33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan jenis Quasi-experimen designs. Menurut Sugiyono (2006: 6) metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu. Seperti yang telah dinyatakan oleh Sugiono penelitian dengan jenis eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang membandingkan adanya suatu pengaruh dari subyek yang ingin diteliti setelah dilakukan suatu treatment pada subyek tersebut. Pengaruh perlakuan tertentu di eksperimenkan terhadap perlakuan yang lain tetapi dalam kondisi yang terkendalikan. Alasan penelitian eksperimen ini menggunakan Quasi-experimen designs adalah untuk membandingkan pengaruh antara kedua kelompok yang berbeda yang telah diberi perlakuan tertentu. Kemudian hasil dari perlakuan tersebut dibandingkan bagaimana pengaruhnya setelah diberikan perlakuan yang berbeda pada tiap kelompok. 3.1.2 Desain Penelitian Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah nonequivalent control grup design. Pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara acak (Sugiyono, 2010). Terdapat dua kelompok yaitu, kelompok eksperimen 1 SD Negeri Tlompakan 01, sedangkan kelompok eksperimen 2 adalah SD Negeri Ngajaran 01. Kelompok eksperimen 1 merupakan kelompok yang menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray, sedangkan kelompok eksperimen 2 yaitu menggunakan model pembelajaran Think Pair Share. Kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 mendapatkan mata pelajaran yang sama yaitu matematika pada pokok bahasan “jaring-jaring bangun ruang kubus dan balok”. Desain penelitian Nonequivalent Control Group Design ditampilkan pada tabel sebagai berikut:
19
Embed
BAB III METODE PENELITIAN dan Lokasi Penelitian · untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu. Seperti yang telah ... “jaring-jaring bangun ruang kubus dan balok”.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
33
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis, Desain Penelitian dan Lokasi Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
eksperimen dengan jenis Quasi-experimen designs. Menurut Sugiyono (2006: 6)
metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu. Seperti yang telah
dinyatakan oleh Sugiono penelitian dengan jenis eksperimen dapat diartikan
sebagai penelitian yang membandingkan adanya suatu pengaruh dari subyek yang
ingin diteliti setelah dilakukan suatu treatment pada subyek tersebut. Pengaruh
perlakuan tertentu di eksperimenkan terhadap perlakuan yang lain tetapi dalam
kondisi yang terkendalikan.
Alasan penelitian eksperimen ini menggunakan Quasi-experimen designs
adalah untuk membandingkan pengaruh antara kedua kelompok yang berbeda
yang telah diberi perlakuan tertentu. Kemudian hasil dari perlakuan tersebut
dibandingkan bagaimana pengaruhnya setelah diberikan perlakuan yang berbeda
pada tiap kelompok.
3.1.2 Desain Penelitian
Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah nonequivalent control
grup design. Pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol
tidak dipilih secara acak (Sugiyono, 2010). Terdapat dua kelompok yaitu,
kelompok eksperimen 1 SD Negeri Tlompakan 01, sedangkan kelompok
eksperimen 2 adalah SD Negeri Ngajaran 01. Kelompok eksperimen 1 merupakan
kelompok yang menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray,
sedangkan kelompok eksperimen 2 yaitu menggunakan model pembelajaran
Think Pair Share. Kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2
mendapatkan mata pelajaran yang sama yaitu matematika pada pokok bahasan
“jaring-jaring bangun ruang kubus dan balok”. Desain penelitian Nonequivalent
Control Group Design ditampilkan pada tabel sebagai berikut:
34
Tabel 3.1
Nonequivalent Control Group Design
Group Pretest Tindakan Posttest
Kelompok
Eksperimen 1
X1.2 X1.1 Y1
Kelompok
Eksperimen 2
X2.2 X2.1 Y2
Keterangan :
X1.2 : Pemberian pretest kelompok eksperimen 1 sebelum dilakukan perlakuan
menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray.
X1.1 : Perlakuan kelas eksperimen 1 menggunakan model pembelajaran Two
Stay Two Stray.
Y1 : Posttest kelas ekperimen 1 menggunakan model pembelajaran Two Stay
Two Stray.
X2.2 : Pemberian pretest kelompok ekperimen 2 sebelum dilakukan perlakuan
menggunakan model pembelajarn Think Pair Share.
