41 Ariska Banon Junior, 2012 Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian (Survey terhadap konsumen green product pada komunitas green di kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian. Yang menjadi objek dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Variabel bebas adalah variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas, merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2008:59). Adapun yang merupakan variabel bebas adalah gaya hidup yang terdiri dari Nilai yang Dianut, Aktivitas dan Ketertarikan, Sikap dan Demografi. Selanjutnya variabel bebas (independent) tersebut berpengaruh terhadap variabel terikat. Variabel terikat (dependent) disebut variabel output, variabel kriteria, konsekuen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2008:59). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian. Adapun yang merupakan variabel terikat adalah keputusan pembelian yang terdiri dari Pilihan Produk, Pilihan Merek, Pilihan Distributor, Jumlah Pembelian dan Waktu Pembelian. Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah konsumen green products pada komunitas green di kota Bandung yaitu komunitas Greenaration Indonesia, Komunitas U-Green ITB dan Forum Hijau Bandung. Komunitas green
33
Embed
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/7960/4/s_pem_0808420_chapter3.pdf · 41 Ariska Banon Junior, 2012 Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
41
Ariska Banon Junior, 2012 Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian (Survey terhadap konsumen green product pada komunitas green di kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh gaya hidup terhadap
keputusan pembelian. Yang menjadi objek dalam penelitian ini terdiri dari
variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Variabel bebas
adalah variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering
disebut variabel bebas, merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2008:59).
Adapun yang merupakan variabel bebas adalah gaya hidup yang terdiri dari Nilai
yang Dianut, Aktivitas dan Ketertarikan, Sikap dan Demografi.
Selanjutnya variabel bebas (independent) tersebut berpengaruh terhadap
variabel terikat. Variabel terikat (dependent) disebut variabel output, variabel
kriteria, konsekuen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2008:59). Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian. Adapun yang merupakan
variabel terikat adalah keputusan pembelian yang terdiri dari Pilihan Produk,
Pilihan Merek, Pilihan Distributor, Jumlah Pembelian dan Waktu Pembelian.
Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah konsumen green products
pada komunitas green di kota Bandung yaitu komunitas Greenaration Indonesia,
Komunitas U-Green ITB dan Forum Hijau Bandung. Komunitas green
42
Ariska Banon Junior, 2012 Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian (Survey terhadap konsumen green product pada komunitas green di kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
mempunyai kepedulian terhadap lingkungan sehingga pengalaman membeli green
products dipengaruhi oleh nilai yang dianutnya sekarang. Nilai yang dianut erat
kaitannya dengan gaya hidup. Hal ini dikarenakan dalam gaya hidup ada nilai,
unsur, atau aspek nilai yang dianut. Dengan demikian komunitas green membeli
green products salah satunya dilatarbelakangi oleh gaya hidupnya sekarang.
Berdasarkan hasil observasi, anggota komunitas green termasuk kedalam
kelompok Gen Y karena anggota komunitas didominasi oleh remaja dan dewasa
yang usianya dibawah 40 tahun. Gen Y adalah generasi yang lahir pada tahun
1981 dan setelahnya serta generasi ini memiliki kecenderungan lebih peduli
terhadap lingkungan. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian Deloitte Automotive
Group Generation Y Survey (DAGGS) diperoleh hasil penelitian sebagai berikut.
From a social point of view, Gen Y takes into account how others perceive
them; thus, leveraging the social benefits of “going green” should be
place at a premium when developing marketing communications. Finally,
the major driving force behind Gen Y’s auto purchase decisions is
economic benefits, so in addition to “saving the world,” consumers must
feel as though they are receiving a true economic value with their
purchase.
Dari hasil temuan tersebut dapat dikatakan bahwa Gen Y memiliki
kepedulian terhadap lingkungan. Dalam memutuskan membeli produk,
lingkungan menjadi pertimbangan penting. (Sumber: Gen Y+Sustainability |
Michigan State University).
