37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian studi empiris. Studi empiris merupakan penelitian terhadap fakta empiris yang telah ada dan diuji secara sistematis. Studi ini dilakukan untuk memberikan jawaban secara empiris atas pengujian yang telah dilakukan.Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian Asosiatif jenis penelitian asosiatif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menganalissi hubungan antara variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan Juanda, 2016) B. Populasi dan Sampel Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan (Sanusi,2011:87). Menurut Sekaran dan Bougie (2014:240), bahwa populasi mengacu pada seluruh kelompok orang, acara, atau hal-hal yang menarik keinginan para peneliti untuk menyelidiki. Berdasarkan definisi diatas, maka yang dimaksud dengan populasi dalam penelitian dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011-2014. Alasan pemilihan perusahaan manufaktur karena perusahaan manufaktur memiliki basis investor yang lebih luas (Renders dan Gaeremynck, 2005 ). Prosedur yang digunakan untuk menentukan sampel penelitian adalah metode purposive sampling yaitu teknik penentuan
14
Embed
BAB III METODE PENELITIAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/35012/4/jiptummpp-gdl-muhammadve-47662-4-babiii.pdf · Berdasarkan definisi diatas, maka yang dimaksud dengan populasi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian studi empiris. Studi empiris
merupakan penelitian terhadap fakta empiris yang telah ada dan diuji secara
sistematis. Studi ini dilakukan untuk memberikan jawaban secara empiris
atas pengujian yang telah dilakukan.Jenis penelitian yang digunakan pada
penelitian ini adalah penelitian Asosiatif jenis penelitian asosiatif adalah
jenis penelitian yang bertujuan untuk menganalissi hubungan antara
variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan Juanda, 2016)
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-ciri
tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan (Sanusi,2011:87).
Menurut Sekaran dan Bougie (2014:240), bahwa populasi mengacu pada seluruh
kelompok orang, acara, atau hal-hal yang menarik keinginan para peneliti untuk
menyelidiki.
Berdasarkan definisi diatas, maka yang dimaksud dengan populasi dalam
penelitian dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011-2014. Alasan pemilihan perusahaan
manufaktur karena perusahaan manufaktur memiliki basis investor yang lebih luas
(Renders dan Gaeremynck, 2005 ). Prosedur yang digunakan untuk menentukan
sampel penelitian adalah metode purposive sampling yaitu teknik penentuan
38
sampel dengan pertimbangan tertentu yang dinilai akan dapat
memberikan data secara maksimal sesuai dengan tujuan penelitian.
Berikut ini adalah kriteria-kriteria yang digunakan dalam memilih sampel
penelitian:
1. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama
periode 2014-2015.
2. Perusahaan yang menerbitkan laporan tahunan lengkap selama periode
2014 dan 2015 di BEI
3. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan yang berakhir 31
Desember sebagai tanggal tutup tahun buku selama periode tahun
2014 sampai dengan tahun 2015.
4. Perusahaan yang melaporkan laporan keuangannya dalam mata uang
rupiah.
5. Memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian.
6. Perusahaan Yang laba selama periode 2014-2015.
C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1. Variabel Independen
Variabel independen adalah tipe variabel yang dapat mempengaruhi
atau menjadi sebab timbulnya variabel yang lain. Variabel independen
dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari
Kepemilikan Institusional, Kepemilikan manajemen, Komite audit dan
39
Komisaris independen.
Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham perusahaan
oleh institusi keuangan seperti perusahaan asuransi, bank, dana pensiun,
dan investment banking (Siregar dan Utama 2005). Kepemilikan
institusional diukur dengan skala rasio melalui jumlah saham yang dimiliki
oleh investor institusional dibandingkan dengan total saham perusahaan.
SI
SB
Keterangan :
KI : Kepemilikan Institusional
SI : Jumlah saham yang dimiliki institusional
SB : Jumlah saham yang beredar
Kepemilikan manajemen merupakan persentase saham yang
dimiliki oleh manajer, direksi atau dewan komisaris (Boediono, 2005;
Ujiyantho dan Pramuka, 2007). Kepemilikan manajemen diukur
menggunakan skala rasio melalui prosentase jumlah saham yang dimiliki
pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang beredar.
SM
SB
Keterangan :
KM : Kepemilikan Manajemen
SM : Jumlah saham yang dimiliki manajemen
SB : Jumlah saham yang beredar
Komite audit menurut Peraturan mematuhi peraturan BAPEPAM
x 100% KI =
x 100% KM =
40
dan LK Nomor: Kep-643/BL/2012 yang menyatakan bahwa komite audit
paling kurang terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang berasal dari komisaris
independen dan pihak dari luar emiten atau perusahaan public Komite audit
yang mempunyai tanggung jawab untuk memastikan bahwa pelaporan
keuangan dilakukan dengan standar akuntansi yaitu dalam hal ini
International Financial Reporting Standard. Komite audit dalam
penelitian ini diukur menggunakan skala rasio melalui prosentase
anggota komite audit yang berasal dari luar komite audit terhadap seluruh
anggota komite audit (Isnanta 2008).
KAL
TKA
Keterangan :
KA : Komite Audit
KAL : Jumlah komite audit dari luar perusahaan
TKA : Jumlah seluruh komite audit
Komisaris independen adalah anggota komisaris yang tidak
terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan
pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis dan
hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk
bertindak independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan
perusahaan (KNKG, 2006). Peraturan BAPEPAM No.Kep-305/BEJ/07-
2004 mensyaratkan proporsi komisaris independen dalam perusahaan
x 100% KA =
41
sekurang-kurangnya 30% dari jumlah keseluruhan dewan komisaris yang
ada. Komisaris independen diukur dengan menggunakan skala rasio
melalui prosentase anggota dewan komisaris independen terhadap
seluruh anggota dewan komisaris (Marra et. al, 2011).
