53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini penulis akan membahas tentang metode penelitian, variabel, populasi dan sampel, teknik pengambilan dan teknik pengolahan data. 3.1 Metode Penelitian Model pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana pendekatan ini memungkinkan dilakukan pencatatan dan penganalisaan data hasil penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya hubungan antara dua variabel, yaitu variabel motivasi belajar (X) dan variabel kemampuan siswa dalam mata diklat elektronika digital (Y). Untuk itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan korelatif. Metode deskriptif adalah penelitian yang yang hanya melibatkan satu variabel pada satu kelompok, tanpa menghubungkan dengan variabel lain atau membandingkan dengan kelompok lain (Purwanto, 2008: 177). Pendekatan korelatif atau penelitian korelasi adalah penelitian yang melibatkan hubungan satu atau lebih variabel dengan satu atau lebih variabel lain. Hubungan itu terjadi pada satu kelompok (Purwanto, 2008: 177).
33
Embed
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_e0451_034326_chapter3.pdf · 53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini penulis akan membahas
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
53
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini penulis akan membahas tentang metode penelitian, variabel,
populasi dan sampel, teknik pengambilan dan teknik pengolahan data.
3.1 Metode Penelitian
Model pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif, dimana pendekatan ini memungkinkan dilakukan pencatatan dan
penganalisaan data hasil penelitian.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya hubungan
antara dua variabel, yaitu variabel motivasi belajar (X) dan variabel kemampuan
siswa dalam mata diklat elektronika digital (Y). Untuk itu metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan korelatif.
Metode deskriptif adalah penelitian yang yang hanya melibatkan satu variabel
pada satu kelompok, tanpa menghubungkan dengan variabel lain atau
membandingkan dengan kelompok lain (Purwanto, 2008: 177). Pendekatan
korelatif atau penelitian korelasi adalah penelitian yang melibatkan hubungan satu
atau lebih variabel dengan satu atau lebih variabel lain. Hubungan itu terjadi pada
satu kelompok (Purwanto, 2008: 177).
54
3.2 Variabel Penelitian
Variabel adalah gejala yang dipersoalkan. Gejala bersifat membedakan
satu unsur populasi dengan unsur yang lain. Gejala yang membedakan objek-
objek yang menjadi anggota populasi dinamakan sebagai variabel (Purwanto,
2008: 85). Dalam penelitian ini, terdapat dua buah variabel penelitian sebagai
berikut:
1. Variabel bebas (x) yaitu motivasi belajar
2. Variabel terikat (y) yaitu kemampuan siswa dalam mata diklat elektronika
digital.
X Y
Keterangan :
X : Motivasi belajar
Y : Kemampuan siswa dalam mata diklat elektronika digital
r : Koefisien korelasi (hubungan antara motivasi belajar dengan kemampuan
siswa dalam mata diklat elektronika digital)
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi merupakan bagian penting dalam suatu penelitian karena populasi
merupakan sumber data bagi peneliti. Sumber data tersebut sangat diperlukan
dalam menjawab permasalahan penelitian atau untuk mengambil hipotesis dan
mengambil kesimpulan.
r
55
Adapun yang dimaksud dengan populasi menurut Suharsimi Arikunto
(2006: 130) adalah : “Keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya
merupakan penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya
juga disebut studi populasi atau studi sensus.”
Sedangkan Nurul Zuriah (2007: 116) menyatakan bahwa yang dimaksud
dengan “populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu
ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Jadi, populasi berhubungan dengan
data, bukan faktor manusianya”.
Pendapat lain mengenai populasi dikatakan oleh Winarno Surakhmad
(1985: 64) bahwa “Populasi merupakan sekelompok subjek penyelidik baik
manusia, gejala-gejala, benda-benda, nilai-nilai atau peristiwa-peristiwa yang ada
hubungannya dengan suatu penyelidikan.
