BAB III METODE PENELITIAN A.Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs Alanwar sarang Kabupaten rembang Jawa Tengah. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII tahun ajaran 2012/2013. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil, yaitu mulai November 2012 sampai dengan Agustus 2013. Tabel 3.1 Tahap Penelitian No Kegiatan 2012 2013 Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun jul agus 1 Pengajuan Judul dan Penyusun Proposal X 3 Penyusunan Instrumen X X 3 Uji Coba Instrumen X 4 Analisis Hasil Uji Coba Instrumen X 5 Pelaksanaan Penelitian X 6 Analisis data X 7 Penyusun Laporan X X X X B. Jenis Penelitian 1. Jenis Penelitian penelitian ini menggunakan penelitian eksperimental semu (quasi- experimental research), karena peneliti tidak memungkinkan untuk mengontrol semua variabel yang muncul. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan anava 2 jalan dengan rancangan faktorial 2×3. 18
21
Embed
BAB III METODE PENELITIAN A.Tempat dan Waktu …eprints.umk.ac.id/1901/3/BAB_III.pdf · Penelitian ini dilaksanakan di MTs Alanwar sarang Kabupaten rembang ... pada semester ganjil,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Alanwar sarang Kabupaten rembang
Jawa Tengah. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII tahun ajaran 2012/2013.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil, yaitu mulai November 2012
sampai dengan Agustus 2013.
Tabel 3.1 Tahap Penelitian
No
Kegiatan 2012 2013
Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun jul agus 1 Pengajuan Judul
dan Penyusun Proposal
X
3 Penyusunan Instrumen
X X
3 Uji Coba Instrumen
X
4 Analisis Hasil Uji Coba Instrumen
X
5 Pelaksanaan Penelitian
X
6 Analisis data X 7 Penyusun
Laporan X X X X
B. Jenis Penelitian
1. Jenis Penelitian
penelitian ini menggunakan penelitian eksperimental semu (quasi-
experimental research), karena peneliti tidak memungkinkan untuk mengontrol
semua variabel yang muncul. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan anava 2 jalan dengan rancangan faktorial 2×3.
18
Tabel 3.2 Rancangan Penelitian.
Model Pembelajaran(A)
Aktivitas Belajar Siswa (B) Tinggi (B1) Sedang (B2) Rendah (B3)
Group Investigation (A1) A1B1 A1B2 A1B3 Langsung (A2) A2B1 A2B2 A3B3
Keterangan
A : Model Pembelajaran,
B : Aktivitas belajar,
A1 : Model pembelajaran Group Investigation,
A2 : Model pembelajaran Langsung,
B1 : Aktivitas belajar tinggi,
B2 : Aktivitas belajar sedang,
B3 : Aktivitas belajar rendah,
A1B1 : Kelompok siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi dan mendapat
model pembelajaran Group Investigation,
A1B2 : Kelompok siswa yang memiliki aktivitas belajar sedang dan mendapat
model pembelajaran Group Investigation,
A1B3 : Kelompok siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah dan mendapat
model pembelajaran Group Investigation,
A2B1 : Kelompok siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi dan mendapat
model pembelajaran Langsung,
A2B2 : Kelompok siswa yang memiliki aktivitas belajar sedang dan mendapat
model pembelajaran Langsung,
A2B3 : Kelompok siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah dan mendapat
model pembelajaran Langsung.
Urutan–urutan kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut adalah sebagai berikut.
a. Melakukan observasi.
b. Memilih sekolah dan kelas mana yang digunakan untuk penelitian dan kelas
untuk uji coba instrumen.
c. Mengambil data kemampuan awal berupa nilai UAN SD tahun pelajaran
2011/2012 untuk uji keseimbangan.
d. Mengambil data aktivitas belajar dengan menggunakan angket.
e. Memberikan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Group Investigation sebagai kelas eksperimen dan satu kelas
dengan model pembelajaran Langsung sebagai kelas kontrol.
f. Memberikan tes prestasi belajar untuk mengukur hasil belajar siswa.
g. Mengolah, menganalisis, menguji hipotesis dan menarik kesimpulan.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Dalam penelitian ini, populasinya adalah siswa MTs Alanwar Sarang
kelas VII yang terdiri dari lima kelas tahun ajaran 2012/ 2013.