Berdasarkan objek penelitian diatas, maka akan dianalisis mengenai
gambaran gaya hidup konsumen green products pada komunitas Green di kota
Bandung, gambaran keputusan pembelian konsumen green products pada
43
Ariska Banon Junior, 2012 Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian (Survey terhadap konsumen green product pada komunitas green di kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
komunitas green di kota Bandung dan pengaruh gaya hidup terhadap keputusan
pembelian.
Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun yaitu
dari bulan Maret hingga September 2012, maka metode yang digunakan adalah
cross-sectional survey.
cross-sectional survey yaitu metode pengumpulan data (yang juga
merupakan salah satu metode penelitian deskriptif) dimana informasi yang
dikumpulkan hanya pada suatu saat tertentu. Yang dimaksud pengumpulan
data pada suatu saat bukan hanya pada suatu hari saja, namun bisa
dilakukan dalam beberapa hari atau bahkan beberapa minggu oleh karena
situasi, (Ronny Kountur, 2003:106).
3.2 Metode dan Disain Penelitian
3.2.1 Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2008:2-5) Secara umum metode penelitian diartikan
sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Menurut Sugiyono, terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara
ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian
itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis.
Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara yang masuk akal,
sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang
dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat
mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan
dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Walaupun langkah-langkah penelitian antara metode kuantitatif, kualitatif dan
R&D berbeda, tapi semuanya sistematis.
44
Ariska Banon Junior, 2012 Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian (Survey terhadap konsumen green product pada komunitas green di kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris (teramati)
yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid. Valid menunjukkan derajat
ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang
dapat dikumpulkan oleh peneliti.
Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum
tujuan penelitian ada tiga macam yaitu bersifat penemuan, pembuktian dan
pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah
data yang betul-betul baru yang belum pernah diketahui. Pembuktian berarti data
yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap
informasi atau pengetahuan tertentu. Pengembangan berarti memperdalam dan
memperluas pengetahuan yang telah ada.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dikemukakan bahwa Metode
Penelitian Bisnis dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data
yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu
pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang bisnis, (Sugiyono,
2008:5).
Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah
metode deskriptif dan verifikatif. “Penelitian dengan menggunakan metode
deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uaraian atas
suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti”
(Ronny Kountur, 2003:105). Tujuan dari metode deskriptif adalah untuk membuat
deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
45
Ariska Banon Junior, 2012 Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian (Survey terhadap konsumen green product pada komunitas green di kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Fenomena
yang diselidiki dalam penelitian ini adalah gaya hidup dan keputusan pembelian.
Kausalitas menurut Malhotra (2005:100) Penelitian verifikatif atau
penelitian kausal adalah penelitian untuk mendapatkan bukti hubungan sebab
akibat (cause-and-effect), yaitu hubungan antara variabel independen (yang
mempengaruhi) dengan variabel dependen (yang dipengaruhi). penelitian
verifikatif ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yaitu melalui
pengumpulan data di lapangan, dalam penelitian ini akan di uji apakah terdapat
pengaruh antara gaya hidup terhadap keputusan pembelian.
Berdasarkan jenis penelitiannya, yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif,
maka metode yang digunakan adalah explanatory survey yaitu penelitian yang
digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis.
Berdasarkan jenis penelitian yang telah disebutkan, maka metode yang digunakan
adalah metode explanatory survey. Sugiyono (2008:11) bahwa metode survey
(metode explanatory survey) digunakan untuk mendapatkan data dari tempat
tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam
pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara
terstruktur dan sebagainya (perlakuan tidak seperti dalam eksperimen).
3.2.2 Disain Penelitian
Menurut Arikunto (2010:90) “Disain penelitian adalah rencana atau
rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan
dilaksanakan”. Disain penelitian mencangkup rencana, struktur dan strategi.