Berdasarkan ketiga pernyataan di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa
yang dimaksud dengan populasi adalah segala hal atau sesuatu yang bisa dijadikan
sumber data baik berupa manusia, benda, peristiwa dan sebagainya sehingga
mampu menjawab permasalahan yang sedang diteliti untuk kemudian ditarik
kesimpulan.
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang
sedang belajar mata diklat Elektronika Digital di SMK Negeri 1 Cimahi dengan
jumlah 272 siswa.
56
3.3.2 Sampel Penelitian
Sampel penelitian merupakan bagian dari populasi yang dianggap bisa
mewakili untuk dapat diperoleh datanya berdasarkan ketentuan. Hal ini senada
dengan yang diungkap oleh Nurul Zuriah (2007: 119) bahwa “Sampel sering
didefinisikan sebagai bagian dari populasi”. Untuk sampel yang akan
dipergunakan dalam penelitian diberlakukan bermacam-macam teknik
pengambilan sampel (teknik sampling).
Sampling adalah pemilihan sejumlah subjek penelitian sebagai wakil dari
populasi sehingga dihasilkan sampel yang mewakili populasi yang dimaksudkan
Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, dalam penelitian ini penulis
mengambil sampel dengan mempergunakan strategi pengambilan sampel total.
Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2006: 134)
mengemukakan bahwa:
Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subyeknya kurang dari 100,
lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi,
selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-
25% atau lebih.
Dalam penarikan sampel ini menggunakan pengambilan sampel karena
jumlah populasi SMK Negeri 1 Cimahi sebanyak 272 siswa. Oleh karena itu
berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto di atas maka sampel yang akan diteliti
sebanyak 57 siswa (20% dari populasi). Dalam hal ini berarti yang menjadi
sumber data adalah siswa SMK Negeri 1 Cimahi yang sedang belajar mata diklat
Elektronika Digital.
57
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang diinginkan dalam penelitian ini, penulis
menggunakan instrumen berupa :
1. Teknik Kuesioner (Angket)
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal-hal yang diketahui”. (Suharsimi Arikunto, 1999:140)
Kuesioner dipakai untuk menyebutkan metode maupun instrumen. Jadi
dalam menggunakan metode angket atau kuesioner instrumen yang dipakai adalah
angket atau kuesioner. Teknik kuesioner (angket) dalam penelitian ini merupakan
bentuk komunikasi secara tidak langsung antara peneliti dan responden (siswa),
melalui sejumlah pernyataan tertulis yang disampaikan peneliti untuk dijawab
secara tertulis oleh responden (siswa). Jenis angket yang digunakan yaitu skala
Likert.
2. Dokumentasi
Teknik dokumentasi merupakan cara pengumpulan data dari data-data
tertulis yang berguna untuk mendapatkan data tentang objek yang diteliti. Teknik
dokumentasi menurut Suharsimi Arikunto (1991:131) menjelaskan bahwa
”metoda dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal variabel catatan, buku,
transkrip ....”. Maka dalam penelitian ini metoda ini digunakan untuk memperoleh
data nilai siswa. Nilai siswa diperoleh dari daftar nilai siswa yang didapat selama
proses belajar di kelas. Nilai-nilai siswa tersebut digunakan untuk
menggambarkan hasil siswa selama belajar elektronika digital.
58
3. Interview atau Wawancara
Interview adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan
sejumlah pertanyaan secara lisan untuk-dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari
interview adalah kontak langsung dengan tatap muka (face to face relationship)
antara si pencari informasi (interviewer atau information hunter) dengan sumber
informasi (interviewee) (Hadari Nawawi, 1995: 124).
Interview adalah “sebuah dialog (interview) yang dilakukan oleh
pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara
(interviewee)” (Suharsimi Arikunto, 1999: 149).
Interview dilakukan terhadap beberapa siswa yang dipilih secara acak.
Tujuan dari interview ini adalah untuk mengetahui lebih lanjut pendapat
responden terhadap proses belajar-mengajar yang berkenaan dengan motivasi
belajar dan kemampuan siswa.