2. Sampel
Sampel penelitian ini akan diambil dua kelas dari lima kelas. Satu kelas
sebagai eksperimen dengan model Group Investigation dan satu kelas yang lain
sebagai kontrol dengan model pembelajaran Langsung.
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Dalam penelitian ini terdapat satu variabel terikat dan dua variabel bebas.
a) Variabel Terikat
Variabel terikat adalah prestasi belajar matematika siswa.
1) Definisi Operasional: Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai
dalam proses belajar atau tingkat penguasaan yang dicapai siswa dalam
mengikuti proses belajar mengajar yang ditunjukkan dengan angka nilai tes
yang diberikan oleh guru.
2) Indikator: Nilai tes prestasi belajar matematika pada materi pecahan.
3) Skala pengukuran: skala interval.
4) Simbol : AiBj , i = 1,2,3 ; j = 1,2,3
b) Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran dan aktivitas
belajar siswa.
1) Model Pembelajaran
a) Definisi Operasional: Model pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan
guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran sehingga siswa dapat mencapai
tujuan pembelajaran.
b) Indikator: penggunanan model pembelajaran Group Investigation untuk kelas
eksperimen dan model pembelajaran Langsung kelas kontrol.
c) Skala Pengukuran: Skala nominal
d) Simbol: Ai dengan
A 1 = model pembelajaran Group Investigation
A 2 = model pembelajaran Langsung
2) Aktivitas Belajar Siswa
a) Definisi Operasional: Aktivitas belajar siswa yang di maksud dalam
penelitian ini adalah aktivitas siswa yang meliputi kegiatan visual, lesan,
mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, diskusi,
mendengarkan, menulis, kegiatan mental, kegiatan emosional, yang
dilakukan diluar jam pelajaran.
b) Skala Pengukuran: Skala interval kemudian diubah menjadi skala ordinal, pada
skala ordinal terdiri dari tiga kategori yaitu: tinggi, sedang dan rendah dengan
pembagian sebagai berikut.
Untuk kategori tinggi : X i > X + s21
Untuk kategori sedang : X - s21 ≤ X i ≤ X + s
21
Untuk kategori rendah : X i < X - s21
Dengan:
s adalah standar deviasi
X i adalah skor total siswa ke-i, dimana i = 1, 2, 3,…, n
X adalah rataan dari seluruh skor total siswa
c) Indikator: Skor angket aktivitas belajar siswa
d) Simbol: B j , dengan j = 1, 2, 3
B. Metode Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengurnpulkan data dalam penelitian ini ada
tiga cara, yaitu metode dokumentasi, metode angket dan metode tes.
a. Metode Angket.
Budiyono (2003: 47), menyatakan bahwa metode angket adalah cara
mengumpulkan data melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada
subyek penelitian, responden, atau sumber data dan jawabannya diberikan pula
secara tertulis.
Angket ini digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa yang
meliputi kegiatan visual, lesan, mengajukan pertanyaan, memberi saran,
mengemukakan pendapat, diskusi, mendengarkan, menulis, kegiatan mental,
kegiatan emosional, yang dilakukan diluar jam pelajaran.
b. Metode Tes
Tes adalah alat untuk mengukur prestasi hasil belajar siswa. Suharsimi
Arikunto, (2010: 53) menyatakan bahwa “Tes adalah merupakan alat atau
prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu suasana,
dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan”.
Dalam penelitian ini, tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa
berupa prestasi belajar matematika. Tes ini memuat soal-soal obyjektif yang berisi
tentang materi pecahan.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa tes prestasi belajar
matematika dan angket aktivitas belajar siswa.
