89 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis deskriptif verifikatif dan komparatif. Tahap pertama akan digunakan metode kuantitatif dan selanjutnya menggunakan metode kualitatif. Metode kuantitatif untuk menguji secara lebih luas lagi kepada seluruh populasi tentang variabel nilai- nilai pribadi, kompetensi budaya, dan merek pribadi tenaga kerja dalam hubungan kerja apakah memiliki pengaruh terhadap kepercayaan diri tenaga kerja lokal dan tenaga kerja asing pada perusahaan modal asing di Provinsi Banten. Dengan metode kualitatif yang bersifat subjektif dapat ditingkatkan objektivitasnya pada sampel yang lebih luas dengan metode kuantitatif (Sugiyono, 2014). Metode kualitatif dalam penelitian ini berperan untuk memperoleh data secara langsung dan berfungsi untuk menemukan hipotesis pada kasus terbatas atau sampel kecil.Penelitian tersebut melalui observasi di lapangan dengan menggunakan instrumen yaitu wawancara dan kuesioner. Selanjutnya peneliti melakukan kajian teori perspektif (lens theory) sebagai pemandu dalam pengumpulan data dan analisis data. Karena teori disini tidak digunakan sebagai landasan dalam menyusun hipotesis, tetapi untuk memperkuat peneliti sebagai human instrument dalam membuat pertanyaan penelitian, pengumpulan dan analisis
31
Embed
BAB III METODE PENELITIAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2014/120430140032_3_4692.pdfgroup untuk menguji keadaan besarnya pengaruh masing-masing variabel yang terdapat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
89
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode yang digunakan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan
jenis deskriptif verifikatif dan komparatif. Tahap pertama akan digunakan metode
kuantitatif dan selanjutnya menggunakan metode kualitatif. Metode kuantitatif
untuk menguji secara lebih luas lagi kepada seluruh populasi tentang variabel nilai-
nilai pribadi, kompetensi budaya, dan merek pribadi tenaga kerja dalam hubungan
kerja apakah memiliki pengaruh terhadap kepercayaan diri tenaga kerja lokal dan
tenaga kerja asing pada perusahaan modal asing di Provinsi Banten.
Dengan metode kualitatif yang bersifat subjektif dapat ditingkatkan
objektivitasnya pada sampel yang lebih luas dengan metode kuantitatif (Sugiyono,
2014). Metode kualitatif dalam penelitian ini berperan untuk memperoleh data
secara langsung dan berfungsi untuk menemukan hipotesis pada kasus terbatas atau
sampel kecil.Penelitian tersebut melalui observasi di lapangan dengan
menggunakan instrumen yaitu wawancara dan kuesioner. Selanjutnya peneliti
melakukan kajian teori perspektif (lens theory) sebagai pemandu dalam
pengumpulan data dan analisis data. Karena teori disini tidak digunakan sebagai
landasan dalam menyusun hipotesis, tetapi untuk memperkuat peneliti sebagai
human instrument dalam membuat pertanyaan penelitian, pengumpulan dan analisis
90
data secara alamiah berdasarkan kenyataan dan peristiwa yang terjadi pada situasi
sosial tertentu.
Pengumpulan data dalam penelitian ini terkait dengan gambaran tentang
kepercayaan diri tenaga kerja yang tercermin dari nilai-nilai pribadi tenaga kerja,
sikap dan perilaku mereka, interaksi kompetensi budaya dalam hubungan kerja, dan
merek pribadi masing-masing tenaga kerja yang menonjol.
Selanjutnya dengan menggunakan uji statistik yaitu uji komparatif dengan
Kruskall-Wallis dan untuk menguji perbedaan antara sampel satu dengan sampel
lainnya menggunakan ANOVA one way, serta menggunakan SEM AMOS Multiple
group untuk menguji keadaan besarnya pengaruh masing-masing variabel yang
terdapat dalam suatu kelompok dengan kelompok lain, dalam hal ini adalah tenaga
kerja lokal dengan tenaga kerja asing. Pendekatan cross sectional, peneliti
melakukan pengambilan data primer yang dilakukan satu kali yaitu pada bulan
Januari sampai dengan Februari 2017 pada 363 tenaga kerja asing dan lokal di
wilayah Provinsi Banten. Dan desain penelitian yang dilakukan adalah sebagaimana
Budaya (cultural competence), Merek Pribadi (personal branding), dan
Kepercayaan Diri (self-confidence) ini dibuat agar penelitian ini lebih mudah
dipahami, sekaligus untuk menghindari salah pengertian dalam memahami variabel
yang diteliti dan sebagai kerangka acuan untk mendeskripsikan permasalahan yang
akan diteliti. Adapun semua indikator dalam penelitian ini adalah berskala ordinal.