46
Ariska Banon Junior, 2012 Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian (Survey terhadap konsumen green product pada komunitas green di kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sebagai rencana dan struktur, desain penelitian merupakan perencanaan
penelitian, yakni penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian
yang dimulai dari perumusan masalah, tujuan, gambaran pengaruh antar variabel,
perumusan hipotesis sampai rencana analisis data. Sebagai strategi, desain
penelitian merupakan penjelasan rinci tentang apa yang akan dilakukan penelitian
dalam rangka pelaksanaan penelitian.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian kausal. Menurut Sugiyono
(2008:56), desain kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi disini
ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen
(dipengaruhi). Desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan
antara satu variabel dengan variabel lainnya, atau bagaimana suatu variabel
mempengaruhi variabel lainnya. Oleh karena itu desain kausalitas pada penelitian
bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian
green products.
3.3 Operasionalisasi Variabel
Variabel penelitian ini terdiri atas variabel gaya hidup (X) dan keputusan
pembelian (Y). Dalam hal ini yang menjadi menjadi indikator dari variabel gaya
hidup (X) adalah Nilai yang dianut (values), Aktivitas dan Ketertarikan (Activities
& Interests), Sikap (Attitudes) dan Demografi (Demographics). Untuk variabel
keputusan pembelian (Y) yang menjadi indikatornya adalah Pilihan Produk
(Products Choice), Pilihan Merek (Brand), Pilihan Distributor (Dealer), Jumlah
47
Ariska Banon Junior, 2012 Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian (Survey terhadap konsumen green product pada komunitas green di kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pembelian (Quantity) dan Waktu Pembelian (Timing). Operasionalisasi masing-
masing variabel tersebut diuraikan dalam Tabel 3.1 berikut:
48
Ariska Banon Junior, 2012 Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian (Survey terhadap konsumen green product pada komunitas green di kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No
Gaya Hidup (X1)
“Gaya hidup pada dasarnya adalah
bagaimna seorang manusia hidup.
Bagaimana seseorang merealisasikan
konsep diri masing-masing, dan ditentukan
oleh pengalaman masa lalu, karakteristik
dalam diri, dan situasi sekarang. Gaya hidup
seseorang mempengaruhi keseluruhan aspek
perilaku konsumsi dan adalah sebuah fungsi
karakteristik dasar individu yang dibentuk
melalui interaksi sosial sebagai orang yang
berkembang melalui daur hidup.”
Menurut Hawkins & Mothersbaugh
(2010:434)
Nilai
“kepercayaan terutama tentang apa yang
bisa diterima dan atau dikehendaki.”
(Hawkins & Mothersbaugh : 435)
Tingkat apresiasi terhadap alam.
Tingkat orientasi perilaku terhadap alam.
Tingkat kesiapan menerapkan prinsip 5R.
Likert 1
2
3
Aktivitas dan Ketertarikan
“Perilaku yang tidak berhubungan
dengan pekerjaan yang mana konsumen
mencurahkan waktu dan usahanya.”
(Hawkins & Mothersbaugh : 436)
Tingkat keterlibatan dalam mengikuti kegiatan
pada komunitas green dalam mengisi waktu
luang.
Tingkat kesenangan mengikuti kampanye go
green.
Tingkat ketertarikan mengonsumsi green
products
Likert 4
5
6
Sikap
“Evaluasi pernyataan tentang orang lain,
distribusi, produk, ide, dan lainnya.”
(Hawkins & Mothersbaugh : 435)
Tingkat kepedulian terhadap lingkungan.
Tingkat kesesuaian produk ramah lingkungan
dengan nilai yang dianutnya.
Tingkat ketidaksukaan terhadap produk yang
tidak ramah lingkungan.
Tingkat apresiasi terhadap produk ramah
Likert 7
8
9
10
49
Ariska Banon Junior, 2012 Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian (Survey terhadap konsumen green product pada komunitas green di kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No
lingkungan.
Tingkat pandangan terhadap sikap pemerintah.
11
Demografi
“Usia, pendidikan, pendapatan,
pekerjaan, struktur keluarga, etnik, latar
belakang, jenis kelamin, dan lainnya.”
(Hawkins & Mothersbaugh : 436)
Tingkat pengaruh pendidikan dalam konsumsi
produk ramah lingkungan.
Tingkat pengaruh pekerjaan dalam konsumsi
produk ramah lingkungan.
