28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah dalam mengajar serta untuk memperbaiki pengajaran secara praktis (Sukidin dkk, 2010: 82). Arikunto (2012: 12) memaparkan bahwa PTK dapat dilakukan secara kolaboratif, artinya penulis dapat berkolaborasi atau bekerjasama dengan guru IPA yang mengajar kelas V SD Negeri Dukuh 3 dalam melakukan PTK. Adapun kolaborasi yang dimaksud yakni guru dan peneliti mendiskusikan permasalahan penelitian dan menentukan rencana tindakan. Penelitian juga dilakukan secara partisipatif, artinya penulis dengan dibantu rekan seangkatan secara langsung terlibat dalam penelitian. Sebelum melakukan pembelajaran dengan menerapkan model Problem Based Learning (PBL), peneliti melakukan observasi terlebih dahulu terhadap kelas yang hendak menjadi subjek penelitian guna menemukan fokus masalah yang akan diangkat. Selanjutnya fokus masalah tersebut didiskusikan dengan guru kelas, dan setelah didapat masalah yang sudah sesuai maka peneliti merancang rencana tindakan dengan menerapkan model PBL untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap fokusan masalah. Guru dan peneliti mendiskusikan permasalahan penelitian dan menentukan rencana tindakan. Adapun langkah-langkah dalam model penelitian ini dijabarkan sebagai berikut: 1) Melakukan observasi guna melihat permasalahan yang ada. 2) Melakukan diskusi dengan guru kelas untuk memperoleh permasalahan yang jelas. 3) Memberikan treatmen atau perlakuan terhadap kelas yang dijadikan subjek penelitian yaitu melakukan pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL).
18
Embed
BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11146/3/T1_292012588_BAB... · 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN . 3.1 Jenis Penelitian Jenis
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). PTK adalah suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru
untuk memecahkan masalah dalam mengajar serta untuk memperbaiki
pengajaran secara praktis (Sukidin dkk, 2010: 82). Arikunto (2012: 12)
memaparkan bahwa PTK dapat dilakukan secara kolaboratif, artinya penulis
dapat berkolaborasi atau bekerjasama dengan guru IPA yang mengajar kelas
V SD Negeri Dukuh 3 dalam melakukan PTK. Adapun kolaborasi yang
dimaksud yakni guru dan peneliti mendiskusikan permasalahan penelitian
dan menentukan rencana tindakan. Penelitian juga dilakukan secara
partisipatif, artinya penulis dengan dibantu rekan seangkatan secara langsung
terlibat dalam penelitian. Sebelum melakukan pembelajaran dengan
menerapkan model Problem Based Learning (PBL), peneliti melakukan
observasi terlebih dahulu terhadap kelas yang hendak menjadi subjek
penelitian guna menemukan fokus masalah yang akan diangkat. Selanjutnya
fokus masalah tersebut didiskusikan dengan guru kelas, dan setelah didapat
masalah yang sudah sesuai maka peneliti merancang rencana tindakan
dengan menerapkan model PBL untuk meningkatkan hasil belajar siswa
terhadap fokusan masalah. Guru dan peneliti mendiskusikan permasalahan
penelitian dan menentukan rencana tindakan. Adapun langkah-langkah dalam
model penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:
1) Melakukan observasi guna melihat permasalahan yang ada.
2) Melakukan diskusi dengan guru kelas untuk memperoleh permasalahan
yang jelas.
3) Memberikan treatmen atau perlakuan terhadap kelas yang dijadikan subjek
penelitian yaitu melakukan pembelajaran dengan menggunakan model
Problem Based Learning (PBL).
29
4) Memberikan tes akhir guna mengetahui peningkatan hasil belajar yang
signifikan dengan standar KBM sebagai patokannya.
3.2 Setting dan Karakteristik Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi dari penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri
Dukuh 3 Kota Salatiga pada semester II tahun pelajaran 2015/2016.
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Dukuh
3 sebagai kelas yang akan mengalami perlakuan. Pengambilan subjek
penelitian didasarkan atas hasil observasi yang telah dilakukan serta
diskusi dengan guru kelas. Dari hasil observasi dan diskusi dengan guru
kelas yang dilakukan maka didapatkan permasalahan terhadap
pembelajaran IPA di kelas yang menjadi subjek penelitian.