3.5 Pengembangan Instrumen
3.5.1 Instrumen Variabel X (Motivasi)
Untuk mendapatkan data motivasi belajar, dibuat kisi-kisi angket
berdasarkan pada indikator atau faktor yang sesuai dengan uraian pada studi
literatur. Berdasarkan kisi-kisi tersebut dikembangkan ke dalam butir pernyataan.
Berdasarkan jenisnya, angket ini termasuk angket tertutup. Kebaikan-kebaikan
angket ini adalah memusatkan responden pada pokok bahasan, relatif objektif,
sangat mudah ditabulasi, dan dianalisis.
59
Adapun langkah-langkah yang diambil penulis dalam menyusun angket ini
adalah sebagai berikut :
a. Membuat kisi-kisi yang memuat indikator-indikator motivasi belajar
b. Mengembangkan pertanyaan berdasarkan kisi-kisi tersebut
c. Mengkonsultasikan angket kepada dosen pembimbing
d. Angket diperiksa oleh dua dosen ahli (expert-judgement) untuk menentukan
tingkat validitas dan realibilitasnya.
Berikut adalah kisi-kisi angket motivasi belajar:
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Variabel X (Motivasi Belajar)
VARIABEL ASPEK YANG DIUNGKAP
INDIKATOR NOMOR ITEM
Motivasi belajar siswa (Variabel X)
1. Motivasi yang datang dari dalam diri siswa (Intrinsik) a. Minat belajar
b. Durasi Kegiatan
c. Frekuensi kegiatan
• Ketertarikan terhadap
materi pelajaran • Aktifitas dalam
memperhatikan materi • Ketertarikan terhadap
strategi dan metode mengajar guru
• Ketertarikan terhadap media yang digunakan
• Ketertarikan terhadap evaluasi yang digunakan
• Jumlah waktu yang disediakan
• Kemampuan penggunaan waktu
• Seringnya kegiatan
dilakukan
2, 20
5, 22
13
23
24
3, 37
6, 33, 34
9, 11
60
d. Ketabahan, keuletan dalam menghadapi rintangan
e. Devosi (Pengabdian) dan pengorbanan
• Ketabahan dalam menghadapi rintangan
• Keuletan dalam menghadapi rintangan
• Pengabdian untuk mencapai tujuan yang dilakukan
• Pengorbanan berupa materi, tenaga, pikiran, jiwa atau nyawanya untuk mencapai tujuan
12, 16, 18
19, 21, 36
25, 26
28, 35
2. Motivasi yang datang dari luar diri siswa (Ekstrinsik) a. Ingin meraih
prestasi
b. Ingin mendapat nilai bagus
c. Ingin mendapat penghargaan
• Ketekunan dalam
belajar • Kesiapan dalam belajar • Kreatifitas dalam
belajar
• Menyelesaikan tugas dengan teliti dan benar
• Keaktifan dalam menjawab pertanyaan guru
• Perilaku di kelas • Kehadiran di kelas
4, 15, 31 7
1, 8
17, 27
29, 32
14, 30 10
3.5.2 Instrumen Variabel Y (Kemampuan Siswa)
Untuk mendapatkan data kemampuan belajar, dibuat kisi-kisi angket
berdasarkan pada indikator atau faktor yang sesuai dengan uraian pada studi
literatur. Berdasarkan kisi-kisi tersebut dikembangkan ke dalam butir pertanyaan.
Berdasarkan jenisnya, angket ini termasuk angket tertutup. Kebaikan-kebaikan
61
angket ini adalah memusatkan responden pada pokok bahasan, relatif objektif,
sangat mudah ditabulasi, dan dianalisis.