Untuk lebih jelasnya, operasionalisasi variabel menggunakan dimensi, indikator,
ukuran, dan skala dalam penelitian ini seperti dalam tabel-tabel dibawah ini.
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Nilai-nilai Pribadi (Personal Values)
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala No
item
Nila
i-n
ilai P
rib
adi
Nilai Intrumen (Instrumental
Values) nilai moral yang
berkaitan dengan tingkah
laku yang berhubungan intrapersonal terhadap hati
nurani
Prestasi (Achievement): Usaha atau tindakan
seseorang dalam mencapai tujuan atau kesuksesan
Tingkat pemenuhan diri karyawan dalam melaksanakan pekerjaan
Ordinal 1
Empati (Empaty): Perasaan seseorang yang ditunjukkan melalui sikap dan hubungan emosional pada orang lain
Tingkat hubungan yang hangat karyawan terhadap rekan kerja
Ordinal 2
Hedonis (Hedonism): Sikap seseorang yang cenderung
kepada kesenangan dan kenikmatan
Tingkat kesengan dalam menyelesaikan pekerjaan
Ordinal 3
Nilai Terminal (terminal
value)
nilai yang dipusatkan
pada diri sendiri dan
bersifat sosial
Kebaikan (Humility):sikap baik terhadap peraturan, norma dan hal-hal positif
Tingkat keinginan karyawan memegang norma yang berlaku
Ordinal 4
Kerjasama (Cooperation): sikap seseorang dalam
melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan
Tingkat kebersamaan karyawan dalam perusahaan
Ordinal 5
Tanggung jawab (Responsibility): rasa
tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban
Tingkat tanggung jawab karyawan dalam menanggung resiko
Ordinal 6
Sumber : Data yang diolah (2017)
92
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Kompetensi Budaya
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala No
item K
om
pet
en
si B
ud
aya
Kolektivisme/ individualisme : Pendirian moral, filsafat, ideologi, pandangan sosial yang menjunjung kelompoknya / dirinya dan kepentingannya
Kesadaran budaya (Cultural Awareness): Sikap seseorang
dalam interaksi dengan budaya lain
Tingkat sikap yang terbuka terhadap budaya oleh karyawan
Ordinal 7
Kepekaan budaya (Cultural Sensitivity): Sikap seseorang terhadap nilai-nilai budaya
Tingkat toleransi karyawan pada budaya lain
Ordinal 8
Penghindaran Ketidakpastian : bagaimana budaya nasional berkaitan dengan ketidakpastian dan ambiguitas, kemudian bagaimana mereka beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi
Kecerdasan budaya (Cultural Adroitness): Sikap kritis
seseorang terhadap budaya lain dan komunikasi yang baik untuk memenuhi harapannya
Tingkat pemenuhan harapan karyawan terhadap tujuan
Ordinal 9
Pengetahuan budaya (Cultural Knowledge): Kemampuan sesorang memahami dan
mempelajari lingkungan kerja dan peraturan kerja
Tingkat pemahaman terhadap kondisi lingkungan kerja
Ordinal 10
Orientasi Jangka Pendek- Jangka Pangjang : perspektif budaya yang menghargai hasil yang cepat dan langsung, bukan manfaat jangka panjang
Keahlian solutif (Solution Skill): Tingkat keahlian yang konstruktif dan daya taggap
yang dimiliki dalam menghadapi masalah
Tingkat keahlian konstruktif terhadap masalah
Ordinal 11
Sikap internalisasi (Internalization): Tingkat
keinginan yang kuat untuk menjadi bagian dalam
mencapai tujuan bersama
Tingkat pencapaian tujuan bersama
Ordinal 12
Sumber : Data yang diolah (2017)
Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Merek Pribadi (personal branding)
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala No
item
Mer
ek P
rib
adi
Ekspresi (Express): mengidentifikasi dan membangun alat komunikasi yang membantu dalam menjangkau target audien secara efektif
Kompetensi (competence): tingkat kreativitas dan inovasi
yang dimiliki seseorang
Tingkat legalitas karyawan dalam bekerja
Ordinal 13
Gaya (style): gaya yang dimiliki seseorang dalam melakukan pekerjaannya
Tingkat pandangan karyawan dalam mencapai visi kerja
Ordinal 14
Standar (standard): seberapa tinggi beban kerja dan target kerja yang dimiliki seseorang
Tingkat etika karyawan di tempat kerja
