance yang sama”. Dalam pengujian

hipotesis, kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

Jika P-value < α = 0.05 maka H0 ditolak

Jika P-value α = 0.05 maka H0 diterima

Adapun rumus uji Lavene yaitu :

𝑊 = 𝑁−𝑘 𝑁𝑖 𝑍𝑖−𝑍

2𝑘𝑖=1

𝑘−1 𝑍𝑖𝑗−𝑍𝑖 2𝑁𝑖

𝑗=1𝑘𝑖=1

(3.17)

(Uyanto, 2009:161-162)

Keterangan :

Zij = 𝑌𝑖𝑗 − 𝑌𝑖

𝑍𝑖 = purata (mean) group ke-i

𝑍 = purata (mean) keseluruhan data

N = besar sampel

k = jumlah subgroup

H0 ditolak bila W > Fα,k-1,N-k

Terdapat dua rumus untuk uji-t dua sampel independen :

Jika asumsi kedua varians sama besar (equal variances

assumed), maka rumus uji-t dua sampel independen adalah :

𝑡 = 𝑥− 𝑦

𝑠 1

𝑛𝑥+

1

𝑛𝑦

(3.18)

dengan derajat kebebasan : 𝑛𝑥 + 𝑛𝑦 − 2

𝑠 = 𝑛𝑥−1 𝑠𝑥

2+ 𝑛𝑦−1 𝑠𝑦2

𝑛𝑥+𝑛𝑦−2 (3.19)

(Uyanto, 2009:160-161)

Keterangan :

𝑛𝑥= besar sampel pertama

𝑛𝑦= besar sampel kedua

𝑥 = rata-rata sampel pertama

𝑦 = rata-rata sampel kedua

𝑠𝑥2 = varians sampel pertama

Page 20: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/131/6/S_KOM_0905581_CHAPTER3.pdfSatisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi

45

Nita Tursina Handayani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment And Satisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi pada Mata Pelajaran TIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

𝑠𝑦2 = varians sampel kedua

Page 21: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/131/6/S_KOM_0905581_CHAPTER3.pdfSatisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi

46

Nita Tursina Handayani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment And Satisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi pada Mata Pelajaran TIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Jika asumsi kedua varians tidak sama besar (equal variance

not assumed), maka rumus uji-t dua sampel independen

adalah:

𝑡 = 𝑥− 𝑦

𝑆𝑥

2

𝑛𝑥+𝑆𝑦

2

𝑛𝑦

(3.20)

dengan derajat kebebasan (degree of freedom):

𝜈 =

𝑆𝑥

2

𝑛𝑥 +

𝑆𝑦2

𝑛𝑦

2

𝑆𝑥

2𝑛𝑥

2

𝑛𝑥−1+

𝑆𝑦

2

𝑛𝑦

2

𝑛𝑦−1

(3.21)

(Uyanto, 2009:161)

Berikut kriteria pengambilan keputusan untuk menolak atau

tidak menolak H0 berdasarkan P-value :

Jika P-value > α = 0.05, maka H0 diterima.

Jika P-value < α = 0.05 maka H0 ditolak.

e. Uji Mann-Whitney

Jika data dari kedua atau salah satu kelompok tersebut tidak

berdistribusi normal, maka dilakukan uji non parametrik yakni uji

statistik Mann-Whitney atau sering disebut dengan nama U-test

(Rank Sums). Penggunaan uji statistik Mann-Whitney disebabkan

dua sampel tidak berhubungan (independent), seperti yang

dikemukakan oleh Reksoatmodjo (2007:153) bahwa “Jika analisis

perbedaan hendak dilakukan atas suatu data yang diperoleh dari dua

kelompok sampel yang berbeda, maka pengujian haruslah

menggunakan Mann-Whitney test”.

“Jika besar sampel yang diteliti lebih dari atau sama dengan

20, maka distribusi sampling U-nya mendekati distribusi normal”

(Soepeno, 2002:191). Untuk itu, rumus uji Mann-Whitney yang

digunakan adalah :

Page 22: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/131/6/S_KOM_0905581_CHAPTER3.pdfSatisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi

47

Nita Tursina Handayani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment And Satisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi pada Mata Pelajaran TIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

𝑧𝐻 = 𝑈−𝐸(𝑈)

(3.22)

dengan :

𝑈 = 𝑛1𝑛2 +𝑛1(𝑛1+1)

2− 𝑅1 (3.23)

𝐸 𝑈 =𝑛1 𝑛1+𝑛2 +1

2 (3.24)

= 𝑛1𝑛2(𝑛1+𝑛2−1)

12 (3.25)

(Uyanto, 2009:328-329)

Keterangan :

𝑅1= jumlah peringkat sampel pertama

𝑛1= jumlah sampel 1

𝑛2= jumlah sampel 2

Berikut kriteria pengambilan keputusan untuk menolak atau

tidak menolak H0 berdasarkan P-value :

Jika P-value > α = 0.05, maka H0 diterima.

Jika P-value < α = 0.05 maka H0 ditolak.

3. Analisis data indeks gain ternormalisasi

Untuk mengetahui peningkatan kemampuan aplikasi siswa

melalui hasil belajar, maka digunakan gain ternormalisasi yaitu

menghitung selisih antara skor posttest dan skor pretest kemudian

dibagi dengan skor maksimum yang dikurangi skor pretest, atau

dengan rumus berikut (Wiyanto dalam Khanafiyah,2010) :

𝑔 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 −𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

100%−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠 (3.26)

Untuk mengetahui apakah model pembelajaran ARIAS

berbantuan multimedia interaktif lebih baik dalam meningkatkan

kemampuan aplikasi siswa daripada pembelajaran konvensional

pada mata pelajaran TIK SMA, bandingkan nilai gain ternormalisasi

antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Page 23: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/131/6/S_KOM_0905581_CHAPTER3.pdfSatisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi

48

Nita Tursina Handayani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment And Satisfaction) Berbantuan Multimedia Interaktif terhadap Peningkatan Kemampuan Aplikasi pada Mata Pelajaran TIK SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Adapun kriteria indeks gain ternormalisasi yaitu:

Tabel 3.6

Kriteria indeks gain ternormalisasi

Nilai g Interpretasi

g > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

4. Analisis data angket

Skala yang digunakan pada angket adalah skala sikap. Setiap

jawaban diberi bobot tertentu sesuai jawaban. Tiap item dibagi ke

dalam lima skala, yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju,

dan sangat tidak setuju. Untuk menghitung presentase jawaban

menggunakan rumus berikut :

𝑃 =𝑓

𝑛× 100% (3.26)

Keterangan :

P = persentase jawaban

f = frekuensi jawaban

n = banyaknya responden

Hasil dari perhitungan presentase jawaban, kemudian

ditafsirkan sesuai dengan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.7

Klasifikasi interpretasi perhitungan presentase angket

Besar Presentase Interpretasi

0 % Tidak ada

1 % - 25 % Sebagian kecil

26 % - 49 % Hampir setengahnya

50 % Setengahnya

51 % - 75 % Sebagian besar

76 % - 99 % Pada umunya

100 % Seluruhnya