Adapun langkah-langkah yang diambil penulis dalam menyusun angket ini
adalah sebagai berikut :
a. Membuat kisi-kisi yang memuat indikator-indikator kemampuan siswa
b. Mengembangkan pertanyaan berdasarkan kisi-kisi tersebut
c. Mengkonsultasikan angket kepada dosen pembimbing
d. Angket diperiksa oleh dua dosen ahli (expert-judgement) untuk menentukan
tingkat validitas dan realibilitasnya.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Variabel Y (Kemampuan Siswa)
Aspek yang Dinilai
Indikator No. Item Soal
Sistem Bilangan
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian tentang sistem bilangan
1, 2
2. Siswa dapat mengkonversi bilangan desimal 3, 4 3. Siswa dapat mengkonversi bilangan
heksadesimal dan oktal 5, 6
4. Siswa dapat mengkonversi bilangan BCD ke Desimal
7, 8, 9
5. Siswa dapat mengihitung operasi bilangan biner 10, 11 Gerbang Logika Dasar
1. Siswa dapat menjelaskan cara kerja gerbang logika
12, 13
2. Siswa dapat membuat tabel kebenaran dari gerbang logika
14, 15, 16
3. Siswa dapat mengidentifikasi simbol-simbol gerbang logika
17, 18, 19
4. Siswa dapat menuliskan persamaan keluaran (output) dari gabungan beberapa gerbang logika
20, 21
5. Siswa dapat menjelaskan rangkaian listrik yang karakteristiknya sama dengan karakteristik gerbang logika
22, 23
Penguasaan Aljabar Boole
1. Siswa dapat menggunakan hukum aljabar Boole 24 2. Siswa dapat mengubah persamaan Boole ke
dalam bentuk persamaan Boole yg lain 25, 26
62
Rangkaian logika Kombinasional
1. Siswa dapat menuliskan persamaan keluaran rangkaian penjumlah (Adder Circuit)
27
2. Siswa dapat membuat tabel kebenaran rangkaian penjumlah (Adder Circuit)
28, 29
3.6 Pengujian Instrumen Penelitian
3.6.1 Uji Validitas Angket
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti
memiliki validitas rendah (Suharsimi Arikunto, 2006 : 168). Uji validitas
instrumen dilakukan untuk mengetahui instrumen penelitian mampu
mencerminkan isi sesuai hal dan sifat yang diukur, artinya, setiap butir instrumen
telah benar-benar menggambarkan keseluruhan isi atau sifat bangun konsep yang
menjadi dasar penyusunan instrumen.
Untuk pengujian ini digunakan rumus korelasi product moment dengan
angka kasar sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto, (2006 : 170) seperti
X = Jumlah skor setiap item yang diperoleh responden
Y = Jumlah skor total item yang diperoleh responden
63
(Sudjana, 1996 : 369)
Kriteria penilaian koefisien korelasi (rxy)dari rumus diatas adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.3 Klasifikasi nilai validitas instrumen
Nilai t hitung Klasifikasi validitas Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah
Antara 0,00 sampai dengan 0,200 Sangat rendah (tidak valid)
(Suharsimi Arikunto, 2009: 75)
Nilai rxy dari rumus diatas didistribusikan pada rumus t-test sebagai
berikut:
� = �√� − 2√1 − ��
Keterangan:
t = Uji signifikansi
N = Jumlah responden uji coba
r = Koefisien korelasi
(Sudjana, 1996 : 377)
Uji validitas ini dilakukan pada tiap butir item pernyataan pada angket.
Menurut Suprian A. S (1996 : 43) menjelaskan bahwa “Korelasi akan signifikan
jika thitung > ttabel , apabila hasil thitung < ttabel pada taraf signifikansi diatas, maka
item angket tersebut tidak signifikan atau tidak valid”.
Uji validitas adalah uji tentang kemampuan suatu angket, sehingga benar-
benar dapat mengukur apa yang ingin diukur. Sebuah instrumen valid jika mampu
64
mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang
diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas menunjukkan sejauh mana data
yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang
dimaksud.
3.6.2 Uji Validitas Tes
Uji validitas digunakan untuk mengetahui tepat atau tidaknya isi instrumen
tes yang disebarkan kepada responden. Dari pernyataan tersebut, suatu instrumen
dapat dikatakan valid apabila instrumen yang digunakan cocok untuk mengukur
apa yang seharusnya diukur. Dalam menguji tingkat validitas suatu instrumen tes
terlebih dahulu dicari harga korelasi dengan menggunakan rumus point biserial
sebagai berikut :
Dimana :
rpbis = Koefisien korelasi point biserial.