Ordinal 15
93
Mensarikan (Extract):
suatu sikap dalam menemukan nilai
yang dijanjikan untuk ditawarkan kepada
orang lain. Membantu
menyadari dan memahami nilai unik
yang dijanjikan
Visibilitas (visibility): Sikap seseorang dalam melakukan
pekerjaan secara rasional dan produktif
Tingkat optimisme yang dimiliki karyawan
Ordinal 16
Konsistensi (consistency): niat yang kuat dengan semangat yang tinggi dan fokus dalam
menyelesaikan tugas
Tingkat fokus karyawan dalam penyelesaian tugas di tempat kerja
Ordinal 17
Memancarkan (Exude):
menyelaraskan hal-hal yang
mengelilingi merek pribadi agar dapat
mencapai kesuksesan
Relevan (relevant): Sikap
seseorang yang fleksibel dan informatif dengan situasi dan
kondisi yang berkaitan tekologi dan lingkungan saat
ini
Tingkat pemahaman terhadapperubahan lingkungan kerja
Ordinal 18
Khas (typical): ciri unik dalam
keterampilan kerja yang dimiliki seseorang
Tingkat keterampilan yang dimiliki karyawan
Ordinal 19
Sumber : Data yang diolah (2017)
Tabel 3.5 Operasionalisasi Variabel Kepercayaan Diri (self-confidence)
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala No
item
Kep
erca
yaan
Dir
i
Visioner : orang
yang memiliki khayalan atau wawasan ke
depan
Pandangan positif (positive outlook): tingkat penerimaan dan
adaptasi terhadap hal-hal yang baik
Tingkat dukungan karyawan dalam bekerja
Ordinal 20
Tujuan yang realistis (realistic goal): niat yang kuat dengan motivasi dan
hasil kerja sebagai tujuan
Tingkat motivasi kerja yang dimiliki karyawan
Ordinal 21
Keahlian (skill): kemampuan komunikasi dan penguasaan bahasa
dalam tugas kerja
Tingkat kemampuan komunikasi yang dimiliki karyawan
Ordinal 22
Optimis : paham
keyakinan atas segala sesuatu dari segi yang baik dan
menyenangkan, sikap selalu mempunyai
harapan baik di segala hal.
Harga diri (self-respect): usaha yang kuat dalam menjaga kehormatan
dan status pribadi dalam lingkungan
Tingkat status kerja karyawan di perusahaan
Ordinal 23
Evaluasi diri (self-evaluation): melakukan usaha yang terus
menerus untuk intropeksi diri dan memberikan kontribusi yang nyata
Tingkat introspeksi diri karyawan
Ordinal 24
Sumber : Data yang diolah (2017)
Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Merek Pribadi (personal branding) Lanjutan….
94
Berdasarkan operasionalisasi variabel-variabel penelitian tersebut dan untuk
mempermudah dalam pengolahan data, selanjutnya masing-masing indikator dari
setiap variable diberikan pengkodean. Adapun kode setiap indikator dari masing-
masing variabel dapat dilihat pada tabel 3.6.
Tabel 3.6
Kode Item Instrumen Penelitian
No Variabel Indikator Pertanyaan
1 Nilai-nilai pribadi (Personal Values)
( X1 )
Prestasi(PV1) Item 1
Empati(PV2) Item 2
Hedonis(PV3) Item 3
Kebaikan(PV4) Item 4
Kerjasama(PV5) Item 5
Tanggung Jawab(PV6) Item 6
2 Kompetensi Budaya
(Culturan Competence) ( X2 )
Kesadaran budaya (CC1) Item 7
Kepekaan budaya (CC2) Item 8
Ketangkasan budaya (CC3) Item 9
Pengetahuan budaya (CC4) Item 10
Keahlian Solutif (CC5) Item 11
Sikap Internalisasi (CC6) Item 12
3 Merek Pribadi (Personal
Branding) ( Y )
Kompetensi (PB1) Item 13
Gaya (PB2) Item 14
Standar (PB3) Item 15
Visibilitas (PB4) Item 16
Konsistensi (PB5) Item 17
Relevan (PB6) Item 18
Khas (PB7) Item 19
95
4 Kepercayaan Diri (Self Confidence)
( Z )
Pandangan positif (SC1) Item 20
Tujuan yang realistis (SC2) Item 21
Keahlian (SC3) Item 22
Harga diri (SC4) Item 23
Evaluasi Diri (SC5) Item 24
Sumber : Data diolah (2017)
3.3 Sumber dan Cara Penentuan Data
Sesuai dengan sumbernya, maka sumber data dalam penelitian ini sebagai
berikut :
1) Data primer
Data primer diperoleh langsung dengan kuesioner yang telah diisi oleh
responden yang dikumpulkan sebagai sampel penelitian melalui alat
pengumpulan data berupa pedoman wawancara dan angket. Yaitu dengan
menyebarkan angket kepada para responden di beberapa perusahaan sesuai
dengan kelompoknya (tenaga kerja asal Jepang, Korea, China, dan Indonesia).