Likert 12
13
Keputusan Pembelian (Y)
Keputusan pembelian merupakan sebuah
hasil proses yang terdiri dari lima tahap
yaitu Problem Recognition (pengenalan
kebutuhan), Information Search (pencarian
informasi), Evaluation of Alternatives
(pengevaluasian alternatif), Purchase
Decision (keputusan pembelian), dan Post
Purchase Decision (perilaku setelah
pembelian).
Menurut Kotler & Keller (2012:166))\
Pilihan Produk
Pilihan produk adalah proses pemilihan
produk pembelian diantara berbagai
produk yang tersedia.
Tingkat keputusan pembelian green products
berdasarkan proses pembuatannya.
Tingkat keputusan pembelian green products
berdasarkan bahan material.
Tingkat keputusan pembelian green products
berdasarkan manfaat produk.
Tingkat keputusan pembelian green products
berdasarkan masa pakainya.
Likert 14
15
16
17
Pilihan Merek
Pilihan merek adalah adalah proses
pemilihan merek pembelian antara
berbagai merek yang tersedia.
Tingkat keputusan pembelian green products
berdasarkan preferensi daya tarik merek dalam
menentukan keputusan pembelian.
Tingkat keputusan pembelian green products
berdasarkan preferensi kepercayaan merek
dalam menentukan keputusan pembelian.
Likert 18
19
50
Ariska Banon Junior, 2012 Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian (Survey terhadap konsumen green product pada komunitas green di kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No
Pilihan Distributor
Pilihan saluran pembelian adalah proses
pemilihan tempat pembelian produk.
Tingkat keputusan pembelian green products
berdasarkan ketersediaan berbagai jenis pilihan
produk.
Likert 20
Jumlah Pembelian
Jumlah pembelian adalah kuantitas
pembelian konsumen.
Tingkat keputusan pembelian green products
berdasarkan banyaknya produk yang ingin
dibeli.
Likert 21
Waktu pembelian
Waktu pembelian adalah intensitas
pembelian konsumen.
Tingkat keputusan pembelian berdasarkan
keinginan untuk melakukan pembelian
berulang.
Likert 22
51
3.4 Jenis Data, Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Jenis dan Sumber Data
Menurut Arikunto (2010:172) yang dimaksud dengan sumber data dalam
penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Ada dua jenis data
berdasarkan sumbernya, yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung
secara empirik kepada pelaku langsung atau yang terlibat langsung dengan
menggunakan teknik pengumpulan data tertentu (Umar, 2002:64). Data primer ini
berupa objek/person yang memiliki hubungan langsung dengan objek penelitian
dalam hal ini adalah komunitas Greenaration Indonesia, U-GREEN ITB dan
Forum Hijau Bandung. Dalam hal ini penulis mempergunakan teknik
pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan penyebaran angket.
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain atau hasil
penelitian pihak lain atau data yang sudah tersedia sebelumnya yang diperoleh
dari pihak lain yang berasal dari buku-buku, literatur, artikel dan ilmiah-ilmiah
(Umar, 2002:84). Saat ini, data sekunder dapat diperoleh dari data yang diperoleh
dari pihak lain dan sumber umum seperti internet, buku, surat kabar, majalah dan
jurnal.