Mp = Mean skor dari subjek-subjek yang menjawab betul item yang dicari
korelasinya dengan tes.
Mt = Mean skor total (skor rata-rata dari seluruh pengikut tes).
St = Standar deviasi skor total.
p = proporsi subjek yang menjawab betul item tersebut.
q = 1-p
(Suharsimi Arikunto, 2006 : 283)
q
p
S
MMr
t
tppbis
−=
65
Uji validitas ini dikenakan pada setiap item instrumen tes. Sehingga
perhitungannya pun merupakan perhitungan setiap item. Selanjutnya untuk
menentukan validitas dari item dilakukan uji t dengan rumus :
� = ��� − 2��1 − ���
(Sudjana, 1996 : 377)
keterangan :
t = Uji signifikasi korelasi
rxy = Koefisien korelasi
n = Jumlah responden uji coba
Uji validitas ini dilakukan pada setiap item instrumen tes dengan kriteria
pengujian item adalah jika thitung>ttabel pada taraf kepercayaan 95 % dan dk=n-2,
maka item soal tersebut dinyatakan valid. Sedangkan apabila thitung<ttabel pada taraf
kepercayaan 95 % maka item soal tersebut tidak valid.
Kriteria penilaian koefisien korelasi (rpbis) dari rumus diatas adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.4 Klasifikasi nilai validitas instrumen
Nilai t hitung Klasifikasi validitas Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah
Antara 0,00 sampai dengan 0,200 Sangat rendah (tidak valid)
(Riduwan, 2007 : 98)
66
Uji validitas ini dilakukan pada tiap butir item pernyataan pada angket.
Menurut Suprian A. S (1996 : 43) menjelaskan bahwa “Korelasi akan signifikan
jika thitung > ttabel , apabila hasil thitung < ttabel pada taraf signifikansi diatas, maka
item angket tersebut tidak signifikan atau tidak valid”.
Uji validitas adalah uji tentang kemampuan suatu angket, sehingga benar-
benar dapat mengukur apa yang ingin diukur. Sebuah instrumen valid jika mampu
mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang
diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas menunjukkan sejauh mana data
yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang
dimaksud.
3.6.3 Uji Reliabilitas Angket
Suatu kuisioner disebut reliabel atau handal jika jawaban-jawaban
seseorang konsisten (Setiaji, 2004: 60). Untuk uji reliabilitas instrumen digunakan
rumus alpha dari Cronbach karena mengingat skor yang digunakan setiap
pernyataan bukan 0 (nol), tetapi pada interval 1-5, hal ini dijelaskan oleh Arikuto
(1998 : 190) bahwa rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrument
yang skornya bukan 1 atau 0, misalkan angket atau soal bentuk uraian.
Uji reliabilitas angket tiap varibel dalam penelitian ini menggunakan
rumus Alpha Cronbach, sebelum menggunakan rumus tersebut terlebih dahulu
mencari:
67
a. Nilai varians dari tiap butir soal dengan rumus:
��2 =∑ �2 − ��∑ �2�� �
�
(Suharsimi Arikunto, 2006 : 196)
Keterangan:
σb2 = Varians butir soal
∑ X2 = Jumlah kuadrat tiap skor item
∑ X2) = Kuadrat jumlah skor total tiap item
n = Jumlah responden
varians butir soal diatas diujikan pada tiap item soal dan seluruh skor varians soal
tiap soal tersebut dijumlahkan.
b. Selanjutnya mencari varians total dengan rumus:
��2 =∑ �2 − ��∑ �2�� �
�
(Suharsimi Arikunto, 2006 : 196)
Keterangan:
σt2 = Varians butir soal
∑ �2 = Jumlah kuadrat tiap skor item
∑ �2) = Kuadrat jumlah skor total tiap item
n = Jumlah responden
68
c. Mencari koefisien reabilitas dengan rumus Alpha Cronbach