29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Classroom Action Research (CAR) atau sering disebut dengan penelitian tindakan kelas (PTK). Pendidikan tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dan hasil belajar peserta didik akan meningkat (Uno, 2012: 41). Sebagaimana Uno, Arikunto (2006: 96) mendefinisikan penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan proses dan praktis pembelajaran. Penelitian tindakan kelas memiliki karakteristik yang membedakan dengan jenis penelitian lain. Menurut Uno (2012: 41), karakteristik PTK dapat dilihat sebagai berikut. (1) masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran guru bahwa praktik yang dilakukan di dalam kelas mempunyai masalah yang perlu diselesaikan, (2) PTK dilakukan karena adanya refleksi diri dari guru, (3) PTK dapat dilakukan di dalam kelas dan fokus pembelajarannya adalah interaksi belajar mengajar berupa perilaku peserta didik dan guru, (4) PTK bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran. Sedangkan menurut Kunandar (2004), PTK memiliki karakteristik: (1) On the job problem oriented : Didasarkan pada masalah yang benar-benar dihadapi oleh guru dalam proses belajar mengajar di kelas,. (2) Problem solving oriented : Berorientasi pada pemecahan masalah,. (3) Improvement oriented : Beriorientasi pada peningkatan mutu. (4) Cyclic/ Siklus: Konsep tindakan pada PTK ditetapkan melalui urutan yang terdiri dari beberapa tahap berdaur ulang, (5) Action oriented: selalu didasarkan pada adanya tindakan. Mengacu pada karakteristik di atas, maka kunci utama dalam PTK adalah adanya tindakan (action) yang dilakukan berulang-ulang dalam rangka mencapai perbaikan yang diinginkan.
23
Embed
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10984/3/T1_292012207_BAB... · judul, penyusunan proposal penelitian, penyusunan instrumen
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Classroom
Action Research (CAR) atau sering disebut dengan penelitian tindakan kelas
(PTK). Pendidikan tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerjanya sebagai guru, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan
baik, dan hasil belajar peserta didik akan meningkat (Uno, 2012: 41).
Sebagaimana Uno, Arikunto (2006: 96) mendefinisikan penelitian tindakan kelas
adalah penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan proses dan praktis
pembelajaran.
Penelitian tindakan kelas memiliki karakteristik yang membedakan dengan
jenis penelitian lain. Menurut Uno (2012: 41), karakteristik PTK dapat dilihat
sebagai berikut. (1) masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran guru
bahwa praktik yang dilakukan di dalam kelas mempunyai masalah yang perlu
diselesaikan, (2) PTK dilakukan karena adanya refleksi diri dari guru, (3) PTK
dapat dilakukan di dalam kelas dan fokus pembelajarannya adalah interaksi
belajar mengajar berupa perilaku peserta didik dan guru, (4) PTK bertujuan untuk
memperbaiki pembelajaran.
Sedangkan menurut Kunandar (2004), PTK memiliki karakteristik: (1) On
the job problem oriented : Didasarkan pada masalah yang benar-benar dihadapi
oleh guru dalam proses belajar mengajar di kelas,. (2) Problem solving oriented :
Berorientasi pada pemecahan masalah,. (3) Improvement oriented : Beriorientasi
pada peningkatan mutu. (4) Cyclic/ Siklus: Konsep tindakan pada PTK ditetapkan
melalui urutan yang terdiri dari beberapa tahap berdaur ulang, (5) Action oriented:
selalu didasarkan pada adanya tindakan.
Mengacu pada karakteristik di atas, maka kunci utama dalam PTK adalah
adanya tindakan (action) yang dilakukan berulang-ulang dalam rangka mencapai
perbaikan yang diinginkan.
30
Menurut Kemmis and McTaggart dalam Uno (2012: 87), konsep pokok
penelitian terdiri atas empat komponen, yaitu perencanaan (planning),
pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).
Komponen acting (tindakan) dan observing (pengamatan) dijadikan sebagai satu
kesatuan karena implementasi antara acting (tindakan) dan observing
(pengamatan) tidak dapat terpisahkan. Keempat komponen yang berupa perangkat
dipandang sebagai satu siklus.
3.2. Setting dan Karakteristik Penelitian
3.2.1 Setting Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada kelas III B di SD Negeri Tlogo Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang. Sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah
negeri di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di perdesaan
Tlogo Tuntang. Lokasi SD Negeri Tlogo Kabupaten Semarang sangat mudah
dijangkau karena letaknya berada pada daerah yang strategis. Selain berada di tepi
jalan, disekitar sekolah juga dikelilingi oleh rumah penduduk yang cukup padat.