Untuk lebih jelasnya mengenai data dan sumber data yang digunakan
dalam penelitian, maka peneliti mengumpulkan dan menyajikan dalam Tabel 3.2
berikut:
52
Tabel 3.2
Jenis Data dan Sumber Data
Jenis Data Kategori Data Sumber Data
Pendapatan per kapita penduduk
Indonesia tahun 2007-2011 Sekunder
Laporan Tahunan Biro Pusat
Statistik Indonesia
Jumlah penduduk Indonesia
berdasarkan Tingkat pendidikan Sekunder
Laporan Tahunan Biro Pusat
Statistik Indonesia
Kesepakatan Dunia untuk
mengurangi emisi gas rumah
kaca sebesar
Sekunder Dokumen UNFCCC PBB di Bali
(Bali Road Map)
Anjuran presiden untuk
masyarakat dan pelaku bisnis
untuk mulai berperilaku green
Sekunder Peraturan Presiden No.61 Tahun
2011 Tentang RAN-GRK
Daftar negara-negara yang
sudah menjalankan green
purchasing
Sekunder
Discussion Paper Division Of
Technology, Industry and
Economics, UNEP Paris France
Data Produk Ramah
Lingkungan di Indonesia Sekunder Survey lapangan peneliti
Untuk mengetahui gambaran
keputusan pembelian green
products
Sekunder
Dokumen hasil survey yang
dilakukan oleh Mintel, Green
Seal, dan Catalyzed
Communication
Untuk mengetahui gambaran
gaya hidup komunitas green Primer
Hasil observasi dan
wawancara dengan responden
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga
bagian yaitu:
1. Wawancara, yaitu dialog langsung dengan pihak perwakilan dari komunitas
Greenaration Indonesia, U-GREEN ITB dan Forum Hijau Bandung yang
akan diteliti.
2. Penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu dengan cara mempelajari
bahan-bahan yang diangggap perlu dan berkaitan dengan masalah yang
diteliti untuk memperoleh bahan-bahan yang dapat dijadikan landasan teori.
53
3. Melalui internet, untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan
masalah penelitian berupa data hasil survey pra penelitian, data pendukung
variabel gaya hidup dan keputusan pembelian.
4. Penggunaan kuesioner (angket), yaitu cara pengumpulan data dengan
menggunakan daftar pertanyaan dan pernyataan (angket) atau daftar isian
terhadap objek yang diteliti atau kepada perantara yang mengetahui persoalan
dari objek yang sedang diteliti. Daftar pertanyaan dan pernyataan ini
disebarkan kepada anggota komunitas Greenaration Indonesia, U-GREEN
ITB dan Forum Hijau Bandung.
Berikut langkah-langkah pembuatan angket:
1. Menyusun kisi-kisi angket atau daftar pertanyaan dan pernyataan.
2. Merumuskan item-item pertanyaan dan pernyataan serta alternatif
jawabannya. Jenis instrument yang digunakan bersifat tertutup dan terbuka.
Pertanyaan dan pernyataan tertutup yaitu responden hanya perlu mengisi
angket dengan jawaban yang telah disediakan dalam bentuk pilihan
berjenjang dari yang intensitasnya paling rendah. Ada dua jenis pertanyaan
dan pernyataan tertutup yaitu jawaban dengan pilihan tunggal dan pilihan
berganda. Pertanyaan terbuka merupakan pertanyaan bersifat essay. Dimana
jawaban murni dari responden.
3. Menetapkan pemberian skor untuk setiap item pertanyaan. Pada penelitian
ini, kriteria pembobotan nilai untuk alternatif jawaban dapat dilihat pada
Tabel di bawah ini:
54
Tabel 3.3
Kriteria Bobot Nilai Alternatif
Pilihan Jawaban
Bobot
Pernyataan
Positif
Bobot
Pernyataan
Negatif
Sangat setuju/selalu/sangat positif 5 1
Setuju/sering/positif 4 2
Ragu-ragu/kadang-kadang/netral/tidak tahu 3 3
Tidak setuju/hampir tidak pernah/negative 2 4
Sangat tidak setuju/tidak pernah/negative 1 5
Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (2008 : 133)
3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel
3.5.1 Populasi
Pengertian populasi menurut Arikunto (2010:173) “Populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian”. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi
adalah konsumen green products pada komunitas green di kota bandung yaitu
komunitas Greenaration Indonesia, U-Green ITB dan Forum Hijau Bandung.
Adapun jumlah keseluruhan anggota komunitas adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4
Jumlah Populasi Penelitian
Komunitas Jumlah
Greenaration Indonesia 15
U-Green ITB 115
Forum Hijau Bandung 35
Total 165
Sumber : Hasil Survey Lapangan Bulan Juli 2012
Untuk populasi anggota Forum Hijau Bandung Semua total populasi tiap
komunitas adalah anggota yang sudah ter-database secara komputerisasi. Namun
jumlah populasi ini dapat bertambah setiap waktu.
