17 BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian tentang hubungan Pajanan Debu Kayu Lingkungan dengan Kapasitas Fungsi Paru Karyawan, dilakukan di bagian produksi CV. Valasindo Sentra Usaha, berlokasi di Jalan Solo-Purwodadi Km. 8.5 Dukuh Mundu RT 03 RW 07 Desa Selokaton, Kecamatan, Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Sumber: CV. Valasindo Sentra Usaha. 2012 Gambar 2 : Lokasi penelitian CV. Valasindo Sentra Usaha, di Jalan Solo-Purwodadi Km. 8.5 Dukuh Mundu RT 03 RW 07 Desa Selokaton, Kecamatan, Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan mulai 1 Juli 2015 sampai dengan Januari tahun 2016 jadwal pelaksanaan penelitian pada Tabel 1. Tabel 1. Jadwal pelaksanaan penelitian Hubunngan Pajanan Kadar Debu Kayu Lingkungan Dengan Kapasitas Fungsi Paru Pada Karyawan Bagian Produksi di CV. Valasindo Sentra Usaha Kabupaten Karanganyar Kegiatan Waktu Pengumpulan data karakteristik populasi 2 minggu Pengisian kuasioner 3 hari Pemeriksaan debu/ Pemeriksaan spirometri 1 hari Pengolahan data 1 bulan Analisis data 1 bulan Penyusunan tesis 3 bulan, 1 minggu
14
Embed
BAB III. METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · dalam penelitian ini melalui hasil pengukuran Kadar debu kayu ligkungan dengan High Volume Sampler , Kapasitas Fungsi Paru dengan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
17
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Penelitian tentang hubungan Pajanan Debu Kayu Lingkungan dengan Kapasitas
Fungsi Paru Karyawan, dilakukan di bagian produksi CV. Valasindo Sentra Usaha,
berlokasi di Jalan Solo-Purwodadi Km. 8.5 Dukuh Mundu RT 03 RW 07 Desa
Selokaton, Kecamatan, Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.
Sumber: CV. Valasindo Sentra Usaha. 2012
Gambar 2 : Lokasi penelitian CV. Valasindo Sentra Usaha, di Jalan Solo-Purwodadi
Km. 8.5 Dukuh Mundu RT 03 RW 07 Desa Selokaton, Kecamatan,
Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar
Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan mulai 1 Juli 2015 sampai dengan
Januari tahun 2016 jadwal pelaksanaan penelitian pada Tabel 1.
Tabel 1. Jadwal pelaksanaan penelitian Hubunngan Pajanan Kadar Debu Kayu
Lingkungan Dengan Kapasitas Fungsi Paru Pada Karyawan Bagian Produksi
di CV. Valasindo Sentra Usaha Kabupaten Karanganyar
Kegiatan Waktu
Pengumpulan data karakteristik populasi 2 minggu
Pengisian kuasioner 3 hari
Pemeriksaan debu/ Pemeriksaan spirometri 1 hari
Pengolahan data 1 bulan
Analisis data 1 bulan
Penyusunan tesis 3 bulan, 1 minggu
18
B. Tata Laksana Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik,
menggunakan pendekatan cross sectional yaitu penelitian untuk mempelajari
dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, Artinya tiap subjek
penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status
karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan (Notoadmodjo, 2010).
Gambar 3. Alur Penelitian Hubungan Pajanan Kadar Debu Kayu Lingkungan dengan
Kapasitas Fungsi Paru Pada Karyawan Produksi CV. Valasindo Sentra
Usaha Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.
2. Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan di bagian produksi CV.
Valasindo Sentra Usaha Kabupaten Karanganyar sejumlah 125 orang.
3. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut dengan penetapan ciri-ciri populasi yang menjadi sasaran dan akan
diwakili oleh sampel di dalam penelitian berdasarkan inklusi dan ekslusi. Dengan
kreteria sebagai berikut :
random sampling
Populasi (N :125)
Sampel (n: 32 )
Pajanan Debu Kayu > NAB Terpajan Debu Kayu < NAB
Penurunan Kapasitas Fungsi Paru Penurunan Kapasitas Fungsi Paru
Uji Korelasi Spearman Rank
19
a. Kriteria Inklusi :
1) Jenis Kelamin Laki-laki
2) Kebiasaan berolah raga dalam kategori kadang-kadang.
