23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian pra experimental dengan desain penelitian one group pretest posttest design. Penelitian ini tidak menggunakan kelompok pembanding namun hanya satu kelompok penelitian yang diberikan pretest sebelum diberi perlakuan dan posttest setelah diberi perlakuan. (Notoatmodjo, 2010) Tabel 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest Postest Design Pretest Perlakuan Postest O1 x O2 B. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah home pharmacy care yang diberikan pada pasien DM tipe II Prolanis. 2. Variabel Terikat Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah tingkat kepatuhan dan keberhasilan terapi. C. Definisi Variable Operasional 1. Home pharmacy care Home pharmacy care atau pelayanan kefarmasian yang dilakukan oleh apoteker dirumah pasien. Kegiatan ini dilakukan dengan mengunjungi rumah pasien setiap waktu sesuai dengan yang sudah ditentukan yaitu sebanyak empat kali dengan rentang tiap kunjungan 1 minggu sekali di rumah pasien yang sudah menandatangani lembar persetujuan sebagai responden. Hal-hal yang diberikan dalam kegiatan ini antara lain review pengobatan pasien , melakukan konseling dan monitoring terhadap pengobatan pasien serta PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA ... MITA RODIYATUN NAJIHA, FARMASI, UMP 2017
12
Embed
BAB III METODE PENELITIAN - UMPrepository.ump.ac.id/5636/4/MITA RODIYATUN NAJIHA.- BAB III.pdf · Kepatuhan dinilai menggunakan 2 alat ukur, yaitu menggunakan instrumen kuisioner
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
penelitian pra experimental dengan desain penelitian one group pretest
posttest design. Penelitian ini tidak menggunakan kelompok pembanding
namun hanya satu kelompok penelitian yang diberikan pretest sebelum
diberi perlakuan dan posttest setelah diberi perlakuan. (Notoatmodjo,
2010)
Tabel 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest Postest Design Pretest Perlakuan Postest
O1 x O2
B. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah home pharmacy care
yang diberikan pada pasien DM tipe II Prolanis.
2. Variabel Terikat
Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah tingkat
kepatuhan dan keberhasilan terapi.
C. Definisi Variable Operasional
1. Home pharmacy care
Home pharmacy care atau pelayanan kefarmasian yang
dilakukan oleh apoteker dirumah pasien. Kegiatan ini dilakukan
dengan mengunjungi rumah pasien setiap waktu sesuai dengan yang
sudah ditentukan yaitu sebanyak empat kali dengan rentang tiap
kunjungan 1 minggu sekali di rumah pasien yang sudah
menandatangani lembar persetujuan sebagai responden. Hal-hal yang
diberikan dalam kegiatan ini antara lain review pengobatan pasien ,
melakukan konseling dan monitoring terhadap pengobatan pasien serta
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA ... MITA RODIYATUN NAJIHA, FARMASI, UMP 2017
24
pemberian edukasi terkait diabetes melitus dan cara pengobatannya
yang baik dan mengatasi efek samping serta tujuan dan manfaat dari
pengobatan tersebut untuk membantu pasien dalam melakukan
pengobatan
2. Tingkat Kepatuhan
Kepatuhan dinilai menggunakan 2 alat ukur, yaitu menggunakan
instrumen kuisioner (pretest-postes design) dan Metode pill count
(menghitung sisa obat pasien). Perhitungan sisa obat dilakukan secara
langsung setiap datang ke rumah pasien dengan cara meminta
responden untuk menunjukkan sisa obat yang dimiliki yang kemudian
akan dihitung oleh peneliti. Kategori kepatuhan:
Patuh : Responden dikatakan masuk kedalam kategori patuh jika
hasil pengukuran kepatuhan dengan MMAS-8 masuk
kedalam kategori tinggi/sedang (skor 6-8) dan hasil %
pill count = / > 80 %.
Tidak Patuh : Responden dikatakan masuk kedalam kategori tidak
patu jika hasil pengukuran kepatuhan dengan MMAS-8
masuk kedalam kategori sedang/rendah(skor ≤ 7) dan
hasil % pill count < 80 %.
3. Tingkat Keberhasilan Terapi
Tingkat keberhasilan terapi berupa kontrol kadar gula darah pasien
yang dilihat dari gula darah pre-test sebelum pemberian home
pharmacy care dan gula darah post-test setelah pemberian home
pharmacy care. Kadar gula darah diukur sebanyak 1 kali pada setiap
kunjungan menggunakan alat glucometer (cek gula darah ) yang
dilakukan oleh apoteker.