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data tentang nilai-nilaipribadi,
kompetensi budaya,merek pribadi, dan kepercayaan diri. Pengumpulan data
dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara :
(1) Kuesioner yang digunakan sebagai alat pengumpulan data yang berisi daftar
pertanyaan yang telah disusun sesuai dengan informasi yang dibutuhkan dan
ditujukan langsung kepada tenaga kerja di perusahaan modal asing.
Pertanyaan terbuka yang digunakan untuk mengukur faktor nilai-nilai pribadi
Tabel 3.6 Kode Item Instrumen Penelitian Lanjutan….
96
dan kompetensi budaya yang mempengaruhi merek pribadi tenaga kerja dan
mengklarifikasi data deskriptif hasil penelitian, dan untuk menghasilkan data
yang akan diolah dalam pengujian hipotesis.
(2) Wawancara dilakukan dengan :
a. Para manajer yang dianggap memahami situasi dan kondisi kerja di
lapangan.
b. Para supervisor yang membawahi langsung tenaga kerja untuk
memperoleh data kualitatif yang berkaitan dengan variabel-variabel
penelitian. Dan juga untuk diminta pendapatnya tentang hasil yang
diperoleh dari pengolahan data dalam pengujian hipotesis untuk
mengklarifikasi kesesuain hasil dengan kenyataan yang terjadi di
lapangan sebagaimana dalam tabel 3.7 dibawah ini.
Tabel 3.7 Sumber, Bentuk, dan Jenis Data Primer
Sumber Data Bentuk Data Jenis Data
Tenaga kerja lokal Data angket tentang nilai-nilai pribadi, kompetensi budaya, merek pribadi, dan kepercayaan diri
Primer Tenaga kerja asing (Korea, Jepang, dan China)
Data angket tentang nilai-nilai pribadi, kompetensi budaya, merek pribadi, dan kepercayaan diri
Supervisor dan Manajer
Data wawancara tentang hasil nilai-nilai pribadi, kompetensi budaya, merek pribadi, dan kepercayaan diri
Sumber : Data yang diolah (2017)
97
2) Data Sekunder
Dalam pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengumpulkan dari
berbagai sumber seperti: buku-buku, jurnal-jurnal, dokumen, literatur, karya ilmiah
dan internet, sertapihak tertentu dan informasi lain yang dianggap sesuai dengan
topik penelitian. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut;
Tabel 3.8 Sumber, Bentuk, dan Jenis Data Sekunder
Sumber Data Bentuk Data Jenis Data
Badan Pusat Statistik Laporan data tenaga kerja asing 2016 s/d Maret 2017
Sekunder
Kemenaker Laporan data perbandingan tenaga kerja asing antar Negara
BKPM Laporan data jumlah perusahaan modal asing dan posisi tenaga kerja asing 2016
Direktorat PPTKA, Ditjen Binapentasker
Laporan perkembangan jumlah tenaga kerja asing 2016 s/d Maret 2017 di Indonesia
Disnaker Kota Cilegon Laporan data jumlah tenaga kerja lokal dan asing 2016 s/d Maret 2017 di Kota Cilegon
Disnaker Provinsi Banten Laporan data jumlah tenaga kerja lokal dan asing 2016 s/d Maret 2017 di Provinsi Banten
Deperindag Provinsi Banten Jumlah data perusahaan modal asing dan tenaga kerja asing 2016 s/d Maret 2017
Jurnal-jurnal internasional Hasil penelitian yang relevan
Buku-buku cetak dan elektronik
Buku-buku baik cetak dan elektronik yang relevan
Sumber : Data yang diolah (2017)
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan hasil observasi di lapangan, jumlah perusahaan asing di
Provinsi Banten sebanyak 299 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja asing