55
3.5.2 Sampel
Definisi sampel menurut Arikunto (2010:174) “Sampel adalah sebagian
atau wakil dari populasi yang diteliti”. Menurut Arikunto dinamakan penelitian
sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian
sampel. Yang dimaksud menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan
penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi.
Untuk penarikan jumlah sampel, akan dihitung dengan rumus Slovin yang
diambil dari buku metodologi penelitan pendekatan praktis dalam penelitian
(Simamora, 2004: 37):
n = 𝑁
1+𝑁𝑒 2
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e2 = Presisi yang ditetapkan menggunakan 0,01
Berdasarkan rumus slovin maka dapat diukur besarnya sampel sebagai
berikut:
n = 165
1+165.0,01= 62,264 = 62
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 62
responden dari 165 anggota komunitas Greenaration Indonesia, U-GREEN ITB
dan Forum Hijau Bandung.
56
Tabel 3.5
Penyebaran Proporsi Sampel
Komunitas Jumlah
Greenaration Indonesia 15/165x62 = 5,63 = 6 orang
U-GREEN ITB 115/165x62 = 43,21 = 43 orang
Forum Hijau Bandung 35/165x62 =13,15 = 13 orang
Total 62
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penulis
3.5.3 Teknik Penarikan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan penulis adalah teknik non
probability sampling, yaitu sebuah teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel.
Sedangkan teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling. Menurut Arikunto (2010:183), Purposive Sample atau
Sampel Bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan
atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.
Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, yaitu komunitas
green yang didominasi oleh Gen Y dimana generasi tersebut memiliki kepedulian
terhadap alam yang lebih dibandingkan generasi pendahulunya, sehingga dalam
melakukan pembelian produk mempertimbangkan aspek alam. Selain itu
komunitas green memiliki pengetahuan tentang green products yang lebih baik
dibandingkan konsumen maupun masyarakat pada umumnya, sehingga untuk
penelitian ini komunitas green merupakan responden yang dianggap lebih
kompeten dalam menjawab setiap permasalahan dalam penelitian ini. Yang
57
terakhir adalah diharapkan dari komunitas green ini dapat digali informasi
mengenai keberadaan dari jenis-jenis green producst yang sudah ada khususnya di
kota Bandung.
Yang menjadi sampel pada komunitas Greenaration Indonesia, U-Green
ITB dan Forum Hijau Bandung adalah anggota komunitas yang ada pada saat
penyebaran kuesioner ada di sekre atau di kantor Greenaration Indonesia. Untuk
Forum Hijau Bandung diambil dari total kehadiran absensi pada acara yang rutin
diadakan satu bulan sekali. Jika pada beberapa responden sulit ditemui maka
penyebaran kuesioner dilakukan dengan mengirimkan kuesioner secara online
dengan mengirimkan via email, twitter, atau facebook yang bersangkutan dengan
bantuan google docs.
3.6 Rancangan Analisis Data, Teknis Analisis Data, dan Uji Hipotesis
3.6.1 Rancangan Analisis Data
Untuk mengetahui pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian
pada konsumen green products pada komunitas green di kota Bandung maka
dilakukan melalui analisis data dengan menggunakan angket (kuesioner) yang
disebarkan kepada responden. Alat statistik juga digunakan untuk menganalisis
data sehingga memudahkan penafsiran data mentah yang diperoleh yang akhirnya
akan menghasilkan jenis data ordinal.
Setelah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner terkumpul,
langkah selanjutnya adalah mengolah dan menafsirkan data sehingga dari hasil
58
tersebut dapat dilihat apakah antara variabel gaya hidup (X) yang diteliti terdapat
pengaruhnya atau tidak terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
Dalam melaksanakan pengolahan data ini prosedur analisis data yang
digunakan adalah sebagai berikut:
1. Mengecek jawaban yang telah diisi oleh responden untuk mengetahui
kelengkapan hasil jawaban responden yang akan menentukan layak tidaknya
jawaban tersebut diolah lebih lanjut.