3) Umur 29-56 tahun
4) Lama Bekerja Lebih dari 2 tahun.
5) Status Gizi dengan Indeks Masa Tubuh Dalam Kategori tidak kurus.
6) Tidak Merokok.
b. Kreteria Eksklusi:
1) Tenaga kerja tidak masuk saat pengukuran penelitian.
2) Tenaga kerja pindah dari bagian produksi.
4. Teknik Sampling
Pada penelitian ini teknik sampling yang digunakan dengan teknik Simple
Random Sampling. (Hadi, 2014).
Sampel minimal pada penelitian ini diambil dengan rumus pengambilan
sampel minimal adalah sebagai berikut:
Keterangan :
λ2
= Nilai sebaran normal baku, besarnya tergantung tingkat kepercayaan (TK),
jika TK 90% = 1.64, TK 95% = 1.96 dan TK 99% = 2.57
S = Jumlah Sampel Minimal yang diperlukan
N = Jumlah Populasi
P = 0.5
Q = 0.5
d = besar penyimpangan : 0.1, 0.05 dan 0.01
Rumus di atas maka dapat dilakukan perhitungan terhadap sampel
minimal yang akan diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
20
S = 28.9
5. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
a. Variabel bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya
variabel dependen (Riwidikdo, 2009).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Kadar debu kayu lingkungan.
b. Variabel terikat (Dependent Variable).
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel independen (Riwidikdo, 2009).
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kapasitas fungsi paru.
c. Variabel pengganggu
Variabel pengganggu adalah variabel yang mempengaruhi antara variabel bebas
dan variabel terikat. Variabel pengganggu terkendali dalam penelitian ini yaitu :
umur, lama bekerja, status gizi, kebiasaan berolahrga, status merokok.
6. Definisi Operasional Variabel
a. Kadar debu kayu lingkungan.
Kadar debu kayu lingkungan adalah jumlah kadar debu kayu di lingkungan kerja
yang terpapar ke pekerja selama bekerja, yang diukur dengan alat ukur High
21
Volume Sampler yang hasilnya dinyatakan dengan satuan mg/m3, dengan skala
data skala Ordinal.
b. Kapasitas Fungsi paru
Kapasitas Fungsi paru adalah Kemampuan Ekspirasi dan inspirasi paru dengan
melihat Vital Kapasitas Vital (Vital capacity, VC dan Kapasitas vital paksa
(forced vitas capacity) pekerja yang dinilai dengan menggunakan metode
pengukuran Spirometri dengan alat ukur spirometer yang hasilnya dinyatakan
dengan satuan liter dengan skala data rasio.
7. Sumber Data Penelitian
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian
dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambil data, langsung pada
subjek sebagai sumber informasi yang dicari (Saryono, 2013). Data primer
dalam penelitian ini melalui hasil pengukuran Kadar debu kayu ligkungan dengan
High Volume Sampler, Kapasitas Fungsi Paru dengan Spirometer, dan
berdasarkan hasil wawancara untuk mengetahui nama, tempat/tanggal lahir,
pekerjaan, alamat, jenis kelamin, umur, lama kerja, kebiasaan berolahraga,
kebiasaan merokok, Pengukuran Indeks Masa Tubuh.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain yaitu: Dinas
Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar, Dinas Tenaga
Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Propinsi Jawa Tengah dan CV.
Valasindo Sentra Usaha Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.
8. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yaitu:
a. Observasi
Observasi (pengamatan) adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif
dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan (Notoatmodjo, 2012).
22
Peneliti melakukan observasi langsung untuk mengamati lingkungan
kerja yang terpapar kadar debu kayu di bagian produksi CV. Valasindo Sentra
Usaha Kabupaten Karanganyar.
b. Wawancara
Menurut Notoatmodjo (2012), wawancara adalah suatu metode yang
dipergunakan untuk mengumpulkan data, di mana peneliti mendapatkan
keterangan atau informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (subjek
penelitian).