Kategori keberhasilan terapi :
1. Terkontrol : pasien dapat mempertahankan kadar gula darah
puasa <126 mg/dl dan kadar gula darah sewaktu <200 mg/dl
2. Tidak terkontrol : Pasien tidak dapat mempertahankan kadar gula
darah puasa ≥ 126 mg/dl dan kadar gula darah sewaktu <200
mg/dl
(ADA, 2015)
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA ... MITA RODIYATUN NAJIHA, FARMASI, UMP 2017
25
D. Waktu penelitian dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Juni 2017 yang
bertempat di Bp Sentra Medika Kecamatan Lebaksiu dan di rumah
masing-masing responden.
E. Alat dan Bahan
a. Alat
1. Kuisioner
Kuisioner digunakan sebagai metode untuk mengukur tingkat
kepatuhan pasien terhadap pengobatan yang sedang ia jalani.
Kuisioner di berikan pada saat awal dan akhir penelitian. Kuisioner
berisi pertanyaan-pertanyaan terkait pengobatan pasien selama
menjalani pengobatan yang harus dijawab oleh pasien. Kuisioner
yang digunakan dalam penelitian ini adalah MMAS- 8.
Kuisioner ini masing – masing terdiri dari 7 pertanyaan skala
guttman (ya/tidak) dan 1 pertanyaan skala likert( memilih salah 1
jawaban) . Jika reponden menjawab setiap pertanyaan dengan
benar (jawaban no 1-7 “tidak” kecuali no 5 jawaban “ya” dan
jawanban no 8 “ tidak pernah/sangat jarang ”) maka diberi skor 1
dan jika salah maka diberi skor 0. Sehingga nantinya perhitungan
skor akan dibagi menjadi 3 kategori kepatuhan, antara lain
dikatakan kepatuhan tinggi jika total skor = 8, kepatuhan sedang
jika total skor = 6-7, dan kepatuhan rendah jika total skor = < 6.
Kusioner ini digunakan sebagai alat ukur pertama untuk menilai
apakah selama pengobatan penyakit diabetes responden patuh atau
tidak dalam mengkonsumsi obat. Kuisioner ini digunakan sebanyak
2 kali yaitu diawal penelitian sebagai pretes dan diakhir penelitian
sebagai postest.
Untuk keuntungan dari kuisioner antara lain singkat, mudah
dihitung dan sesuai untuk beberapa jenis pengobatannya sedangkan
kerugiannya adalah bisa dimanipulasi oleh pasien. (Osterberg dan
Blaschke, 2005)
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA ... MITA RODIYATUN NAJIHA, FARMASI, UMP 2017
26
2. Data sosiodemografi
Data sosiodemografi merupakan data-data yang berhubungan
dengan karakteristik pasien. Data tersebut bisa meliputi nama,
umur, alamat , nomer telepon yang dapat di hubungi, pekerjaan
serta tingkat pendidikan. Data sosiodemografi diisi oleh peneliti
dengan metode wawancara bebas langsung dengan pasien. Data ini
dapat di peroleh bersamaan saat melakukan penandatangan
formulir persetujuan responden.
3. Metode Pill count
Metode ini digunakan untuk mengukur kepatuhan responden
dengan cara menghitung sisa obat responden. Adapun rumus yang
digunakan adalah :
Hasil =
Dari hasil perhitungan akan didapatkan dua kategori yaitu
jika hasil perhitungan <80% termasuk kategori tidak patuh dan jika
hasil perhitungan 80-100% termasuk kategori patuh. (Vik dkk,
2005) Keuntungan dari metode pill count antara lain mudah,
objektif, dan kuantitatif namun kekurangannya adalah dapat
dengan mudah diubah oleh pasien (pill dumping). (Osterberg dan
Blaschke, 2005)
4. Alat cek kontrol gula darah ( glucometer)
Alat ini digunakan untuk mengetahui kontrol gula darah
responden apakah gula darah terkontrol atau tidak.
Prosedur Pengukuran Kadar Gula Darah (Glucotest)
Alat dan Bahan :
- Alat periksa gula darah digital (glucotest (Easy Touch multicheck))
- Glucotest strip
- Jarum penusuk (lancet)
- Alat penusuk/pendorong lancet (lancing device)
- Alkohol
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA ... MITA RODIYATUN NAJIHA, FARMASI, UMP 2017
27
- Kapas/tisu
- Sarung tangan
Prosedur :
1. Menyiapkan glucotest digital
- Masukan batere dan nyalakan mesin.
- Atur jam,tanggal dan tahun pada mesin.
- Ambil salah satu chip masukan ke dalam mesin untuk cek mesin.
- Jika layar muncul "error" berarti mesin rusak.
- Jika layar muncul "OK" berarti mesin siap digunakan.
2. Atur posisi yang nyaman bagi pasien
3. Gunakan sarung tangan bersih
4. Siapkan glucotest digital didekat anda. Lalu masukan chip gula dan strip
gula terlebih dahulu. Maka, pada layar akan muncul angka/kode sesuai
pada botol strip. Setelah itu akan muncul gambar tetes darah dan kedip-