2. Menghitung bobot nilai dengan menggunakan skala interval dalam 5 pilihan
jawaban skala pengukuran Likert.
Tabel 3.6
Pola Skoring Kuesioner Skala Lima
No. Pilihan Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Netral 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Simamora (2004:46-49)
3. Rekapitulasi nilai angket variabel X (gaya hidup) dan variabel Y (keputusan
pembelian)
4. Tahap uji coba kuesioner, untuk menguji layak atau tidaknya kuesioner yang
disebarkan kepada responden, maka penulis melakukan dua tahap pengujian yaitu
uji validitas dan uji realibilitas. Keberhasilan mutu hasil penelitian dipengaruhi
oleh data yang valid dan reliable. Oleh karena itu, dibutuhkan instrumen penelitian
yang juga valid dan reliable. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang hendak diukur, sedangkan reliable berarti instrumen
59
yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2008:172-173).
5. Tahap selanjutnya adalah melakukan uji statistik dengan menggunakan analisis
regresi linier sederhana karena penelitian ini didasari oleh hubungan fungsional
atau hubungan sebab akibat (kausal) antara satu variabel bebas (X) gaya hidup
terhadap variabel (Y) keputusan pembelian.
3.6.1.1 Pengujian Validitas
Mengingat pengumpulan data atau informasi dilakukan dengan
menggunakan kuesioner, maka kesungguhan responden dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari kuesioner merupakan hal yang sangat penting dalam
penelitian ini. Instrument yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting
yaitu harus valid dan reliable.
Simamora (2004:58-59) menyatakan validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument
dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang inginkan. Dengan kata lain,
mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti.
Bagian kuesioner dapat berupa butir-butir pertanyaan secara sendiri-
sendiri, dapat pula berupa faktor, yaitu kumpulan beberapa butir yang memiliki
keterkaitan. Salah satu cara untuk mengukur validitas adalah dengan cara analisis
butir.
Prosedur analisis butir sebetulnya sama saja dengan analisis faktor.
Caranya, skor butir-butir pertanyaan (sebagai variabel X) dikorelasikan dengan
skor total (sebagai variabel Y). Dari koefisien korelasi yang dihasilkan dapat
60
ditentukan butir pertanyaan mana yang valid dan mana yang tidak valid dan harus
diganti. Syarat sebuah butir pertanyaan dianggap valid adalah jika koefisien
korelainya dianggap signifikan. Apabila korelasi antar faktor rendah, seperti telah
dikatakan, masing-masing faktor mengukur variabel yang berbeda. Oleh karena
itu validitas butir pertanyaan dicari dengan mengkorelasikan setiap butir
pertanyaan dengan faktor masing-masing.
Adapun untuk menghitung korelasi (r) secara manual dapat menggunakan
rumus di bawah ini:
𝑟𝑥𝑦 = 𝑁 𝑋𝑌−( 𝑋) ( 𝑌)
𝑁 𝑋2− ( 𝑋)2 𝑁 𝑌2− ( 𝑌)
2
(Simamora, 2004:62)
Dimana:
rxy = Koefisien Korelasi
∑ X = Jumlah skor tiap item
∑ Y = Jumlah total skor seluruh item
N = Jumlah responden
Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji validitas instrument angket tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Memberikan nomor pada angket yang masuk
2. Memberikan skor pada setiap item sesuai dengan bobot yang telah
ditentukan, yakni dengan menggunakan kategori 5 Skala Likert
3. Membuat Tabel untuk mendapatkan harga ∑ xy, ∑ x2, dan ∑ y
2, sesuai
dengan rumus diatas, dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a. Meng-input data skor setiap item angket