3.2.2 Subjek dan Karakteristik Penelitian
Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik kelas III B SD
Negeri Tlogo Kabupatan Semarang semester II tahun pelajaran 2015/2016.
Jumlah peserta didik di kelas III B di SD Negeri Tlogo yaitu 21 anak yang terdiri
dari 9 anak laki-laki dan 12 anak perempuan. Karakteristik peserta didik kelas III
B adalah (1) rata - rata berumur 9 tahun, (2) masih mempunyai rasa bermain dan
bercanda dengan teman-temannya ketika sedang belajar, (3) menyukai hal-hal
yang baru, (4) pekerjaan orang tua yang sebagian besar adalah petani.
Penelitian tindakan kelas akan dilaksanakan di kelas III B SD Negeri Tlogo
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2015/2016
± selama 3 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan bulan April 2016. Penelitian
ini akan dilakukan secara bertahap seperti pada tabel 3.1 berikut ini.
31
Tabel 3.1
Tahap-Tahap Penelitian
No Tahap Kegiatan Tanggal
Pelaksanaan
1
Tahap
Persiapan
Penelitian
Tahap ini mencakup penyusunan
judul, penyusunan proposal
penelitian, penyusunan
instrumen penelitian,
permohonan izin serta observasi
di sekolah yang akan digunakan
dalam penelitian.
Bulan Januari sampai
Februari 2016
2 Tahap
Pelaksanaan
Penelitian
Tahap ini mencakup kegiatan-
kegiatan di sekolah yang
meliputi uji instrumen penelitian
dan pengambilan data.
Bulan Maret sampai
April 2016
3 Tahap
Penyusunan
Laporan
Penelitian
Tahap pengolahan data dan
konsultasi diikuti penyusunan
laporan serta persiapan ujian
Bulan April 2016
3.3. Variabel Penelitian
Kerlinger dalam Sugiyono (2010:61) menyatakan bahwa variabel adalah
konstrak (Constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Sedangkan Kidder
menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti
mempelajari dan menarik kesimpulannya sendiri. Sependapat dengan Kerlinger
dan Kidder, Sugiyono mengungkapkan variabel penelitian adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
32
Penelitian ini terdiri dari dua variabel meliputi satu variabel bebas dan dua
variabel terikat yaitu:
a. Variabel bebas atau variabel independent (X)
Variabel ini merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Pada penelitian ini variabel bebas
(X) yaitu pendekatan pembelajaran RME berbantu media geoboard dan benda
manipulatif.
Pendekatan pembelajaran RME adalah pendekatan yang dalam proses
pembelajarannya berawal dari masalah kontekstual. Salah satu ciri pendekatan
RME adalah penggunaan masalah yang ada di kehidupan sehari-hari maupun
dapat dibayangkan oleh peserta didik agar dapat memudahkan peserta didik dalam
belajar matematika sehingga peserta didik lebih tertarik dengan pembelajaran.
Kemudian dengan pendekatan ini, peserta didik diberi kesempatan guru untuk
menemukan sendiri konsep-konsep matematika melalui pengalamannya dalam
proses pembelajaran.
Media geoboard adalah suatu papan berpaku yang dapat digunakan dalam
pembelajaran geometri. Sedangkan benda manipulatif adalah benda yang
dimanipulasi oleh guru dalam penyampaian pelajaran matematika agar peserta
didik mudah memahami suatu konsep dalam pembelajaran matematika dan dapat
membantu anak dalam memahami konsep-konsep matematika yang abstrak.
b. Variabel terikat atau variabel dependent
Variabel ini (Y) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena variabel bebasnya. Dalam penelitian ini variabel terikat Y1 adalah
minat belajar dan Y2 adalah hasil belajar. Minat belajar adalah suatu kondisi
seseorang yang cenderung melakukan suatu kegiatan pembelajaran yang disukai
atau digemari atas kemauannya sendiri atau tanpa ada yang meminta melakukan
kegiatan pembelajaran tersebut. Indikator minat belajar sebagaimana diuraikan
meliputi pernyataan lebih menyukai sesuatu daripada yang lain, partisipasi aktif
dalam suatu kegiatan, dan memberikan perhatian yang lebih besar terhadap
sesuatu yang diminatinya tanpa menghiraukan sesuatu yang lain.