3.3 Variabel Penelitian
3.3.1 Variabel Bebas
Variabel ini merupakan variabel yang terkait dengan peserta didik,
guru, bahan pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi, lingkungan
belajar, penyelenggaraan KBM seperti interaksi belajar-mengajar,
ketrampilan bertanya guru, gaya mengajar guru, cara belajar peserta didik,
serta implementasi model pembelajaran di kelas dan sebagainya.
Dalam hal ini unsur-unsur tersebut merupakan variabel bebas,
yakni variabel yang mengikat muculnya unsur lain. Unsur-unsur tersebut
akan mempengaruhi ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar peserta
didik. Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini yakni
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
3.3.2 Variabel Terikat
Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi variabel bebas,
atau unsur yang diikat oleh adanya variabel bebas.Adapun yang menjadi
variabel terikat dalam penelitian ini merupakan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran IPA. Unsur-unsur dalam variabel terikat ini akan mengalami
perubahan baik meningkat ataupun tidak setelah dilakukan perlakuan
khusus terhadap peserta didik. Dalam hal ini yang menjadi fokus
30
peningkatan adalah hasil belajar peserta didik. Unsur-unsur lain yang
termasuk dalam variabel ini akan mengikuti perubahan bila hasil belajar
peserta didik berubah.
3.4 Prosedur Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas. Dalam penelitian ini menggunakan model Kemmis yang
dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart (Arikunto,
Suhardjono, Supardi: 2007). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam
beberapa siklus.Setiap siklusnya meliputi beberapa tahapan yang meliputi
perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation) dan
refleksi (reflection) dalam suatu spiral yang saling terkait. Adapun model
penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Taggart dapat terlihat pada
gambar berikut ini :
Gambar 3.1
Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK ) oleh Kemmis dan Taggart
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan sistem siklus, yang terdiri
dari tiga tahap yaitu:
1) Perencanaan (planning)
2) Pelaksanaan dan pengamatan (acting and observasing)
3) Refleksi (reflecting)
31
Pemberian perlakuan dimulai dengan merancang rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) kemudian tahap pelaksanaannya hingga tahap relfeksi
sebagai tahap evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Adapun
langkah-langkah dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
meliputi pemahaman khusus terhadap karakteristik pesertsa didik,
menyesuaikan materi dengan permasalahan yang diangkat dan kesesuaiannya
dengan pendekatan yang dijadikan sebagai sarana penyampaian materi.
Selanjutnya membuat alat peraga atau memanfaatkan media belajar yang
diperlukan dengan memperhatikan peserta didik, setelah itu masuk ke dalam
tahap penyususnan rancana kegitan belajar mengajar dan kemudian RPP yang
telah disusun sedemikian rupa diaplikasikan dengan memperhatikan
kesesuaian antara peserta didik, materi, sarana dan prasarana serta alokasi
waktu saat mengajar.
Proses memberikan perlakuan dengan melakukan proses kegiatan
belajar mengajar tidak hanya dilakukan satu atau dua kali, akan tetapi
tahapan ini akan sampai pada tahap kurang lebih 6 kali mengajar. Dimana
tahap pertama akan melihat adakah perubahan atau peningkatan sampai
masuk ke tahap dimana peningkatan dapat terlihat dan diukur secara
signifikan. Setiap pembelajaran telah selesai dilaksanakan maka akan dibuat
adanya evaluasi, untuk mengukur perubahan yang terjadi, apakah ada
peningkatan atau tidak. Evaluasi yang dilakukan diterapkan secara berkala,
yakni adanya kesinambungan antara evaluasi yang pertama dengan yang
selanjutnya agardapat dijadikan perbandingan. Hal ini dilakukan untuk
melihat perubahan yang terjadi sekaligus sebagai bukti dari pembelajaran
yang dilakukan telah memberikan perubahan kepada peserta didik baik
berupa hasil belajar, minat dan daya kreatifitas, dan lain-lain. Bila telah
dilakukan evaluasi dan penerapan pembelajaran telah selesai dilaksanakan
maka data yang diperoleh akan dianalisis agar peningkatan yang
dimaksudkan dapat terlihat.
3.4.1 Rencana Tindakan Siklus 1
a. Perencanaan
32
Perencanaan pada siklus I meliputi:
1) Persiapan dengan meminta ijin dari sekolah yang hendak dijadikan
tempat untuk melakukan observasi, wawancara dengan anggota