X2.1 : Perlakuan kelas eksperimen 2 menggunakan model pembelajaran Think
Pair Share.
Y2 : Pemberian posttest kelas eksperimen 2 menggunakan model pembelajaran
Think Pair Share.
Berdasarkan desain penelitian pada tabel 3.1, kelompok eksperimen 1 dan
kelompok eksperimen 2 diberi tes awal (pretest) untuk mengetahui keadaan awal
kedua kelompok eksperimen sebelum dilakukan perlakuan yang berbeda pada
masing-masing kelompok eksperimen. Setelah diberikan pretest pada kelompok
eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2, selanjutnya kelompok eksperimen 1
diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray yang
kemudian dilakukan posttest. Tahap posttest dilakukan setelah ada perlakuan pada
kelompok eksperimen. Pemberian posttest pada kelompok eksperimen 2
dilakukan setelah kelompok eksperimen 2 mengikuti pembelajaran menggunakan
model pembelajaran Think Pair Share.
35
3.1.3 Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SDN Mangunsari 03 sebagai kelompok
eksperimen 1 yang terletak di Jalan Cendrawasih, Mangunsari, Kecamatan
Sidomukti, Kota Salatiga, Jawa Tengah pada kelas V yang berjumlah 37 siswa.
Penelitian juga akan dilaksanakan di SDN Mangunsari 05 sebagai kelompok
eksperimen 2 yang terletak di Jalan Hasanudin 83, RT/RW 5/6, Dusun Ngawen,
Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Jawa Tengah.
Kelompok eksperimen kedua dilakukan pada kelas V dengan jumlah 33 siswa.
3.1.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Menurut Slameto (2015:195) variabel penelitian adalah suatu nilai/sifat dari
objek, individu/ kegiatan yang mempunyai banyak variasi tertentu antara satu dan
lainnya yang telah ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan dicari
informasinya serta ditarik kesimpulannya. Ada 2 jenis variabel yang digunakan
pada penelitian ini yaitu variabel bebas (X1) dan variabel terikat (Y).
a. Variabel bebas (independent)
Variabel bebas atau independent, yaitu variabel yang dapat mempengaruhi
variabel lain. Pembelajaran Model TSTS dan pembelajaran model TPS
sebagai variabel bebas atau independent. Pembelajaran Model TSTS dan
pembelajaran model TPS adalah pembelajaran matematika dengan KD 3.8
dam KD 4.8 yang memberikan pengalaman dalam pembelajaran pada
siswa dengan berbagai aktivitas belajar yang dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa. Terdapat tujuh langkah dalam pembelajaran model TSTS
yaitu berkelompok empat orang, pemberian masalah, dua siswa bertamu
ke kelompok lain, dua siswa yang tinggal memberikan informasi, kembali
pada kelompok masing-masing, setiap kelompok mencocokkan hasil kerja,
dan presentasi hasil. Sedangkan pada pembelajaran model TPS terdapat
tiga langkah yaitu berpikir, bergabung atau kelompok berpasangan, dan
berbagi.
36
b. Variabel terikat (dependent)
Variabel terikat atau dependent pada penelitian ini adalah hasil belajar
matematika, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas atau
variabel X. Hasil belajar matematika adalah besarnya skor yang diperoleh
dari skor tes matematika.
c. Variabel Kovariat
Menurut Sudjana (2012: 27) variabel kovariat adalah variabel yang
digunakan dalam mengontrol proses pembelajaran berdasarkan kelompok
yang telah dibentuk sebelumnya. Variabel kovariat dalam penelitian ini
yaitu pemberian pretest, yang dilaksanakan sebelum dilakukan perlakuan
model pembelajaran TSTS dan TPS dengan materi jaring-jaring bangun
ruang sederhana.
3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
3.2.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2010: 117) populasi adalah wilayah geneneralisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Jadi, populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam lain.
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari,
tetapi meliputi seluruh karakteristik kedua obyek atau subyek. Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Mangunsari 03 Salatiga yang
berjumlah 37 siswa dan SDN Mangunsari 05 dengan jumlah siswa 33 siswa.
Kelas eksperimen adalah siswa V SD N Mangunsari 03 Salatiga yang berjumlah
37 orang, sedangkan kelas kontrol adalah siswa kelas V SDN Mangunsari 05
dengan jumlah siswa 33 orang.