1. Tes Prestasi Belajar Matematika
Tujuan diadakan tes pada penelitian ini adalah untuk mengetahui belajar
matematika materi pecahan. Untuk mendapatkan data yang akurat maka tes yang
digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria tes yang baik.
Prosedur/langkah-langkah penyusunan instrumen tes prestasi belajar
adalah sebagai berikut: (1) mengidentifikasi bahan-bahan yang telah
diberikan, batasan materi dan indikatornya, (2) membuat kisi-kisi soal tes (kisi-
kisi soal tes prestasi belajar selengkapnya terdapat pada lampiran 3a), (3)
menyusun soal (soal tes prestasi belajar selengkapnya terdapat pada lampiran 3b),
(4) prosedur pemberian skor untuk jawaban tes yaitu skor 1 jika benar dan 0 jika
salah, dan (5) mengadakan uji coba tes.
2. Angket Aktivitas Belajar Siswa
Angket dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat aktivitas
belajar siswa. Langkah-langkah dalam penyusunan angket adalah sebagai berikut.
1) Menentukan batasan instrumen angket untuk masing-masing aspek aktivitas
belajar siswa.
2) Menyusun kisi-kisi angket yang didalamnya memuat indikator mengenai
masing-masing tingkat aktivitas belajar siswa (selengkapnya terdapat pada
lampiran 4a).
3) Menyusun instrumen angket berdasarkan kisi-kisi (selengkapnya terdapat pada
lampiran 4b).
4) Menentukan cara pemberian skor pada setiap butir angket.
Angket yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu angket yang berbentuk
pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban. Pemberian skor mengunakan skala
Likert, untuk item positif jika menjawab A diberi skor 4, B diberi skor 3, C
diberi skor 2, dan D diberi skor 1. Sedangkan untuk item negatif jika menjawab
A diberi skor 1, B diberi skor 2, C diberi skor 3, dan D diberi skor 4.
5) Menelaah butir angket. Penelaahan butir angket dilakukan oleh validator untuk
mengetahui kevalidan dari butir angket menurut isinya.
6) Melakukan uji coba dan menganalisis butir angket.
7) Setelah diujicobakan, butir yang tidak baik tidak dibuang.
D. Uji validasi Instrumen
a. Analisis Instrumen Tes.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes dalam bentuk
tes obyektif dengan empat alternatif jawaban untuk memperoleh data tentang
prestasi belajar matematika dan angket aktivitas belajar siswa untuk memperoleh
data tentang aktivitas belajar matematika siswa.
1) Uji Validitas Isi.
Instrumen tes mempunyai validitas isi harus diperhatikan sebagai berikut.
1. Bahan ujian (tes) harus merupakan sampel yang representatif untuk mengukur
sampai berapa jauh tujuan pembelajaran tercapai ditinjau dari materi yang
diajarkan maupun dari sudut proses belajar.
2. Titik berat bahan yang diujikan harus seimbang dengan titik berat bahan yang
telah diajarkan.
Tidak diperlukan pengetahuan lain yang tidak atau belum diajarkan untuk
menjawab soal-soal ujian dengan benar. Untuk menilai apakah instrumen tes
mempunyai validitas isi, biasanya penilaian ini dilakukan oleh pakar/validator
(Budiyono,2003: 58-59). Untuk menilai apakah soal tes mempunyai validitas isi
yang tinggi, maka perlu dilakukan melalui experts judgment dalam hal ini
adalah guru-guru matematika MTs, yang akan menilai apakah kisi-kisi tes yang
telah dibuat oleh peneliti telah menunjukkan bahwa klasifikasi kisi-kisi telah
mewakili isi (substansi) yang akan diukur. Langkah berikutnya para penilai
menilai apakah masing-masing butir tes yang telah disusun cocok atau relevan
dengan klasifikasi yang telah ditentukan.
Penelaahan tes untuk uji validitas instrumen soal tes adalah sebagai
berikut.
1) Kelengkapan Tes Prestasi Belajar
Kelengkapan tes prestasi belajar meliputi: (a) memuat identitas tes prestasi