61
b. Menghitung harga ∑ x2, dengan mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut:
(1) Menghitung mean untuk setiap angket
(2) Mengurangkan skor setiap item dengan mean tiap item, sehingga
diperoleh harga x
(3) Menguadratkan harga x untuk tiap-tiap item, sehingga
mendapatkan harga x2
(4) Menjumlahkan harga x2, sehingga diperoleh harga ∑ x
2
c. Menghitung harga, dengan mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut:
(1) Menjumlahkan skor setiap responden, sehingga mendapatkan skor
total untuk tiap responden
(2) Menghitung mean skor total
(3) Mengurangkan skor total tiap-tiap responden dengan mean skor
total, sehingga diperoleh harga y
(4) Menguadratkan harga y tiap-tiap responden, sehingga mendapatkan
harga y2
(5) Menjumlahkan harga y2, sehingga diperoleh harga ∑ y
2
d. Menghitung harga ∑ xy, dengan mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut:
(1) Mengalikan harga x untuk setiap item angket dengan harga y,
sehingga mendapatkan harga xy
(2) Menjumlahkan harga xy, sehingga mendapatkan harga ∑ xy
62
(3) Mensubstitusikan harga-harga ∑ xy, ∑ x2, dan ∑ y
2 ke dalam
rumus, sehingga diperoleh harga rxy untuk tiap-tiap item angket
(4) Mengkonsultasikan harga rxy dengan kriteria pengujian validitas
4. Menghitung Uji-t dengan rumus:
𝑡 = 𝑟 𝑁 − 2
1 − 𝑟2
Dimana:
t = Nilai thitung
r = Koefisien Korelasi hasil thitung
N = Jumlah Responden dengan
Distribusi (Tabel t) untuk α = 0.05 dan derajat kebebasan (dk = n-2)
5. Keputusan pengujian validitas instrument:
Jika rhitung ≥ rTabel berarti valid
Jika rhitung ≤ rTabel berarti tidak valid
Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program
SPSS 17.0 for windows. Hasil pengujian validitas item pertanyaan pada kuesioner
untuk setiap variabel ditunjukkan pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7
Hasil Pengujian Validitas Item Pertanyaan
Gaya Hidup (X)
No Item Pertanyaan ri rTabel Ket.
Nilai
1 Alam adalah sesuatu yang perlu dihargai. 0,607 0,374 Valid
2 Sudah saatnya perilaku kita sekarang berorientasi pada kelestarian alam. 0,701 0,374 Valid
3
Sudah saatnya kita mulai menerapkan prinsip reuse, reduce, recycle,
rethinking, dan responsible dalam kehidupan sehari-hari.
0,863 0,374 Valid
Aktivitas dan Ketertarikan
4 Salah satu kegiatan yang diikuti untuk mengisi waktu luang adalah dengan 0,562 0,374 Valid
63
ikut dalam kegiatan komunitas peduli lingkungan.
5 Saya senang bisa ikut kampanye go green. 0,527 0,374 Valid
6 Saya tertarik mengonsumsi produk ramah lingkungan baik jasa maupun
barang. 0,796 0,374 Valid
Sikap
7 Saya termasuk orang yang peduli terhadap kelestarian alam. 0,698 0,374 Valid
8 Karena saya peduli lingkungan, produk ramah lingkungan sangat sesuai
bagi saya. 0,534 0,374 Valid
9 Saya tidak suka produk yang dapat mencemari lingkungan. 0,422 0,374 Valid
10 Semakin banyak produk ramah lingkungan di pasaran akan semakin bagus. 0,599 0,374 Valid
11
Sudah saatnya pemerintah kita membuat dan menerapkan undang-undang
mengenai standar produk ramah lingkungan. 0,686 0,374 Valid
Demografi
12
Pendidikan dan pengetahuan yang dimiliki mempengaruhi perilaku
konsumsi. 0,694 0,374 Valid
13 Penghasilan seseorang berpengaruh terhadap perilaku konsumsi mereka. 0,465 0,374 Valid
Keputusan Pembelian (Y)
No Item Pertanyaan ri rTabel Ket.
Pilihan Produk
1
Saya membeli produk ramah lingkungan karena prosesnya tidak
menggunakan zat kimia yang berbahaya. 0,754 0,374 Valid
2
Saya membeli produk ramah lingkungan karena fungsinya dapat