DKL
TDK
Keterangan :
KIN : Komisaris Independen
DKL : Jumlah anggota dewan komisaris dari luar perusahaan
TKL : Seluruh anggota dewan komisaris perusahaan
Informasi mengenai Corporate Social Responsibility (X5) Variabel
independen dalam penelitian ini adalah tingkat pengungkapan CSR pada Laporan
Tahunan Perusahaan yang dinyatakan dalam Corporate Social Responsibilty.
Pengungkapan sosial yang dilakukan oleh perusahaan dalam laporan tahunan dapat
diukur dengan cara menghitung indeks pengungkapan sosial. Global reporting
initiative (GRI) yang akan dinilai dengan membandingkan jumlah pengungkapan
yang dilakukan perusahaan dengan jumlah pengungkapan yang disyaratkan GRI
meliputi 79 item pengungkapan yang meliputi fokus pengungkapan CSR terdiri dari
tiga indikator kinerja yaitu indikator kinerja ekonomi,lingkungan dan sosial. Pada
indikator kinerja sosial, dikategorikan lebih lanjut ke dalam tiga kategori yaitu hak
asasi manusia,masyarakat dan tanggung jawab produk. Sehingga total ada enam
indikator, indikator menghasilkan perbandingan informasi mengenai kinerja
organisasi dalam hal ekonomi, lingkungan dan sosial. Organisasi didorong untuk
mengikuti struktur ini dalam mengkompilasi laporan mereka, namun demikian
x 100% KIN =
42
format lainnya tetap dapat dipilih. Berikut ini penjelasan ke enam indikator menurut
Lako (2011;68), yaitu :
1. Indikator kinerja ekonomi
Keprihatinan dimensi ekonomis keberlanjutan yang terjadi akibat dampak
organisasi terhadap kondisi perekonomian para pemegang kepentingan di
tigkat system ekonomi local, national dan global.
2. Indikator kinerja lingkungan Dimensi lingkungan dari keberlanjutan yang
mempengaruhi dampak organisasi terhadap system alami hidup dan tidak
hidup, termasuk ekosistem tanah, air dan udara. Indikator lingkungan
meliputi kinerja yang berhubungan dengan input, keanekaragaman hayati,
dan kepatuhan lingkungan.
3. Indikator sosial Indicator social GRI menunjukan aspek kinerja penting
yang berhubungan dengan ketenagakerjaan, hak asasi manusia, masyarakat
dan tanggung jawab produk.
4. Indikator hak asasi manusia Indikator ini meliputi pelatihan mengenai hak
asasi manusia bagi karyawan dan aparat keamanan, sebagaimana juga bagi
nondiskrimasi, kebebasan berserikat dan tenaga kerja anak.
5. Indikator masyarakat Indicator kinerja masyarakat memperhatikan dampak
organisasi terhadap masyarakat dimana mereka beroperasi.
6. Indikator tanggung jawab produk Membahas aspek produksi dari oranisasi
pelopor dan serta jasa yang diberikan yang memperngaruhi pelanggan,
terutama kesehatan dan keselamatan, pemasaran dan privasi.
43
Perhitungan Index Luas Pengungkapan CSR melalui (GRI) dirumuskan sebagai
berikut:
Item yang Diungkapkan Oleh Perusahaan
GRI =
79 Item
Pengukuran Indeks pengungkapan CSR dilakukan metode analisis isi
(content analysis) yaitu suatu metode pengkodifikasian teks dengan ciri-ciri yang
sama ditulis dalam berbagai kelompok atau kategori berdasar pada kinerja yang
ditentukan ( Weber, 1998 dalam (Sembiring, 2005)
2. Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel tergantung adalah variabel yang dipengaruhi oleh
variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Nilai Perusahaan (Y)
Nilai Perusahaan adalah nilai kapitalisasi pasar atau nilai pasar ekuitas suatu
perusahaan. Nilai perusahaan diukur dengan menggunakan Tobins’q yang
dikembangkan oleh (Klapper & Love, 2004) diukur dengan.
Tobin’s Q dihitung dengan rumus:
Q = ( EMV + D ) / T
Keterangan:
100%
44
Q = Nilai Perusahaan
EMV = Nilai Pasar Ekuitas
D ( Debt ) = Nilai buku dari total hutang
T = Nilai buku dari total aktiva
D. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu
informasi yang dikumpulkan dari data yang sudah ada misalnya dari catatan
perusahaan , publikasi pemerintah, analisis industri yang tersedia di media, website
, internet dan sebagainya (Sekaran dan Bougie, 2014:113) data ini berupa laporan
keuangan tahunan Perusahaan Manufaktur yang dipublikasikan di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2014-2015. Data diperoleh melalui berbagai sumber meliputi
BEI, Indonesia Capital Market Directory (ICMD) dan berbagai dari
situs www.idx.co.id dan www.google.com.
E. Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Hal ini
karena metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi.
Dokumentasi merupakan barang-barang tertulis seperti buku, majalah,
dokumentasi, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya
(Arikunto, 2002:135). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
laporan tahunan serta dokumen-dokumen lainnya. Data laporan tahunan yang
digunakan adalah annual report perusahaan manufaktur yang listing di BEI tahun