Peneliti melakukan wawancara untuk mengumpulkan data dengan jalan
mengadakan komunikasi (tanya jawab) langsung (face to face) dengan subjek
penelitian yaitu tenaga kerja di bagian produksi CV. Valasindo Sentra Usaha
Kabupaten Karanganyar, sehingga diperoleh keterangan yang jelas dan lengkap
sesuai dengan informasi yang dibutuhkan peneliti.
9. Instrument Penelitian
Menurut Arikunto (2006), instrumen pengumpulan data adalah alat bantu
yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan pengumpulan data agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mudah. Instrumen penelitian yang
digunakan oleh penulis dalam penelitian ini yaitu:
a. Spirometer
Spirometer suatu alat untuk mengukur kapasitas fungsi paru.
1) bahan pendukung
a) Penjepit hidung.
b) Mouthpiece.
c) Timbangan badan dengan ketelitian 0.1 kg yang digunakan untuk
mengukur berat badan.
d) Macrotoise atau meteran gulung yang digunakan untuk mengukur tinggi
badan.
e) Kuesioner atau daftar pertanyaan yang berisi identitas nara ukur beserta
riwayat kerja, pengalaman, keluhan dan sebagainya yang kemungkinan
23
menjadi penyebab terjadinya kelainan fungsi paru pernafasan apabila
didapatkan kelainan dari hasil pemeriksaan.
f) Kertas untuk mencetak hasil pemeriksaan.
2) Prosedur Pemeriksaan.
a) Tahap Persiapan.
(1) Nara ukur dari unit kerja yang sudah di tentukan.
(2) Nara ukur harus kooperatif dengan pemeriksa.
(3) Nara ukur telah mendapat istirahat 24 jam atau pada pagi hari
ketika akan mulai bekerja atau siang hari dan setelah istirahat
paling sedikit 15 menit sebelum di ukur.
(4) Nara ukur 2 jam sebelum diukur bebas rokok dan tidak dalam
keadaan perut kenyang.
(5) Nara ukur dalam keadaan sehat tidak ada flu/infeksi saluran
napas bagian atas seperti radang tenggorokan, sariawan dan
harus hati-hati dengan nara ukur yang mempunyai penyakit
hernia dan asma karena dapat merangsang sesak nafas karena
kelelahan.
(6) Untuk nara ukur wanita tidak dalam keadaan hamil.
(7) Pakaian yang dikenakan terutama baju dan ikat pinggang
dikendorkan lebih dahulu.
(8) Sikap/ posisi nara ukur adalah duduk tegak diatas kursi tanpa
sandaran lengan agar tidak mengganggu gerakan saat diukur
atau berdiri yang penting konsisten.
(9) Nara ukur sebaiknya dilatih menggunakan spirometer dengan
baik dan benar terlebih dahulu sebelum diukur dan
melaksanakan dibawah aba-aba dari pemeriksaan tanpa kertas
perekam dari spirometri, dan sesudah cukup baik istirahat 15
menit untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan yang direkam
dalam kertas perekam.
(10) Penelitian terhadap tenaga kerja sebaiknya dilakukan
pemeriksaan kembali setelah 8 jam bekerja.
24
b) Tahap Pelaksanaan
Nara ukur diwawancarai dengan memakai kuesioner yang sudah
disiapkan, kemudian diukur tinggi badannya dan ditimbang berat
badannya. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan spirometri.
(1) Data nara ukur dimasukkan:
(a). Alat dirangkai dengan benar, kemudian nyalakan alat (power
on), tunggu beberapa saat sampai muncul tulisan pada layar
LCD dan tunggu sampai printer berhenti.
(b). Tanggal dan temperatur dimasukkan. Untuk alat tertentu date,
time dan temperature dibangun secara otomatis
(c). Kursor dipindahkan atau Baro P untuk memasukkan harga