33
Sedangkan hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik
setelah peserta didik menerima pembelajaran dan memperoleh pengalaman belajar
sehingga mengakibatkan perubahan tingkah laku.
Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan minat belajar dan hasil
belajar matematika.
3.4. Rencana Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan berkolaborasi dengan
guru kelas III B di SD Negeri Tlogo Kabupaten Semarang. Ada 2 siklus yang
akan dilaksanakan. 1 siklus masing-masing terdiri dari 3 kali pertemuan. Peneliti
akan menggunakan desain PTK model Kemmis dan Mc Taggart dalam Uno
(2012:87) yaitu dimulai dengan perencanaan (planning), tindakan (acting),
pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).
Gambar 3.1
Desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Model Kemmis dan Mc Taggart
Perencanaan
SIKLUS II Pelaksanaan dan
Pengamatan
Refleksi
Perencanaan
SIKLUS I Pelaksanaan dan
Pengamatan
Refleksi
?
34
Berdasarkan gambar 3.1 diatas, Penelitian akan dilaksanakan dengan
beberapa siklus sampai minat belajar, dan hasil belajar mencapai indikator yang
sudah ditetapkan peneliti. Sebelum dilaksanakan penelitian, peneliti menyusun
perencanaan pembelajaran tentang apa saja yang akan diajarkan dan dibutuhkan
dalam pembelajaran. Setelah menyusun perencanaan, peneliti mulai melaksanakan
tindakan dan pengamatan tentang kondisi jalannya pembelajaran. Setelah
melakukan tindakan, peneliti mulai melakukan refleksi berdasarkan pengamatan.
Melalui hasil refleksi, peneliti akan menemukan kelemahan atau kekurangan yang
kemudian akan diperbaiki pada siklus II. Peneliti akan menyusun perencanaan
kembali berdasarkan refleksi pada siklus I.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada mata pelajaran matematika
kelas III B di SD Negeri Tlogo Kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran
2015/2016 dengan pokok bahasan geometri yaitu bangun datar.
Standar Kompetensi : 5. Menghitung keliling dan luas persegi dan persegi
panjang, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : 5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang
5.2 Menghitung luas persegi dan persegi panjang.
Adapun gambaran rencana pelaksanaan setiap siklus, yaitu:
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1) Menentukan tempat penelitian, kelas penelitian, dan waktu penelitian.
2) Menentukan SK, KD, dan indikator pembelajaran berdasarkan materi
matematika yang akan diajarkan.
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan
untuk siklus I dan siklus II dengan mengimplementasikan pendekatan
Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda
manipulatif.
35
4) Mempersiapkan media dan alat pembelajaran yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
5) Menyusun lembar observasi aktivitas guru dan peserta didik.
6) Menyusun lembar observasi minat belajar peserta didik.
7) Menyusun soal tes formatif.
b. Tahap Tindakan
Pada tahap ini, guru mengimplementasikan pendekatan RME berbantu media
geoboard dan benda manipulatif dalam proses belajar mengajar sesuai dengan
RPP yang telah disusun. Adapun gambaran pelaksanaan pembelajaran, sebagai
berikut.
1) Membuka pelajaran dengan salam dan berdoa.
2) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
3) Memberikan apersepsi tentang materi sebelumnya.
4) Guru memberikan permasalahan kontektual.
5) Peserta didik diminta memahami permasalahan kontektual yang telah
diberikan.
6) Guru menjelaskan masalah kontektual apabila peserta didik ada yang belum
paham dengan masalah yang diberikan guru.
7) Peserta didik secara kelompok diminta menyelesaikan masalah kontekstual
dengan cara peserta didik sendiri.
8) Peserta didik diminta untuk membandingkan dan mendiskusikan jawaban
dengan kelompok lain melalui diskusi kelas.
9) Guru mengarahkan dan membimbing peserta didik untuk menarik
kesimpulan.
10) Guru memberikan reward bagi kelompok yang aktif dalam pembelajaran dan
memberikan motivasi untuk kelompok yang belum terlalu aktif.
11) Pada akhir siklus guru memberikan tugas untuk mengukur pemahaman
peserta didikterhadap materi yang sudah dipelajari.
12) Setelah siklus I pertemuan 1 dan pertemuan 2 dilaksanakan, kemudian di
pertemuan 3 dilakukan evaluasi untuk mengukur minat belajar matematika
36
peserta didik menggunakan angket minat belajar dan dilakukan tes untuk
mengukur hasil belajar matematika menggunakan soal pilihan ganda.
c. Tahap Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh observer terhadap pembelajaran matematika yang