3.2.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2010: 62) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel pada penelitian ini adalah siswa
kelas V SDN Mangunsari 05 dan SD N Mangunsari 07 merupakan sekolah yang
memiliki karakteristik hampir sama. Pengambilan sampel atas dasar ciri-ciri sifat
tertentu, yaitu memilih kelas yang memiliki nilai rata-rata yang seimbang pada
37
pembelajaran matematika dengan cara uji homogenitas dan uji kesamaan rata-rata
populasi.
Tabel 3.2
Subjek Sampel SDN Mangunsari Kecamatan Sidomukti
No Kelas/ sekolah Kelompok Laki-
laki
Perempuan Jumlah
siswa
1 Kelas 4 SDN Mangunsari
03
Eksperimen 22 15 37
2 Kelas 4 SDN Mangunsari
05
Kontrol 13 20 33
Total subjek penelitian 35 35 70
Jumlah siswa SD Mangunsari 03 sebanyak 37, namun pada saat dilakukan
penelitan yang dapat mengikuti pembelajaran pada saat penelitian berjumlah 31
siswa. Berkurangnya jumlah siswa dikarenakan beberapa siswa sedang melakukan
latihan untuk mengikuti beberapa lomba.
3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah Probability
Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama
bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel
(Sugiyono, 2010:218).
3.3 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.3.1 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi dan
tes untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dan kesesuaian dengan langkah-
langkah pembelajaran model TSTS dan TPS selama proses pembelajaran yang
dijadikan data yang akan diolah.
3.3.1.1 Tes
Teknik lain yang digunakan adalah teknik tes. Menurut Sudjana (2011:35)
“tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada
siswa untuk mendapatkan jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan),
dalam bentuk tulisan (tes tertulis) atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan)”.
Tes merupakan serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang
38
dimiliki oleh individu. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil
belajar. Jenis tes digunakan adalah pilihan ganda yang terdiri dari tes awal (pre-
test) dan tes akhir (post-test).
1. Pretest adalah tes yang dilakukan sebelum proses pembelajaran dimulai.
Tujuanya adalah untuk mengetahui pengetahuan siswa terhadap materi
yang akan diberikan.
2. Posttest adalah tes yang diberikan setelah guru selesai menyaimpaikan
materi pelajaran. Tujuanya adalah untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam menerima dan memahami materi yang telah dipelajari.
Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan belajar
matematika pada pokok bahasan jaring-jaring bangun ruang sederhana untuk
posttest. Soal posttest digunakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan
pembelajaran model TSTS dan TPS dalam pembelajaran matematika terhadap
aktivitas belajar siswa kelas V SD N Mangunsari 03 Kota Salatiga semester II
tahun ajaran 2017/2018.
3.3.1.2 Observasi
Menurut Asmadinata (2012: 220) observasi (obsevartion) atau
pengamatan merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan jalan
mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi
digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian proses pembelajaran
dalam pemberian perlakuan (treatment) di dalam kelas. Sehingga dalam
pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi yang diharapakan.
Observasi diberikan selama proses belajar mengajar khususnya pada kelompok
eksperimen untuk memperoleh data tentang pencapaian pembelajaran di dalam
kelas yang menggunakan pembelajaran model TSTS dan TPS. Alasan
dilakukannya observasi selama proses pembelajaran pada penerapan pembelajaran
model TSTS dan TPS adalah untuk melihat pencapaian pembelajaran guru selama
proses pembelajaran dan kesesuaian pembelajaran berdasarkan langkah-langkah
pembelajaran model TSTS dan TPS.
39
3.3.2 Instrumen Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang di perlukan maka diperlukan instrumen
pengumpulan data. Istrumen penggumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini terdiri dari: instrument tes dan instrumen lembar observasi penerapan
pembelajaran model TSTS dan TPS.
3.3.2.1 Instrumen Tes
Instrumen tes yang digunakan untuk mengumpulkan data menggunakan
lembar soal pretest dan posttest dengan bentuk soal pilihan ganda. Instrumen
pretest dan posttest yang digunakan dalam penelitian harus terjamin kelayakannya
sehingga perlu dilakukan uji coba terhadap instrumen melalui tahapan: